• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK (TEKNIK SOSIODRAMA) UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN KONFLIK INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK (TEKNIK SOSIODRAMA) UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN KONFLIK INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemecahan Konflik Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Medan Tahun

Ajaran 2012/2013.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor UNIMED yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED. 3. Pembantu dekan I, pembantu dekan II dan pembantu dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan

UNIMED.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini dan kepada Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan.

(2)

6. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd Kons, dan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku dosen nara sumber yang telah memberikan pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi.

7. Bapak/Ibu dosen UNIMED, khususnya jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan bekal ilmu hingga penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Bapak Dr. M. Rajab Lubis, M.S selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing selama perkuliahan.

9. Ibu Nurhalimah Sibuea, S.Pd, M.Pd sebagai kepala sekolah SMP Negeri 3 Medan yang telah memberikan izin dan kemudahan untuk penelitian di sekolah tersebut. Bapak Drs. Agus Susanto selaku PKS kesiswaan dan Bapak Abdul Jadir, S.Sos selaku koordinator BK yang sudah banyak membantu dalam penelitian ini serta Bapak dan Ibu Guru yang mengajar di sekolah tersebut.

10. Teristimewa kepada Kedua Orang tua penulis Ayahanda Tercinta Johan Abdullah Simarmata, SE dan Ibunda tercinta Nurlina Damanik, S.Pd yang telah mendidik dan memberikan kasih sayang dan motivasi kepada saya berupa materi, moril serta do’anya

yang tiada putus-putusnya sehingga dapat menjadi kekuatan dalam menyelesaikan studi kejenjang sarjana pendidikan.

11. Tak lupa pula buat Abang Briptu Syapfrizal Abdi Simarmata, SE beserta istri Idayani Damanik, SE dan Ahmad Syarief Simarmata, S.PdI yang telah memberikan dukungan moril serta do’a kepada penulis.

12. Buat sahabat-sahabat sejatiku KESINSAW (Kasma, Ernida, Ismi, Ayuni, Sanovaria, Anjani, Weni), Almarhumah Nurvita Lestari, Oulia Ulfa, Halimatussa’diyah, Ayudiyah,

(3)

13. Orang yang sangat teristimewa Hasian Zukhry Siregar, S.Pd yang selalu setia menemani, memberikan semangat, memberikan doa dan membantu penulis untuk melewati masa sulit selama ini.

14. Dan tak lupa ucapan terimakasih kepada siswa/i SMP Negeri 3 Medan yang telah membantu penulis dalam penelitian.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulisan menyadari skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya Ilmu Pendidikan di bidang Bimbingan Konseling. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2013 Penulis

(4)

v

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah... 7

1. Kemampuan Pemecahan Konflik Interpersonal... 10

1.1. Pengertian Kemampuan ... 10

1.2. Pengertian Konflik ... 11

1.3. Jenis Konflik ... 13

1.4. Pengertian Konflik Interperspmal ... 15

1.5. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Konflik Interpersonal ...16

1.6. Dampak Konflik Interpersonal ...18

1.7. Gaya Mengelola Konflik Interpersonal ...22

(5)

vi

2. Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama ...27

2.1. Pengertian Bimbingan Kelompok ...27

2.2. Tujuan Bimbingan Kelompok ...28

2.3. Asas-asas Bimbingan Kelompok ...29

2.4. Bentuk-bentuk Bimbingan Kelompok ...30

2.5. Pengertian Sosiodrama ...33

2.6. Ciri-ciri dan Tujuan Sosiodrama ...35

2.7. Peran Konselor Dalam Sosiodrama ...36

2.8. Langkah-langkah Sosiodrama ...37

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ...49

F. Teknik Analisis Data ...50

G. Lokasi dan Waktu Penelitian ...52

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...53

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...53

1. Keadaan SMP Negeri 3 Medan ...53

2. Persiapan Penelitian ...54

3. Pelaksanaan Penelitian ...55

B. Pengujian Persyaratan Analisis ...56

(6)

vii

2. Uji Reliabilitas ...57

C. Analisis Data Penelitian ...57

1. Pre-Test ...57

2. Post-Test ...58

D. Uji Hipotesis ...58

E. Pembahasan Hasil Penelitian ...59

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ...61

A. Kesimpulan ...61

B. Saran ...61

(7)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ... 47 Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Kemampuan Pemecahan Konflik

Interpersonal ... 40

Tabel 4.1 Ruangan SMP Negeri 3 Medan ... 54 Tabel 4.2 Perhitungan Validitas Angket Kemampuan Pemecahan Konflik

