• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KREATIVITAS GURU BIOLOGI DALAM MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN MELALUI SUPERVISI MODEL SESI DI SMA NEGERI BATURAJA, KABUPATEN OKU, SUMATERA SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KREATIVITAS GURU BIOLOGI DALAM MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN MELALUI SUPERVISI MODEL SESI DI SMA NEGERI BATURAJA, KABUPATEN OKU, SUMATERA SELATAN."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KREATIVITAS GURU BIOLOGI DALAM

MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

LINGKUNGAN MELALUI SUPERVISI MODEL SESI

DI SMA NEGERI BATURAJA, KABUPATEN OKU,

SUMATERA SELATAN

TESIS

D iajukan Guna M emenuhi Salah Satu Syarat U ntuk M emperoleh Gelar M agister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan K onsentrasi Kepengawasan

Oleh :

USMAN

8126132067

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENINGKATAN KREATIVITAS GURU BIOLOGI DALAM

MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

LINGKUNGAN MELALUI SUPERVISI MODEL SESI

DI SMA NEGERI BATURAJA, KABUPATEN OKU,

SUMATERA SELATAN

TESIS

D iajukan Guna M emenuhi Salah Satu Syarat U ntuk M emperoleh Gelar M agister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan K onsentrasi Kepengawasan

Oleh :

USMAN

8126132067

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)

ABSTRACT

Usman, To Increase Biology Creativity Teacher’s Creativity In Creating Environment-Based Learning Media of SESI Model at Senior High School in Baturaja, Ogan Komering Ulu Regency, South Sumatra Province. Thesis, Graduate Education Program Administration, State University of Medan, 2014.

This research aims to increase Biology teacher’s creativity in creating environment-based learning through supervision of Sharing of Experience and Sharing of Idea (SESI) Model in Baturaja, Ogan Komering Ulu, South Sumatra Province. The hypothesis of this action is the use of the model of supervision Sharing of Experience and Idea Sharing of Biology teachers can increase creativity in creating environment -based learning media in Baturaja, Ogan Komering Ulu, South Sumatra Province .

This research was conducted at SMA in Baturaja, OKU which consisted of SMAN 3 OKU, SMAN 4 and SMAN 5 OKU, The subjects in this study were seven (7) teachers according to their subjects of Biology and one supervisor from district education office Ogan Komering Ulu (OKU). This study was carried out for 3 months from December 2013 to February 2014. The design used in this study is Action Research School (ARS), a study which is a collaboration between researchers, supervisors and teachers, to improve their creativity in order to become better in designing and creating environment-based and simple experiments through supervision of l Sharing of Experience and Sharing of Idea (SESI) model. Researcher used a research model by Kemmis and Mc Taggart which designed with cycle process. This procedure includes the steps of: (1) planning, (2) action, (3) observation, and (4) reflection.

(6)

ABSTRAK

Usman, Peningkatan Kreativitas Guru Biologi Dalam Membuat Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan Melalui Supervisi Model SESI Di SMA Negeri Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan. Tesis, Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas guru Biologi dalam membuat media pembelajaran berbasis lingkungan melalui supervisi Model “Sharing of Experience and Sharing of Idea

di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Propinsi Sumatera Selatan. Hipotesis tindakan ini adalah penggunaan supervisi dengan model Sharing of Experience and Sharing of Idea dapat meningkatkan kreativitas guru Biologi dalam membuat media pembelajaran berbasis lingkungan di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Propinsi Sumatera Selatan.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu yang meliputi SMA Negeri 3 OKU, SMA Negeri 4 OKU dan SMA Negeri 5 OKU. Subyek dalam penelitian ini adalah tujuh (7) orang guru sesuai dengan mata pelajaran IPA bidang studi Biologi dan satu orang pengawas dinas pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu mulai bulan Desember 2013 sampai dengan Februari 2014. Desain yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerjasama antara peneliti, pengawas dan guru, dalam meningkatkan kreativitas guru agar menjadi lebih baik dalam membuat dan merancang aneka media dan eksperimen sederhana berbasis lingkungan melalui teknik supervisi kelompok model Sharing of Experience and Sharing of Idea (SESI). Peneliti menggunakan model penelitian Kemmis and Mc Taggart yang dirancang dengan proses siklus. Prosedur ini mencakup tahap-tahap: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (action), (3) pengamatan (observation), dan (4) refleksi (reflectif).

Hasil analisis dan simpulan yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai rata-rata pretest

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmatnya

penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya, Peneliti juga mengucapkan salam

dan shalawat kepada junjungan, suri tauladan Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga,

sahabat dan kaum muslimin.

