• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kiat Jitu Tuntaskan Program Pascasarjana.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kiat Jitu Tuntaskan Program Pascasarjana."

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

(3)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

Lingkup Hak Cipta Pasal 1

1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketentuan Pidana Pasal 113

1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf I untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan / atau pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

(4)

IDA AYU ASTARINI

Udayana UnIveRSIty PReSS 2015

(5)

v

Hak Cipta pada Penulis. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang :

dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Penulis: Ida ayu astarini

Penyunting: Jiwa atmaja

Cover & Ilustrasi: Repro

Design & Lay Out: I Wayan Madita

Diterbitkan oleh: Udayana University Press Kampus Universitas Udayana denpasar Jl. P.B. Sudirman, denpasar - Bali telp. (0361) 255128

unudpress@gmail.com htp://penerbit.unud.ac.id

Cetakan Pertama: 2015, x + 89 hlm, 15 x 23 cm

ISBN: 978-602-294-056-2

(6)

v

PRAKATA

Menjadi mahasiswa program Pascasarjana mengharuskan anda melakukan penelitian sebagai syarat utama yang menentukan kelulusan. Mahasiswa dalam melakukan penelitian seringkali dihadapkan pada perbedaan pengertian antara model rasional dari proses penelitian yang tertulis pada buku teks ataupun disampaikan oleh dosen, dengan kenyataan tentang bagaimana penelitian semestinya dilakukan. Buku ini menjelaskan beberapa perbedaan tersebut. Buku ini juga ditujukan untuk membantu dosen dalam melaksanakan proyek penelitian.

topik yang dibahas meliputi perencanaan program penelitian hingga cara mempublikasikan hasil penelitian untuk pertama kalinya. tips-tips praktis juga diberikan untuk membantu mahasiswa membuat keputusan dalam tahap – tahap studi mereka yang penting, misalnya memilih pembimbing dan topik penelitian, mengevaluasi kemajuan dan performan penelitian, mengembangkan harapan yang realistis dari kemajuan mereka, proses pembimbingan, dan program Pascasarjana itu sendiri.

Djelaskan pula cara – cara untuk memfasilitasi komunikasi

terbuka antarmahasiswa dan dosen untuk mengurangi keraguan, kekawatiran dan keputusasaan. Buku ini dilengkapi pula dengan teknik presentasi, yang meliputi pembuatan poster hasil penelitian dan teknik presentasi ilmiah, dan yang tak kalah pentingnya adalah teknik penulisan artikel untuk jurnal ilmiah. Semoga buku ini berguna bagi pembaca.

Penulis,

(7)
(8)

v

DAFTAR ISI

PRaKata ... v

daFtaR ISI ... vii

BaB I PendaHULUan ... 1

Deinisi Penelitian ... 1

Penelitian Ilmiah ... 2

BaB II StUdI Pada PROGRaM PaSCaSaRJana ... 5

Pemilihan Pembimbing ... 6

Peran Pembimbing ... 7

Sikap, Konlik dan Kecocokan ... 7

Jangka Waktu Studi ... 9

Berkerjasama dengan Pembimbing ... 9

Pemilihan tim Penguji tesis ... 10

Pertanyaan “bodoh” ... 11

Perencanaan Studi Pascasarjana ... 11

Mencegah Keputusasaan ... 13

Managemen Waktu ... 14

Bersedia Melakukan Perubahan ... 14

BaB III MeMULaI PeneLItIan ... 16

Memilih topik ... 16

(9)

v

Usulan Penelitian ... 19

Pencarian Pustaka ... 21

Perumusan Masalah ... 24

Hipotesis ... 26

tujuan ... 27

Metode ... 28

Jadual Penelitian ... 29

Saat Penelitian ... 29

tips Penting Saat Penelitian ... 30

Keanggotaan pada Kelompok Bidang tertentu (Society Membership) ... 31

BaB Iv PROPOSaL PeneLItIan ... 32

Penelitian dasar vs Penelitian aplikasi ... 32

Sumber dana ... 33

tujuan dan Struktur Proposal Penelitian ... 35

Peneliti dan Proposal ... 36

Panduan Umum Persiapan Proposal ... 36

Penyetoran Proposal ... 41

timing ... 41

BaB v BeRPIKIR tentanG PeneLItIan ... 42

Intuisi ... 42

Skeptisisme ... 43

Peluang ... 44

Peran Logika ... 44

BaB vI teKnIK PReSentaSI ... 46

Berbicara vs Menulis ... 47

(10)

x

Kunci Keberhasilan Presentasi ... 49

Mengevaluasi Presentasi yang efektif ... 53

BaB vII MendeSaIn dan MenyUSUn POSteR UntUK KOnFeRenSI ... 55

Bagaimana Membuat Poster yang Baik dan Mampu Menarik audiens? ... 55

Persiapan Membuat Poster ... 55

Menyusun Poster ... 57

Reviewing ... 59

Mempresentasikan Poster anda ... 59

BaB vIII Penulisan tesis ... 61

Mengapa arus Menulis? ... 61

Struktur Fisik Sebuah tesis ... 62

Style dalam Penulisan tesis ... 64

Proofreading ... 65

BaB IX MeMPUBLIKaSIKan HaSIL PeneLItIan daLaM BentUK aRtIKeL Pada JURnaL ILMIaH ... 67

Berpikir tentang Rencana Publikasi Sejak anda Melakukan Penelitian ... 67

Kriteria untuk Authorship ... 68

tanggungjawab Penulis Utama (First author) ... 68

Memilih Jurnal ... 69

etika Penulisan ... 69

Memilih Topik yang Dapat Dipublikasikan ... 70

Mengalokasikan Waktu untuk Menulis (time management) ... 70

Strategi Publikasi - Publish or Perish... 71

(11)

x

Konferensi dan Penerbitan Khusus (special issues) ... 72

Kiat Menulis artikel yang Baik ... 72

Menulis Outline dalam 30 Menit! ... 72

Membuat Outline artikel Ilmiah – Murray’s 10 Prompts ... 75

Menyusun Drat ... 76

Mintalah Saran dan Bersikap Proaktif ... 77

Kontribusi, ... 77

Submit, revisi, resubmit – apa yang terjadi Setelah anda Mensubmit artikel? ... 77

Men-submit artikel anda ke Jurnal ... 77

tentang Reviewer ... 78

Proses Review ... 78

Pertanyaan – pertanyaan yang Seringkali ditanyakan oleh Reviewer ... 79

Penolakan /Rejection ... 80

Revisi dan Resubmit ... 80

Penerbitan ... 81

Membangun Reputasi - Self esteem ... 81

tips – tips Penting ... 82

Strategi diseminasi untuk Membangun Kekuasaan ... 82

BaB X MenULIS daFtaR PUStaKa ... 84

Menulis Referensi dalam teks ... 84

Menulis Datar Pustaka ... 85

BaB XI PenUtUP ... 88

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

Deinisi Penelitian

a

pa yang dimaksud dengan penelitian? apakah itu berarti menguji hipotesis? Mengumpulkan data? Mengapa mahasiswa wajib melakukan penelitian sebagai bagian dari program Pascasarjana mereka? Mengapa seseorang mau

menghabiskan 2 – 4 tahun hidup mereka untuk belajar melakukan

penelitian? Mengapa seseorang termotivasi untuk menghabiskan 18 jam per hari untuk suatu proyek penelitian, dan menikmati proses penelitian tersebut?

Jawabannya sangat sederhana: penelitian adalah

penemuan, dan penemuan merupakan suatu petualangan yang sangat menyenangkan! Satu persen inspirasi yang diberikan oleh penemuan membuat 99% dari proses penelitian yang melelahkan dan membuat frustasi, menjadi berguna dan terbayarkan.

Penelitian, atau pencarian sistematik suatu pengetahuan baru, biasanya dimulai dengan penelusuran pengetahuan yang telah ada, dengan cara mencari informasi dari berbagai sumber

seperti: berdiskusi dengan para profesor, membaca buku-buku,

(13)

proses penemuan, pengumpulan bukti – bukti, tahap pengujian; untuk mematahkan atau memvalidasi yang tampak benar. Proses penelitian menyertakan tahap yang disebut penelitian ilmiah. Pengujiannya melibatkan percobaan laboratorium yang terkontrol atau pengumpulan informasi dari fenomena yang terjadi secara alami di alam, baik melalui hasil survei ataupun observasi di lapangan.

Penelitian Ilmiah

Penelitian ilmiah secara formal dideinisikan sebagai

suatu penelitian yang sistematik, terkontrol, empirik, investigasi kritikal dari suatu bagian hipotetikal yang dianggap berkaitan dalam fenomena alam. Sederhananya, penelitian ilmiah adalah suatu pengujian (sistematik, terkontrol, empirik, dan investigasi kritikal) dari suatu ide–ide yang dihasilkan dengan intuisi. Penelitian ilmiah melibatkan suatu cara yang menghasilkan suatu ide dan cara untuk memperlakukan ide–ide tersebut.

