• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRESS REPORT. Penelitian Dasar Pengembangan Program Studi. Oleh: Iskandar LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRESS REPORT. Penelitian Dasar Pengembangan Program Studi. Oleh: Iskandar LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

PROGRESS REPORT

Penelitian Dasar Pengembangan Program Studi

JEJAK HABAIB DALAM MANUSKRIP BORNEO

(Kajian Filologi Naskah Kesultanan Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat)

Oleh: Iskandar

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SAMARINDA

2021

(2)

2 DAFTAR ISI

Bab I: PENDAHULUAN Halaman

A. Latar Belakang ………. 3

B. Rumusan Masalah ……… 4

C. Tujuan Penelitian ……… 4

Bab II: KAJIAN TEORI ... 5

Bab III: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Obyek, dan Sifat Penelitian ... 8

B. Instrument Pengumpulan Data ... 8

C. Langkah dan Analisis Penelitian ... 8

Bab IV: SUMBER DAYA PENELITIAN……… 10

Bab V: LOGBOOK PENELITIAN ... 11

Bab VI: PENUTUP ... 20

LAMPIRAN

(3)

3 BAB I PENDAHULUAN

A. Larar Belakang

Peran habaib (tunggal:habib) dalam sejarah penyebaran Islam di kawasan Borneo (Kalimantan) memiliki kedudukan yang sangat penting.

Mereka datang ke kawasan ini tidak hanya berperan sebagai ulama dalam urusan agama tapi bahkan sebagai kepala pemerintahan/sulthan dalam urusan politik kemasyarakatan.

Di Kalimantan Timur, pada sekitar abad ke 16, seorang habib bernama Hasyim bin Musyayakh bin Abdullah bin Yahya (Habib Tunggangparangan) pernah mengislamkan Aji Raja Mahkota Mulia Alam (1545-1610 M) sebagai raja pertama Kutai Kartanegara yang beragama Islam. Kemudian pada abad ke 18, terkenal seorang habib bernama Sayyid Abdurrahman Assegaf yang berperan sebagai Kepala Bendahara (Pangeran Bendahara) dan pendiri Masjid Jami pertama pada masa kesulthanan Aji Muhammad Sulaeman (1850-1899).

Demikian pula di Kalimantan Barat, pada sekitar abad ke 18 berdiri kesultanan Pontianak yang langsung dipimpin oleh seorang habib bernama Syarif Abdurrahman al-Kadri (1771-1808 M) yang pindah dari Mempawah, dan membangun masjid dengan nama Masjid Sulthan Syarif Abdurrahman.

Jejak habaib dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan/kesultanan sebagaimana tersebut di atas tidak hanya diakui dalam hasil-hasil penelitian historis, tetapi juga tercatat dalam beberapa naskah manuskrip filologis. Dalam naskah warisan Kesultanan Kutai Kartanegara disebutkan, bahwa habaib yang berperan dalam proses islamisasi di wilayah ini adalah berasal dari wilayah Mempawah, Kalimantan Barat.

1

Sebaliknya disebutkan, bahwa sebagian habib yang berasal dari Mempawah telah pergi merantau menjalankan dakwahnya hingga ke Kutai Kartanegara dan Paser Kalimantan Timur.

2

1 Lihat Naskah Salasila Kutai. Naskah ini ditulis di atas kertas erofa (Pro Patria) menggunakan huruf arab Melayu (huruf pegon) dengan dialek (gaya) bahasa Kutai.

2 Perjalanan hidup Syarif Abdurrahman Al-Qadri dari Mempawah hingga ke Kalimantan timur diabadikan dalam sebuah manakib, sebuah manuskrip yang ditulis ulang oleh Sayid Alwi bin Sayid Ahmad bin Sayid Ismail Al-Qadri pada Agustus 1935.

(4)

4

Jejak habaib dan hubungan keulamaan antara Kesultanan Kutai Kartanegara Kalimantan Timur dan Kesultanan Mempawah dan Pontianak Kalimantan Barat, tampak masih bersifat parsial dan terpisah, sehingga belum ditemukan benang merah yang jelas untuk menggambarkan jaringan keulamaannya.

