PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING
KELOMPOK TERHADAP STRES AKADEMIK
SISWA KELAS VIII MTsN LHOKSEUMAWE
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
OULIA ULFA
109 151 044
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok terhadap Stres Akademik Siswa Kelas VIII MTsNLhokseumawe Tahun Ajaran 2012/2013.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor UNIMED yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.
3. Pembantu dekan I, pembantu dekan II dan pembantu dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini dan kepada Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan.
5. Kepada Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi dan dengan penuh ketekunan, kesabaran juga loyalitas membimbing dalam penulisan skripsi. Beserta para staf Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan pengajuan judul skripsi hingga pengajuan sidang.
6. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd, Ibu Dra. Zulhaini S dan Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd selaku dosen nara sumber yang telah memberikan pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi.
7. Bapak/Ibu dosen UNIMED, khususnya jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan bekal ilmu hingga penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.
ii
9. Bapak Herman, S.Pd, S.H sebagai kepala sekolah MTsN Lhokseumawe yang telah memberikan izin dan kemudahan untuk penelitian di sekolah tersebut. Serta seluruh staf pengajar yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.
10. Teristimewa kepada Kedua Orang tua penulis Ayahanda Alm. H.Darwis M. Yusuf dan Ibunda tercinta Hj.Nelvida Ismail yang telah mendidik dan memberikan kasih sayang tulus dan motivasi kepada saya berupa materi, pendidikan, moril serta do’anya yang tiada putus-putusnya sehingga dapat menjadi kekuatan dalam menyelesaikan studi kejenjang sarjana pendidikan. 11. Teristimewa pula kepada AbangndaHardi Firmansyah S,Si dan Adinda
Nadila Masturayang telah memberikan dukungan motivasi serta do’a kepada penulis.
12. Teristimewa pula kepada Sisik Nurhayati, Om Yusmadi, Om Junaidi, Om Fauzan, Cuma Radhiah, Umi Hanum, Nyakwa Ida, Acut Furqan, Buk Rini yang telah memberikan nasehat, bantuan materi, dukungan dan perhatian kepada penulis disaat mengalami hal-hal sulit dalam menjalani studi.
13. Kepada para sahabat Sari, Zulbaidah, Almh. Vita, Erni, Meka, Mira. Dan kepada sahabat yang sering memotivasi Namira dan Nova. Lalu kepada sahabat sejati Nurul, Sitty, Tia, Fitri, Jannah dan Sara.
14. Dan tak lupa ucapan terimaskasih kepada siswa/i MTsN Lhokseumawe yang telah membantu penulis dalam penelitian.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulisan menyadari skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Juli 2013 Penulis
ABSTRAK
Oulia Ulfa. Nim. 109151044. Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Terhadap Stres Akademik Siswa Kelas VIII MTsN Lhokseumawe Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Masalah dalam penelitian ini adalah banyaknya tuntutan akademik disekolah sehingga mengakibatkan siswa mengalami stres akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh layanan konseling kelompok terhadap stres akademik siswa kelas VIII MTsN Lhokseumawe Tahun Ajaran 2012/2013. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan variabel stres akademik.Untuk mengetahui uji validitas butir angket digunakan perhitungan koefesien korelas, sedangkan uji reabilitas angket digunakan rumus alpha.
Dari hasil uji coba angket stres akademik maka diperoleh setelah rhitung dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikansi 5% dan N=29, maka dari 45 butir angket yang diujicobakan dinyatakan 12 butir tidak valid yaitu: 1, 2, 3, 5, 9, 33, 37, 39, 41, 42, 44, dan 45, sehingga 33 butir yang valid digunakan untuk menjaring data penelitian.Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas angket dengan menggunakan rumus alpha, diketahui r11= 0,939 dan setelah dikonsultasi dengan indeks korelasi termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Dari hasil pre-test untuk 30 siswa yang dijadikan sampel penelitian di kelas VIII-1 dengan rata-rata diperoleh skor tertinggi 115 dan terendah 54 dengan rata-rata 91,25 dan standar deviasi 20.789. Kemudian peneliti melakukan postest, berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah subjek penelitian 8 orang yang diperoleh skor tertinggi 65 dan skor terendah 44 dengan rata-rata sebesar 58,75 dan standard deviasi 7,61.