Interpersonal Siswa ... 72

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Varians Setiap Butir Angket Kemampuan

Pemecahan Konflik Interpersonal... 76 Tabel 4.4 Pre-Test dan Post-Test Data Kemampuan Pemecahan Konflik

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 43

Gambar 4.1 Pelaksanaan Uji Validitas ... 131

Gambar 4.2 Pelaksanaan Pre-Test ... 132

Gambar 4.3 Pelaksanaan Sosiodrama Pertemuan Pertama ... 133

Gambar 4.4 Pelaksanaan Sosiodrama Pertemuan Kedua ... 134

Gambar 4.5 Pelaksanaan Sosiodrama Pertemuan Ketiga ... 135

Gambar 4.6 Pelaksanaan Sosiodrama Pertemuan Keempat ... 136

Gambar 4.7 Pelaksanaan Post-Test ... 137

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Kemampuan Pemecahan Konflik Interpersonal ... 64

Lampiran 2 Uji Coba Angket Kemampuan Pemecahan Konflik Interpersonal ... 68

Lampiran 3 Perhitungan Validitas Kemampuan Pemecahan Konflik Interpersonal ... 71

Lampiran 4 Uji Reliabilitas Kemampuan Pemecahan Konflik Interpersonal ... 75

Lampiran 5 Angket Kemampuan Pemecahan Konflik Interpersonal (Valid) ... 79

Lampiran 6 Sebaran Data Penelitian Pre-Test di Kelas VIII-E SMP Negeri 3Medan ... 82

Lampiran 7 Sebaran Data Penelitian Pre-Test ... 86

Lampiran 8 Perhitungan Kategori Kemampuan Pemecahan Konflik Interpersonal ... 87

Lampiran 9 Perhitungan Pre-Test Harga Rata-rata (M), Standard Deviasi (SD) ... 88

Lampiran 10 Sebaran Data Penelitian Post-Test ... 91

Lampiran 11 Perhitungan Post-Test Harga Rata-rata (M), Standard Deviasi (SD) ... 92

Lampiran 12 Uji Hipotesis ... 95

Lampiran 13 Rencana Program Layanan Bimbingan dan Konseling ... 98

Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian ... 131

Lampiran 15 Daftar Hadir Siswa ... 138

Lampiran 16 Daftar Nilai-nilai Dalam Distribusi t ... 142

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara psikologis masa remaja merupakan kelanjutan dari masa-masa sebelumnya dan merupakan tahap kematangan mental dalam persiapan mencapai kedewasaan. Masa remaja dari sudut sosiologis merupakan jembatan antara masa anak-anak yang penuh ketergantungan dengan masa dewasa yang penuh dengan kebebasan sebagai anggota masyarakat dan bertanggungjawab, sedangkan dari segi biologis masa remaja ditandai dengan perubahan organ-organ jasmaniah yaitu matangnya beberapa unsur jasmani, termasuk kematangan kelenjar seksusal.

Menurut Hurlock (1980:238) beberapa remaja mengabaikan peraturan dan hukum-hukum yang diharapkan untuk dipatuhi, dan beberapa lainnya tidak mampu mempelajari apa yang benar dan apa yang salah. Hal itu ditandai dengan sikap remaja sulit melakukan yang diperintahkan oleh orang lain, dan remaja cenderung melakukan sesuka hatinya saja demi kepuaasan dirinya.

(11)

Banyak faktor yang menyebabkan remaja memiliki banyak masalah, salah satunya adalah sifat emosional yang mendominasi menyebabkan remaja kurang mampu untuk menyepakati pendapat orang lain yang kontradiktif dengan pendapatnya. Remaja juga menolak hal-hal yang menurutnya tidak masuk akal. Apabila dipaksa menerima pendapat tanpa alasan yang rasional maka remaja cenderung untuk menentang. Ketidaksepakatan dan penentangan yang dilakukan remaja merupakam bentuk dari konflik sosial. Penyebab utama konflik terjadi adalah kemampuan remaja yang terbatas dalam menghadapi masalah-masalah sosial karena remaja tidak mengetahui bagaimana cara mengatasi konflik yang terjadi.

Siswa SMP sebagai remaja awal rentan terhadap terjadinya konflik. Salah satu fase negatif pada masa remaja awal adalah social antagonism atau konflik sosial. Konflik pada dasarnya disebabkan adanya pertentangan keinginan atau pendapat antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dalam suatu peristiwa. Perbedaan yang dimaksud menyangkut perbedaan pandangan, ketidakcocokan perilaku atau kebiasaan, ketidakcocokan nilai-nilai yang dianut, perbedaan usia, dan perbedaan agama atau kepercayaan. Konflik juga dapat disebabkan karena komunikasi yang buruk.