Rekonstruksi jaringan keulamaan antara habaib di masing-masing wilayah ini perlu dilakukan, karena bukan hanya untuk menemukan gambaran tentang peran pengembangan Islam Borneo, tetapi juga pengembangan Islam Nusantara.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana jejak habaib dalam manuskrip borneo?

2. Apa saja peran habaib dalam Kesultanan Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengungkap jejak habaib dalam manuskrip borneo

2. Untuk menggali peran habaib dalam Kesultanan Kalimantan Timur dan

Kalimantan Barat

(5)

5 BAB II

KAJIAN TEORI DAN KEPUSTAKAAN

A. Kajian Teori

Teori yang dijadikan landasan dalam penelitian ini adalah teori filologi dan kodikilogi naskah. Kata Filologi berasal dari bahasa Yunani philein, "cinta"

dan logos, "kata". Filologi merupakan ilmu yang mempelajari naskah-naskah manuskrip biasanya dari zaman kuno.

3

Sebuah teks yang termuat dalam sebuah naskah manuskrip, terutama yang berasal dari masa lampau seringkali sulit untuk dipahami, tidak karena bahasanya yang sulit, tetapi karena naskah manuskrip disalin berulang-ulang kali. Dengan begini naskah-naskah banyak yang memuat kesalahan-kesalahan. Tugas seorang filolog, nama untuk ahli filologi, ialah menelititi naskah-naskah ini, membuat laporan tentang keadaan naskah-naskah ini dan menyunting teks yang ada di dalamnya.

Kegiatan utama filologi adalah melakukan Edisi teks atau sering dikenal dengan istilah suntingan teks adalah (upaya) menyusun suatu teks secara utuh setelah dilakukan pemurnian teks ke dalam sesuatu bahasa. Pemurnian teks adalah upaya untuk menentukan salah satu teks yang akan dipakai sebagai dasar transliterasi naskah berdasarkan penelitian teks dengan suatu metode kritik teks.

Metode kritik teks meliputi perbandingan naskah untuk mengelompokkan varianvarian yang ada dan merekonstruksi garis penurunan naskah (stema).

4

Jadi menyunting teks bukan sekedar memilih salah satu naskah untuk ditransliterasi, tetapi pilihan itu harus didasarkan pada penelitian yang seksama.

Langkah awal dari suatu penelitian teks adalah menginventarisasi naskah.

Langkah kerja ini akan terrealisasi pada deskripsi naskah dan aparat kritik.

3 Siti Baroroh Baried, dkk., 1983. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: Fakultas Sastra UNS., h. 14.

4 Siti Baroroh Baried, dkk., 1983, h. 21. Lihat juga Christomy, 1988: “Beberapa Catatan tentang Studi Filologi di FSUI”. Seminar Pernaskahan 3031 Agustus. Jakarta: Fak. Sastra UI., h. 32.

(6)

6

Adapun Inventarisasi naskah dapat dilakukan setelah diketahui sejumlah naskah yang dimaksud dalam suatu katalog naskah. Upaya memperoleh naskah kecuali dapat dilakukan dengan perunutan ke dalam katalogus naskah dapat juga ke suatu badan atau perorangan yang diketahui memiliki naskah tersebut.

Penyuntingan naskah di dalam bidang filologi didasarkan pada suatu penelitian yang menggunakan metode kritik teks. Pentransliterasian naskah yang tidak melalui suatu edisi kritis terdapat banyak kelemahan. Karena besar sekali kemungkinannya keutuhan atau kemurnian teks itu tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, yang berarti kesahihan teks dapat diragukan. Oleh sebab itu setiap kajian teks harus didahului oleh suatu edisi kritis. Masalah ini kelihatannya hanya sederhana, tetapi sering dilupakan oleh ilmuwan lain yang mengambil objek kajian berupa teks, padahal teks yang belum digarap secara filologis masih terdapat kelemahan, misalnya salah tulis, kurang lengkap isinya, dsb.

Transliterasi naskah yang tanpa didahului penelitian yang seksama, meskipun naskah yang dipakai sebagai objek penelitian berupa naskah cetakan juga sering ada kelemahan.

