• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN GIRO, TABUNGAN DAN DEPOSITO SEBAGAI SUMBER DANA BANK PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG PEMBANTU KRAKATAU MEDAN TUGAS AKHIR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANAN GIRO, TABUNGAN DAN DEPOSITO SEBAGAI SUMBER DANA BANK PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG PEMBANTU KRAKATAU MEDAN TUGAS AKHIR."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

PERANAN GIRO, TABUNGAN DAN DEPOSITO SEBAGAI SUMBER DANA BANK PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG

PEMBANTU KRAKATAU MEDAN TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

BERY SAPTIAN 132101183

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR NAMA : BERY SAPTIAN

NIM : 132101183

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERANAN GIRO, TABUNGAN DAN DEPOSITO SEBAGAI SUMBER DANA BANK PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG PEMBANTU KRAKATAU

Tanggal ...2016 DOSEN PEMBIMBING

Dra. Lisa Marlina M.Si NIP. 19570314 198503 2 001

Tanggal ...2016 KETUA PROGRAM STUDI

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si NIP. 19741123 200012 2 001

Tanggal ...2016 DEKAN

Prof. Dr. Ramli, SE, M.S

(3)

KATA PENGANTAR

Segala kemuliaan dan hormat hanya bagi-Nya di tempat Yang Maha Tinggi.

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang sungguh baik atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang masih diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Peranan Giro, Tabungan dan Deposito Sebagai Sumber Dana Bank pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Krakatau Medan” guna memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam rangka menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir ini penulis menyadari bahwa penyajian masih jauh dari sempurna. Namun demikian penulis telah berusaha dengan sungguh-sungguh agar tugas akhir ini dapat disajikan dengan baik. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis terbuka atas kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan di masa yang akan datang. Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Teristimewa buat Orangtua penulis, Bapak R. Sitepu dan Ibu S.M. br Ginting yang telah memberikan kasih sayang, merawat serta memberikan nasehat kepada penulis dan semua keluarga terkhususnya adek ku : Cyndi dan Redo yang selalu mendoakan penulis dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ramli SE, M.S , selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(4)

4. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Pimpinan PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Krakatau Medan beserta para pegawai yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data, memberikan arahan, bimbingan serta informasi kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Kepada teman-teman D-III Keuangan Stambuk 2013 khususnya kepada teman-teman Grup D, Brigithbull, Kos 37 dan Komunitas Pencinta Alam Khusus dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu penulis ucapkan terimakasih karena selalu memberikan dukungan dan doa sehingga penulis telah menyelesaikan Tugas Akhir ini di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Medan, 2016

Penulis

Bery Saptian

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …………..………. i

DAFTAR ISI ………..………..…..………. iii

DAFTAR TABEL ……….…………... iv

DAFTAR GAMBAR ………... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………..………… 1

B. Rumusan Masalah ………....….... 2

C. Tujuan Penelitian ………. 3

D. Manfaat Penelitian ………... 3

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Singkat Perusahaan ………. 5

1. Visi PT. Bank SUMUT...……….………….... 6

2. Misi PT. Bank SUMUT...……….…………... 6

3. Statement Budaya PT. Bank SUMUT...………..……. 7

4. Makna Logo PT. Bank SUMUT ………...…... 7

B. Struktur Organisasi ……….. 8

C. Job Description ..………... 11

D. Jaringan Kegiatan ... 18

E. Rencana Kegiatan ... 24

BAB III PEMBAHASAN A. Sumber Dana Bank ... 26

B. Manfaat Giro, Tabungan, dan Deposito ……….... 37

C. Sistem Perhitungan Bunga ... 39

D. Alokasi Dana Bank ... 44

E. Sumber Dana Bank Pihak Ketiga ... 46

F. Langkah Yang Ditempuh Dalam Peningkatan Jumlah Sumber Dana Pihak Ketiga ... 48

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………..………... 53

B. Saran………...……... 53

DAFTAR PUSTAKA ………... 55

LAMPIRAN ………...………...……. 56

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Suku Bunga Giro PT BankSUMUT KCP Krakatau Medan ...…... 39 Tabel 3.2 Perhitungan Bunga Giro ...………..………...….... 40 Tabel 3.3 Suku Bunga Tabungan PT BankSUMUT KCP Krakatau Medan.. 41 Tabel 3.4 Perhitungan Bunga Tabungan ...………..…….……... 42 Tabel 3.5 Suku Bunga Deposito PT BankSUMUT KCP Krakatau Medan ... 43 Tabel 3.6 Sumber Dana Pihak Ketiga PT. Bank SUMUT KCP Krakatau

Medan... 47

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Logo PT Bank SUMUT KCP Krakatau Medan ………...…... 7 Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Bank SUMUT KCP Krakatau Medan .... 10

(8)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian bahu- membahu mengelola dan menggerakkan semua potensi ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan, khususnya lembaga Perbankan mempunyai peranan yang amat strategis dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Kita pun dapat melihat bagaimana sektor perbankan kita telah menciptakan kegairan berusaha melalui fasilitas pembiayaan kredit investasi, kredit industri, dan kredit perdagangan yang bersyarat lunak.

Oleh karena peranannya yang penting pada kesejahteraan Negara dan laju pertumbuhan perekonomian negara, sektor perbankan mendapatkan perhatian yang sangat besar dari pemerintah. Salah satu kebijakan perbankan dalam mendukung laju pertumbuhan perekonomian adalah menghimpun seperti dana masyarakat yang dapat dicapai melalui sektor tabungan. Menurut UU No 7 tahun 1992, tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu. Frekuensi tabungan sangat berkembang pesat bila dibandingkan dengan

(9)

bentuk simpanan lainnya seperti giro dan deposito, karena tabungan memiliki persyaratan yang relatif sangat mudah dan hampir dari seluruh lapisan masyarakat mengetahuinya. Keseluruhan simpanan ini merupakan rangkaian yang sama dalam menambah sumber dana bank itu sendiri. Sumber dana itu adalah dana yang diperoleh masyarakat (pihak ketiga), berupa : giro, tabungan dan deposito.

Pembagian sumber dana perbankan ada 3 kelompok, yaitu sumber dana dari pihak bank itu sendiri (modal yang disetor, agio saham, cadangan modal, laba yang ditahan), sumber dana dari pihak luar bank (pinjaman dari bank lain, pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain di luar negeri, pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank, pinjaman dari Bank Sentral), dan sumber dana dari pihak ketiga atau dana dari pihak masyarakat. Akan tetapi disini penulis hanya menganalisis sumber dana pihak ketiga saja.

Penelitian ini akan membahas mengenai peranan sumber dana pihak ketiga, yaitu giro, tabungan dan deposito pada pertumbuhan kinerja keuangan dan juga akan membahas langkah yang dilakukan untuk meningkatkan sumber dana yang berasal dari pihak ketiga.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah :

(10)

1. Bagaimana peran dana pihak ketiga bagi kinerja PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Krakatau, Medan.

2. Langkah apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan sumber dana dari pihak ketiga.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar peranan giro, tabungan dan deposito sebagai sumber dana bank dan untuk mengetahui langkah- langkah yang ditempuh dalam meningkatkan sumber dana pihak ketiga, berupa giro, tabungan dan deposito pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Krakatau, Medan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian adalah :

1. Bagi penulis

Penelitian ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai sumber dana bank terutama dana pihak ketiga, berupa giro, tabungan dan deposito.

(11)

2. Bagi perusahaan

Penelitian bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Krakatau, Medan dalam menghimpun dana dari masyarakat melalui sektor giro, tabungan, dan deposito.

3. Bagi pembaca

Sebagai referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai sumber dana bank terutama pada sektor giro, tabungan dan deposito, sekaligus sebagai bahan referensi pembaca yang ingin melakukan penelitian di masa yang akan datang.

(12)

PROFIL PT. BANK SUMUT

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan sebutan BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat l Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965. Modal dasar pada saat itu sebesar Rp. 100 juta dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah Daerah Tingkat II se- Sumatera Utara.

Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan peraturan Daearah Tingkat I Sumatera Utara No.2 Tahun 1999, bentuk badan dirubah kembali menjadi perseroan terbatas dengan sebutan Bank Sumut. Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution SH, dan telah mendapat pengesahan dari mentri Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C-8224 HT.01.01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 juli 1999.

Modal dasar pada saat itu ditetapkan sebesar Rp.400 miliar.Dan karena pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No.31 modal dasar ditingkatkan menjadi miliar.

Berikut akan dijelaskan visi, misi, statement budaya dan makna logo dari PT.

BANK SUMUT Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan.

(13)

1. Visi PT. Bank SUMUT

Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhuan dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat. Dalam menjalani kehidupannya, PT. Bank SUMUT telah berusaha untuk mewujudkan visinya dengan cara memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu berupa bantuan beasiswa kepada anak yatim, bantuan kepada anak-anak yang berada di panti asuhan, batuan kepada orang tua yang berada di panti jompo, bantuan kepada fakir miskin serta turut berpartisipasi dalam pembangunan rumah ibadah dan kegiatan akademis, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya.

2. Misi PT. Bank SUMUT

Adapun yang menjadi misi PT. Bank SUMUT adalah mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip- prinsip compliance. Sebagai alat kelengkapan Otonomi Daerah di bidang Perbankan, PT. Bank SUMUT berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas Daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Umum seperti dimaksudkan pada Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992, tentang perbankan sebagaimana dirubah dengan Undang-Undang Nomor 10

(14)

3. Statement Budaya PT. Bank SUMUT

Statement budaya perusahaan atau yang sering dikenal dengan nama motto dari PT. Bank SUMUT adalah memberikan pelayanan “TERBAIK”. Adapun penjabaran dari kata TERBAIK adalah sebagai berikut :

- Berusaha untuk selalu Terpercaya

- Energik di dalam melakukan setiap kegiatan - Senantiasa bersikap Ramah

- Membina hubungan secara Bersahabat

- Menciptakan suasana yang Aman dan nyaman - Memiliki Integritas Tinggi

- Komitmen penuh untuk memberikan yang terbaik

4. Makna Logo PT. Bank SUMUT

Gambar 2.1

(15)

Berikut akan dijelaskan makna Logo PT. Bank SUMUT pada Gambar 2.1:

Makna Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkaitan membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal “SUMUT”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank SUMUT dengan masyarakat sebagaimana visi dari Bank SUMUT. Warna oranye sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan energik dipadu dengan Warna Biru yang sportif dan professional sebagaimana dengan misi dari Bank SUMUT. Warna Putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana statement dari Bank SUMUT.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, struktur organisasi harus didesain sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keadaan perusahaan agar seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dipergunakan secara optimal.

Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan stakeholder dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

serta nilai-nilai etika (Code of Conduct) yang berlaku pada Bank SUMUT, maka Dewan Komisaris Direksi dan seluruh pegawai Bank SUMUT memiliki komitmen untuk senantiasa melaksanakan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip- prinsip Good Corporate Governance (GCG).

(16)

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Bank SUMUT telah memiliki kebijakan dan ketentuan yang mengatur Tata Kelola Perusahaan yang lengkap melalui Peraturan Direksi Bank SUMUT Nomor 003/Dir/DKMRCQA/ PBS/2007 tanggal 26 Desember 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Good Corporate Governance (GCG) PT. Bank SUMUT sebagai dasar dalam melaksanakan penerapan

GCG, yaitu :

1. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance).

2. Pedoman Pelaksanaaan Tugas Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual).

3. Kode Etik Perusahaan (Code of Conduct).

4. Piagam Satuan Pengawas Intern.

5. Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter).

6. Pedoman Komite Pemantau Resiko.

7. Pedoman Komite Remunerasi dan Nominasi.

Pencapaian tata kelola perusahaan yang baik dilakukan dengan membentuk struktur organisasi yang menggambarkan garis pertanggungjawaban yang jelas, hubungan dan kerjasama dalam organisasi dituangkan dalam suatu struktur organisasi. Sturktur organisasi adalah merupakan bagan yang memberikan gambaran secara skematis tentang penetapan dan pembagian pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan serta menetapkan hubungan antara unsur organisasi secara jelas dan terperinci. Struktur Organisasi PT.

Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan dapat dilihat pada Gambar 2.2

(17)

Gambar 2.2

(18)

C. Job Description

1. Tugas Pemimpin Cabang Pembantu

Memimpin, mengkordinir, mengarahkan, membimbing, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi :

a. Kegiatan menghimpun dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa bank dan pemasaran layanan sesuai rencana kerja bank.

b. Kegiatan administrasi kredit, pengelolaan likuiditas penyelesaian kredit non lancar, pembuatan laporan dan kearsipan sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Kepatuhan pejabat dan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) dilingkungan Kantor Cabang Pembantu.

d. Pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) oleh pejabat dan pegawai dilingkungan Kantor Cabang Pembantu.

e. Pelaksanaan standar Pelayanan Bank SUMUT oleh pejabat dan pegawai dilingkungan kerja.

f. Penggunaan teknologi informasi oleh pejabat dan pegawai dilingkungan kerja.

g. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris kantor cabang pembantu untuk dituangkan ke dalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan.

h. Menyusun program kerja Kantor Cabang Pembantu sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaanya.

(19)

i. Menindak lanjuti hasil temuan atau rekomendasi dari control intern/Satuan Pemeriksa Internal (SPI)/ Pemeriksa Ekternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Induk.

j. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan risiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan bank baik saat ini maupun masa yang akan datang.

k. Meminimalisir setiap potensi risiko yang mungkin terjadi pada setiap kegiatan kepada Direksi.

l. Melaporkan setiap risiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan kepada Direksi.

m. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiap transaksi yang dikategorikan transaksi keuangan tunai (cash transaction) dan transaksi keuangan mencurigakan (suspecious transaction).

n. Melakukan evaluasi atas kinerja Kantor Cabang Pembantu.

o. Mengelola dana pemerintah Daerah (untuk Kantor Cabang Pembantu yang ada rekening kas daerah) dan menjaga agar tidak beralih ke Bank lain.

p. Mengelola dan mengamankan kunci penyimpanan uang dan surat berharga / surat barang agunan kredit.

q. Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat kelompok pemutus kredit atas permohonan kredit yang diajukannya.

r. Mengadakan rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru

(20)

secara periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.

s. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah- langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

t. Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja di Kantor Cabang Induk maupun unit kerja pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi Kantor Cabang Pembantu.

u. Mewakili Pemimpin Cabang Induk dalam mengadakan hubungan/

kerjasama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi kantor cabang pembantu.

v. Membuat laporan terkait operasional bank sesuai ketentuan yang berlaku.

w. Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas Kantor Cabang.

2. Tugas Wakil Pemimpin Cabang Pembantu

Membantu Pemimpin Cabang Pembantu dalam :

a. Kegiatan penghimpunan dana, penyaluaran kredit, pemasaran jasa-jasa Bank dan pemasaran layanan syariah sesuai rencana kerja bank.

b. Memantau kepatuhan pegawai melaksanaan Standar Operasional Prosedur dilingkungan Kantor Cabang Pembantu.

(21)

c. Kegiatan administarsi kredit, pengelolaan likuiditas, penyelesaian kredit non lancar, pembuatan laporan dan kearsipan sesuai ketentuan yang berlaku.

d. Memantau pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) oleh pegawai dilingkungan Kantor Cabang Pembantu.

e. Memantau pelaksanaan Standar Pelayanan Bank Sumut oleh pegawai di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

f. Memantau penggunaan teknologi informasi oleh pegawai dilingkungan Kantor Cabang Pembantu.

g. Melaksanakan program kerja Kantor Cabang Pembantu sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaanya.

h. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol Intern/

Satuan Pemeriksa Internal (SPI) / Pemeriksa Ekternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Pembantu.

i. Meminimalisir setiap potensi risiko yang mungkin terjadi pada setiap kegiatan operasional, kredit, likuiditas, pasar dan risiko lainnya.

j. Melaporkan setiap risiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Kantor Cabang Pembantu kepada Pemimpin Cabang Induk.

k. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiaptransaksi yang di katagorikan transaksi keuangan tunai (transaction cash) dan transaksi keuangan mencurigakan (suspecious transaction).