(12)

nakal dengan siswa yang baik bertentangan karena berbeda perilaku atau kebiasaan.

(13)

Konflik interpersonal dapat berkembang apabila terus dibiarkan. Pada tahap pertama, konflik interpersonal yang terjadi dapat diabaikan dan siswa yang mengalami konflik interpersonal dapat melakukan kegiatan tanpa merasa terganggu. Pada tahap kedua, konflik interpersonal dirasakan mengganggu dan diuangkapkan secara verbal. Pada tahap ketiga, konflik interpersonal sudah sangat mengganggu dan tidak lagi disuarakan secara verbal tetapi melalui tindakan fisik seperti menampar, memukul, dan tindak kekerasan lainnya.

Kemampuan pemecahan konflik interpersonal penting dimiliki siswa mengingat siswa adalah makhluk sosial yang saling ketergantungan satu sama lain. Kehidupan sosial siswa juga akan semakin kompleks seiring bertambahnya usia. Apabila siswa tidak belajar memecahkan konflik interpersonal yang dihadapinya sejak awal maka kebiasaan siswa dalam memecahkan konflik interpersonal akan terbawa sampai masa dewasa dan dapat membentuk orang dewasa yang tergantung pada orang lain, sebaliknya jika siswa mampu menghadapai dan memecahkan konflik interpersonal akan menjadi bekal untuk memecahkan berbagai konflik interpersonal salanjutnya hingga dewasa.

(14)

lingkungan. Perasaan ditolak dan perasaan tidak berharga akan mempengaruhi kemampuan siswa untuk bersosialisasi dan berinteraksi di sekolah.

Untuk permasalahan konflik interpersonal siswa digunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama. Layanan bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegitan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat dan bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional, dan sosial.

Menurut Wingkel (2007 : 470) sosiodrama merupakan salah satu teknik dalam bimbingan kelompok yaitu role playing atau teknik bermain, sosiodrama merupakan dramatisasi dari persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam pergaulan dengan orang lain dan tingkat konflik-konflik yang dialamai dalam pergaulan sosial. Jadi teknik sosiodrama adalah teknik bermain peran dalam rangka untuk memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan interpersonal seperti rasa cemburu, benci, dengki, dendam dan lain sebagainya.

Bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik sosiodrama merupakan layanan yang sangat efektif dalam membantu siswa untuk mengembangkan kemampuannya dalam mengatasi konflik interpersonal sehingga potensi siswa dapat berkembang secara optimal. Dengan menggunakan teknik sosiodrama siswa bermain peran sesuai yang di arahkan oleh konselor sehingga menciptakan suasana yang tidak menegangkan dan membuat siswa aktif menjalani kegiatan yang dilaksankan.

(15)

Setiap gaya pemecahan konflik interpersonal memiliki kekurangan dan kelebihan. Apabila siswa cenderung menggunakan satu gaya maka hasil pemecahan konflik interpersonal tidak selalu sesuai dengan harapan, karena setiap konflik interpersonal memiliki situasi dan kondisi yang berbeda. Siswa yang menguasai semua gaya pemecahan konflik interpersonal dipandang memiliki kemampuan dalam pemecahan konflik interpersonal.

Pengetahuan dan pemahaman siswa tentang gaya pemecahan konflik interpersonal sangat penting, agar siswa mampu menggunakan gaya yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya. Gambaran gaya pemecahan konflik interpersonal yang digunakan siswa secara umum sangat membantu dalam menemukan hal-hal apa saja yang harus dikuasai siswa sebagai upaya pengembangan pemecahan konflik interpersonal.