B. Kajian Kepustakaan

Telaah tentang Habaib pernah dilakukan Faizal Amin dalam ThaqÃfiyyÃT, Vol. 13, No. 1, Juni 2012 dengan judul “Potensi Naskah Kuno Di Kalimantan Barat : Studi Awal Manuskrip Koleksi H. Abdurrahman Husin Fallugah Al-Maghfurlahu Di Kota Pontianak”. Sesuai judulnya, telaah ini melakukan inventarisasi terhadap sejumlah naskah, terutama yang dimiliki oleh tokoh masyarakat Pontianak. Hasil telaah hanya melakukan upaya kodikologi sederhana meliputi identitas dan keadaan naskah, dan tidak sampai kepada isi naskah.

Telaah lainnya tentang habaib, terdapat dalam tulisan berjudul “Melacak

Asal-Usul Habib di Indonesia: Habaib dalam Pusaran Kerajaan di Indonesia.

(7)

7

Tulisan ini dimuat dalam Gana Islamika: Mozaikperadaban Islam terbit pada 30 December, 2017. Tulisan ini memaparkan mengenai asal usul habaib masuk ke Nusantara dan metode dakwah yang mereka gunakan dalam menyiarkan Islam.

Dua telaah tersebut di atas, cukup memberikan informasi awal yang

berguna untuk memahami peran habaib dalam kesultanan di Nusantara. Namun

telaah tersebut murni pendekatan kesejarahan, dan tidak menggunakan

pendekatan filologis dan arkeologis dalam penggalian datanya.

(8)

8 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis, Obyek, dan Sifat Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian filologi, yang menjadi objek adalah manuskrip, yaitu naskah yang memuat jejak habaib dalam Kesultanan, baik di wilayah Kalimantan Timur maupun wilayah Kalimantan Barat . Sifat dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik komparatif atau perbandingan naskah. Jenis penelitian tergolong dalam penelitian pustaka (library research).

B. Instrument Pengumpulan Data 1. Dokumentasi

Sesuai dengan jenis data yang diteliti (library research), maka instrument utama adalah Dokumen, yaitu naskah/manuscript yang berisi jejak habaib dalam lingkup kesultananan yang ada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.

2. Wawancara

Untuk mendukung pencarian data manuskirpt, maka diperlukan wawancara terutama kepada pihak yang dipandang memiliki kewenangan memberikan informasi dan keterangan berkenaan dengan naskah/manuscript yang diteliti.

C. Langkah dan Analisis Penelitian 1. Inventarisasi Naskah

Langkah awal penelitian teks ini adalah dengan melakukan upaya inventarisasi naskah.

5

Langkah kerja ini akan terrealisasi pada deskripsi

5 Langkah-langkah penelitian filologi ini mengacu kepada karya Djamaris Edwar. 1977.

“Filologi dan Cara Kerja Penelitian Filologi”, dalam Bahasa dan Sastra.Buletin Kebudayaan. Jakarta:

Dikti., h. 44.

(9)

9

naskah dan aparat kritik. Adapun Inventarisasi naskah dilakukan setelah diketahui sejumlah naskah yang dimaksud dalam suatu katalog naskah.

Upaya memperoleh naskah dilakukan dengan perunutan ke perorangan yang diketahui memiliki naskah tersebut.

2. Kajian Teks

Langkah selanjutnya adalah kajian teks. Langkah kajian teks didahului oleh suatu edisi, baik yang sifatnya diplomatic maupun kritis.

Untuk edisi diplomatik diperlukan adanya transliterasi mengingat naskah sumber dalam tulisan naskah ini adalah non-latin, yaitu tulisan arab (huruf pegon). Transliterasi merupakan pemindahan dari satu tulisan ketulisan yang lain. Hal-hal dalam transliterasi yang perlu diperhatikan meliputi: pertama mengurai aksara; kedua pembagian “scriptio continua”; ketiga penggunaan huruf besar; dan keempat struktur sintaksis, diantaranya tanda baca dari naskah, dan juga karakteristik pengejaan baik yang beraturan maupun tidak.

