Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis
Di Kelas X Semester II SMA Negeri 2 Model Binjai Tahun Pelajaran 2012/2013
Rida Sari Surbakti ( NIM : 409421041 )
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ,(1) Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa, (2) Apakah ada pengaruh gaya belajar auditori dan gaya belajar visual terhadap hasil belajar siswa, dan (3) Apakah ada interasksi antara model pembelajran dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian ini dilakasanakan di SMAN 2 Model Binjai T.P 2012/2013. Jenis Penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2x2. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester genap yang terdiri dari 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive yang disebut juga judgmental sampling dengan mengambil 2 kelas dari 9 kelas yaitu kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-7 sebagai kelas kontrol. Kedua kelas berjumlah 70 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal yang terlebih dahulu divalidasikan. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji ANAVA dua jalur pada signifikan ࢻ= 0,05
Dari data penelitian diperoleh nilai rata- rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 79 dan untuk kelas kontrol 73,85, pada taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung=4,8544 > Ftabel= 3.9862. Pada gaya belajar kinetik diperoleh rata – rata hasil belajar sebesar 80,31 dan gaya belajar auditori sebessar 73,15 untuk taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung= 6,6074 > Ftabel = 3.9862. sedangkan untuk interaksi antara model belajar dan gaya belajar untuk taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung= 4,9441> Ftabel = 3.9862. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan (1) terdapat pengaruh antara model belajar kooperatif tipe jigsaw dengan model pembelajaran konvensional ,(2) terdapat pengaruh hasil belajar antara gaya belajar kinetik dan gaya belajar auditori, dan (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1 Hakikat IPA Fisika
2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 8
2.1.3 Gaya Belajar Siswa 13
2.1.4 Hasil Belajar 16
2.1.5 Listrik Dinamis 17
2.1.6 Penelitian Yang Relevan 24
2.2 Kerangka Konseptual 26
2.3 Hipotesis 27
BAB III METODE PENELITIAN 28
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 28
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 28
3.3. Variabel Penelitian 28
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 29
3.4.1. Jenis Penelitian 29
3.4.2. Desain Penelitian 29
3.5. Prosedur Penelitian 30
3.6. Instrumen Penelitian 32
3.6.1. Tes Hasil Belajar 32
3.6.2. Validitas Tes 33
3.6.3 . Observasi 35
3.7. Teknik Analisis Data 36
3.7.1 Uji Normalitas 36
3.7.2 Uji Homogenitas 37
3.7.3 Uji Hipotesis 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40
4.1. Data Hasil Penelitian 40
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59
5.1 Kesimpulan 59
5.2 Saran 59
DAFTAR PUSTAKA 61
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. : Perbandingan Empat Pendekatan
Cooperatif Learning 9
Tabel 2.2. : Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 11
Tabel 3.1. : Rancangan Analisis Faktorial 2x2 29
Tabel 3.2. : Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 32
Tabel 3.3 : Tabel Klasifikasi Uji Reabilitas 35
Tabel 3.4. : Tabel Kisi – Kisi Tes Gaya belajar 36
Table 3.5 : Tabel Penolong ANAVA 38
Table 4.1 : Tabulasi Data Subjek Yang Dilibatkan Dalam
Analisis Statistik 40
Tabel 4.2 : Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42
Tabel 4.3 : Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44
Tabel 4.4 : Data Nilai Pretest Gaya Belajar Kinetik dan Gaya Belajar
Auditori 45
Tabel 4.5 : Data Nilai Postest Gaya Belajar Kinetik dan Gaya Belajar
Auditori 46
Tabel. 4.6 : Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Data 48
Tabel. 4.7 : Rangkuman Uji Homogenitas 49
Tabel 4.8 : Data Statistik ANAVA 2 x 2 51
Tabel.4.9 : Ringkasan Perhitungan ANAVA Faktorial 2 x 2 52
Tabel 4.10 : Ringkasan Hasil Perhitungan Observasi Psikomotorik
Siswa 54
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan penting
yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Kita sering mendengar ungkapan long life
education, yang berarti pendidikan sepanjang hidup. Tidak ada batasan untuk kata
pendidikan. Salah satu penentu kualitas suatu negara adalah bagaimana kondisi
pendidikan dinegara tersebut. Maju mundurnya suatu negara tak bisa dipungkiri
dipengaruhi oleh kualitas pendidikan di negara itu sendiri.
