• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI KELAS DENGAN MENGGUNAKAN KONSELING EKLEKTIK MELALUI MEDIA KREATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 17 MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI KELAS DENGAN MENGGUNAKAN KONSELING EKLEKTIK MELALUI MEDIA KREATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 17 MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI KELAS DENGAN

MENGGUNAKAN KONSELING EKLEKTIK MELALUI MEDIA KREATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 17 MEDAN

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH :

ZEINI AFFIS

NIM : 108 121 063

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ZEINI AFFIS NIM. 108121063

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahan pada Program S-1 di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini ialah ”Upaya meningkatkan self efficacy siswa dalam mengemukakan pendapat di kelas dengan menggunakan konseling eklektik melalui media kreatif pada siswa kelas VII SMPN 17 Medan”

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik,M.Si selaku rektor UNIMED yang telah memberikan kesempatan pada penulis melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs.Nasrun Nasution, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED

3. Bapak pembantu dekan I, Pembantu Dekan II dan Bapak pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED

(4)

iii

5. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty., M.S.,Kons., S.Psi selaku dosen pembimbing yang sangat banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi 6. Bu Dra Kemali Syarif, M.Pd , Ibu Dra Rosmala Dewi, M.Pd.Kons dan Ibu

Dra.Rahmulyani, M.Pd.Kons selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.

7. Bapak dan ibu dosen fakultas ilmu pendidikan yang telah memberikan pengajaran selama penulis duduk sebagai mahasiswa di fakultas ilmu pendidikan UNIMED

8. Bapak Drs. Monang Siregar, M.Pd selau kepala sekolah di sekolah SMP Negeri 17 Medan yang memberikan izin bagi penulis melakukan

penelitian di SMPN 17 Medan.

9. Ibu Sri Kemala Khairani selaku wakil kepala sekolah di sekolah SMP Negeri 17 Medan yang banyak memberikan bantuan dan kemudahan bagi penulis dalam melakukan penelitian di SMPN 17 Medan.

10.Kepada keluarga tercinta terutama Ayahanda tercinta M. Yahya dan Ibu tercinta Harlina .P. yang selama ini selalu memberikan dukungan, semangat, doa serta moril dan materil kepada penulis.

11.Buat kakanda Desi Harisa,S.Pd dan adinda M. Ridho Fauzi yang telah memberikan dukungan dan doa serta kepada keponakan penulis Meisha Karisa Putri yang lucu dan sedikit nakal yang senantiasa menghibur penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(5)

rekan-iv

rekan seperjuangan yang ada dikelas reguler BK O8 UNIMED yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Seluruh pihak yang telah membantu dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebut satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya. 14.Buat seseorang yang terspesial Tri Syawalia yang telah banyak

memberikan motivasi serta bantuan bagi penulis.

15.Teman-teman sebisnis di Oriflame dan semua pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materi, yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat membantu dan memberi manfaat bagi para pembaca.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

(6)

v

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy……..……... 11

2.1.3 Self Efficacy dalam Mengemukakan Pendapat..……… .. 15

2.1.4 Konseling Eklektik dengan Media Kreatif……… ... 17

a. Konseling Eklektik………... 17

2.1.5 Meningkatkan Self Efficacy Siswa dalam Mengemukakan Pendapat di Kelas………… ... 28

(7)

vi

3.5Teknik Pengumpulan data ... 38

3.6Uji Coba Instrument... 41

3.7 Teknik Analisis Data... 42

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………... 44

4.1Hasil Penelitian ...44

4.1.1Keadaan fisik lingkungan SMP Negeri 17 Medan………...... 44

4.1.2Data Proses Konseling Eklektik ...45

4.1.3Pengujian Hipotesis... ...51

4.3 Pembahasan………... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 53

5.1 Kesimpulan………... 53

5.2 Saran………... 53

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Perencanaan Perangkat Penelitian 34

