“Adopting ESG, Driving Sustainability”
Anggi Pertiwi Putri
Perencana di Direktorat Lingkungan Hidup BAPPENAS
Work Experience
✓ Planner for Environmental Affairs Directorate at Indonesian Ministry of National Development Planning- BAPPENAS) (2018-present)
✓ Environmental Consultant, SCG (Oct 2017 – Dec 2017)
✓ Environmental Engineer, PetroChina Co. Ltd (2013-2017) Education :
✓ Bachelor of Science (BS), Environmental Engineering – 2009 s.d. 2013
Mendorong Bisnis Berkelanjutan untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau
“Adopting ESG, Driving Sustainability”.
Direktorat Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan dalam
Indonesia Social Investment Forum (ISIF) 8 Desember 2021
Diolah dari https://blogs.iadb.org/sostenibilidad/en/circular-economy-now-or-never/
Pendekatan “business as usual” dalam penggunaan sumber daya, masih dapatkah dilanjutkan?
Secara global, setiap tahunnya kita membuang:
300 juta ton plastik
50 juta ton
sampah elektronik 1/3 dari semua
Makanan yang diproduksi
Jika kita masih melanjutkan kebiasaan penggunaan “business as usual” terhadap sumber daya saat ini, maka pada tahun 2020 kebutuhan saat ini setara dengan 1,7 bumi, dan pada tahun 2050 kita akan membutuhkan
3x dari
bumi
kita saat ini2050
Di Indonesia, jumlah rata-rata produksi
sampah mencapai 175.000 ton per hari atau setara dengan 64 juta ton per tahun (Sumber:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK))
2020
Kebutuhuhan terhadap sumber daya saat ini memerlukan bumi hingga 1,7 kali lipat dari ukuran bumi saat ini
Jika masih berlanjut, maka pada tahun 2050 kita memerlukan bumi hingga 3 kali lipat dari ukuran bumi saat i
Tren Kualitas Lingkungan Hidup
63.00 63.50 64.00 65.00 66.50
68.71 68.31
65.73 66.46
65.14 66.55
70.27
55.00 60.00 65.00 70.00 75.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020
IKLH Nasional 2015-2020
Target IKLH Capaian IKLH
▪ Selama Periode 2015-2020, Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia tergolong stagnan.
▪ Kualitas Udara tergolong baik; namun Kualitas Lahan dan Air semakin menurun.
▪ Dalam 5 tahun terakhir tren capaian Indeks Kualitas Air selalu di bawah target yang ditetapkan Pemerintah
0 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 50,000,000 60,000,000 70,000,000
PEM Manufaktur Agroindustri Prasarana Jasa 2016 2017 2018 2019
2016 2017 2018 2019
19.563.495,10 60.832.263,54 80.688.299,05 132.742.365,40 Sektor PEM dan
Manufaktur menyumbang timbulan Limbah B3
terbesar (± 90%) di Indonesia
Tabel 1. Jumlah Timbulan Limbah B3 di Indonesia (ton)
Dengan laju pertumbuhan jumlah industri mencapai lebih dari 4% dalam 5 tahun terakhir* dan diproyeksikan akan terus bertambah, diperlukan tools/pendekatan untuk mencegah adanya penambahan dampak buruk terhadap lingkungan dan sumber daya
Sumber: BPS, 2020
Trend Global Mulai Mendorong Adopsi Sustainable Business
Sumber: Bain analysis: IRENA (energy), IEA (transport), BloombergNEF, Bloomberg Finance (investing); Euromonitor (protein)
Selama periode 5 tahun (2014–2019),
sejumlah kategori bisnis berikut menunjukkan trend pertumbuhan:
Sustainable debt issuance di tingkat global tumbuh lebih dari 1.000% di tingkat global Ketersediaan mobil
listrik di tingkat global tumbuh lebih dari 900%
Energi Transportasi Investasi
Kecenderungan konsumen global
Produk konsumen terkait keberlanjutan tumbuh hampir
6 kali lebih cepat
dibandingkan brand lain, dan 73% konsumen global mengatakan mereka mau
merubah kebiasaan konsumsi untuk mengurangi
dampak lingkungan.
