Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
6548
Pengembangan Aplikasi Mobile Transaksi Bank Sampah Online Berbasis Android (Studi Kasus: Bank Sampah Malang)
Wisnhu Surya Wardhana1, Herman Tolle2, Agi Putra Kharisma3
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
Bank Sampah Malang (BSM) adalah sebuah organisasi yang berperan dalam pengolahan sampah sisa dari aktivitas manusia. Sampah yang merupakan material sisa yang tidak memiliki nilai diubah menjadi suatu barang yang memiliki nilai ekonomis. Dalam proses transaksi tabungan sampah, terdapat berbagai masalah yang dikeluhkan oleh petugas penjemput sampah dan nasabah. Dari sisi petugas penjemput adalah mencari lokasi penjemputan sampah nasabah. Permasalahan dari sisi nasabah adalah ketika menggunakan layanan jemput sampah, transaksi pembukuan pada buku tabungan harus diserahkan kepada petugas penjemput untuk dilakukan rekapitulasi oleh teller. Sehingga nasabah tidak mengetahui hasil rekapitulasi terkini dan harus repot mengambil buku tabungan langsung ke kantor BSM.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan pengembangan sebuah aplikasi mobile berbasis lokasi yang dapat memudahkan petugas penjemput maupun nasabah dalam memberikan lokasi penjemputan. Pengembangan aplikasi ini menggunakan Software Development Lifecycle (SDLC) dengan menggunakan bahasa pemrograman Java berbasis Android. Dalam membaca dan menentukan lokasi jemput menggunakan layanan dari Google Maps API. Dalam pengujian pengembangan aplikasi ini menunjukkan bahwa nilai usability mencapai 81,774%, yang mana nilai ini tergolong baik untuk pengujian usability dan pengujian validasi bernilai 100%.
Kata kunci: Bank Sampah Malang (BSM), Android, MySQL, Google Maps API Abstract
Bank Sampah Malang (BSM) is an organization that plays a role to process the garbage from the human activities. The trash is a residual material that has no benefit and tries to convert it into a valuable things. When the process of garbage savings transaction, there was the various problem that complained by the garbage picker and the customer. Based on the pickers’ side, the problem was finding the customers’ pick-up location. Meanwhile, based on the customers’ side, when using the garbage pick-up service, the bookkeeping transaction of the savings book must hand over to the pick-up officer to recapitulate by the teller, it makes the customers do not know the result of the latest recapitulation also they must bother to take their passbook directly to the garbage bank of Malang. The researcher had developed a mobile application-based location that facilitated the pick-up officer and the customer to provide the pick-up location. The development of this application used the Software Development Lifecycle (SDLC) using the Java programming language-based android. The researcher read and determined the pick-up location service using the Google Maps API. When examining the development of this application, it showed us that the usability value was 81.774%, it meant that this value could be classified as good for usability test also the validation test scored 100%.
Keywords: Bank Sampah Malang, Android, MySQL, Google Maps API
1. PENDAHULUAN
Sampah adalah sisa material yang sudah tidak digunakan dari aktivitas manusia yang dilakukan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian dari Universitas Georgia di tahun
2015 menyebutkan Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara penyumbang sampah terbanyak di dunia setelah China (Jambeck et al., 2015). Sampah yang dihasilkan bertambah sesuai dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan terbatasnya lahan untuk tempat pembuangan
akhir. Salah satu upaya dalam mengolah sampah adalah dicanangkannya bank sampah oleh Bambang Surweda sebagai pencetus pertama dibentuknya sebuah organisasi yang mengolah sampah agar dapat membuat lingkungan yang asri dan terbebas dari polusi.
Salah satu bank sampah di kota Malang adalah Bank Sampah Malang (BSM) yang telah berdiri sejak 2011. BSM mengolah sampah untuk menjadikan sampah tersebut dapat memiliki nilai guna dan ekonomis. Diresmikan pada tahun 2012 oleh Prof. Dr. Baltazar Kambuaya selaku Menteri Lingkungan Hidup.
