RISALAH RAPAT
RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN
DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA DAN DIRJEN PERKERETAAPIAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
Tahun Sidang : 2021-2022 Masa Persidangan : I
Rapat ke- : 9
Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat (RDP) Sifat Rapat : Terbuka
Hari, Tanggal : Rabu, 1 September 2021 Waktu : Pukul 10.00 s.d. 14.00 WIB
Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI (KK V) Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta
Ketua Rapat : H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E., M.Si./ Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F-P.GERINDRA
Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin Budiastuti, S.H.
Acara : 1. Evaluasi Pelaksanaan APBN TA 2021 sampai dengan bulan Agustus 2021;
2. Membahas Alokasi Anggaran menurut Fungsi dan Program masing-masing Unit Eselon I K/L Mitra Kerja Komisi V DPR RI dalam RAPBN T.A.
2022.
Hadir Anggota : 50 Anggota hadir, dari 53 Anggota Komisi V DPR RI dengan rincian sebagai berikut:
A. Anggota DPR RI:
PIMPINAN :
1. Lasarus, S.Sos, M.Si/Ketua Komisi V DPR RI/F- PDIP
2. Ir. Ridwan Bae/Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F- PG
3. H. Andi Iwan Darmawan Aras.,S.E.,M.Si/Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F-P.GERINDRA
4. H. Syarif Abdullah Alkadrie.,SH.,M.H./Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F-NASDEM
5. H. Moh. Arwani Thomafi/Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F-PPP
FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:
8 orang Anggota dari 9 Anggota:
1. Bob Andika Mamana Sitepu, S.H.
2. Mochamad Herviano
3. Hj. Sadarestuwati, S.P., M.MA 4. Sukur H Nababan, S.T.
5. Ir.Sudjadi
6. Sarce Bandaso Tandiasik, S.H., M.H.
7. Sri Rahayu 8. H. Irmadi Lubis
FRAKSI PARTAI GOLKAR:
7 orang Anggota dari 7 Anggota:
1. Drs. Hamka B Kady, MS 2. Cen Sui Lan
3. Ir. H. Anang Susanto, M.Si 4. H. Tubagus Haerul Jaman, S.E.
5. Ilham Pangestu
6. Bambang Hermanto, S.E.
7. Muhammad Fauzi, S.E.
FRAKSI PARTAI GERINDRA:
6 orang Anggota dari 6 Anggota:
1. Sudewo, S.T., M.T.
2. Iis Edhy Prabowo, S.Hum., M.M.
3. Ir. Eddy Santana Putra, M.T.
4. Drs.H.Mulyadi, M.MA.
5. Hj. Novita Wijayanti, S.E., M.M.
6. Ir.Sumail Abdullah
FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT:
3 orang Anggota dari 4 Anggota:
1. Drs. Soehartono, M.Si.
2. Sri Wahyuni 3. Roberth Rouw
FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA : 6 orang Anggota dari 6 Anggota:
1. H. Ruslan M.Daud
2. Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, S.Th. I.
3. Sofyan Ali, S.H.
4. H. Syafiuddin, S.Sos.
5. H. Sukamto, S.H.
6. H. An’im Falachuddin Mahrus
FRAKSI PARTAI DEMOKRAT:
5 orang Anggota dari 5 Anggota:
1. Dr. H. Irwan, S.IP., M.P.
2. Willem Wandik, S.Sos.
3. drh. Jhonni Allen Marbun, M.M.
4. Lasmi Indaryani, S.E.
5. Ir. H. Ishak Mekki, M.M.
FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA:
4 orang Anggota dari 5 Anggota:
1. H. Suryadi Jaya Purnama, S.T.
2. Ir.H. Sigit Sosiantomo
3. H. Syahrul Aidi Maazat, Lc., M.A.
4. KH. Toriq Hidayat, Lc.
FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL:
5 orang Anggota dari 5 Anggota:
1. H.A. Bakri H.M., S.E.
2. Athari Ghauthi Ardi 3. Hj. Hanna Gayatri, S.H.
4. H. Boyman Harun, S.H.
5. Mesakh Mirin, SKM.
FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:
1 orang Anggota dari 1 Anggota:
1. Dr. H. Muh. Aras, S.Pd., M.M.
B. UNDANGAN:
1. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI (Ir. Novie Riyanto Rahardjo) 2. Dirjen Perkeretapiaan Kementerian Perhubungan
RI (Ir. Zulfikri M.Sc., D.E.A)
KETUA RAPAT (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E., M.Si./ WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI/F-P.GERINDRA):
Kita mulai ya, Pak.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan Dirjen Perhubungan Udara dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, hari Kamis, 1 September 2021, pukul 10.00 Waktu Indonesia Barat sampai dengan selesai.
Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI,
Yang terhormat Dirjen Perhubungan Udara dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI beserta jajarannya,
Serta Hadirin yang kami hormati.
Mengawali rapat hari ini, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat bertemu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat walafiat, baik secara fisik maupun secara virtual dari tempat masing-masing.
Menurut laporan dari Sekretariat, saat ini Rapat Komisi V DPR RI telah ditandatangani dan dihadiri oleh 26 orang dari 53 Anggota, 11 diantaranya secara fisik dan 15 secara virtual dan jumlah Fraksi sebanyak 8 Fraksi dan sehingga telah memenuhi kuorum.
Oleh karena itu sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 281 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkanlah kami membuka Rapat Dengar Pendapat pada hari ini dan sesuai ketentuan Pasal 276 Ayat (1) Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI pada hari ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum.
(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.00 WIB)
Kami ucapkan terima kasih kepada Dirjen Perhubungan Udara dan Dirjen Perkeretaapian beserta jajarannya, yang telah hadir secara fisik dengan turut menghadirkan para Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas 1 dan Kelas Khusus, serta para Kepala Balai Teknik Perkeretaapian seluruh Indonesia secara virtual.
Pimpinan, Anggota Komisi V DPR RI dan para Pejabat Eselon I Kementerian Perhubungan yang kami hormati.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan Pada hari Kamis, tanggal 26 Agustus 2021 yang lalu, telah disepakati beberapa hal diantaranya, Komisi V DPR RI memahami penjelasan Kementerian Perhubungan mengenai Alokasi
Anggaran Kementerian Perhubungan dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp32,938 triliun.
Dari alokasi tersebut anggaran untuk Dirjen Perhubungan Udara sebesar Rp7,305 triliun yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan antara lain infrastruktur konektivitas transportasi udara; pelayanan transportasi udara; dan kegiatan keselamatan dan keamanan transportasi udara. Sementara Realisasi Anggaran Ditjen Udara dalam APBN Tahun Anggaran 2021 per Agustus 2021 adalah sebesar 50,49%.
Selanjutnya Anggaran Ditjen Perkeretaapian sebesar Rp6,728 triliun, yang akan dipergunakan untuk mendukung kegiatan antara lain infrastruktur konektivitas transportasi perkeretaapian; keselamatan dan keamanan transportasi perkeretaapian; dan dukungan manajemen. Sementara Realisasi Anggaran Ditjen Perkeretaapian dalam APBN Tahun Anggaran 2021 per Agustus 2021 adalah sebesar 49,17%.
Sejalan dengan itu, dalam kesempatan ini kami tegaskan kembali agar dalam proses penyusunan Anggaran Tahun 2022 agar tiap-tiap unit organisasi Eselon I benar-benar dapat memperhatikan dan mengakomodir saran dan masukan dari Komisi V DPR RI.
Selanjutnya berdasarkan pengawasan yang dilakukan oleh Komisi V DPR RI, terdapat sejumlah permasalahan yang perlu mendapat perhatian dari Ditjen Udara dan Ditjen Perkeretaapian antara lain:
Satu, mendukung upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di sektor transportasi udara dan perkeretaapian serta mengedepankan aspek kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan transportasi.
Yang kedua, melanjutkan pengembangan infrastruktur konektivitas yang produktif dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Yang ketiga, memastikan keberlanjutan program multiyears contract dan penyelesaian program strategis nasional yang tertunda pada tahun 2020 dan 2021.
Yang keempat, melaksanakan program pro kerakyatan yang mendukung PEN melalui skema padat karya dan pemberdayaan masyarakat.
Yang kelima, program peningkatan sumber daya manusia sektor transportasi udara dan perkeretaapian perlu ditingkatkan.
Pimpinan, Anggota Komisi V DPR RI dan para Pejabat Eselon I Kementerian Perhubungan yang kami hormati.
Demikian pengantar dari kami. Selanjutnya kami berikan kesempatan kepada Dirjen Perhubungan Udara dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk dapat menyampaikan penjelasannya.
Kami persilakan dari Pak Dirjen Perhubungan Udara, silakan Pak.
DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA KEMENHUB RI (IR. NOVIE RIYANTO RAHARDJO):
Terima kasih, Bapak Pimpinan.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Yang kami hormati Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI.
Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Pertama, marilah kita mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas taufik dan hidayah-Nya kita dapat hadir pagi hari ini pada acara Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI dengan agenda pembahasan Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021 dan Alokasi Anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam RAPBN Tahun Anggaran 2022.
Sebelum kami menyampaikan pokok-pokok bahasan materi, kami dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengucapkan rasa bela sungkawa dan penghormatan kepada Bapak Jimmy Demianus Ijie Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDIP, Dapil Papua Barat, yang telah mendahului kita semua. Semoga amal baik beliau diterima disisi-Nya dan kita semua dapat meneruskan perjuangan beliau, khususnya dalam membangun sektor transportasi di Papua, khususnya di Papua Barat.