Hipotesis dilakukan dengan perhitungan uji t. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung sebesar 6,6598361. Pada taraf signifikan 5% dan d.b = N-1= 8-1 = 7 di dapat t tabel= 1,90 sesuai dengan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis, maka hipotesis yang diajukan yaitu “ada pengaruh setelah diberikan layanan konseling kelompok terhadap stres akademik siswa kelas VIII-1 MTsN Lhokseumawe Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 8 orang yang telah di pilih menjadi subjek penelitian”, diterima pada taraf signifikan 5%.
DAFTAR ISI
ABSTRAK...…………...………... i
KATA PENGANTAR... ... iii
DAFTAR ISI...………... iv
DAFTAR LAMPIRAN... vii
DAFTAR TABEL... viii
BAB I : PENDAHULUAN...………... 1
A. Latar Belakang...………... 1
B. Identifikasi Masalah..………... 5
C. Pembatasan Masalah..………... 6
D. Rumusan Masalah...………... 6
E. Tujuan Penelitian...………... 7
F. Manfaat Penelitian...………... 7
BAB II : KAJIAN TEORI...………... 9
A. Kerangka Teoritis...………... 9
1. Stres Akademik...….………... 9
1.1. Pengertian Stres...………... 9
1.3. Pengertian Stres Akademik...………... 11
1.4. Faktor – faktor yang mempengaruhi stress akademik ..…. 12
1.5. Respon terhadap stres akademik... 15
2. Konseling Kelompok...…... 16
2.1. Pengertian Konseling.………... 16
2.2. Pengertian Konseling Kelompok... 18
2.3. Tujuan Konseling Kelompok...………. 19
2.4. Beberapa Pendekatan Kelompok...…..……… 21
2.5. Manfaat dan Keterbatasan Konseling Kelompok... 22
2.6. Struktur dalam Konseling Kelompok ... 24
2.7. Tahap dan Proses Konseling Kelompok... 25
B. Kerangka Konseptual... 26
C. Hipotesis...………... 27
BAB III METODE PENELITIAN... 28
A. Jenis Penelitian... 28
B.Subjek Penelitian... 28
C.Desain Penelitian...……….. 29
D.Langkah-langkah Penelitian... 29
E. Operasional Variabel Penelitian... 30
F. Teknik Pengumpulan Data... 31
G.Teknik Analisis Data... 33
1. Uji t-tes... 33
3. Uji Reabilitas...…... 35
H.Lokasi dan Waktu Penelitian... 35
1. Lokasi Penelitian... 35
2. Waktu Penelitian... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 37
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 37
1. Keadaan MTsN Lhokseumawe... 37
2. Persiapan Penelitian...38
3. Pelaksanaan Penelitian...39
B. Pengujian Persyaratan Analisis...39
1. Uji Validitas...39
2. Uji Reabilitas...40
C. Analisis Data...40
1. Pre Test...40
2. Post Test...41
D. Uji Hipotesis...43
E. Pembahasan Hasil Penelitian...44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...46
A. Kesimpulan...46
B. Saran...46
i
DAFTAR TABEL
No.Tabel Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Hal
1. Kuesioner Stres Akademik Sebelum Uji Coba...50
2. Tabel sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket Stres Akademik...54
3. Perhitungan Validitas Angket Mengurangi Stres Akademik...59
4. Perhitungan Reabilitas Angket Mengurangi Stres Akademik……....62
5. Kuesioner Stres Akademik...65
6. Tabel Sebaran Data Perhitungan Pre Test...68
7. Data Pre Test Pengambilan 8 Subjek Penelitian...72
8. Perhitungan Kategori Stres Akademik...73
9. Perhitungan Pre Test, Harga rata-rata (M), Standart Deviasi (SD), dan Tingkat Stres Akademik... 74
10.Tabel Sebaran Data Perhitungan Post Test...77
11.Perhitungan Post Test, Harga rata-rata (M), Standart Deviasi (SD), dan Tingkat Stres Akademik...78
12.Uji Hipotesis...81
13.Satuan Layanan dan Laporan/Verbatim Pelaksanaan Konseling Kelompok 1...83