Layaknya pada sistem bank lain, BSM memiliki sistem tarik dan setor. Penyetoran yang dimaksud adalah penyetoran berupa sampah untuk ditukarkan menjadi uang.
Penyetoran sampah pada BSM dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama nasabah dapat langsung melakukan penyetoran sampah dengan mendatangi langsung kantor BSM. Sedangkan cara kedua dengan menggunakan layanan penjemputan sampah dari BSM. Layanan ini dapat dilakukan dengan menelepon petugas BSM dengan menentukan jadwal penjemputan sampah untuk disetorkan pada petugas. Petugas bagian penjemputan akan mengambil sampah nasabah dan mencatat hasil penimbangan sampah untuk disetorkan pada BSM. Nasabah diharuskan menitipkan buku tabungannya untuk dicatat hasil transaksinya oleh teller. Nasabah bisa mengambil buku tabungannya kembali setelah teller selesai merekap hasil transaksi nasabah.
Penarikan saldo nasabah dapat dilakukan dengan cara mendatangi kantor BSM kemudian mengisi slip penarikan saldo dengan membawa buku tabungan disertai fotokopi KTP. Kemudian teller akan mencatat penarikan saldo yang dilakukan nasabah di buku tabungan dan memberikan bukti penarikan saldo kepada nasabah. Pada BSM tidak ditentukan minimal maupun maksimal transaksi penarikan saldo dari total saldo yang dimiliki nasabah.
Terdapat beberapa permasalahan yang sering nasabah keluhkan ketika melakukan transaksi perbankan di BSM. Beberapa keluhan nasabah tersebut adalah nasabah diharuskan membawa buku tabungan saat menggunakan fasilitas penjemputan sampah dan nasabah perlu untuk mengambil kembali buku tabungan setelah selesai pencatatan transaksi. Nasabah juga tidak dapat mengetahui secara langsung jumlah saldo saat ini dikarenakan buku tabungan yang harus diberikan kepada petugas
penjemputan sampah. Nasabah hanya dapat mengetahui jumlah saldo setelah mengambil buku tabungan yang telah dicetak oleh pihak teller BSM.
Dari pihak petugas penjemputan sampah juga sering merasakan kesusahan dalam melakukan proses transaksi penjemputan sampah. Dikarenakan pencarian lokasi penjemputan sampah yang membingungkan petugas penjemput. Petugas BSM juga mengalamai permasalahan lain seperti pengenalan BSM kepada masyarakat serta informasi umum seputar BSM dan bagaimana cara menjadi bagian dari nasabah BSM.
Selain permasalahan tersebut, Bank Sampah Malang kini telah memiliki 30000 nasabah lebih yang mana jumlah tersebut tidak dibarengi dengan sistem pengolahan data nasabah yang baik. Pencatatan data nasabah yang masih menggunakan penulisan manual pada buku tabungan dan belum terkomputerisasi menjadi permasalahan ketika jumlah nasabah bertambah banyak.
Dari permasalahan yang ada, maka penulis membuat sebuah sistem aplikasi mobile yang bisa digunakan untuk solusi permasalahan yang ada pada BSM untuk mengelola transaksi perbankan secara online dengan judul
“Pengembangan Sistem Aplikasi Transaksi Bank Sampah Online Berbasis Android (Studi Kasus: Bank Sampah Malang)”. Sistem ini dibangun dengan tujuan agar dapat memberikan informasi kepada nasabah mengenai transaksi perbankan yang ada pada BSM. Dari sisi petugas penjemput yang dapat mengetahui lokasi penjemputan nasabah menggunakan layanan dari google maps API.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1. Kajian Pustaka
Kajian pustaka digunakan sebagai referensi untuk bisa menyusun sebuah penelitian.