Pada kesempatan hari ini, kami juga hadir bersama para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I sampai dengan X, Kepala Kantor UPBU Kelas 1 Utama dan Kepala Kantor UPBU Kelas 1 di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang hadir secara daring.
Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.
Berikut kami sampaikan Evaluasi Pelaksanaan APBN 2021 sampai dengan bulan Agustus 2021. Berdasarkan kronologis anggaran Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2021, dari Pagu Alokasi Anggaran Tahun 2021 sebesar 10,55 triliun. Di mana dalam perjalanannya Pagu Alokasi Anggaran Ditjen Perhubungan Udara mengalami penambahan dan penurunan yang antara lain diakibatkan oleh adanya rekomposisi dan penambahan anggaran alokasi PEN serta refocusing tahap 1 sampai dengan tahap 4 menjadi 7,5 triliun. Di mana komposisi Pagu Akhir Tahun 2021 terdiri dari rupiah murni sebesar 4,93 triliun; PNBP sebesar 885 miliar; BLU sebesar 308 miliar, SBSN sebesar 1,3 triliun; dan PHLN sebesar 48 miliar. Sebagaimana terlihat di dalam slide yang ada di bersama kita.
Bapak Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.
Izinkan kami menyampaikan Evaluasi Pelaksanaan APBN 2021 Dirjen Perhubungan Udara Posisi 31 Agustus 2021 sebagai berikut:
Penyerapan Anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2021 dari Pagu Akhir 7,5 triliun, terealisasi sampai dengan tanggal 31 Agustus sebesar 3,79 triliun atau 50,49%. Jika dilihat dari grafik kurva S persentasi penyerapan realisasi anggaran Dirjen Perhubungan Udara memang masih lebih rendah dari prognosa penyerapan di bulan Agustus 2021 sebesar 53%. Namun capaian ini lebih tinggi 13,04% jika dibandingkan Tahun 2020 dengan capaian di bulan yang sama sebesar 37,45%.
Berdasarkan data tersebut di atas, Dirjen Perhubungan Udara telah melakukan evaluasi terhadap penyerapan dan realisasi anggaran sampai dengan per tanggal 31 Agustus 2021 dengan hasil sebagai berikut:
Terdapat deviasi sekitar 2,51% terhadap prognosa penyerapan.
Pendapatan PNBP BLU rendah tidak memenuhi target, dikarenakan kondisi pandemi sehingga diusulkan untuk pengurangan Pagu pembangunan PNBP dari BLU kepada Kementerian Keuangan sebesar 400 miliar yang saat ini sudah dalam proses. Percepatan proses kontrak PHLN dari ADB yaitu di mana desain telah diselesaikan untuk Bandar Udara Palu.
Bapak Ketua, Pak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.
Di tahun 2021 dalam upaya mendukung pelaksanaan program padat karya, Dirjen Perhubungan Udara menargetkan pelaksanaan kegiatan padat karya ini di 29 provinsi, melalui anggaran reguler dan program PEN dengan target implementasi di 123 lokasi desa dan kabupaten dengan biaya upah sebesar 26,07 miliar dan nantinya dapat menyerap 6.912 orang tenaga kerja di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data realisasi per 31 Agustus 2021, dapat kami sampaikan bahwa program Padat Karya Dirjen Perhubungan Udara telah dilaksanakan di 27 desa kabupaten di 15 provinsi dengan total biaya upah yang sudah diberikan sebesar 3,47 miliar dan menyerap tenaga kerja 2.059 orang. Realisasi masih cukup rendah dikarenakan kondisi PPKM yang masih dapat terdapat pembatasan kegiatan di beberapa daerah. Namun kami ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Anggota Komisi V yang selama ini telah ikut berpartisipasi langsung dan terjun bersama ke lapangan, guna mendukung pelaksanaan program Padat Karya di lokasi yang direncanakan.
Ke depan, kami juga akan meminta para KPA untuk ikut aktif berkomunikasi serta mengundang Bapak/Ibu dalam kegiatan Padat Karya di lingkungan bandara.
Selanjutnya di tahun 2021 ini dalam upaya penanganan Covid-19 Dirjen Perhubungan Udara bekerja sama dengan Kemenkes, TNI-POLRI, Pemda, Angkasa Pura 1 dan Angkasa Pura 2, serta stakeholders terkait telah ikut berpartisipasi pula dalam penyelenggaraan vaksinasi di bandara. Di mana telah dilakukan vaksinasi kepada 165.476 orang di 41 bandara.
Selain itu juga Dirjen Perhubungan Udara melaksanakan kegiatan pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan bandara di mana diperuntukkan kepada pegawai petugas lapangan di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara yang telah mencapai realisasi kegiatan sebesar 52,02%.
Bapak/Ibu, Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.
Selanjutnya izinkan kami menyampaikan poin bahasan terkait Alokasi Anggaran Menurut Fungsi dan Program Unit Eselon 1 dalam dalam RAPBN Tahun Anggaran 2022 untuk Ditjen Perhubungan Udara. Sesuai dengan tema Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 yang mengusung tema Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural, di mana di dalamnya terdapat 7 kriteria prioritas nasional Kementerian Perhubungan, khususnya Ditjen Perhubungan Udara terfokus pada prioritas nasional ke-5 yaitu memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar dengan major project yang ditugaskan kepada Ditjen Perhubungan Udara yaitu melalui program jembatan udara 37 rute di Papua.
Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.
Dalam rangka mendukung program pemerintah serta untuk peningkatan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, Ditjen Perhubungan Udara telah menyusun program-program sebagaimana yang tercantum dan ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN dan outlook Rencana Strategis Renstra Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 sampai dengan 2024, di mana masih terdapat kebutuhan anggaran yang cukup besar dalam mencapai target Renstra yang direncanakan sampai akhir tahun 2024 yaitu sebesar 81,7 triliun.
Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.
Selanjutnya perkenankan kami menyampaikan kegiatan prioritas anggaran Tahun 2022 sesuai dengan hasil pembahasan bersama Satker, Pemda dan Biro Perencanaan Kementerian Perhubungan. Pagu Kebutuhan Ditjen Perhubungan Udara Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar 20,95 triliun dan sesuai dengan surat bersama Menteri Keuangan dan Bappenas perihal Pagu Anggaran Belanja K/L TA 2022, total Pagu Anggaran Ditjen Perhubungan Udara adalah sebesar Rp7.035.785.000.248,- dengan rincian sebagai berikut:
Belanja pegawai sebesar 872 miliar; belanja barang operasional sebesar 751 miliar; PNBP sebesar 680 miliar; BLU sebesar 305 miliar; SBSN sebesar 2 triliun; PHLN sebesar 142 miliar; belanja barang non operasional dan belanja modal sebesar 2,27 triliun.
Memperhatikan perbandingan antara Pagu Anggaran Tahun 2022 dengan Alokasi Prioritas Kegiatan Pagu Renstra Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 sampai dengan 2024 untuk tahun 2022 terdapat deviasi sebesar 11 triliun dan dari rentang waktu 2020 sampai dengan 2022 terdapat selisih total Pagu yang cukup signifikan yaitu sebesar 24 triliun. Perbandingan dan grafik besaran Pagu sebagaimana dapat dilihat pada slide 13 dan berdasarkan jenis program sumber dana dapat dilihat di slide 14.
Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.
Berikut kami sampaikan pula penjelasan dari exercise Pagu Anggaran Ditjen Perhubungan Udara sesuai dengan surat bersama Pagu Anggaran per sumber dana pada slide 15. Secara singkat dapat kami sampaikan kegiatan strategis Ditjen Perhubungan Udara 2022 sebagai berikut:
1. Melalui dana SBSN untuk kegiatan senilai 2 triliun pada 16 lokasi;
2. Melalui alokasi PHLN untuk kegiatan rekonstruksi Bandara Mutiara Palu pasca bencana sebesar 142 miliar melalui loan ADB 2021 sampai dengan 2023;
3. Kegiatan Perintis dengan major project jembatan udara dan keperintisan senilai 550 miliar;
4. Kegiatan multiyears contract yang merupakan dampak dari refocusing senilai 1,17 triliun dengan rincian 36 paket pada 32 lokasi;
5. Kegiatan pendukung safety dengan peningkatan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan yang sesuai dengan regulasi ICAO antara lain; pengawasan dan pengendalian bidang keselamatan dan keamanan penerbangan pada 5 Direktorat Teknis dan 10 Kantor Otoritas Bandar Udara sebesar 260 miliar.
Outlook Pagu Anggaran 2022 Ditjen Perhubungan Udara dapat dilihat pada slide 17 dan untuk fokus Kegiatan Prioritas Tahun Anggaran 2022 dapat dilihat pada slide 18, diantaranya untuk program aksesibilitas daerah tertinggal dengan pelayanan Angkutan Udara Perintis, maupun Program Pembangunan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandara di 38 lokasi Bandar Udara.
Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.
Dalam rangka dukungan pemulihan ekonomi nasional berikut kami sampaikan pula peta persebaran dukungan bandar udara di 5 kawasan destinasi pariwisata super prioritas. Yaitu Bandara Silangit, Bandara Sibisa, Bandara YIA, Bandara Lombok, Bandara Sam Ratulangi dan Bandar Udara Komodo.
Kemudian bandara pendukung Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK yaitu Bandara Malikussaleh, Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Bandara Sam Ratulangi, Bandara Lombok, Bandara Pitu, dan Bandara Sorong.