Tesis ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan berbagai pihak. Untuk itu, peneliti

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Direktorat Pembinaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah,

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan yang

telah memberikan bantuan berupa Beasiswa S2 Kepengawasan bagi peneliti sehingga dapat

menimba ilmu di Universitas Negeri Medan (UNIMED).

2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Rektor Universitas Negeri Medan dan semua staf yang

telah memberikan fasilitas belajar selama penulis mengikuti perkuliahan di Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas

Negeri Medan

4. Dr.Ir. Darwin, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan dan Dr.

Paningkat Siburian, M.Pd. selaku Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPS Universitas

Negeri Medan.

5. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. selaku pembimbing I dan Prof. Dr. Sri Milfayetty,

M.S.Kons selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan dorongan moril

kepada peneliti agar terus dapat melakukan penelitian

6. Kepada penguji narasumber Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., Prof. Dr. Sahat Siagian,

M.Pd., Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. yang telah memberikan kritik dan saran untuk dapat

penyempurnaan Tesis ini.

7. Teman-teman Program Studi Administrasi Pendidikan (AP) Konsentrasi Kepengawasan

Angkatan 2012.

8. Istri (Tanwirotun Ni’mah) yang selalu setia, sabar serta memberikan doa kepada penulis,

dan tidak terlupa kepada kedua anakku (Farah Fakhrunnisa dan Muhammad Faiz Al Farisy),

yang menjadi motivator dan semangat hidup penulis, semoga keluargaku diberikan rahmat

(8)

9. Kedua orangtua ku yang telah melahirkan dan membesarkanku serta memberikan

pendidikan kepada diriku dan selalu memberikan dorongan spiritual dan material dengan

segala sikap penuh pengertian dan segala dukungan

10. Kakak perempuanku (Mbak Sari dan Mbak Sofiah), Adik-adikku (Ruslan(Alm), Rusli dan

Nur Azizah Lafadzah yang selalu memberikan semangat kepada penulis, aku selalu

menyayangi kalian,semoga kita selalu menjadi saudara yang selalu diberi berkah dan

karunia oleh yang kuasa, amin....

11. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap tesis ini dapat menambah wawasan tentang inovasi pembelajaran bagi

praktisi pendidikan.

Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memberikan semangat dalam mewujudkan dan

mengembangkan pendidikan di Indonesia.

Medan, Juni 2014

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT……….………...…. i

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR……….……… iii

DAFTAR ISI……….………... v

DAFTAR TABEL……….………... viii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN………... xii

BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang……….….…. 1

B.Identifikasi Masalah……… 7

C.Pembatasan Masalah……….….. 7

D.Rumusan Masalah……….………... 8

E.Tujuan Penelitian………...…... 8

F. Manfaat Hasil Penelitian………... 8

BAB II. KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN A.Kajian Teoritis... 10

1.Kreativitas Membuat Media Pembelajaran ... 10

a. Pengertian Kreativitas………. 10

b. Ciri-ciri Kreativitas………. 12

c. Fase-fase Kreativitas………... 16

(10)

3.Media Pembelajaran………. 25

a. Pengertian Media Pembelajaran……….. 25

b. Fungsi Media Pembelajaran……… 28

c. Manfaat Media Pembelajaran……….. 37

d. Posisi Media Pembelajaran………. 40

e. Jenis, Klasifikasi dan Prinsip Pemilihan Media………. 41

4.Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan………...…….. 46

5.Teknik Supervisi Kelompok Model “SESI” (Sharing of Experience dan Sharing of Idea)………. 51

B.Hasil Penelitian yang Relevan……… 57

C.Kerangka Berpikir... 59

D.Hipotesis Tindakan... 61

BAB III. METODE PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian... 62

B.Subyek Penelitian... 62

C.Desain Penelitian Tindakan... 62

D.Prosedur Tindakan Penelitian... 63

E.Definisi Operasional……… 69

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 70

G.Indikator Keberhasilan Tindakan……… 75

H.Evaluasi Tindakan………...…… 75

I. Teknik Analisis Data………...……… 76

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 81

(11)

1. Siklus I... 86

a. Hasil Observasi Pelaksanaan Siklus I... 86

b. Refleksi Hasil Observasi Pelaksanaan Siklus I... 94

2. Siklus II... 98

a. Hasil Observasi Pelaksanaan Siklus II... 99

b. Refleksi Hasil Observasi Pelaksanaan Siklus II... 109

B. Pembahasan... 116

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN... 123

A. Simpulan... 123

B. Implikasi... 123

C. Saran... 125

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Klasifikasi Media Pembelajaran………... 44

Tabel 2. Tahapan Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah... 64

Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest... 71

Tabel 4. Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru... 72

Tabel 5. Kisi-Kisi Lembar Penilaian Observasi Pelaksanaan Supervisi Model SESI... 73