Metode penelitian; dasar dari penelitian ilmiah, terdiri

dari beberapa tahap yaitu: 1) Observasi, 2) Rumusan masalah, 3) Hipotesis, 4) Pengujian, 4) Teori. Pertama–tama, observasi

dihasilkan dari kejadian alami. Selanjutnya, dimunculkan pertanyaan–pertanyaan penting dan kemudian dirumuskan

permasalahan khusus yang akan djawab. Selanjutnya dihasilkan hipotesis. Suatu hipotesis dideinisikan sebagai suatu tebakan

ilmiah tentang kaitan antara dua atau lebih fenomena (yaitu, apa yang anda duga akan terjadi). tahap ke empat dalam metodologi penelitian adalah pengujian. tahap inilah yang membuat sains dan penelitian ilmiah menjadi unik dan khas. Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis nantinya dapat diterima, ditolak, atau dalam sebagian besar kasus, dimodiikasi.

(14)

dasar dari sains adalah untuk menciptakan dan menggunakan teori – teori, untuk menemukan penjelasan umum untuk kejadian-kejadian alam. dengan cara ini, kita mendapatkan pengertian, prediksi, dan dapat mengontrol fenomena alam.

Banyak penelitian ilmiah yang tidak berorientasi pada teori, tetapi ditujukan untuk memahami hubungan antar kejadian. Seberapa kecil pun penelitian anda, mesti selalu dilihat sebagai suatu building block untuk suatu teori dan aplikasi nantinya harus selalu diperhitungkan. Sederhananya, pada akhir penelitian, anda wajib untuk mempertimbangkan penerapan hasil penelitian anda tersebut.

Model rasional proses penelitian dalam metodologi

penelitian adalah sebagai berikut (Gambar 1):

1 Observasi: familiarisasi, kajian pustaka,

mendengarkan kuliah dan pengalaman praktis (membangun dasar, misal dengan praktik lapang).

2. Perumusan masalah: pertanyaan khusus yang

ditanyakan.

3. Pembuatan hipotesis: penentuan tujuan dan pemilihan

metode yang tepat untuk menguji hipotesis.

4. Pengujian: desain penelitian, koleksi data, analisis,

dan interpretasi.

(15)
[image:15.425.54.362.72.271.2]

Gambar 1. Proses Penelitian

Penelitian juga melibatkan banyak aktivitas lainnya yang jarang sekali disebutkan dalam publikasi atau laporan. Ini termasuk aktivitas logistik yang berkaitan dengan manajemen penelitian, misalnya pengambilan keputusan tentang data yang

diperlukan dan cara yang paling eisien dalam pengumpulan data,

(16)

BAB II

STUDI PADA PRogRAm

PAScASARjANA

t

opik penelitian dalam studi Pascasarjana pertama– tama harus didiskusikan dalam konteks program Pascasarjana secara keseluruhan. Program Pascasarjana, baik di S2 maupun S3 biasanya terdiri atas gabungan mata kuliah yang berkaitan dengan bidang minat anda, dan sebuah proyek penelitian untuk tesis (S2) atau disertasi (S3). Beberapa mata kuliah mungkin lebih sulit dari yang anda ambil di S1, namun semua mata kuliah tersebut merupakan perpanjangan dari apa

yang sudah Anda dapatkan dengan baik dan berhasil: kuliah

terstruktur dengan periode kelas yang terjadual, latihan–latihan, ujian dan nilai. Proyek penelitian akan mengajarkan anda menjadi penemu dalam arti sesungguhnya, membangun ide dan informasi di luar yang sudah anda ketahui dan tidak dapat diajarkan di depan kelas saat kuliah.

tujuan program Pascasarjana lebih dari sekedar memperoleh ilmu. Selain anda mendapatkan pengetahuan khusus pada bidang studi anda, program ini juga akan mengajarkan prinsip pemecahan masalah secara independen, yang akan memiliki aplikasi luas. Prinsip-prinsip ini akan memiliki nilai di kemudian hari, apakah anda bekerja pada bidang khusus yang anda pelajari, maupun tidak. Sebagian besar mungkin tidak bekerja sesuai bidang.

(17)

kuliah apa yang tepat untuk diambil agar sesuai dengan tujuan yang anda inginkan.

Memilih Pembimbing

Satu langkah utama agar sukses dalam program Pascasarjana adalah memilih pembimbing tesis. Pembimbing biasanya seorang Profesor atau doktor yang penelitiannya sesuai dengan bidang minat anda, dan yang dapat membantu anda mengembangkan ide penelitian dalam bidang ini. Jika anda sepertinya memiliki pilihan beberapa dosen pembimbing, mungkin anda perlu mempertimbangkan dengan baik tentang dosen–dosen tersebut sehingga tidak salah pilih. Hal ini karena tidak semua orang ideal sebagai calon pembimbing, dan mungkin tidak semua dosen cocok dengan anda. Berkomunikasilah dengan para dosen dan teman mahasiswa, kakak kelas anda untuk mendapatkan informasi yang cukup. Cari tahu apakah dosen tersebut memiliki banyak waktu luang namun kurang simpati, apakah dosen tersebut merencanakan cuti dalam waktu dekat, apakah dosen tersebut akan pensiun, apakah dosen tersebut mudah dihubungi, dihormati oleh dosen lain dan mahasiswa, membaca tulisan anda dalam waktu yang cukup, membaca tulisan mahasiswa dan memperbaikinya, dan tahu pasti mengenai desain penelitian dan metodologi pada topik penelitian yang anda ajukan.

(18)

Peran Pembimbing

Pada waktu memulai program Pascasarjana, berdiskusilah dengan calon pembimbing tentang proyek penelitian dan apa harapan mereka pada anda, serta apa harapan anda dari pembimbing selama menjadi mahasiswa program Pascasarjana?

Mendapatkan dosen peneliti yang kompeten sebagai pembimbing tidak selalu membuat proses penelitian menjadi mudah. Kebanyakan peneliti mendapatkan hasil penelitian dari

trial and error, karenanya dosen akan berpendapat, mahasiswa juga mesti melakukan hal yang sama. Mahasiswa seakan-akan dilempar ke air dan harus belajar berenang, sehingga dosen percaya bahwa ini adalah cara yang tepat untuk mendapatkan peneliti yang berkualitas atau tidak di kemudian hari. Hal yang juga umum terjadi, dosen peneliti biasanya sangat sibuk sehingga harus meluangkan waktu khusus untuk membimbing di sela kesibukan mereka. Jadi pastikan setiap pertemuan menghasilkan hal yang positif dan produktif.

Jangan hanya menunggu ide dari pembimbing anda, atau hanya belajar dari apa yang ia ketahui, namun kembangkan jalur pemikiran dan aktivitas anda sendiri, sehingga kemungkinan penemuan baru dalam penelitian dapat dimaksimalkan. nilailah pembimbing anda dari seberapa baik ia melakukan hal tersebut, seberapa besar semangat yang diberikan untuk mengikuti ide anda dan seberapa sering anda diuji untuk mengetes apa yang anda percayai.

Sikap, Konlik dan Kecocokan

(19)

tidak menyukai pekerjaan dan menghindarinya sebisa mungkin, bahwa sebagian besar orang harus dikontrol, diarahkan, atau diancam dengan hukuman agar mereka mau bekerja dengan baik. Sebagai pemimpin, orang seperti ini biasanya otoriter dan sangat sadar dengan posisi mereka, memiliki sedikit sekali kepercayaan pada bawahannya, dan merasa bahwa dengan dibayar, orang akan termotivasi untuk bekerja. Mereka memberi perintah dan menuntut. tidak diperbolehkan untuk bertanya dan tidak diberikan penjelasan. Sebagai anggota tim, orang dengan personalitas teori X tidak merasa perlu bertanggungjawab terhadap performance mereka dan hanya akan bekerja jika diminta untuk melakukan sesuatu. Produktivitas biasanya tinggi jika pimpinan hadir, dan rendah jika pimpinan tidak hadir.

Sebaliknya, orang teori y percaya bahwa rata-rata orang senang dengan pekerjaan mereka dan memiliki rasa tanggung jawab, bahwa orang–orang akan berlatih sendiri dan mencari jalan sendiri dan mampu mengontrol diri sendiri untuk mencapai tujuan mereka. Pemimpin kategori teori y mampu menjadi pemimpin yang demokratis dan mengambil keputusan bersama. Kritik, saran dan pujian diberikan secara objektif, ide baru dan perubahan juga disambut baik, dan perasaan tanggung jawab juga dikembangkan. Ketika pemimpin diminta membuat

keputusan, alasannya djelaskan pada bawahannya. Kualitas dan

produktivitas pekerjaan biasanya lebih tinggi, tanpa atau dengan kehadiran pemimpin.

Sikap ini dapat membantu menjelaskan hubungan

pembimbing dan anak bimbing, juga konlik yang terjadi antara

dosen pembimbing dengan mahasiswanya. Idealnya, mahasiswa dan pembimbing memiliki sikap yang sama terhadap pekerjaan.

Konlik dapat saja muncul jika pembimbing dan anak bimbing

(20)

Sebaliknya mahasiswa tipe teori y yang memiliki pembimbing tipe teori X akan merasa dibatasi dan dibentuk sesuai keinginan pembimbing. Sikap ini tidak dapat dengan mudah diubah, tetapi dapat dikenali. Jika perlu, anda dapat pindah/ganti pembimbing atau belajar menghadapi situasi dan aturan yang berbeda.

Jangka Waktu Studi

dalam menjalani studi S2 atau S3, tentu anda mempertimbangkan mata kuliah yang akan diambil dan juga topik penelitian. namun, pertama–tama anda harus mempertimbangkan kapan anda berharap bisa menyelesaikan studi. Penentuan topik penelitian dan perkiraan lama waktu

penelitian harus djadualkan terlebih dahulu. Program Magister

dengan tesis, biasanya memerlukan waktu antara 18 bulan– 30 bulan, dengan rata–rata 2 tahun. Program S3 umumnya

memakan waktu 3 – 4 tahun.

