• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUBLIKASI ILMIAH Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa “Surakarta” Di Taman Semar Karangpandan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PUBLIKASI ILMIAH Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa “Surakarta” Di Taman Semar Karangpandan."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PUBLIKASI ILMIAH

PUSAT KEBUDAYAAN SENI TRADISIONAL JAWA “SURAKARTA”

DI TAMAN SEMAR KARANGPANDAN

 

Disusun sebagai Pemenuhan dan Pelengkap Syarat Guna Mencapai

Gelar Sarjana Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Progam Studi Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Penyusun : APRILLIA PUTRI KUSUMA DITA

NIM : D 300 090 002

Judul TA : PUSAT KEBUDAYAAN SENI TRADISIONAL JAWA “SURAKARTA” DI TAMAN SEMAR KARANGPANDAN

Mengetahui,

Surakarta, 11 juli 2013 Pembimbing I

(Dr. Ir. Dhani Mutiari, MT)

Surakarta, 11 juli 2013 Pembimbing II

(Ir. Nurhasan, MT)

(3)
(4)
(5)

PUSAT KEBUDAYAAN SENI TRADISIONAL JAWA “SURAKARTA”

DI TAMAN SEMAR KARANGPANDAN

Aprillia Putri Kusuma Dita D 300 090 002

Program Studi Arsitektur fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI

Jawa Tengah adalah sebuah provinsi yang memiliki banyak kebudayaan

seni lokal. Namun kebudayaan seni tradisional tersebut terancam punah. Yang

menjadikan penyebab dari kepunahan tersebut adalah minimnya perhatian

pemerintah terhadap kebudayaan seni tradisional tersebut. Berdasarkan lingkup

budaya dibedakan menjadi 3 lingkungan budaya Jawa Tengah yaitu Pesisir Utara

(Tegal), Negeri Gung (Surakarta), Banyumas/Bagelen. Jadi kata Surakarta pada

judul bukan merupakan daerah pemerintahan melainkan lingkup budaya.

Saat ini taman budaya Jawa Tengah tidak hanya digunakan untuk

kesenian Jawa Tengah saja. Namun Taman Budaya Jawa Tengah namun

memfasilitasi semua elemen seni. Taman Budaya tidak ada hubungannya dengan

pariwisata, karena biasanya pariwisata lebih melihat dunia seni pada aspeknya

yang sudah jadi sedangkan taman budaya lebih pada apa yang sedang terjadi.

Dan Taman Budaya hanya berfungsi sebagai pusat seni.

Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan diatas bahwasanya Surakarta

memerlukan suatu wadah yang bisa dijadikan objek tujuan wisata yang mana

disitu disuguhkan pertunjukan berbagai seni tradisi dari Surakarta. Seperti

halnya Bali, dimana wisatawan yang datang berkunjung ke Bali bisa datang

kesuatu tempat yang mana disitu disuguhkan pertunjukan tarian khas Bali dan

(6)

Oleh sebab itu perlu adanya perencanaan dan perancangan suatu wadah tujuan

wisata yang mana dalam wadah tersebut wisatawan domestic maupun manca

Negara bisa mengetahui dan belajar mengenai kebudayaan seni tradisional Jawa,

khususnya Surakarta.

Alasan pemilihan lokasi/site, yang mana di jatuhkan pilihan pada Taman

Semar Di Karangpandan, Kabupaten Karanganyar dengan berbagai alasan dan

pertimbangan. Yang pertama karena memang lahan di Solo kota sudah sangat

penuh, yang kedua ingin mengangkat bangunan icon Patung Semar yang sudah

ada agar menjadi objek wisata yang menghasilkan, alasan yang ketiga karena

letak Patung Semar itu sendiri berada di daerah dataran tinggi, yang memiliki

suhu udara yang masih sejuk dan pemandangan yang masih alami.

Diharapkan dengan adanya perencanaan dan perancangan ini mampu

menghasilkan suatu wadah pendidikan, pelatihan, dan pertunjukan bahkan wisata

dengan konsep alam sehingga memberi suasana yang berbeda.