Sedangkan edisi kritis digunakan untuk menghasilkan terbitan dengan perbaikan. Edisi kritis menurut Robson, dipakai untuk membantu pembaca dalam mengatasi berbagai kesulitan yang bersifat tekstual yang berkaitan dengan interpretasi pemahaman isi.

3. Kontekstualisasi dan Refleksi Teks

Langkah terakhir adalah melakukan upaya kontekstualisasi naskah,

yaitu dengan menghubungkan satu kategori kepada kategori lainnya dalam

satu kesatuan. Sehingga terbentuk satu kerangka konseptual yang utuh. Hal

ini dilakukan agar teks atau naskah tidak berhenti hanya sampai pada ranah

tertulis dan terbaca, tapi juga sampai pada ranah reflektif untuk

pengembangan keilmuan yang lebih dalam.

(10)

10 BAB IV

SUMBER DAYA PENELITIAN

Judul : Jejak Habaib Dalam Manuskrip Borneo (Kajian Filologi Naskah Kesultanan Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat)

Kluster : Penelitian Dasar Pengembangan Progam Studi Profil Peneliti

1. N a m a : Dr. Iskandar, M. Ag.

2. Tempat tgl Lahir : Samarinda, 10 Maret 1970 3. Jabatan/Gol : Lektor Kepala/IV-a

4. Satker : IAIN Samarinda

5. NIP : 197003101996031001

6. NIDN : 2010037003

7. Alamat : Ahsana Pusaka Regency Jl. Pusaka Rt. 16 / 5 Lok Bahu

Sungai Kunjang Samarinda

(11)

11 BAB V

LOG BOOK DAN HASIL WAWANCARA PENELITIAN

A. LOG BOOK

1. LOG BOOK Penelitian ke Jakarta, tanggal 25-27 November 2020 No. Tanggal Lokasi Tujuan Hasil 1 25 sd 27

November 2020

Perpustakaan Nasional

Melakukan pencarian

manuscript terkait sejarah awal Islam yang berasal dari Kalimantan Timur dan

Kalimantan Barat

Menemukan naskah/manuscript tentang Islam Sambas yang didalamnya memuat beberapa informasi penting sekitar sejarah masuknya Islam di Kalimantan Barat

2. LOG BOOK Penelitian ke Samarinda, tanggal 7-8 Juni 2021 No. Tanggal Lokasi Tujuan Hasil 1 7 Juni

2021

Perpustakaan Wilayah Kalimantan Timur

Melacak informasi peninggalan manuskrip kesultanan Kutai Kartanegara

Didapatkan informasi tentang sejarah Islam di Kalimantan Timur sebagai jasa para Habaib

2 8 Juni 2021

Masjid Shirathal Mustaqim Samarinda Seberang

Melihat bukti budaya Islam berupa masjid dan asseoris

peninggalan kesulthanan Kutai Kartanegara

- Menemukan Qur’an tua hasil tulisan tangan berusia +3,5 abad

- Menemukan

bentuk, struktur

dan asseoris

masjid sebagai

pengaruh

(12)

12

budaya arab yang dibawa oleh para Habib

3. LOG BOOK Penelitian ke Kabupaten Kutai Kartanegara, tanggal 3-5 Juni 2021

No. Tanggal Lokasi Tujuan Hasil 1 3 Juni

2021

Museum Mulawarwan Tenggarong

Menggali

informasi tentang manuscript peninggalan sejarah

kesulthanan Kutai Kartanegara

- Menemukan beberapa manuscript undang-undang - Menemukan

manuscript salasila kutai 2 4 Juni

2021

Komplek Maqam Sulthan Kutai

Kartanegara

Melihat bukti- bukti sejarah Sulthan yang pernah berkuasa di Kesulthanan Kutai Kartanegara

