31 BAB 3
OBJEK PENELITIAN
3.1 Latar Belakang Objek Penelitian
3.1.1 Objek Penelitian
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Setiabudi Satu, Jalan Rasuna Said Blok B Kav.8, Jakarta Selatan 12190.
3.1.2 Sejarah Kantor
Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Setiabudi Satu merupakan hasil reorganisasi dari Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Setiabudi yang dipecah menjadi 2 (dua) kantor yaitu Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Setiabudi Satu dan Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Setiabudi Dua berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 433/KMK.01/2001 tanggal 1 Juli 2001.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 55/KMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Perubahan atas PMK Nomor 132.01/2006 tanggal 22 Desember 2006 tentang Organisasi dan tata kerja Instansi Vertikal DJP, Kantor Pelayanan Pajak Setiabudi Satu dipecah kembali menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Setiabudi Satu (kode 011) dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Setiabudi Tiga ( kode 063) .
Wilayah kerjanya hanya melingkupi 2 kelurahan di kecamatan Setiabudi, yaitu : Kelurahan Karet dan Kelurahan Karet Kuningan
32
3.1.3 Wilayah Kerja
Gambar 3.1
Wilayah Kerja KPP Pratama Jakarta SetiabudiSatu
Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Setiabudi Satu meliputi 2 (dua) kelurahan dalam wilayah Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta Selatan, yaitu :
• Kelurahan Karet
• Kelurahan Karet Kuningan
dengan total luas wilayah kelurahan Karet 98,85 ha dan Kelurahan Karet Kuningan 169,6 Ha.
33 Batas administratif wilayah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Setiabudi Satu sebagai berikut:
• Sebelah utara : Kelurahan Setiabudi dan Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi
• Sebelah timur : Kelurahan Menteng Atas dan Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi
• Sebelah selatan : Kelurahan Kuningan Timur
• Sebelah barat : Kecamatan Tanah Abang
3.1.4 Visi dan Misi KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu
A. Visi
Visi KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu yang sungguh- sungguh diinginkan untuk ditransformasikan menjadi realitas melalui komitmen dan tindakan oleh segenap jajaran KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu. Dalam pernyataan visi dimaksud terkandung tiga cita-cita utama yang ingin dituju yaitu :
1. Menjadi model pelayanan masyarakat yang merefleksikan cita-cita untuk menjadi contoh pelayanan masyarakat bagi unit-unit instansi pemerintah lainnya.
2. Berkelas dunia (World Class) yang merefleksikan cita-cita untuk mencapai tingkatan standar dunia atau standar internasional baik untuk kualitas aparatnya maupun kualitas kinerja dan hasil-hasilnya.
3. Dipercaya dan dibanggakan masyarakat yang merefleksikan cita-cita untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat bahwa eksistensi dan kinerja
34
memang benar-benar berkualitas tinggi dan akurat, mampu memenuhi harapan masyarakat serta memiliki citra yang baik dan bersih.
B. Misi
Misi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan tujuan keberadaan, tugas, fungsi, peranan dan tanggung jawab KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu sebagaimana diamanatkan oleh UU dan peraturan serta kebijakan pemerintah dengan dijiwai oleh prinsip-prinsip dan nilai-nilai strategis organisasi di dalam berbagai bidang lingkungan tempat KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu beraktivitas dan berinteraksi.
a) Misi Fiskal :
Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan Undang-undang Perpajakan dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi. Misi fiskal adalah misi utama KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu sekaligus menjadi tugas dan fungsi keberadaannya, namun misi ini tidak semata-mata menghimpun penerimaan pajak melainkan disertai dengan batasan yang harus dipenuhi, yaitu segala usaha dan kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, pajak yang dihimpun harus mampu memenuhi harapan masyarakat sebagai pendukung kemandirian pembiayaan pemerintah, dan dilaksanakan dengan efektif dan efisien sehingga cost of collection dan cost of compliance dapat ditekan serendah mungkin serta mampu mencegah tax evasion dan tax avoidance secara optimal.
