• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSI, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusi, Leverage, Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Dam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSI, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusi, Leverage, Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Dam"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSI, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN

DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:

ARFATUN UFFUN AINULLIA B 200 090 223

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul : ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN

INSTITUSI, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP

PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

Yang ditulis oleh :

ARFATUN UFFUN AINULLIA B 200 090 223

Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, Agustus 2013 Pembimbing Utama

(Agus Endro Suwarno, SE, M.Si)

Mengetahui

(3)

ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh antara karakteristik perusahaan yang dalam penelitian ini diproksi dalam kepemilikan manajerial, kepemilikan institusi, ukuran perusahaan, leverage terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 sampai 2010. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, berdasarkan kriteria yang ditetapkan diperoleh sampel sebanyak 18 perusahaan tiap tahun. Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda. Penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskesdastisitas dan uji autokorelasi.

Berdasarkan hasil pengujian statistik t variabel kepemilian manajerial memiliki nilai signifikan t < 0,05. Hal ini menunjukkan variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Sedangkan untuk variabel kepemilikan institusi, ukuran perusahaan, dam leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial karena memiliki nilai signifikansi t > 0,05. Dan untuk variabel CSR memiliki nilai signifikan t < 0,05, artinya variabel tersebut berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

(4)

A. PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi

perusahaan kepada para investor, kreditur, dan pemerintah. Laporan keuangan digunakan untuk memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan

keputusan. Semakin lengkap laporan keuangan yang diungkapkan oleh perusahaan, semakin lengkap pula informasi yang diperoleh oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Menurut Anggraini

(2006), tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi yang transparan, organisasi yang akuntabel serta tata kelola perusahaan yang

semakin bagus (good corporate governance) semakin memaksa perusahaan untuk memberikan informasi mengenai aktivitas sosialnya. Masyarakat membutuhkan informasi mengenai sejauh mana perusahaan sudah

melaksanakan aktivitas sosialnya sehingga hak masyarakat untuk hidup aman dan tentram, kesejahteraan karyawan, dan keamanan mengkonsumsi makanan

dapat terpenuhi.

Tumbuhnya kesadaran publik akan peran perusahaan di tengah

masyarakat melahirkan kritik karena menciptakan masalah sosial, polusi, sumber daya, limbah, mutu produk, tingkat safety produk, serta hak dan status tenaga kerja. Tekanan dari berbagai pihak memaksa perusahaan untuk

(5)

penelitian lebih lanjut mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Adapun judul dari penelitian ini adalah:

“ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSI, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh variabel kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi, laverage, dan size perusahaan terhadap pengungkapan CSR dan dampaknya terhadap kinerja perushaan.

B. LANDASAN TEORI

1. Corporate Social Responsibility

Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau corporate social responsibility adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin (2004) dalam Rawi

dan Muchlish (2010)). Hackston dan Milne (1996) dalam Rawi dan Muchlish (2010) menyatakan bahwa corporate social responsibility merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan.

2. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

(6)

lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Hal

tersebut memperluas tanggung jawab organisasi di luar peran tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik

modal, khususnya pemegang saham. Perluasan tersebut dibuat dengan asumsi bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas disbanding hanya mencari laba untuk pemegang saham (Gray et. al, (1987)

dalam Sembiring (2005)).

3. Karakteristik perusahaan

Karakteristik perusahaan dapat menjelaskan variasi luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan, karakteristik perusahaan

merupakan prediktor luas pengungkapan (Lang and Lundholm (1993) dalam Anggraini (2006)). Dalam penelitian ini, karakteristik perusahaan yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial diproksikan dalam

kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi, tingkat leverage, ukuran perusahaan.

a. Kepemilikan manajerial

Secara khusus kepemilikan manajer terhadap perusahaan atau yang biasa dikenal dengan istilah Insider Ownership ini

didefinisikan sebagai persentase suara yang berkaitan dengan saham dan option yang dimiliki oleh manajer dan direksi suatu

(7)

b. Kepemilikan institusi

Komposisi kepemilikan saham memiliki dampak yang penting

pada sistem kendali perusahaan (Adhi, (2002) dalam Rawi (2010)). Namun sebagaimana dalam teori keagenan (Agency theory),

perusahaan yang memisahkan fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan, pihak manajemen sebagai agen, mempunyai kecenderungan untuk

memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dan hal ini yang sering menimbulkan konflik dengan pemegang saham sebagai

prinsipal. c. Leverage

Menurut Van Horn (1997) dalam Rawi (2010), Financial Leverage merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap, dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan

yang lebih besar dari pada beban tetapnya, sehingga keuntungan pemegang saham bertambah.

d. Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan

tahunan perusahaan. Hal ini dikaitkan dengan teori agensi, dimana perusahaan besar yang memiliki biaya keagenan yang lebih besar akan

(8)

yang banyak disoroti, pengungkapan yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis sebagai wujud tanggung jawab sosial

perusahaan (Sembiring, 2005).