Mengacu pada permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang gaya pemecahan konflik interpersonal siswa sebagai dasar untuk menyusun program bimbingan dan konseling. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “ Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Untuk Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Konflik

Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Medan Tahun Ajaran

2012/2013”

B. Identifikasi Masalah

(16)

1. Sering terjadi pertentangan pendapat diantara siswa 2. Sering terjadinya perkelahian, percekcokan antar siswa

3. Siswa menolak untuk mengungkapkan konflik interpersonal yang dialaminya

4. Siswa enggan untuk menyelesaikan konflik interpersonal yang dialaminya

5. Siswa belum mengetahui gaya pemecahan konflik interpersonal

6. Siswa tidak mampu menyelesaikan konflik interpersonal yang dihadapi

C. Batasan Masalah

Berdasarkan dengan identifikasi di atas maka pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik

Sosiodrama Untuk Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Konflik Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian. Dalam perumusan masalah penulisan membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat masalah yang diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis uraikan ke dalam pertanyaan berikut : “Adakah pengaruh layanan bimbingan

(17)

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok

teknik sosiodrama terhadap perkembangan kemampuan pemecahan konflik interpersonal Kelas VIII SMP Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”

F. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang penulis ajukan maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat menambah wawasan dan memberikan masukan khususnya dalam layanan konseling kepada siswa.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk : 1). Peneliti

Bagi peneliti akan bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya mengenai layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan pemecahan konflik interpersonal siswa.

2). Guru Pembimbing

(18)

3). Siswa

Dengan adanya kerjasama antara guru bimbingan konseling dan wali kelas, maka perilaku siswa dapat dibimbing dan diarahkan sehingga terhindar dari konflik interpersonal.

4). Para Pendidik

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV yaitu pre-test mempunyai rata-rata (M) = 71,6 dan Standard Deviasi (SD) = , sedangkan post-test rata-rata (M) = 113,3 dan Standard Deviasi (SD) = 4,49. Sehingga diperoleh hipotesis t hitung > t tabel = (7,146529 > 1,83), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama untuk mengembangkan kemampuan pemecahan konflik interpersonal siswa kelas VIII-E SMP Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak, antaranya :

1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya lebih memperhatikan kemampuan pemecahan konflik interpersonal siswa, salah satunya dengan mengadakan bimbingan kelompok teknik sosiodrama.

(20)
(21)

DAFTAR PUSTAKA

Amti, Erma dan Prayitno. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Antonius, Atosokhi, dkk. 2003. Relasi Dengan Sesama. Jakarta: Antonina Panca Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rinekan Cipta.

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska.

Edelmann, Robert. 1997. Konflik Interpersonal di Tempat Kerja. Yogyakarta: Kanisius.

Fakultas Ilmu Pendidikan. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan: Unimed.

fitrika1127.blogspot.com/2012/05/teknik-sosiodrama.html, diakses 5 Februari 2013.

Hardjana, Agus. 1994. Konflik di Tempat Kerja. Yogyakarta: Kanisius

Hendricks, William. 2012. Bagaimana Mengelola Konflik. Jakarta: Bumi Aksara Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: suatu pendekatan

sepanjang rentang kehidupan: Alih Bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

Kartono, Kartini. 2002. Psikologi Sosial untuk Manajemen Perusahaan dan Industri. Jakrta: PT Raja Grafindo Persada

Narwoko, J. Dwi dan Suyanto. 2007. Sosiologi Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rahyuwinata, (online), (http:// penyebab terjadinya konflik, diakses 15 Februari 2013).

(22)

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suratno, S. 2002. Konsep Sumber Daya Manusia, (online), dalam http://pengertian kemampuan.html, diakses 10 Februari 2013)

Tarigan, Rezky. 2012. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Pengentasan Kenakalan Remaja Pada Siswa Kelas X SMA Swasta Usia Tama T.A 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Walgito, Bimo. 2010. Psikologi Kelompok. Yogyakarta: Andi

Winkel W.S dan Sri Hastuti. 2007. Bimbingan dan Konsling di Institusi Pendidikan. Yogykarta: Media Abadi.

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Langsung untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas. Kami akan

Mekanisme secara kimia diawali dahulu dengan mekanise fisika, yaitu pada partikel- partikel adsorbat mendekat ke permukaan adsorban melalui gaya Van der waals atau

[4] Bode Haryanto and Chien-Hsiang Chang, “Removing Adsorbed Heavy Metal Ions from Sand Surfaces via Appying Interfacial Properties of Rhamnolipid”, Journal of Oleo

Sumatera Barat yang menyangkut kepegawaian sesuai kewenangan tugas dan fungsi Badan.. Kepegawaian Daerah Provinsi

Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja.. Perpustakaan Nasional sebagaimana telah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau masukan bagi Sentra Pasar Batik Danar Hadi Surakarta tentang apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan

Satu operator untuk membaca jarum penunjuk pengukuran, satu untuk mencatat dan satu operator lagi untuk mengoprasikan penetrometer (menekan penetrometer). Tujuan penelitian

Pengertian koperasi secara internasional menurut ILO (International Labour Organization) adalah : Cooperative defined as an assication of person usually of limited means,