Tabel 6. Kisi-Kisi Lembar Penilaian Produk... 74

Tabel 7. Kategori Penilaian Pretest dan Posttest... 77

Tabel 8. Kategori Penilaian Penerapan Model SESI... 78

Tabel 9. Kategori Aktivitas... 79

Tabel 10. Kategori Nilai Produk... 80

Tabel 11. Hasil Analisis Butir Nilai Kreativitas Guru Biologi dalam Membuat Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan... 82

Tabel 12. Hasil Nilai Pretest Kreativitas Guru dalam Membuat Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan... 83

Tabel 13. Hasil Diskusi Merumuskan Ide Membuat Media Pembelajaran Berbasis lingkungan dalam bentuk produk/ alat... 88

Tabel 14. Penilaian Aktivitas Guru dalam Membuat Media pembelajaran Berbasis Lingkungan Pada Siklus I... 90

Tabel 15. Hasil Observasi Penilaian Produk yang Dihasilkan Oleh Guru Pada Siklus I... 92

(13)

Pengawas Terhadap Peneliti di Siklus I... 93

Tabel 17. Merumuskan Ide Membuat Media Pembelajaran Berbasis

Lingkungan dalam Bentuk Eksperimen Sederhana... 101

Tabel 18. Hasil Observasi Penilaian Aktivitas Terhadap Guru Pada Siklus

II... 104

Tabel 19. Hasil Observasi Penilaian Produk yang Dihasilkan oleh Guru

pada Siklus II... 105

Tabel 20. Hasil Observasi Pelaksanaan Kegiatan Supervisi Model SESI

Oleh Pengawas Terhadap Peneliti di Siklus II... 106

Tabel 21. Hasil Analisis Butir Nilai Posttest Kreativitas Guru dalam

Membuat Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan... 107

Tabel 22. Hasil Nilai Posttest Kreativitas Guru dalam Membuat Media

Pembelajaran Berbasis Lingkungan... 108

Tabel 23. Hasil Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Guru (Siklus I s.d. Siklus

II)... 113

Tabel 24. Hasil Rekapitulasi Penilaian Produk Guru (Siklus I s.d. Siklus

II)... 114

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran... 29

Gambar 2. Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran... 41

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan... 63

Gambar 4. Diagram Batang Penilaian Aktivitas Guru dalam Membuat

Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan di Siklus I... 91

Gambar 5. Diagram Batang Penilaian Produk Guru Media Pembelajaran

Berbasis Lingkungan Buatan Guru di Siklus I... 92

Gambar 6. Diagram Batang Penilaian Observasi Pelaksanaan Supervisi

Model SESI Oleh Pengawas Terhadap Peneliti di Siklus I... 94

Gambar 7. Diagram Batang Penilaian Aktivitas Guru dalam Membuat

Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan di Siklus II... 104

Gambar 8. Diagram Batang Penilaian Produk Guru Media Pembelajaran

Berbasis Lingkungan Buatan Guru di Siklus II... 106

Gambar 9. Diagram Batang Penilaian Observasi Pelaksanaan Supervisi

Model SESI Oleh Pengawas Terhadap Peneliti di Siklus II... 107

Gambar 10. Diagram Batang Penilaian Observasi Aktivitas Guru dalam

Membuat Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan per

Siklus... 114

Gambar 11. Diagram Batang Penilaian Produk Guru dalam Membuat

Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan per

(15)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Lembar Observasi Proses Pelaksanaan Supervisi Model

Sharing Experience and Sharing Idea (SESI)... 129

Lampiran 2. Instrumen Observasi Aktivitas Guru dalam Membuat Media Pembelajarn Berbasis Lingkungan... 132

Lampiran 3. Instrumen Penilaian Produk Guru dalam Membuat Media Pembelajarn Berbasis Lingkungan... 135

Lampiran 4. Lembar Soal Pretest dan Posttest Tingkat Pengetahuan Guru Tentang kreativitas dan Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan... 137

Lampiran 5. Dokumentasi Foto Kegiatan... 139

Lampiran 6. Daftar Pertanyaan Wawancara Untuk Guru... 149

Lampiran 7. Rencana Kegiatan Penelitian... 152

Lampiran 8. Jadwal Rencana Penelitian... 162

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peran yang amat menentukan bagi perkembangan

dan perwujudan individu. Tujuan pendidikan adalah menyediakan lingkungan

yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan

kemampuanya secara optimal dan mendorong berkembangnya kreativitas peserta

didik, sejalan dengan perkembangan aspek-aspek keimanan dan ketaqwaan,

kecerdasan, ketrampilan, dan semangat kebangsaan. Dalam upaya lebih

mewujudkan fungsi pendidikan sebagai wahana pengembangan sumberdaya

manusia, perlu dikembangkan iklim belajar dan mengajar yang konstruktif bagi

berkembangnya potensi kreatif peserta didik sehingga dapat melahirkan

gagasan-gagasan baru dan inovatif.

