• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran Surat No. 260/EQ.S/V/2015 tanggal 11 Mei 2015 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Lampiran Surat No. 260/EQ.S/V/2015 tanggal 11 Mei 2015 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran Surat No. 260/EQ.S/V/2015 tanggal 11 Mei 2015 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN

PENILAIAN KINERJA PHPL

Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Kedua), sebagai berikut:

I. Nama LP-PHPL : PT EQUALITY INDONESIA Nomor Akreditasi : LP-PHPL-013-IDN

Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710

Telp. : +62251 7550722, 7157103

Fax. : +62251 7550724

Email : eq@equalityindonesia.com

Website : http://www.equalityindonesia.com

Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Kedua) Terhadap:

II. Nama IUPHHK-HA : PT HANURATA UNIT KALIMANTAN TIMUR No. SK IUPHHK-HA : 685/Menhut-II/2013

Luas : ± 86.440 Ha

Lokasi : Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Alamat Kantor : Jl. P. Hidayatullah No.88 Samarinda 75112

Kalimantan Timur

Telp. (0541) 737028; Fax. (0541) 741851 III. Waktu Pelaksanaan : 15 - 22 April 2015

IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PHPL PREDIKAT LULUS SEHINGGA PT HANURATA UNIT KALIMANTAN TIMUR BERHAK MEMPERTAHANKAN SERTIFIKAT PHPL.

Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 11 Mei 2015 PT EQUALITY INDONESIA

a.n Amin Muchakim, S.Hut

Manager Sub Divisi Sertifikasi Hutan

(2)

Halaman 1 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA Nomor: 007/EQI-KEP.Cert/REV-PHPL/V/2015

TENTANG

PERUBAHAN SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN ALAM (IUPHHK-HA)

PT HANURATA UNIT KALIMANTAN TIMUR DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

SK IUPHHK-HA NOMOR: 685/MENHUT-II/2013 TANGGAL 11 OKTOBER 2013 DENGAN LUAS ±86.440 HEKTAR

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA Menimbang:

a. bahwa sehubungan dengan terbitnya Perdirjen BUK Nomor: P.14/VI-BPPHH/2015 tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015;

b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Penilaian/Verifikasi dalam Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) pada PT HANURATA UNIT KALIMANTAN TIMUR sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Laporan (EQI-F090) tanggal 30 Maret 2015;

c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar Rekomendasi Nomor: 043/EQI-F037 tanggal 30 Maret 2015 dan Tinjauan Hasil Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor: 032.1/EQI-F039 tanggal 4 Mei 2015 dan pernyataan pemeriksaan yang telah disahkan oleh Pengambil Keputusan;

d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan Penilaian Kinerja PHPL bagi PT HANURATA UNIT KALIMANTAN TIMUR sebagaimana tercantum dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut: 117.1 tanggal 4 Mei 2015 menunjukkan total nilai kinerja akhir 19 indikator PHPL berpredikat BAIK dan 3 indikator bernilai SEDANG, tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan terhadap Standar Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI;

e. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf d, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015, kepada PT HANURATA UNIT KALIMANTAN TIMUR telah memenuhi syarat dalam mempertahankan kelanjutan S-PHPL yang telah diterima sebelumnya untuk diberikan Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (S-PHPL).

Mengingat:

1. Undang-Undang Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor: 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor: 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor: 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 3 Tahun 2008 dan Nomor: 16;

4. Peraturan Presiden Nomor: 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik dalam Kerangka Indonesia National single Window;

5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

6. Pedoman KAN 402 – 2007 – Panduan Interpretasi untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401- 2000: Persyaratn Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party

Certification Systems:

(3)

Halaman 2 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

8. ISO/IEC 17065:2012 (SNI ISO/IEC 17065:2012): Persyaratan Sertifikasi untuk Lembaga Produk, Proses dan Jasa.

9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO-19011-2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen

(Guidelines for Auditing Management Systems);

10. ISO/IEC 17021:2011 (SNI ISO/IEC 17021:2011): Penilaian Kesesuaian Persyaratan Lembaga Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen;

11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.95/Menhut-II/2014 tanggal 12 Juni 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2014 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Tanda V-Legal;

14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;

15. Pertauran Menteri Kehutanan Nomor: P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

16. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.41/Menhut-II/2014 Tanggal 10 Juni 2014 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari Hutan Alam Pada Hutan Produksi;

17. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.42/Menhut-II/2014 Tanggal 10 Juni 2014 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari Hutan Tanaman Pada Hutan Produksi;

18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam kerangka Indonesia National Single Window;

19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 97/M-DAG/PER/12/2014 tanggal 24 Desember 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

20. Perjanjian Kerjasama antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;

21. DPLS 13 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan perubahannya;

22. DPLS 14 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dan perubahannya;

23. Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LPPHPL-013-IDN tanggal 2 September 2010 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan memenuhi ISO/IEC 17021: 2011 Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Lembaga Penyelenggara Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen yang diperpanjang pada tanggal 2 September 2014 dengan masa berlaku sampai dengan 1 September 2018 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.5842/Menhut-VI/BPPHH/2010, tanggal 2 September 2010 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:

SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

24. Sertifikat Akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LVLK-006-IDN tanggal

18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO Guide 65:1996 General requirement for

bodies operating product certification dengan masa berlaku sampai dengan 17 Agustus

2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor: SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 tanggal 26 Agustus 2011 yang

diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.6067/Menhut-VI/2012

(4)

Halaman 3 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);

26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.5/VI-BPPHH/2013 tanggal 17 September 2013 tentang Pedoman Persetujuan Hak Akses atau Nota Kesepahaman dalam Penyediaan dan Pelayanan Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK);