(22)

l. Memeriksa kebenaran posting transaksi yang di input ke komputer sesuai ketentuan yang berlaku.

m. Menyesuaikan cetakan Hasil Rekapitulasi Mutasi Harian Kas dengan penerimaan setoran / pembayaran tunai oleh teller.

n. Memeriksa kebenaraan, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi pengiriman uang, pembebanan biaya, test key dan mensahkannya.

o. Menerima dan memeriksa bukti / advice / informasi sehubungan dengan transfer/ inkaso / LLG.

p. Memeriksa kebenaran bukti penerimaan dan pembayaran berkenaan dengan rekening nasabah.

q. Memeriksa warkat yang akan dikliringkan dan Daftar Warkat Kliring.

r. Mengadministrasikan daftar warkat yang akan dikliringkan dan daftar warkat pemindah bukuan.

s. Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.

t. Memeriksa dan mengawasi pembukuan warkat- warkat kliring ke komputer.

u. Mengadministrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta membuat dan memelihara Buku Register Nasabah dan Daftar Hitam (black list.) v. Mengawasi dan memeriksa tindak lanjut surat- surat masuk dan keluar ,

baik dari ekstern maupun intern.

w. Memeriksa Nota selisih / Rekonsiliasi dan menyelesaikan transaksi yang belum dilakukan dan melakukan verifikasi atas seluruh transaksi.

(23)

x. Mencetak rekap mutasi gabungan, posisi Neraca dan Laba Rugi beserta lampirannya serta mencocokannya dengan Neraca.

y. Melakukan proses tutup harian transaksi dan mencetak rekap lampiran serta mencocokannya dengan Neraca dan elakukan kontrol rincian lampiran pos buku besar terhadap Neraca.

z. Mencetak rekening giro/ kredit, sub-sub rekening untuk keperluan laporan, pengarsipan dan lainnya.

3. Tugas Seksi Pemasaran

a. Melakukan transaksi / retaksasi serta pemeriksaan atas laporan transaksi / retaksasi barang agunan yang dilakukan oleh petugas transaksi.

b. Memeriksa kembali keabsenan dan kelengkapan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permohonan kredit.

c. Memeriksa analisa permohonan kredit yang dilakukan oleh anlisa kredit.

d. Mengajukan memorandum kepada Pimpinan Cabang / Wakil Pimpinan untuk mengajukan daftar komite pemutus kredit.

e. Meneliti laporan hasil pemantauan usaha debitur dan mengantisipasi tindak lanjutnya.

f. Melakukan pemeliharaan atas performance portofolio yang direalisir.

g. Mengatur penataan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar, serta berkas / nota yang berhubungan dengan seksi pemasaran.

(24)

h. Mempersiapkan nilai pengajuan permohonan izin memberikan kredit ke kantor pusat apabila jumlah plafond kredit melebihi wewenang pemimpin cabang setelah mendapat persetujuan komite pemutus kredit.

i. Mempergunakan seluruh menu OLIB’S yang terdapat pada fungsi pemasaran kredit.

j. Membuat surat panggilan / teguran peringatan kepada debitur yang menunggak pelunasan atau pembayaran angsuran pokok dan bunga kredit dan melakukan penagihan langsung.

4. Tugas Customer Service (CS)

a. Melayani nasabah dalam membuat tabungan.

b. Mengarahkan nasabah dalam mengisi formulir pembukaan rekening.

c. Merekap formulir pembukaan rekening.

d. Memberi nformasi dan menjual produk Bank SUMUT.

e. Menjaga hubungan dengan nasabah.

5. Tugas Teller

Tugas sebagai teller adalah melayani mitra / nasabah dalam hal setoran simpanan, penarikan simpanan, pembayaran angsuran dan pemindah bukuan.

(25)

6. Tugas Admin Pembukuan dan Kredit

a. Melakukan tutup buku hari transaksi dan mencetak rekap lempiran serta mencocokan dengan neraca, mengkoordinir pembukuan perhitungan ongkos yangmasih harus dibayar pada akhir tahun buku.

b. Mencetak rekening giro kredit dan seluruh data yang dibutuhkan, menyusun laporan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan untuk kepentingan intern dan eksteren.

c. Mengatur pengadaan dan penyediaan ATK, BBC ,materai dan alat-alat logistik yang diperlukan untuk operasional bank serta menata usahanya dengan baik.

d. Mengatur pemakaian kendaraan dinas untuk keperluan antar cabang.

e. Mengawasi kegiatan keluar dan masuk izin, untuk mempersiapkan pengajian, upah, cuti, pinjaman, angsuran dan lain-lain keperluan pegawai.

f. Mengatur penjilidan nota-nota dan dokumen serta menata usahakan penyimpanan.

g. Menata dan mengarsipkan file-file yang berhubungan dengan biodata karyawan.

D. Jaringan Kegiatan

Secara sederhana Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut

(26)

ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Dalam hal ini Bank SUMUT merupakan bank yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat. Bank SUMUT dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan.

Kegiatan pihak perbankan secara sederhana dapat kita katakan sebagai tempat melayani segala kebutuhan para nasabahnya. Para nasabah datang silih berganti baik sebagai pembeli jasa maupun penjual jasa yang ditawarkan. Adapun kegiatan daripada Bank SUMUT antara lain menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito. Bank SUMUT juga menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit seperti kredit umum, kredit angsuran lainnya, kredit peduli usaha mikro dan berbagai kredit lainnya. Bank SUMUT juga memberikan jasa-jasa lainnya seperti kliring yang merupakan penarikan warkat atau cek yang berasal dari dalam suatu kota, termasuk transfer dalam kota antar bank. Serta Letter of Credit (L/C) merupakan jasa yang diberikan dalam rangka mendukung kegiatan atau transaksi ekspor dan impor.

Saat ini intensitas persaingan dalam dunia perbankan semakin ketat. Setiap Bank berupaya mencapai sasaran dan tujuan dengan menawarkan dan mengembangkan berbagai produk, layanan dan fasilitas yang dimilikinya. Bank SUMUT dalam mencapai sasaran dan tujuannya selalu menawarkan produk dan jasa yang dimilikinya dengan berorientasi pada customer needs and want.

Untuk menunjang pelayanan operasionalnya, Bank SUMUT menghimpun dana dari masyarakat dengan cara menawarkan produk-produknya antara lain :

(27)

A. Tabungan

1. Tabungan Martabe.

Tabungan Martabe terdiri dari beberapa segmen, yaitu:

a. Tabungan Martabe Umum

Tabungan Martabe Umum yang diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat baik perorangan maupun lembaga.

b. Tabungan Martabe Gaji

Tabungan yang diperuntukkan bagi pegawai dan pensiunan dari instansi Pemerintah/swasta/BUMN/BUMD untuk menampung dana gaji dan pensiun.

c. Tabungan Martabe KPE

Tabungan yang diperuntukkan khusus untuk PNS/CPNS dan pensiunan PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupatan/Kota dan Provinsi Sumatera Utara.

d. Tabungan Martabe Mahasiswa.

Tabungan yang diperuntukkan bagi mahasiswa.

e. Tabungan Martabe SUMUT Sejahtera.

Tabungan yang dikhususkan bagi Nasabah Debitur Kredit Peduli Usaha Mikro SUMUT Sejahtera.

f. Tabungan Martabe Bina Siswa Mandiri (BSM)

Tabungan yang dikhususkan bagi penerima bantuan Siswa Miskin.

(28)

g. Tabungan Martabe Valas.

Tabungan Martabe Valas adalah simpanan tabungan dalam mata uang asing dengan target pasar komersial yaitu masyarakat umum, perorangan dan badan usaha.

2. TabunganKu.

TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Tabungan Simpeda.

Tabungan Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) adalah merupakan produk tabungan bersama yang diterbitkan secara bersama oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia yang dirancang khusus sebagai alat pemersatu BPD seluruh Indonesia.

4. Layanan ATM Bank SUMUT.

Layanan ATM Bank SUMUT yang tergabung dalam ATM Bersama untuk transaksi ATM di seluruh Indonesia dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) untuk transaksi ATM di Malaysia dengan logo BankCard.