Proses kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan yang utama. Peranan

guru adalah menciptakan serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang

dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan

perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya. Oleh

karena itu, kegiatan belajar mengajar hendaknya tertuju pada pengembangan

kreativitas peserta didik. Guru sebagai ujung tombak dalam proses belajar

mengajar hendaknya memahami hal ini, guru sebaiknya mempunyai karakteristik

dalam mengembangkan kreativitas yaitu kompetensi dan minat belajar, kemahiran

(17)

2

fleksibilitas, rasa humor, menggunakan penghargaan dan pujian, minat luas,

memberi perhatian terhadap masalah anak, dan penampilan dan sikap yang

menarik (Utami Munandar,2002:145).

Seorang guru dituntut untuk lebih kreatif, inovatif dalam menciptakan

suasana pembelajaran. Siswa hanya diajarkan menghafal teori-teori,

konsep-konsep, fakta, rumus-rumus saja dengan metode ceramah sehingga membuat

siswa tidak termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Memberikan pengalaman

langsung dengan mengaitkan apa yang dipelajari dengan konteks yang nyata akan

lebih bermakna bagi siswa. Kemampuan berfikir kreatif sangat diperlukan untuk

meningkatkan kinerja guru, tetapi pada kenyataannya belum semua guru yang

menyadari pentingnya kreativitas. Kreativitas merupakan kemampuan umum

untuk mencipta sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi

gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai

kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang

sudah ada sebelumnya (Utami Munandar,1999:33).

Pembelajaran sains di sekolah khususnya di tingkat SMA merupakan

pembelajaran yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

suatu proses penemuan. Oleh karena itu pendidikan sains harus menekankan pada

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa

mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains

(18)

3

Pembelajaran sains harus memberikan pengalaman nyata atau kontekstual pada

siswa, siswa tidak hanya belajar sains melalui hafalan tentang teori-teori,

konsep-konsep, dalil-dalil atau rumus-rumus saja, akan tetapi pengetahuan itu dibangun

siswa melalui pengalaman nyata. Untuk mewujudkan pembelajaran sains yang

menyenangkan, maka guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang

sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran sains dapat

dicapai oleh siswa.

Salah satu pembelajaran sains dalam pendidikan SMA salah satunya

adalah mata pelajaran Biologi pada kelas X (sepuluh) terutama yang membahas

mengenai lingkungan dan daur ulang limbah sangat perlu untuk dikembangkan.

Untuk memenuhi tuntutan pembelajaran lingkungan dan daur ulang limbah yang

berkualitas ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kreativitas guru dalam

mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran berbasis lingkungan

yang memadai dikarenakan media pembelajaran berbasis lingkungan merupakan

sarana untuk mengembangkan pemahaman konsep lingkungan yang lebih

bermakna. Bentuk kreativitas guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai

sumber belajarnya bisa terwujud dalam bentuk kreatif mengembangkan

inovasi-inovasi baru yang dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran sebagai contoh

misalnya guru dapat membuat biodiesel dari limbah ikan ataupun minyak jelantah

yang tidak terpakai lagi, ini menunjukkan bahwa guru dapat mengoptimalkan lagi

bahan yang tidak berguna menjadi berguna kembali. Dengan meningkatnya

kreativitas guru dalam pembuatan media pembelajaran berbasis lingkungan ini,

maka pembelajaran lingkungan akan menjadi lebih berkualitas dan bermutu.

(19)

4

kreativitas yang tinggi didalam merencakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

pembelajaran, lebih jauh guru yang tidak kreatif memiliki keterbatasan kreativitas

didalam mengembangkan kemampuan professional baik melalui kegiatan

pembelajaran maupun pengembangan profesionalisme guru lainnya

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan yang dilakukan oleh peneliti, di

wilayah kabupaten OKU, khususnya di Kota Baturaja, seperti di SMA Negeri 2

Baturaja, SMA Negeri 3 Baturaja dan SMA Negeri 5 Baturaja. Di

sekolah-sekolah ini belumlah memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap seperti

ada sekolah yang belum memiliki laboratorium padahal kesempurnaan suatu

sekolah tersebut minimal memiliki satu buah laboratorium. Jika pun ada

laboratorium di sekolah tersebut namun dalam kondisi yang rusak parah,

ditambah lagi alat peraga dan bahan-bahan yang digunakan sebagai bahan

praktikum atau eksperimen tidak ada. Ada sekolah yang memiliki alat peraga,

peralatan dan bahan-bahan laboratorium, namun peralatannya banyak yang rusak,

bahan-bahan laboratorium yang kurang memadai atau tidak sesuai dengan

kebutuhan. Hal ini disebabkan ketersediaan dana atau alatnya berasal dari bantuan

yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Jika membeli harganya mahal, dan tidak

terjangkau, terutama sekolah-sekolah yang berada di pedesaan atau pinggiran.