Sumber: 2018 Nielsen study Sustainability-friendly projects, weforum.org
Kapasitas energi terbarukan di tingkat global meningkat 50%
Jumlah mobil listrik di Amerika meningkat dari 16.000 menjadi 2 juta dalam 10 tahun terakhir.
Instalasi energi terbarukan di China mencapai 895
Gigawatts dengan tenaga air sebagai sumber terbesar.
Perancis memiliki instrument green government bond dengan jumlah USD 31,1 Milyar pada tahun 2020.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN)
Dalam RPJMN, Indonesia telah berhasil mengintegrasikan kebijakan lingkungan dan penanganan perubahan iklim sebagai salah satu prioritas nasional 6 “Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim”
Peningkatan kualitas lingkungan hidup dengan mendorong meningkatnya
kualitas lingkungan hidup
Bappenas melakukan analisis terhadap sebaran lokasi prioritas aksi ketahanan iklim pada 4 sektor prioritas: kelautan &
pesisir, air, pertanian, kesehatan
5 strategi utama Pembangunan Rendah Karbon di Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi seiring dengan menurunkan
emisi GRK sebesar 27,3% di tahun 2024
Target IKLH
69,7
pada 2024
Penurunan kehilangan PDB akibat bencana dan perubahan iklim
1,25%
terhadap total GDP pada 2024
Target Penurunan Intensitas Emisi
31,6%
Terhadap baseline tahun 2024 Program Prioritas 1
Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Program Prioritas 2
Meningkatkan Ketahanan terhadap Bencana dan Perubahan Iklim
Program Prioritas 3
Pembangunan Rendah Karbon
Bagaimana dengan
Indonesia?
T u ju an In di ka tor
Target
Penurunan Emisi
27,3%
Terhadap baseline tahun 2024
2020: 70,27 2020 2019: 23,46% 2019: 20,77%
Article 3.4 UNFCCC
Indonesia telah mengintegrasikan arah kebijakan dan strategi
penanganan perubahan iklim sebagai bagian dari Prioritas Nasional
menuju
Ekstraksi &
Produksi Konsumsi Pengumpulan Landfill
Pengumpulan Daur Ulang
Pemrosesan
Desain/
Manufaktur
Produk Konsumen
dari Ekonomi Liner Ekonomi Sirkular
Diperlukan suatu Perubahan Paradigma
untuk mendorong penggunaan sumber daya yang lebih optimal
Indikator Lingkungan dalam Ekonomi Sirkular melihat aspek Penurunan Emisi CO2 maupun Resource Efficiency (termasuk penggunaan air, energi, dan bahan baku) &
Pengelolaan Limbah.
Selain dampak lingkungan, penerapan ekonomi sirkular
berpotensi meningkatkan PDB dan menciptakan lapangan pekerjaan baru (green jobs)
Reduce Reuse Recycle Refurbish
Renew
Pendekatan Ekonomi Sirkular
5R s
THE
Environmental, Social & Government (ESG) sebagai salah satu upaya untuk mendukung Ekonomi Sirkular &
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Environmental, Social & Government (ESG)
Mendukung pencapaian Goal-goal dalam SDGs melalui prinsip 5P SDGs: Planet, People, Prosperity, Peace, dan Partnership.
Mendukung inisiasi Pembangunan Rendah Karbon melalui upaya penurunan emisi GRK. Pemgelolaan limbah, energi efisiensi serta mendukung impelentasi industri hijau
Mendukung strategi transisi menuju ekonomi sirkular dengan menerapkan
aktivitas dan model bisnis yang berkelanjutan
ESG & Sustainability Report sebagai Pengembangan Aktivitas Bisnis Berkelanjutan untuk Mendukung Ekonomi Hijau
Sumber: FTSE Russel
Tingginya kesadaran terhadap pembangunan keberlanjutan menjadikan penilaian lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG - environment, social, good governance) sebagai parameter non-financial performance sebuah perusahaan.