Berkerjasama dengan Pembimbing

dalam berinteraksi dengan pembimbing, harus diingat bahwa ini adalah program magister atau doktoral anda. Pastikan

proses pembimbingan berjalan lancar. Aktilah melibatkan diri

dalam berbagai tahap mulai dari perencanaan, evaluasi hingga penyelesaian studi.

(21)

0

tujuan utama program Pascasarjana adalah untuk mengajarkan nilai dan kepuasan belajar secara mandiri, memberikan anda kesempatan belajar di luar kelas untuk mengeksplorasi dan menemukan sesuatu yang baru secara mandiri. Satu pertanda kemajuan dalam mencapai tujuan ini adalah perubahan sikap terhadap perkuliahan. Mahasiswa biasanya lebih tertarik untuk membahas penelitian mereka dan merasa lebih puas belajar melalui penelitian dibandingkan dalam kelas.

Selanjutnya, siapkan abstrak rencana penelitian dan sampaikan kepada Pembimbing akademis (Pa) untuk dimintakan pendapat dan koreksi. Jika telah disetujui oleh Pa, abstrak tersebut dapat diajukan dan ajukan pula preferensi calon pembimbing kepada Ketua Program Studi atau Sekretaris Program Studi untuk dipertimbangkan.

Pemilihan Tim Penguji Tesis

Pembimbing tesis dan orang lain, baik mahasiswa dan dosen, dapat membantu anda menentukan siapa yang cocok

sebagai tim penguji. Tim penguji biasanya terdiri dari 4 – 5 orang

untuk program magister (termasuk 2 pembimbing) dan 8 orang untuk program S3 (termasuk 1 Promotor dan 2 Ko-Promotor). tim penguji biasanya dipilih dari bidang yang ada kaitannya dengan bidang minat anda.

(22)

Pertanyaan “bodoh”

Mahasiswa yang mengambil program Pascasarjana, umumnya diharapkan atau dianggap sebagai orang yang pintar. Ini menjadi beban tersendiri bagi mahasiswa. Mereka merasa harus bersikap “pintar” dan khawatir untuk mengeluarkan pertanyaan ‘bodoh’. Ingatlah selalu, anda memang diharapkan untuk pintar, namun tidak berarti tahu semua pengetahuan. tidak ada orang yang mengharapkan anda tahu semua hal. Jadi, bertanyalah dan tanyakan banyak hal! Jangan ragu untuk menyatakan bahwa anda tidak tahu dan akan mencari informasi lebih jauh tentang suatu hal. Kualitas studi anda akan lebih baik. anda akan merasa lebih tenang, tidak banyak kawatir dan dapat berkomunikasi lebih baik. Jika tidak mengerti tentang suatu hal, dan anda berpikir itu sangat penting, tanyakan segera!

Perencanaan Studi Pascasarjana

Kunci kesuksesan dalam menyelesaikan studi program Pascasarjana bukanlah kepintaran, tetapi organisasi dan persistensi. Sejak masuk program Pascasarjana, mulailah merencanakan program dengan baik, berdasarkan periode waktu

yang diberikan kepada Anda. Mulailah dengan membuat datar

hal–hal yang harus dikerjakan dalam jangka waktu tertentu. Buat dalam urutan kronologis, sebaik mungkin. Jika diperlukan, bicaralah dengan pembimbing akademis, kakak kelas, teman se-angkatan dan juga pembimbing tesis anda untuk membantu membuat garis besar perencanaan ini.

Selanjutnya, buatlah outline kasar jadual kegiatan (timetable) termasuk di dalamnya tahap–tahap utama proyek penelitian

Anda, meskipun penelitian masih belum terdeinisi dengan

(23)
[image:23.425.48.365.88.599.2]

Tabel 1.

Perkiraan jadual aktivitas penelitian mahasiswa S2

Program Pascasarjana

No Aktivitas Tahun I Tahun II

1 Usulan Penelitian

- Kajian Pustaka X X

- Data sekunder X X

- Seminar dan Ujian Proposal X

2 Aktivitas Penelitian

- Persiapan (ijin, ethics, dll) X

- Pelaksanaan percobaan X X X

-Observasi, koleksi data X X

3 Penulisan Tesis

- Analisa data, penulisan tesis X X X

- Penulisan Draft Publikasi X X

4 Submit Tesis

- Format, Edit, Print, Penjilidan,

[image:23.425.48.366.97.341.2]

Seminar hasil dan Ujian Tesis X

Tabel 2.

Perkiraan jadual aktivitas penelitian mahasiswa S3

Program Pascasarjana

No Aktivitas Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV

1 Usulan Penelitian

- Kajian Pustaka X X X X X X X X

- Data sekunder X

- Seminar dan Ujian Proposal X 2 Aktivitas Penelitian

-Persiapan (ijin, ethics, dll) X X X X

-Pelaksanaan percobaan X X X X X X X X X X X X X X

-Observasi, koleksi data X X X X X X X X X X X X X

3 Penulisan Disertasi

-Analisa data, penulisan

Disertasi X X X X X X

- Draft Publikasi X X X X X X X X

4 Submit Disertasi

-Format, Print, Jilid, Seminar hasil, Ujian Tertutup dan Ujian Terbuka

(24)

Mencegah Keputusasaan

Beberapa aspek dalam studi program Pascasarjana sangat mudah untuk menimbulkan keputusasaan, atau perasaan tidak mampu. arah dan kriteria kesuksesan yang kurang jelas, perubahan dari standar S1 ke S2, sering menimbulkan keputusasaan. Walaupun hal ini tidak bisa dihindari, namun dapat diminimalisir dengan pemikiran awal yang baik.

Perasaan kehilangan kontrol dapat timbul jika anda tidak dapat melihat secara jelas langkah-langkah yang anda lakukan saat ini untuk mencapai tujuan akhir, yaitu menyelesaikan program S2 atau S3. Lihatlah catatan perencanaan secara berkala, terutama jika anda merasa kurang bersemangat atau putus asa. Buatlah tujuan penelitian yang jelas. Setiap kali anda mengumpulkan pustaka atau data, membaca, atau menganalisis, lalu merasa kehilangan kontrol mengenai dimana posisi anda saat ini, berhentilah sejenak………lalu munculkan semangat kembali. Berikan waktu yang cukup bagi diri sendiri untuk duduk dan menilai kembali kemajuan anda, mentabulasikan data, dan menuliskan pertanyaan–pertanyaan serta ide. Buatlah buku catatan penelitian (log book) dan isi dengan ringkasan kegiatan penelitian. Jika anda melakukan pengujian lab atau lapangan, jadualkan setidaknya sehari dalam seminggu untuk meringkas dan menuliskannya. Ringkasan mingguan dalam buku catatan, laporan kemajuan yang ditulis tangan secara baik dan dilaporkan kepada pembimbing, serta pertemuan reguler dengan pembimbing akan memberi keuntungan terukur. aktivitas ini akan membantu anda keep on track dan akan mengurangi peluang keputusaasaan yang mungkin anda alami.

(25)

Kedua, berikan leksibilitas dan kemungkinan perubahan dalam

penelitian anda. Secara periodik, periksa kembali rencana

keseluruhan dan tujuan penelitian Anda, lalu modiikasi tujuan

tersebut ke arah yang lebih realistik. Jika Rencana a gagal, jalankan Rencana B. Jika Rencana B gagal, siapkan Rencana C. Jika anda masih merasa tidak cukup bekerja keras, ekspektasi anda mungkin tidak realistik. Meletakkan tujuan terlalu jauh dari jangkauan tidak memberi tujuan yang berguna. Perasaan bersalah dan merasa tidak cukup bekerja akan sangat menguras energi dan menghilangkan keceriaan serta menjauhkan dari pekerjaan anda.

Managemen Waktu

Selalu mendahului jadual atau ahead of schedule merupakan pertanda perencanaan yang baik dan usaha yang baik dalam penelitian. Perencanaan dan pengorganisasian yang berhasil memerlukan penggunaan waktu secara pintar. Rencana yang tampak bagus di kertas, tetapi tidak ditepati sesuai jadual bukanlah rencana yang baik. Rencana kerja atau penelitian yang bagus adalah yang dapat diikuti secara realistik dan dapat dicapai pada waktunya. anda boleh membuat standar yang tinggi dalam perencanaan, tapi buatlah secara masuk akal. Waktu yang masuk akal adalah 2 atau 3 kali dari waktu yang direncanakan.

Bersedia Melakukan Perubahan

(26)

(27)

BAB III

mEmULAI PENELITIAN

d

engan memilih bidang minat, memilih/mendapatkan

pembimbing akademis dan pembimbing tesis, serta menyiapkan rencana secara keseluruhan untuk studi program Pascasarjana, ini berarti anda telah memulai dengan baik. Bab ini membahas secara khusus tentang bagaimana memulai penelitian,

mendeinisikan dan membatasi permasalahan yang akan diteliti,

serta mempersiapkan rencana kerja tertulis.