Sejalan dengan perkembangan pendidikan dewasa ini, pendidikan
banyak mengalami tantangan dan hambatan. Keluhan tentang rendahnya kualitas
pendidikan sangat sering kita dengar. Rendahnya mutu pendidikan salah satunya
ditandai dengan rendahnya hasil belajar pada siswa.
Begitu pula dengan mata pelajaran Fisika, hasil belajar Fisika pada
siswa umumnya tergolong rendah. Kondisi tersebut juga terdapat di SMA N 2
Binjai. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, diperoleh data bahwa nilai rata – rata
ulangan harian 1 (UH1) di semester genap T.P 2012/2013 untuk kelas 5 dan
X-7 adalah 65,1 dan 63,4 sedangkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) X-70
(Sumber, Juniati, S.Pd. Guru fisika SMA Negeri 2 Binjai). Bila dibandingkan
antara rata-rata nilai ulangan harian yang diperoleh dengan KKM, dapat
disimpulkan bahwa rata-rata nilai ulangan harian hasil belajar siswa masih
dikatakan rendah. Hal inilah yang menjadi alasan dasar penulis untuk memilih
SMA N 2 Binjai sebagai tempat uji coba dalam melakukan penelitian ini.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa
menurut Sanjaya (2008:197) diantaranya: faktor siswa, sarana, alat dan media
yang tersedia, faktor lingkungan serta faktor pendekatan mengajar (strategi,
model, dan metode) yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih
kurang. Sesuai dengan hasil wawancara peniliti dengan guru fisika kelas X di
umumnya saat mengikuti pelajaran Fisika terlihat kurang bersemangat dan
cenderung pasif, selain itu diperoleh data bahwa model pembelajaran yang sering
digunakan dalam pembelajaran adalah model pembelajaran konvensional yakni
guru menyajikan materi kepada siswa, tanya jawab antara guru dan siswa, guru
memberikan soal latihan untuk diselesaikan siswa, dan tak jarang guru juga
membentuk kelompok kelompok diskusi. Walau begitu ada juga beberapa model
pembelajaran yang sudah diterapkan, namun jarang di lakukan dalam kegiatan
pembelajaran. Hal ini disebabkan sulitnya dalam meanajemen waktu, Model
pembelajaran yang kurang variatif menyebabkan hasil belajar siswa menjadi
kurang maksimal.
Berdasarkan masalah diatas, salah satu model pembelajaran yang dapat
digunakan adalah model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. Pembelajarn
Kooperatif tipe Jigsaw merupakan slah satu tipe strategi pembelajaran yang
kooperatif dan fleksibel. Dalam pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw, siswa
dibagi menjadi kelompok- kelompok yang anggotanya mempunyai karakteristik
heterogen,Hertiavi, dkk (201:54). Masing – masing anggota tim bertanggung
jawab untuk menguasai salah satu bagian materi belajar dan kemudian
mengajarkan bagian itu kepada anggota – anggota lain, Arends (2008:13)
Selain itu Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa terhadap pebelajarannya sendiri dan juga orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan kepadanya, tetapi mereka juga harus
memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompok yang
lain. Musthofa (2013:57). Jelaslah bahwa selain menginkatkan hasil belajarpada
siswa, pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw juga dapat meningkatkan nilai afektif
pada siswa, yakni rasa tanggung jawab selain itu juga meningkatkan kemampuan
kera sama pada siswa dalam bentu kelompok belajar
Dalam Jurnal penelitian model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
oleh Nurhaeni (2011:79), dikatakan bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe
adalah agar peneliti selanjutnya menguasai betul pembelajaran Kooperatif tipe
Jigsaw.
Peneliti selanjutnya yang meneliti tentang model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw adalah Irwanto (2012 : 61). Prosedur penelitian yang
dilakukan adalah melaksanakan pretes untuk mengetahui hasil belajar siswa
sebelum diberi perlakuan. Melakukan analisa data pretes. Memberikan perlakuan
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigaw, melaksanakan
postes untuk mengetahui kemampuan akhir siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Melakukan analisa data postes. Rata-rata hasil belajar sebelum
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah 42,19 sedangkan
rata-rata hasil belajar setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw adalah 75,16, artinya ada perbedaan yang signifikan ketika siswa diajarkan
dengan model kooperatif Jigsaw. Saran dari peneliti tersebut ,bagi mahasiswa
calon guru yang akan meneliti lebih lanjut dengan model kooperatif tipe Jigsaw
untuk lebih memperhatikan penggunaan waktu.