14.Satuan Layanan dan Laporan/Verbatim Pelaksanaan Konseling Kelompok 2...106
15.Satuan Layanan dan Laporan/Verbatim Pelaksanaan Konseling Kelompok 3...118
16.Satuan Layanan dan Laporan/Verbatim Pelaksanaan Konseling Kelompok 4...137
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses
dan out put. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktifitas
belajar, proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan out put
merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan proses
pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era
globalisasi. Maka dari itu setiap institusi pendidikan berusaha menghasilkan
peserta didik yang berkualitas dan berkompeten. Setiap pengajar dan peserta didik
diharapkan dapat menjalani proses pendidikan dengan displin yang baik, sehingga
peserta didik nantinya tidak mendapatkan hambatan-hambatan dalam menjalani
proses pendidikan dan menghasilkan peserta didik yang berkualitas pula. Tetapi,
dewasa ini banyak permasalahan yang dialami para pelaku pendidikan.
Khususnya di sekolah, siswa banyak menghadapi masalah baik itu
masalah pribadi, sosial, pendidikan, maupun masalah menghadapi masa depan. Di
sekolah siswa menghadapi proses kegiatan belajar mengajar tidak selamanya
sesuai dengan apa yang diharapkan, karena banyak faktor-faktor tertentu yang
menjadi hambatan sehingga tidak mendukung proses belajar yang diharapkan.
Setiap siswa berbeda-beda masalah yang dialaminya, faktor penyebab dan tingkat
kemampuan terhadap proses belajar pun berbeda. Salah satu permasalahan yang
2
tuntutan akademik yang menyebabkan siswa mengalami stres yang biasa disebut
dengan stres akademik.
MTsN Lhokseumawe merupakan salah satu sekolah tingkat menengah
pertama yang mengadakan sistem kelas unggulan. Disekolah ini terdapat empat
kelas unggulan, yaitu pada kelas satu memiliki dua kelas, kelas dua memiliki satu
kelas dan kelas tiga memiliki satu kelas. Untuk masuk kekelas unggulan para
calon siswa harus mengikuti beberapa seleksi tes, seperti nilai raport harus
rata-rata diatas tujuh, tes psikotest, tes akademis, tes mengaji dan ibadah. Konsep yang
diterapkan dikelas unggulan ini adalah pembimbingan terpadu (pendekatan secara
personal dalam pelajaran). Seperti yang dijelaskan diatas, dikelas unggulan pada
MTsN Lhokseumawe ini pun memiliki tingkat nilai standart akademik yang
berbeda antara kelas unggulan dan kelas reguler. Nilai standart akademik pada
kelas unggulan berbeda-beda tiap pelajaran, dikelas unggulan khususnya standart
nilai ini minimal 70 keatas bahkan ada yang 80 minimal.
Dengan diterapkannya sistem akademik seperti ini membuat beberapa
siswa mengalami tekanan akademik yang membuat mereka stres. Berdasarkan
observasi studi awal yang telah dilakukan, banyak siswa kelas unggulan yang
merasa tertekan dengan tuntutan tugas dan lelah dengan lamanya jam belajar
disekolah. Beberapa dari mereka mengaku tertekan dan merasa stres saat tidak
mampu mengejar target belajar seperti tidak sempat mengerjakan Pekerjaan
Rumah karena lelah dan butuh istirahat karena seharian belajar disekolah, ini
termasuk dalam stres ringan. Lalu tertekan karena tidak mampu mempertahankan
peringkat semester, tidak mampu mengejar ketinggalan dengan teman lain, tidak
3
hingga berkeinginan keluar dari kelas unggulan dan ini memasuki stres berat.