Selain itu juga, guru sains di wilayah ini belumlah banyak memiliki daya

kreativitas, inovatif, motivasi, dan pengalaman membuat media pembelajaran

alternatif yang terbuat dari bahan-bahan tersedia di lingkungan sekolah dengan

tepat dan terjangkau, sehingga guru belum mampu mengaitkan konsep sains pada

teknologi. Akibatnya sekolah yang belum memiliki media pembelajaran terpaksa

(20)

5

saja yang membuat banyak siswa menjadi bosan, sehingga tujuan pembelajaran

tidak tercapai dengan baik.

Permasalahan lain juga muncul pada guru-guru di SMA Negeri 3 OKU,

SMA Negeri 4 OKU dan SMA Negeri 5 OKU ini khususnya guru yang

mengampu mata pelajaran Biologi di Kelas X (sepuluh) ketika para guru

mengajar biologi pada materi lingkungan dan daur ulang limbah. Dari hasil

wawancara yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan ada guru yang menganggap

materi ini tidaklah terlalu penting untuk dibahas lebih dalam sehingga materi

tersebut hanyalah diberikan berupa ceramah dan diskusi saja, ada juga guru yang

masih bingung untuk menjabarkan dan menjelaskan materi tersebut harus

menggunakan jenis metode apa yang tepat, serta ada juga guru yang sudah

memiliki pengalaman yang cukup baik dalam menjelaskan materi ini dengan cara

mengkombinasikan berbagai metode. Padahal sebenarnya materi ini justru

memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi permasalahan lingkungan

yang ada disekitar kita, sebagai contoh siswa menjadi lebih memahami bagaimana

kondisi lingkungan saat ini, fungsi/manfaat lingkungan, masalah kerusakan

lingkungan dan cara mengatasinya serta mengenali teknologi-teknologi sederhana

dalam mengatasi permasalahan limbah di sekitar lingkungan kita sebagai contoh

mengenal dan mempraktekkan pembuatan pupuk kompos yang berasal dari

berbagai limbah rumah tangga, pembuatan biogas dari limbah WC rumah tangga

dan masih banyak lagi sisa limbah yang dapat dimanfaatkan kembali yang dikenal

dengan istilah 4R (Recycle, Reuse, Reduce, dan Recovery).

Berdasarkan catatan hasil supervisi yang dilakukan oleh pengawas sekolah

(21)

6

Negeri 3 OKU berjumlah 4 (empat) orang, SMA Negeri 4 OKU berjumlah 3

(tiga) orang dan SMA Negeri 5 OKU berjumlah 3 (tiga) orang dengan jumlah

total 10 (sepuluh) orang guru Biologi, dari kesepuluh orang guru Biologi tersebut

ditemukan hanya 2 (dua) orang guru yang sudah mampu merancang dan membuat

media pembelajaran berbasis lingkungan dan eksperimen dengan baik. Ini

menunjukkan bahwa guru-guru tersebut masih kurang memiliki kreativitas dalam

membuat dan merancang media pembelajaran yang berbasis lingkungan.

Munculnya permasalahan di atas perlu untuk dipecahkan dengan cara

memberikan pelatihan kepada guru-guru Biologi mengenai pembuatan media

pembelajaran yang berbasis lingkungan. Pada awalnya pelatihan diberikan dengan

cara menghadirkan narasumber ahli dalam mengolah lingkungan, namun sifatnya

narasumber hanya memberikan materi tanpa adanya proses demontrasi sehingga

peserta tidak dapat mengujicobakan media tersebut secara langsung. Ada juga

pelatihan yang sifatnya demontrasi dan simulasi, namun lemahnya pelatihan ini

hanya memperkenalkan ide-ide yang berasal dari narasumber, sehingga ide-ide

pemikiran dari peserta tidak dapat terwujud. Dalam pelatihan yang menggunakan

model Sharing of Experience and Sharing of Idea (SESI) ini memberikan

kesempatan kepada narasumber dan juga peserta dengan cara saling tukar

menukar pengalaman yang kemudian berdiskusi untuk mencari ide yang yang

baru untuk dipecahkan secara bersama-sama, dengan menggunakan model ini ide

dan kreativitas peserta akan dituntut untuk dapat lebih ditingkatkan.

Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul

“Peningkatan Kreativitas Guru Biologi Dalam Membuat Media

(22)

7

Experience and Sharing of Idea (SESI) Di SMA Negeri Baturaja, Kabupaten

Ogan Komering Ulu (OKU), Propinsi Sumatera Selatan”.

B.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi masalah yang

dihadapi guru-guru Biologi di SMA Negeri Baturaja, Kabupaten Ogan Komering

Ulu (OKU) yaitu sebagai berikut : (1) Munculnya persepsi yang mengatakan

bahwa materi tentang lingkungan dan daur ulang limbah tidak terlalu penting serta

menyita waktu; (2) Tingkat kemalasan guru dalam membahas dan menyelesaikan

materi tentang lingkungan; (3) Kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan

keterampilan guru dalam membuat media pembelajaran berbasis lingkungan; (4)

Masih rendahnya motivasi guru dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan lingkungan dan daur ulang limbah; (5) Sarana dan prasarana

dibeberapa sekolah masih belum dilengkapi dengan media pembelajaran berbasis

lingkungan; (6) Terbatasnya sarana bacaan ilmiah terutama yang berupa majalah

ilmiah atau jurnal yang berhubungan dengan kreativitas membuat produk

pengolahan lingkungan dan daur ulang limbah; (7) Guru kurang terampil dalam

membuat media pembelajaran berbasis lingkungan.

C.Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang diuraikan di atas dan disebabkan adanya

keterbatasan waktu, dana, tenaga dan perlu dilakukan penelitian secara lebih

mendalam, maka penelitian ini dibatasi pada pelatihan yang dikemas melalui

(23)

8

yang berbasis lingkungan yang hanya mencakup produk yang berupa media alat

dan rancangan eksperimen sederhana daur ulang limbah.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah penggunaan supervisi model Sharing of Experience

and Sharing of Idea (SESI) dapat meningkatkan kreativitas guru biologi dalam

membuat media pembelajaran berbasis lingkungan di SMA Negeri Baturaja,

Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Propinsi Sumatera Selatan?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan sekolah (PTS) ini adalah untuk mengetahui

peningkatan kreativitas guru biologi dalam membuat media pembelajaran berbasis

lingkungan melalui penggunaan supervisi Model Sharing of Experience and

Sharing of Idea (SESI) di SMA Negeri Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu

(OKU), Propinsi Sumatera Selatan.

F. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

luas bagi semua pihak yang terlibat dalam peningkatan kreativitas guru baik

secara teoretis dan secara praktis.

1. Manfaat secara teoretis, yaitu menambah wawasan tentang pentingnya dalam membuat media pembelajaran berbasis lingkungan, selain itu menambah

khasanah bacaan ilmiah dan rujukan bagi peneliti lain dalam menerapkan

(24)

9

meningkatkan kreativitas guru dalam membuat media pembelajaran yang

berbasis lingkungan.

2. Manfaat secara praktis, antara lain :

a. Bagi kepala sekolah, dapat memecahkan masalah guru dalam meningkatkan

kreativitas guru dalam membuat media pembelajaran berbasis lingkungan,

dengan demikian pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pengajaran dan

berdampak pada peningkatan mutu sekolah.

b. Bagi guru, dapat lebih memahami proses pembuatan dan perancangan

media pembelajaran berbasis lingkungan sehingga akan menghasilkan

kreativitas dan inovasi dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan

pembelajaran yang diampunya.

c. Bagi Pengawas sekolah, sebagai bahan masukan dalam membina kepala

sekolah dan guru melalui kegiatan supervisi kelompok ataupun individual.

d. Bagi LPMP, sebagai bahan masukan dalam menyusun rencana kegiatan

terkait dengan fasilitasi tenaga pendidik dalam peningkatan profesionalitas

kepala sekolah khusunya peningkatan kompetensi pedagogis guru dalam

membuat media pembelajaran.

e. Bagi Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota sebagai bahan masukan

dalam membuat rencana kegiatan terkait dengan peningkatan profesionalitas

(25)

124

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan

Simpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan, maka nilai rata-rata pretest yang dihasilkan mengenai kreativitas guru

dalam merancang/mendesain dan membuat media pembelajaran berbasis

lingkungan sebelum dilakukannya supervisi menggunakan model SESI diperoleh

0% (tidak ada guru) yang memiliki kreativitas dalam merancang/mendesain dan

membuat media pembelajaran berbasis lingkungan. Hasil posttest setelah

dilaksanakan kegiatan supervisi menggunakan model Sharing of Experience and

Sharing of Idea (SESI) di akhir siklus I dan siklus II, diperoleh sebesar 100% (7

orang guru) yang sudah memiliki kreativitas dalam merancang/mendesain dan

membuat media pembelajaran berbasis lingkungan serta 0% (tidak ada guru) yang

tidak memiliki kreativitas dalam merancang/mendesain dan membuat media

pembelajaran berbasis lingkungan. Dengan demikian penggunaan supervisi

kelompok model Sharing of Experience and Sharing of Idea (SESI) dapat

meningkatkan kreativitas guru dalam membuat media pembelajaran berbasis

lingkungan di SMA Negeri Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan yang

dibuktikan dengan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar

100%.

