• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP STRES AKADEMIK SISWA KELAS VIII MTSN LHOKSEUMAWE TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP STRES AKADEMIK SISWA KELAS VIII MTSN LHOKSEUMAWE TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING

KELOMPOK TERHADAP STRES AKADEMIK

SISWA KELAS VIII MTsN LHOKSEUMAWE

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

OULIA ULFA

109 151 044

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok terhadap Stres Akademik Siswa Kelas VIII MTsNLhokseumawe Tahun Ajaran 2012/2013.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor UNIMED yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

3. Pembantu dekan I, pembantu dekan II dan pembantu dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini dan kepada Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan.

5. Kepada Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi dan dengan penuh ketekunan, kesabaran juga loyalitas membimbing dalam penulisan skripsi. Beserta para staf Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan pengajuan judul skripsi hingga pengajuan sidang.

6. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd, Ibu Dra. Zulhaini S dan Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd selaku dosen nara sumber yang telah memberikan pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi.

7. Bapak/Ibu dosen UNIMED, khususnya jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan bekal ilmu hingga penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.

(7)

ii

9. Bapak Herman, S.Pd, S.H sebagai kepala sekolah MTsN Lhokseumawe yang telah memberikan izin dan kemudahan untuk penelitian di sekolah tersebut. Serta seluruh staf pengajar yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.

10. Teristimewa kepada Kedua Orang tua penulis Ayahanda Alm. H.Darwis M. Yusuf dan Ibunda tercinta Hj.Nelvida Ismail yang telah mendidik dan memberikan kasih sayang tulus dan motivasi kepada saya berupa materi, pendidikan, moril serta do’anya yang tiada putus-putusnya sehingga dapat menjadi kekuatan dalam menyelesaikan studi kejenjang sarjana pendidikan. 11. Teristimewa pula kepada AbangndaHardi Firmansyah S,Si dan Adinda

Nadila Masturayang telah memberikan dukungan motivasi serta do’a kepada penulis.

12. Teristimewa pula kepada Sisik Nurhayati, Om Yusmadi, Om Junaidi, Om Fauzan, Cuma Radhiah, Umi Hanum, Nyakwa Ida, Acut Furqan, Buk Rini yang telah memberikan nasehat, bantuan materi, dukungan dan perhatian kepada penulis disaat mengalami hal-hal sulit dalam menjalani studi.

13. Kepada para sahabat Sari, Zulbaidah, Almh. Vita, Erni, Meka, Mira. Dan kepada sahabat yang sering memotivasi Namira dan Nova. Lalu kepada sahabat sejati Nurul, Sitty, Tia, Fitri, Jannah dan Sara.

14. Dan tak lupa ucapan terimaskasih kepada siswa/i MTsN Lhokseumawe yang telah membantu penulis dalam penelitian.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulisan menyadari skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2013 Penulis

(8)

ABSTRAK

Oulia Ulfa. Nim. 109151044. Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Terhadap Stres Akademik Siswa Kelas VIII MTsN Lhokseumawe Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Masalah dalam penelitian ini adalah banyaknya tuntutan akademik disekolah sehingga mengakibatkan siswa mengalami stres akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh layanan konseling kelompok terhadap stres akademik siswa kelas VIII MTsN Lhokseumawe Tahun Ajaran 2012/2013. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan variabel stres akademik.Untuk mengetahui uji validitas butir angket digunakan perhitungan koefesien korelas, sedangkan uji reabilitas angket digunakan rumus alpha.

Dari hasil uji coba angket stres akademik maka diperoleh setelah rhitung dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikansi 5% dan N=29, maka dari 45 butir angket yang diujicobakan dinyatakan 12 butir tidak valid yaitu: 1, 2, 3, 5, 9, 33, 37, 39, 41, 42, 44, dan 45, sehingga 33 butir yang valid digunakan untuk menjaring data penelitian.Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas angket dengan menggunakan rumus alpha, diketahui r11= 0,939 dan setelah dikonsultasi dengan indeks korelasi termasuk dalam kategori sangat tinggi.