Sesuai dengan yang dinyatakan Shahmohammadi (dalam Barriyah:2012)
menyatakan bahwa stress dibidang akademik pada anak muncul ketika harapan
untuk pencapaian prestasi akademik meningkat, baik dari orang tua, guru atau pun
teman sebaya dan harapan tersebut tidak sesuai dengan kemampuannya. Dari hasil
penelitiannya Shahmohammadi menyimpulkan bahwa penyebab stres dikalangan
siswa karena takut tidak mendapatkan tempat diperguruan tinggi, ujian sekolah,
terlalu banyak konten yang dipelajari, dan jadwal sekolah yang terlalu padat.
Semua stress ini terkait dengan masalah akademik.
Akan tetapi, ternyata tidak semua siswa kelas unggulan di MTsN
Lhokseumawe merasa tertekan, diantara mereka ada yang senang dan santai
menjalani kegiatan belajar yang demikian. Tapi tak bisa dipungkiri banyak pula
siswa yang mengalami stress karena tuntutan akademik bahkan ada pula yang
berkeinginan pindah kekelas reguler. Jika mereka diberi pilihan, mereka memilih
ingin tetap belajar dikelas unggulan akan tetapi mendapatkan solusi atas
permasalahan stres akademik yang mereka rasakan. Banyak siswa yang
mengalami stres akibat permasalahan dan tak mampu mencari solusi atas
permasalahan yang mereka hadapi.
Jika dikaitkan dengan psikologi perkembangan, siswa pada tingkat
Menengah Atas yang berada pada masa remaja stres, ada beberapa masalah yang
mereka hadapi seperti kesulitan akademik (stres dalam mengelola waktu
belajar/strategi belajar dan cemas menghadapi ujian), konflik dengan teman
sebaya, konflik dengan guru dan konflik dengan orang tua. Hal ini juga sesuai
4
376 siswa di Malaysia yang membuktikan bahwa sebagian besar sumber stres
remaja berasal dari masalah akademik, terlebih pada siswa tingkat pertama. Apa
lagi sekarang banyak sekolah memberlakukan program kelas unggulan dan kelas
reguler. Dari nama kelasnya saja sudah berbeda dan tentu sistem kegiatan belajar
mengajarnya pun juga berbeda.
Tuntutan akademik pada siswa kelas unggulan lebih banyak dibandingkan
siswa dikelas reguler. Biasanya ada perbedaan tingkat nilai standart akademik
pada tiap-tiap bidang studi. Misalnya, standart nilai akademik pada kelas
unggulan akan lebih tinggi dari pada kelas reguler (kelas biasa), lama waktu
belajar juga berbeda. Biasanya kelas reguler hanya memiliki 6 sampai 7 jam tapi
pada kelas unggulan siswa belajar mulai pagi hingga sore hari yaitu 7- 9 jam tiap
harinya, belum lagi banyaknya tugas disekolah dan tugas pekerjaan rumah yang
setiap hari diberikan oleh guru bidang study. Sementara mereka memiliki jadwal
sekolah yang terlalu padat, seperti yang telah dijelaskan diatas mereka pulang
sekolah pada sore hari dan malamnya dilanjutkan dengan mengerjakan tugas
pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Tentu minimnya waktu istirahat juga
menjadi permasalahan bagi siswa kelas unggulan. Belum lagi harus bersaing ketat
dengan sesama siswa lain yang rata-rata memiliki IQ tinggi. Tekanan atau
tuntutan seperti inilah yang membuat siswa terkadang merasa stres dan stres
seperti ini dinamakan dengan stres akademik. Stres akademik diartikan sebagai
tekanan-tekanan yang dihadapi anak berkaitan dengan sekolah, dipersepsikan
secara negatif dan berdampak pada kesehatan fisik, psikis dan performansi
belajarnya. Tentu permasalahan tuntutan akademik dikelas unggulan ini erat
5
Seperti yang telah dijelaskan diatas, pada umumya para siswa kelas
unggulan lebih banyak menghabiskan waktu bersama guru dan temannya
disekolah dibandingkan dengan orang tua dirumah. Oleh karena itu, tentu apabila
ada permasalahan yang dialami maka target utama tempat siswa menyampaikan