Tabel 3.2 Perencanaan Perangkat Penelitian 36

Tbael 3.3 Skor alternatif Jawaban Angket 39

Tabel 3.4 Lay Out Skala Self-Efficacy 40

Tabel 4.1. Rancangan Penilaian Kegiatan Konseling 45

Tabel 4.2 Data Penilaian Media Kreatif 46

Tabel 4.3 Data Penilaian Proses Konseling 47

Tabel 4.4 Penilaian Aktivitas Pelaksanaan

Konseling Individu 48

Tabel 4.5 Analisis Hasil Verbatim Self Efficacy

Dalam Mengemukakan Pendapat di Kelas 49

Tabel 4.6 Perbandingan Peningkatan Self Efficacy Dalam

Mengemukakan Pendapat Di Kelas 50

Tabel 4.7 Keberhasilan Konseling Dalam Meningkatkan

self Efficacy Siswa Mengemukakan Pendapat

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Komunikasi memegang peranan dalam pemantapan pembelajaran dan prilaku yang diharapkan,hubungan interpersonal antara guru dengan siswa, dan penyampaian intruksi,termasuk di dalamnya bertanya, memuji, dan umpan balik individu ( Elliot, Kratochwill, Littlefield Cook, & Travers, 2000 dalam Anwar, 2010). Komunikasi dan interaksi di dalam kelas sangat menentukan efektifitas dan mutu pendidikan ( Arismunandar, 2003 dalam Anwar, 2010)

(Motley dalam Anwar,2010) menyatakan bahwa sekitar 85 % individu mengalami kecemasan yang tidak menyenangkan berkenaan dengan berbicara di depan umum. Hal ini juga terjadi pada 15 % sampai 20 % mahasiswa Amerika. Penanganan kecemasan antara satu individu dengan individu lainnya dapat berbeda, tergantung pada penilaian pribadi individu terhadap kemampuan yang dimilikinya yang disebut dengan self-efficacy (Sarafino,1994). Bandura (1997) mendifinisikan self-efficacy sebagai keyakinan individu bahwa ia dapat menguasai situasi dan memperoleh hasil yang positif. Penilaian seseorang terhadap

self-efficacy memainkan peranan besar dalam hal bagaimana seseorang melakukan

pendekatan terhadap berbagai sasaran, tugas, dan tantangan.

(10)

individu. Keyakinan yang didasari oleh batas-batas kemampuan yang dirasakan akan menuntut kita berprilaku secara mantap dan efektif.

Berdasarkan pengamatan selama melaksanakan program praktik lapangan pada bulan oktober dan hasil wawancara dengan guru BK SMA negeri 1 STABAT serta data hasil aplikasi instrumentasi yang diselenggarakan tanggal 28 Oktober 2011, hal yang sama terjadi juga kepada siswa-siswa SMAN 1 Stabat. Sekitar 60% siswa kelas XII SMA Negeri 1 STABAT yang berjumlah 216 mengalami permasalahan dalam memberikan pendapat maupun pertanyaan di depan kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Kondisi yang sama terjadi juga di SMP Negeri 17 Medan yang menjadi sasaran penelitian ini. Berdasarkan pengumpulan data awal dengan menggunakan angket self efficacy pada siswa kelas VII-5 berjumlah 36 siwa yang dilakukan pada tanggal 22 Maret 2012 menunjukkan bahwa 68% siswa di kelas tersebut mengalami permasalahan

self-efficacy dalam mengemukakan pendapat di kelas.

Permasalahan self efficacy dikalangan siswa ini sangat serius dan harus segera ditangani, karena apabila dibiarkan begitu saja akan memberi dampak buruk bagi siswa kedepannya. Salah satunya akan menghambat perkembangan siswa dalam berkomunikasi lisan khususnya di dalam kelas. Mengingat bahwa di dalam setting kelas, esensi proses belajar mengajar adalah komunikasi sebagai pengantar interaksi verbal dan non verbal siswa dengan guru dan siswa dengan siswa (Connor,1996 dalam Anwar, 2010).