5. Jasa Layanan Perbankan Lainnya.

a. Kiriman Uang melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement

(29)

b. BPD Net Online yang merupakan layanan transaksi antar Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia secara real time online.

c. Safe Deposit Box (SDB) di Kantor Cabang Utama Medan dan Pematang Siantar.

d. Layanan penerimaan setoran pajak masyarakat melalui Modul Penerimaan Negara.

e. Layanan penerimaan setoran pembayaran air PDAM khusus masyarakat pelanggan PDAM Tirta Kualo Tanjung Balai.

f. Layanan penerimaan setoran pembayaran tagihan telepon untuk pelanggan Telkom dan PLN secara online.

g. Layanan penerimaan setoran pembayaran uang kuliah bagi mahasiswa/I Universitas Sumatera Utara (USU).

h. Layanan penerimaan setoran pembayaran uang pendaftaran calon mahasiswa/I baru Politeknik Negeri Medan (POLMED).

i. Layanan penerimaan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor pedesaan dan perkotaan.

j. Layanan m-ATM Bersama adalah layanan dari ATM Bersama melalui Handphone yang berbasis Tsel Menu, yaitu menu yang tertanam di dalam simcard Telkomsel.

k. Layanan SMS Banking SMS Banking service.

l. Cash Deposit Machine (CDM) yaitu mesin yang dapat digunakan untuk transaksi penyetoran tunai.

(30)

n. Layanan penerimaan setoran pajak kendaraan bermotor yang bekerjasama dengan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, dimana Bank SUMUT telah membuka Payment Point penerimaan pajak kendaraan bermotor dilokasi publik area yaitu Sun Plaza dan Plaza Medan Fair serta layanan Samsat Drive Thru yang berlokasi dihalaman parkir gedung Bank SUMUT pusat.

o. Cash Management adalah aplikasi yang memberikan manfaat dan kemudahan bagi Pemerintah Daerah.

p. Surat Keterangan Bank (Referensi Bank) adalah surat keterangan yang diterbitkan Bank atas permintaan nasabah yang menerangkan bahwa nasabah yang bersangkutan adalah pemegang rekening pada Bank.

B. Kredit.

Program Kredit yang diberikan oleh Bank SUMUT antara lain :

1. Kredit Umum.

2. Kredit Modal Kerja Kepada Kontraktor/Rekanan (Kredit SPK).

3. Kredit Angsuran Lainnya (KAL).

4. Kredit Kebun Sawit.

5. Kredit Sindikasi.

6. Kredit Pemerintah Daerah (Kredit Pemda).

7. KPR SUMUT Sejahtera.

(31)

8. Kredit Multi Guna.

9. Kredit SUMUT Sejahtera (KSS).

10. Kredit Pensiunan.

11. Kredit Program.

12. Kredit Mikro SUMUT Sejahtera II (KMSS II).

13. Kredit Pensiun.

14. Kredit Tirta Sejahtera.

15. Kredit Pegawai.

E. Rencana Kegiatan

Ada beberapa rencana kegiatan yang telah dibuat oleh perusahaan yaitu :

1. Bank secara berkesinambungan terus melakukan peningkatan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, dengan demikian peluncuran produk baru/diversifikasi selalu bero- rientasi pada pengembangan sektor rill.

2. Rencana pertumbuhan kredit sebesar 17% atau sebesar Rp 2.908 milliar pertumbuhan ini diprioritaskan untuk sektor ekonomi produktif yang sesuai dengan potensi daerah dalam rangka meningkatkan porsi kredit produktif, baik kredit investasi maupun kredit modal kerja, lebih khusus untuk mendukung usaha skala mikro dan kecil (UMK). Penghimpunan

(32)

Dana Pihak Ketiga direncanakan tumbuh sebesar 28,10% atau sebesar Rp 4.480 milliar, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga diproyeksikan berasal dari tabungan, deposito serta giro masyarakat untuk mencapai komposisi dana pihak ketiga diluar dana Pemda minimal 70 persen.

3. Penambahan jaringan unit kantor secara berkesinambungan terus diupayakan di kecamatan yang memiliki potensi di Sumatera Utara, sehingga pelayanan terhadap masyarakat dapat dioptimalkan demikian juga penambahan ATM di berbagai tempat.

4. Direncanakan penambahan setoran modal dari masing-masing Pemerintah Kabupaten/ Kota se Sumatera Utara dan Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara.

5. Non Performing Loan (NPL) diproyeksikan tetap dibawah rasio 5 %.

Supervisi dan penagihan atas kredit bermasalah akan terus ditingkatkan guna memperbaiki kualitas kredit yang secara langsung dapat berdampak pada peningkatan CAR.

6. Memperkuat daya saing ditengah ketatnya persaingan melalui penguatan brand awarness dengan melakukan kegiatan promosi dan spesial event serta memaksimalkan fungsi pemasaran di unit operasional.

(33)

PEMBAHASAN

A. Sumber Dana Bank

Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa penghimpun dana yang (sementara) tidak dipergunakan untuk kemudian hari menyalurkan kembali dana tersebut kedalam masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Fungsi untuk mencari dan selanjutnya menghimpun dana dalam bentuk simpanan (deposit) sangat mementukan pertumbuhan suatu bank sebab volume dana yang berhasil dihimpun atau disimpan tentunya akan menetukan pula volume dana yang dapat dikembangkan oleh bank tersebut dalam bentuk penanaman dana yang menghasilkan, misalnya dalam bentuk pemberian kredit pembelian efek-efek atau surat berharga dalam pasar uang. Dengan adanya usaha pokok bank tersebut, maka diperlukan manajemen dana bank.

Manajemen bank adalah suatu sistem pola pengaturan yang sistematis untuk mengelola sumber-sumber ekonomi yang tersedia, terarah dan terpadu, serta memanfaatkan secara penuh hasil yang dicapai bagi kesejahteraan perusahaan, karyawan dan masyarakat dalam mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Dengan adanya suatu proses manajemen bank yang baik dan terarah maka tentu akan tercapailah seluruh tujuan perusahaan yang diinginkan. Kunci dari keberhasilan manajemen bank adalah bagaimana bank tersebut bisa merebut hati masyarakatnya

(34)

sehingga peranannya sebagai financial intermediary berjalan dengan baik. Bank adalah perantara keuangan masyarakat yaitu perantara dari mereka yang kelebihan uang dengan mereka yang kekurangan uang. Jadi, bagaimana bank melayani dengan sebaik-baiknya bagi mereka yang kelebihan uang dan menyimpan uangnya dalam bentuk giro, deposito dan tabungan serta melayani kebutuhan uang masyarakat melalui pemberian kredit, itulah kunci kesuksesan manajemen bank. Karena itu, semua pelayanan bank kepada masyarakat, peralatan canggih yang dimiliki, keterampilan personil dan lain-lainnya, adalah dalam rangka menjalankan peranan selaku perantara keuangan, artinya menjalankan dua fungsi utama bank, yaitu menghimpun dana masyarakat (to receive deposits) dan memberikan kredit.

Dari uraian diatas, kita dapat mendefenisikan manajemen dana bank sebagai suatu proses pengelolaan penghimpunan dana-dana masyarakat kedalam bank dan pengalokasian dana-dana tersebut bagi kepentingan bank dan masyarakat pada umumnya serta pemupukannya secara optimal melalui penggerakan semua sumber dana yang tersedia demi mencapai tingkat rentabilitas yang memadai sesuai dengan batas ketentuan peraturan yang berlaku. Ruang lingkup kegiatan manajemen dana bank dengan bertitik tolak dari pengertian dan defenisi diatas adalah segala aktivitas bank dalam rangka penghimpunan dana-dana masyarakat, aktivitas bank untuk menjaga kepercayaan masyarakat dengan penyediaan uang tunai bagi pemeliharaan kepentingan masyarakat penyimpan, penempatan dana dalam bentuk kredit sebagai usaha pelayanan kebutuhan uang masyarakat dan penempatan dana dalam bentuk- bentuk yang lain, baik bersifat jangka pendek maupun jangka panjang demi

(35)

kepentingan rentabilitas (profitability) dan pengelolaan modal bagi bank agar dapat berfungsi wajar sesuai dengan peranannya selaku penggerak aktivitas.