Dapat kami sampaikan pula bahwa Tahun 2022 kami tetap akan melanjutkan Program Padat Karya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kami mohon masukan juga dari Bapak/Ibu untuk dapat memberikan masukan lokasi pelaksanaan Program Padat Karya di tahun mendatang dengan target 6.500 orang tenaga kerja non skill.
Selanjutnya terlampir kami sampaikan juga posisi program strategis 2022 Dirjen Perhubungan Udara yang merupakan kegiatan direktif Presiden Menteri Perhubungan hasil Rapat Kerja, hasil Rapat Dengar Pendapat dan hasil kunjungan kerja ke lokasi yang kami inventarisir, sebagaimana tertuang di dalam slide 23 dan 24. Di mana terdapat 21 kegiatan prioritas di 21 bandara yang sudah terakomodir pada rincian Pagu Anggaran Ditjen Perhubungan Udara Tahun Anggaran 2022 dan terdapat 24 kegiatan di 24 bandara yang belum terakomodir, hal ini mengingat keterbatasan alokasi anggaran yang ada.
Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.
Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan hari ini. Besar harapan kami masukan serta dukungan Bapak Ketua, Wakil Ketua dan seluruh Anggota Komisi V DPR RI demi tercapainya pelayanan jasa transportasi udara yang aman, selamat, nyaman kepada seluruh masyarakat pengguna transportasi di Indonesia.
Terima kasih.
Wabillaahittaufik Walhidayah,
Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.
KETUA RAPAT:
Wa'alaikumsalam Warrahmatullaahi Wabarakatuh.
Terima kasih, Pak Dirjen Perhubungan Udara.
Selanjutnya kami persilakan kepada Bapak Dirjen Perkeretaapian.
Silakan, Pak.
DIRJEN PERKERETAAPIAN KEMENHUB RI (Ir. ZULFIKRI, M.Sc., D.E.A.):
Terima kasih, Pak Ketua.
Yang kami hormati Bapak Ketua Komisi V DPR RI,
Wakil Ketua Komisi V DPRD RI, dan segenap Anggota Komisi V DPR RI, Direktur Jenderal Perhubungan Udara beserta jajaran dan para Hadirin yang saya hormati.
Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua, Salam sehat,
Salam semangat.
Pada hari yang berbahagia ini, terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kita dapat bertemu dalam acara Rapat Dengar Pendapat dengan Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat dalam rangka Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021 dan membahas Alokasi Anggaran Menurut Fungsi dan Program Tahun Anggaran 2022 pada sub sektor Perkeretaapian.
Pada kesempatan ini perkenankan kami mewakili keluarga besar Direktorat Jenderal Perkeretaapian mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Bapak Jimmy Demianus Ijie, Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDIP dari Papua Barat. Semoga Almarhum ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi-Nya dan keluarga diberikan ketabahan dan keikhlasan Aamiin.
Pada kesempatan ini Bapak Pimpinan, kami hadir bersama Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Bapak Zuma Fendy, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Pak Danto Restiawan, serta izinkan kami memperkenalkan dua direktur yang baru Pak dilantik yaitu, Bapak Direktur Prasarana Bapak Harno, silakan berdiri mungkin Pak Harno dan Direktur Keselamatan Pak Edi Nursalam. Ya mereka bertugas sejak akhir Juli 2021 Pak. Dalam kesempatan ini juga hadir juga seluruh Kepala Balai Perkeretaapian secara online.
Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.
Sebagai pendahuluan dapat kami sampaikan kronologis pada Pelaksanaan Anggaran Tahun 2021. Pagu semula Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebesar 11,1 triliun dengan terdapat beberapa penyesuaian diantaranya pergeseran antar subsektor ke BPTJ, penghematan anggaran dalam rangka penanganan dampak Covid-19 tahap 1 sampai tahap 4 dan penyesuaian penambahan untuk me-recovery kegiatan yang terdampak penghematan. Namun juga untuk membantu dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, sehingga Pagu Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2021 saat ini menjadi sebesar 8,029 triliun.
Selanjutnya Capaian Realisasi Penyerapan Anggaran Ditjen Perkeretaapian pada tahun pada bulan Agustus tahun 2021 adalah sebesar 3,94 triliun atau mencapai 49,17%. Capaian ini melebihi capaian realisasi pada tahun 2020 untuk periode bulan yang sama yaitu sebesar 37,8%.
Adapun Rincian Realisasi Anggaran Tahun 2021 berdasarkan jenis belanja meliputi: belanja pegawai sebesar 69,16 miliar; belanja barang sebesar 708 miliar; dan belanja modal sebesar 3,169 triliun. Sedangkan berdasarkan sumber pembiayaan terdiri dari rupiah murni sebesar 1,6 triliun atau terserap 50,27%; SBSN sebesar 2,2 triliun atau 49,09%; pinjaman luar negeri sebesar 16,2 miliar atau 17,9% dan BLU sebesar 779 juta atau 6,2%.
Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.
Selanjutnya kami sampaikan highlight prioritas kegiatan tahun 2021 pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian, yaitu yang terdiri dari dua bagian.
Pertama adalah pembangunan prasarana kereta api yang sebanyak 14 kegiatan antara lain terdiri dari; pembangunan jalur ganda kereta api ada di Solo-Semarang, Kiaracondong-Cicalengka, Bogor-Sukabumi, segmen Bogor- Cicurug dan Mojokerto-Sepanjang dan juga pembangunan jalur kereta api pada tiga segmen Besitang-Langsa, Makassar-Parepare, segmen Makassar- Baru, serta Lhokseumawe-Bireun di Aceh.
Yang ke tiga, pembangunan fasilitas operasi sebanyak lima kegiatan yaitu fasilitas operasi untuk Manggarai-Jatinegara, fasilitas perkeretaapian untuk di Manggarai-Jatinegara Paket A tahap 1 dan tahap 2, pembangunan fasilitas perkeretaapian untuk Bekasi-Cikarang, elektrifikasi jalur kereta api lintas Solo Balapan-Jebres, elektrifikasi jalur kereta api lintas Yogya-Solo.
Dan yang keempat, pembangunan akses KA bandara yang teridiri dari; jalur kereta api Solo Balapan-Bandara Adi Soemarmo dan kereta api Bandara New Yogyakarta International Airport yang baru kita operasikan beberapa saat kemarin.
Yang ke dua, peningkatan prasarana Perkeretaapian dengan rincian peningkatan jalur kereta api pada 6 segmen yaitu; segmen antara lain di Araskabu-Tebing Tinggi-Siantar, Padang-Pariaman, Lahat-Lubuklinggau dan segmen Bungamas-Lubuklinggau, Serang-Merak, Serang-Merak segmen Rangkasbitung-Merak, Banjar-Kroya dan juga Bandung-Banjar.
Fasilitas operasi ada sebanyak 5 kegiatan yaitu Stasiun Cikarang- Stasiun Cikampek, Jatinegara-Bogor dan Manggarai-Jakarta Kota.
Penggantian persinyalan Yogya-Stasiun Lempuyangan, dan penggantian sistem persinyalan telekomunikasi di Bandung-Ciroyom. Serta Jabodetabek Railway Capacity Enhancement Phase 1. Dan yang terakhir adalah perawatan dan pengoperasian prasarana perkeretaapian milik negara atau melalui skema IMO pada 4 Divre di wilayah Sumatera dan 9 Daop di wilayah Jawa.
Selanjutnya ada kegiatan prioritas lainnya yaitu pekerjaan utilitas dan
penyempurnaan lintas Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, penyediaan subsidi KA Perintis pada 9 lintas pelayanan.
Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.
Dapat kami laporkan pula pelaksanaan kegiatan Padat Karya bidang Perkeretaapian pada tahun 2021 yang melekat pada paket pekerjaan konstruksi, kegiatan padat karya mengacu pada Permenhub Nomor 73 Tahun 2018 yang dilaksanakan sebagai bagian dari lingkup pekerjaan pembangunan dan peningkatan pelaksanaan Perkeretaapian, baik pada jalur dan bangunan serta fasilitas operasi.
Kegiatan Padat Karya pada tahun 2021 tersebar pada 12 provinsi yaitu di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung dan Sulawesi Selatan, yang terdiri pada 88 kabupaten kota.
Realisasi biaya upah kegiatan padat karya pada bulan Agustus tahun 2021 adalah sebesar 55,419 miliar atau mencapai 53%. Sedangkan dari penyerapan tenaga kerja terealisasi sebanyak 10.501 orang atau sebesar 83%.
Selanjutnya dapat kami sampaikan rincian realisasi padat karya pada bulan Agustus 2021 per provinsi dan di dalamnya lokasi-lokasi dari kabupaten maupun kota.
Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.
Dapat kami sampaikan bahwa dalam rangka mempercepat pelaksanaan anggaran pada tahun 2021, kami akan melaksanakan langkah- langkah sebagai berikut:
Yang pertama, Ditjen Perkeretaapian tetap konsisten untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan program yang atau kegiatan yang berbasis pada Padat Karya. Melaksanakan program kegiatan dengan konsisten mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Melakukan perhitungan sisa anggaran kegiatan kontraktual secara cermat dan mengusulkan untuk kegiatan prioritas dengan memperhitungkan waktu pelaksanaan sampai dengan bulan Desember tahun 2021. Selanjutnya juga mengusulkan revisi atas kegiatan-kegiatan yang tidak dilaksanakan atau kegiatan blokir untuk kegiatan-kegiatan prioritas. Kegiatan-kegiatan yang sudah kontrak dan dalam masa pelaksanaan pekerjaan agar dimonitor secara ketat dan pembayaran dilakukan secara tertib untuk menghindari penumpukan di akhir tahun. Dan yang terakhir juga kita lakukan koordinasi aktif dengan pihak-pihak terkait tentunya.