(11)

memberikan bimbingan dan nasehat. Namun tampaknya upaya-upaya ini masih belum efektif untuk meningkatkan self-efficacy siswa dalam mengemukakan pendapat. Salah satu penyebabnya diduga karena ketidaksesuaian dengan gaya belajar siswa dalam menerima informasi. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu adanya cara baru yang benar-benar efektif dan efisien. Satu pendekatan baru dalam konseling yakni pendekatan konseling individual dengan model eklektik (integrasi) melalui media kreatif. Konseling eklektik melalui media kreatif ini adalah konseling yang sangat efektif dalam membantu menangani permasalahan siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh (Smith dikutip dalam Gunarsah (1992)) terhadap psikolog-klinis dan psikolog-konseling mengenai orientasi teori yang mereka pakai dalam praktik, ternyata pendekatan eklektik berada di peringkat pertama dengan perincian sebagai berikut: (1) Eklektik 41.20%, (2) Psikoanalisis 10.84%, (3) Kognitif-Behavioristik 10.36%, (4) Terpusat pada pribadi 8.67%, (5) Behavioristik 6.75% dan teori yang lain rata-rata 0 – 2%. Demikian juga yang dikemukakan Young, Feller & Witmer dikutip dalam Corey (1991) bahwa konselor pendidikan dan konselor dalam bidang kesehatan jiwa, menggunakan Konseling Eklektik sebagai prioritas pertama. Hasil penelitian inilah yang menjadi alasan kuat bagi peneliti untuk memilih pendekatan eklektik dalam melakukan konseling untuk mengatasi permasalahan siswa dapat.

(12)

konseli, 4) Sesi konseling tidak fokus, 5) Menunggu terlalu lama untuk fokus/funnel, 6) Tidak menggunakan teori konseling, 7) Membuat konseling membosankan karena jarang menggunakan teknik kreatif, 8) Tidak memperhatikan suara dan wajah konseli. Mengacu pada pendapat ini model konseling eklektik juga dapat dilaksanakan dengan menggunakan media kreatif karena akan lebih menyenangkan dan meningkatkan keaktifan konseli dalam berfikir dan memahami persoalan selama sesi konseling. Beranjak dari kondisi ini dan perlunya mengatasi masalah secara efektif dan efisien maka dilaksanakan penelitian yang berjudul ”Upaya meningkatkan self efficacy siswa dalam mengemukakan pendapat di kelas dengan menggunakan konseling eklektik melalui media kreatif pada siswa kelas VII SMPN 17 Medan Tahun Ajaran 2011/2012”

1.2Identifikasi Masalah

Berbagai masalah siswa diidentifikasi sebagai berikut :

1. Banyak masalah siswa belum terselesaikan secara efektif

2. Guru belum sepenuhnya mampu menyelesaikan permasalahan siswa 3. Cara baru belum ditemukan guru BK untuk menangani permasalahan siswa 4. Belum diketahui pengaruh layanan konseling eklektik dengan media kreatif

(13)

1.3Pembatasan Masalah

Melihat banyaknya permasalahan yang teridentifikasi, kiranya perlu dilakukan pembatasan masalah supaya lebih jelas. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan konseling eklektik melalui media kreatif dalam menangani permasalahan self-efficacy siswa dalam mengemukakan pendapat di kelas.

1.4Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Apakah self-efficacy dalam mengemukakan pendapat di kelas dapat ditingkatkan dengan menggunakan konseling eklektik melalui media kreatif pada siswa kelas VII SMP Negeri 17 Medan.

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan upaya peningkatan

self-efficacy dalam mengemukakan pendapat di kelas dengan menggunakan konseling

eklektik melalui media kreatif pada siswa kelas VII SMPN 17 Medan.