27. Manual EQUALITY Certification beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.

Memperhatikan:

1. Surat PT HANURATA UNIT SANGKULIRANG melalui No. 165/DIR/C/III/2014 tanggal 27 Maret 2014 perihal Transfer Sertifikat PHPL an. PT HANURATA UNIT SANGKULIRANG 2. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor: 107/EQI-F065/IV/2014 tanggal 8 April 2014

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

PERUBAHAN SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT HANURATA UNIT KALIMANTAN TIMUR DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR, SK IUPHHK-HA NOMOR:

685/MENHUT-II/2013 TANGGAL 11 OKTOBER 2013 DENGAN LUAS ±86.440 HEKTAR

PERTAMA : PT HANURATA UNIT KALIMANTAN TIMUR (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan Sertifikat Nomor: 020/EQC-PHPL/V/2014 dinyatakan “LULUS”

karena tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan terhadap Standar Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor P.8/VI- BPPHH/2012 tanggal 17 Desember 2012.

KEDUA : Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat PHPL (S- PHPL) nomor 020/EQC-PHPL/V/2014 yang berlaku mulai 21 Mei 2014 sampai dengan tanggal 7 Mei 2017 selama PT HANURATA UNIT KALIMANTAN TIMUR (Pemegang Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.8/VI- BPPHH/2012 tanggal 17 Desember 2012.

KETIGA : Sertifikat nomor 020/EQC-PHPL/V/2014 direvisi menjadi nomor 020.1/EQC- PHPL/V/2015 dengan masa berlaku mulai 4 Mei 2015 sampai dengan 7 Mei 2017 karena adanya perubahan peraturan baru dari Perdirjen BUK P.8/VI- BPPHH/2012 tanggal 17 Desember 2012 menjadi Perdirjen BUK P.14/VI- BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015.

KEEMPAT : Sertifikat dan Logo yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi di media cetak, brosur ataupun iklan di televisi sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.

KELIMA : PT EQUALITY Indonesia akan memberikan hak/sublisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui “Perjanjian Penggunaan Tanda V- Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.

KEENAM : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia apabila

terjadi hal-hal yang mempengaruhi kinerja PHPL dan/atau sistem legalitas

(5)

Halaman 4 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau manajemen Pemegang Sertifikat.

KETUJUH : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan (surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).

KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;

dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:

a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja Pemegang Sertifikat;

b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;

c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum KEENAM;

d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;

e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.

KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS : Sertifikat dapat dicabut apabila:

a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3 (tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu ilegal;

c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya atau izin usahanya dicabut;

d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Bogor Pada Tanggal: 4 Mei 2015

PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono

Direktur Utama

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:

1. Direktur Utama PT HANURATA UNIT KALIMANTAN TIMUR;

2. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan u.p. Direktur Bina Usaha Hutan Alam di Jakarta;

3. Sekretaris Direktorat Bina Usaha Kehutanan u.p. Kepala Bagian Program dan Pelaporan.

(6)

PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

DENGAN PREDIKAT :

B A I K

DITETAPKAN DI BOGOR TANGGAL 21 MEI 2014 BERLAKU SAMPAI DENGAN TANGGAL 7 MEI 2017 TANGGAL REVISI : 4 MEI 2015

Ir. AGUSTRI WARSONO Direktur Utama

NOMOR : 020.1/EQC-PHPL/V/2015 DIBERIKAN KEPADA PEMEGANG IUPHHK-HA

PT HANURATA UNIT KALIMANTAN TIMUR

SK IUPHHK-HA : SK.685 /Menhut-II/2013

TANGGAL : 11 Oktober 2013

LUAS : ± 86.440 Hektar

LOKASI A. KABUPATEN : KUTAI TIMUR

B. PROVINSI : KALIMANTAN TIMUR

ALAMAT PERUSAHAAN : Jl. P. Hidayatullah No.88 Samarinda 75112, Kalimantan Timur Telp. (0541) 737028; Fax. (0541) 741851

PENILAIAN KINERJA TELAH DILAKSANAKAN OLEH LEMBAGA PENILAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (LP-PHPL) :

PT EQUALITY INDONESIA

DINYATAKAN MEMENUHI KRITERIA DAN INDIKATOR PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI:

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tentang

Standar dan Pedoman Pelaksanaan Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu, Lampiran 1.1 dan Lampiran 2.1

PT EQUALITY INDONESIA Jl. Raya Sukaraja No.72, Bogor-16710 Telp : (0251) 7550722; Fax : (0251) 7550724 Website : http://www.equalityindonesia.com Email : eq@equalityindonesia.com EQI-F084.3.2/20140813

LEMBAGA PENILAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI LP-PHPL – 013 – IDN

(7)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 1 dari 15

(1) Identitas LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN

c. Alamat : Jln. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor d. Nomor Telepon : 0251-7550722

Nomor Fax : 0251-7550324

E-mail : eq@equalityindonesia.com e. Direktur : Agustri Warsono

f. Tim Audit : Diah Mitarini (Lead Auditor/Auditor Pra Syarat) Hikmah Nur Isnaini (Auditor Produksi)

Dinda Talitha (Auditor Ekologi) Yeti Sumiyati (Auditor Sosial) Muji Susanto (Auditor VLK)

g. Tim Pengambil Keputusan :

: Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)

Amin Muchakim, S.Hut ((Anggota PK Bidang Produksi) Ir.Muchlis Hidayat (Anggota PK Bidang Ekologi)

Wiyono,S.Hut, M.Si (Anggota PK Bidang Sosial) (2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin : PT HANURATA UNIT KALIMANTAN TIMUR

b. Nomor & Tanggal SK : No. SK.685/Menhut-II/2013, 11 Oktober 2013 c. Luas dan Lokasi : ± 86.440 Ha di Kabupaten Kutai Timur

Provinsi Kalimantan Timur

d. Alamat kantor : 1. Jl. Kebon Sirih No. 67-69 Jakarta

2. Jl. Pangeran Hidayatullah No. 88, Samarinda, Kalimantan Timur

e. Nomor telepon : (021) 39836450, (0541)-737028.