Environmental, Social &
Governance (ESG)
Sustainability Report
Pelaporan sustainability report saat ini bersifat wajib bagi perusahaan yang telah “go public” di Bursa Efek Indonesia. Penyampaian laporan ini menjadi bagian dari pencapaian tujuan SDGs, khususnya Goal 12-4 “Encourage Companies to Adopt Sustainable Practices & Sustainability Reporting”
Beberapa key performance indicators (KPI) ESG ratings yang dipakai Uni Eropa untuk perusahaan adalah: efisiensi energi, emisi GRK, transparansi perusahaan, dll.
ESG ratings digunakan sebagai alat bantu pengukuran kepedulian dan upaya sebuah perusahaan dalam mendukung pembangunan keberlanjutan negara dan dunia.
Perusahaan dengan nilai KPI ESG yang baik akan memiliki keunggulan
kompetitif (competitive advantage) dalam menarik minat investor yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan berkelanjutan.
Sustainability report diatur dalam POJK No.51/POJK.03/2017 yang memuat kinerja ekonomi, keuangan, sosial dan lingkungan hidup suatu LJK, emiten dan perusahaan publik.
Apakah penerapan Ekonomi Sirkular dan ESG merupakan praktik yang “profitable”?
Praktik-praktik keberlanjutan yang baik berpengaruh pada kinerja perusahaan, seperti menurunkan biaya kapital perusahaan dan memiliki pengaruh positif pada share price performance, praktik ESG yang solid juga menghasilkan kinerja operasional yang semakin
meningkat.
Penelitian dari Oxford University menegaskan bahwa keberlanjutan yang baik dan praktik ESG
berkorelasi dengan biaya operasional yang lebih rendah, profitabilitas yang lebih baik, dan kinerja harga saham yang unggul.
Nilai investasi ESG secara global yang terus
meningkat secara signifikan dalam 8 tahun terakhir.
Dari tahun 2012 sampai tahun 2018, total kenaikan nilai investasi ESG secara global mencapai 170,48%, dari USD 11,35 triliun menjadi USD 30,7 triliun
Sumber: https://investors-corner.bnpparibas-am.com/investing/sustainability-profitable/
https://www.fa-mag.com/news/interest-in-esg-investing-rises-around-the-world-34999.html?print
Menghimpun investasi modal yang diperlukan untuk mengatasi kesenjangan infrastruktur dan menciptakan model bisnis yang dapat membuka peluang ekonomi sirkular.
Sektor Industri menerapkan 5 R (Reduce, Reuse, Recycle, Refurbish, Renew)
Makanan &
Minuman Konstruksi Elektronik Tekstil Retail
(kemasan plastik)
• Mengurangi timbulan limbah sebesar 18-52% dibandingkan
business as usual pada tahun 2030.
• Berkontribusi menurunkan emisi GRK sebesar 126 juta ton CO2.
Ekonomi Sirkular dapat meningkatkan PDB pada
kisaran Rp 593 – Rp 638 triliun pada tahun 2030
4,4 juta lapangan kerja hijau tercipta hingga tahun 2030
(75% dari total pekerjaan merupakan tenaga kerja perempuan)
Ekonomi Sosial Lingkungan
Co-benefit dari penerapan Ekonomi Sirkular pada 5 sektor industri di Indonesia
Hasil Studi:
Keterpaduan antara Kebijakan Pembangunan Nasional dan Roadmap Keuangan Berkelanjutan serta Kebijakan Taksonomi Hijau
• Lanjutan dari Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap I (2015-2019)
• Roadmap Tahap II berfokus pada pembentukan
ekosistem Keuangan Berkelanjutan yang komprehensif dengan 7 (tujuh) komponen utama di dalamnya.
Taksonomi hijau digunakan sebagai pedoman untuk keterbukaan informasi di Sektor Jasa Keuangan dan sebagai referensi untuk menciptakan inovasi produk dan/atau jasa keuangan yang berkelanjutan.