Selanjutnya, kami sampaikan terkait Rencana Kerja Anggaran di Tahun 2022 berdasarkan dokumen rencana kerja pemerintah dengan tema Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Birokrasi bahwa pada Tahun 2022 pencapaian sasaran prioritas nasional, yaitu memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar melalui beberapa major project, yaitu untuk di Perkeretaapian di tercantum KA Makassar-
Parepare, dukungan terhadap KA cepat pulau Jawa dan sistem angkutan umum massal perkotaan di 6 wilayah perkotaan atau metropolitan.
Adapun dukungan Ditjen Perkeretaapian terhadap kegiatan tersebut khususnya pada pengembangan sistem angkutan massal pada beberapa wilayah aglomerasi yang saat ini sebenarnya sudah sudah beroperasi kereta perkotaan yaitu, wilayah aglomerasi Mebidangro, aglomerasi di Bandung Raya, Jabodetabek dan Gerbang Kertasusila dengan kegiatan sebagaimana yang tersaji di dalam paparan.
Selanjutnya kami akan menyampaikan kronologis penganggaran pada tahun 2022. Berdasarkan kebutuhan pendanaan sesuai Renstra, selain dalam memenuhi target dan mengakomodir backlog pembangunan, dibutuhkan pendanaan sebesar 27,03 triliun yang kemudian dilakukan penelaahan untuk mencoba realistis dengan kemampuan pendanaan dalam rangka mencapai target menghasilkan kebutuhan sebesar 14,19 triliun.
Selanjutnya berdasarkan surat bersama Kementerian Keuangan dan Bappenas tanggal 10 Juli tahun 2021, Ditjen Perkeretaapian mendapat alokasi Pagu Indikatif sebesar 6,7 triliun. Kemudian kembali berdasarkan surat bersama Pagu Anggaran Menteri Keuangan dan Bappenas tanggal 23 Juli 2021 Ditjen Perkeretaapian mendapat alokasi Pagu Anggaran sebesar 6,7 triliun dengan postur anggaran sebagaimana pada tabel yang didominasi dengan alokasi belanja modal sebesar 4,9 triliun atau 73,17%.
Selanjutnya kami sampaikan komposisi Pagu Anggaran Tahun 2022 Dirjen Perkeretaapian dengan total alokasi sebesar 6,7 triliun sebagai berikut:
Belanja pegawai sebesar 118,4 miliar; belanja barang operasional sebesar 73,93 miliar; belanja barang non operasional sebesar 1,6 triliun, dengan mengakomodir berbagai tunggakan MYC IMO kepada PT KAI, subsidi keperintisan dan angkutan motor gratis serta prioritas strategis lainnya. Yang keempat, belanja modal dengan sumber dana rupiah murni sebesar 1,3 triliun dengan mengakomodir kegiatan multiyears contract, tunggakan, avaibility payment untuk KA Makassar-Parepare dan pemenuhan readiness criteria serta prioritas strategis lainnya. Belanja modal dengan sumber dana SBSN sebesar 3,5 triliun untuk mengakomodir 8 kegiatan lanjutan pada tahun sebelumnya dan 7 kegiatan baru. Belanja modal dengan sumber dana PHLN sebesar 74,2 miliar serta belanja barang dan modal dengan sumber dana BLU sebesar 20,8 miliar.
Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.
Selanjutnya kami sampaikan highlight prioritas kegiatan Tahun 2022 pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian, yaitu pembangunan prasarana perkeretaapian sebanyak 10 kegiatan dengan rincian; Kereta Api Makassar- Parepare segmen Maros-Barru, ini merupakan kelanjutan dari multiyears contract sejak tahun 2018. Double track Kiaracondong-Cicalengka tahap 1 dan tahap 2, ini juga merupakan multiyears contract sejak tahun 2020. Double track Mojokerto-Sepanjang, Mojokerto-Sepanjang multiyears contract sejak
tahun 2021 ini. Kereta Api Lhokseumawe-Bireuen segmen Krueng Geukeuh- Paloh multiyears contract sejak tahun 2021. Penyelesaian jalur Kereta Api Semarang Tawang-Tanjung Mas sepanjang 2 kilometer. Double track Bogor- Sukabumi segmen Bogor-Cicurug yang merupakan kegiatan multiyears contract sejak tahun 2019 dan akan selesai tahun 2022. Elektrifikasi Solo Balapan Solo-Jebres multiyears contract sejak tahun 2020 ke tahun 2022 sepanjang 3,5 kilometer. Double track Solo Balapan-Kadipiro multiyears contract sejak tahun 2021 sampai ke 2023 sepanjang 4,13 kilometer. KA Layang segmen Medan-Binjai multiyears contract yang kita rencanakan di tahun 2022 sampai 2024 sepanjang 6,8 KM dan Engineering Service Jakarta MRT East-West Project Phase 1.
Kegiatan selanjutnya adalah peningkatan prasarana perkeretaapian sebanyak 9 kegiatan dengan rincian; fasilitas perkeretaapian lintas Manggarai-Jatinegara paket A tahap 2 multiyears contract sejak tahun 2019 sepanjang 4 kilometer. Fasilitas operasi perkeretaapian lintas Jatinegara- Bogor dan Manggarai-Jakarta Kota multiyears contract sejak tahun 2020 sepanjang 77,29 kilometer. Segmen Padang Pariaman peningkatan ada 53,5 kilometer sejak tahun multiyears sejak tahun 2020. Peningkatan Kisaran- Rantau Prapat tahap 1 segmen Kisaran Mambangmuda multiyears contract tahun 2022 sampai 2024 sepanjang 64 kilometer. Peningkatan Medan- Belawan tahap 1 segmen Medan-Labuan multiyears contract sampai tahun 2023. Peningkatan Semen Padang-Bukit Putus Pauhlima, ini sepanjang 5,1 kilometer. Telekomunikasi dan hubungan kereta api lintas Lahat-Lubuklinggau single year contract sepanjang 115 KM. Perawatan pengoperasian prasarana perkeretaapian melalui mekanisme IMO kepada PT KAI pada 4 Divre dan di wilayah Sumatera dan 9 Daop di wilayah Jawa dan yang terakhir adalah Jabodetabek Railway Capacity Enhancement Phase 1.
Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.
Rincian pelaksanaan kegiatan pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian sesuai dengan Pagu Anggaran Tahun 2022 pada masing-masing provinsi sebagaimana ditampilkan dalam slide berikut. Di mana sesuai dengan highlight major project yang telah disebutkan pada slide sebelumnya.
Pada Provinsi Aceh terdapat kegiatan pembangunan perkeretaapian Krueng Geukeuh-Paloh. Di Sumatera Utara terdapat beberapa kegiatan peningkatan perkeretaapian yaitu segmen Medan-Labuan, Kisaran Mambangmuda dan lanjutan pembangunan Jalan Layang Medan-Binjai dan kegiatan lainnya. Pada provinsi di Sumatera Barat terdapat beberapa kegiatan peningkatan kereta api segmen Bukit Putus Pauhlima dan di Sumatera Selatan dilakukan peningkatan sinyal dan telekomunikasi Lahat- Lubuklinggau.
Di pulau Jawa terdapat beberapa kegiatan pengembangan Stasiun Rangkasbitung di Provinsi Banten. Peningkatan fasilitas operasi di Jabodetabek. Pembangunan jalur ganda Kereta Api Bogor-Sukabumi dan segmen Kiaracondong-Cicalengka di Jawa Barat. Elektrifikasi Solo-Jebres Solo-Balapan dan pembangunan jalur ganda Solo Kadipiro di Provinsi Jawa
Tengah, serta pembangunan jalur ganda segmen Mojokerto-Sepanjang di Provinsi Jawa Timur.
Selain itu terdapat major project di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu pembangunan Kereta Api Makassar-Parepare pada tahun 2022 telah disiapkan juga anggaran Kereta Api Perintis, mohon dukungan Anggota Dewan yang terhormat agar rencana pengoperasian dapat berjalan dengan baik.
Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.
Selanjutnya kami akan menyampaikan indikasi kegiatan Padat Karya tahun 2022 yang akan dilaksanakan pada 9 Balai atau Satker di lingkungan Ditjen Perkeretaapian pada 12 provinsi yang direncanakan melibatkan tenaga kerja sebanyak 4.643 orang atau sekitar 461.000 orang hari yang diperkirakan akan menyerap upah sebanyak 53 miliar. Diharapkan kegiatan ini akan ikut membantu program pemulihan ekonomi nasional, terutama untuk rakyat menengah ke bawah yang berada di sekitar lokasi pekerjaan pembangunan perkeretaapian yang terimbas dampak pandemi Covid-19.
Rincian target upah dan tenaga kerja pada lokasi kegiatan sebagaimana di dalam paparan.
Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Mohon perkenan dukungan serta masukan Ketua dan segenap Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat guna mewujudkan penyediaan pelayanan transportasi massal kereta api yang efektif, efisien, terjangkau bagi masyarakat dan mampu menjawab tantangan.
Sekian dan terima kasih.