Dari hasil pre-test untuk 30 siswa yang dijadikan sampel penelitian di kelas VIII-1 dengan rata-rata diperoleh skor tertinggi 115 dan terendah 54 dengan rata-rata 91,25 dan standar deviasi 20.789. Kemudian peneliti melakukan postest, berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah subjek penelitian 8 orang yang diperoleh skor tertinggi 65 dan skor terendah 44 dengan rata-rata sebesar 58,75 dan standard deviasi 7,61.

Hipotesis dilakukan dengan perhitungan uji t. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung sebesar 6,6598361. Pada taraf signifikan 5% dan d.b = N-1= 8-1 = 7 di dapat t tabel= 1,90 sesuai dengan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis, maka hipotesis yang diajukan yaitu “ada pengaruh setelah diberikan layanan konseling kelompok terhadap stres akademik siswa kelas VIII-1 MTsN Lhokseumawe Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 8 orang yang telah di pilih menjadi subjek penelitian”, diterima pada taraf signifikan 5%.

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK...…………...………... i

KATA PENGANTAR... ... iii

DAFTAR ISI...………... iv

DAFTAR LAMPIRAN... vii

DAFTAR TABEL... viii

BAB I : PENDAHULUAN...………... 1

A. Latar Belakang...………... 1

B. Identifikasi Masalah..………... 5

C. Pembatasan Masalah..………... 6

D. Rumusan Masalah...………... 6

E. Tujuan Penelitian...………... 7

F. Manfaat Penelitian...………... 7

BAB II : KAJIAN TEORI...………... 9

A. Kerangka Teoritis...………... 9

1. Stres Akademik...….………... 9

1.1. Pengertian Stres...………... 9

(10)

1.3. Pengertian Stres Akademik...………... 11

1.4. Faktor – faktor yang mempengaruhi stress akademik ..…. 12

1.5. Respon terhadap stres akademik... 15

2. Konseling Kelompok...…... 16

2.1. Pengertian Konseling.………... 16

2.2. Pengertian Konseling Kelompok... 18

2.3. Tujuan Konseling Kelompok...………. 19

2.4. Beberapa Pendekatan Kelompok...…..……… 21

2.5. Manfaat dan Keterbatasan Konseling Kelompok... 22

2.6. Struktur dalam Konseling Kelompok ... 24

2.7. Tahap dan Proses Konseling Kelompok... 25

B. Kerangka Konseptual... 26

C. Hipotesis...………... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 28

A. Jenis Penelitian... 28

B.Subjek Penelitian... 28

C.Desain Penelitian...……….. 29

D.Langkah-langkah Penelitian... 29

E. Operasional Variabel Penelitian... 30

F. Teknik Pengumpulan Data... 31

G.Teknik Analisis Data... 33

1. Uji t-tes... 33

(11)

3. Uji Reabilitas...…... 35

H.Lokasi dan Waktu Penelitian... 35

1. Lokasi Penelitian... 35

2. Waktu Penelitian... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 37

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 37

1. Keadaan MTsN Lhokseumawe... 37

2. Persiapan Penelitian...38

3. Pelaksanaan Penelitian...39

B. Pengujian Persyaratan Analisis...39

1. Uji Validitas...39

2. Uji Reabilitas...40

C. Analisis Data...40

1. Pre Test...40

2. Post Test...41

D. Uji Hipotesis...43

E. Pembahasan Hasil Penelitian...44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...46

A. Kesimpulan...46

B. Saran...46

(12)

i

DAFTAR TABEL

No.Tabel Halaman

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Hal

1. Kuesioner Stres Akademik Sebelum Uji Coba...50

2. Tabel sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket Stres Akademik...54

3. Perhitungan Validitas Angket Mengurangi Stres Akademik...59

4. Perhitungan Reabilitas Angket Mengurangi Stres Akademik……....62

5. Kuesioner Stres Akademik...65

6. Tabel Sebaran Data Perhitungan Pre Test...68

7. Data Pre Test Pengambilan 8 Subjek Penelitian...72

8. Perhitungan Kategori Stres Akademik...73

9. Perhitungan Pre Test, Harga rata-rata (M), Standart Deviasi (SD), dan Tingkat Stres Akademik... 74

10.Tabel Sebaran Data Perhitungan Post Test...77

11.Perhitungan Post Test, Harga rata-rata (M), Standart Deviasi (SD), dan Tingkat Stres Akademik...78