Memilih Topik

Berbanding terbalik dengan mitos, pilihan topik bukanlah poin inspirasional, tetapi merupakan proses jangka panjang. Pada tahap awal, mahasiswa sebaiknya menuliskan

datar topik yang memungkinkan. Pada tahap kedua, mahasiswa

mengeksplorasi, melalui penulisan rencana kerja atau proposal; feasibilitas, originalitas, dan nilai potensial dari topik pilihan mereka. Keputusan mengenai topik yang tepat dapat ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri, atau pembimbing. dalam banyak kasus, seorang profesor mendapatkan dana penelitian dan memerlukan mahasiswa untuk bekerja sebagai asisten peneliti, pada bagian tertentu. Ini merupakan peluang baik bagi

mahasiswa Pascasarjana, dengan tersedianya bantuan inansial

(28)

Meskipun situasi tersebut tampak ideal, hal ini bisa juga menimbulkan kerugian yang serius. Mahasiswa yang diberikan topik penelitian berdasarkan proposal yang sudah dibuat rapi, tidak pernah merasa harus mengerti seluruhnya pertanyaan-pertanyaan yang ada untuk mencapai perumusan masalah. akibatnya, mahasiswa mungkin tidak terlalu menghargai hasil penelitian yang ia peroleh. Mempelajari sepintas tentang pentingnya tahap awal penelitian, dan mulai dengan penekanan pada metode, dapat mengakibatkan kekurangmengertian yang serius tentang proses penelitian secara keseluruhan. Kelemahan ini sering terbukti pada saat ujian proposal atau ujian tesis.

Kerugian lain dari mengambil bagian dari suatu proyek penelitian adalah mahasiswa tidak memunculkan ide penelitian mereka sendiri. namun, pada level magister, mahasiswa terutamanya diharapkan untuk mendapatkan pengertian tentang proses penelitian. tingkat orisinalitas yang ditunjukkan selama pengembangan penelitian oleh mahasiswa tidak sepenting pada program doktoral. Jadi, mengerjakan penelitian yang sudah

terdeinisi dengan baik, masih dapat diterima; yang penting masih

dalam bidang minat yang diinginkan mahasiswa. dengan syarat mahasiswa mempelajari dengan baik latar belakang sehingga didapatkan perumusan masalah pada penelitian tersebut.

(29)

yang berstatus dosen dan BPP–dn untuk mahasiswa non-dosen, beasiswa dari Bakrie Foundation, beasiswa dari Kementrian Keuangan (LPdP), L–Oreal, djarum, dan perusahaan lain, serta bantuan penelitian yang ditawarkan dari masing–masing Program Studi.

Mengevaluasi Pilihan Topik Penelitian

anggaplah sekarang anda telah memiliki topik, meskipun

masih belum terdeinisi dengan baik. Misal, Anda ingin

mempelajari pemuliaan tanaman anggrek, atau mempelajari lebih jauh tentang pengaruh perubahan iklim terhadap terumbu karang. Pada tahap dini ini, penting bagi anda untuk memikirkan tentang pilihan topik anda, karena topik ini akan menghabiskan banyak waktu anda ke depannya selama 2 tahun. Cobalah

pertimbangkan pertanyaan–pertanyaan di bawah ini:

1. apakah topik ini cocok dengan latar belakang dan pengalaman anda sebelumnya?

2. apakah topik ini memang cocok dengan minat anda? apakah sesuai dengan apa yang ingin anda lakukan?

Penelitian yang baik biasanya merupakan hasil dari ketertarikan dan entusiasme pada suatu topik. apa yang anda sukai dari topik ini? Penelitian dapat didisain untuk mengikutsertakan hal–hal yang senang anda lakukan. Jika anda suka berada di luar gedung (outdoor), pilihlah penelitian lapangan. Jika anda suka mengutak-atik peralatan, sebaiknya ambil topik penelitian yang berkaitan dengan laboratorium. 3. Bagaimana kaitan topik ini dengan tujuan karir anda?

(30)

4. Apakah informasi yang dihasilkan dari topik ini akan

berguna, menarik, atau relevan dengan orang lain? Pertanyaan tersebut cukup memiliki nilai survival. Jika anda berharap dapat memberi kontribusi yang nyata bagi masyarakat dari hasil penelitian anda, sekarang atau di masa depan, adalah penting untuk memilih proyek penelitian yang berguna, atau setidaknya menarik bagi orang lain. Pemenang Nobel Peter Medawar (1979) berkata:

“Ilmuwan dari berbagai usia yang ingin membuat penemuan penting harus mempelajari masalah yang penting. Masalah yang tidak menarik akan

menghasilkan jawaban yang tidak menarik.

Permasalahannya mesti hal yang perlu djawab–baik

untuk sains secara umum, maupun untuk umat manusia. tidak seorangpun ilmuwan muda perlu berpikir bahwa ia akan mendapatkan reputasi yang tinggi hanya dengan mengkompilasi informasi-khususnya informasi yang tidak seorangpun ingin ketahui. tapi jika ia membuat dunia lebih mudah dimengerti, dengan cara apapun–teoritis atau eksperimental–ia akan mendapatan kehormatan dan ucapan terimakasih dari koleganya”.

Usulan Penelitian

Jika anda telah memutuskan memilih sebuah topik penelitian, walaupun masih sangat umum, mulailah membuat rencana kerja atau biasa disebut Usulan Penelitian (Proposal). Proposal ini merupakan pernyataan pasti dari masalah yang akan diteliti dan pendekatan yang anda ajukan (propose)

(31)

0

diskusi yang cukup intensif dengan pembimbing. Selanjutnya pembimbing akan membantu untuk menyempurnakan apa yang anda tulis dalam proposal.

Proposal sangat berkaitan dengan tesis. Penulisan itu sendiri merupakan kuncinya. anda harus mulai dengan cara menterjemahkan hal yang sulit dimengerti, menjadi mudah dimengerti. Menulis proposal mungkin sama sulitnya dengan menulis tesis. ada beberapa bukti yang menunjukkan mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studi program Pascasarjana adalah mereka yang tidak pernah menyelesaikan proposal dan tidak pernah berdiskusi dengan pembimbingnya.

Mulailah menuliskan rumusan masalah dan hipotesis. Usaha awal dalam melakukan penelitian adalah mencari tahu apa yang telah diketahui tentang topik anda, menemukan atau

mengindentiikasi celah (gap) yang belum dimengerti dalam topik tersebut, dan menentukan apa yang perlu dilakukan untuk menjawab atau mengisi celah tersebut.

Pada bagian pendahuluan proposal, anda dapat memasukkan informasi tersebut sebagai latar belakang penelitian, perumusan masalah, dan tujuan, serta kajian pustaka. Setelah bagian pendahuluan dan kajian pustaka, dilanjutkan dengan bagian metodologi penelitian, yang menjelaskan bagaimana cara anda mencapai tujuan, dan jadwal untuk penyelesaiannya. Jika proposal ditulis sebagai proposal untuk mencari dana penelitian, bagian metode dilengkapi dengan rencana anggaran biaya, yang meliputi personel, waktu yang dihabiskan setiap orangnya,

fasilitas dan jumlah biaya juga dimasukkan (Bab 4).

Perkirakan 2–3 bulan untuk menyelesaikan drat kasar

(32)

Jika anda telah menyelesaikan drat pertama,

mendapatkan masukan yang berguna dari pembimbing anda dan memperbaikinya menjadi lebih mudah. Membiarkan diri tidak menulis proposal, procrastinating, akan menyulitkan anda nantinya. Menulis perlu latihan, jadi usaha pertama anda mungkin menghasilkan drat yang agak kasar. Pembimbing akan banyak membantu untuk memperbaiki. Menulis adalah keahlian yang harus dipelajari, seperti belajar melukis, menari atau bermain basket. Cara terbaik untuk bisa menulis dengan baik adalah dengan berlatih dan berlatih dan mendengarkan kritik.

Pencarian Pustaka

Pencarian pustaka dapat dibagi menjadi 2 proses yang berbeda, yang intelektual dan logisitik. Bagian intelektual berkaitan dengan bagaimana menghasilkan ide dan mensintesis informasi yang diperoleh. Hal ini terdiri dari membaca dan memikirkan tentang bidang penelitian, mencoba untuk merumuskan, dan juga pertanyaan kunci, menentukan masalah

spesiik yang akan dikerjakan, dan membangun hipotesis yang

dapat diuji. Juga melibatkan penguasaan pengetahuan yang luas dari bidang ilmu yang anda minati dan terkait dengan penelitian.

Bagian logistik melibatkan semua aspek organisasional dan mekanis tentang bagaimana mendapatkan informasi–belajar menggunakan perpustakaan di kampus anda, mendapatkan artikel dan buku yang cocok atau penting, dan mengembangkan

sistem yang berguna untuk menyimpan semua datar pustaka

(33)

Pencarian pustaka bersifat terus-menerus, proses tanpa akhir, bukan sesuatu yang dikerjakan hanya pada saat penelitian. Pustaka baru terus bermunculan/terbit, meskipun anda selalu berusaha up-to-date, seseorang lain mungkin akan menunjukkan suatu artikel dari jurnal yang belum anda miliki. Pada awalnya, setiap artikel yang anda baca dapat mengarahkan ke beberapa artikel lainnya, jadi jangan berharap, atau mencoba untuk menyelesaikan kajian pustaka sebelum anda menyelesaikan penelitian. Fokuslah pada kajian pustaka untuk beberapa waktu, mungkin selama beberapa minggu, lalu mulai menulis.