4. Kinerja perusahaan

Laporan tahunan merupakan salah satu sumber informasi guna mendapatkan gambaran kinerja perusahaan. Informasi ini diberikan oleh pihak manajemen perusahaan merupakan salah satu cara

untuk memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan kepada para stakeholder. Kinerja manajemen perusahaan memiliki dampak terhadap

likuiditas dan volatilitas harga saham, yang dijadikan dasar oleh para investor dalam melakukan investasi (Junaedi, (2005) dalam Titisari, et. al.,

2010))

5. Tinjauan penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis

Berbagai penelitian mengenai pengungkapan tanggung jawab

sosial telah banyak dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri. Berbagai penelitian tersebut masih menunjukkan adanya keanekaragaman

hasil.

Penelitian Rawi (2010), menunjukkan bahwa kepemilikan manajemen berpengaruh positif dan signifikan antara kepemilikan

manajemen terhadap corporate social responsibility. Penelitian ini tidak berhasil menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kepemilikan

(9)

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kepemiikan manajerial leverage, profitabilitas, dan ukuran dewan komisaris

tidak berpengaruh signifikan pada pengungkapan corporate social responsibility. Sedangkan untuk ukuran perusahaan adalah satu-satunya

variable yang berpengaruh signifikan pada pengungkapan corporate social responsibility.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian diperoleh rumusan

hipotesis sebagai berikut:

H1 : Kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap Corporate Social

Responsibility

H2 : Kepemilikan institusi berpengaruh terhadap Corporate

Social Responsibility

H3 : Leverage perusahaan berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility

H4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility

H5 : Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

C. METODE PENELITIAN

(10)

manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia secara konsisten pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria tertentu.

Variable dependen dalam analisis ini adalah pertanggungjawaban

sosial (CSR) tiap perusahaan dan kinerja perusahaan. Sedangkan variabel independen dalam analisis ini adalah kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi, leverage, dan ukuran perusahaan (size). Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi dengan tujuan agar dapat diketahui nilai duga rata-rata variabel dependen atas pengaruh variabel independen

tersebut. Dalam penelitian ini digunakan model regresi linier ganda untuk model 1 dan analisis regresi linier sederhana untuk model 2. Variabel-variabel

penelitian ini dapat dinyatakan dalam model sebagai berikut :

CSR = α+ β1MAN + β 2INST + β 3LEV + β 4SIZE +  ... (1) Kinerja = α + βCSR +  ... (2)

Dengan penjelasan CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan, 

adalah konstanta, 1 adalah koefisien regresi kepemilikan manajemen, 2

adalah koefisien regresi kepemilikan institusi, 3 adalah koefisien regresi

leverage,4 adalah koefisien regresi size, Kinerja adalah ROI, dan  adalah

error term. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dilakukan setelah model dari penelitian memenuhi asumsi klasik yaitu terdistribusi normal, tidak terdapat multikolinieritas, dan heteroskedastisitas. Uji Asumsi klasik terdiri

(11)

(R2), dan hipotesis t. Level of significance untuk uji F dan t yang digunakan sebesar 0,05.

D. HASIL PENELITIAN

Pengujian model persamaan regresi dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi klasik dengan diperoleh hasil model terdistribusi normal, bebas dari multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi sehingga

dapat dilakukan pengujian hipotesis.

1. Pengaruh kepemilikan saham manajemen terhadap pengungkapan CSR

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan saham manajemen berpengaruh positif terhadap indeks pengungkapan CSR dalam

laporan keuangan dengan nilai thitung sebesar 3,668 dan p-value = 0,001 dan H1 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya perusahaan yang kepemilikan saham manajemennya tinggi cenderung melakukan

pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih luas daripada perusahaan dengan kepemilikan saham manajemen yang rendah. Konsisten dengan

hasil penelitian terdahulu oleh Rawi (2010), Nurlela dan Islahudin (2006), serta Irmawati (2011) yang membuktikan bahwa kepemilikan saham manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap corporate social responsibility.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan saham institusi tidak

(12)

signifikansi 5% (p>0,05). Artinya perusahaan yang kepemilikan saham institusinya tinggi tidak berdampak pada keluasan laporan

pertanggungjawaban sosial. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu oleh Rawi (2010), Permanasari (2010), dan Novrianti

dkk (2012) yang membuktikan bahwa kepemilikan saham institusi tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility.

3.