1.6Manfaat Penelitian

(14)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu,khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling mengenai upaya meningkatkan

self-efficacy dalam mengemukakan pendapat dikelas menggunakan konseling

eklektik melalui media kreatif pada siswa. 2. Manfaat praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

a. Guru BK dapat mengetahui tentang penggunaan teknik konseling yang tepat dalam menangani permasalahan siswa khususnya tentang meningkatkan

self-efficacy dalam mengemukakan pendapat di kelas menggunakan konseling

eklektik melalui media kreatif

(15)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarakan temuan penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Self efficacy dapat ditingkatkan dengan mengentaskan terlebih dahulu pada

aspek-aspeknya yaitu; magnitude, strenght dan generality melalui media kreatif.

2. Konseling eklektik melalui media kreatif efektif untuk meningkatkan self

efficacy siswa dalam mengemukakan pendapat

3. Self efficacy siswa dalam mengemukakan pendapat di kelas dapat

ditingkatkan melalui konseling eklektik melalui media kreatif

B. Saran

Berdasarkan hasil peneltian yang diperoleh maka peneliti menyarankan ;

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu,khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling mengenai upaya meningkatkan

self-efficacy dalam mengemukakan pendapat dikelas menggunakan

(16)

56

2. Guru Bimbingan Konseling dapat menggunakan teknik konseling eklektik melalui media kreatif sebagai alternatif yang tepat menangani permasalahan siswa khususnya tentang meningkatkan self-efficacy dalam mengemukakan pendapat di kelas.

(17)

57

DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Dwisty. (2010). Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kecemasan

Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Suma. Skripsi Psikologi USU. Medan

Arintoko. (2011). Wawancara Konseling di Sekolah. Yogyakarta: ANDI.

Bahdin dan Ardial. (2005). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: KENCANA Bandura, Albert (1997). Self-Efficacy (Efikasi Diri). Dalam

http://treepjkr.multiply.com/reviews/item/22. (diakses pada tanggal 19 Maret 2012).

Baron dan Bryne. (1997). Self-Efficacy (Efikasi Diri). Dalam http://treepjkr.multiply.com/reviews/item/22. (diakses pada tanggal 19 Maret 2012).

Gladding, Samuel T. (2012). Konseling Profesi yang Menyeluru., Jakarta: PT. Indeks Gunarsah, Singgih D. (1992). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT. BPK Gunung

Mulia

Gilliland. 1984. Tahapan-tahapan Konseling Eklektik. Dalam http://duniaku-suka.blogspot.com/2011/11/ tahapan-tahapan-konseling-eklektik, html (diakses pada tanggal 18 Maret 2012)

Jacobs,Ed. O.(2011).’Impact Counseling/Therapy : Creative Counseling Techniques’Materi dipresentasikan dalam Seminar internasional dan Workshop, 29-30 Oktober 2011, JICA UPI,Auditorium JICA UPI,6.

Latipun. (2003). Psikologi Konseling. Malang : UPT Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang.(hal.163-176)

Prayitno dan Amti Erman. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:PT. Rineka Cipta

Surya, Mohamad. (2003). Psikologi Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy Sulaiman, A. H. (1981). Media Audio-Visual untuk Pengajaran dan Penyuluhan.

Jakarta: PT. Gramedia

(18)

58

Woolfolk, A. (2009). Educational Psychologi Active Learning Edition. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Referensi

Dokumen terkait

TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN DI SUMATERA BARAT. Faizah Fauzan EIMuhammady

Indikator yang digunakan untuk meneliti variabel kinerja karyawan (Y) ini antara lain : indikator yang memfokuskan pada jumlah pekerjaan yang diselesaikan dalam jangka

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

Write a procedure CountCycles(f) that will take as input a list of length n that is the second line of the 2-line form of a permutation and will output the number of cycles that

Pihak manajemen rumah makan berfikir walaupun tujuan lingkungan hidup harus dilandasi dengan kesadaran diri sendiri untuk melakukan namun tidak terlepas juga untuk

Dengan ini, Kelompok Kerja III ULP Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Tahun Anggaran 2015 pekerjaan tersebut diatas, mengundang penyedia jasa untuk melaksanakan

[r]

Spaceborne Optical Data: For satellite based stereo DSMs (Krauss et al., 2011) evaluated three DTM generation approaches based on morphology, geodesic dilation and steep