• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 2 SIDIKALANG T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 2 SIDIKALANG T.P. 2012/2013."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MIND MAPPING TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II

SMA NEGERI 2 SIDIKALANG T.P. 2012/2013

Oleh:

Nova Rina Setia Sari Sinaga NIM 409121061

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MIND MAPPING TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II

SMA NEGERI 2 SIDIKALANG T.P. 2012/2013

NOVA RINA SETIA SARI SINAGA (409121061)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray berbantuan Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 2 Sidikalang T.P. 2012/2013

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan desain penelitian

control group pretes – postes. Populasi seluruh siswa kelas kelas X SMA Negeri 2

Sidikalang yang terdiri dari 8 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas X-3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-4 sebagai kelas kontrol. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes yang berbentuk pilihan ganda untuk soal pretes dan postes yang dibuat sebanyak 20 soal dan terdiri dari 5 pilihan jawaban dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda (uji t), setelah uji prasyarat dilakukan, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

Dari hasil penelitian nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 38,38 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 38,63. Pada pengujian normalitas di kelas eksperimen dengan Lhitung=0,1143dan Ltabel = 0,1401, kelas kontrol dengan Lhitung=0,1288dan Ltabel=0,1401, diperoleh Lhitung<Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung=1,69 dan Ftabel=1,705 sehingga Fhitung<Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Setelah diberikan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas eksperimen sebesar 72,75 dengan Lo=0,1141 dan Ltabel=0,1401 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh rata-rata nilai postes siswa 65,88 dengan Lo=0,1319 dan Ltabel =0,1401 diperoleh Lo<Ltabel maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung=1,03 dan Ftabel=1,705 sehingga Fhitung<Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,19 > 1,667 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 78. Hal ini berarti Ha terima yang berarti ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two

Stay Two Stray berbantuan Mind Mapping dengan model pembelajaran

(3)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar 7

2.1.2.1 Ranah Kognitif (Cognitive Domain) 8

2.1.2.2 Ranah Afektif (Affective Domain) 12

2.1.2.3 Ranah Psikomotor ( Psychomotor Domain) 13

2.1.3 Aktivitas Belajar 14

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif 15

(4)

vii

2.1.6 Mind Mapping 22

2.1.7 Model Pembelajaran Konvensional 24

2.1.8 Materi Pembelajaran 25

2.1.8.1 Listrik Dinamis 25

2.1.9 Penelitian Terdahulu 33

2.2 Kerangka Konseptual 33

2.3 Hipotesis Penelitian 34

BAB III METODE PENELITIAN 35

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 35

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 35

3.2.1 Populasi Penelitian 35

3.2.2 Sampel Penelitian 35

3.3 Variabel Penelitian 35

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 36

3.4.1 Jenis Penelitian 36

3.4.2 Desain Penelitian 36

3.5 Prosedur Penelitian 37

3.6 Instrumen Penelitian 37

3.6.1 Tes Hasil Belajar 38

3.6.2 Lembar Observasi 38

3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian 40

3.7.1 Validitas isi 40

3.7.2 Reliabilitas Tes 40

3.7.3 Tingkat Kesukaran 41

3.7.4 Daya Beda 41

3.8 Teknik Analisis Data 42

3.8.1 Uji Persyaratan Analisis Data 42

3.8.2 Pengujian Hipotesis (Uji t) 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

(5)

viii

4.1.1 Deskipsi Hasil penelitian 48

4.1.2 Uji Persyaratan Analisis Data 49

4.1.2.1 Uji Normalitas 49

4.1.2.2 Uji Homogenitas 49

4.1.3 Pengujian Hipotesis 50

4.1.4 Pengamatan Aktivitas Siswa 51

4.2 Pembahasan 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56

5.1 Kesimpulan 56

5.2 Saran 57

DAFTAR PUSTAKA 58

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Enam Kategori Pada Dimensi Proses Kognitif Dan

Proses-Proses Kognitif Terkait 9

Tabel 2.2 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif 16

Tabel 3.1 Desain Penelitian tipe Two Group (Pre-Test dan Post-Test) 36

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Listrik Dinamis 38

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 39

Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Pretes Kelas Kontrol 47

Tabel 4.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 48

Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi, Dan Varians

Pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 49

Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data 49

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 50

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes 50

(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema proses perpindahan siswa 18