Beberapa contoh penelitian yang akan dipakai dalam acuan referensi dalam menyusun penelitian ini meliputi tiga penelitian sebelumnya antara lain, penelitian pertama oleh (Handarkho, et al., 2016), penelitian kedua oleh (Yustanti, 2017), dan yang ketiga oleh (Marali, et al., 2018). Penelitian pertama yang dilakukan oleh (Handarkho, 2016) dengan judul
“Implementasi Sistem Informasi Manajemen Bank Sampah Untuk Meningkatkan Kinerja Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus Bank
Sampah Gemah Ripah Badegan, Bantul)”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memudahkan pengelolaan penggajian pegawai, pengelolaan pemasukan dari transaksi diluar transaksi perbankan di bank sampah, pengelolaan pengeluaran operasional bank sampah sehari-hari dan laporan finansial periodik. Sistem ini dikembangkan dengan metode User Centered Design (UCD) dan berbasis desktop. Pengujian yang digunakan menggunakan pengujian Blackbox dan customer test.
(Yustanti, 2017) melakukan penelitan dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Bank Sampah Berbasis Web” yang menjadi referensi kedua dari penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah user maupun petugas dalam memberikan layanan dan kemudahan proses transaksi bank sampah. Penelitian ini menggunakan metode Waterfall dan berbasis web. Analisis kebutuhan didapatkan dengan memakai teknik pengumpulan data seperti wawancara oleh pihak terkait, studi pustaka, survey, dokumentasi dan kearsipan. Black box testing digunakan untuk menguji antarmuka sistem. Fitur yang tersedia dalam sistem berupa admin bisa melakukan pencatatan transaksi, memasukan dan mengganti data nasabah, dapat mengubah data informasi sampah. Bagi nasabah dapat melihat saldo terkini.
Selanjutnya penelitian ketiga yang dilakukan oleh (Marali, et al., 2018) dengan judul “Pengembangan Sistem Aplikasi Transaksi Bank Sampah Online Berbasis Web”.
Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan nasabah untuk mengecek saldo tabungan, melihat transaksi dan riwayat penarikan saldo.
Pemilihan metode dalam mengembangkan sistem ini memakai metode Waterfall dengan menggunakan platform web. Data penelitian didapat menggunakan wawancara, studi pustaka, survey, dokumentasi dan arsip.
2.2. Bank Sampah Malang
Bank Sampah Malang (BSM) merupakan organisasi yang berbadan hukum koperasi. BSM berdiri dengan bantuan Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan CSR PT.PLN Distribusi Jawa Timur untuk mengatasi pengelolaan sampah dan memberdayakan masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pengolahan sampah dari sumbernya (sampah
rumah tangga). BSM telah berkembang menjadi sebuah organisasi yang membina, melatih dan mendampingi dalam pengolahan sampah 3R (reduce, reuse dan recycle) masyarakat kota Malang yang mandiri dilihat dari biaya operasional yang dapat diatasi sendiri. Dari sampah yang hanya menjadi limbah dan harus dibuang menjadi suatu hasil karya yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomis bagi masyarakat (Malang, 2018).
Untuk menciptakan hasil kerajinan tangan dari pengolahan sampah menjadi karya yang dapat dijual, diperlukan kesadaran masyarakat untuk dapat mendukung BSM dalam pengelolaan sampah. Salah satu program dari BSM dalam pengelolaan sampah adalah tabungan sampah layak jual. Layaknya bank pada umumnya, BSM mempunyai sistem setor dan tarik tabungan, perbedaanya dimana nasabah melakukan setor berupa sampah kemudian menukarkan sampah yang di setor tadi dalam bentuk uang. BSM telah memiliki sekitar 30000 nasabah yang dibedakan menjadi 4 golongan nasabah, yaitu nasabah kelompok, nasabah individu, nasabah sekolah dan nasabah instansi. BSM mengelompokkan sampah menjadi 4 jenis, yaitu sampah kertas, kaca, logam dan plastik.