keluhan atau masalahnya ialah kepada guru atau teman sebayanya. Dengan
demikian, selain orang tua, maka guru dan teman juga sangat penting perannya
dalam memahami masalah yang dihadapi siswa tersebut. Untuk mengatasi
permasalahan ini maka pelaksanaan layanan konseling kelompok harus
dilaksanakan, alasan utama mengapa harus dilaksanakannya konseling kelompok
dalam mengatasi permasalahan stres akademik ini, karena pada konseling
kelompok siswa dan guru berperan aktif dalam membangun dinamika kelompok
guna menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi siswa peserta konseling
kelompok. Dalam perspektif konseling, sebagai salah satu bentuk layanan
kemanusiaan, teman sebaya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu teknik layanan
konseling kelompok. Didalam layanan konseling kelompok, teman sebaya dapat
berperan sebagai orang yang mendukung satu sama lain.
Berdasarkan pada uraian pendahuluan diatas, maka penelitian yang
berjudul “Pengaruh Konseling Kelompok Terhadap Stres Akademik Siswa Kelas
VIII Di MTsN Lhokseumawe” penting untuk dilaksanakan.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah masalah-masalah yang mungkin muncul dan
dapat diangkat sebagai masalah peneliti. Berdasarkan observasi disekolah MTsN
Lhokseumawe adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini
6
1. Siswa mengalami stres atas tuntutan akademik disekolah
2. Tidak adanya solusi untuk menurunkan tingkat stres akademik siswa
3. Siswa yang mengalami stres akademik tidak mencoba berkonsultasi
dengan orang tua dan guru.
4. Layanan konseling kelompok belum dilaksanakan secara efektif
5. Kurangnya tenaga konselor profesional.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah-masalah diatas, perlu kiranya dilakukan
pembatasan masalah dalam penelitian ini agar masalah yang diteliti lebih jelas dan
terarah. Masalah penelitian ini dibatasi pada Pengaruh Konseling Kelompok
Terhadap Stres Akademik Siswa kelas VIII MTsN Lhokseumawe.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diatas, maka dapat dirumuskan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat stres akademik siswa sebelum dilaksanakan konseling
kelompok?
2. Bagaimana tingkat stres akademik siswa sesudah dilaksanakan konseling
kelompok?
3. Apakah ada pengaruh sebelum dan sesudah dilaksanakannya layanan
7
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk melihat gambaran tingkat stres akademik siswa sebelum
dilaksanakannya layanan konseling kelompok pada siswa kelas VIII
MTsN Lhokseumawe.
2. Untuk melihat gambaran tingkat stres akademik siswa sesudah
dilaksanakannya layanan konseling kelompok pada siswa kelas VIII
MTsN Lhokseumawe
3. Untuk melihat pengaruh sebelum dan sesudah dilaksanakannya layanan
konseling kelompok terhadap penurunan stres akademik pada siswa kelas
VIII MTsN Lhokseumawe.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan masukan untuk
pengembangan ilmu, khususnya untuk melihat pengaruh konseling
kelompok terhadap stress akademik siswa.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dalam
bidang psikologi pendidikan dan bimbingan konseling, mengenai
pengaruh konseling kelompok terhadap stres akademik siswa kelas VIII
MTsN Lhokseumawe.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pihak guru dan konselor disekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak guru
8
dan stres akademik yang dimiliki siswa, sehingga diharapkan dapat
bermanfaat dalam pembinaan siswa terutama menurunkan stres akademik
yang diperkirakan dapat mengganggu prestasi belajarnya.
