IDENTIFIKASI STATUS SOSIAL EKONOMI PEDAGANG IKAN ASIN DI PUSAT PASAR KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
FEBI GANESA SITORUS 308321021
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
FEBI GANESA SITORUS.308321021. IDENTIFIKASI STATUS SOSIAL EKONOMI PEDAGANG IKAN ASIN DI PUSAT PASAR KOTA MEDAN. SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH, FAKULTAS ILMU SOSIAL, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan memperoleh status sosialnya,modal sosial dan modal ekonominya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan(field research) dan literatur buku (library research). Peneliti langsung terjun kelapangan untuk mewawancarai para pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan dan kepala pasar pusat pasar untuk mendapatkan data yang valid. Dan selanjutnya data data tersebut diverifikasi dan dituangkan dalam sebuah karya ilmiah berdasarkan fakta dan data yang ada.
Dari penelitian yang dilakukan megenai gambaran status sosial pedagang ikan asin di Pusat Pasar kota Medan disimpulkan bahwa pedagang ikan asin di pasar tersebut memperoleh status sosialnya berdasarkan usaha yang diturunkan oleh orang tua atau keluarganya (ascribed status) dan sebagian lagi berdasarkan hasil usahanya sendiri (ascheived status).
Kepemilikan Modal sosial atau sistem kekerabatan yang dibangun oleh pedagang ikan asin Pusat pasar kota Medan dapat mempengaruhi Pengepul atau Bandar memberikan kepercayaan untuk barang dagangan ikan asin kepada pedagang. Banyak para pedagang ikan asin yang melakukan transaksi jual-beli ikan asin dalam skala besar diberi waktu beberapa minggubahkan bulan melunasi barang dagangan dari waktu pembelian. Hal ini dapat menunjang kelangsungan para pedagang ikan asin dalam menjalankan kegiatan pasarnya di Pusat pasar kota Medan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa telah memberikan berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Status Sosial Ekonomi Pedagang Ikan Asin di pusat Pasat kota Medan “
Skripsi yang indah ini saya persembahkan kedua orang tua saya Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang selalu berjuang, memberikanku dukungan, memberi motivasi serta memberikan doa yang tulus tiada hentinya kepada penulis. Terima kasih banyak Ayah dan Ibu yang telah menjadi orang tua terbaik. Semoga di masa yang akan datang saya menjadi orang yang sukses dan bisa membanggakan kalian.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak berupa kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini juga penulis banyak dibantu oleh beberapa pihak, baik dalam dukungan doa, moril maupun materil yang setulusnya. Maka penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung penyelesaian skripsi ini, antara lain :
1. Bapak Dr. H. Restu MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Unimed. 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku pembantu Dekan 1 Fakultas Ilmu
3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Unimed yang telah banyak memberikan arahan dan motivasi selama peneliti menjadi mahasiswa.
4. Ibu Dra. Hafnita Lubis, Msi, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah sekaligus selaku Dosen Pembimbing akademik yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan serta bantuan yang tak terhingga kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 5. Bapak Dr. Hidayat , M.si selaku Pembimbing skripsi penulis yang telah
banyak menghabiskan waktunya buat kematangan skripsi saya, trimakasih banyak Pak Doktor. Maaf Pak, saya selalu mengikuti Bapak seperti Inteligent.
6. Bapak/ Ibu Dosen serta staf pegawai Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Unimed.
7. Ibu Dessy Wulansari Harahap, S.sos selaku Kabag Kepegawaian PD. Pasar Kota Medan yang selalu ceria dalam menjamu penulis dan Bapak Rudi Pasaribu selaku kepala pasar Pusat pasar.
8. Untuk Adikku Fandi Leonard, Vera Merdeka Wati, Indri Aprilia, Andri Pratama dan Aldo Henriko yang banyak memberikan candaan serta semangat dalam pengerjaan skripsi penulis, kalian istimewa.
10.Untuk Keluarga Besar di Liga Mahasiswa NasDem Sumut, Ryan A. Juskal alias Ogek, Aditya Bratayudha alias alung, Andi Purba alias Jack, Lias Ritonga alias Tonga, Alex Theo dan Paris Purnawirawan. Kalian memang betul-betul keluargaku yang kutemukan di jalan. Kapan lagi Demo kita brothers ?