12.Uji Hipotesis...81

13.Satuan Layanan dan Laporan/Verbatim Pelaksanaan Konseling Kelompok 1...83

14.Satuan Layanan dan Laporan/Verbatim Pelaksanaan Konseling Kelompok 2...106

15.Satuan Layanan dan Laporan/Verbatim Pelaksanaan Konseling Kelompok 3...118

16.Satuan Layanan dan Laporan/Verbatim Pelaksanaan Konseling Kelompok 4...137

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses

dan out put. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktifitas

belajar, proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan out put

merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan proses

pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang

berkualitas dan berdaya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era

globalisasi. Maka dari itu setiap institusi pendidikan berusaha menghasilkan

peserta didik yang berkualitas dan berkompeten. Setiap pengajar dan peserta didik

diharapkan dapat menjalani proses pendidikan dengan displin yang baik, sehingga

peserta didik nantinya tidak mendapatkan hambatan-hambatan dalam menjalani

proses pendidikan dan menghasilkan peserta didik yang berkualitas pula. Tetapi,

dewasa ini banyak permasalahan yang dialami para pelaku pendidikan.

Khususnya di sekolah, siswa banyak menghadapi masalah baik itu

masalah pribadi, sosial, pendidikan, maupun masalah menghadapi masa depan. Di

sekolah siswa menghadapi proses kegiatan belajar mengajar tidak selamanya

sesuai dengan apa yang diharapkan, karena banyak faktor-faktor tertentu yang

menjadi hambatan sehingga tidak mendukung proses belajar yang diharapkan.

Setiap siswa berbeda-beda masalah yang dialaminya, faktor penyebab dan tingkat

kemampuan terhadap proses belajar pun berbeda. Salah satu permasalahan yang

(15)

2

tuntutan akademik yang menyebabkan siswa mengalami stres yang biasa disebut

dengan stres akademik.

MTsN Lhokseumawe merupakan salah satu sekolah tingkat menengah

pertama yang mengadakan sistem kelas unggulan. Disekolah ini terdapat empat

kelas unggulan, yaitu pada kelas satu memiliki dua kelas, kelas dua memiliki satu

kelas dan kelas tiga memiliki satu kelas. Untuk masuk kekelas unggulan para

calon siswa harus mengikuti beberapa seleksi tes, seperti nilai raport harus

rata-rata diatas tujuh, tes psikotest, tes akademis, tes mengaji dan ibadah. Konsep yang

diterapkan dikelas unggulan ini adalah pembimbingan terpadu (pendekatan secara

personal dalam pelajaran). Seperti yang dijelaskan diatas, dikelas unggulan pada

MTsN Lhokseumawe ini pun memiliki tingkat nilai standart akademik yang

berbeda antara kelas unggulan dan kelas reguler. Nilai standart akademik pada

kelas unggulan berbeda-beda tiap pelajaran, dikelas unggulan khususnya standart

nilai ini minimal 70 keatas bahkan ada yang 80 minimal.

Dengan diterapkannya sistem akademik seperti ini membuat beberapa

siswa mengalami tekanan akademik yang membuat mereka stres. Berdasarkan

observasi studi awal yang telah dilakukan, banyak siswa kelas unggulan yang

merasa tertekan dengan tuntutan tugas dan lelah dengan lamanya jam belajar

disekolah. Beberapa dari mereka mengaku tertekan dan merasa stres saat tidak

mampu mengejar target belajar seperti tidak sempat mengerjakan Pekerjaan

Rumah karena lelah dan butuh istirahat karena seharian belajar disekolah, ini

termasuk dalam stres ringan. Lalu tertekan karena tidak mampu mempertahankan

peringkat semester, tidak mampu mengejar ketinggalan dengan teman lain, tidak

(16)

3

hingga berkeinginan keluar dari kelas unggulan dan ini memasuki stres berat.

Sesuai dengan yang dinyatakan Shahmohammadi (dalam Barriyah:2012)

menyatakan bahwa stress dibidang akademik pada anak muncul ketika harapan

untuk pencapaian prestasi akademik meningkat, baik dari orang tua, guru atau pun

teman sebaya dan harapan tersebut tidak sesuai dengan kemampuannya. Dari hasil

penelitiannya Shahmohammadi menyimpulkan bahwa penyebab stres dikalangan

siswa karena takut tidak mendapatkan tempat diperguruan tinggi, ujian sekolah,

terlalu banyak konten yang dipelajari, dan jadwal sekolah yang terlalu padat.