Transaksi perbankan pada BSM ini antara lain adalah nasabah yang telah terdaftar di BSM akan memiliki buku tabungan yang berisi catatan riwayat transaksi setor dan tarik tabungan, nasabah dapat melakukan setor sampah secara langsung di kantor BSM atau menggunakan fasilitas penjemputan sampah dengan jumlah sampah minimal setengah ukuran bak mobil pickup, sampah yang diterima akan ditimbang dan nantinya petugas akan mencatat hasil tabungan dari nasabah di buku tabungan nasabah dan catatan buku petugas.
2.3. Skala Likert
Skala likert dipakai untuk mengukur satuan respon dari responden untuk mengisi kuesioner USE. Tingkatan respon memiliki tingkat yang positif hingga negatif (Lewis, 2019). Contohnya seperti berikut:
a. Sangat setuju b. Setuju c. Netral d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
Jawaban dari pengguna direpresentasikan kedalam nilai untuk memudahkan dalam analisis kuantitatif seperti tertulis pada Tabel 1.
Tabel 1. Penilaian Skala Likert Nilai Jawaban
1 Sangat tidak setuju 2 Tidak setuju
3 Netral
4 Setuju
5 Sangat setuju
Pada saat penilain skala likert telah dilakukan, selanjutnya hasil nilai tersebut digunakan untuk mencari indeks persentase.
Langkah pertama dalam mencari nilai indeks persentase adalah menghitung jumlah totaI skor mengunakan Persamaan 1. Selanjutnya mencari nilai Y mengunakan Persaman 2. Dan indeks persentase menggunakan Persamaan 3.
TotalSkor=(nilaiSTSx1)+(nilaiSTSx2)+(nilaiSTSx3) +(nilaiSTSx4)+(nilaiSTSx5) (1) Y = SkorLikertTertinggi x JumlahResponden (2) Index(%) = (TotalSkor/Y) x 100% (3)
2.5. Maps SDK for Android
Maps SDK for Android adalah sebuah API yang bisa menambahkan peta berdasarkan data Google Maps kedalam aplikasi Android. API secara otomatis dapat menangani akses ke server Google Maps seperti pengunduhan data, tampilan peta, dan respon terhadap gerakan peta.
Fitur lain pada API ini yaitu dapat menambahkan penanda, poligon, mengubah mode medan peta dan mengubah perspektif dari area peta tertentu.
Objek-objek ini memberikan sebuah informasi tambahan untuk peta lokasi, dan memungkinkan interaksi antara pengguna dengan peta. API dapat menambahkan grafik pada peta seperti:
Ikon berlabuh ke posisi tertentu di peta (marker).
Set segmen garis (polylines). Segmen tertutup (polygons). Grafik bitmap yang dilekatkan pada posisi di peta (ground overlays). Set gambar yang ditampilkan di atas ubin dasar peta (tile overlays) (Developers, 2018).
3. METODOLOGI
Metodologi penelitian menjelaskan tentang metodologi yang akan dipakai untuk pembangunan aplikasi ini. Metodologi penelitian yang digunakan untuk penelitian ini di bagi menjadi beberapa tahap dapat dillihat dalam Gambar 1.
Gambar 1. Metodologi Penelitian
Dalam Gambar 1. menjelaskan adanya 6 tahapan metodologi penelitian yang dilakukan.
Pada tahap pertama yaitu studi literatur yang memuat daftar studi pustaka yang digunakan untuk mendukung sebuah penelitian ini dimuat dalam studi literatur. Berbagai sumber yang bisa dipakai dapat bersumber dari jurnal, buku, web situs ataupun karya ilmiah yang berkaitan dengan analisis maupun perancangan.
Tahap selanjutnya adalah analisis kebutuhan. Pada tahap ini berguna untuk mengidentifikasi kebutuhan yang akan diterapkan kedalam aplikasi dan identifikasi aktor yang mempunyai peran dalam pengembangan aplikasi ini.