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

leverage

tidak

berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR dalam laporan

keuangan dengan nilai t

hitung

= -0,077 dan p-value = 0,939 dan

H

3

ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05). Artinya

perusahaan yang

leverage-

nya tinggi tidak berdampak pada

keluasan laporan pertanggungjawaban sosial. Hasil penelitian

ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu oleh Sembiring

(2005), Rawi (2010), dan Febrina (2011) yang

membuktikan bahwa

leverage

tidak berpengaruh terhadap

corporate social responsibility.

4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan dengan nilai thitung = 1,718 dan p-value = 0,096 dan H4 ditolak pada taraf

(13)

(2006), Sitepu dan Siregar (2009), serta Novrianti dkk (2012) yang tidak berhasil membuktikan pengaruh ukuran perusahaan dengan pengungkapan

CSR.

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks pengungkapan CSR

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan nilai thitung sebesar 2,086 dan p-value = 0,045 dan H5 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan memiliki

pengaruh yang nyata pada kinerja perusahaan dalam memperoleh laba. Perusahaan yang melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial yang

lebih luas akan memperoleh tanggapan positif dari pasar, sehingga produknya diminati oleh pasar. Ini akan memberikan keuntungan yang

lebih bagi perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu oleh Lindrawati dkk (2008), Yuniasih dan Made (2009) serta Novrianti dkk (2012) yang membuktikan bahwa

pengungkapan informasi CSR berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

a. Kepemilikan saham manajemen berpengaruh positif terhadap indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan dengan nilai thitung sebesar

3,668 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05) dan H1 diterima atau terdukung. Artinya perusahaan yang kepemilikan saham manajemennya

(14)

lebih luas daripada perusahaan dengan kepemilikan saham manajemen yang rendah.

b. Kepemilikan saham institusi tidak berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan dengan nilai thitung = 1,113

ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) dan H2 ditolak atau tidak terdukung. Artinya perusahaan yang kepemilikan saham institusinya tinggi tidak berdampak pada keluasan laporan pertanggungjawaban

sosial.

c. Leverage tidak berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan dengan nilai thitung = -0,077 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) dan H3 ditolak atau tidak terdukung. Artinya

perusahaan yang leverage-nya tinggi tidak berdampak pada keluasan laporan pertanggungjawaban sosial.

d. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap indeks pengungkapan

CSR dalam laporan keuangan dengan nilai thitung = 1,718 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) dan H4 ditolak atau tidak terdukung.

Artinya perusahaan besar tidak berarti akan menyampaikan laporan pertanggungjawaban sosial yang lebih luas.

e. Indeks pengungkapan CSR berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

dengan nilai thitung sebesar 2,086 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05) dan H5 diterima atau terdukung. Artinya perusahaan yang

(15)

oleh pasar. Ini akan memberikan keuntungan yang lebih bagi perusahaan.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan diatas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

a. Penelitian mendatang hendaknya menggunakan semua jenis perusahaan, sehingga sampel yang digunakan dapat mewakili semua

karakteristik dalam populasi dan dapat mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya.

b. Periode pengamatan pada penelitian selanjutnya hendaknya lebih

diperpanjang yaitu lebih dari satu tahun, sehingga hasil penelitian mencerminkan fenomena yang sesungguhnya dan hasil penelitian akan

lebih baik.

c. Penelitian mendatang dapat menambah variabel lainnya karena sangat dimungkinkan ada variabel lainnya yang lebih berpengaruh terhadap

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal A., dan C.R. Knoeber. 1996. “Firm Performance and Mechanism to Control Agency Problems Between Managers adn Shareholders”. Journal of Financial and Quantitative Analysis 31, 377-397.

Anggraini, Fr.Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi IX.

Barnea, Amir And Amir Rubin. 2005. “Corporate Social Responsibility as a Conflict between Shareholdesr”. SSRN.

Brammer S, Brooks C, dan Pavelin S. 2005. Corporate Social Performance and Stock Returns: UK Evidence from Disaggegate Measures, Financial Management.

Brigham, Eugene. F. and Houston, Joel F. Fundamentals of Financal Management Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1. 2006. Jakarta: Salemba Empat.

Brigham, Eugene. F. and Houston, Joel F. Fundamentals of Financal Management Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 2. 2006. Jakarta: Salemba Empat.

Christyas Lutfi Hanning. 2011, Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Indonesia. FE UMS, Surakarta. Curuk, T. 2009. An Analysis of the Companies Complience with the EU

Disclosure Requirements and Corporate Characteristic Influencing it: A Case Study of Turkey. Critical Perspective on Accounting 20, 635-650. Demsetz, Harold, 1983. The structure of ownership and the theory of the

firm. Journal of Law and Economics 26, 375-390.

Diamond, Douglas, 1991. Monitoring and reputation: the choice between bank loans and directly placed debt. Journal of Political Economy 99, 689—721.