Wabillaahittaufik Walhidayah,
Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.
KETUA RAPAT:
Terima kasih Pak Dirjen Perkeretaapian ya, kurang semangat kayaknya Bapak. Sudah sarapan belum Pak Dirjen?
Demikian penjelasan yang telah disampaikan oleh para Dirjen Kementerian Perhubungan. Selanjutnya kami akan mempersilakan kepada Anggota Komisi V DPR RI untuk menyampaikan pendapat dan pertanyaan.
Untuk yang pertama akan kami persilakan kepada Bapak Bob Andika Sitepu dari Fraksi PDIP.
Silakan Dinda.
F-PDIP (BOB ANDIKA MAMANA SITEPU, S.H.):
Terima kasih Pimpinan.
Yang saya hormati Pimpinan beserta seluruh Teman-teman Anggota Komisi V,
Yang saya hormati Dirjen Perhubungan Udara beserta jajaran, Yang saya hormati Dirjen Kereta Api beserta jajaran.
Saya langsung saja, saya ke Pak Dirjen Perhubungan Udara mengenai realisasi ini Pak, saya yakin Bapak pasti akan mencapai target realisasi anggaran di tahun 2021. Kita yakin pasti Bapak sanggup untuk mengadakan realisasi anggaran tersebut.
Selanjutnya Pak, saya hanya mengingatkan pada Raker kita terdahulu mengenai Bandara Binaka Nias Pak, mengingatkan saja ini Pak. Di sini ada Bapak kasih jawaban kepada kita untuk pengembangan Bandara Udara Binaka Gunung Sitoli, alokasi awal tahun 2021 untuk peningkatan PCN guna melayani pesawat sejenis Boeing 737 namun terkena refocusing. Untuk tahun 2022 akan kami lakukan evaluasi, karena penurunan jumlah penumpang akibat pandemi dan keterbatasan anggaran.
Jadi gini Pak, kalau semua di saat pandemi Covid ini kita yakin Pak, pasti semua demand akan turun, demand-demand bandara tersebut akan turun Pak, tapi jangan juga kita lupa di Sumatera Utara ini, Bandara Binaka ini salah satu penghasil demand yang bagus Pak. Jadi saya berharap di Tahun 2022 seperti yang Bapak sampaikan kepada kita ini, saya mengingatkan Pak supaya tolong bagaimana Bapak formulasinya supaya di tahun 2022 ini ditampung, Pak. Ini harapan saya Pak, sekaligus juga di sini saya ucapkan terima kasih kepada Pak Dirjen Perhubungan Udara telah membantu juga teman kita Jimmy Ijie waktu dulu dari Makassar untuk kepulangan dia ke Sorong. Kami dari Fraksi PDI Perjuangan mengucapkan terima kasih kepada Pak Dirjen Perhubungan Udara beserta jajarannya. Jadi itu mungkin yang bisa untuk Bapak Dirjen Perhubungan Udara, saya mengingatkan sekali lagi Pak tolong diingat Bandara Binaka ini, Pak.
Untuk Dirjen Kereta Api, tadi sebenarnya Pak, tadi sudah Bapak kasih penjelasan sedikit sebelum kita rapat tadi mengenai pembangunan lanjutan sebenarnya Pak, lanjutan pembangunan Kereta Api Layang Medan-Binjai ini.
Ini sebenarnya lanjutan ya Pak yang terputus dari apa ini Pak, yang Stasiun Kereta Api Medan itu yang menuju Binjai ini Pak sambungan ini kan Pak, lanjutannya saja ini, tidak sampai Binjai-nya, tapi sebenarnya Pak tapi menuju ke Binjai, tapi sebenarnya dibayangin kami ini sebenarnya kami pikir ini pembangunan yang baru Pak, tadi Sumatera Selatan, ternyata tidak hanya lanjutannya Pak. Kalau lanjutan saya rasa ya memang perlu itu Pak, karena jangan pula putus sampai di Medan saja Pak, karena ini kan kita mau Medan- Binjai ini kan salah satu terintegrasi kota metropolitan, Pak. Jadi untuk yang ke Binjai ini kita minta tolong supaya ini ya disambung memang, Pak.
Nah selanjutnya tolong juga Pak di sini juga harus betul-betul kita lihat Pak, pembangunan yang kereta api ini yang tahun 2021 kemarin jalur yang dari Binjai ke Selipun ini Pak ya, tolong ini tolong diperhatikan, Pak. Tolong diperhatikan pembangunan yang sekarang karena masih ada beberapa- beberapa pembangunan ini yang masih prosesnya yang longsor yang memang yang tidak yang seperti kita harapkan gitu Pak ya. Saya dengar juga bahwasanya ada juga peran salah satu staf Bapak untuk melaksanakan kegiatan ini. Jadi tolong ini dicek Pak, Bapak sebagai Dirjen saya mohon tolong dicek Pak, supaya jangan ada salah salah satu staf Bapak ikut-ikut dalam bermain dalam kegiatan-kegiatan tersebut, mungkin ini sedikit yang bisa saya sampaikan Pimpinan.
Terima kasih.
KETUA RAPAT:
Terima kasih, Pak Bob.
Selanjutnya kami persilakan kepada Ibu Cen Sui Lan dari Fraksi Partai Golkar.
Siap-siap Bapak Muhammad Aras dari PPP.
F-PG (CEN SUI LAN):
Terima kasih Pimpinan.
Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi V,
Yang terhormat Pak Dirjen Perhubungan Udara, Pak Dirjen Perkeretaapian.
Pak Dirjen Perhubungan Udara, terima kasih bantuannya untuk saya untuk masyarakat Kepri. Pak Dirjen, saya tidak melihat ada program di tahun 2022 untuk Kepri, saya mohon diperjelas, karena tahun lalu saya masih dapat itu subsidi perintis ya, tahun ini saya tidak melihat dan ada 4 bandara ya Pak Dirjen. Yang saya tahu itu cuma 2 bandara yang Dabo Singkep dan Sebatik, itu yang aktif dengan kita, yang lain itu saya sama sekali tidak kenal, tidak pernah silaturahmi dan tidak pernah ada kegiatan padat karya atau apapun yang diinfokan ke kita. Jadi tolong Pak Dirjen sampaikan, saya ini Wakil Komisi V dari Kepri, agar mereka berkomunikasi dengan saya. Sama sekali tidak pernah ada yang memberitahukan padat karya atau apapun. Jadi Pak Dirjen tolong nanti diinfokan ke mereka.
Pak Dirjen, yang Sebatik itu seperti apa? Saya cuma mendapat jawabannya untuk anggaran 2021 yang 1.500, padahal waktu itu kita meminta yang untuk 1.600 runway-nya ya. Tolong nanti dijawab ya Pak Dirjen ya.
Terima kasih Pak Dirjen.
Kalau untuk Dirjen Kereta Api Pak Dirjen, ada rencana tidak nanti diadakan di Kepri? Itu saja.
Terima kasih Pak Dirjen, terima kasih Pimpinan.
KETUA RAPAT:
Selanjutnya Pak Haji Aras, silakan Pak.
F-PPP (Dr.H. MUH. ARAS, S.Pd., M.M.):
Terima kasih, Pimpinan.
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Yang terhormat Pimpinan dan Kawan-kawan Anggota Komisi V,
Yang saya hormati Dirjen Udara, Dirjen Perkeretaapian dan seluruh jajaran yang sangat saya hormati.
Pertama-tama tentu kami mengapresiasi ke dua Dirjen kita ini telah melakukan kinerja yang cukup baik untuk tahun 2021 dengan realisasi anggaran yang masih cukup bagus di angka 50% dan 49%. Semoga serapan anggaran untuk sisa tahun ini bisa dikebut Pak, ini waktunya sisa 4 bulan ya.
Mudah-mudahan kita doakan dan kita akan bantu sama-sama untuk bisa menyelesaikan secepat mungkin.
Yang selanjutnya untuk Pak Dirjen Perhubungan Udara, tentu padat karya yang selama ini juga ada di Dirjen Udara, ya semoga ya kami di Komisi V juga bisa dilibatkan. Ya tentu di Dapil kami juga ada beberapa bandara Pak, sehingga keterlibatan Anggota kami di daerah juga dapat merasakan padat karya yang dilaksanakan oleh Dirjen Perhubungan Udara.
Kemudian yang selanjutnya adalah tentu penanganan bandara- bandara yang dari Sulawesi Selatan yang masih sangat minim, ya mudah- mudahan tahun 2022 sudah bisa dimaksimalkan. Ya kemarin kami bersama dengan Pak Dirjen dan Pak Menteri di Kabupaten Bone, mudah-mudahan sudah bisa terealisasi tahun ini, tahun depan maksud saya. Begitu juga dengan beberapa bandara yang lain termasuk di Selayar dan daerah Luwuk.
Kemudian yang selanjutnya adalah kegiatan proritas yang belum terakomodir ada di catatan di halaman 25-26 itu, ya tentu ini bisa dipikirkan sehingga PR untuk tahun 2022 bisa sedikit demi sedikit terselesaikan.
Kemudian yang selanjutnya untuk Perkeretaapian, ini kami terus pantau di lapangan Pak ya. Hari ini masalahnya masih berkutat pada pembebasan lahan, ya sehingga tentu serapan anggaran sangat mempengaruhi dengan belum terselesaikannya pembebasan lahan yang ada di Maros-Pangkep, Pak.