Nomor Fax : (021) 39836451, (0541)-741851

E-mail : -

f. Pengurus : Dewan Komisaris :

 Komisaris Utama : Haji Syaukat Banjaransari

 Komisaris : dr. Haji Hari Sabardi

 Komisaris : Maliki Mift

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

(8)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 2 dari 15

Dewan Direktur :

 Direktur Utama : Sugiono

 Direktur : Idi Sanwardi

 Direktur : Ir. Haji Mochammad Haerani

(3) Ringkasan Tahapan:

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan 15 April 2015 & 22 April 2015

(Kantor Dinas Kehutanan Prov.

Kaltim dan BPPHP Wilayah XIII Samarinda)

 Koordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Provinsi Kalimantan Timur yang diwakili oleh Ka Seksi Pemanfaatan Hutan dan Jasa Lingkungan (Entry Meeting & Exit Meeting).

 Koordinasi BP2HP Wilayah XIII Samarinda yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Entry Meeting) dan Kepala Seksi STT (Exit Meeting).

 Koordinasi bertujuan untuk menyampaikan rencana Penilikan penilaian kinerja PHPL di PT Hanurata Unit Kalimantan Timur (Auditee) dan minta masukan terkait dengan kinerja Auditee selama ini (Entry Meeting) serta menyampaikan gambaran umum hasil audit yang dilakukan (Exit Meeting)

Pertemuan Pembukaan 17 April 2015

(PT Hanurata Unit Kalimantan Timur)

 Pertemuan dilaksanakan di Kantor Camp PT Hanurata Unit Kalimantan Timur

 Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan tujuan dan ruang lingkup penilaian, menyampaikan jadwal/rencana kerja penilaian, menyampaikan metodologi dan prosedur penilaian, serta mengkonfirmasikan kepada Auditee tentang tanggal, waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan.

 Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP

Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan 17-20 April 2015 (PT Hanurata Unit Kalimantan Timur)

 Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan dokumen Auditee dan menganalisis menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 1.1 dan Lampiran 2.1 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.

 Untuk menguji kebenaran data, Tim Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik, dan menganalisis menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 1.1 dan Lampiran 2.1 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.

Pertemuan Penutupan 20 April 2015

(PT Hanurata Unit Kalimantan Timur)

 Menyampaikan ucapan terima kasih kepada Auditee atas bantuan dan kerjasamanya selama penilaian.

 Menyampaikan Daftar Periksa PHPL.

 Memberitahukan temuan observasi dan ketidaksesuaian.

 Membacakan atau memperlihatkan laporan ringkasan ketidaksesuaian.

(9)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 3 dari 15

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

 Pertemuan Penutupan diakhiri dengan pembuatan BAP

Pengambilan Keputusan 4 Mei 2015

(Kantor PT EQUALITY Indonesia)

Rapat pengambil keputusan meninjau dokumen penilaian yang diajukan untuk menjamin bahwa penilaian dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

A. Penilaian Kinerja PHPL 1. Prasyarat

1.1. Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK

BAIK

(100.00%)  PT Hanurata memiliki dokumen legal perusahaan berupa Akte Pendirian Perusahaan dan dokumen legal izin perpanjangan perusahaan berupa SK IUPHHK dari Kementerian Kehutanan Nomor : SK.685/ Menhut-II/2013 tanggal 11 Oktober 2013 serta administrasi tata batas lengkap sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilaksanakan yaitu telah tersedianya Laporan TBT No. 134/BPKH IV-2/2015 dan Peta Hasil Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK-HA PT Hanurata skala 1:25.000

 Realisasi tata batas areal kerja PT. Hanurata telah mencapai 100% (temu gelang) dan telah dituangkan dalam Laporan TBT No. 134/BPKH IV-2/2015 dengan Peta Hasil Penataan Batas areal Kerja IUPHHK-HA PT Hanurata skala 1:25.000

 Tidak terdapat konflik batas dengan pihak lain.

Terdapat pengakuan para pihak atas eksistensi areal PT.HANURATA UNIT KALIMANTAN TIMUR yang dibuktikan dengan adanya BATB Areal Kerja IUPHHK- HA

 PT Hanurata tidak terdapat perubahan fungsi kawasan dengan diterbitkannya SK Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 685/Menhut- II/2013 tanggal 11 Oktober 2013 yang mengacu pada peta Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Kalimantan Timur bahwa seluruh areal kerja berada dalam kawasan hutan dengan fungsi Hutan Produksi (HP). (Verifier 1.1.4 Not Aplicable)

 Areal kerja IUPHHK-HA PT Hanurata Unit Kalimantan Timur tidak terdapat adanya penggunaan izin di luar sektor kehutanan seperti pertambangan, perkebunan dan lain-lain. (Verifier 1.1.5 Not Aplicable)

1.2. Komitmen Pemegang IUPHHK

BAIK

(88.89%)  Komitmen PT Hanurata dinyatakan secara tertulis dalam Visi dan Misi yang secara legal ditandatangani oleh Direktur serta telah sesuai

(10)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 4 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dengan kerangka PHL melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT Hanurata No.