b. Bagi para siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada para siswa
mengenai pengaruh pelaksanaan layanan konseling kelompok dan stres
akademik yang dimiliki, sehingga diharapkan dapat digunakan dalam
menurunkan stres akademik yang diperkirakan dapat mengganggu prestasi
belajarnya.
c. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan penalaran,
membentuk pola pikir dinamis, sekaligus mengetahui kemampuan peneliti
9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV yaitu pre-test mempunyai
rata-rata (M) = 91,25 dan Standard Deviasi (SD) = sedangkan post-test rata-rata (M) = 58,75
dan Standard Deviasi (SD) = 7,611. Sehingga diperoleh hipotesis t hitung > t tabel = (6,6598361 >
1,90), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif terhadap pemberian layanan
konseling kelompok terhadap stres akademik siswa kelas VIII-1 MTsN Lhokseumawe Tahun
Ajaran 2012/2013.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak, antaranya :
1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya lebih memperhatikan tekanan
akademik yang dialami siswa yang berujung membuat mereka stres salah satunya dengan
mengefektifkan layanan konseling kelompok.
2. Bagi pihak sekolah hendaknya menempatkan guru Bimbingan Konseling guna layanan
konseling bisa diefektifkan secara maksimal.
3. Bagi siswa sebagai remaja dituntut untuk menjalani semua sistem akademik yang baik walau
pun memiliki tekanan, hendaknya siswa bisa mengatasi stres yang dihadapi dengan tidak
membiarkan stres tersebut berlarut-larut.
4. Untuk para siswa yang mengalami tekanan atau stres hendaknya mengikuti kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bariyyah, Khairul. 2012. Stres Akademik. (Tersedia[Online]; http://konselingkita.com, diakses tanggal 6 Maret 2013)
Gusniarti, Uli. 2002. Hubungan Antara Persepsi Siswa Antara Tuntutan Dan Harapan Sekolah
Dengan Stres Siswa Disekolah Menengah Umum-Plus.
(Tersedia[Online];http://journal.uii.ac.id/index.php/Psikologika/article/view/334.com, diakses tanggal 6 Maret 2013)
Hardjana, Agus M. 1996. Stress tanpa distres, seni mengolah stres. Bandung: Kanisius.
Latipun. 2011. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press.
Muliawan, Jasa Ungguh. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Gava Media.
Musbikin, Imam. 2005. Kiat-kiat sukses melawan stres. Surabaya: Jawara.
Nandamuri, Purna Prabhakar. 2011. Sources of academic stress-A study on management student. Jurnal Psikologi, (Tersedia[Online]; http//jms.nonolympictimes.org/articles/4.Pdf, diakses tanggal 25 Maret 2013)
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.
& Erman A. 2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Rahmawati, Dania Dwi. 2011. Pengaruh Self Efficacy Terhadap Stress Akademik Pada Siswa Kelas VII Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Di SMP Negeri 1 Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi di Jurusan Psikologi USU Medan: Tidak diterbitkan.
Santrock, John W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Sugiono. 2008. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan RD. Bandung: Alfa Beta.
Susanna. 2007. Gambaran Stress akademik pada pelajar yang mengalami sindrom hurried child di sekolah chandra kusuma tahun ajaran 2007/2008. Skripsi di Jurusan Psikologi USU Medan: Tidak diterbitkan.
Winkel W.S & Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogykarta: Media Abadi.
Wibowo, Mungin Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: IPT UNNES Press.
Yamari. 2012. Awalnya Stress lalu tidak berdaya akhirnya depresi. (Tersedia[Online]; http://www.yamari.org, diakses tanggal 25 Maret 2013).