Gambar 2.2 Contoh gambar mind mapping 22

Gambar 2.3 Penghantar yang menghubungkan dua benda

berbeda potensial 25

Gambar2.4 Muatan listrik q melalui penampang

penghantar A tiap satuan waktu 26

Gambar 2.5 Multimeter 26

Gambar 2.6 Rangkaian listrik sederhana, beserta skemanya 27

Gambar 2.7 Amperemeter secara seri pada sebuah rangkaian

sederhana 27

Gambar 2.8 Cara merangkai voltmeter secara paralel 28

Gambar 2.9 Resistor 29

Gambar 2.10 Skema penghambat dalam rangkaian listrik 29

Gambar 2.11 Susunan hambatan secara seri 30

Gambar 2.12 Susunan hambatan tersusun paralel 30

Gambar 4.1 Diagram batang data pretes dan postes kelas eksperimen 48

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I

Kelas Eksperimen 56

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I

Kelas Kontrol 69

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II

Kelas Eksperimen 78

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II

Kelas Kontrol 89

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III

Kelas Eksperimen 97

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III

Kelas Kontrol 109

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa I 117

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa II 119

Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa III 121

Lampiran 10 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 123

Lampiran 11 Soal-soal Tes Hasil Belajar 136

Lampiran 12 Mind Mapping 142

Lampiran 13 Tabel Reliabilitas 145

Lampiran 14 Prosedur Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tes 150

Lampiran 15 Prosedur Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal 152

Lampiran 16 Data Hasil Belajar 154

Lampiran 17 Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 157

Lampiran 18 Perhitungan Normalitas Data 159

Lampiran 19 Perhitungan Homogenitas Data 162

(9)

xii

Lampiran 21 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Kelas Eksperimen 170

Lampiran 22 Hasil Observasi aktivitas belajar siswa Kelas Eksperimen 172

Lampiran 23 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Kelas Kontrol 179

Lampiran 24 Hasil Observasi aktivitas belajar siswa Kelas Kontrol 181

Lampiran 25 Tabulasi nilai kelas eksperimen & Kelas Kontrol 188

Lampiran 26 Penilaian Afektif siswa 196

Lampiran 27 Dokumentasi Penelitian 197

Lampiran 28 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 202

Lampiran 29 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 203

Lampiran 30 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 204

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 Ayat

1)(http:///www.standar-nasional-pendidikan-indonesia.html diakses 16 Februari 2013). Pendidikan

merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, dengan pendidikan

manusia berusaha mengembangkan potensi yang dimilikinya, mengubah tingkah

laku ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, dunia pendidikan tentunya harus

mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif, mampu memecahkan

persoalan-persoalan yang aktual dalam kehidupan pendidikan.

Pelaksanaan pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar di

kelas yang umumnya ditentukan oleh peran guru dan siswa sebagai

individu-individu yang terlibat langsung di dalam proses tersebut untuk mencapai tujuan

yang diharapkan. Dalam proses belajar mengajar dituntut keaktifan siswa dan ada

interaksi positif antara siswa dengan guru yang menfasilitasi kegiatan tersebut

sehingga aktivitas dalam proses ini didominasi oleh siswa atau dikenal sebagai

Student Center Learning (SCL). Namun fakta yang terlihat di lapangan pada

pembelajaran IPA khususnya fisika, pembelajaran masih menggunakan model

konvensional, dimana siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai

dengan yang diberikan guru atau dikatakan pembelajaran masih berpusat pada

guru. Pada waktu guru memberi kesempatan untuk menjawab ataupun bertanya,

siswa bingung apa yang akan dijawab dan ditanyakan.

Disamping itu, dari hasil studi penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

peneliti di SMA Negeri 2 Sidikalang dengan melakukan wawancara kepada Ibu

(11)

2

diperoleh bahwa faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa

disebabkan oleh pemikiran siswa yang menganggap fisika itu sulit dipahami dan

tidak menarik, kurangnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, begitu

juga dengan guru yang lebih dominan menggunakan model konvensional yaitu

menggunakan metode ceramah, memberikan tugas yang menyebabkan kurangnya

interaksi antar guru dan siswa, dan kurangnya penggunaan media pembelajaran.

Demikian juga Khairul Basar (dalam Setiabudi, 2005: 54) menanyakan kepada

siswa sekolah menengah di Indonesia tentang pelajaran apa yang dianggap paling

sulit, umumnya sebagian besar menjawab fisika. Hal ini dikarenakan selain materi

dalam mata pelajaran tersebut sulit dipahami, terkadang juga penyampaian materi

oleh guru kurang menarik perhatian siswa. Padahal pelajaran ini merupakan

pelajaran yang harus dipahami bukan hanya dihapalkan.