(17)

Fiori G, Donato F, and Izzo M F. 2007. Corporate social responsibility and firms performance, an analysis Italian listed companies. www.ssrn.com.

Gao, S. S., Heravi, S., dan Xiao, J. Z. 2005. Determinants of Corporate Social and Environmental Reporting in Hongkong: A Research Note. Accounting Forum 29, 233-242.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gilson, Stuart, 1990. Bankruptcy, boards, banks, and block holders. Journal of Financial Economics 27, 355-387.

Hendra, Titisari Kartika dkk. 2010. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto. Horne, J.C.V., dan J.M. Wachowicz. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan. Edisi kesembilan. Jakarta: Salemba Empat.

Irmawati, Didin. 2011. Pengaruh Size, Leverage, Profitabilitas, dan Kepemilikan Manajemen terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). (Studi pada Perusahaan-perusahaan dalam JakartaIslamic Index 2009-2010). FE UNNES, Semarang.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jensen, Michael C. 1986. Agency costs of free cash flow, corporate finance, and takeovers. American Economic Review 76, 323-329.

Jensen, Michael C. and William H. Meckling. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs, and ownership structure. Journal of Financial Economics 3, 305-360.

Jensen, G.R, Solberg and T.S.Zorn. 1992. Simultaneous Determinant of Insider ownership, debt and devident policies. Journal of financial and quantitative analysis.

Joseph, C., dan Taplin, R. 2011. The Measurement of Sustainability Disclosure: Abundance versus Occourence. Accounting Forum, 35, 19-31.

(18)

terhadap perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 2 (2) : 1-28.

Kusumawati, Eny, dan Zulfa Irawati. 2013. Manajemen Keuangan. FEB UMS. Surakarta.

Lako, Andreas. 2011. Dekonstruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lindrawati, Nita Felicia, dan J.Th.Budianto T. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan yang Terdaftar Sebagai 100 Best Corporate Citizens oleh KLD Research & Analytics. Majalah Ekonomi, Tahun XVIII, No. 1.

Mathiesen, H. 2004. Empirical Studies on Ownership Structure and Performance. http://www.encycogov.com

Megginson, William L. 1997. Corporate Finance Theory. Addison-Wesley Educational Publisher Inc.

Naser, K., Al-Hussaini, A., Al-Kwari, D., dan Nuseibeh, R. 2006. Determinants of Corporate Social Disclosure in Developong Countries: The Case of Qatar. Advance in International Accounting, 19, 1-23.

Novrianti, Gusnardi, dan Riardi Armas. 2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Gorvernance terhadap Kinerja Perusahaan. Pendidikan Ekonomi-FKIP, Universitas Riau.

Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional akuntansi XI.

Politon, dan Sri Rustiyaningsih. 2013. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Mnufaktur Go Publik. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi, Vol 1 No. 1.

Prayogi. 2003. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Tesis Magister Akuntansi Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan).

(19)

Sitepu, Andre Siregar dan Hasan Sakti Siregar. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. FE USU, Medan.

Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Laporan Keuangan. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.

Zuhroh, D., dan Sukmawati. 2003. Analisis pengaruh luas pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan terhadap reaksi investor (studi kasus pada perusahaan perusahaan high profile di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi VI, 1314-1341.

Zweibel, Je.rey. 1996. Dynamic Capital Structure Under Managerial Entrenchment. American Economic Review 86, 1197-1215.

Referensi

Dokumen terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISTEM BAHAN BAKAR. MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA

di Indonesia, 1% dari para kontraktor tersebut mengkontribusi 60% pendapatan nasional konstruksi, tetapi hanya 125 kontraktor tercatat dalam Asosiasi Kontraktor Indonesia.. •

Adapun hal lain yang menjadikan Sungai Mahakam dijadikan sumber air baku untuk WTP I dan WTP II oleh tim perencanaan teknis DED air bersih kota sendawar yang

Berbagai manfaat pada senam yoga yaitu menurut Shindu (2006) banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dari yoga, seperti: 1) Memperbaiki postur tubuh, postur tubuh yang

Kemampuan ekstrak tanaman dalam menetralisir aktivitas fosfolipase adalah ditentukan dengan mencampur jumlah konstan racun dengan berbagai jumlah ekstrak tumbuhan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi Struktur, Nilai, dan Fungsi Syair “Sintung” Di Desa Tambaagung Barat Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep,

Pengelolaan dan penyaluran dana zakat produktif kepada mustahik menurut etika bisnis Islam yaitu usaha- usaha yang di kelola dengan penyaluran atau perolehan

Jasaraharja Putera Cabang Surabaya merasa puas dengan pelayanan klaim, maka selanjutnya nasabah akan terus setia untuk menggunakan jasa perusahaan yang kemudian