264/KEP/DIR/A/XII/2014 tanggal 31 Desember 2014

 Visi Misi PT. Hanurata telah disosialisasikan kepada karyawan dan masyarakat Desa Tadoan dan Desa Manubar serta terdapat bukti pelaksanaan sosialisasi berupa Berita Acara dan daftar hadir pelaksanaan sosialisasi yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 11 Januari 2015 pukul 19.30 WITA bertempat di Gedung Serba Guna Site Manubar

 Implementasi Pengelolaan Hutan Lestari baru sebagian sesuai dengan Visi Misi PT Hanurata 1.3. Jumlah dan kecukupan

tenaga profesional terlatih dan tenaga teknis pada seluruh tingkatan untuk mendukung pemanfaatan implementasi penelitian, pendidikan dan Latihan

SEDANG

(80.00%)  Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan PT. Hanurata di lapangan hanya tersedia pada sebagian bidang kegiatan pengelolaan hutan sesuai Peraturan Dirjen BPK No. P.8/VI/SET/2009 dengan luasan areal 50.000 – 100.000 Hektar yaitu 3 orang sarjana kehutanan dan 12 orang GANISPHPL Namun berdasarkan SE Dirjen BUK Nomor : S.545/VI-BIKPHH/2013 tanggal 30 April 2013 pemenuhan GANISPHPL dapat dipertimbangkan sampai dengan 1 Januari 2016.

 Pencapaian realisasi pelatihan Tahun 2014 berdasarkan jenis pelatihan sebesar 71,43% dan berdasarkan peserta pelatihan sebesar 65,52 %, sedangkan untuk tahun 2015 belum dapat dilakukan perhitungan mengingat tahun berjalan baru bulan Maret 2015

 PT Hanurata telah memiliki dokumen ketenaga- kerjaan yang lengkap

1.4. Kapasitas dan mekanisme

untuk perencanaan

pelaksanaan pemantauan periodik, evaluasi dan penyajian umpan balik mengenai kemajuan pencapaian (kegiatan) IUPHHK

BAIK (83.33%)

 PT Hanurata memiliki struktur organisasi dan job description sesuai dengan kerangka PHPL dengan memperhatikan aspek pengelolaan hutan lestari yang meliputi aspek produksi, ekologi, dan aspek sosial yang disakan melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT. Hanurata Unit Sangkulirang Nomor 197/KEP/DIR/A/VI/2008 tanggal 20 Juni 2008

 PT Hanurata memiliki perangkat Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang didukung dengan jaringan V- Sat dan tersedia tenaga pelaksana di basecamp Manubar, Kantor Unit Samarinda serta Kantor Pusat Jakarta

 PT Hanurata memiliki Satuan Pengawas Internal (SPI) atau Internal Audit yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur, namun fungsinya belum berjalan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan di lapangan.

 Tindak koreksi manajemen berbasis hasil evaluasi dan monitoring di PT Hanurata baru sebagian

(11)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 5 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

terlaksana.

1.5. Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA).

BAIK

(90.48%)  Kegiatan RKT IUPHHK-HA PT Hanurata yang akan mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah di sosialisasikan melalui acara Malam Syukuran RKT 2015 IUPHHK-HA PT Hanurata Sub Unit Manubar yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 11 Januari 2015 pukul 19.30 WITA bertempat di Gedung Serba Guna Site Manubar yang dihadiri oleh masyarakat Desa Tadoan dan Desa Manubar.

 Proses tata batas PT Hanurata telah mendapat persetujuan dari para pihak yang dituangkan dalam Berita Acara Laporan TBT yaitu Dinas Kehutanan dan Pemegang Izin lainnya yang berbatasan dengan areal kerja PT Hanurata serta tersedianya Berita Acara Pemiharaan Batas Partisipatif dengan Desa Tadoan.

 Belum terdapat sosialisasi dalam proses CSR/CD dari para pihak.

 PT Hanurata telah melakukan Sosialisasi kawasan lindung dan telah mendapat pengakuan atau persetujuan dari masyarakat yang berada di sekitar areal kerja Desa Tadoan

2. Produksi

2.1. Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari

BAIK

(88.89%)  Auditee telah memiliki dokumen Revisi dokumen RKUPHHK-HA yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan U.b. Direktur Bina Usaha Hutan Alam Nomor: SK. 21/BUHA-2/2014 tanggal 22 Mei 2014 tentang Persetujuan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam Berbasis Invertarisasi Hutan Meneyeluruh Berkala (IHMB) Periode 2014 – 2020 Atas Nama PT Hanurata Provinsi Kalimantan Timur

 Berdasarkan hasil telaah dokumen RKT periode 2014-2015 dan overlay peta RKT 2014-2015 dengan peta RKU, diperoleh bahwa penyusunan penataan areal kerja dalam RKT seluruhnya telah mengacu pada RKU baik luasan maupun lokasinya.

 Tanda batas blok/petak RKT 2014-2015 terealisasi 74%, dan hasil uji petik pada beberapa titik menunjukkan bahwa tanda batas tersebut terlihat jelas

2.2. Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem

BAIK (91.67%)

 PT. Hanurata Unit Kaltim telah memiliki data potensi dari Hasil IHMB maupun ITSP. Hasil ITSP pada RKT 2014 diperoleh bahwa potensi jenis komersil sebesar 74.35 m3/Ha dan potensi pada areal RKT 2015 sebesar 76.47 m3/Ha. Auditee telah memiliki data potensi tegakan pada tipe ekosistem berdasarkan hasil IHMB dan dan hasil ITSP 3 tahun terakhir yang dilengkapi dengan peta-peta pendukungnya berupa peta-peta IHMB dan peta

(12)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 6 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

penyebaran pohon.