Kemudian dalam rencana prioritas, kami melihat bahwa ini tahun 2022 terus digenjot, mudah-mudahan tidak tertunda lagi karena dari rencana semula sudah berulangkali tertunda untuk pengoperasiannya dan penyelesaian pembangunan rel kereta apinya. Sehingga berharap bahwa sebelum masa bakti kami, ya sudah bisa terselesaikan. Kebetulan ya persis sekali bahwa Maros, Pangkep, Baru, Parepare merupakan Dapil kami, sehingga tentu ini menjadi perhatian kami, agar ini bisa terselesaikan dengan baik tentu dengan kerja-kerja yang maksimal dari Dirjen Perkeretaapian.
Kemarin sudah mendapat angin segar dengan melibatkan Perkopindo tingkat provinsi dan daerah untuk menyelesaikan beberapa persoalan itu sudah cukup bagus. Ini terus dilanjutkan Pak sehingga ke depan kendala- kendala di lapangan sedikit terkurangi, karena masyarakat ini juga banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang memang punya kepentingan-kepentingan khusus. Sehingga masyarakat ini tidak merasa bahwa mereka diperhatikan, kadang-kadang mereka mengatakan bahwa ini Pemerintah maunya saja ngambil tidak mau komunikasi dengan baik. Sehingga yang perlu dilakukan adalah bagaimana pendekatan komunikasi yang baik dengan masyarakat.
Sehingga mereka juga memahami bahwa ini adalah untuk kepentingan umum, ini adalah program yang tentu bisa menaikkan kesejahteraan masyarakat sekitar, Pak.
Kemudian yang selanjutnya, indikasi sebaran spesial dan rencana PEN Padat Karya 2022, baik anggaran maupun lokasi ini perlu ditambah, sehingga kemarin kami ikut satu titik di Kabupaten Pangkep, mudah-mudahan yang ke depan juga terus dilakukan karena Padat Karya di seputaran pekerjaan kereta api juga masih sangat banyak.
Yang selanjutnya adalah dampak yang oleh kereta api di beberapa daerah, terutama di Kabupaten Barru yang sudah selesai pembangunan relnya. Itu ada dampak di sekitar pembangunan kereta api sehingga program ini bisa juga paling tidak mengurangi keluhan masyarakat terhadap adanya pembangunan kereta api. Yakni banjir yang tentu mengakibatkan tanaman atau sawah mereka tergenang ya. Itu barangkali yang sempat saya sampaikan pada kesempatan ini, sekian.
Wallaahulmuafik illa aqwamittoriq,
Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.
KETUA RAPAT:
Terima kasih Bapak Muhammad Aras, Ayahanda.
Selanjutnya Pak Sudewo dari Fraksi Gerindra, silakan Pak Kapoksi.
F-P.GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.):
Terima kasih, Pimpinan.
Pertama kepada Dirjen Perhubungan Udara. Pak, saya ingin tanya sejauh mana progress perencanaan pembangunan Bandara Bali Utara itu?
Itu sudah dirintis cukup lama, kemudian sudah ada studinya ya, kalau tidak salah calon investornya pun siap, bahkan dari beberapa investor berminat untuk itu, tetapi sampai sekarang kayanya tidak ada kejelasan.
Biasanya pembangunan infrastruktur itu terkendala sulitnya mencari investor ya dan sulitnya terealisasi karena keterbatasan APBN, tetapi khusus Bandara Bali Utara ini investor siap banyak yang berminat. Sehingga bisa membantu APBN dan mendukung perekonomian di wilayah sana, khususnya di sektor pariwisata, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan.
Yang ingin saya mendapatkan penjelasan dari Kementerian Perhubungan Dirjen Perhubungan Udara, sebenarnya sejauh mana ini menjadi wacana atau memang betul-betul direncanakan untuk direalisasikan.
Kendalanya apa sampai belum bisa direalisasikan dan upaya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengatasi segala persoalan, segala kendala di sana, mendorong supaya ini bisa terealisasi itu seperti apa. Ini menjadi spekulasi banyak pihak, banyak stakeholders dengan adanya bandara ini dan tentunya berdampak pada sesuatu yang kurang baik. Berdampak yang buruk ya terhadap elemen-elemen masyarakat yang ingin terikat atau terlibat terhadap pelaksanaan bandara ini ya. Keterangan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, tentu akan menjadikan pegangan kami bilamana nanti ada pertanyaan dari siapapun untuk bahan kami menjawab.
Dirjen Perhubungan Udara yang ke dua, tolong melakukan evaluasi terhadap Bandara-bandara Perintis yang sudah dilaksanakan pembangunannya, yang sudah operasional ya. Sejauh mana bandara ini punya efektivitas optimalisasi pemanfaatannya, supaya betul-betul memberikan manfaat terhadap daerah sekitarnya.
Banyak sekali Bandara Perintis yang dibangun melalui anggaran APBN Kementerian Perhubungan tetapi operasionalnya tidak optimal. Masih banyak bandara yang belum ada penerbangan, banyak sekali bisa satu minggu hanya sekali, bisa satu minggu hanya 2 kali, bahkan tidak sama sekali. Ya kita tidak berbicara dalam kondisi Covid sekarang ini. Kalau kondisi Covid sekarang ini mudah jawabnya karena Covid, tapi yang saya sampaikan itu sebelum kondisi Covid sudah terjadi seperti itu. Misalnya contoh Bandara Lubuklinggau, kemudian Bandara Cilacap. Jangan sampai menyusul Bandara Sudirman di Purbalingga dan Bandara Ngloram di Blora dan bandara-bandara Perintis yang lain. Semuanya itu menyedot anggaran APBN yang punya tujuan selain untuk pertumbuhan perekonomian satu wilayah tersebut, juga memiliki filosofi bahwa bandara-bandara perintis itu sebagai pemersatu bangsa.
Kita negara kepulauan yang tidak mungkin transportasi itu bisa dilaksanakan dengan transportasi darat saja atau laut saja, tetapi perlunya
transportasi udara. Kalau pemerintah sudah konsekuen sudah sportif menganggarkan untuk pembangunan Bandara Perintis, ini mestinya pengelolaannya dilakukan secara optimal. Supaya ada penerbangan ada penerbangan dan itu perlu ada suatu pencermatan kendalanya apa, persoalannya apa sampai tidak optimal. Sehingga filosofi sebagai pemersatu bangsa ini akhirnya juga tidak terwujud gitu ya, akhirnya tidak terwujud.
Tolong diidentifikasi setiap bandara ya dan bagaimana upaya dari Kementerian Perhubungan, dalam hal ini Dirjen Perhubungan Udara mengkoordinasikan dengan maskapai-maskapai itu dengan stakeholders- stakeholders pengusaha dan segala macam supaya bandara ini tidak terbengkalai. Jadi ada pembangunan juga ada kelanjutannya, termasuk di bandara kami di daerah pemilihan saya, Kabupaten Blora di Ngloram. Seperti Bu Cen katakan kalau Bapak datang ke sana ya tolong saya dikabari gitu ya, tolong saya dikabari. Ini saya juga biar punya biar punya namalah gitu.
Anggota Dewan ini yang dibutuhkan adalah popularitas, dibutuhkan adalah dukungan. Paling tidak kalau saya bisa datang di sana minimal dengan Dirjen ada suatu pengakuan dari masyarakat bahwa saya memang dari Dapil sana dan memperjuangkan itu. Pak Novie tolong dikomunikasikan dengan baik dengan saya. Ada juga itu kawan malah posisinya sebagai Wakil Ketua Komisi ini, Pak Arwani juga satu Dapil, itu kalau tidak kontak saya kontak Pak Arwani sama saja itu satu Dapil. Tidak kontak saya, tidak kontak Pak Arwani itu dosanya kalau dengan saya dosa kecil, dengan Pak Arwani itu dosa besar gitu loh itu ya. Kalau tidak dua-duanya menjadi dosa berat gitu kan itu ya, besar sekali itu besar sekali, tapi Pak Novie tentu tidak punya niatan untuk itu, tidak ada kesengajaan untuk itu ya. Saya hanya mengingatkan saja.
Kemudian kepada Pak Dirjen Udara juga ya bagaimana mengkoordinasikan dengan Angkasa Pura 1, Angkasa Pura 2 yang memiliki otoritas untuk melakukan pengelolaan bandara yang sifatnya komersil. Itu mendorong AP1 dan AP2 untuk mengembangkan bandara-bandara yang memang memiliki potensi strategis untuk bisa dikembangkan.
Saya memberikan masukan kepada Dirjen Udara kepada Menteri Perhubungan ketika Raker dengan Menteri Perhubungan beberapa bulan yang lalu, seperti Bandara Hasanuddin yang sekarang ini dibangun itu bagus.
Mungkin di kota-kota baru yang lain itu kota-kota besar yang lain sudah selayaknya untuk dibuat, bagaimana mengkoordinasikan dengan AP1 dan AP2 dan pada pembangunan tahap pembangunan Bandara Hasanuddin di Makassar. Saya dulu pernah memberikan masukan mungkin terakomodir menjadikan dipikir oleh Dirjen Perhubungan Udara atau tidak saya nggak tahu, masukkan saya pada saat itu demikian.