B.Implikasi

Berdasarkan simpulan dari penelitian ini, yang menyatakan bahwa

(26)

125

berbasis lingkungan di SMA Negeri Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan

meningkat setelah dilakukan supervisi model Sharing of Experience and Sharing

of Idea (SESI). Ini menunjukkan bahwa penerapan supervisi model SESI ini

sangat baik untuk digunakan bagi peningkatan kreativitas guru baik oleh

pengawas sekolah maupun kepala sekolah, sehingga proses pembelajaran yang

dilakukan oleh guru akan lebih kreatif dan inovatif.

Supervisi dengan menggunakan model SESI ini selain mampu

meningkatkan kreativitas guru dalam merancang/mendesain dan membuat media

pembelajaran berbasis lingkungan juga dapat memberikan informasi dan

pengetahuan tentang bagaimana mendayagunakan kemampuan guru dalam

mengelola sampah-sampah yang ada disekitar sekolah maupun di lingkungan

masyarakat sekitar sehingga sampah-sampah yang ada dapat dimanfaatkan

kembali. Pengolahan sampah yang dilakukan sekolah-sekolah akan memberikan

dampak yang sangat baik diantaranya akan diperoleh produk-produk yang akan

berhasil guna dan berdayaguna, beberapa contoh produk yang dihasilkan adalah

pupuk kompos padat, pupuk kompos cair, biodiesel dan produk lainnya. Pupuk

kompos dan kompos cair ini dapat dijadikan sebagai bahan penyubur tanah

disekitar sekolah sehingga akan dihasilkan tempat perkebunan disekitar sekolah,

selain itu biodiesel dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif yang dapat

digunakan. Semua produk ini berasal dari sampah-sampah yang ada disekitar

sekolah, artinya sampah yang senantiasa dibuang dapat diolah kembali menjadi

bahan yang bermanfaat. Pemanfaatan kembali sampah-sampah disekolah dan

penataan sekolah yang baik akan mendukung dan menjadikan konsep Green

(27)

126

Upaya untuk meningkatkan kreativitas guru Biologi di SMA Negeri

Baturaja dalam merancang dan membuat media pembelajaran berbasis lingkungan

dapat dilakukan melalui supervisi dengan model SESI, yaitu : (a) Sharing of

Experience dan (b) Sharing of Idea. Maksud dari sharing of experience ini adalah

peneliti bersama pengawas melibatkan orang yang sudah memiliki pengalaman

dalam merancang dan membuat media pembelajaran berbasis lingkungan untuk

dapat melakukan kegiatan tukar menukar pengalaman terhadap guru yang ada,

setelah itu melakukan kegiatan diskusi untuk merumuskan ide yang akan dibahas

baik secara perorangan maupun kelompok.

Jika sebuah sekolah ataupun lembaga pendidikan ingin meningkatkan

kreativitas seorang pendidik dalam membuat media pembelajaran berbasis

lingkungan, maka sangat perlu untuk menerapkan supervisi model SESI ini

dengan cara melibatkan guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan juga dinas

pendidikan. Upaya yang perlu dilakukan oleh Dinas Pendidikan agar supervisi

model SESI ini dapat diterapkan adalah : (1) perlu adanya pelatihan-pelatihan

supervisi model SESI terhadap pengawas maupun kepala sekolah, (2) perlu

adanya kerjasama yang bersifat kolaboratif antara guru, kepala sekolah dan

pengawas sekolah dalam merealisasikan supervisi model SESI ini, (3) perlu

dilakukan penerapan secara berkelanjutan, sehingga kreativitas guru dalam

membuat media pembelajaran berbasis lingkungan ini akan menjadikan guru tetap

kreatif dan inovatif.

C.Saran

Berdasarkan simpulan penelitian ini, dapat diberikan beberapa saran yaitu

(28)

127

1. Guru mata pelajaran Biologi agar selalu meningkatkan kreativitas dalam

membuat media pembelajaran berbasis lingkungan khususnya pengolahan

daur ulang limbah.