 Selama 1 tahun terakhir, PT Hanurata Unit Kaltim telah melakukan penambahan 1 seri PUP dan pengukuran terhadap PUP kontinue dilakukan. Hasil pengukuran PUP ini telah dianalisa sehingga menghasilkan riap CAI. Auditee telah memiliki data pengukuran riap tegakan dari hasil pengukuran untuk tipe ekosistem yang ada dan telah dilakukan analisa riap dari hasil pengukuran PSP tersebut.

 Auditee telah melakukan analisis data potensi dan riap, namun laporan analisa tersebut belum disampaikan ke Litbang. Auditee pun belum memanfaatkan hasil analisa data potensi dan riap untuk menyusun perhitungan JTT sendiri.

2.3. Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan

BAIK (90.48%)

 Auditee telah memiliki prosedur tahapan kegiatan TPTI secara lengkap dan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.

 Auditee telah mengimplementasi-kan seluruhnya (100%) tahapan kegiatan sesuai dengan sistem silvikultur TPTI. Tahapan Kegiatan TPTI yang dilakukan oleh PT Hanurata Unit Kaltim pada tahun 2014 meliputi : PAK, ITSP, PWH, Pemanenan, Perapihaan, Penanaman dan Pemeliharaan tanaman Pengayaan, Pembebasan Pohon Binaan dan Perlindungan dan Pengamanan Hutan. Hasil dari kegiatan ini telah dituangkan dalam laporan dan peta kerja.

 Hasil ITSP pada RKT 2015, diperoleh bahwa jumlah pohon inti dari jenis-jenis komersil sebesar 21 pohon/Ha yang berati bahwa kurang dapat menjamin kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke -2.

 Berdasarkan hasil pelaporan kegiatan ITT diperoleh jumlah permudaan tingkat tiang sebesar 105 batang/Ha, pancang 529 batang/Ha, dan semai 3197 batang/Ha.Hal ini berarti terdapat ketersediaan permudaan mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke-3 (≥100 batang tiang/Ha, >400 pancang/Ha).

2.4. Ketersediaan dan penerapan teknologi tepat guna untuk pemanfaatan hutan

BAIK (85.71%)

 PT Hanurata Unit Kaltim telah memiliki SOP Reduced Impact Logging (RIL) dengan Nomor HNT /PL/446.46. Prosedur mengenai RIL juga tertuang pada SOP ITSP, PAK, PWH dan Produksi serta Instruksi kerja yang terkait. Auditee telah mengembangkan SOP mengenai pemanfaatan hutan ramah lingkungan, dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi setempat.

 Hasil observasi lapangan terhadap kegiatan penebangan dan penyaradan menunjukkan bahwa implementasi RIL teah dilakukan pada 2 tahapan pelaksanaan dan monitoring melalui kegiatan

(13)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 7 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

inspeksi blok.

 Berdasarkan hasil penelitian dan uji petik tingkat kerusakan tegakan tinggal akibat kegiatan penebangan dan penyaradan sebesar 4.8 % dan keterbukaan wilayah akibat kegiatan peyaradan sebesar berkisar antara 2.5 % - 4.4%.

 PT Hanurata Unit Kaltim belum melakukan penelitian terkait faktor eksploitasi, berdasarkan uji petik terhadap pengukuran Fe terhadap pohon sample diperoleh Nilai Fe rata-rata sebesar 0.67.

2.5. Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ pemanenan/

pemanfaatan pada areal kerjanya

BAIK (90.48%)

 PT HANURATA UNIT KALTIM memiliki dokumen RKT 2014 dan RKT 2015 yang telah disahkan secara self approval, dengan rincian sebagai berikut :

1. RKT tahun 2014 disahkan melalui Surat Keputusan Direksi PT Hanurata Nomor:

256/SKEP/DIR/C/ RKT/V/2014 tanggal 26 Mei 2014 tentang Persetujuan RKTUPHHK-HA Tahun 2014 PT Hanurata Unit Kalimantan Timur.

2. RKT tahun 2015 disahkan melalui Surat Keputusan Direksi PT Hanurata Nomor:

009/SKEP/DIR/C/ RKT/I/2015 tanggal 15 Januari 2015 tentang Persetujuan RKTUPHHK- HA Tahun 2015 PT Hanurata Unit Kalimantan Timur.

3. Secara umum kegiatan pada RKT 2014 dan RKT 2015 belum seluruhnya sesuai dengan RKU.

Terdapat beberapa kegiatan seperti pemeliharaan dan pembebasan pohon binaan yang hanya sedikit mengacu pada RKU (kurang dari 10%).

 PT Hanurata Unit Kaltim memiliki peta-peta kerja yang menggambarkan areal yang boleh ditebang/ditanam/ dipelihara serta areal kawasan lindung yang telah sesuai denganpeta RKT 2014- 2015 dan RKU.

 Berdasarkan observasi lapangan, Auditee telah mengimplementa-sikan peta kerja berupa penandaan pada sebagian batas blok/petak tebangan sebesar 73%. Penandaan batas kawasan lindung telah terealisasi 100%

 Realisasi volume tebangan total untuk RKT 2014 dan RKT 2015 (s.d bulan Maret) telah mencapai 77%

(70-105%) dari rencana tebang pada RKT, dan tidak melebihi luasan yang direncanakan.

2.6. Kondisi kesehatan finansial dan Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam

pengelolaan hutan,

administrasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan

BAIK

(85.71%)  Berdasarkan hasil analisa terhadap laporan keuangan teraudit yang berakhir pada Desember 2013, diperoleh nilai likuiditas perusahaan sebesar 60%, , solvabilitas sebesar 87% dan rentabilitas sebesar 13%. Catatan dari akuntan publik terhadap laporan keuangan Auditee adalah wajar.