b) Misi Ekonomi :
Mendukung kebijaksanaan Pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijaksanaan perpajakan yang
35 meminimalkan distorsi. Dampak-dampak dari kebijakan perpajakan yang bersifat distorsi terhadap perekonomian sejauh mungkin harus dihindari sehingga kebijakan perpajakan tidak menjadi penghambat kebijakan ekonomi.
c) Misi Politik :
Mendukung proses demokratisasi bangsa dimana hak-hak masyarakat untuk menyatakan keinginannya harus dihormati, dilayani dan diakomodasi oleh pemerintah. Dalam kondisi tersebut Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Setiabudi Satu Memiliki kewajiban dan peranan untuk mendukung proses demokratisasi bangsa yang pada tahap awal ini akan di fokuskan untuk mendukung suksesnya proses otonomi daerah.
d) Misi Kelembagaan :
Senantiasa memperbaharui diri, selaras dengan aspirasi masyarakat dan teknokrasi perpajakan serta administrasi perpajakan mutakhir. Misi ini adalah misi internal yang merupakan kewajiban dan tugas KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu untuk senantiasa membangun dan memelihara diri agar terus berkembang baik secara phisik maupun dalam kemampuan dan kualitasnya sehingga mampu melaksanakan misi-misi lainnya.
36
3.1.5 Struktur Organisasi dan Tugas Pokok KPP Pratama Setiabud Satu
Struktur Organisasi pada KPP yang menggunakan Sistem Administrasi Pajak Modern dirancang berdasarkan fungsi dan merupakan peleburan dari KP.PBB, KPP dan Karipka
Gambar 3.2
StrukturOrganisasi KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu
*) ada empat seksi pengawasan dan konsultasi
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Setiabudi Satu mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari subbagian dan Sembilan seksi sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 167/PMK.01/2012 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.01/2012
Kepala KPP Pratama Setiabudi Satu
Sub Bagian Umum
Seksi Pengolahan
data dan informasi
Seksi Ekstensivikasi
Seksi Pengawasan
dan Konsultasi *
Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan
Internal
Seksi Penagihan
Kelompok Jabatan Fungsional
37 tentang organisasi dan tata kerja instansi vertical Direktorat jenderal Pajak,tugas dari masing-masing seksi KPP Pratama yaitu :
1. Subbagian Umum
Sub bagian umum mempunyai tugas pokok yaitu mengatur masalah kepegawaian,mengatur masalah keuangan dan juga mengatur masalah rumah tangga kantor.
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi ini mempunyai tugas pokok melakukan pengumpulan dan pengolahan data,pengamatan potensi perpajakan,perekaman dokumen perpajakan, dan penyiapan laporan kerja.
3. Seksi Pelayanan
Seksi pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,pemeriksaan dan pengolahan surat Pemeriksaan serta penerimaan surat lainnya,penyuluhan perpajakan,pelaksanaan registrasi Wajib Pajak,pelaksanaan ekstensifikasi serta melakukan kerjasama perpajakan.
4. Seksi Penagihan
Seksi Penagihan mempunyai tugas pokok melakukan urusan penatausahaan piutang pajak,penundaan dan angsuran tunggakan pajak,penagihan aktif,usulan penghapusan piutang pajak serta penyimpanan dokumen- dokumen penagihan
5. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal
Mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana perpajakan,pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan,penerbitan dan penyaluran surat perintah pemeriksaan pajak,serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
38
6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Mempunyai tugas mendata orang yang belum mempunyai NPWP serta meng- NPWP-kan orang-orang yang belum terkena NPWP.Melakukan pemanfaatan potensi perpajakan pendapatan objek dan subjek pajak,penilaian objek pajak dalam rangka ekstensifikasi.