2. Kepala Sekolah sebagai pimpinan sekolah sebaiknya bekerjasama dengan

pengawas sekolah untuk dapat melakukan kegiatan supervisi khususnya

menggunakan supervisi model SESI agar guru-guru Biologi dapat

meningkatkan kreativitas dalam membuat, mengembangkan, dan menciptakan

media pembelajaran yang berbasis lingkungan, sehingga dapat

mengoptimalkan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

3. Pengawas sekolah bidang studi Biologi sebaiknya menggunakan supervisi

model SESI ini untuk meningkatkan kreativitas guru.

4. Kepala Dinas Pendidikan sebaiknya memberikan pendidikan dan pelatihan

kepada pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru dapat membuat,

mengembangkan, dan menciptakan media pembelajaran yang berbasis

(29)

128

DAFTAR PUSTAKA

Amal Abdus Salam Al-Kalili.2006. Pengembangan Kreativitas Anak. Jakarta: Pustaka Al-Kausar

Azhar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan.1994.Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosda Karya

Conny R Semiawan. 2009. Kreativitas Kebebakatan. Jakarta: PT Indeks

Daryanto.2010. Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Degeng, I.N.S.2001. Media Pembelajaran Menuju Pribadi Unggul. Lembaga Pengembangan Pendidikan (LP3). Malang: Universitas Negeri Malang

Guntur Talajan. 2012. Menumbuhkan Kreativitas dan Prestasi Guru. Yogyakarta: LaksBang Pressindo.

I Wayan Santyasa. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran (Makalah).

Makalah disajikan dalam workshop media pembelajaran bagi guru-guru SMAN Banjarangkan Klungkung : FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha http : // www. Freewebs.com/santyasa/pdf 2/ Metode-Penelitian.pdf diakses pada tanggal 20 September 2013 pukul 16:10 Wib

Kemmis, S., & McTaggart, R. 1982. The action research planner. Victoria, Australia: Deakin University Press.

Kementerian Pendidikan Nasional. 2007.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Kemendiknas

Made Pidarta. 2009. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Mulyasa,E.2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E.2007. KTSP Suatu Panduan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya

Munadi, Y. 2008. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta. Gaung Persada (GP) Press

(30)

129

Nana Sudjana.2012. Pengawas dan Kepengawasan. Bekasi: Binamitra Publishing

Ngalimun, Haris Fadillah, Alpha Ariani.2013. Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Nuryani Rustaman. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jakarta: FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Nursito. 1999. Kiat Menggali Kreativitas. Yogyakarta : Mitra Gama Widya

Oemar Hamalik. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Piet Sahertian.1981. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Rayandra Asyhar.2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta.

S.C. Utami Munandar.1999.Kreativitas dan Keberbakatan, Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Syaiful Sagala. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan.Bandung: penerbit Alfabeta

Suhardi. 2008. Diktat: Pengembangan Sumber Belajar Biologi. Yogyakarta: Jurdik FMIPA

Sujarwo.2010. Pemanfaatan Media Pembelajaran PNF. Makalah PLS Fakultas Ilmu Pendidikan.Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Undang-undang RI No. 20 Pasal 40, Ayat (2) tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman.2011. Eksperimentasi Pengelolaan Limbah Berbasis Technopreneur Pada Pembelajaran MULOK PLH Melalui Strategi Belajar Kreatif-Produktif.

Laporan Penelitian. SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III. Pangkalan Balai (Tidak Dipublikasikan)

Utami Munandar.2009.Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Gambar

Tabel 17. Merumuskan Ide Membuat Media Pembelajaran Berbasis

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi politik yang dimuat dalam berita kampanye PDIP di SKH Kedaulatan Rakyat adalah sosialisasi politik tentang pemilihan umum,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian skripsi yang

Tujuan dalam penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi terbaik sari kulit buah naga ( Hylocereus costaricensis ) dan ekstrak angkak untuk membuat permen jelly dengan

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat penyerapan tenaga kerja berpengaruh terhadap eksternalitas masyarakat desa, dan untuk mengetahui bagaimana

Terkait dengan peralihan kewenangan penerbitan izin pertambangan rakyat untuk komoditas mineral logam, batubara, mineral bukan logam dan batuan dalam wilayah pertambangan

Pendukung/Laporan Pelaksana • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal •

penerbit, tempat terbit pun tak tertinggal untuk dicantumkan sebagaimana buku-buku yang terbit dewasa ini. 4) Meskipun material sumber sudah didigitalisasi atau dengan

Hasil estimasiyang akurat berpengaruh terhadap manajemen internal, investor, dan regulator suatu perusahaan asuransi.Dalam artikel ini, dibahas tentang estimasi cadangan