11.Untuk adik-adik stambuk yang banyak memberikan pinjaman Laptop dan motor demi terselesaikannya skiripsi penulis, Boyce Silalahi, Enos Paul, Armendo, Lilis handayani, Kiky Tambunan, Citra Cilostika, Bastian Siregar, Leo Sihotang, Duem , Uci Armayanti dan banyak lagi yang tidak bias disebutkan satu persatu namanya.
12.Spesial memori buat kawan-kawan di Satma Ampi kota Medan, Abangda Agung Sitepu, Khairul Anwar, Bor-Bor, Rufinus , Danu Batubara dan Appara Pane. Lanjutkan Perjuangan kalian sobat.
13.Untuk teman-teman sepermainan di kampung Ucok Jainal, Tomy Aritonang, Remon Simanjuntak, Agus Padli dan Agus Panggabean
14.Tak lupa juga untuk rekan-rekan seperjuangan PPLT SMP Negeri 4 Binjai, Kiky Sepriani, Nasrul, Anwar dan Ridwan.
Penulis berharap kiranya skripsi ini menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berguna untuk kita semua.
Medan, Agustus 2013
Febi Ganesa Sitorus
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kota Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara sekaligus kota terbesar di Pulau Sumatera. Karena letak kota Medan yang strategis dilintasi oleh jalan raya Lintas Sumatera. Kota ini memiliki luas wilayah 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera dan berpenduduk sebanyak 2.109.339 jiwa ( beradasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 ). Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, dan Danau Toba. Sebagai kota penunjang pariwisata di daerah sekitarnya, kota ini memiliki hotel berbintang, hotel melati dan restoran. Di kota ini banyak bangunan bersejarah yang menambah minat wisatawan untuk berkunjung.
Diantara sekian banyak aspek kehidupan manusia, yang paling mendasar adalah soal kebutuhan ekonomi. Terjadinya hal tersebut disebabkan adanya rasa saling membutuhkan oleh eksistensi ( keberadaan ) manusia sebagai makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Karena sudah menjadi sifat dasar manusia untuk mencari yang terbaik buat kemudahan hidupnya, maka kegiatan ekonomi yang dilakukannya serta tempat-tempat berlangsungnya kegiatan ekonomi dalam perdagangan.
Sadono Sukirno, (1982 : 42 ) mengemukakan bahwa salah satu hal yang berkaitan langsung dengan kegiatan ekonomi itu adalah munculnya pasar-pasar tradisional sebagai pusat jual beli masyarakat secara langsung. Di pasar inilah interaksi tawar-menawar antara produsen dan konsumen untuk menentukan harga berbagai jenis barang yang diperdagangkan.
Banyaknya kebutuhan dalam kehidupan rumah tangga di kalangan masyarakat menyebabkan adanya keinginan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup di keluarganya. Hal ini yang membuat konsumen melakukan interaksi untuk melakukan proses tawar-menawar yang ada di pasar.
Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan, memperjualbelikan barang yang tidak diproduksi sendiri, untuk memperoleh suatu keuntungan. Pedagang dapat dikategorikan menjadi:
1. Pedagang grosir, beroperasi dalam rantai distribusi antara produsen dan pedagang eceran.
2. Pedagang eceran, disebut juga pengecer, menjual produk komoditas langsung ke konsumen. Pemilik toko atau warung adalah pengecer.
Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam . Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat.Selain itu daging ikan yang diasinkan akan bertahan lebih lama dan terhindar dari kerusakan fisik akibat infestasi serangga, ulat lalat dan beberapa jasad renik perusak lainnya.
B. Identifikasi Masalah
Untuk dapat mengetahui lebih lanjut status sosial pedagang ikan asin di pusat pasar serta berbagai hal yang melatarbelakanginya, tentu harus dilihat studi khusus melalui penelitian.
Adapun sejumlah pokok permasalahan yang menjadi latar belakang dasar penelitian ini adalah
1. Cara memperoleh modal social pedagang ikan asin di pusat pasat kota Medan?
2. Identifikasi Status sosial pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan? 3. Hubungan antar pedagang ikan asin di Pusat pasar kota Medan?