Taksonomi Hijau On Going Policy
Sebagai panduan untuk mengalokasikan modal, alat untuk mendukung penilaian risiko, dan referensi bagi
pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung upaya
Prioritas Nasional dan target- target pembangunan nasional untukmendukung perwujudan Ekonomi Hijau dan Rendah Karbon
Sumber : OJK, 2021
Pilar Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021-2025)
Dukungan Non Pemerintah
Awareness Sumber Daya Manusia
Koordinasi K/L
Kebijakan Infrastruktur
Pasar Produk
Kebijakan
Pembangunan Nasional
Ekonomi HIjau
Regulasi dan Enabling Instruments
untuk Mendorong Bisnis Berkelanjutan
Instrumen yang Tersedia Saat Ini
• Sinergi sertifikasi Industri Hijau
• Audit ISO 9001 dan ISO 14001
• SNI bahan dan produk daur ulang
Kementerian Perindustrian
• Sustainability Report
• Peta jalan Keuangan Berkelanjutan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kerangka Regulasi yang mendukung Bisnis Berkelanjutan
Kementerian LHK
• Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
(PROPER)
• Penyusunan NSPK untuk baku mutu lingkungan
• Green Products dan Ecolabel Peraturan Menteri
LHK No. 1 Tahun 2021 tentang PROPER
UU No.3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian
Peraturan OJK No. 51 Tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik
Industri dalam proses
produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan
pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
Evaluasi kinerja
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang berdampak pada
lingkungan untuk
mendorong pemanfaatan limbah di industri
Pedoman yang dirancang untuk memberikan penjelasan teknis mengenai makna praktis dari prinsip-prinsip Keuangan Berkelanjutan, outline dan isi dari Laporan Keberlanjutan/ Sustainability Report (SR), dan alokasi dan penggunaan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk mendukung kegiatan penerapan Keuangan Berkelanjutan.
Implementasi Industri Hijau dan PROPER untuk
Mendukung Pembangunan Rendah Karbon dan Ekonomi Sirkular di Indonesia
Perusahaan menerima penghargaan industri hijau sejak tahun 2010–2021
1032
Penghematan Energi Penghematan Air
Sumber: Kementerian Perindustrian (2021)
1.707
Industri mencapai sertifikasi biru dan hijau dalam PROPER pada tahun 2019 dan menghasilkan:Pengurangan Polutan 50,59 juta ton polutan Penurunan Emisi GRK
93,83 juta ton CO2e
32 Perusahaan (1,57%) 125 Perusahaan (6,13%) 1.629 Perusahaan (79,93%)
233 Perusahaan (11,43%) 2 Perusahaan (0,10%)
Sumber: KLHK (2020)
Perusahaan peserta PROPER
2.642
Pada tahun 2020 terdapat
Hingga Rp3,2 triliun atau setara dengan362.663 Gigajoule
Rp 169 Milyar atau setara dengan 2.926.078 m3
Data penghematan bersumber dari 152 perusahaan industri yang mengikuti kegiatan Penghargaan Industri Hijau tahun 2021
Penilaian terhadap Standar Industri Hijau (SIH) oleh Kementerian
Perindustrian
UU No 03/2014 tentang Industri
28 Jenis Industri telah memiliki Standar Industri Hijau yang dapat dijadikan acuan
44 perusahaan telah memperoleh Sertifikat Industri Hijau
1
2
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PROPER)
Peraturan Menteri LHK No 1/2021 tentang PROPER
Menciptakan Perubahan Sistemik sebagai Transisi untuk Menuju Ekonomi Sirkular
Pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19 harus
menjadi momentum bagi Indonesia untuk bertransformasi ke arah ekonomi dan bisnis yang lebih
berkelanjutan sebagai bagian dari implementasi Ekonomi Hijau
dan Rendah Karbon
Ekonomi sirkular memerlukan perubahan sistemik sehingga
keberlanjutan tidak hanya bergantung pada pilihan konsumen, namun juga dari
sisi produsen
Kerangka regulasi dan instrumen bisnis
berkelanjutan yang disiapkan pemerintah dapat mendorong
komitmen sektor privat untuk melakukan aktivitas bisnis
berkelanjutan.