Mulailah dengan mencari dan mendapatkan beberapa artikel penting dalam bidang anda, lalu mungkin artikel kajian yang terbaru atau buku yang disarankan oleh pembimbing anda untuk dibaca. Saat membaca pustaka–pustaka tersebut, catat

ide-ide dan pustaka-pustaka dari bagian bibliograinya. Dalam waktu

singkat anda akan mendapatkan cukup banyak pustaka dan mulai mendapatkan masalah pertanyaan–pertanyaan mendasar pada penelitian yang akan anda jawab. Selagi membaca artikel–

artikel pertama tersebut, buatlah datar kata–kata kunci atau

frase untuk digunakan selanjutnya, ketika mencapai aspek yang lebih sistematik dan lebih menyeluruh dari kajian pustaka anda. Kata-kata kunci atau Key words bisa berupa ketentuan taksonomi (misal, nama spesies) dan topik (misal kultur jaringan).

(34)

lapangan dan berdiskusi singkat dengan orang lain. Hal ini akan memberi kesempatan bagi otak anda untuk menyerap dan mengintegrasikan ide-ide. Jika anda merasa kewalahan dan bingung, ambil hanya beberapa pustaka saja dan mulai menulis dari sana. Informasi lain dapat ditambahkan nanti.

Kajian pustaka dapat anda ditulis dengan satu atau dua

cara: berdasarkan author (pengarang) atau berdasarkan ide. Jika menggunakan cara pertama, bidang penelitian disampaikan dengan cara menjelaskan apa yang dilakukan seseorang, dalam urutan kronologis. Contohnya, “Pada tahun 1960, Schleiden dan Schawn menemukan bahwa teknik kultur jaringan dapat digunakan untuk menumbuhkan kalus wortel, namun kalus… dst.”

Cara yang kedua: pengembangan ide–ide. Pendekatan ini

berfokus pada pengembangan konsep dasar untuk mengertikan bidang penelitian, dan mengarah ke penelitian saat ini. Author

diperlakukan secara sekunder, namun ditonjolkan ide yang

mereka telah kembangkan. Contoh: “Keuntungan lain dari Brassica adalah tinggi kandungan glucosinolate, dan dapat digunakan sebagai ”biofumigant” untuk mengontrol penyakit dalam tanah (soil borne disease). Biofumigasi dengan menggunakan sisa tanaman Brassica menjadi semakin populer di negara maju sejak methyl bromide dilarang karena tidak mudah terdegradasi,

karenanya tidak ramah lingkungan (Noble dan Sams, 2004; Harvey dan Sams, 2004). Juga, kandungan protein yang tinggi

pada ampas canola merupakan sumber pakan ternak bergizi

(DAWA, 2006; Kimber dan Mc.Gregor, 1995; Riley, 2004).” Jika

anda telah memulai menulis kajian pustaka, perbedaan antara kedua style ini akan tampak lebih jelas.

(35)

kajian pustaka, karena anda dapat menambahkan dan mengubah seiring kemajuan tulisan anda. ada beberapa sotware yang dapat digunakan untuk mengorganisir pustaka yang anda dapatkan, misalnya EndNote. Pastikan anda menyimpan dengan detail informasi yang anda dapatkan dari pustaka tersebut. Mulailah sedini mungkin menyimpan pustaka dengan baik, karena anda akan merasakan manfaatnya di kemudian hari.

tidak semua publikasi ilmiah bagus kualitasnya, dan tidak semua artikel sama bergunanya. Beberapa hasil penelitian sangat sederhana, bahkan artikel tersebut telah dipublikasikan pada jurnal bergengsi. anda harus dapat menilai artikel mana yang paling berguna. Sebagai contoh, dalam memilih metode yang akan digunakan, jangan menganggap suatu metode adalah yang pasti benar untuk diikuti karena telah digunakan oleh peneliti dan hasil penelitian telah dipublikasikan.

dalam pencarian pustaka, carilah buku, review artikel dan jurnal–jurnal hasil penelitian dalam bidang penelitian anda. Saat ini, kebanyakan universitas telah berlangganan jurnal–jurnal luar negeri yang dapat diakses mahasiswa secara gratis. Link penting dalam pencarian jurnal antara lain Proquest, htp://www.

proquest.com/, Science direct, htp://www.scientcedirect.com/, Springerlink, htp://link.springer.com/, elsevier, www.elsevier. com, dan sumber pustaka yang juga penting dan up to date adalah tesis kakak kelas dan tesis dari universitas lain yang dapat diakses dari Portal Garuda. Perpustakaan nasional Republik Indonesia juga telah berlangganan banyak jurnal baik nasional maupun internasional, yang dapat diakses melalui websitenya www.pnri. go.id.

Perumusan Masalah

(36)

yang spesiik. Penelitian yang baik akan dimulai dengan topik

yang kurang berurutan atau kurang teratur, menjadi berurut. Logika dan kepastian tidak memulai proses, tetapi merupakan hasil dari proses. Suatu masalah yang menjadi ketertarikan anda akan mulai muncul setelah anda mengumpulkan informasi melalui pustaka dan mendiskusikan topik dengan pembimbing. anda akan mulai melihat banyak gap dalam informasi yang ada, atau melihat bagian–bagian di mana pengetahuan mengarah ke ketidakpastian. Cobalah menuliskan perumusan masalah sebagai suatu pertanyaan atau beberapa pertanyaan dan kemudian buat suatu hipotesis, pertanyaan tentang apa jawaban yang anda perkirakan. Hipotesis tersebut akan memunculkan tujuan (yaitu apa yang akan anda lakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut) dan metode (bagaimana cara mencapai tujuan).

Saat mencoba mengidentiikasi masalah untuk topik

penelitian, anda akan segera menyadari bahwa tidak ada cara untuk menjawab semua masalah yang ada pada topik tersebut. anda tidak diharapkan untuk memecahkan seluruh permasalahan. Jika keseluruhan permasalahan telah ditetapkan, anda harus membuat batasan mengenai bagian yang akan

djawab dalam penelitian Anda. Ini diumpamakan seperti

membuat pagar sekitar rumah. Banyak hal praktis, seperti waktu, usaha, keuangan, yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan dimana “pagar akan dipasang”. Selalu ingat, bahwa apapun yang anda lakukan dalam penelitian akan mengarah ke suatu hal lain. Setiap pertanyaan yang terjawab akan membawa ke seratus pertanyaan yang lebih menarik lagi!

(37)

Hipotesis

Hipotesis, atau dugaan, harus dapat diuji dengan cara tertentu. Ketika membuat hipotesis, tanyakan kepada diri anda sendiri, apakah hipotesis tersebut mengarah dengan jelas ke suatu test/uji yang dapat di-manage (manageable), yang akan memberikan hasil yang berguna. apakah hipotesis tersebut terlalu luas, atau terlalu sempit, atau ke luar dari poin permasalahan? Hindari penggunaan kata–kata yang kurang jelas. Jika anda tidak yakin

mengenai cara menyatakan hipotesis secara spesiik, diskusikan

dengan pembimbing.

Sebaiknya lakukan penelitian pendahuluan untuk membantu menentukan jumlah variabel yang diteliti. Sebagai

contoh, pertanyaan Anda: “Bagaimana nutrisi mineral pada

pohon mempengaruhi kerentanan mereka terhadap serangan

serangga?” Maka hipotesis Anda mungkin: “Nutrisi mineral

yang tidak cukup berkaitan dengan serangan serangga yang lebih banyak”. namun, jika anda berpikir bagaimana cara menguji hipotesis tersebut, anda akan melihat bahwa hipotesis tersebut terlalu luas. Untuk mengujinya, anda perlu menguji semua spesies tanaman, semua nutrisi pada semua jaringan tanaman, dan serangan dari semua serangga yang ada di dunia. Jelas ini bukan yang ingin anda lakukan. Jadi anda harus melihat kembali dan

membuat pertanyaan yang lebih tepat, misal: “Apakah tingkat

nitrogen dan kalsium pada bagian daun dewasa mempengaruhi kerentanan pohon mangga madu terhadap serangan serangga kutu putih di Kota denpasar?

temuan penelitian yang baik adalah jika seorang peneliti berusaha keras untuk menentang hipotesis yang mereka ajukan. Seorang peneliti harus mengkritik idenya sendiri sekeras mungkin. Mengetahui di awal penelitian bahwa hipotesis awal anda salah, akan mempersiapkan anda untuk mencari cara

(38)

analisa statisik diperlukan untuk menjaga agar anda tetap ‘jujur’ dalam penelitian. Hipotesis biasanya menyatakan bahwa ada perbedaan antara a dan B, atau a mempunyai efek terhadap B. Hipotesis null pada pengujian statistik adalah bahwa tidak ada perbedaan atau pengaruh, dan hipotesis anda menjadi hipotesis alternatif. Kecuali jika anda dapat mendemonstrasikan perbedaan, anda harus menerima hipotesis null atau tidak ada perbedaan.

Tujuan

Untuk setiap hipotesis, akan membuat satu atau lebih tujuan yang akan memberitahukan kepada anda apa yang akan anda lakukan untuk menguji hipotesis. tujuan penelitian akan

membatasi penelitian yang akan dilakukan: apa yang termasuk

dan tidak termasuk dalam penelitian. Jika hipotesis seperti disebut di atas sebagai contoh, maka tujuan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Mengidentiikasi kisaran variasi nitrogen dan kalsium

pada pohon mangga di Kota denpasar pada 10 pohon yang diseleksi yang mewakili kisaran tingkat nutrisi tanah dan kelembaban di Kota denpasar.