Berdasarkan masalah di atas, perlu diupayakan pemecahan yaitu dengan

menerapkan variasi model pembelajaran seperti penggunaan model pembelajaran

kooperatif yang dapat meningkatkan aktivitas siswa sehingga aktivitas

pembelajaran berpusat pada siswa, begitu juga dengan penggunaan mind mapping

dapat membantu menyampaikan informasi dan menarik minat siswa untuk ikut

serta berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran sebagai upaya untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa

adalah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dengan

menggunakan Mind Mapping. Model Pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) adalah model pembelajaran dimana siswa belajar

dalam kelompok yang didasarkan pada tingkat kemampuan yang berbeda, jenis

kelamin yang berbeda maupun ras atau suku. Pada model pembelajaran ini, siswa

dibentuk dalam sebuah kelompok untuk mendiskusikan suatu masalah , kemudian

siswa akan berbagi dengan kelompok lain dengan dua siswa dari setiap kelompok

akan tinggal pada kelompoknya dan dua siswa lagi bertamu ke kelompok lain.

Dua siswa yang tinggal dalam kelompoknya bertugas membagikan hasil kerja dan

informasi kelompok ke kelompok tamu. Setelah itu siswa yang bertamu ke

(12)

3

informasi yang diperoleh dan mencocokkan serta membahas kembali informasi

tersebut. Dari kegiatan siswa di atas, pada penerapan model ini siswa dibentuk

untuk lebih aktif dalam kelompoknya sesuai dengan tugas yang dikerjakan. Untuk

memperoleh hasil belajar yang lebih baik, model pembelajaran ini disertai dengan

penggunaan mind mapping untuk memudahkan siswa mempelajari dan mengingat

hal-hal yang dipelajari. Menurut Buzan (2006) “Mind Mapping merupakan alat

paling hebat untuk membantu otak berpikir secara teratur” . Buzan menawarkan

cara pembelajaran menggunakan gambar, simbol, dan warna yang dipercaya

sangat disukai anak-anak di seluruh dunia. Setiap gambar, simbol, warna,

huruf, dan kata-kata saling berkaitan sebagai penjelasan mengenai sesuatu hal .

Model pembelajaran Two Stay Two Stray ini pernah diteliti oleh Sitorus

(2011) diperoleh bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Two Stay Two Stray untuk kelas eksperimen dengan skor rata-rata

pretest 31,00 dan postest 69,588 sedangkan dengan model pembelajaran untuk

kelas kontrol dengan skor rata-rata pretest 27,00 dan postest 56,618. Namun

penelitian ini memiliki kelemahan di bagian pengalokasian waktu hingga pada

saat pembelajaran tidak sesuai dengan yang direncanakan. Upaya yang dilakukan

peneliti dalam mengatasi kelemahan penelitian sebelumnya yaitu peneliti akan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray

berbantuan Mind Mapping sehingga dengan adanya mind mapping siswa lebih

menguasai materi yang diajarkan serta mengoptimalkan waktu dalam penyajian

materi, dan peneliti juga akan lebih mengoptimalkan alokasi waktu untuk setiap

tahap pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran dengan memberikan LKS dan melakukan pembagian kelompok

pada pertemuan pertama atau pada saat sehari sebelum dilaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray sehingga alokasi

waktu yang kurang untuk setiap tahap pembelajaran efisien dan hasil belajar siswa

juga akan meningkat.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran

(13)

4

Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 2 Sidikalang T.P. 2012/2013.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:

1. Menganggap fisika sulit dipahami dan tidak menarik.

2. Rendahnya hasil belajar.

3. Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar

mengajar.

4. Kurangnya penggunaan media pembelajaran.

5. Kurangnya variasi model pembelajaran yang digunakan guru selama

proses pembelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah ini

yaitu :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 2

Sidikalang Tahun Pelajaran 2012/2013

2. Materi pokok adalah listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri

2 Sidikalang Tahun Pelajaran 2012/2013

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray berbantuan Mind Mapping

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan-batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

(14)

5

materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 2

Sidikalang T.P. 2012/2013?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II

SMA Negeri 2 Sidikalang T.P. 2012/2013?

3. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

berbantuan Mind Mapping pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X

Semester II SMA Negeri 2 Sidikalang T.P. 2012/2013?

4. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Konvensional pada materi pokok

Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 2 Sidikalang T.P.

2012/2013?

5. Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe

Two Stay Two Stray berbantuan Mind Mapping terhadap hasil belajar

siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA

Negeri 2 Sidikalang T.P. 2012/2013?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray berbantuan Mind

Mapping pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II

SMA Negeri 2 Sidikalang T.P. 2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas

X Semester II SMA Negeri 2 Sidikalang T.P. 2012/2013.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay

(15)

6

Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 2 Sidikalang T.P.

2012/2013.

4. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional pada materi

pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 2 Sidikalang

T.P. 2012/2013

5. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray berbantuan Mind Mapping

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas

X semester II SMA Negeri 2 Sidikalang T.P. 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray berbantuan Mind

Mapping di SMA Negeri 2 Sidikalang.