Semua stress ini terkait dengan masalah akademik.

Akan tetapi, ternyata tidak semua siswa kelas unggulan di MTsN

Lhokseumawe merasa tertekan, diantara mereka ada yang senang dan santai

menjalani kegiatan belajar yang demikian. Tapi tak bisa dipungkiri banyak pula

siswa yang mengalami stress karena tuntutan akademik bahkan ada pula yang

berkeinginan pindah kekelas reguler. Jika mereka diberi pilihan, mereka memilih

ingin tetap belajar dikelas unggulan akan tetapi mendapatkan solusi atas

permasalahan stres akademik yang mereka rasakan. Banyak siswa yang

mengalami stres akibat permasalahan dan tak mampu mencari solusi atas

permasalahan yang mereka hadapi.

Jika dikaitkan dengan psikologi perkembangan, siswa pada tingkat

Menengah Atas yang berada pada masa remaja stres, ada beberapa masalah yang

mereka hadapi seperti kesulitan akademik (stres dalam mengelola waktu

belajar/strategi belajar dan cemas menghadapi ujian), konflik dengan teman

sebaya, konflik dengan guru dan konflik dengan orang tua. Hal ini juga sesuai

(17)

4

376 siswa di Malaysia yang membuktikan bahwa sebagian besar sumber stres

remaja berasal dari masalah akademik, terlebih pada siswa tingkat pertama. Apa

lagi sekarang banyak sekolah memberlakukan program kelas unggulan dan kelas

reguler. Dari nama kelasnya saja sudah berbeda dan tentu sistem kegiatan belajar

mengajarnya pun juga berbeda.

Tuntutan akademik pada siswa kelas unggulan lebih banyak dibandingkan

siswa dikelas reguler. Biasanya ada perbedaan tingkat nilai standart akademik

pada tiap-tiap bidang studi. Misalnya, standart nilai akademik pada kelas

unggulan akan lebih tinggi dari pada kelas reguler (kelas biasa), lama waktu

belajar juga berbeda. Biasanya kelas reguler hanya memiliki 6 sampai 7 jam tapi

pada kelas unggulan siswa belajar mulai pagi hingga sore hari yaitu 7- 9 jam tiap

harinya, belum lagi banyaknya tugas disekolah dan tugas pekerjaan rumah yang

setiap hari diberikan oleh guru bidang study. Sementara mereka memiliki jadwal

sekolah yang terlalu padat, seperti yang telah dijelaskan diatas mereka pulang

sekolah pada sore hari dan malamnya dilanjutkan dengan mengerjakan tugas

pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Tentu minimnya waktu istirahat juga

menjadi permasalahan bagi siswa kelas unggulan. Belum lagi harus bersaing ketat

dengan sesama siswa lain yang rata-rata memiliki IQ tinggi. Tekanan atau

tuntutan seperti inilah yang membuat siswa terkadang merasa stres dan stres

seperti ini dinamakan dengan stres akademik. Stres akademik diartikan sebagai

tekanan-tekanan yang dihadapi anak berkaitan dengan sekolah, dipersepsikan

secara negatif dan berdampak pada kesehatan fisik, psikis dan performansi

belajarnya. Tentu permasalahan tuntutan akademik dikelas unggulan ini erat

(18)

5

Seperti yang telah dijelaskan diatas, pada umumya para siswa kelas

unggulan lebih banyak menghabiskan waktu bersama guru dan temannya

disekolah dibandingkan dengan orang tua dirumah. Oleh karena itu, tentu apabila

ada permasalahan yang dialami maka target utama tempat siswa menyampaikan

keluhan atau masalahnya ialah kepada guru atau teman sebayanya. Dengan

demikian, selain orang tua, maka guru dan teman juga sangat penting perannya

dalam memahami masalah yang dihadapi siswa tersebut. Untuk mengatasi

permasalahan ini maka pelaksanaan layanan konseling kelompok harus

dilaksanakan, alasan utama mengapa harus dilaksanakannya konseling kelompok

dalam mengatasi permasalahan stres akademik ini, karena pada konseling

kelompok siswa dan guru berperan aktif dalam membangun dinamika kelompok

guna menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi siswa peserta konseling

kelompok. Dalam perspektif konseling, sebagai salah satu bentuk layanan

kemanusiaan, teman sebaya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu teknik layanan

konseling kelompok. Didalam layanan konseling kelompok, teman sebaya dapat

berperan sebagai orang yang mendukung satu sama lain.