 Realisasi alokasi dana > 80% dari kebutuhan kelola

(14)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 8 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

sumber daya manusia hutan yang seharusnya berdasarkan laporan penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah diaudit oleh akuntan publik)

 Perbedaan proporsi anggaran tahun 2014 sebesar 80.07% dan tahun 2015 sebesar 66.51%. Rata-rata perbedaan proporsi anggaran tahun 2014-2015 sebesar 73.29%. (tidak proporsional)

 Realisasi pendanaan untukkegiatan teknis kehutanan berjalan lancar dan sesuai dengan tata waktu

 Terealisasi modal untuk kegiatan pembinaan hutan, perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong di areal pemegang izin oleh IUPHHK-HA >80.

 Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) >80% dari yang direncanakan

3. Ekologi

3.1. Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan

BAIK (100.00%)

 Alokasi Kawasan Lindung seluas 3.220 Ha (3,7%) telah sesuai dengan Dokumen RKUPHHK-HA PT HANURATA Periode tahun 2014-2020 dan telah sesuai dengan kondisi biofisiknya

 Kawasan lindung yang telah di tata batas di lapangan sebesar 92,9 % dari yang direncanakan atau sebesar 161,5 Km dari 173,5 km

 Kondisi kawasan dilindungi masuk dalam areal kerja Auditee yang masih berhutan mencakup 68,6 % Hutan Sekunder dan 7,2 % Hutan Primer. Sehingga

>80 % kawasan lindung masih berupa hutan.

 Terdapat pengakuan kawasan lindung dari seluruh pihak .

 Terdapat laporan kegiatan pengelolaan kawasan lindung yang sesuai dengan rencana terhadap seluruh kawasan lindung hasil tata ruang sesuai RKl/RPL.

3.2. Perlindungan dan pengamanan hutan

BAIK

(80.95%)  Tersedia prosedur tetapi tidak mencakup seluruh jenis gangguan yang ada ( 66,67%)

 Jenis dan jumlah sarana prasarana perlindungan hutan telah memadai sesuai dengan ketentuan namun beberapa alat tidak berfungsi dengan baik seperti alat pengukur curah hujan yang rusak dan kondisi menara api yang tidak memadai.

 Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah dan kualifikasi personil yang sesuai dengan ketentuan

 Kegiatan perlindungan hutan telah diimplementasikan melalui tindakan preemptif dan preventif dengan mempertimbangkan seluruh

(15)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 9 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

gangguan yang ada.

3.3. Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan

BAIK

(84.85%)  Tersedia prosedur pengelolaan dan pemantauan mencakup seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan

 Jumlah sarana pengelolaan sesuai dengan ketentuan tetapi fungsinya tidak sesuai.

 Auditee telah memiliki personil pelaksana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air dengan kualifikasi yang memadai namun jumlahnya belum sesuai dengan ketentuan

 Auditee telah memiliki dokumen RKL dan RO tahunan yang memuat perencanaan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air, dan telah mengimplementasikan sesuai dengan ketentuan.

 Auditee telah memiliki dokumen RO tahunan yang memuat perencanaan pemantauan dampak terhadap tanah dan air, dan telah mengimplementasikan sebagian kegiatannya sesuai dengan ketentuan.

 Dalam berbagai kegiatan pengusahaan hutan yang dilaksanakan oleh Auditee terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan penting terhadap tanah dan air, serta ada upaya auditee untuk memperbaikinya.

3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik

BAIK

(83.33%)  Tersedia prosedur identifikasi namun belum mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin dan isinya belum menjelaskan mengenai metodologi identifikasi flora dan fauna dilindungi yang berada di areal kerja auditee.(50%)

 Terdapat identifikasi flora dan fauna mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah. Dan endemik yang terdapat di areal kerja pemegang ijin

3.5. Pengelolaan flora untuk : a. Luasan tertentu dari hutan

produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

b. Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemic

SEDANG (73.33%)

 Tersedia prosedur Pemantauan Flora yang dilindungi, langka, jarang, terancam punah, dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin namun belum menyebutkan bentuk pengelolaan terhadap seluruh jenis yang dilindungi hasil identifikasi Sehingga prosedur pengelolaan flora dilindungi yang dimiliki hanya 50 % dari yang seharusnya.

 Terdapat implementasi pengelolaan flora tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di dalam areal pemegang izin (80%)

 Tidak terdapat gangguan terhadap kondisi seluruh species flora dilindungi dan/atau jarang, dan terancam punah dan endemik yang teradapat di

(16)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 10 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

areal pemegang izin.

3.6. Pengelolaan fauna untuk : a. Luasan tertentu dari hutan

produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

b. Perlindungan terhadap species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik

SEDANG (66.67%)

 Tersedia prosedur Pemantauan Fauna yang dilindungi, langka, jarang, terancam punah, dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin namun belum menyebutkan bentuk pengelolaan terhadap seluruh jenis yang dilindungi hasil identifikasi Sehingga prosedur pengelolaan fauna dilindungi yang dimiliki hanya 50 % dari yang seharusnya

 Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup seluruh jenis fauna dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang berada di dalam areal kerja auditee (>50%)

 Terdapat gangguan terhadap kondisi species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik namun terdapat upaya penanggulangannya

4. Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/unit manajemen dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat

BAIK

(85.71%)  Auditee telah memiliki sebagian dokumen/laporan tentang pola penguasaan dan pemanfatan SDA/SDH.