Kata Kunci : Pusat Kebudayaan; Seni Tradisional Jawa; Taman Semar

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Jawa Tengah adalah sebuah provinsi yang memiliki banyak

kebudayaan seni lokal. Namun kebudayaan seni tradisional tersebut

terancam punah. Yang menjadikan penyebab dari kepunahan tersebut

adalah minimnya perhatian pemerintah terhadap kebudayaan seni

tradisional tersebut. Berdasarkan lingkup budaya dibedakan menjadi 3

lingkungan budaya Jawa Tengah yaitu Pesisir Utara (Tegal), Negeri

Gung (Surakarta), Banyumas/Bagelen. Jadi kata Surakarta pada judul

bukan merupakan daerah pemerintahan melainkan lingkup budaya.

Saat ini taman budaya Jawa Tengah tidak hanya digunakan untuk

kesenian Jawa Tengah saja. Namun Taman Budaya Jawa Tengah

namun memfasilitasi semua elemen seni. Taman Budaya tidak ada

hubungannya dengan pariwisata, karena biasanya pariwisata lebih

(7)

melihat dunia seni pada aspeknya yang sudah jadi sedangkan taman

budaya lebih pada apa yang sedang terjadi. Dan Taman Budaya hanya

berfungsi sebagai pusat seni.

Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan diatas bahwasanya

Surakarta memerlukan suatu wadah yang bisa dijadikan objek tujuan

wisata yang mana disitu disuguhkan pertunjukan berbagai seni tradisi

dari Surakarta. Seperti halnya Bali, dimana wisatawan yang datang

berkunjung ke Bali bisa datang kesuatu tempat yang mana disitu

disuguhkan pertunjukan tarian khas Bali dan drama musikal tradisional

Bali yang menceritakan kisah atau cerita rakyat Bali. Oleh sebab itu

perlu adanya perencanaan dan perancangan suatu wadah tujuan wisata

yang mana dalam wadah tersebut wisatawan domestic maupun manca

Negara bisa mengetahui dan belajar mengenai kebudayaan seni

tradisional Jawa, khususnya Surakarta.

Dengan diadakan berbagai upaya oleh pemerintah dalam

meningkatkan kesenian budaya local maka dari situlah muncul

keinginan menciptakan sebuah wadah yang bisa menampung berbagai

aktifitas seni budaya. Sebuah wadah yang mana memfasilitasi kegiatan

pelatihan, penelitian serta pengembangan (pertunjukan) khas Kabupaten

Karanganyar. Diharapkan dengan adanya wadah tersebut kesenian

tradisional Karanganyar bisa lebih mendunia, dan bisa menjadi daya

tarik wisatawan.

Alasan pemilihan lokasi/site, yang mana di jatuhkan pilihan pada

Taman Semar Di Karangpandan, Kabupaten Karanganyar dengan

berbagai alasan dan pertimbangan. Yang pertama karena memang lahan

di Solo kota sudah sangat penuh, yang kedua ingin mengangkat

bangunan icon Patung Semar yang sudah ada agar menjadi objek wisata

yang menghasilkan, alasan yang ketiga karena letak Patung Semar itu

sendiri berada di daerah dataran tinggi, yang memiliki suhu udara yang

(8)

Diharapkan dengan adanya perencanaan dan perancangan ini

mampu menghasilkan suatu wadah pendidikan, pelatihan, dan

pertunjukan bahkan wisata dengan konsep alam sehingga memberi

suasana yang berbeda.

2. Tujuan

a. Merencanakan dan merancang suatu wadah yang mampu

menciptakan suatu Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa

“Surakarta”.

b. Merencanakan dan merancang suatu kawasan yang sesuai dengan

aktivitas didalamnya sehingga bangunan tersebut mampu menjadi

daya tarik bagi pengunjung.

B. LANDASAN TEORI 1. Pusat Kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville

J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala

sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan

yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu

adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun

temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian

disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan

pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta

keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan

lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas

suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan

keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan

(9)

kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota

masyarakat.

2. Pengertian Seni

Seni dalam bahasa Yunani-Techne, Latin-Ars, Jerman-Kuns dan

dalam bahasa Inggris berarti Art. Dari kesemuanya berarti ketrampilan

dan kemampuan. Keterampilan dan kemampuan ini dikaitkan dengan

tujuan dalam seni misalnya nilai estetis, etis dan nilai praktis.