2. Memilih area pohon mangga–yang mengalami serangan serangga kutu putih tingkat rendah, sedang dan tinggi, dan tanpa serangan, serta menentukan tingkat kalsium dan

nitrogen pada daun dari 4 tanaman.

Bagaimana Mengevaluasi Tujuan Anda

Beberapa pertanyaan dapat diajukan untuk menilai kualitas

tujuan penelitian. Pertanyaan yang paling penting adalah: apakah

(39)

Anda juga mesti bertanya pada diri sendiri: apakah setiap

tujuan mengarah langsung kepada metode yang jelas? tiap tujuan harus dapat langsung diterjemahkan ke dalam aksi atau metode

yang jelas. Pertanyaan lainnya: apakah tujuan ini memberi dasar

yang kuat untuk penelitian berikutnya dalam bidang ini? Ingatlah selalu bahwa anda tidak harus memecahkan seluruh masalah dalam bidang yang anda teliti. anda mungkin saja tidak dapat memecahkan masalah tersebut, meskipun diberi waktu seumur hidup untuk melakukan hal tersebut. Tujuan penelitian adalah

cara untuk mengatakan: “ini bagian permasalahan yang akan

saya pelajari”.

tujuan juga memberi cara dimana anda dapat secara kontinyu mengevaluasi kemajuan penelitian. tujuan penelitian merupakan kriteria performance dan capaian anda. akan tetapi, tujuan juga dapat direvisi sesuai proses penelitian. Setiap kali mengevaluasi kemajuan penelitian, anda mungkin harus mengganti atau menambah tujuan baru, atau setidaknya mempertajam atau mengganti kata –kata dalam tujuan.

Metode

tujuan penelitian merupakan transisi dari bagian pendahuluan ke metode, dari ide menjadi tindakan. Setiap tujuan memerlukan satu set metode dan berkaitan dengan metode sebelumnya. Metode biasanya dibedakan menjadi 2

bagian penting: 1) deskripsi tentang apa dan bagaimana data

dikumpulkan; 2) menceritakan apa yang akan anda lakukan setelah mendapat data, sehingga anda dapat menginterpretasikan data tersebut. Bagian kedua ini biasanya disebut analisis. dalam proposal,penulisan metode dalam bentuk ‘akan’, sedangkan pada tesis, dibuat dalam bentuk ‘lampau’.

(40)

atau bisa juga mengikuti dan memodiikasi metode dari paper

hasil penelitian yang sangat erat kaitannya dengan permasalahan yang akan anda teliti.

Sejak awal penelitian, ingatlah selalu untuk mengambil foto semua aspek penelitian anda, mulai dari persiapan lab, teknik khusus, lokasi di lapangan, dll. Foto–foto sangat penting dalam penulisan tesis nantinya dan lebih jauh lagi, akan membuat presentasi penelitian anda sangat menarik.

Jadual Penelitian

dalam studi program Pascasarjana, jadual penelitian merupakan inti dari kegiatan selama menuntut ilmu di S2 atau S3. Pastikan anda membuat jadual penelitian sedini mungkin untuk memastikan anda selalu on the right track dan tidak behind the schedule. Jadikan jadual tersebut sebagai pedoman dan usahakan untuk selalu menepatinya. Contoh jadual sudah ditampilkan pada Bab 2.

Saat Penelitian

Penelitian merupakan suatu proses sistematik untuk menginvestigasi suatu masalah. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan fakta atau bukti serta memperluas pengetahuan. Penelitian merupakan cara seseorang untuk mengetahui sesuatu yang menjadi ketertarikan orang tersebut.

Dimensi penelitian dapat berupa: 1) Eksplorasi, 2)

deskripsi, dan 3) Penjelasan. Penelitian tipe explorasi jika penelitian terkait dengan sesuatu yang ‘baru’ atau hanya sedikit penelitian yang terkait dengan bidang tersebut. Penelitian

tipe deskripsi bertujuan untuk mendeskripsikan detail spesiik

(41)

0

Tips Penting Saat Penelitian

1. Siapkan dan gunakan LOG BOOK!

Apa saja yang perlu dicatat pada LOG BOOK:

 Hari, tanggal

 Mulai dengan menulis protokol penelitian dengan rinci.

 apa yang akan anda lakukan

 Kalkulasi, perhitungan–perhitungan larutan,

pemipetan, dll

 Observasi: tulis sebanyak mungkin! Catat pula hasil

observasi yang kira – kira akan mendukung penelitian anda secara tidak langsung. Seperti saat pengamatan di lapangan, sedang hujan lebat.

 Saat berdiskusi dan hasil diskusi dengan pembimbing atau orang lain dalam kaitan penelitian anda

 Informasi penting dari paper, misal: metode baru

2. Jangan malu bertanya

 Bertanyalah pada pembimbing, teman sesama

mahasiswa, teknisi, tentang metode, perhitungan, rumus-rumus, bagaimana cara menggunakan suatu alat, dll.

3. Networking

 Bicara dengan kolega, ilmuwan yang bekerja pada topik serupa, industri

 Hadirilah seminar/workshop/conference, yang akan membuka lebar peluang bertemu dengan ilmuwan se bidang

(42)

Keanggotaan pada Kelompok Bidang Tertentu (Society Membership)

(43)

BAB IV

PRoPoSALPENELITIAN

B

ab III telah membahas tentang bagaimana menulis rencana kerja untuk penelitian anda. Seringkali rencana kerja atau proposal ditulis sebagai proposal untuk mendapatkan dana penelitian. Grantmanship adalah teknik mendapatkan bantuan dana untuk penelitian anda. tanpa keahlian untuk mendapatkan dana, kemungkinan besar anda harus mengerjakan penelitian orang lain, atau kegiatan lain untuk mendapat dana penelitian anda sendiri.

Penelitian Dasar Vs Penelitian Aplikasi

Berdasarkan tujuannya, penelitian dibedakan menjadi penelitian dasar/fundamental dan terapan/praktis. Penelitian dasar meliputi cara mendapatkan fakta atau dengan pertanyaan– pertanyaan tentang bagaimana alam semesta dan komponen-komponennya terbentuk, tidak harus berguna secara langsung untuk manusia. Penelitian terapan fokus pada aplikasi utuk manusia, berdasarkan prinsip–prinsip umum dan fakta dasar/ fundamental.

(44)

agency. national Science Foundation (nSF), CRdF dan banyak LSM lainnya memiliki sejarah panjang mendukung penelitian dasar, sedangkan USda, lebih mendukung penelitian aplikasi. di Indonesia, institusi yang menyediakan dana penelitian antara lain dIKtI, KeMenRISteK, dePtan melalui KKP3t, SeaMeO-BIOtROP, KeMenKeU melalui LPdP dan berbagai perusahaan

seperti TORAY (ITSF : Indonesia Toray Science Foundation),

FORd FOUndatIOn, JaRUM, KaLBe, dan L-OReaL.

trend saat ini lebih cenderung ke arah penelitian aplikasi. Sebagian besar penelitian, dapat dilihat sebagai penelitian dasar dan terapan. Salah satu keahlian penting yang harus anda pelajari

adalah untuk mengidentiikasi potensi manfaat penelitian Anda

bagi orang lain.

Sumber Dana

Sumber dana yang disediakan pemerintah Indonesia semakin banyak. dIKtI menyediakan berbagai skim penelitian yang berbeda – beda seperti Hibah Fundamental, Hibah Bersaing, Hibah Pekerti, Hibah Strategis nasional (Stranas) untuk dana hingga Rp 100 juta, lalu ada MP3eI, Hibah Kerjasama Luar negeri untuk dana lebih dari Rp 100 juta, dan skim lain yang dapat dicek di Website dIKtI. Untuk bidang pertanian secara luas, dePtan memberi kesempatan kepada Balai Penelitian untuk bekerja sama dengan universitas, melalui dana KP3t. SeaMeO- BIOtROP juga memberikan peluang dana penelitian setiap tahunnya. Kementerian Penelitian dan teknologi setiap tahunnya menyediakan dana bagi peneliti dengan jumlah yang cukup besar, sekitar Rp 300 juta per tahun. Sejak beberapa tahun lalu, Kementerian Keuangan melalui dana LPdP juga menawarkan dana penelitian hingga Rp 1 milyar per tahunnya.

(45)

peneliti asing sehingga mendapatkan kenalan dan kolaborator dalam penelitian. Kebanyakan penelitian dana asing memerlukan kolaborator dari negara maju.

Ketika ada pengumuman call for proposal, perhatikan beberapa hal yang dapat menjadi panduan dalam menyusun

proposal:

1. Topik atau bidang yang akan didanai: jika penelitian Anda

tidak masuk dalam kriteria, jangan membuang waktu memasukkan proposal, karena sudah pasti akan ditolak.

2. Jumlah dan lama waktu pendanaan: Ada biaya minimum

dan maksimum biaya yang dapat anda ajukan, juga perhatikan jangka waktu maksimumnya.

3. Persyaratan siapa yang dapat melamar: Beberapa dana

penelitian meminta persyaratan khusus bagi pelamar, seperti maksimal 5 tahun lulus Phd, minimal sudah doktor, minimal Master, dll.

4. Deadline: Pastikan proposal Anda submit sesuai waktu deadline. Saat ini banyak proposal yang harus disubmit secara online, harus di upload ke website tertentu. Sedapat mungkin, hindari men-submit proposal hingga detik terakhir, karena pelamar lain melakukan hal yang sama dan ini menyebabkan internet sangat sibuk dan seringkali

hang, sehingga anda tidak dapat submit tepat waktu.