Dokumen perencanaan pemanfaatan SDH yang mengakomodir hak-hak dasar masyarakat lokal telah tersedia lengkap namun belum semua dokumen memiliki rencana yang berkaitan

 Auditee telah memiliki dokumen yang memuat mekanisme pembuatan batas kawasan secara partisipatif dan mekanisme penyelesaian konflik batas kawasan yang telah disepakati oleh para pihak.

 Auditee telah memiliki mekanisme mengenai pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH yang legal, lengkap dan jelas.

 Auditiee memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas kawasan pemegang izin namun terkait batas partisipatif dengan Desa Tadoan yang berada di dalam areal tidak terpelihara dengan baik.

 Auditee telah memperoleh persetujuan dan dukungan dari seluruh masyarakat dan tidak pernah terjadi konflik.

4.2. Implementasi

tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

BAIK

(93.33%)  Auditee telah memiliki dokumen yang lengkap menyangkut tanggung jawab sosial Pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan.

 Auditee telah memiliki mekanisme yang lengkap dan legal tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat.

 Auditee telah memiliki bukti-bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajibannya

(17)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 11 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

terhadap masyarakat dalam mengelola SDH, namun hanya sebagian.

 Auditiee memiliki bukti yang lengkap tentang realisasi pemenuhan tanggungjawab sosial terhadap seluruh masyarakat.

 Auditee telah memiliki laporan/dokumen yang lengkap terkait pelaksanaan tanggungjawab sosial kepada masyarakat.

4.3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para Pihak

BAIK

(85.71%)  Auditee telah memiliki sebagian data dan informasi tentang keberadaan masyarakat yang terlibat, tergantung dan terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH.

 Auditiee memiliki mekanisme yang legal, lengkap dan jelas mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat .

 Auditee telah memiliki dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang lengkap dan jelas melalui kegiatan kelola sosial terhadap masyarakat di sekitarnya.

 Auditiee memiliki bukti implementasi sebagian besar (> 50%) kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat oleh pemegang izin

 Auditee telah memiliki dokumen/laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak, namun belum lengkap.

4.4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal

BAIK

(88.89%)  Auditee memiliki mekanisme resolusi konflik yang lengkap dan jelas

 Pernah terjadi konflik dengan masyarakat dan dapat diselesaikan dengan baik sehingga sejak tahun 2004 tidak ada konflik lagi.

 Auditee telah memiliki organisasi dan sumberdaya manusia dalam penanganan konflik tapi belum memadai terkait dengan kejelasan tugas dan fungsinya. Selain itu pendanaan yang disediakan belum dituangkan dalam bentuk RAKP penanganan konflik.

 Auditee telah memiliki dokumen/laporan penanganan konflik yang lengkap dan jelas

4.5. Perlindungan,

pengembangan dan

peningkatan kesejahteraan tenaga kerja

BAIK

(83.33%)  Auditee telah merealisasikan seluruh hubungan industrial dengan seluruh karyawan.

 Auditee telah merealisasikan sebagian besar (>60%) terhadap rencana pengembangan kompetensi bagi karyawan.

 Auditee telah memiliki sebagian dokumen standar jenjang karir, sebagian besar telah diimplementasikan.

 Auditee telah memiliki dokumen tunjangan

(18)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 12 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

kesejahteraan karyawan dan telah diimplementasikan seluruhnya.

B. Verifikasi Legalitas Kayu 1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi

1.1.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan mampu

menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)

Memenuhi  PT. Hanurata Unit Kalimantan Timur telah memperoleh legalitas Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam (IUPHHK-HA) berdasarkan :

1. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 685/Menhut-II/2013 tanggal 11 Oktober 2013 tentang pemberian perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Hutan Alam kepada PT. Hanurata Coy Ltd atas areal hutan produksi tetap seluas ± 86.440 hektar di Propinsi Daerah tingkat I Kalimantan Timur.

2. Peta lampiran SK IUPHHK No. SK.

685/Menhut-II/2013, skala 1 : 250.000 yang telah disyahkan

Berdasarkan pemeriksaan peta areal kerja IUPHHK- HA PT. Hanurata skala 1:250.000 dan peta Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Kalimantan Timur skala 1:250.000, lokasi sesuai dengan peruntukannya sebagai hutan produksi (HP) di Manubar.

 Auditee memperoleh Surat Perintah Pembayaran Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan (SPP- IIUPHH) melalui surat No : S.1068/VI-BIKPHH/2013 tanggal 6 November 2013. Auditee telah melunasi kewajiban pembayaran IIUPPH melalui surat penyampaian Nomor 023/DIR/C/I/ 2014 tanggal 20 Januari 2014 perihal salinan/copy bukti pembayaraan IIUPHH melalui BANK MANDIRI sebesar Rp. 5.593.387.500 dan Rp. 241.312.500, sesuai dengan SPP-IIUPHH.

 Dilakukan verifikasi namun tidak dapat diterapkan (Not Applicable) untuk verifier 1.1.1c karena di areal IUPHHK-HA PT Hanurata Unit Kalimantan Timur tidak ada penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK. (N/A)

2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang

Memenuhi  Kelengkapan dan keabsahan dokumen RKUPHHK dan RKT beserta lampirannya dipenuhi seluruhnya.

 Tersedia peta lokasi yang tidak boleh ditebang yang dibuat dengan prosedur yang benar dan terbukti

(19)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 13 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

keberadaannya di lapangan.

 Peta blok/petak tebangan disahkan (self approval), posisi blok tebangan benar dan terbukti di lapangan.

2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah

2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku

Memenuhi  Seperti telah diuraikan pada verifier 2.1.1.a, PT Hanurata Unit Kalimantan Timur telah mempunyai RKUPHHK-HA Pada Hutan Produksi Berbasis IHMB Periode tahun 2014-2020 yang disahkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.21/BUHA-2/2014.