Jadi pembangunan bandara yang baru Hasanuddin ini kan panjang sekali. Kemudian bandara lama bandara eksisting juga panjang sekali itu, tapi konektivitas conectivity antara bandara lama dengan bandara baru yang sekarang dibangun itu hanya satu pintu, yaitu di tengah-tengah. Konon katanya bandara lama itu konsepnya nanti sebagai foodcourt begitu ya. Kalau foodcourt bisa saja yang sayap kiri yang sayap kanan paling pinggir itu tidak
akan laku nantinya, karena pintunya hanya di tengah-tengah dan ruang tunggu untuk bandara yang baru itu logikanya tidak hanya di tengah juga menyebar, tengah, pinggir, pinggir.
Nah kalau yang ruang kalau yang ruang tunggunya di pinggir mau ke foodcourt yang di pinggir tentu terlalu lama, karena harus ke tengah dulu pintu tengah baru ke pinggir. Lebih baik dia tidak ke foodcourt sekalian dari pada harus, maka perlu ada pintu tambahan kiri kanan juga pinggir-pinggir ini juga perlu dipikirkan. Jadi perencanaan desain itu juga perlu dipikirkan secara matang untuk eksistensi dari pada bandara tersebut. Itu masukan saya yang ke tiga terhadap Dirjen Perhubungan Udara.
Yang berikutnya Kereta Api. Kereta api ini saya ingin tahu rencana pembangunan kereta api double track atau pembangunan yang baru tentu tidak lepas dengan pembebasan lahan. Ada satu keseimbangan atau dukungan yang yang sepadan atau tidak antara anggaran pembebasan lahan yang dari LMAN itu untuk mewujudkan perencanaan pembangunan kereta api. Jangan sampai Direktorat Jenderal Kereta Api merencanakan pembangunan sedemikian rupa, tetapi itu tidak bisa dilaksanakan oleh karena terkendala anggaran pembebasan lahan. Ini perlu dipikirkan dan perlu ada satu koordinasi antara Dirjen Kereta Api atau Kementerian Perhubungan dengan Kementerian Keuangan, supaya laju perencanaan dengan implementasinya, implementasinya itu itu memberi mendapatkan daya dukung dari LMAN.
Saya ingin tahu bagaimana sebenarnya anggaran LMAN, anggaran pembebasan lahan sejauh ini untuk mendukung terwujudnya pembangunan kereta api.
Yang ke dua, mulai dipetakan saya kira untuk perencanaan pembangunan kereta api yang baru di berbagai wilayah, baik di Pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa yang traffic-nya tinggi, yang memang itu overcapacity untuk Perhubungan Darat ya. Itu sudah mentok oleh karena pembebasan lahan atau pelebaran jalan tersebut sudah tidak memungkinkan lagi, perlu dipikirkan transportasi kereta api. Itu perlu ada satu studi yang diperluas terhadap masing-masing wilayah atau hubungan antar kota di suatu wilayah tersebut. Misalnya contoh kaya jalur kereta api Pak, kereta api jalur Pantura, Rembang, Pati, Kudus, Semarang, ini sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan Belanda, sejak Indonesia belum merdeka. Indonesia belum merdeka saja sudah ada kereta api itu ya kan. Apalagi dengan perkembangan zaman yang sedemikian rupa pesatnya. Itu berarti hadirnya kereta api pada jalur lama itu sangat dibutuhkan, sangat relevan ya contoh seperti itu.
Di zaman yang masih feodal dalam kungkungan kolonial saja sudah ada kereta api, apalagi yang sekarang ini kan perlu dilakukan studi, maka studi bagi kereta api itu itu perlu ditingkatkan dan diperluas karena cost logistik Pak cost logistik. Meskipun kita bangun jalan raya baik itu wujudnya jalan tol maupun jalan arteri nasional kenyataannya cost logistik masih sangat
besar masih sangat tinggi, tetapi kalau logistik itu bersifat massal yaitu kereta api, pasti cost logistiknya itu menjadi lebih efisien.
Jadi tidak perlu banyak truk yang berderet-deret ya membikin membikin jalan cepat rusak, membuat kemacetan, itupun tidak mengurangi cost logistik, lebih baik itu melalui transportasi kereta api. Jadi tuntutan untuk membangun kereta api, menurut saya dari sekarang sampai yang akan datang itu menjadi tuntutan utama. Penganggarannya harus menjadi lebih dibesarkan, tapi kalau menggantungkan anggaran itu dari postur APBN, itu tidak mungkin. Seperti Bapak katakan tadi kebijakan fiskalnya hanya berapa untuk SBSN dan segala macam PHLN, utang luar negeri dan segala macam multiyears itu kebijakan fiskal-nya ya, ini contoh seperti itu.
Jadi kita tidak bisa menggantungkan anggaran infrastruktur kereta api itu melalui APBN terus-menerus, tapi kalau Bapak rajin melakukan studi, studi itu memiliki nilai visible secara ekonomi bisa ditawarkan kepada pihak ke tiga untuk melakukan pembangunan itu. Saya kira itu perlu dipikirkan.
Terima kasih, Pimpinan.
Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.
WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Ir. RIDWAN BAE/F-PG):
Pak Dewo, terima kasih.
Pak Irwan.
F-PD (Dr.H. IRWAN, S.IP., M.P.):
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati Pimpinan Komisi V beserta seluruh Rekan-rekan Anggota Komisi V yang saya banggakan,
Yang saya hormati Bapak Dirjen Perhubungan Udara, Bapak Dirjen Perkeretaapian, serta Bapak Direktur,
Serta seluruh jajaran Kementerian Perhubungan yang hadir pada rapat pagi hari ini.
Pimpinan, saya mulai dari Direktorat Perhubungan Udara, terima kasih karena pertanyaan saya pada RDP 8 Juni 2021 telah dijawab dan jawabannya Alhamdulillah sangat konkrit itu. Mungkin pada kesempatan saat ini mungkin saya perdalam lagi. Sebelumnya saya apresiasi ya capaian kedua Ditjen yang untuk realisasi yang cukup baik. Tentu kami dorong agar terus dilakukan terobosan langkah percepatan penyerapan anggaran ini sehingga di akhir tahun bisa sesuai dengan prognosis yang telah disampaikan itu.
Ke dua, terkait Bandara Apt. Pranoto, terima kasih karena tahun 2022 akan direncanakan untuk lanjutan rekonstruksi, termasuk runway, termasuk
juga overlay taxiway di Apt. Pranoto. Namun kembali saya ingatkan Pak Novie bahwa Bandara Apt. Pranoto itu bandara yang terletak di Ibukota Provinsi Kalimantan Timur dan sesuai dengan apa Namanya, target prioritas Kemenhub saya lihat pengembangan bandara di ibukota provinsi menjadi salah satu prioritas. Sehingga saya melihat ini harus kerja cepat kita ini Pak Novie, artinya oke ada pengembangan konstruksi, termasuk runway dan taxiway itu, tapi yang kita lihat bandara itu pasti depannya Pak Novie. Nah Bandara Apt. Samarinda itu landscape-nya depannya itu belum ada. Kita masuk itu gersang gitu. Padahal pada saat kita sudah sampai di bandara, bandaranya cukup cukup apa Namanya, sangat-sangat layaklah gitu.
Sehingga saya mendorong agar tahun depan dilaksanakan untuk apa namanya? Pembangunan landscape bandara ini Bandara Apt. Pranoto ini.
Ke dua terkait jawaban mengenai Bandar Udara Uyang Lahai, ya Bandar Udara Muara Wahau di Kutai Timur ini di tempat kelahiran saya ini. Iu kan ada Bandara Khusus Perintis dan di sini jawaban Pak Dirjen welcome gitu dikoordinasikan lanjut dengan Pemda terkait PP.40 Tahun 2012 jika ingin dikembangkan. Saya nanti izin Pak Dirjen membawa rombongan Pemerintah Daerah Kutai Timur untuk koordinasi dengan Pak Dirjen, karena bandara ini sangat-sangat strategis. Di sini kita kembangkan satu juta hektar sawit berikut pabrik-pabrik CPO-nya. Kemudian ada juga apa Namanya, pertambangan batubara yang juga operasional ya di apa Namanya, di sekitar lokasi Bandara ini, sehingga kalau ini dikembangkan misalnya jadi Bandara Umum Domestik, kebetulan Kutai Timur belum punya sama sekali Bandara Umum Domestik.
Maka tentu akselerasi pertumbuhan ekonomi di Kutai Timur dan di Kaltim tentunya akan terjadi. Kami sangat mengharapkan ini Pak Dirjen dan kami sangat-sangat optimis dan positif bahwa Dirjen Perhubungan Udara akan merealisasikan hal ini.
Kemudian yang terakhir untuk Pak Dirjen, vaksinasi di Bandara. Tentu saya pribadi sangat-sangat mendukung itu ya dalam rangka mendukung apa Namanya, visi Pak Presiden untuk entaskan Covid ini, cuma ada beberapa laporan masyarakat misalnya dampak-dampak dari regulasi yang berjalan ini misalnya kalau vaksin itu kan berarti 12 tahun ke atas. Nah ada beberapa orang yang enggak bisa pulang Pak, terjebak dia terjebak di Jakarta, terjebak di Pulau Jawa, mau pulang ke Kaltim tapi ya mereka, ayah ibu ada anak di atas 12 tahun, tetapi ada anak kecil dibawah 12 tahun. Nah ini sosialisasi dari kebijakan-kebijakan Kemenhub terkait apa, jalan keluar yang begini ini harus bisa sampai Pak ke masyarakat terbawah. Jangan sampai karena miss- informasi mereka tertahan 1 bulan di sini gitu, terlantar dan lain-lainnya. Saya pikir ini yang harus nanti bisa dijawab juga Pak Novie.