Berdasarkan pada uraian pendahuluan diatas, maka penelitian yang

berjudul “Pengaruh Konseling Kelompok Terhadap Stres Akademik Siswa Kelas

VIII Di MTsN Lhokseumawe” penting untuk dilaksanakan.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah masalah-masalah yang mungkin muncul dan

dapat diangkat sebagai masalah peneliti. Berdasarkan observasi disekolah MTsN

Lhokseumawe adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini

(19)

6

1. Siswa mengalami stres atas tuntutan akademik disekolah

2. Tidak adanya solusi untuk menurunkan tingkat stres akademik siswa

3. Siswa yang mengalami stres akademik tidak mencoba berkonsultasi

dengan orang tua dan guru.

4. Layanan konseling kelompok belum dilaksanakan secara efektif

5. Kurangnya tenaga konselor profesional.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah-masalah diatas, perlu kiranya dilakukan

pembatasan masalah dalam penelitian ini agar masalah yang diteliti lebih jelas dan

terarah. Masalah penelitian ini dibatasi pada Pengaruh Konseling Kelompok

Terhadap Stres Akademik Siswa kelas VIII MTsN Lhokseumawe.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diatas, maka dapat dirumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat stres akademik siswa sebelum dilaksanakan konseling

kelompok?

2. Bagaimana tingkat stres akademik siswa sesudah dilaksanakan konseling

kelompok?

3. Apakah ada pengaruh sebelum dan sesudah dilaksanakannya layanan

(20)

7

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk melihat gambaran tingkat stres akademik siswa sebelum

dilaksanakannya layanan konseling kelompok pada siswa kelas VIII

MTsN Lhokseumawe.

2. Untuk melihat gambaran tingkat stres akademik siswa sesudah

dilaksanakannya layanan konseling kelompok pada siswa kelas VIII

MTsN Lhokseumawe

3. Untuk melihat pengaruh sebelum dan sesudah dilaksanakannya layanan

konseling kelompok terhadap penurunan stres akademik pada siswa kelas

VIII MTsN Lhokseumawe.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan masukan untuk

pengembangan ilmu, khususnya untuk melihat pengaruh konseling

kelompok terhadap stress akademik siswa.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dalam

bidang psikologi pendidikan dan bimbingan konseling, mengenai

pengaruh konseling kelompok terhadap stres akademik siswa kelas VIII

MTsN Lhokseumawe.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pihak guru dan konselor disekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak guru

(21)

8

dan stres akademik yang dimiliki siswa, sehingga diharapkan dapat

bermanfaat dalam pembinaan siswa terutama menurunkan stres akademik

yang diperkirakan dapat mengganggu prestasi belajarnya.

b. Bagi para siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada para siswa

mengenai pengaruh pelaksanaan layanan konseling kelompok dan stres

akademik yang dimiliki, sehingga diharapkan dapat digunakan dalam

menurunkan stres akademik yang diperkirakan dapat mengganggu prestasi

belajarnya.

c. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan penalaran,

membentuk pola pikir dinamis, sekaligus mengetahui kemampuan peneliti

(22)

9

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV yaitu pre-test mempunyai

rata-rata (M) = 91,25 dan Standard Deviasi (SD) = sedangkan post-test rata-rata (M) = 58,75

dan Standard Deviasi (SD) = 7,611. Sehingga diperoleh hipotesis t hitung > t tabel = (6,6598361 >

1,90), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif terhadap pemberian layanan

konseling kelompok terhadap stres akademik siswa kelas VIII-1 MTsN Lhokseumawe Tahun

Ajaran 2012/2013.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak, antaranya :

1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya lebih memperhatikan tekanan

akademik yang dialami siswa yang berujung membuat mereka stres salah satunya dengan

mengefektifkan layanan konseling kelompok.

2. Bagi pihak sekolah hendaknya menempatkan guru Bimbingan Konseling guna layanan

konseling bisa diefektifkan secara maksimal.