Aktivitas paling utama dari Direksi Bank adalah manajemen dana (management of funds) baik mengatur dana yang masuk dari masyarakat (melalui giro, deposito dan

tabungan ) maupun yang dikeluarkan bank daalm bentuk kredit. Hal diatas sesuai dengan perantara bank selaku perantara keuangan masyarakat (financial intermediary). Sebagai lembaga keuangan, maka dana merupakan persoalan bank

yang paling utama. Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa artinya tidak berfungsi sama sekali.

Menurut Sinungan (2000: 84) dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan tiap waktu digunakan. Uang tunai yang dimiliki ataupun yang dikuasai bank tidaklah berasal dari uang milik bank itu sendiri, tapi juga berasal dari uang orang lain uang pihak yang lain ”dititipkan” pada pihak bank dan sewaktu-waktu atau pada saat tertentu, akan diambilnya kembali baik sekaligus maupun berangsur-angsur. Berdasarkan pengalaman dilapangan atau bukti- bukti empiris, uang bank sendiri yang berasal dari modal dan cadangan modal sebesar 7% sampai 8% dari total aktiva bank. Di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terkhir, tercatat bahwa jumlah modal dan cadangan modal di bank-bank yang hanya 4% dari total aktiva. Ini berarti sebagian besar modal kerja bank berasal dari dana pihak-pihak lain diluar bank yaitu dana dari masyarakat, dana dari bank dan lembaga keuangan lainnya serta dana dari penjualan/kredit likuiditas dari bank sentral.

Sebenarnya, dalam prinsip ilmu manajemen modern, status badan dan usaha

(36)

adalah badan usaha yang dapat secara optimal memanfaatkan dana permodalan dari sumber luar. Bagi perusahaan industri atau perdagangan dimana modal usaha terbesar adalah justru berasal dari kredit bank yang jumlahnya berkisar antara 10% sampai 20% saja. Dana bank yang digunakan sebagai modal operasional bersumber dari dana sendiri yang sering disebut juga dana dari pihak pertama yaitu dana dari modal bank sendiri yang berasal dari para pemegang saham, dana dari pinjaman pihak luar bank yang sering disebut dengan dana dari pihak kedua dan dana dari masyarakat yang sering disebut dengan dana dari pihak ketiga.

1. Dana Dari Modal Sendiri (Pihak Pertama)

Menurut Dendawijaya (2005: 47) dana dari modal sendiri adalah dana yang berasal dari pemilik bank atau para pemegang saham, baik para pemegang saham pendiri (yang pertama kalinya ikkut mendirikan bank tersebut) maupun pihak pemegang saham yang ikut dalam usaha bank tersebut pada waktu kemudian, termasuk para pemegang saham publik (jika misalnya bank tersebut sudah go public atau merupakan suatu badan usaha terbuka.

Dalam neraca bank, dana modal sendiri tertera dalam rekening modal dan cadangan yang tercantum pada sisi passiva (liabilities). Dana modal sendiri terdiri ata beberapa bagian (pos), yaitu sebagai berikut:

a. Modal yang disetor

Modal yang disetor yaitu jumlah yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada bank itu sendiri. Uang yang telah disetor oleh pemegang saham tersebut selamanya akan tetap mengendap dalam bank dan

(37)

tidak mudah ditarik begitu saja oleh penyetornya. Umumnya modal setoran pertama dari para pemilik bank (pemegang saham = stockholders) ini sebagian dipergunakan bank untuk saran perkantoran, peralatan kantor dan promosi untuk menarik minat masyarakat.

b. Agio saham

Agio saham adalah nilai selisih jumlah uang yang dibayarkan oleh pemegang saham baru dibandingkan dengan nilai nominal saham.

c. Cadangan-cadangan

Cadangan-cadangan yaitu sebagian dari laba bank yang diserahkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang dipergunakan untuk menutup timbulnya risiko di kemudian hari.

d. Laba yang ditahan

Laba yang ditahan atau retained earnings yang mestinya milik pemegang saham, tapi oleh mereka sendiri diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukkan kembali dalam modal kerja atau dana yang siap diputar kembali.

Biasanya retained earnings ini dugunakan untuk memperkuat posisi cash reserve atau untuk pertambahan loanable funds).

Bila kita amati perkembangan neraca bank (khususnya disebelah passiva) dari tahun ketahun, maka perubahan dana sendiri akan terlihat pada pos-pos cadangan dan laba yang ditahan. Pada modal yang disetor tidak ada perubahan, karena hal itu terjadi sekali saja, yaitu pada waktu berdirinya bank tersebut. Melalui kenaikan dua pos diatas, dapat juga dijadikan indikasi tentang kemajuan bank bersangkutan yang

(38)

berarti kepercayaan masyarakat bertambah baik dan bank telah dapat menempatkan dirinya dalam posisi yang diterima bahkan dibutuhkan masyarakat.

2. Dana Pinjaman Dari Pihak Luar (Dana Pihak Kedua)

Dana dari pihak kedua ini yaitu pihak yang memberikan pijaman dana (uang) pada bank terdiri dari tiga pihak yaitu pinjaman dari bank-bank lain, pinjaman dari bank atau lembaga keungan lain di luar negeri, pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan pinjaman dari Bank Sentral (Bank Indonesia).

a. Pinjaman dari bank-bank lain

Pinjaman dari bank-bank lain dikenal dengan call money yaitu pinjaman harian antar bank. Pinjaman ini biasanya diminta bila ada kebutuhan mendesak yang diperluakan bank. Jangka waktu call money ini tidak lama yaitu sekitar satu bulan bahkan hanya beberapa hari saja. Kadangkala ada yang meminjam hanya satu malam sehingga sering disebut juga dengan overnight call money.

b. Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan lain di luar negeri

Biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah atau jangka panjang.

Realisasi pinjaman ini dari Bank Internasional atau lembaga-lembaga lain secara tidak langsung. Bank Indonesia selaku bank sentral ikut serta mengawasi pelaksanaan pinjaman tersebut demi menjaga solvabilitas bank bersangkutan.

(39)

c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank

Pinjaman dari LKBB ini kadangkala tidak benar-benar berbentu pinjaman atau kredit tapi lebih banyak berbentuk surat berharga yang dapat diperjual belikan sebelum tanggal jatuh tempo. Misalnya berbentuk sertifikat bank atau deposit on call dengan jangka waktu melebihi tiga bulan dan dapat

diperpanjang kembali tanpa mengeluarkan sertifikat baru. Dalam banyak hal, pinjaman seperti ini dapat digolongkan pada sumber dana dari pihak ketiga yaitu dari masyarakat.

d. Pinjaman dari Bank Sentral (Bank Indonesia)

Untuk membiayai usaha-usaha masyarakat yang tergolong prioritas apalagi yang berprioritas tinggi seperti kredit investasi pada sektor-sektor yang harus ditunjang sesuai dengan petunjuk pelita (misalnya pertanian, pangan, perhubungan, industri penunjang sektor pertanian, tekstil, ekspor dan migas, kredit-kredit dalam rangka peningkatan kehidupan masyarakat golongan ekonomi lemah, koperasi dan sebagainya), kredit produksi dan modal kerja, dan kredit-kredit lainnya, maka Bank Indonesia memberikan bantuan dana yang dikenal dengan nama: Kredit Likuiditas.

Pemberian kredit likuiditas untuk proyek-proyek prioritas pembangunan telah memberikan angin segar bagi kalangan perbankan semenjak tahun 1969 yaitu semenjak pertama kali pemerintah memberikan investasi. Hal dikarenakan posisi kredit likuiditas yang terbesar dari suatu pembayaran proyek. Misalnya bank memberikan kredit investasi sebesar Rp.100 juta. Bantuan kredit likuiditas dari Bank

(40)

kredit Rp. 100 juta tersebut, dana kredit likuiditas dapat mencapai Rp.70 juta dan yang Rp. 30 juta diambil dari dana sendiri Bank bersangkutan. Secara ekonomis, dengan melihat sumber cost of money, maka walaupun kredit investasi itu berbunga murah, tapi tetap bisa memberikan keuntungan besar bagi bank pelaksana. Hal ini disebabkan karena peranan kredit likuiditas Bank Indonesia yang memberikan perangsang kuat bagi terselenggaranya kredit-kredit berprioritas tinggi.