- Menemukan maqam sulthan dan maqam habaib yang hidup sezaman dengan sulthan

4. LOG BOOK Penelitian ke Grogot Kabupaten Paser, tanggal 9-12 Juni 2021 No. Tanggal Lokasi Tujuan Hasil

1 11 Juni 2021

Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan

Mencari

informasi sumber- sumber

manuskrip peninggalan kerajaan/kesultha nan

Sadurengas/Paser Balengkong

- Menemukan data berupa sejarah awal kerajaan Paser - Mendapatkan

buku khusus sejarah dan silsilah raja-raja 2 11 Juni

2021

Perpustakaan Museum Sadurengas

Menginventarisir bukti manuscript dan situs-situs pendukung tentang sejarah Islam di

- Menemukan

istana raja

dengan pernak-

pernikpeninggal

an budayanya

- menemukan

(13)

13

Kesulthanan Sadurengas/Paser Balengkong

masjid peninggalan sultan Paser yang letaknya berdekatan dengan istana raja (sekarang museum) - Menemukan

Batu Indra Giri sebagai tanda peletakan batu pertama dimulainya masjid dan islamisasi raja Paser

3 12 Juni 2021

Komplek Maqam Raja- Raja Paser Balengkong

Melihat relief dan paleografi pada batu nisan sebagai situs peninggalan kerajaan/kesultha nan

Sadurengas/Paser Balengkong

Menemukan maqam raja Paser Balengkong dengan nisan bertuliskan huruf arab

5. LOG BOOK Penelitian ke Kota Balikpapan, tanggal 13-15 Juni 2021 No. Tanggal Lokasi Tujuan Hasil 1 15 Juni

2021

Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan

Mengumpulkan informasi tentang sejarah islam Kalimantan

Didapatkan informasi

mengenai sejarah penyebaran Islam dari Luar ke wilayah Kalimantan 2 15 Juni

2021

Perpustakaan Daerah Kota Balikpapan

Mengumpulkan informasi tentang sejarah islam dan Manuskript Kesulthanan

Ditemukan buku

sejarah Islam

Kalimantan dan

informasi tentang

manuscript yang

(14)

14

Kutai Kartanegara pernah ada

B. HASIL WAWANCARA

1 N a m a Drs. Zularfi

Jabatan Kasi Konservasi dan Preparasi Museum Mulawarman Tenggarong

Hari / tanggal Kamis, 3 Juni 2021

Informasi Temuan 1. Sejarah umum islamisasi di Kutai Kartanegara dibawa oleh para habaib yang berasal dari tanah sumatera dan Sulawesi dan Kalimantan Barat

2. Manuskrip hasil tulisan tangan yang menggambarkan tentang peninggalan kesulthanan masih bisa ditemukan dalam lembaran-lembaran yang ada di perpustakaan Museum Mulawarman, meski tidak lengkap dan utuh.

Yang masih tersisa adalah manuskrip/Naskah Salasila Kutai dan beberapa naskah keagamaan lainnya.

2 N a m a Akasah Hidayat, SE., M. Si,

Jabatan Kasub Bagian umum Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kaltim

Hari / tanggal Senin, 7 Juni 2021

Informasi Temuan 1. Islamisasi di Kerajaan Paser salah satu buktinya dapat ditelusuri di Makam Raja-Raja Paser Balengkong sebagai situs atau peninggalan yang penting.

2. Bukti islamisasi terlihat pada relief atau tulisan pada batu nisan di atas kayu ulin menggunakan aksara/huruf arab dan arab melayu.

3 N a m a Salman, SE, MM

Jabatan Ptl. Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Paser

Hari / tanggal Kamis, 10 Juni 2021

Informasi Temuan 1. Secara umum, sejarah islamisasi di Kerajaan Paser semula terbagi dua, yaitu kerajaan Paser Balengkong dan kedua kerajaan Sadurengas.

Kemudian dua kerajaan ini Bersatu.

2. Ditemukan silsilah kerajaan secara lengkap, dari

awal berdirinya kerajaan yang beragama Hindu

sampai kerajaan yang beragama islam dengan

sebutan Sulthan.

(15)

15 4 N a m a Rusnawati, S.Pd.

Jabatan Kasi Sejarah Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paser

Hari / tanggal Jumat, 11 Juni 2021

Informasi Temuan 1. Sejarah tentang asal mula berdirinya kerajaan Paser ternyata memiliki versi yang berbeda sebagaimana yang berkembang di masyarakat.