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
Mempunyai tugas melakukan pengawasan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,bimbingan atau himbauan kepada wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan penyusunan profil wajib pajak,analisis kinerja Wajib Pajak,melakukan Intensifikasi serta melakukan rekonsiliasi pada Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi serta melakukan hasil banding. Dengan wilayah kerja Kelurahan Karet Blok 001, 009, 010, 011, 012, 013, 014, dan 015.
8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
Mempunyai tugas melakukan pengawasan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,bimbingan atau himbauan kepada wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan penyusunan profil wajib pajak,analisis kinerja Wajib
Pajak,melakukan Intensifikasi serta melakukan rekonsiliasi pada Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi serta melakukan hasil banding dengan wilayah kerja Kelurahan Karet Blok 002, 003, 004, 005, 006, 007, 008, 016 dan 017.
9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
Mempunyai tugas melakukan pengawasan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,bimbingan atau himbauan kepada wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan penyusunan profil wajib pajak,analisis kinerja Wajib
39 Pajak,melakukan Intensifikasi serta melakukan rekonsiliasi pada Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi serta melakukan hasil banding dengan wilayah kerja Kelurahan Karet Kuningan Blok 001 sampai dengan Blok 010 dan Blok 016- 019.
10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV
Mempunyai tugas melakukan pengawasan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,bimbingan atau himbauan kepada wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan penyusunan profil wajib pajak,analisis kinerja Wajib Pajak,melakukan Intensifikasi serta melakukan rekonsiliasi pada Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi serta melakukan hasil banding dengan wilayah kerja Kelurahan Karet Kuningan Blok 011-015 dan Blok 020-023.
3.2 Desain Penelitian
3.2.1 Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data rasio, yaitu data yang dapat dilakukan perhitungan aritmatika dengan menggunakan jarak yang sama. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa laporan hasil kinerja seksi penagihan, laporan penerimaan pajak serta data-data lain yang terkait dengan judul penelitian.
b. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer, yaitu data dari instansi yang bersangkutan dan data-data yang digunakan untuk mendukung hasil penelitian berasal dari literatur dan berbagai sumber lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
40
3.2.2 Penentuan Jumlah Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah penerimaan pajak melalui penagihan pajak yang menggunakan surat teguran dan surat paksa pada KPP Pratama Setiabudi Satu dengan melihat :
1. Penerimaan pajak melalui penagihan pajak yang menggunakan surat teguran dan surat paksa pada KPP Pratama Setiabudi Satu selama periode 2010-2012.
2. Penerimaan pajak pada KPP Pratama Setiabudi Satu selama periode 2010- 2012.
3. Target realisasi pencairan tunggakan pajak di KPP Pratama Setiabudi Satu selama periode 2010-2012
3.2.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan akurat, maka penulis menggunakana beberapa metode, yaitu :
A. Penelitian Lapangan
Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang meliputi :
a. Observasi atau Pengamatan
Melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pelaksanaan penagihan pajak melalui Surat Teguran dan Surat Paksa di KPP Pratama Setiabudi Satu.
41 b. Dokumentasi
Yaitu dengan mengumpulkan data-data yang tertulis yang berkaitan dengan pelaksanaan pengaihan pajak mealalui Surat Teguran dan Surat Paksa pada KPP Pratama Setiabudi Satu c. Wawancara
Pengumpulan data dengan melakukan proses tanya-jawab dengan fiskus di KPP Pratama Setiabudi Satu dan pihak-pihak terkait pada seksi penagihan.
B. Studi kepustakaan (library research) yaitu bentuk pengambilan data dengan cara membaca buku-buku yang berkaitan dengan penagihan pajak dengan surat paksa.
3.2.4 Metode Penyajian Data
Metode penyajian data pada penelitian ini disajikan menggunakan tabel yang merupakan hasil dari dokumentasi yang dilakukan pada seksi penagihan pajak di KPP Pratama Setiabudi Satu.