Pengertian seni menurut Denis Husiman seni adalah mencipta

dalam arti luas. Mencipta mempunyai 3 sasaran utama, yaitu nilai

filosofi (perangai dasar, nilai psikologi sasarannya ialah aktivitas

menghayati seni), kedua nilai psikologi sasarannya ialah aktivitas

menghayati dan mencipta serta telaah tentang seni, sedangkan yang

ketiga mempunyai sasaran yang berkaitan dengan fungsi sosial seni.

Selain sebagai aktivitas terjadi dari adanya hubungan timbal balik

antara seniman sebagai pencipta seni, karya seni, dan masyarakat

sebagai pengamat. Dari adanya hubungan timbal balik tersebut maka

aktivitas seni juga sebagai media komunikasi.

3. Seni Tradisional Jawa a. Tari

b. Karawitan

c. Pedhalangan

d. Wayang Orang

e. Batik

f. Gerabah

g. Seni Pahat

4. Bentuk Rumah Jawa

a. Joglo

b. Limasan

c. Kampung

d. Panggang-Pe

(10)

5. Ornamen Jawa

1. Data-Data Yang Diperlukan a. Data Fisik

b. Potensi Site

c. Kondisi Geografis

d. Topografi

e. Tata Guna Lahan

f. Data Non Fisik

1) Aktivitas-aktivitas sekitar site

2) Sirkulasi dan pencapaian

3) Kebutuhan Ruang

4) Hal-hal yang berhubungan dengan interior bangunan yang

disesuaikan dengan tradisional jawa

5) Hal-hal yang berhubungan dengan Pusat Kebudayaan Seni

Tradisional Jawa

2. Metode Pengumpulan Data

1) Survey Lapangan

Ialah dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek

di lapangan.

2) Wawancara

(11)

Ialah cara yang dipakai untuk memperoleh informasi melalui

kegiatan interaksi sosial antara penulis dengan orang yang jauh

lebih mengetahui mengenai kondisi dan keadaan lokasi

perencanaan dari berbagai aspek. Di dalam interaksi itu penulis

berusaha mengungkapkan gejala yang sedang diteliti melalui

kegiatan tanya jawab.

3) Studi Literatur

Ialah dengan mengambil beberapa referensi dan data-data yang

penting untuk bahan perlengkapan dalam pengamatan dan

sebagai landasan teori yang memuat tentang : Seni Tradisional

Jawa dan Arsitektur Jawa.

3. Metode Analisis

Dengan mengidentifikasi masalah yang ada, mengelompokkan

dan mengaitkan antara masalah sesuai dengan komponen-komponennya

dalam tahapan-tahapan, kemudian menganalisa masalah tersebut dan

mengambil suatu kesimpulan yang dapat ditransformasikan dalam

konsep perencanaan dan perancangan (metode deskriptif).

4. Metode Sintesa

Pemecahan masalah berdasarkan persyaratan dan standar yang

berlaku untuk kemudian disimpulkan sebagai tolak ukur pembuatan

konsep perencanaan dan perancangan dalam bentuk kerangka yang

terarah dan terpadu berupa diskripsi konsep perencanaan dan

(12)

D. HASIL

Hasil dari studi perancangan ini dihasilkan sebuah massa bangunan pada

kawasan Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa yang terdiri dari :

1. Kawasan Pendidikan

2. Kawasan Pengelola

3. Kawasan Wisata Kuliner

4. Kawasan Art Center

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Perancangan Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa ini menjadi

sebuah upaya dalam meningkatan studi dalam ruang arsitektur penulis.

Perancangan yang telah dibuat ini memiliki tolak ukur dalam

pemberdayaan SDA dan potensi daerah perancangan yang dalam hal ini

adalah kecamatan Karangpandan agar pembangunan dan penempatan

ruang public bisa tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan yang ada

sebagai sentral bisnis, pendidikan dan pariwisata berbasis Mixed Use

Area.

2. Saran

Dalam sebuah perancangan kawasan dan bangunan yang digunakan

untuk sarana publik banyak memiliki point – point penting yang harus

diperhatikan. Mulai dari aspek sosial, pola aktifitas pengguna,

(13)

aksesbilitas, dan analisis – analisis desain kawasan dan bangunan yang

memiliki pengaruh terhadap kondisi alam serta situasi yang ada si

lokasi perancangan. Hal ini merupakan upaya untuk menghasilkan

desain kawasan dan bangunan yang maksimal dan prima dalam segala

hal.