Selama ini sejarah awal raja lebih banyak bersifat mitos, padahal cerita sesungguhnya adalah benar- benar realitas.

2. Didapatkan informasi, bahwa sejarah kerajaan Paser yang mendekati kebenaran sudah ditulis oleh salah seorang tokoh masyarakat di Desa Lempesu, Kabupaten Paser. Tokoh masyarakat ini disebut sebagai keturunan ke-15 dari kesultanan Paser, bernama Jamil.

3. Ditemukan informasi, bahwa sejarah islamisasi pernah ditulis langsung oleh Imam Mempawah, habib dari Kalimantartan Barat. Imam Mempawah inilah yang berjasa mengislamkan raja Paser setelah sebelumnya ada ulama dari Jawa bernama Indra Giri.

4. Tulisan Imam Mempawah berbentuk manuskrip yang sekarang masih tersimpan di tangan masyarakat, di kecamatan Batu Butok Kabupaten Paser.

5 N a m a Zulkarnain

Jabatan Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Paser

Hari / tanggal Jumat, 11 Juni 2021

Informasi Temuan 3. Islamisasi di Kerajaan Paser salah satu buktinya dapat ditelusuri di Makam Raja-Raja Paser Balengkong sebagai situs atau peninggalan yang penting.

4. Bukti islamisasi terlihat pada relief atau tulisan pada batu nisan di atas kayu ulin menggunakan aksara/huruf arab dan arab melayu.

6 N a m a Ambo Lala

Jabatan Kepala Bapeda dan Tokoh Masyarakat Paser Hari / tanggal Jumat, 11 Juni 2021

Informasi Temuan 1. Salah satu peninggalan Kesulthanan Paser adalah

ditemukannya manuscript kuno berupa Al-Qur’an

(16)

16

Tulisan tangan seorang Habib Bernama Qadhi Abdurrahman yang sebelumnya berasal dari Kerajaan Wajo Sulawesi Selatan.

2. Terdapat pula beberapa manuskrip kuno yang

berisi kitab mujarrabat untuk pengobatan dan

kedigjayaan. Ditulis dengan aksara melayu

berbahasa melayu, dan sebagian ditulis dengan

aksaran dan bahasa Bugis.

(17)

17

LAMPIRAN

I. FOTO KUNJUNGAN LOKASI PENELITIAN

Gbr 1: Foto Bersama Petugas Reservasi Museum Mulawarman, Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, 3 Juni 2021 (dokumen pribadi).

Gbr 2: Foto Bersama Ambo Lala, tokoh masyarakat Kabupaten Paser. Pemegang naskah

tua, manuskrip Al-Qur’an yang berusia + 350 tahun. Diambil tanggal 11 Juni 2021

(dokumen pribadi).

(18)

18

Gbr 3: Foto Bersama Ibu Rusnawati, S.Pd, Kasi Sejarah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paser, didampingi Bapak Zulkarnain, Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman. Foto tanggal 11 Juni 2021 (dokumen pribadi).

II. TABEL MANUSKRIP HASIL TEMUAN LAPANGAN

No Nama Naskah Bahasa Kandungan Naskah Sumber Naskah 1 Undang-undang

Panji Selaten

Alih aksara Indonesia

Kitab undang-undang kesultanan

Museum Mulawarman Tenggarong,

Kabupaten Kukar 2 Undang-undang

Beraja Nanti

Alih aksarana Indonesia

Kitab Penjelasan Undang-undang

Kesulthanan

Museum Mulawarman Tenggarong,

Kabupaten Kukar 3 Salasila Kutai Arab

Melayu

Sejarah Kerajaan Kutai Kartengara dan Silsilah Kesultanan

Museum Mulawarman Tenggarong,

Kabupaten Kukar

(19)

19 4 Saweri Gading Arab

Melayu

Sejarah dan budaya masyarakat Kutai

Museum Mulawarman Tenggarong,

Kabupaten Kukar 5 Kitab Undang-

undang Hukum

Alih aksara Minang dan Indonesia

Kitab undang-undang hukum yang dibuat di Bogor untuk seluruh warga non Belanda, dibuat pada tahun 1872.