4. Cara memperoleh modal ekonomi pedagang ikan asin pusat pasar kota Medan?
5. Persepsi pedagang lain terhadap pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan?
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran status sosial pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan?
2. Bagaimana kepemilikan modal sosial pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan?
3. Bagaimana kepemilikan modal ekonomi pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran status sosial pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan.
2. Untuk mengetahui bagaimana kepemilikan modal sosial pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Dapat menambah wawasan peneliti tentang sejarah Pusat Pasar sebagai pusat perbelanjaan di kota Medan dan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana.
2. Dapat memperkaya informasi bagi masyarakat atau akademisi Unimed untuk dapat kiranya mengetahui dan memahami mengenai pedagang ikan asin di Pusat Pasar kota Medan.
3. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejkarah yang ingin melakukan penelitian lanjutan tentang status sosial ekonomi pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan. 4. Dapat dimanfaatkan untuk referensi bahan perbandingan terhadap
hasil-hasil pemikiran yang telah ada maupun yang akan dilaksanakan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan dan membahas mengenai identifikasi status sosial ekonomi pedagang ikan asin di pusat pasar Kota Medan maka terlihat jelas bagaimana cara memperoleh status sosial para pedagang ikan asin tersebut dan penulis dapat mengenali status social ekonomi para pedagang ikan asin dipusat pasar Kota Medan.
• Dalam kurun waktu 1933-2013 status sosial pedagang ikan asin diperoleh berdasarkan hasil usahanya sendiri(aschieved-status) dan usaha turun-temurun (ascribed-status). Hal tersebut dikarenakan awal dari perdagangan modern di kota Medan ketika dibuakanya perkebunan Deli, dimana banyak etnis Tionghoa yang bermigrasi dari pulau Jawa ke Sumatera khususnya Medan.
• Dengan adanya pusat pasar kota Medan maka terjadilah interaksi antara pedagang dan pembeli yang mengakibatkan perkembangan ekonomi di kota Medan semakin meningkat dan terciptanya lapangan pekerjaan atau lebih modern disebut sebagai status social bagi pedagang.
kelompok pedagang ikan asin memperoleh status sosialnya berdasarkan usaha yang diturunkan orang tuanya khususnya bagi etnis Tionghoa.
• Dari keseluruhan pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan, etnis Tionghoa memiliki kuantitas sejumlah 90% dan selebihnya pribumi. Dan kebanyakan etnis pribumi ini berdagang ikan asin diluar atau pinggiran gedung pusat pasar kota medan.
• Hal ini memang disebabkan oleh faktor keturunan Tionghoa yang memang lebih dulu memulai usahanya sebagai pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan dan dilanjutkan oleh keturunannya sampai sekarang. Hal ini menyebabkan persaingan yang kuat antar sesama pedagang Tionghoa.
• Pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan merasa nyaman di tempat mereka berdagang karena PD. Pasar kota Medan sangat total dalam menjalankan tanggung jawabnya salah satunya keamanan barang dagangan dijaga ketat agar tidak terjadi tindakan pencurian terhadap barang-barang para pedagang.
B. Saran
Pasar merupakan wadah dalam interaksi sosial dimana sebagai tempat kegiatan perekonomian masyarakat dan secara langsung berhadapan dengan masyarakat luas maka dituntut peningkatan terhadap masyarakat dengan meningkatkan sarana dan prasarana, memperbaiki segala kekurangan yang berada di pusat pasar kota Medan.
Pada saat berlangsung keadaan disekitarnya tampak ramai, hal ini dikarenakan banyaknya pedagang dan pembeli yang datang tentunya dengan aktivitas masing masing. Khususnya pedagang ikan asin di pusat pasar kota Medan.
Untuk itu sangat dibutuhkan tanggungjawab PD. Pasar kota Medan khususnya pengelola Pusat pasar kota Medan agar menciptakan kestabilan dan ketertiban di pusat pasar kota Medan serta menjaga persaingan sehat para pedagang khususnya pedagang ikan asin.