Selain faktor dari luar diri siswa seperti strategi pembelajaran yang
digunakan guru, faktor yang berasal dari dalam diri siswa juga berpengaruh dalam
proses pembelajaran. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari
siswa salah satunya adalah karakteristik siswa itu sendiri. Uno (2006:143)
menjelaskan bahwa karakteristik siswa merupaan salah satu yang perlu
diidentifikasi guru untuk digunakan sebagai petunjuk dalam mengembangkan
program pembelajran. Karakteristik tersebut dapat berupa bakat, motivasi, gaya
belajar, kemampuan berfikir, minat, sikap, kemampuan awal, kecerdasan, dan
sebagainya.
Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang
menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Pada umumnya
gaya belajar yang dimiliki seseorang ada tiga yakni visual, auditorial, atau
kinestetik. Orang visual belajar melalui apa yang mereka lihat, orang auditorial
sentuhan. Walaupun masing-masing dari manusia belajar dengan menggunakan
ketiga gaya belajar ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung
pada satu diantara ketiganya, Hasrul (2009)
Hasil belajar optimal akan diperoleh apabila beragam perbedaan
seperti gaya belajar pada peserta didik diakomodasi oleh guru melalui pemilihan
model dan materi ajar yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik. Pengajaran
bidang studi apapun bisa ditingkatkan kualitasnya, apabila guru memahami
karakteristik peserta didik dengan baik termasuk gaya belajarnya .
Berdasarkan uraian di atas penulis berkeinginan melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dan Gaya
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di
Kelas X Semester II SMA Negeri 2 Model Binjai Tahun Pelajaran
2012/2013”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika masih rendah.
2. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang
menarik.
3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi.
4. Kegiatan pembelajaran belum disesuaikan dengan gaya belajar siswa.
1.3 Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, dana dan kemampuan peneliti maka perlu
dibatasi masalah dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
2. Gaya Belajar yang diterapkan dalam penelitian ini adalah gaya belajar
Kinetik dan Auditori
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-5 dan X-7 SMA Negeri 2 Model
Binjai T.P. 2020/2013.
4. Materi yang disajikan kepada siswa dalam penelitian ini hanya dibatasi
pada materi pokok listrik dinamis.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan model
pembelajaran konvensional memberi pengaruh yang berbeda terhadap
hasil belajar siswa?
2. Apakah gaya belajar kinetik dan gaya belajar auditori memberi pengaruh
yang berbeda terhadap hasil belajar siswa?
3. Apakah terdapat interasksi antara model pembelajaran dan gaya belajar
terhadap hasil belajar siswa?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar
siswa.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh gaya belajar auditori dan gaya
belajar visual terhadap hasil belajar siswa.
3. Untuk mengetahui adanya interasksi antara model pembelajran dan gaya
belajar terhadap hasil belajar siswa
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk
mempertimbangkan penggunaan Model Pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dalam proses pembelajaran dengan memeperhatikan gaya
belajar pada siswa .
2. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai Model
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan kaitannya dengan gaya belajar
kinetik dan gaya belajar auditori untuk dapat diterapkan saat melakukan
pembelajaran di sekolah.
3. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya
yang akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama.
4. Sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan
pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran fisika pada khususnya.
1.7 Definisi Operasional
Untuk menghindari pemahaman yang meluas, maka peneliti perlu
memberikan penjelasan istilah terhadap judul penelitian ini. Adapun istilah yang
1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw adalah salah satu tipe
pembelajarn Kooperatif dimana siswa ditempatkan dalam tim –tim
belajar heterogen beranggota lima sampai enam orang. Berbagai materi
akan disajikan kepada siswa, dan setiap siswa bertanggung jawab untuk
mempelajari porsi materinya kemudian membagikannya kepada
masing-masing anggota kelompoknya.
2. Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran terpusat
pada guru, dimana guru memberi materi pelajaran, kemudain tanya jawab
antara guru dan siswa dan terakhir guru memberi soal- soal latihan
kepada siswa yang dikerjakan siswa secara individu maupun secara
kelompok.
3. Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses pembelajaran
ditandai perubahan perilaku secara keseluruhan tidak hanya pada satu
aspek potensi kemanusiaan saja karena turut serta dalam membentuk
kepribadian seseorang.
4. Gaya belajar merupakan cara seseorang untuk memandang dan memproses
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan model pembelajaran konvensioanl terhadap hasil belajar siswa kelas X-5 dan X-7 SMAN 2 Model Binjai T.P 2012/2013, dimana Fhitung =4,85 > Ftabel= 3.98.
2. Terdapat pengaruh gaya belajar kinetik dan gaya belajar auditori terhadap
hasil belajar siswa kelas X-5 dan X-7 SMAN 2 Model Binjai T.P 2012/2013, dimana Fhitung= 6,60 > Ftabel= 3.98
3. Terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan penerapan model konvensional dengan gaya belajar kinetik dan gaya belajar auditori terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X-5 dan X-7 SMAN 2 Model Binjai T.P 2012/2013 dimana Fhitung= 4,94 > Ftabel= 3.98
5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya maka disarankan hal-hal sebagai berikut:
2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama sebaiknya memilih sampel yang jumlah siswanya tidak terlalu banyak. 3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih lanjut, disarankan untuk lebih memperhatikan efisiensi waktu pada tahap pembagian kelompok, karena tahap ini banyak memakan waktu
4. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa model pembelajaran memberikan pengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa, dimana telah dilakukan eksperimen bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Untuk itu dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard I, (2008), Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar, Yogyakarta, Pustaka Belajar
Arikunto, S, (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
DePorter, Bobbi dan Hernacki, Mike, (2011), Quantum Learning, Kaifa, Bandung .
Ganawati, Dewi, (2009), Listrik Dinamis, 26 Februari 2013, (http://www.crayonpedia.org).
Gilakjani, Abbas Pourhossein, (2012), Visual, Auditory, Kinaesthetic Learning Styles and Their Impacts on English Language Teaching, Journal Of Studies In Education 2 (1) : 104-113.
Halim, Abdul, (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap hasil Belajar Fisika Pada Siswa SMP Negeri 2 Secanggang Kabupaten Langkat, Pasca Sarjana Unimed, Medan.
Hasrul, (2009), Pemahaman Gaya Belajar, Jurnal MEDTEK 1 (2) : 1-9
Hertiavi, dkk, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6: 13
Irwanto, (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JigsawTerhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Di Kelas VII Semester I SMP N 1 Hinai T.P 2012/2013, FMIPA UNIMED, Medan.
Kamajaya, (2004), Fisika Untuk SMA Kelas X, Grafindo, Bandung.
Musthofa, Khairul, (2013), Pembelajaran Fisika Dengan Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Mengoptimalkan Aktivitas dan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas X-6 SMA MTA Surakarta, Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika, 1(1) :57
Nuh, Muhammad, (2009), Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan. Pasca Sarjana Unimed. Medan
Nurhaeni, Yani, (2011), Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada KonsepnListrik Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IX SMPN 43 Bandung, Jurnal Pendidikan Indonesia, 1(12) : 79
Rangkuti, Efrida Yasni, (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Optika Geometri Di Kelas X SMA Muhamadiyah 13 Panyabungan T.P. 2011/2012. FMIPA UNIMED. Medan.
Riduwan, (2010), Dasar – Dasar Statistika, Alfabeta, Bandung.
Sanjaya, Wina, (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses, Jakarta, Kencana.
Sardiman, A.M., (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sinuraya, Juru Bahasa, 1998, Pengembangan Laboratorium IPA Sederhana Untuk Meningkatkan Pengajaran Ipa Untuk Sekolah Dasar Di Desa Juhar Kecamatan Juhar Provinsi Sumatera Utara , FMIPA UNIMED, Medan.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sunardi. (2010), Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X, Bandung, Yarma Widya
Uno, H., (2006), Perencanaan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Winda, Renny Riana, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statistik Kelas