Pada tahap perancangan sistem ini akan dikerjakan sesudah identifikasi kebutuhan dari aplikasi ini telah didapatkan agar perancangan yang akan dilakukan bisa berjalan dengan baik.
Perancangan dimodeIkan dalam bentuk UML (Unified Modeling Language).
Dari perancangan akan dilakukan implementasi impelementasi di Iakukan setelah perancangan sistem yang telah dipaparkan sebelumnya. Dari perancangan akan dilakukan implementasi dengan membuat kode program seperti pada hasil perancangan yang telah didapatkan. Impelementasi dari perangkat lunak ini akan dibangun dengan platform andriod dengan bahasa pemrograman Java dan basis data MySQL.
Pada tahap pengujian dilakukan guna
mendapatkan kesalahan terhadap sistem yang dibangun dan melakukan pengujian. Bentuk pengujian berupa pengujian fungsional menggunakan metode black box dengan cara membandingkan hasil uji fungsional sistem sesuai dengan analisa kebutuhan fungsional.
Selain itu, pengujian usability juga dilakukan untuk mendapatkan evaluasi apakah sistem ini diperlukan penambahan atau perubahan fungsionalitas.
Pengambilan kesimpulan dan saran dilakukan diakhir ketika pada saat semua proses tahapan dari awal hingga akhir penyusunan penelitian ini telah selesai. Kesimpulan diperoleh ketika pada tahap akhir penelitian ini telah seIesai dilakukan. Sedangkan saran diperoleh ketika evaluasi terhadap sistem yang dibangun apakah ada penambahan masukan yang dapat diberikan guna penyempurnaan hasil penelitian ini.
4. ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN
4.1. Identifikasi Aktor
ldentifikasi aktor menjelaskan seluruh aktor yang terlibat pada sistem dan aktivitas yang bisa dilakukan oIeh aktor didalam sistem. SeIuruh aktor tersebut diperoIeh dari hasil observasi saat studi Iapangan. Dari hasil observasi didapatkan 2 aktor yang merupakan nasabah dan driver.
Identifikasi aktor akan dijelaskan pada Tabel 2.
Tabel 2. Identifikasi Aktor Sistem
Aktor Deskripsi
Nasabah
Aktor nasabah adalah seorang yang terdaftar sebagai nasabah BSM. Peran aktor nasabah bisa melihat hasil buku tabungan dengan cara online, dapat menggunakan layanan jemput sampah dengan cara menentukan lokasi jemput dan nasabah juga bisa mengubah password akunnya.
Driver
Aktor driver adalah seorang petugas yang memiliki tugas menjemput sampah yang dihasilkan nasabah BSM.
4.2. Use Case Diagram
Diagram use case adalah suatu diagram yang dibuat agar mempermudah memahami apa saja peran aktor yang bisa dilakukan pada sistem. Aktor yang bersangkutan dengan aplikasi ini ada dua, yaitu nasabah dan driver.
Gambaran perilaku dari kedua aktor dapat dillihat dalam Gambar 2.
Gambar 2. Use Case Diagram
4.3 Activity Diagram
Activity diagram dibuat untuk menggambarkan keseluruhan aksi pengguna terhadap sistem dari use case yang telah ada.
Gambar 3 menjadi contoh sampel activity diagram yang menjelaskan proses pengguna melihat buku tabungan.
Gambar 3. Contoh activity diagram
5. IMPLEMENTASI
Pembahasan implementasi pembuatan aplikasi mobile transaksi bank sampah online berbasis android berdasarkan analisis kebutuhan dan perancangan sebelumnya. Pembahasan implementasi terdiri dari spesifikasi sistem, batasan implementasi, implementasi basis data, implementasi kode program dan implementasi antarmuka aplikasi. Implementasi kode program menggunakan bahasa pemrograman Java dengan menggunakan editor teks Android Studio. Pada bagian tampilan atau User Interface menggunakan XML.