5. Format: Panduan penulisan proposal akan berbeda untuk

sumber dana yang berbeda. Ikuti panduan secara teliti. Berapa batas jumlah halaman, jenis huruf, spasi, margin,

heading untuk topik utama, bentuk presentasi budget, warna sampul, dll.

6. Jumlah copy: Pastikan mengetahui jumlah copy yang

diminta oleh funding agency.

7. Kemana dikirim: Pastikan mengirim ke alamat yang benar,

(46)

Tujuan dan Struktur Proposal Penelitian

Proposal penelitian memiliki 3 tujuan utama. yang

pertama, proposal tersebut harus menjustiikasi kebutuhan

penelitian tertentu. Harus mampu meyakinkan orang lain bahwa ada masalah, dan bahwa sesuatu mesti dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Proposal harus memperlihatkan secara jelas bahwa penelitian hingga saat ini di bidang tersebut masih belum cukup, belum lengkap, dikerjakan secara lemah atau belum dikerjakan, dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

yang kedua, sebuah proposal harus menunjukkan bahwa

Anda memiliki kualiikasi dan mampu melakukan pekerjaan

tersebut. dalam proposal, harus ditunjukkan bahwa anda memiliki latar belakang untuk melakukan penelitian tersebut dan anda tahu bagaimana memanage staf dan waktu. Sertakan jadual kegiatan yang detail dan deskripsi sumberdaya yang ada, baik personil maupun material laboratorium yang penting untuk menjalankan penelitian tersebut.

yang ketiga, proposal harus mampu menunjukkan bahwa hasil apapun yang anda peroleh nantinya, akan memberikan informasi yang berguna untuk pemberi dana. anda harus membuat sangat jelas bahwa penelitian yang diajukan adalah realistis dan memiliki nilai, meski hipotesis benar atau salah. anda dapat menuliskan beberapa hipotesis, yang akan memberi informasi berguna. Sertakan, jika mungkin, suatu deskripsi penelitian pendahuluan yang bagus atau menonjol.

(47)

Peneliti dan Proposal

Karena penelitian merupakan suatu kegiatan bersama, aspek ‘personil’ dari usulan penelitian sangatlah penting. tanpa jaringan yang kuat dari personilnya, proposal yang sangat baik dari peneliti yang tidak dikenal, mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan untuk didanai. Sebagai mahasiswa, mungkin anda belum dikenal sebagai peneliti, jadi anda harus membangun dukungan jaringan yang meyakinkan untuk proposal anda. Misalnya, dengan menuliskan peneliti yang telah dikenal (pembimbing anda, atau dosen terkenal lainnya) sebagai peneliti (co-PI) akan menambah bobot reputasi mereka.

Sertakan dukungan kerjasama yang kuat di proposal. Pastikan menghubungi mereka secara langsung sebelum memulai penyusunan proposal. dapatkan dukungan tertulis dari mereka sebelum memasukkan nama mereka dalam proposal. anda akan kehilangan kredibilitas jika kolaborator mengetahui keikutsertaan mereka melalui orang lain.

Untuk menambah kekuatan proposal, anda dapat meminta surat dukungan dari orang yang sudah dikenal dalam bidang penelitian tersebut. Kirimi dia proposal anda untuk direview, dan minta beliau untuk memberi masukan dalam proposal anda untuk penyempurnaan.

Panduan Umum Persiapan Proposal

Proposal yang diserahkan atau disubmit untuk proses

review harus diketik dua spasi untuk memungkinkan reviewer

menuliskan komentar mereka. Jika memfoto copy, pastikan pilih

fotocopy yang berkualitas baik. Berikut panduan umum untuk

format dan isi proposal:

1. Halaman Judul

- Judul deskriptif yang singkat. Sebaiknya juga tidak

(48)

- tanda tangan peneliti utama

- alamat institusi dan nomer telepon

- Jumlah dana yang diusulkan

- tanggal mulai dan mungkin juga lama penelitian - tanda tangan persetujuan (misal dari dekan, Rektor,

Ketua Lembaga Penelitian)

2. abstrak

- abstrak terletak di halaman yang berbeda dengan halaman

judul. Sebaiknya tidak lebih dari satu paragraf dan berisi pernyataan singkat perlunya melakukan penelitian ini, tujuan penelitian, pendekatan yang digunakan, hasil yang

diharapkan dan signiikansinya. Abstrak yang kurang baik

adalah yang berfokus utama hanya pada metode. dalam penyusunan proposal, paling mudah untuk menulis abstrak terakhir, meskipun abstrak muncul di awal dokumen, bukan di akhir dokumen. abstrak biasanya paling dulu dibaca oleh reviewer. Jadi harus dibuat sejelas mungkin dan sesederhana mungkin. Jika anda tidak dapat menarik perhatian reviewer dengan abstrak anda, anda sudah kalah dari kompetisi perolehan dana penelitian.

3. Perumusan masalah dan tujuan.

tuliskan secara jelas tujuan dari penelitian ini, termasuk

justiikasinya. Jelaskan justiikasi Anda dalam hal gap

khusus dalam bidang/hal tertentu yang akan anda jawab dengan penelitian anda.

4. State of the Art/State of Knowledge

Berikan latar belakang informasi yang detail mengenai status permasalahan saat ini. dalam tesis, bagian ini disebut kajian pustaka atau latar belakang penelitian.

5. Metode

(49)

mengikuti tujuan, dan djelaskan dengan cara yang jelas

dan logis. Semua tahap penelitian harus dimasukkan, termasuk misalnya pemilihan lokasi, desain eksperimen dan pengambilan sampel, teknik pengukuran, manajemen data, dan prosedur analisis. Jika memungkinkan, berikan

justiikasi tentang metode yang dipilih. Jika penelitian

pendahuluan akan dilakukan, jelaskan juga. Jika penelitian pendahuluan telah dilakukan dan hasilnya dapat digunakan untuk memperkuat penelitian anda, masukkan dalam bagian pendahuluan, bukan di metode.

6. Jadual Kegiatan/ Timetable

Buat dengan terperinci dan pastikan memperhitungkan waktu untuk penyusunan laporan sebelum laporan akhir.

7. Personil

Berikan nama dan titel orang–orang yang berperan penting dalam proyek penelitian ini, diantaranya peneliti utama, peneliti, termasuk juga teknisi atau yang membantu lainnya. Jelaskan dengan singkat tanggung jawab masing–masing orang.

8. Kolaborasi

Penelitian anda pastinya memerlukan bantuan orang lain dengan keahlian khusus yang anda perlukan atau institusi yang mungkin memberi bahan dan akses ke laboratorium atau lokasi penelitian. Sebutkan semua sumberdaya manusia dan institusi yang mendukung penelitian andayang tidak termasuk dalam budget. Jelaskan peran masing–masing.

9. Pernyataan dukungan fasilitas

(50)

10. Budget

Mulai memperhitungkan biaya penelitian dengan membuat

datar apa–apa yang diperlukan dalam penelitian. Pastikan

jumlah biaya sesuai dengan biaya yang disediakan oleh institusi pemberi dana. Buatlah anggaran biaya yang realistik, dan sesuaikan persentase/proporsi anggaran untuk

masing–masing pos. Pos-pos yang djinkan biasanya:

a) Gaji/Upah. Untuk semua personel yang terlibat langsung dalam penelitian. Cek berapa gaji/upah untuk tiap kriteria personel yang diperbolehkan oleh institusi anda atau badan pemberi dana.

b) Bahan habis pakai. Untuk bahan dan alat yang relatif murah seperti alat-alat gelas, thermometer, pipet tip, botol kultur, dll. alat besar dan mahal seperti misalnya spektrofotometer, mesin PCR, biasanya tidak diperbolehkan. diharapkan sudah ada di institusi anda.

c) Biaya perjalanan. termasuk di dalamnya biaya pesawat, perjalanan lokal, biaya makan dan penginapan (akomodasi).

d) Biaya lainnya. Misal biaya untuk analisis statistik, publikasi, fotocopy, penjilidan.

Pembiayaan bersama (cost-sharing)

Pemberi dana akan senang melihat bahwa institusi anda mendukung penelitian yang anda usulkan. Beberapa

institusi pemberi dana mensyaratkan dukungan

(51)

0

ada beberapa cara untuk memerinci uang pada kolom anggaran universitas (dukungan biaya dari

universitas):

a) Biaya kendaraan kampus, bantuan administrasi, internet, telpon, computer.

b) Jika anda mahasiswa, bisa masukkan dosen pembimbing

atau dosen lainnya dan perhitungkan waktu yang mereka sediakan untuk membantu anda.

11. Datar Pustaka

Pastikan semua pustaka yang ada di teks, dituliskan di

datar pustaka, dan tata cara penulisan datar pustaka mesti

konsisten mengikuti satu aturan tertentu.