3. Dana Dari Masyarakat (Pihak Ketiga)

Bank bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bertindak selaku perantara bagi keuangan masyarakat. Oleh karena itu, bank harus selalu berada di tengah masyarakat agar arus uang dari masyarakat yang kelebihan dana dapat ditampung dan disalurkan kembali kepada masyarakat. Kepercayaan masyarakat akan keberadaan bank dan keyakinan masyarakat bahwa bank akan menyelesaikan permasalahan keuangan dengan sebaik-baiknya merupakan suatu keadaan yang diharapkan oleh semua bank. Untuk itu, bank selalu memberikan pelayanan (service) yang memuaskan masyarakat.

Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (bisa mencapai 80% ̶ 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank). Dana dari masyarakat terdiri dari berbagai jenis, yaitu Giro (demand deposit), Tabungan (saving), dan Deposito (time deposit).

(41)

a. Giro

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yangpenarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.

Menurut Taswan (2015: 89) bahwa giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau surat pemindahan buku lainnya. Cek adalah surat perintah pembayaran tanpa syarat, sedangkan bilyet giro adalah surat perintah pemindah bukuan.

Dalam pelaksanaannya, giro ditatausahakan oleh bank dalam suatu rekening yang disebut rekening koran, jenis rekening giro ini dapat berupa :

a. Rekening atas nama perorangan.

b. Rekening atas nama suatu badan usaha / lembaga, dan c. Rekening bersama / gabungan.

Dalam kehidupan modern sekarang, motif transaksi dan berjaga-jaga adalah yang paling banyak mewarnai alasan penguasaan uang tunai. Bagi kaum menengah keatas dan pengusaha (kecil, menengah, dan besar), mempunyai rekening giro pada bank merupakan kebutuhan mutlak demi kelancaran pembayaran dalam berbagai urusan bisnisnya. Penggunaan cek dalam transaksi pembayaran telah melampaui jumlah penggunaan uang kartal.

(42)

2. Tabungan

Menurut Taswan (2015: 95) Tabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat tertentu misalnya harus ditarik secara tunai, penarikan hanya dalam kelipatan nominal tertentu, jumlah penarikan tidak boleh melebihi saldo minimal tertentu.

Program tabungan yang pernah diperkenankan pemerintah sejak tahun 1971 adalah tabanas, taska, tappel pram, tabungan ongkos naik haji, dan lain-lain. Akan tetapi, adanya berbagai deregulasi dibidang perbankan, seperti paket Juni 1983 dan paket Oktober 1988 menyebabkan semua bank memiliki berbagai jenis produk tabungan dengan nama yang khusus serta memberikan rangsangan yang menarik bagi nasabahnya. Semua bank diperkenankan untuk mengembangkan sendiri berbagai jenis tabungan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat tanpa perlu adanya persetujuan dari Bank Sentral (Bank Indonesia), seperti diperkenalkannya tabungan harian (dengan tingkat bunga yang dihitung harian secara rata-rata), adanya penarikan undian berhadiah, kemudian untuk menyetor maupun menarik dana, serta berbagai fasilitas lainnya.

Program tabungan yang ada di PT. Bank SUMUT adalah Martabe Umum, Martabe Gaji, Martabe KPE, Martabe Mahasiswa, Martabe SUMUT Sejahtera, Martabe Bina Siswa Mandiri, Martabe Valas, Tabunganku dan Simpeda.

(43)

3. Deposito

Menurut Taswan (2015 :103) menyebutkan bahwa Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.

Jatuh tempo deposito umumnya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

Pada kondisi bank membutuhkan dana likuiditas yang relatif besar, semakin lama jangka waktu deposito, semakin tinggi tingkat suku bunganya. Sebaliknya dalam kondisi ekonomi normal tingkat suku bunga deposito akan semakin kecil untuk deposito yang semakin berjangka waktu semakin lama.

Apabila sumber dana bank didominasi oleh dana yang berasal dari deposito berjangka, pengaturan likuiditasnya relatif tidak terlalu sulit. Akan tetapi dari sisi biaya, dana akan sulit untuk ditekan sehingga akan mempengaruhi tingkat suku bunga kredit bank yang bersangkutan.

Berbeda dengan giro, dana deposito akan mengendap di bank karena pemegangnya (deposan) tertarik dengan tingkat bunga yang ditawarkan oleh bank dan adanya keyakinan bahwa pada saat jatuh tempo (apabila tidak ingin memperpanjang) dananya dapat ditarik kembali. Terdapat berbagai jenis deposito, yakni :

a. Deposito berjangka, b. Sertifikat deposito, dan c. Deposits on call.

(44)

Deposito berjangka merupakan bukti simpanan yang dikeluarkan bank atas nama, sedangkan sertifikat deposito dikeluarkan oleh bank atas unjuk. Disamping itu, sertifikat deposito dapat dipindahtangankan, diperjualbelikan, dan dapat dijadikan jaminan (agunan) bagi permohonan kredit pada bank.

B. Manfaat Giro, Tabungan, dan Deposito

1. Manfaat Giro

Ada beberapa manfaat giro yang dapat diperoleh, yakni : a. Bagi Bank

1. Merupakan sumber pendanaan bank,

2. Merupakan sumber pendapatan bank dari penggunaan jasa perbankan yang merupakan aktifitas penggunaan jasa giro (fee based income).

b. Bagi Nasabah

1. Memberikan sarana layanan tambahan yang mempercepat dan mempermudah nasabah melakukan pembayaran tagihan jasa yang mereka pergunakan,

2. Nasabah bank dapat dengan mudah melakukan pembayaran tagihan, baik melalui jaringan ATM maupun melalui mesin EDC yang tersedia di kantor Bank,

(45)

3. Nasabah bank lain dapat memanfaatkan jasa layanan Bill Payment melalui mesin ATM bank sendiri dan mesin EDC dalam melakukan transaksi pembayaran tagihan.

2. Manfaat Tabungan

Manfaat tabungan dapat digolongkan dalam dua golongan, yaitu pihak bank dan pihak nasabah.

a. Bagi Bank

1. Sebagai sumber dana dan digunakan sebagai dana pemberian kredit 2. Dapat membina hubungan baik dengan nasabah atau masyarakat, b. Bagi Nasabah

1. Tempat penyimpanan uang yang aman dan terpercaya,

2. Dana yang produktif dan dapat dijadikan sebagai jaminan kredit, 3. Cara pengumpulan uang bisa sedikit demi sedikit,

4. Frekuensi tabungan tidak dibatasi.

3. Manfaat Deposito

a. Mendapatkan tingkat suku bunga kompetitif.

b. Dapat dijadikan jaminan kredit,

c. Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (syarat & ketentuan berlaku), d. Tersedia dalam pilihan mata uang sesuai dengan kebutuhan anda

e. Bunga dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro atau menambah pokok simpanan,

(46)

f. Pada saat jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over / ARO) atau tidak otomatis (non ARO),

g. Tersedia dalam berbagai pilihan jangka waktu sesuai dengan kebutuhan, yaitu 1, 3, 6 atau 12 bulan.

C. Sistem Perhitungan Bunga

PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan menghitung bunga berdasarkan saldo harian. Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian.

Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya. Rumus yang digunakan untuk menghitung bunga berdasarkan saldo harian adalah:

𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 = 𝑠𝑎𝑙𝑑𝑜 × 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 365

1. Giro

Tabel 3.1 Suku Bunga Giro Suku Bunga Giro

Tiering Saldo Suku Bunga (%) pa

<Rp. 50.000.000 3,00

Rp. 50.000.000 - < Rp 100.000.000,-- 3,25

> Rp. 100.000.000,-- 3,50

Sumber : data diolah

(47)

Tabel 3.2

Perhitungan Bunga Giro.