Upaya kolektif dan kolaborasi multipihak dan lintas sektor perlu dijalankan bersama-sama untuk membangun Indonesia yang lebih
baik, tangguh dan berkelanjutan
Kementerian/
Lembaga
Mitra Pembangunan
Akademisi Filantropi Media Masyarakat Pemerintah
Daerah
Kolaborasi multi-pihak
merupakan kunci berhasilnya
Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim dalam mendukung Ekonomi Hijau
Bisnis/Industri
Penutup
Direktorat Lingkungan Hidup
Kementerian PPN/Bappenas
Terima Kasih
“Adopting ESG, Driving Sustainability”
Thendri Supriatno
Ketua Umum - Corporate Forum for CSR Development (CFCD)
Work Experience
✓ Commissioner, PT. Indonesian Environment Consultant
✓ Chief Financial Officer, of several coal companies, within PT Bhakti Energi Persada, a member group of companies of Adaro, Jakarta (2010 – 2011)
✓ Managing Director, PT Ristra Indolab, a 26 years old private cosmetics company (2008 – 2010)
✓ Finance Director, PT. Perkebunan Nusantara X, (2007-2008)
✓ Commissioner, Eurocapital Peregrine Securities, (2005-2007).
✓ Held Several Senior Positions such as Treasury Manager, Corporate Board Secretary and Investment Committee, .
✓ Investors Relation & Corporate Communication Manager, PT. Medco Energi Internasional, Tbk.
✓ Branch Manager, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.,
✓ Corporate Banking Manager, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.
✓ Treasury Assistant Manager, PT Bank Rakyat Indonesia - New York Agency
Education :
✓ MBA in Banking and Finance from Hofstra University, New York-USA. Managed by Harvard Institute for International Development
✓ Engineering degree in Fishery Technology from IPB University (Institut Pertanian Bogor)
1
Investing With a Mission
Thendri Supriatno
Indonesia Social Investment Forum (ISIF) 2021
2
1. Will ESG (Sustainable Investing) Pay Off ?
2. What are the benefits of ESG investing?
3. Is it creating long-term value reward investors down the road?
4. When ESG could become the norm, not an option ?
5. Could ESG create corporate value just by practicing ESG without strategic management approach and practices ?
6. Is Better public awareness on Social and Environment issues, creating better appreciation and demands for ESG from
sustainability-conscious investors ?
Frequently asked Questions ?
STRATEGIC VALUE
3CREATION APPROACH
1. Concern on Environment Issues may creates
• Mitigating environment risk
• Saving corporate cost being penalized from wrong doing
• Etc
2. Concern on Social Issues may creates (includes employee’s pay, health, safety,
workplace diversity and equality)
• May result in improving
• Productivity,
• Loyalty,
• Etc
ESG from the perspective of Environment GRC (Governance,
Risk and Compliance) and Responsible Business Practices
4
3. Practicing Good
Governance (GRC)
✓ Ensures applying best practices, might reducing fraud, improve decision making quality
✓ Better risk management
✓ Improve the decision process and effectiveness
✓ Etc.
5
● Something beyond just altruistic and ethical concerns
● Benefiting from good reputation (intangible asset)
● Mitigating the risk from bad consequences of disregarding environmental and societal aspects (adverse risks)
● Proactive risk mitigation.
● Create corporate management and behaviour in improving the process of developing risk mitigation plans and strategy roadmaps
Strategic Purposes and Benefit
of Practicing ESG (1)
6
✓
S ustainability may become strategic value deliver by proactively gaining strategic advantages in managing costs compared to those who “just complying” to E S G✓
C reating intangible value in the long run✓
Primarily concerned of investors are not merely asking companies commitment to minimise their carbon footprints and minimising greenhouse gas emissions, but how much the company benefitting from cost saving.✓
As the new generations put a greater emphasis onsustainability, and desire to switch to brands driven by a cause, and willingness to spend more on ethical products
Strategic Purposes and Benefit
of Practicing ESG (2)
7
Terima Kasih
“Adopting ESG, Driving Sustainability”
Tria Mutiari Meilan, SP, MP
Senior Manager Environmental, Social & Governance Desk BRI/
Sustainable Finance Expert - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Work Experience
✓ Senior Manager, Environmental, Social & Governance (ESG) Desk BRI
✓ Senior Manager Sustainable Finance Team BRI
✓ Kepala Bagian Portfolio Management BRI
✓ Manager, Divisi Corporate Development & Strategy/Sharia Banking (2019 – Februari 2020)
✓ Manager, Divisi Risiko Enterprise dan Manajemen Portofolio BRI (2017- 2019)
✓ Manager, Divisi Manajemen Risiko BRI (2015 – 2017)
✓ Team Member s.d Asisstant Manager, Divisi Manajemen Risiko BRI, Divisi Human Resorces Development BRI, Divisi Dana dan Jasa Konsumer BRI dan Consumer Banking BRI (2003 – 2014)
Education :
✓ Institut Pertanian Bogor, Magister Manajemen Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (2016-2017)
✓ Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (1996-2000) Experience
✓ Sustainable Finance Sustainability Reporting, Green Finance Spesialist, Compliance
✓ Risk Management, Human Resources, Corporate Planning,/Sharia Banking
✓ Product Development
ESG STRATEGY
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Indonesia Social Investment Forum (ISIF 2021)
Bank Rakyat Indonesia
EKONOMI HIJAU
2DEFINISI EKONOMI HIJAU
Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), Ekonomi Hijau merupakan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia serta kesetaraan sosial, dan di waktu yang bersamaan secara signifikan mengurangi risiko lingkungan serta kelangkaan ekologi.