3. Bagi siswa sebagai remaja dituntut untuk menjalani semua sistem akademik yang baik walau

pun memiliki tekanan, hendaknya siswa bisa mengatasi stres yang dihadapi dengan tidak

membiarkan stres tersebut berlarut-larut.

4. Untuk para siswa yang mengalami tekanan atau stres hendaknya mengikuti kegiatan

(24)
(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bariyyah, Khairul. 2012. Stres Akademik. (Tersedia[Online]; http://konselingkita.com, diakses tanggal 6 Maret 2013)

Gusniarti, Uli. 2002. Hubungan Antara Persepsi Siswa Antara Tuntutan Dan Harapan Sekolah

Dengan Stres Siswa Disekolah Menengah Umum-Plus.

(Tersedia[Online];http://journal.uii.ac.id/index.php/Psikologika/article/view/334.com, diakses tanggal 6 Maret 2013)

Hardjana, Agus M. 1996. Stress tanpa distres, seni mengolah stres. Bandung: Kanisius.

Latipun. 2011. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press.

Muliawan, Jasa Ungguh. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Gava Media.

Musbikin, Imam. 2005. Kiat-kiat sukses melawan stres. Surabaya: Jawara.

Nandamuri, Purna Prabhakar. 2011. Sources of academic stress-A study on management student. Jurnal Psikologi, (Tersedia[Online]; http//jms.nonolympictimes.org/articles/4.Pdf, diakses tanggal 25 Maret 2013)

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.

& Erman A. 2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Rahmawati, Dania Dwi. 2011. Pengaruh Self Efficacy Terhadap Stress Akademik Pada Siswa Kelas VII Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Di SMP Negeri 1 Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi di Jurusan Psikologi USU Medan: Tidak diterbitkan.

Santrock, John W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Sugiono. 2008. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan RD. Bandung: Alfa Beta.

Susanna. 2007. Gambaran Stress akademik pada pelajar yang mengalami sindrom hurried child di sekolah chandra kusuma tahun ajaran 2007/2008. Skripsi di Jurusan Psikologi USU Medan: Tidak diterbitkan.

Winkel W.S & Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogykarta: Media Abadi.

(26)

Wibowo, Mungin Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: IPT UNNES Press.

Yamari. 2012. Awalnya Stress lalu tidak berdaya akhirnya depresi. (Tersedia[Online]; http://www.yamari.org, diakses tanggal 25 Maret 2013).

Gambar

Tabel 1.1. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Psikologi..................31
Tabel sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket Stres Akademik..................................................................................................54 Perhitungan Validitas Angket Mengurangi Stres Akademik..............59

Referensi

Dokumen terkait

Waqaf berarti penetapan yang bersifat abadi, untuk memungut hasil dari barang yang di waqafkan guna kepentingan orang seorang atau yang bersifat keagamaan untuk tujuan amal.. •

Hal di atas menunjukkan bahwa pada gap yang terlalu besar, nosebar tidak cukup kuat mengempa kayu sehingga fungsinya untuk menjaga konsistensi tebal kupasan tidak

(1) Guru yang bertugas pada satuan pendidikan layanan khusus, berkeahlian khusus, atau dibutuhkan atas dasar pertimbangan kepentingan nasional yang tidak dapat memenuhi beban

berbunyi “Putusan Mahkamah Konstitusi memperoleh kekuatan hukum tetap sejak selesai diucapkan dalam sidang pleno terbuka untuk umum” maka penagguhan berlakunya akibat hukum Putusan

Praktik mengajar Mandiri merupakan pelatihan bagi mahasiswa dalam menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dan benar dari bimbingan dosen dan guru pembimbing yang

DIAGNOSA TRAUMA ABDOMEN POST LAPARATOMI ATAS INDIKASI INTERNAL BLEEDING DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)RS.Dr.MOEWARDI SURAKARTA. Penyusun Laporan Komprehensif ini

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Profil Asam Amino dan Jaringan Baby fish Nila ( Oreochromis niloticus ) pada Umur Panen yang Berbeda adalah benar karya saya

Spaceborne Optical Data: For satellite based stereo DSMs (Krauss et al., 2011) evaluated three DTM generation approaches based on morphology, geodesic dilation and steep