Rekening Koran Edwin

Nomor Rekening : 03.000115-6 Nama : Edwin

Alamat : Jl. Williem Iskandar Medan

Tanggal Mutasi Debet Kredit Saldo

1/5 Setor Tunai Rp. 15.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 100.000.000 6/5 Setor Kliring Rp. 4.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 110.000.000 8/5 Tarik Tunai Rp. 2.000.000 Rp 5.000.000 Rp. 95.000.000

11/5 Setor Transfer Rp. 100.000.000

15/5 Tarik Kliring Rp. 46.000.000

20/5 Tarik Transfer Rp. 94.000.000

30/5 Bunga Giro ...

Keterangan : Pimpinan Cabang Sumber : data diolah

a. Tanggal 1-6 Rp. 100.000.000

5 (𝑅𝑝. 100.000.000 × 3,25%

365 ) = 𝑅𝑝. 44.520,548 b. Tanggal 6-8 Rp. 110.000.000

2 (𝑅𝑝. 110.000.000 × 3,50%

365 ) = 𝑅𝑝. 21.095,890

c. Tanggal 8-11 Rp. 95.000.000

3 (𝑅𝑝. 95.000.000 × 3,25%

365 ) = 𝑅𝑝. 25.376,712

(48)

d. Tanggal 11-15 Rp 100.000.000

4 (𝑅𝑝. 100.000.000 × 3,25%

365 ) = 𝑅𝑝. 35.616,438 e. Tanggal 15-20 Rp 46.000.000

5 (𝑅𝑝. 46.000.000 × 3,00%

365 ) = 𝑅𝑝. 18.904,110 f. Tanggal 20-30 Rp.94.000.000

10 (𝑅𝑝. 94.000.000 × 3,25%

365 ) = 𝑅𝑝. 83.698,630

Jadi, total bunga yang diterima oleh Edwin adalah:

𝑅𝑝. 44.520,548 + 𝑅𝑝. 21.095,890 + 𝑅𝑝. 25.376,712 + 𝑅𝑝. 35.616,438 + 𝑅𝑝. 18.904,110 + 𝑅𝑝. 83.698,630 = 𝑅𝑝. 229.212,328

𝑅𝑝. 229.212,328 dibulatkan menjadi Rp. 229.212

2. Tabungan

Tabel 3.3

Suku Bunga Tabungan Suku Bunga Tabungan Martabe

Saldo Suku Bunga (%) pa

< Rp. 50 juta 1,50%

Rp 50 juta s/d Rp 100 juta 2,25%

Rp 100 juta s/d Rp 500 juta 2,75%

≥ Rp 1 miliar 3,25%

Sumber : data diolah

(49)

Tabel 3.4

Perhitungan Bunga Tabungan.

Rekening Tuan Edwin

Tanggal Saldo Akhir Lamanya Mengendap

Bunga

2/05/2016

Rp.10.000.000 3 Hari

3 (𝑅𝑝. 10.000.000 × 1,50%

365 )

= Rp. 1.233,877

5/05/2016

Rp. 180.000.000 4 Hari

4 (𝑅𝑝. 180.000.000 × 2,75%

365 )

= Rp. 54.246,576

9/05/2016

Rp. 73.000.000 3 Hari

3 (𝑅𝑝. 73.000.000 × 2,25%

365 )

= Rp. 13.500,000

12/05/2016

Rp. 49.000.000 3 Hari

3 (𝑅𝑝. 49.000.000 × 1,50%

365 )

= Rp. 6.041,096

15/05/2016

Rp. 13.500.000 2 Hari

(𝑅𝑝. 13.500.000 × 1,50%

365 )

= Rp. 1.109, 590

17/05/2016

Rp. 46.000.000 6 Hari

6 (𝑅𝑝. 46.000.000 × 1,50%

365 )

= Rp. 11.342,467

(50)

23/05/2016

Rp. 40.000.000 7 Hari

7 (𝑅𝑝. 40.000.000 × 1,50%

365 )

= Rp. 11.506,849

30/05/2016 Jumlah Bunga yang diterima Tuan Edwin : ...

Sumber : data diolah

Jadi, total bunga yang diterima oleh Edwin adalah:

Rp. 1.233,877 + Rp. 54.246,576 + Rp. 13.500,000 + Rp. 6.041,096 + Rp. 1.109, 590 + Rp. 11.342,467 + Rp. 11.506,849 = Rp. 98.980,455

Rp. 98.980,455 dibulatkan menjadi Rp. 98.980

3. Deposito

Tabel 3.5 Suku Bunga Deposito

Jangka Waktu Suku Bunga Deposito Rupiah

1 Bulan 5,50%

3 Bulan 5,75%

6 Bulan 6,50%

12 Bulan 6,00%

Sumber : data diolah

(51)

Contoh perhitungan bunga deposito:

Seorang nasabah membuka Deposito Berjangka 1 tahun dengan jumlah nominal Rp.

200.000.000,- . Bunga yang akan diterima nasabah adalah sebagai berikut :

𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 = (𝑅𝑝. 200.000.000 × 6,00% × 365

365 )

= 12.000.000

D. Alokasi Dana Bank

Dari berbagai sumber dana yang dihimpun bank sudah selayaknya bank menerapkan strategi penempatan dana berdasarkan rencana alokasi yang tentu mempunyai beberapa tujuan yaitu mencapai tingkat profitability yang cukup dan memepertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas tetap aman. Dengan menggabungkan kedua keinginan diatas, maka alokasi dana-dana di bank harus diarahkan sedemikian rupa agar pada saat diperlukan, semua kepentingan nasabah terpenuhi. Artinya bank harus menjaga agar para nasabah tidak merasa kecewa atas pelayanan dan ketepatan pelayanan bank. Alokasi dana-dana bank pada dasarnya dibagi dalam dua bagian penting dari aktiva bank, yaitu: non earning assets (aktiva yang tidak menghasilkan) dan earning assets (aktiva yang menghasilkan).

1. Non Earnings Assets (aktiva yang tidak menghasilkan), terdiri dari Primary

(52)

a. Primary Reserve

Primary reserve yang berbentuk uang tunai dalam kas dan uang tunai dalam saldo rekening Bank Indonesia. Dana-dana dalam primery reserve adalah untuk kepentingan cash ratio atau penjagaan posisi likuiditas bank berdasarkan peraturan Bank Indonesia selaku Bank Sentral.

b. Penanaman dana dalam Aktiva Tetap dan Investasi

Penanaman dana dalam benda tetap dan inventaris adalah untuk kepentingan kelancaran usaha bank seperti gedung kantor peralatan kantor baik yang manual maupun yang canggih dengan teknik super modern.

2. Earnings Assets (aktiva yang menghasilkan) terdiri dari Secondary Reserve, kredit (pinjaman yang diberikan) dan investasi jangka panjang.

a. Secondary Reserve

Penanaman dana dalam earning assets memang harus dilakukan bank, dalam keadaan yang bagaimanapun. Bank harus menyalurkan dananya dalam bentuk kredit karena itu memang merupakan tugas utama bank. Penempatan dana- dana dalam secondary reserve juga mutlak untuk dilakukan demi tujuan menyanggah likuiditas untuk memperoleh profit. Bank akan mengusahakan sedemikian rupa agar tidak ada dana yang diam atau tidak produktif, karena bila itu terjadi berarti bank akan mengalami kerugian,

b. Kredit (pinjaman yang diberikan)

Penempatan dana bank dalam bentuk wesel, cek, tagihan, efek-efek, sertifikat deposit atau dalam bentuk Sertivikat Bank Indonesia dan surat-surat berharga

(53)

lainnya yang diperdagangkan di bank, merupakan kewajiban utama bank setelah kredit. Tentunya tidak semua dana bank ditempatkan dalam bentuk kredit,

c. Investasi jangka panjang

Pola dari manajemen bank yang mengatur pengalokasian dana, pada dasarnya adalah usaha bank untuk memaksimalkan dana yang ada agar produktif dan menghasilkan, di samping dana yang ditanam dalam bentuk peralatan kantor ataupun perkantoran sebagai sarana untuk tetap menjamin kemegahan dan kepercayaan masyarakat.

E. Sumber Dana Bank Pihak Ketiga

Dalam uraian teoritis terdahulu telah dipaparkan teori-teori yang menjelaskan tentang sumber-sumber dana bank. Terutama sumber dana bank pihak ketiga. Sumber dana tersebut meliputi giro, tabungan dan deposito.