5.1. Implementasi Basis Data
Implementasi basis data dibuat menggunakann PHPMyAdmin versi 4.7.4 dengan database MySQL berdasarkan perancangan basis data pada bab perancangan yang ditunjukkan dalam Gambar 4.14. Hasil dari pengimplementasian digambarkan dalam bentuk diagram PhysicaI Data Model dalam Gambar 4. Implementasi basis data yang dihasilkan sesuai dengan rancangan basis data yang mempunyai 9 tabel
.Gambar 4. Implementasi basis data
5.2. Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dari aplikasi transaksi bank sampah online sebagai perantara interaksi antara sistem dengan penggunanya.
Tahap implementasi antarmuka dibuat berdasarkan hasil perancangan antarmuka sebelumnya. Hasil implementasi antarmuka berupa screenshot yang dapat dilihat dalam Gambar 5 dan Gambar 6.
Gambar 5. Implementasi antarmuka halaman buku tabungan nasabah dan halaman pesan jemput
sampah
Gambar 6. Implementasi antarmuka halaman riwayat penyetoran sampah dan halaman
penjemputan sampah
Pada Gambar 5 merupakan hasil dari implementasi halaman buku tabungan untuk melihat informasi mengenai buku tabungan nasabah saat ini dan halaman pesan jemput sampah untuk nasabah menggunakan layanan jemput sampah dari BSM. Pada Gambar 6 menunjukkan riwayat transaksi dari nasabah dan halaman penjemputan sampah oleh driver.
6. PENGUJIAN
Pengujian perangkat lunak dilakukan dengan metode Blackbox Testing (pengujian fungsional) dan pengujian non-fungsioanl (pengujian usability) (Naik, 2008). Pengujian Blackbox untuk mengetahui hasil fungsi keluaran dari aplikasi sudah berjalan dengan baik dan benar.
Berdasarkan hasil pengujian fungsional yang telah dilakukan bahwa semua fungsi didalam aplikasi dari pertama kali dijalankan hingga selesai menyelesaikan tugas dapat berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan. Pengujian usability ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemudahan dan kepuasan penguna saat sedang menjalankan aplikasi ini. Pengujian ini menggunakan media kuesioner terhadap 14 pengguna yang merupakan nasabah dari Bank Sampah Malang dengan 4 tipe responden yaitu:
nasabah individu, nasabah kelompok, nasabah instansi dan nasabah sekolah. Pengujian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari 24 pertanyaan dengan pilihan jawaban sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S) dan sangat setuju (SS) dengan nilai 1-5 pada tiap pertanyaan (Lewis, 2019). Berdasarkan hasil pengujian usability diperoleh nilai rata-rata sebesar 81,774%.
Tabel 3. Hasil pengujian
No Kuesioner Total
1 Aplikasi ini dapat memberikan kemudahan dalam bertransaksi.
84,285 2 Aplikasi ini dapat mempersingkat
waktu ketika melakukan penyetoran sampah.
91,428
3 Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk saya.
80 4 Aplikasi ini mempermudah saya
mencari tahu informasi tentang jumlah saldo, riwayat penyetoran dan riwayat buku tabungan.
80
5 Aplikasi ini sesuai seperti yang saya inginkan.
74,285 6 Saya hanya butuh waktu yang sedikit
untuk mempeIajari aplikasi ini.
77,142 7 Apikasi yang digunakan sangat
mudah diingat.
84,285 8 Apikasi ini sangat cepat saya pakai. 81,428 9 Aplikasi ini sangat mudah
dioperasikan.
75,714 10 Cara menjalankan aplikasi ini tidak
membingungkan.
81,428 11 Semua kalangan masyarakat yang
terdaftar pada Bank Sampah Malang dapat menggunakan aplikasi ini.