2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran.

1.7 Defenisi Operasional

1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya.

2. Model Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray)

adalah model pembelajaran dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan

pengalaman dengan kelompok lain. Sintaksnya adalah kerja

kelompok,dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya

tetap di kelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok lain,

kerja kelompok, kembali ke kelompok asal, kerja kelompok, dan laporan

tiap kelompok.

3. Mind Mapping adalah peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan

kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja

(16)

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis yang diajar dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray berbantuan

Mind Mapping di Kelas X Semester II SMA Negeri 2 Sidikalang T.P.

2012/2013 meningkat ditunjukkan dengan sebelum diberikan perlakuan

rata-rata pretes sebesar 38,38 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata

postes siswa sebesar 72,75.

2. Hasil belajar siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis yang diajar dengan

Model Pembelajaran konvensional di Kelas X Semester II SMA Negeri 2

Sidikalang T.P. 2012/2013 meningkat tetapi tidak lebih baik dari kelas

eksperimen ditunjukkan dengan sebelum diberikan perlakuan rata-rata

pretes sebesar 38,63 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa

sebesar 65,88 dan masih dalam kategori cukup baik.

3. Aktivitas siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan. Hal itu

ditunjukkan dengan rata-rata aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada

pertemuan I sebesar 61,41% (kurang), dan pada pertemuan II sebesar

73,44% (cukup) sedangkan pada pertemuan III sebesar 7 (baik).

4. Aktivitas siswa pada kelas kontrol mengalami peningkatan. Hal itu

ditunjukkan dengan rata-rata aktivitas belajar siswa kelas kontrol pada

pertemuan I sebesar 47,19% (sangat kurang), dan pada pertemuan II

sebesar 55,16% (kurang) sedangkan pada pertemuan III sebesar 57,66%

(kurang).

5. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray

berbantuan Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada Materi Pokok

Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 2 Sidikalang T.P.

(17)

57

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada peneliti selanjutnya, sebelum memulai pengajaran sebaiknya

diberikan pengarahan yang tepat atau instruksi yang jelas kepada siswa

mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Two Stay Two Stray .

2. Model Pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray berbantuan Mind

Mapping ini lebih tepat diterapkan pada kelompok kecil

(18)

58

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., dan David R.K., (2010), Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran Dan Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Bloom,

Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Arends, R.I., (2008), Learning To Teach, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Arikunto, S., (2011), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Buzan,T., (2006), Buku Pintar Mind Map, PT.Gramedia Pustaka, Jakarta

Djamariah, S., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Kamajaya, (2007), Cerdas Belajar Fisika, Grafindo, Bandung

Lie, A., (2010), Cooperative Learning, PT.Grasindo, Jakarta

Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran , Mengembangkan Profesionalisme

Guru, Rajawali Pers, Jakarta

Santoso,B.E.R., (2011) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

(TSTS):http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran

kooperatif-tipe-two.html (diakses 18 Februari 2013).

Sardiman, A.M., (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Setiabudi, N.W., (2005). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

Multimedia untuk Mata Pelajaran Fisika Bahasan Kinematika Gerak

lurus, Fakultas TeknikUniversitas Negeri Semarang, Semarang:

http://luluvikar.files.wordpress.com/2011/10/skripsi-pengembangan-media-pembelajaran-multimedia-matematika.pdf.

(diakses 08 April 2013).

Sitorus, H., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tehnik Two Stay

Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Swasta Prayatna Medan T.P. 2010/2011, Unimed,Medan

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-fakror Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, E. R., (2010), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung

(19)

59

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Supiyanto, (2007), Fisika untuk Sma Kelas X, Phibeta, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Menurut FI ed III, suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi.. dalam

Satu hal penting dalam analisis model I-O adalah penyusunan suatu tabel yang dapat menunjukkan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung sebagai akibat

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang

Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa, berdasarkan output, sektor 3 dan sektor 4 mempunyai indeks keterkaitan ke depan langsung yang tinggi serta indeks

Pengaruh garis bidik yang sejajar dengan garis arah nivo akan hilang dengan membuat jarak alat ukur ke rambu muka sama dengan jarak alat ukur ke rambu belakang 2.6.2 Kesalahan

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang

Metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan ukuran utama SPSHB yang optimum adalah metode optimization dengan bantuan fitur solver dengan menjadikan

Dari sudut hukum dialektis ataupun sosiologis-reflektif itu kita bisa tegaskan bahwa dalam setiap cilaka ada hikmah, dalam setiap bencana ada momentum perubahan, dalam