12. apendik

Masukkan curriculum vitae (Cv) dari peneliti utama dan peneliti. Cv yang baik umumnya berisikan nama, alamat, telpon, alamat email, pendidikan, pengalaman, keanggotaan dalam bidang ilmu tertentu, penghargaan (award) yang pernah diperoleh, publikasi dan pendidikan tambahan lainnya. Jika anda tidak memiliki publikasi, tapi menghadiri berbagai meeting dan memberi presentasi, anda dapat mengganti bagian ‘publikasi’ dengan ‘meeting

dan presentasi’.

tujuan menuliskan Cv adalah untuk menunjukkan

bahwa Anda berkualiikasi tinggi untuk pekerjaan tertentu,

untuk mendapat promosi, atau dalam hal ini, mendapatkan dana penelitian. Setiap kali anda menuliskan/menyiapkan Cv, sesuaikan dengan tujuan tertentu. Siapkan Cv anda untuk

menonjolkan kualiikasi Anda untuk melakukan penelitian yang

(52)

Penyetoran Proposal

Jika proposal telah selesai ditulis dan anda telah berusaha mengerjakan yang terbaik untuk saat itu, yakinkan bahwa itu yang terbaik. Perbaikan tentunya akan disarankan oleh reviewer

nantinya. Sebisanya anda menyetorkan proposal sebelum tanggal akhir penyetoran. terutama jika proposal harus

di-upload ke suatu website, lakukan seminggu atau selambatnya 2 hari sebelum hari akhir. Seringkali uploading menjadi sulit saat– saat terakhir karena setiap orang berusaha meng-upload juga, dan menyebabkan kemacetan, semacam traic jam.

Timing

(53)

BAB V

BERPIKIR TENTANg PENELITIAN

I

ngatlah bahwa penelitian ilmiah adalah untuk menguji ide (dalam bentuk hipotesis). Penelitian adalah bagaimana cara menelurkan ide–ide dan dengan cara bagaimana ide tersebut diperlakukan. Penelitian dapat dibagi menjadi 2

bagian yang saling berinteraksi satu sama lain: proses imajinatif

dan proses kritikal. Keduanya sama penting. tahap imajinatif bertujuan untuk penemuan, pemunculan ide melalui intuisi

sedangkan tahap kritikal merupakanveriikasi atau falsiikasi

ide–ide. dalam penelitian, anda tidak dapat masuk ke tahap pengujian sebelum anda memiliki ide atau hipotesis untuk diuji. Setelah pengujian, akan muncul ide baru lagi untuk dites.

Karena ide sangat penting dalam penelitian, adalah penting untuk mengetahui sesuatu tentang hal yang ingin anda teliti. Kita lihat apa permasalahan yang ada, selanjutnya timbul keinginan untuk meneliti permasalahan tersebut.

Intuisi

(54)

Banyak contoh di bidang ilmu pengetahuan, betapa pentingnya intuisi. Sebagian besar penemuan memiliki intuisi kunci yang terjadi, ketika pikiran seorang penemu tidak fokus pada suatu masalah. Contoh klasiknya adalah seorang ahli kimia Jerman bernama Kekule, pergi tidur setelah banyak minum-minuman keras dan bermimpi tentang enam kera yang saling mengejar satu sama lain dalam bentuk lingkaran, ekor satu kera dipegang pada gigi kera yang lain. Mimpi ini memberi ilmuwan tersebut suatu pertanda pada struktur bensin dan senyawa karbon.

Skeptisisme

tidaklah cukup mengetahui bagaimana memfasilitasi lahirnya ide–ide. anda juga harus menyadari bahwa respon spontan terhadap ide baru seringkali adalah penolakan. Lalu kita menggunakan pikiran sadar kita untuk melawan penolakan tersebut. Ini yang disebut skeptisisme. Skeptisisme seringkali merupakan reaksi otomatis untuk melindungi diri kita dari ide–ide yang kontras dengan pandangan kita yang sudah biasa terhadap dunia.

(55)

Peluang

dalam mempersiapkan pikiran anda untuk ide dan kreativitas penelitian, penting juga untuk mengetahui peran peluang. Mungkin sebagian besar temuan ilmiah, terutama yang paling penting dan revolusioner, datang tanpa diduga, atau setidaknya memiliki elemen peluang. Meskipun merupakan pengetahuan umum bahwa kadang–kadang kesempatan merupakan faktor dalam penemuan, skala kepentingannya

jarang disadari dan signiikansi peran tersebut seringkali tidak

dihargai atau dimengerti.

anda mungkin juga menemukan, jika tujuan penelitian telah dipikirkan jauh sebelumnya, tesis anda akhirnya akan menekankan lebih pada beberapa tujuan dibandingkan dengan yang lain, dan pentingnya penelitian anda; temuan anda; tidak akan menyebar rata seusai tujuan yang telah anda siapkan. dalam melakukan penelitian, seringkali tidak ada korelasi langsung antara usaha yang diberikan dan nilai hasil anda. anda mungkin menghabiskan 3 bulan bekerja pagi hingga petang pada satu aspek tertentu dari penelitian anda dan mendapatkan hasil yang tidak terlalu penting atau berharga. Lalu suatu sore mungkin anda melihat sesuatu yang baru dan dalam 2 jam menemukan sesuatu yang menjadi bagian terbesar dari penelitian anda.

Peran Logika

Logika atau reason, yang berarti kebenaran atau validitas, tidak ada kaitan dengan pikiran yang produktif. Serupa dengan hal tersebut, intuisi, dasar dari penghasilan ide, tidak memperhitungkan kebenaran dan validitas. dalam penelitian, penemuan memerlukan sikap pikiran yang berbeda dari yang

diperlukan untuk pengujian: penemuan dan pengujian adalah

(56)

sikap mental dan keahlian yang berbeda untuk digunakan pada waktu yang tepat saat penelitian.

(57)

BAB VI

TEKNIK PRESENTASI

S

elain menguasai teknik dalam penelitian, anda juga harus mampu berkomunikasi, baik dalam bentuk tulisan, maupun dalam kata–kata; apa yang anda lakukan, dan kenapa serta bagaimana melakukannya. Satu–satunya cara untuk mengatasi kegugupan dalam berbicara di depan publik adalah dengan berlatih. Mulailah dari sekarang. anda semestinya dapat berbicara tentang penelitian anda kapan saja setelah proposal selesai ditulis. Satu–satunya perbedaan utama antara membicarakan penelitian yang tidak lengkap versus

penelitian yang sudah selesai adalah, pada penelitian yang belum selesai, anda berbicara tentang hipotesis, bukan hasil sebenarnya. Membicarakan tentang penelitian anda sembari penelitian berlangsung seringkali memberi anda feedback dari

audiens mengenai kekuatan dan kelemahan pekerjaan anda, dan juga ide–ide baru, yang dapat dipertajam dan memperbaiki baik penelitian itu sendiri, maupun tulisan akhir.

(58)

biasanya ada pengumuman pertemuan dan ‘call for papers’. Pengumuman ini biasanya disampaikan 6 bulan atau lebih sebelum waktu pertemuan dan mensyaratkan anda untuk

men-submit judul dan abstrak. Bahkan pada penelitian yang sedang berjalan, tidak sulit untuk memikirkan dan mensubmit satu judul atau bahkan abstrak, dan nantinya dapat anda tambahkan saat waktu konferensi tiba. Beritahukan pada pembimbing bahwa anda akan menghadiri konferens tersebut. Mudah-mudahan pembimbing bisa membantu mencarikan dana untuk memenuhi biaya perjalanan anda. Pada banyak universitas, ada travel grant

yang bisa dilamar oleh mahasiswa Pascasarjana untuk menghadiri konferensi. Jika anda membantu penelitian dosen pada proyek yang didanai, tanyakan pada pembimbing jika anggarannya cukup untuk men-support perjalanan anda. Jika anda memberi presentasi (give a talk) kemungkinan anda dapat dibiayai.

Berbicara vs Menulis

(59)

yang memberi presentasi yang sangat baik adalah mereka yang mengerti prinsip dasar untuk mempersiapkan dan memberikan presentasi oral, yang sering berlatih, berlatih dan berlatih dan selalu mempersiapkan presentasinya dengan baik.

Presentasi yang Baik vs Presentasi yang Buruk

Untuk mengeta

Gambar

Gambar 1.  Proses Penelitian
Tabel 1.  Perkiraan jadual aktivitas penelitian mahasiswa S2
Gambar 3. Contoh miniatur poster
tabel data

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan antara cakupan program yang dicapai di provinsi Bali berdasarkan laporan program dengan target Standar Pelayanan Minimal (SPM), target MDG’s tahun 2015, Rencana

Penggunaan Media Permainan Kartu Kuartet Dalam Meningkatkan Penguasaan Mufradat Bahasa Arab (Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII di MTs N Wonokromo Pleret Bantul

Dalam perspektif ini, kita bisa melihat bahwa politik yang dibicarakan Eko Nugroho bukan sekadar politik praktis tentang Negara dalam konsepnya yang besar, tetapi lebih

Saudara ditugasi untuk menjadi ketua tim dalam tugas audit operasional atas proyek pembangunan gedung Kantor Gubernur Propinsi PQR. Gedung proyek tersebut dibangun di atas tanah

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

Untuk itu maka diperlukan penyusunan data dalam bentuk yang lebih kontinu dan obyektif sehingga jika diperoleh data baru yang berada pada sekitar data yang ada tetapi

Titik berat bidang gabungan Mempersiapka n tugas dan mendiskusikan nya dalam kelompok Menyelesai kan permasalah an titik berat dan mendiskusi kannya Kemampuan dalam

Begitu pula dengan hasil observasi siswa menunjukkan adanya peningkatan pada tanggung jawab, kerjasama dan kedisiplinan saat pembelajaran dengan memperoleh nilai