Ekonomi hijau adalah ekonomi yang rendah karbon, efisien dalam pengguaan sumber daya, dan inklusif secara sosial (UNEP)
PENTINGNYA TRANSISI KE EKONOMI HIJAU
Meningkatnya suhu, banjir, cuaca ekstrim, dan kelangkaan air berdampak pada masyarakat dan ekonomi Dampak perubahan iklim ini juga menjadi risiko bagi operasinal dan value chain bagi perusahaan di seluruh sektor industry, antara lain:
• Agrikultur: kerusakan tanaman akibat kekurangan air maupun cuaca ekstrim
• Energi: kekurangan air dapat mengurangi produksi listrik dengan tenaga air
• Manufacturing: harga bahan baku dan energi listrik yang semakin mahal
• Keuangan & Perbankan: risiko investasi di seluruh sektor ekonomi yang terdampak
Bank Rakyat Indonesia
“BRI mengimplementasikan ESG sebagai bagian dalam strategi keuangan berkelanjutan yang tidak hanya fokus pada pencapaian profit, namun juga dampak yang positif pada lingkungan dan sosial”
IMPLEMENTASI STRATEGI ESG BRI UNTUK MENDUKUNG EKONOMI HIJAU
3Triple Bottom Line (John Elkington) atau 3P (People, Planet, Prosperity)
merupakan pilar yang mengukur nilai kesuksesan suatu perusahaan dengan tiga kriteria: ekonomi, lingkungan dan
sosial, dibandingkan conventional bottom line, yaitu profit.
Results
▪ Climate Change
▪ Biodiversity
▪ Natural Resources
▪ Carbon Emission
▪ Air & Water Pollution
▪ Diversity & Inclusion
▪ Transparency
▪ Board Independence
▪ Ownership
▪ Ethics
▪ Executive
Compensations
▪ Health & Safety
▪ Labor Standards
▪ Product Governance
▪ Privacy & Data Security
ESG Standards/ Criteria
Bank Rakyat Indonesia
MENGAPA BRI TERLIBAT DALAM PRAKTEK KEUANGAN HIJAU/ BERKELANJUTAN
4…Untuk memastikan going-concern & menjadi Sustainable Company, selain peningkatan profitability Perusahaan juga diminta menjadi perusahaan yang Environmentally Friendly,
Socially Responsible, dan Well-Governed Company…
ESG RISK
Risiko Lingkungan, Sosial
& Tata kelola (LST)
• Identifikasi risiko ESG
• Langkah preventif di
kegiatan usaha (langsung &
tidak langsung)
INVESTOR
Internasional dan nasional shareholders
CUSTOMER
Nasabah pinjaman dan simpanan
• Pengembangan produk Perbankan untuk memenuhi demand nasabah produk ramah lingkungan & efisien
REGULATION
POJK 51/2017
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) no 51/POJK.03/2017 Tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahan Publik.