 Berdasarkan hasil telaah dokumen diketahui bahwa IUPHHK-HA PT Hanurata Unit Kalimantan Timur adalah pemegang izin usaha pemanfaatan kayu atas hutan alam. Oleh karena itu verifier 2.2.1.b ini tidak relevan untuk diterapkan sebagai alat verifikasi (Not Applicable).

3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di–

LHP-kan

Memenuhi  Tersedia dokumen LHP serta telah disahkan oleh petugas yang berwenang. Dokumen LHP sesuai dengan buku ukur kayu. Nomor batang di LHP dapat ditemukan di lapangan.

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan

Memenuhi  Kayu yang diangkut dari TPK hutan ke TPK Antara serta ke tujuan pengiriman kayu lainnya dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai ketentuan.

 Hasil uji petik persediaan kayu yang tercantum di LMKB sesuai dengan dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan terkait tercantum di LMKB sesuai dengan dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan terkait

3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

IUPHHKHA/ IUPHHK-

HT/IUPHHK-RE/Pemegang Hak Pengelolaan

Memenuhi  Tanda-tanda PUHH/barcode pada kayu bulat telah sesuai dengan dokumen.

 Ada sistem yang dapat ditelusuri dan identitas/

penandaan kayu bulat diterapkan secara konsisten.

3.1.4. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan mampu

membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

Memenuhi  Tersedia dokumen SKSKB dan FAKB yang lengkap dan sah (dibuat oleh petugas yang berwenang).

3.2. Pemegang Izin/Hak

(20)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 14 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu 3.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan/atau Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH)

Memenuhi  Dokumen SPP (kelompok jenis, volume dan tarif) sesuai dengan LHP yang disahkan.

 DR dan/atau PSDH telah dibayarkan lunas dan sesuai dengan dokumen SPP.

 Pembayaran DR dan/atau PSDH sesuai dengan persyaratan ukuran dan dibayar sesuai dengan tarif.

3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau 3.3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

Memenuhi  PT. Hanurata telah memiliki dokumen Pengakuan Sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT) berdasarkan Surat nomor 420/UPP/PKAPT/perpanjangan-2/4/2013 perihal Pengakuan Sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau (PKAPT) PT. Hanurata Nomor 09.05.1.00076 masa berlaku 27 April 2018.

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah

Memenuhi  Tugboat dan tongkang yang digunakan oleh PT Hanurata Unit Kalimantan Timur untuk mengangkut kayu ke tempat tujuan sebagaimana yang tercantum dalam FAKB, memiliki ijin yang sah dan kapal tersebut berbendera Indonesia berdasarkan dari dokumen Surat Ijin Berlayar yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Sangkulirang.

3.4 Pemenuhan penggunaan tanda V-Legal

3.4.1. Implementasi Tanda V-

Legal Memenuhi  Hasil verifikasi di lapangan PT Hanurata Unit Kalimantan Timur telah menggunakan tanda V-Legal sesuai dengan Perjanjian Kerjasama PT Equality Indonesia dengan PT Hanurata tentang Sublisensi Penggunaan Tanda V-Legal Nonor 020/EQ-VLH- PHPL/I/2015 tanggal 30 Januari 2015.

4.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL &

melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut

4.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/UKL- UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya

Memenuhi  Tersedia dokumen lingkungan yang lengkap untuk seluruh areal kerja dan telah disahkan. Proses penyusunan dokumen lingkungan telah sesuai ketentuan yang berlaku

4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang

Memenuhi  Tersedia Laporan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan yang disusun mengacu pada dokumen lingkungan yang telah disahkan.

(21)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 15 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial

 Pengelolaan dan pemantauan lingkungan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan.

5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

5.1.1. Prosedur dan

Implementasi K3 Memenuhi  Tersedia pedoman/ prosedur K3 dan personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam implementasi pedoman K3 (beserta surat penunjukannya).

 Tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan dan berfungsi baik.

 Terdapat catatan setiap kejadian kecelakaan kerja secara lengkap dan upaya menekan tingkat kecelakaan kerja dalam bentuk program K3.

5..2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

5.2.1. Kebebasan berserikat

bagi pekerja Memenuhi  Terdapat pernyataan tertulis mengenai kebijakan perusa- haan yang membolehkan karyawan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja. .

5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)

Memenuhi  Tersedia dokumen PP yang mengatur hak-hak pekerja serta telah didaftarkan ke instansi yang berwenang.

5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur

Memenuhi  Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur.

Referensi

Dokumen terkait

Pusat Distributor Chemical Laundry Siap Jual juga Bahan Setengah Jadi seperti Produk: Bibit Parfum Laundry Parfum Laundry Alkohol/Metanol maupun Yang Dicampur Air ﴾Water Base..

Adanya alih sumberdaya (lahan) tidak terlepas dari kebijakan yang mengatur hal tersebut, dimana kebijakan tersebut bisa saja mendukung atau membatasi laju

bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal 17 Desember

Dengan demikian, hak kepemilikan yang tidak diimbangi kepastian hukum (atau lengkapnya kesepakatan yang diatur dalam kontrak) menjadikan para pelaku tidak memiliki insentif

Negeri itu adalah Albania yang berkedudukan di Eropa dan sebuah Desa Huaxi yang merupakan bagian dari Tiongkok di Asia?. Dalam pelaksanaan praktik Marxisme–Leninisme di

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.1/VI- BPPHH/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor

bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember

Apabila ditinjau dari Fatwa Nomor 86/ DSN- MUI/ XII/ 2012 tentang hadiah dalam penghimpunan dana lembaga keuangan syariah, pada putusan ketiga tentang ketentuan