Kemudian untuk Dirjen Perkeretaapian, 2022 ini kan anggarannya mengalami penurunan ya Pak Zul. Nanti tolong dirinci terkait kegiatan MYC kemudian carry-over dampak refocusing, tunggakan serta program yang ditunda nah terkait dampak dari penurunan anggaran ini.
Kemudian yang ke dua, Alhamdulillah Visibility Study (VS) rencana penyelenggaraan kereta api perkotaan IKN tetap masuk ya 2022 dan ini sebagai simbolik bahwa apa namanya keberlanjutan IKN ini terus berlanjut.
Terima kasih banyak, Pimpinan.
Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.
WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Ir. RIDWAN BAE/F-PG):
Wa'alaikumsalam.
Terima kasih Pak Irwan. Ibu Sarce Bandaso.
Siap-siap Pak M. Fauzi.
F-PDIP (SARCE BANDASO TANDIASIK, S.H.):
Terima kasih, Pimpinan.
Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati Pimpinan bersama teman-teman Komisi V,
Yang saya hormati Bapak Dirjen Perhubungan Udara dan Dirjen Perkeretaapian bersama jajarannya.
Jadi saya sudah membaca di sini ada kegiatan-kegiatan untuk Dirjen Udara ya, kegiatan prioritas tahun 2022. Ya terima kasih ini sudah terakomodir Bandara Bua, mudah-mudahan ke depan ini tidak hilang lagi Pak gitu.
Jadi yang ke dua, ada usulan-usulan saya kemarin yaitu Bandara Buntu Kunik. Yaitu pengadaan lampu-lampu area bandara dengan ada penambahan anggaran untuk...(suara kurang jelas) kenapa ini tidak ada di dalam catatan terakomodir untuk tahun 2022. Ini apa kendalanya.
Sebenarnya ini lebih penting ini buat lampu-lampu area Bandara. Karena apa? Tiba-tiba pesawat turun kalau tidak ada tanda-tanda itu akan membahayakan kecelakaan. Jadi mungkin itu saja Pak yang saya ingin tolong dikawal untuk Tana Toraja.
Dan untuk Kereta Api sudah disampaikan teman saya dari Dapil Maros Parepare, mudah-mudahan secepatnya Pak, kasihan juga sampai sekarang itu belum difungsikan.
Terima kasih banyak. Terima kasih Pimpinan.
Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.
WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Ir. RIDWAN BAE/F-PG):
Pak Fauzi.
F-PG (MUHAMMAD FAUZI, S.E.):
Terima kasih.
Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Pimpinan,
Yang saya hormati teman-teman Komisi V,
Yang saya hormati pula Bapak-Bapak/Ibu-ibu dari Kementerian Perhubungan.
Ada beberapa hal Pak yang ingin saya minta diperjelas Pak, ya dari apa yang Bapak paparkan tadi. Memang kalau ini untuk Perkeretaapian Pak ya, kalau kita lihat realisasi serapan anggaran sudah cukup cukup baiklah Pak ya. Walaupun penyerapan anggaran tidak semata-mata anggaran itu terserah Pak, tapi kualitas dari penyerapan juga tetap harus diperhatikan Pak ya sehingga anggaran itu tidak menjadi sia-sia.
Kemudian di tahun 2021 Pak, tadi sudah disampaikan juga oleh rekan saya sebelah kanan saya Pak Iwan Aras mengenai program Kereta Api Makassar-Parepare yang periode 2018 sampai 2022 yang kurang lebih dibangun panjangnya 59,6 kilometer dan bentuknya ini sifatnya dia multiyears Pak ya. Nah yang ingin saya tanyakan Pak, mengingat ini kan tinggal 1 tahun lagi Pak. Saya ingin lebih jelas Pak, progress-nya itu sejauh mana Pak?
Kemudian selesai tidak kira-kira di 2022, Pak. Itu yang saya minta gambaran.
Walaupun ini tidak ada di Dapil saya Pak, tapi ini sangat urgent sekali bagi masyarakat di Sulawesi Selatan itu, dalam rangka memenuhi interaksi mereka di tengah-tengah masyarakat, Pak. Jadi tolong itu juga di tahun 2022 juga diusahakan diprioritaskan Pak, itu.
Kemudian saya ingin juga menyinggung mengenai Padat Karya Pak.
Tadi juga beberapa teman sudah sampaikan ya padat karya, hampir relatif kalau dari sudut mata kami Anggota Dewan nyaris tidak terdengar Pak atau sekilas info saja gitu. Kalaupun ada teman-teman yang dilibatkan di situ ya entah kebetulan, entah memang koordinasinya bagus gitu. Kami bukan berarti tidak bagus Pak, karena memang kami nyaris tidak dengar gitu, Pak. Nah ke depan ini, ya tolonglah Pak kita bisa berbagi kesempatan berbagi peran Pak untuk padat karya ini bagaimana kita bisa saling menguatkan Pak. Saya pikir ini sudah seringkali diungkapkan, tapi mungkin perlu dimaksimalkan Pak.
Jangan diungkap lantas direspon tapi realisasinya sangat minim sekali.
Harapan saya ke depan itu bisa lebih di apa lebih dimaksimalkan, Pak.
Kemudian untuk Perkeretaapian juga ini juga apa, perlengkapan stasiun kereta api Pak, terutama yang untuk kebutuhan publik Pak, juga tolong di diperhatikan Pak. Kalau kita lihat sangat-sangat memprihatinkan Pak, ada beberapa tempat, Pak itu. Itu untuk Perkeretaapian.
Kemudian untuk Perhubungan Udara, Pak. Yang pertama ini, kalau kita lihat sarapan juga cukup cukup cukup baik ya, walaupun masih ada yang belum terserap secara keseluruhan. Dengan sisa yang ada ini Pak waktu
yang ada, apakah masih bisa terserap Pak yang belum terserap itu Pak dan strategi apa yang akan Bapak lakukan, Pak.
Kemudian apa saya ingin sedikit bicara tentang Dapil Pak, terutama belum lama ini saya berkunjung Pak ke Bandara Hasanuddin di Makassar.
Saya ketemu dengan beberapa orang walaupun kunjungannya tidak resmi Pak, ini pembicaraan lepas saja Pak kita di warung kopi ngobrol-ngobrol begitu. Saya cukup prihatin kasihan Pak teman-teman anggota Bapak di bawah, ada apa pelebaran bandara tapi kantor mereka akhirnya menjadi tempat sirkulasi udara yang tidak baik Pak, gitu. Tolonglah itu di di apa diantisipasi Pak. Kalau ada di situ mungkin orang kerja tapi kesehatannya khawatirnya tidak tidak kurang diperhatikan ya. Kalau memungkinkan juga ya dipindah Pak, karena kasihan sekali Pak tidak representative kalau bicara tentang sirkulasi udara pada saat gedung apa apa, bandara itu selesai, Pak.
Kemudian saya lebih tajam lagi di Dapil saya Pak di Dapil III khususnya di Luwu Utara Pak, saya pernah saya sampaikan Pak bahwa Luwu Utara terkena banjir bandang. Nah Bandara Haji Andi Jemma ini Pak tolonglah Pak diperhatikan juga karena ini bandara yang ada di ibukota Pak, ini menjadi cerminan apa potret dari sebuah pusat pemerintahan Pak di tingkat kabupaten.
Kemudian juga yang tidak kalah prihatinnya Pak ada sebuah temuan Pak ya, tapi saya lupa Pak temuannya tahun berapa, saya pernah diajak diskusi juga sama teman-teman bandara di Seko, Pak. Nah di Bandara di Seko itu Pak ada temuan dari teman-teman di provinsi. Jadi sebenarnya pada saat pesawat turun itu Pak, itu sebenarnya sangat cukup cukup berbahaya Pak, mengingat ada satu bukit yang seharusnya bukit itu hilang Pak. Nah tahun berapa saya lupa juga itu Pak ya, jadi bukit itu sempat hilang separuh tapi yang saya agak bingung Pak, kenapa Pak dia motongnya Pak bukitnya itu bukan motong motong dia apa dia mendatar, tapi motongnya habis begini.
Jadi ini masih tersisa, coba kalau dia potong di sini mungkin sudah apa sudah selesai Pak gitu. Nah itu mengganggu sekali menurut teman-teman pesawat pada saat pesawat itu mau turun Pak dan ini menjadi sebuah temuan dari teman-teman di provinsi. Nah ini kan cukup berbahaya jangan sampai kita tidak melakukan pencegahan Pak, karena masalah transportasi ya pencegahan juga harus kita utamakan Pak dibanding kalau sudah kalau sudah kejadian.
Kemudian biaya pemeliharaan juga Pak di Bandara-bandara Perintis juga Pak kasihan itu Pak kalau biaya pemeliharaan itu hilang sama sekali Pak. Apalagi kalau kita bicara tentang landasan pacunya sudah gompal- gompal, resikonya sangat berbahaya sekali Pak. Karena yang saya dengar informasi biaya pemeliharaan hampir relatif tidak ada di Bandara-bandara Perintis Pak. Jadi saya ini inilah artinya ini dalam rangka kita pencegahan Pak.
Yang terakhir Pak, ya ini juga masalah perlengkapan umum ya di ruang publik Pak ya di Bandara-bandara. Termasuk Pak, misalkan Bandara- bandara besar saya enggak sekali dua kali Pak, saya menyaksikan