Museum Mulawarman Tenggarong,

Kabupaten Kukar

6 Kutika Bugis Arab dan bugis

Kitab mujarrabat, penangkal dan obat- obatan trasional suku bugis Bone

Museum Mulawarman Tenggarong,

Kabupaten Kukar 7 Naskah Sejarah

Berau

Arab melayu

Sejarah berau dan Kesulthanan Berau

Museum Mulawarman Tenggarong,

Kabupaten Kukar 8 Al-Yaqut wal

Jawahir

Aksara arab Bahasa Jawa

Nasehat, akhlak, sholawat dan ibadah

Museum Mulawarman Tenggarong,

Kabupaten Kukar 9 Naskah India Aksara

dan Bahasa India

Sejarah India Museum Mulawarman Tenggarong,

Kabupaten Kukar 10 Naskah Syair Nabi

Yusuf

Aksara dan Bahasa bugis

Syair dan puji-pujian kepada Nabi

Museum Mulawarman Tenggarong,

Kabupaten Kukar

11 Al-Qur’an 30 Juz Arab Al-Qur’an Tulisan Qadhi

Abdurrahman dari Wajo. Koleksi Ambo Lala dari Abdusyakur Rau’f, Grogot Kabupaten Paser

12 Mushaf al-Qur’an arab Al-Qur’an Museum Paser

Balengkong, Kabupaten Paser 13 Thareqat

Naqsyabandiyah

Arab melayu Bahasa bugis

Ajaran tasawuf amali Koleksi alm. H.

Abdusyakur Rauf, Grogot Kabupaten Paser

14. Pelayaran Mencari Raja Tanah Paser

Melayu arab

Sejarah awal mula kerajaan Paser

Pengarang Imam

Sayyid Musthafa

Paser. Disalin Aji

Akub bin Aji […] bin

Aji Kuning bin

(20)

20

Pangerang Abu Pati

Pulisi bin Sulthan

Muhammad alim

Basya tahun 1920

M/1350 H. Dikoleksi

H. Abdul Latif Thoha,

Grogot Kabupaten

Paser

(21)

21 BAB VI P E N U T U P

Demikian laporan antara (Progress Report) ini dibuat sebagai pertanggunjawaban atas pelaksanaan penelitian yang sudah dilakukan. Segala data tambahan akan dilanjutkan pada pencarian data lapangan berikutnya sebagaimana timeline penelitian yang telah ditetapkan.

Semoga menjadi pedoman untuk penelitian selanjutnya.

Peneliti,

Dr. Iskandar, M. Ag.

Referensi

Dokumen terkait

SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM MEMPENGARUHI HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan Sub Sektor Konstruksi dan Bangunan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh bahan baku selulosa pada proses pembuatan nitroselulosa dari bahan selulosa kapas dan kapuk dengan

depositonya 6,00% dengan jumlah deposito Rp. Hal inilah yang menjadi landasan masalah bagi penulis dalam melakukan penelitian yaitu mengenai tingkat suku bunga deposito terhadap

Seperangkat peralatan yang diperlukan untuk metode microwave distillation dengan steam adalah sebagai berikut : Proses Pengambilan Minyak Atsiri Dari Daun Nilam5. Dengan

Jadi pengembangan dan peningkatan kinerja dalam tahapan knowledge management untuk perusahaan sub sektor industri kreatif dapat dilakukan dengan mengenali terlebih dahulu

Keterlaksanaan penerapan simulasi komputer melalui pembelajaran kooperatif PDEODE untuk mengurangi miskonsepsi siswa pada konsep listrik dinamis.. Pertemuan Pertama

Pengujian ini dilakukan setelah peng analisa temperatur api. Dari profil api dan akan didapatkan lokasi tinggi temper memberikan energi panas tertinggi. Peng pendidihan air

Sehingga perspektif ini lebih banyak berguna untuk tujuan akuntansi dalam memberikan nilai aset tak berwujud di laporan keuangan, sedangkan perspektif internal