78,571
12 Aplikasi memiliki tahapan yang sederhana untuk mencapai tujuan akhir aplikasi ini.
90
13 Sedikitnya usaha untuk bisa menggunakan aplikasi ini.
84,285
14 Tanpa menggunakan petunjuk tertulis, aplikasi ini termasuk mudah.
82,857 15 Tidak ditemukannya inkonsitensi
(ketidaksesuaian) seIama memakai aplikasi ini.
81,428
16 Kesalahan yang ada dalam menggunakan aplikasi ini bisa dengan mudah diatasi.
84,285
17 Ketika saya membutuhkan aplikasi ini, pengoperasiannya termasuk praktis.
85,714
18 Saya merasa puas dengan memakai aplikasi ini.
82,857 19 Setelah memakai aplikasi ini, saya
akan menyarankan nasabah Iainnya untuk menggunakan aplikasi ini.
80
20 Saya memakai aplikasi ini dengan perasaan yang menyenangkan.
74,285 21 Apa yang saya inginkan ada dalam
aplikasi ini.
82,857 22 Aplikasi ini sangat bagus. 82,857 23 Saya ingin memiliki aplikasi ini pada
smartphone saya.
85,714 24 Aplikasi ini nyaman sekali untuk
dipakai.
81,428 Rata-rata skor tiap responden 81,774
7. PENUTUP
Dari hasil yang telah dipaparkan sebelumnya, melalui beberapa tahapan analisis kebutuhan, perancangan, implementasi dan pengujian sistem. Dapat ditarik kesimpulan dengan hasil dari analisis kebutuhan berupa 24 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non fungsional. Sistem melibatkan 2 aktor yaitu, nasabah dan driver. Data diperoleh dari studi literatur yang terkait, wawancara dan observasi lapangan. Dalam tahap perancangan, diperoleh hasil berupa perancangan sistem yang terdiri dari perancangan UML, perancangan basis data, perancangan pseudocode dan perancangan antarmuka. Pada tahap implementasi, diperoleh hasil berupa implementasi basis data, implementasi kode program dan implementasi antarmuka. Sistem dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.
Berdasarkan hasil pengujian aplikasi transaksi bank sampah online ini memiliki tingkat usability yang tergolong baik dikarenakan hasil pengujian mendapati nilai persentase yang cukup tinggi yaitu mencapai 81,774%.
Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan fitur laporan bulanan transaksi yang telah dilakukan nasabah.
Penambahan fitur trackin posisi dari driver.
Sebagai media komunikasi antara nasabah dan driver disarankan menambahkan fitur chat pada aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Developers, G., 2018. Maps SDK for Android.
[daring] 2018. Tersedia pada:
<https://developers.google.com/maps/d ocumentation/android-sdk/intro>
[Diakses 1 Sep 2018].
Handarkho, Y.D. dan Irianto, A.B.P., 2016.
Implementasi Sistem Informasi Manajemen Bank Sampah Untuk Meningkatkan Kinerja Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus Bank Sampah Gemah Ripah Badegan, Bantul). hal.21–
34.
Jambeck, J.R., Geyer, R., Wilcox, C., Siegler, T.R., Perryman, M., Andrady, A., Narayan, R. dan Law, K.L., 2015.
Plastic waste inputs from land into the ocean. Science.
Lewis, James R., dan Jeff Sauro, 2009. "The
factor structure of the system usability scale".International conference on human centered design. Springer, Berlin, Heidelberg
Malang, B.S., 2018. Profil Bank SampahMalang. [daring] 2018. Tersedia pada:
<http://banksampahmalang.com/halama n/profil.html> [Diakses 31 Agu 2018].
Marali, M.D., Pradana, F. dan Priyambadha, B., 2018. Pengembangan Sistem Aplikasi Transaksi Bank Sampah Online Berbasis Web (Studi Kasus : Bank Sampah Malang ). 2(11), hal.5644–
5650.
Naik, K. dan Tripathy, P, 2008. Software Testing and Quality Assurance Theory and Practice. Canada: Wiley.
Yustanti, M.I., 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Bank Sampah.