Investor menginginkan bank menjadi going-concern &
sustainable company
Bank Rakyat Indonesia
GLOBAL INVESTOR MENGAKSELERASI IMPLEMENTASI ESG
5...dalam empat tahun terakhir, telah terjadi peningkatan dana kelolaan berbasis ESG sampai dengan dua kali lipat...
BlackRock Letters 2021 & Nordea
Bank Rakyat Indonesia
ESG INVESTMENT DI BRI
6Sept 2021
ESG Investment Value
Rp3,5 Triliun
ESG Investment Value
Rp19,3 Triliun
BRI ESG Investors
Sept 2020
Source: Nasdaq
ESG INVESTMENT DI BRI
2016 2020
Global ESG AUM
Rp324.000 Triliun
(eq. US$22.9 Triliun)
Global ESG AUM
Rp565. 000 Triliun
(eq. US$40 Triliun)
GLOBAL
ESG INVESTMENT
Source: ESG Data Integration By Asset Managers: Targeting Alpha, Fiduciary Duty & Portfolio Risk Analysis, from consultancy Opimas.
BRI ESG Journey & Strategy
Bank Rakyat Indonesia
SUSTAINABLE BUSINESS ACTIVITY CLASSIFICATION OVERVIEW
Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) terdiri dari :
• 11 Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) sesuai dengan klasifikasi pada POJK No. 60 Tahun 2017 tentang Green Bond
• Kegiatan UMKM
12 Kegiatan Usaha Berkelanjutan
11 Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) terdiri dari :
• Energi Terbarukan
• Efisiensi Energi
• Pencegahan dan pengendalian polusi
• Pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan
• Konservasi keanekaragaman hayati darat dan air
• Transportasi ramah lingkungan
• Pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan
• Adaptasi perubahan iklim
• Eco-efficient product
• Transportasi ramah lingkungan
• Adaptasi perubahan iklim
• Green Building
• Kegiatan Berwawasan Lingkungan Lain
Implementasi Keuangan Berkelanjutan
• Berdasarkan POJK 51/2017 tentang Keuangan Berkelanjutan, Bank wajib menerapkan prinsip-prinsip Keuangan Berkelanjutan, salah satunya Responsible Investment
• Salah satu bentuk implementasi prinsip Responsible Investment adalah melalui penempatan investasi pada kegiatan usaha yang masuk dalam Kriteria Usaha Yang Berkelanjutan (KUB)
WHY IS IT IMPORTANT?
Penggunaan Dana Hasil Penerbitan Green Bond
• Berdasarkan POJK 60/2017 tentang Green Bond, Penerbitan Green Bond hanya dapat dilakukan untuk Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL)
• Dana hasil penerbitan Green Bond paling sedikit sebesar 70% digunakan untuk membiayai KUBL
• KUBL yang dapat dibiayai dari penerbitan Green Bond adalah yang berkaitan dengan 11 kriteria kegiatan usaha
11 Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan
Bank Rakyat Indonesia
PORTOFOLIO KREDIT PADA USAHA BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN UMKM
9Bank Rakyat Indonesia
SUSTAINABILITY BOND SEBAGAI ALTERNATIF PENDANAAN BRI
10As of September 2021, BRI Sustainability Bonds composition was
23.01%
ofthe total bondS funding.
Thank You
https://socialinvestment.id/ Social Investment Indonesia
PROFILE
PT SAHABAT INVESTASI INDOTAMA
(Social Investment Indonesia)
https://socialinvestment.id/ Social Investment Indonesia
SIAPA KAMI ?
• Konsultan yang mempunyai kompetensi inti dalam menyediakan dukungan untuk pengembangan masyarakat melalui pendekatan investasi sosial yang strategis (strategic community investment).
• Dukungan tersebut kami wujudkan dalam penyediaan layanan konsultasi kami secara terpadu dari:
– Proses Perencanaan: Penilaian (assessment) dan Penyusunan Strategi;
– Proses Pelaksanaan dan Pendampingan Teknis;
– Proses Pemantauan, Evaluasi & Penilaian Dampak; dan – Proses Komunikasi & Pelibatan Pemangku Kepentingan
• Kami mendorong pelaksanaan investasi sosial sebagai bagian dari
pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sesuai dengan SNI ISO 26000:2013 tentang Panduan Tanggung Jawab Sosial.