Pada pembahasan ini akan diuraikan jumlah dari masing-masing sumber dana masyarakat tersebut dengan menggunakan tabel, yang mana pengklasifikasian dananya memiliki perbedaan setiap tahun.

Dibawah ini adalah tabel yang menjelaskan besarnya dana yang disalurkan masyarakat dalam bentuk bentuk simpanan yang berupa tabungan, deposito dan giro.

Tabel ini dijelaskan secara perbulan, yaitu dimulai dari bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Mei 2016.

(54)

Tabel 3.6

Sumber Dana Pihak Ketiga PT. Bank SUMUT KCP Krakatau, Medan.

Tahun 2016 (Periode Januari-Mei)

DPK Januari Februari Maret April Mei Total

Giro 4.015.456 3.252.185 3.501.635 3.697.644 3.284.912 17.751.832 Tabungan 25.576.963 25.600.606 26.586.496 25.735.005 24.852.640 128.351.710 Deposito 8.868.000 9.183.000 9.763.000 10.402.000 10.737.000 48.953.000 Total 38.460.419 38.035.791 39.851.131 39.834.649 38.874.552 195.056.542 Sumber : Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Krakatau, Medan

Dari tabel 3.6 maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Total dana pihak ketiga periode Januari s/d Mei 2016 adalah yang tertinggi terjadi pada bulan Maret sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Februari dengan rata-rata setiap bulannya Rp.39.011.308

2. Total Giro pada bulan Januari s/d Mei 2016 adalah yang tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar Rp. 4.015.456 , sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Februari sebesar Rp.3.252.185 , dengan rata-rata perbulan Rp.3.063.364 3. Total Tabungan pada bulan Januari s/d Mei 2016 adalah yang tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar Rp.26.586.496 , sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Mei sebesar Rp.24.852.640 , dengan rata-rata perbulan Rp.25.670.342

(55)

4. Total Deposito pada bulan Januari s/d Mei 2016 adalah yang tertinggi terjadi pada bulan Mei sebesar Rp.10.737.000 , sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Januari sebesar Rp.8.868.000 , dengan rata-rata perbulan Rp.9.790.600

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dana pihak ketiga periode Januari s/d Mei 2016 yang memberikan kontribusi terbesar kepada Bank SUMUT KCP Krakatau Medan adalah tabungan, disusul oleh deposito dan yang terakhir adalah giro.

F. Langkah Yang Ditempuh Dalam Peningkatan Jumlah Sumber Dana Pihak Ketiga

Langkah-langlah yang ditempuh oleh PT Bank SUMUT KCP Krakatau, Medan untuk meningkatkan frekuensi giro, tabungan, dan deposito adalah mengadakan undian berhadiah, mengadakan promosi,fasilitas, memberikan kemudahan dan keuntungan, dan memberikan pelayanan yang baik.

1. Mengadakan Undian Berhadiah

Diadakannya undian berhadiah merupakan cara yang paling tepat untuk menarik minat masyarakat agar menabungkan uangnya ke bank karena pada dasarnya masyarakat akan melakukan sesuatu apabila mendapat imbalan atau hadiah.

Contohnya undian berhadiah yang diselenggarakan oleh Bank SUMUT pada sektor

(56)

2. Mengadakan Promosi

Pelaksanaan promosi Bank SUMUT melalui beberapa media, misalnya media cetak dan media elektronik. Promosi ini bertujuan agar khalayak ramai atau masyarakat umum mengetahui dan mengenal lebih jauh atas keadaan dan perkembangan Bank SUMUT tersebut. Yang juga pada akhirnya dapat memperluas pasar Bank SUMUT.

3. Fasilitas

a. Giro

1. Tersedia dalam berbagai pilihan mata uang : IDR, USD, SGD, EUR, HKD, GBP dan JPY.

2. Fasilitas e-banking berupa kartu debit & ATM, SMS Banking, Bank SUMUT Internet Banking juga tergabung dengan jaringan ATM Bersama dan Bank Card Malaysia memungkinkan nasabah melakukan transaksi kapanpun dan dimanapun nasabah berada (khusus giro perorangan IDR).

b. Tabungan

1. ATM merupakan suatu alat atau mesin yang berfungsi untuk pengambilan uang bagi nasabah Bank SUMUT tanpa harus ke bank. ATM ini di tempatkan di beberapa lokasi yang strategis dan mudah dijangkau, misalnya di pusat perbelanjaan, universitas, kawasan permukiman, pusat bisnis, dll. Kartu ATM juga dapat digunakan sebagai kartu belanja, kartu diskon di beberapa tempat

(57)

usaha yang menjadi mitra Bank SUMUT sehingga nasabah tidak perlu menggunakan uang tunai dalam melakukan transaksi,

2. Layanan Phone Banking menjamin keleluasaan dan kepuasan nasabah dalam mendapatkan segala informasi dan melakukan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari tempat dengan jaminan privasi yang tinggi, serta tidak dibatasi ruang waktu dan gerak,

3. Layanan Internet Banking, antara lain transaksi transfer terjadwal, transaksi transfer rutin, tersedia dua pilihan metode otentifikasi transaksi, informasi mutasi rekening hingga enam bulan belakang, dan lain-lain,

c. Deposito memiliki tingkat suku bunga yang menarik.

4. Kemudahan dan keuntungan yang diberikan kepada Nasabah jika menanamkan dananya dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Deposito adalah :

a. Giro

1. Penarikan dapat menggunakan Cek/BG, perintah pembayaran lainnya pemindahbukuan dan ATM (khusus giro perorangan IDR).

2. Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai, baik mata uang Rupiah, maupun mata uang lainnya.

3. Bertransaksi secara on-line.

4. Dukungan lebih dari 200 kantor Cabang on-line.

5. Dilengkapi dengan Intercity Clearing, mempermudah nasabah untuk bertransaksi bisnis antar wilayah.

(58)

b. Tabungan

1. Setoran awal dan saldo minimal hanya Rp 50.000,-.

2. Setiap nasabah Tabungan Martabe akan memperoleh bukti kepemilikan berupa buku tabungan dari Bank SUMUT.

3. Transaksi penyetoran tunai dapat dilakukan setiap saat melalui teller Kantor Cabang Bank SUMUT yang tersebar di seluruh Sumatera Utara dan beberapa kota di Indonesia.

4. Martabe di undi setiap 1 tahun sekali secara rutin. Hadiahnya berupa kebendaan, misalnya mobil mewah, dengan harga diatas 500 juta.

c. Deposito

1. Mendapatkan tingkat suku bunga kompetitif.

2. Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit.

3. Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (syarat & ketentuan berlaku) 4. Tersedia dalam pilihan mata uang sesuai dengan kebutuhan nasabah yaitu

mata uang Rupiah atau asing (USD, JPY, GBP, SGD, HKD, EUR).

5. Bunga dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro atau menambah pokok simpanan.

6. Pada saat jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over/ARO) atau tidak otomatis (non ARO)

7. Tersedia dalam berbagai pilihan jangka waktu sesuai dengan kebutuhan nasabah yaitu 1, 2, 3, 6, dan 12 bulan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kontrol PID ( Proportional Integral Derivative) yang digunakan pada robot kapal selam ini berfungsi untuk mempertahankan posisi pada kedalaman tertentu dan mengatur

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ketoksikan akut ekstrak metanol daun kesum ( Polygonum minus Huds) terhadap larva Artemia salina

Skripsi dengan judul ” Penerapan Metode Sorogan dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al- Qur’an di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Putri Al-Yamani Sumberdadi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang reaktif dapat diidentifikasi- kan, bekerja secara terus-menerus untuk

Wiryawan, I Wayan Gde, ” Efektifitas Upah Minimum dalam Sistem Penetapan Upah di Indonesia”, Makalah pada Forum Konsolidasi Dewan Pengupahan se Indonesia, Jakarta, tanggal

How to draw a detailed process flow chart (Level 4)?. 1, Describe the process to be charted and define the

Pada PPI 8255 terdapat port untuk set dan reset sebuah bit, di mana jika terjadi Set atau Reset hanya salah satu port yang dipakai pada Port C. Dengan menggunakan