F. DAFTAR PUSTAKA BUKU :

Achmadi, Asmoro. 2004. Filsafat dan Kebudayaan Jawa. Cendrawasih,

Surakarta

Buku Perjalanan Taman Budaya Jawa Tengah, 2007

Buku Profil Kebudayaan Karanganyar, 2010

Hasil Laporan Seminar, Pencerminan Nilai Budaya Dalam Arsitektur Di

Indonesia, Universitas Indonesia, Djambatan

Karanganyar Dalam Angka 2012

R. Ismunandar K. 1997. Joglo Arsitektur Rumah Tradisional Jawa. Dahara

Prize, Semarang

Raditya,Risang. 2010. Wisata Perikanan Darat Aquakultur Di

Karangpandan. UMS, Surakarta

Rahmawati, Rezania Tri. 2009. Taman Budaya Di Tegal. LP3A Universitas

Diponegoro, Semarang

Sulistyo, Edi Tri. 2005. Kajian Dini Pendidikan Seni. UPT, Surakarta

Sumukti, Tuti. 2005. Semar Dunia Batin Orang Jawa. Galang Press, Jogja

Utomo, Tri Prasetyo, dkk. 2007. Akrsitektur dan Interior Nusantara Seri

Jawa. ISI Surakarta, Surakarta

WEBSITE :

http://www.greenschool.org/

http://id.wikipedia.org/wiki/Solo_Raya

http://skyscrapercity.com

(14)

10 

 

www.oca-sulistya.blogspot.com

www.heroesoesanto.blogspot.com

www.mediaindonesia.com

www.antarafoto.com

http://reddamuralart.wordpress.com/2012/09/09/jenis-karya-seni-rupa-terapan-daerah-setempat/

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

http://digilib.petra.ac.id

(15)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Achmadi, Asmoro. 2004. Filsafat dan Kebudayaan Jawa. Cendrawasih, Surakarta

Buku Perjalanan Taman Budaya Jawa Tengah, 2007

Buku Profil Kebudayaan Karanganyar, 2010

Hasil Laporan Seminar, Pencerminan Nilai Budaya Dalam Arsitektur Di

Indonesia, Universitas Indonesia, Djambatan

Karanganyar Dalam Angka 2012

R. Ismunandar K. 1997. Joglo Arsitektur Rumah Tradisional Jawa. Dahara Prize,

Semarang

Raditya,Risang. 2010. Wisata Perikanan Darat Aquakultur Di Karangpandan.

UMS, Surakarta

Rahmawati, Rezania Tri. 2009. Taman Budaya Di Tegal. LP3A Universitas

Diponegoro, Semarang

Sulistyo, Edi Tri. 2005. Kajian Dini Pendidikan Seni. UPT, Surakarta

Sumukti, Tuti. 2005. Semar Dunia Batin Orang Jawa. Galang Press, Jogja

Utomo, Tri Prasetyo, dkk. 2007. Akrsitektur dan Interior Nusantara Seri Jawa. ISI

(16)

20

 

http://reddamuralart.wordpress.com/2012/09/09/jenis-karya-seni-rupa-terapan-daerah-setempat/

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

http://digilib.petra.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Sistem Informasi dengan Metode Waterfall.. Sistem

Dengan ini saya menyatakan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul Kajian Waktu Panen dan Pemupukan Fosfor Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Asiatikosida Tanaman Pegagan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang luas secara khusus perkembangan dunia pendidikan dalam pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran

[r]

R., 2012, Karakterisasi Simplisia, Isolasi Minyak Atsiri Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara GC-MS Dari Rimpang Lempuyang Gajah (Z. zerumbet SM.), skripsi, Program

Kedua, energi listrik yang dihasilkan digunakan oleh pompa untuk menghasilkan tekanan sehingga pupuk cair dapat dialirkan. Pada tahap ketiga, pupuk cair akan

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain adalah penelitian ini memfokuskan pada hubungan antara pengetahuan suami tentang keluarga berencana dengan sikap

Selain itu pemasaran merupakan fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang dapat dilayani dengan