• Kami bermitra dengan perusahaan dari seluruh sektor, khususnya pertambangan, minyak & gas, manufaktur, perkebunan & kehutanan.
https://socialinvestment.id/ Social Investment Indonesia
LINGKUP & JENIS LAYANAN KAMI
• Untuk memaksimalkan dampak investasi sosial perusahaan, maka Kami menyediakan layanan
konsultasi yang terintegrasi mengikuti daur program, mulai penilaian, penyusunan strategi, pelaksanaan &
pengkomunikasian.
• Jenis layanan yang Kami berikan meliputi:
– Pemberian Pendampingan Teknis (Technical Assistance)
– Pelaksanaan Pengembangan Kapasitas (Capacity Building)
– Pelaksanaan Riset dan Pengembangan Program – Alihdaya dan Retainer Consultant
Strategic Community
Investment
https://socialinvestment.id/ Social Investment Indonesia
OUR PRODUCTS & SERVICES BASED ON OUR 4 CORE COMPETENCIES
TECHNICAL ASSISTANCE
Kami memberikan bantuan teknis untuk manajemen tingkat menengah & atas dalam menyusun program strategis investasi sosial. Beberapa layanan konsultasi yang kami berikan meliputi:
Strategic Plan Development
▪ Program Design & Manual Development
▪ Stakeholders Engagement Strategy
▪ Conflict Management & Resolution
▪ Employee Engagement/Volunteering
▪ Reporting & Communication
▪ Tri-sector Partnership
▪ Performance Indicator for Social Investment Program Development
▪ Program Monitoring & Evaluation
RESEARCH
Untuk menunjang efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program investasi sosial, maka diperlukan beberapa pengkajian dan penelitian. Kami telah berpengalaman melakukan berbagai pengkajian dan penelitian, diantaranya adalah:
▪ Social Impact Assessment
▪ Economic Impact Assessment
▪ Stakeholders Mapping
▪ Social Mapping
▪ Baseline Studi & Community Need Assessment
▪ Perception Study
▪ Community Satisfaction Survey
▪ Impact Evaluation, khususnya menggunakan Metode Social Return on Investment/SROI &
Sustainable Livelihood Impact Assessment/SLIA
TRAINING & CAPACITY BUILDING
Pengembangan kapasitas merupakan hal yang esensial bagi perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaksana program. Kami secara reguler mengadakan sesi pembelajaran (learning series), seperti:
▪Program design based-on Risk & Opportunity Assessment
▪Social Assessment
▪Measuring Program’s Impact
▪Project Management
▪Conflict Management
Kami juga menyediakan layanan Inhouse & Tailor Made Training, dengan materi, waktu dan lokasi pelaksanaan yang lebih fleksibel.
Kami juga memberikan layanan pengembangan kapasitas untuk mitra kerja, kelompok/kelembagaan pemangku kepentingan dan komunitas..
OUTSOURCING & RETAINER
▪ Banyak perusahaan yang mempunyai keterbatasan SDM untuk pelaksanaan program investasi sosialnya. Melalui layanan alih daya ini, maka SDM pelaksanaan program dapat Kami dipasok sesuai dengan kebutuhan.
▪ Melalui penyediaan tenaga-tenaga profesional pelaksana program, maka akan terjadi akselerasi pelaksanaan program.
▪ Kami menawarkan SDM yang handal, khususnya untuk level pelaksana (officer, executive, supervisor, superintendent hingga senior manager).
▪ Bentuk dukungan lainnya yang dapat dimanfaatkan berupa retainer consultant untuk membantu pelaksanaan program perusahaan.
PRODUK & JENIS LAYANAN KAMI
https://socialinvestment.id/
KLIEN KAMI
https://socialinvestment.id/
Question & Answer Please ask
For more information, visit our website:
https://socialinvestment.id/
SOCIAL INVESTMENT INDONESIA
Jl. Bendul Merisi Selatan Airdas No.18A, Surabaya – Jawa Timur 60239 Phone : +6231-8432810 | +62251 8315579
Mobile : +62813 -1724-5657 Fax : +6231- 8433036
Email : info@socialinvestment.id