ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TENTANG KESEHATAN RONGGA MULUT DENGAN EARLY CHILDHOODCARIES (ECC) ANAK USIA
4−5 TAHUN DI TK “X”
Anak usia 4−5 dalam pemeliharaan kesehatan rongga mulut masih memerlukan peran serta ibu. Oleh Karena itu, di harapkan ibu memiliki pengetahuan dan perilaku yang baik tentang kesehatan rongga mulut agar karies gigi dini atau early childhood caries (ECC) dapat di cegah sedini mungkin.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku ibu tentang kesehatan rongga mulut dengan early childhood caries (ECC) anak usia 4−5 tahun diwilayah kelurahan sukawarna.
Penelitian ini menggunakan metode analitik obeservasional dan pengambilan sampel menggunakan teknik whole sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 51 sampel yang telah dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Menguji pengetahuan dan perilaku ibu dengan kuesioner pengetahuan dan perilaku tentang pemeliharaan kesehatan rongga mulut anak dan pemeriksaan Early Childhood Caries (ECC) menggunakan indeks karies def-t dan dianalisis menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian didapatkan nilai p adalah 0,454 (p>0,05) pada uji tingkat pengetahuan dengan ECC sedangkan pada uji tingkat perilaku dengan ECC didapatkan nilai p adalah 0,001 (p<0,05).
Kesimpulan dari penelitian adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tetapi terdapat hubungan yang signifikan dari perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan rongga mulut anak dengan Early Childhood Caries (ECC) yang dilihat dari skor def-t anak usia 4−5 tahun.
Kata kunci: Pengetahuan, Perilaku, Early Childhood Caries, ECC, Karies Gigi Anak Prasekolah
ABSTRACT
RELATIONSHIP OF MOTHER KNOWLEDGE AND BEHAVIOR ABOUT ORAL HEALTH WITH EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) CHILDREN AGES 4-5
YEARS IN PLAY GROUP "X"
Children ages 4−5 in the maintenance of oral health still requires the participation of the mother. Therefore, mothers are expected to have the knowledge and behavior about oral health so that early dental caries or early childhood caries (ECC) can be prevented as soon as possible. This study aims to determine the relationship of mother's knowledge and behavior about oral health with early childhood caries (ECC) of children aged 4−5 years in the KB-TK Indriyasana, Nur ANKA TKK, TKK Al-Hidayah, TKK Indriyasana and TKQ / TPQ Al-Inayah ,
This study uses the obeservasional analytical method and the sampling using whole sampling technique. Samples in this study amounted to 51 samples have been based on the inclusion and exclusion criteria. The knowledge and behavior of the mother is measured by questionnaire. The inspection of Early Childhood caries (ECC) is measured index caries def-t.
The results of the study show p value is 0,454 (p>0,05) on knowledge test level towards ECC while on behavior test level toward ECC the value of p is 0,001 (p>0,05).
The conclusion of the study was there is no significant difference between the mother’s knowledge but there is a significant relationship of mother’s behavior with children’s oral health with Early Childhood caries (ECC) is seen from scores def-t children aged 4−5 years.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN SURAT PERNYATAAN ... iii
HALAMAN SURAT REVISI ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
PRAKATA ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR BAGAN ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Tujuan Pembelajaran ... 4
1.4Manfaat Karya Ilmiah ... 5
1.4.1 Manfaat Praktis ... 5
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 6
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 8
1.6 Metodologi ... 9
1.7 Lokasi dan Waktu ... 9
BAB II ISI 2.1 Pengetahuan ... 10
2.2 Perilaku ... 13
2.3 Karies ... 14
2.3.1 Definisi Karies ... 14
2.3.2 Early Childhood Caries (ECC) ... 15
2.3.2.1Pengertian Early Childhood Caries (ECC) ... 15
2.3.2.2Etiologi Early Childhood Caries (ECC) ... 16
2.3.2.2.1 Dental Plak ... 16
2.3.2.2.2 Substrat ... 16
2.3.2.2.3 Faktor Tuan Rumah (Host) ... 17
2.3.2.2.4 Waktu ... 17
2.3.2.3Faktor Risiko Early Childhood Caries (ECC) ... 18
2.3.2.3.1 Faktor Status Sosial Ekonomi ... 18
2.3.2.3.2 Karakteristik Anatomi Gigi ... 18
2.3.2.3.3 Susunan Gigi di Lengkung Rahang ... 19
2.3.2.3.5 Faktor Keturunan ... 19
2.3.2.4Gambaran Klinis Early Childhood Caries (ECC) ... 19
2.3.2.5Klasifikasi Early Childhood Caries (ECC) ... 22
2.3.3 Pencegahan Karies Gigi ... 23
2.3.3.1Modifikasi Diet ... 23
2.3.3.2Flouride ... 24
2.3.3.3 Fissure sealant ... 25
2.3.3.4Penghilangan Plak ... 27
2.3.3.4.1 Menyikat Gigi ... 27
2.3.3.4.2 Flossing ... 28
2.3.3.5Penggunaan Pasta Gigi ... 29
2.3.3.6Pembersihan Lidah ... 30
2.4 Perawatan Anak Usia Prasekolah ... 30
BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1Alat dan Bahan ... 32
3.2Subjek Penelitian ... 32
3.2.1 Populasi Penelitian ... 32
3.2.2 Sampel Penelitian ... 33
3.3Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
3.4Metode Penelitian ... 33
3.4.1 Desain Penelitian ... 33
3.4.3 Definisi Operasional ... 34
3.5Prosedur Kerja ... 36
3.6Pengolahan Data... 37
3.7Metode Analisis ... 37
3.7.1 Analisis Univariat ... 37
3.7.2 Analisis Bivariat ... 37
3.8 Hipotesis Statistik ... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 39
4.1.1 Karakteristik Responden ... 39
4.1.2 Distribusi Skor Jawaban Kuesioener Pengetahuan Ibu tentang Kesehatan Rongga Mulut... 40
4.1.3 Distribusi Skor Jawaban Kuesioener Perilaku Ibu tentang Kesehatan Rongga Mulut ... 40
4.1.4 Skor Karies Anak... 41
4.1.5 Pengaruh Pengetahuan Ibu tentang Kesehatan Rongga Mulut dengan Skor Karies ... 41
4.1.6 Pengaruh Perilaku dengan Indeks Karies ... 42
4.2 Hasil Uji Hipotesis ... 43
4.2.1 Hasil Uji Hipotesis 1... 43
4.2.2 Hasil Uji Hipotesis 2... 44
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 48
5.2 Saran... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN ... 53
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
2.1 Gambar ilustrasi etiologi Early Childhood Caries (ECC) ... 17
2.2 Gambar tahap inisial Early Childhood Caries (ECC) ... 20
2.3 Gambar tahap kedua Early Childhood Caries (ECC) ... 21
2.4 Gambar tahap ketiga Early Childhood Caries (ECC) ... 21
2.5 Gambar tahap keempat Early Childhood Caries (ECC) ... 22
2.6 Pit dan fissure yang belum dilakukan fissure sealant ... 26
2.7 Pit dan fissure yang sudah dilakukan fissure sealant ... 26
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
4.1 Data Karakteristik Responden ... 39
4.2 Data Responden Ibu berdasarkan Pengetahuan ... 40
4.3 Data Responden Ibu berdasarkan Perilaku ... 41
4.4 Data Responden Anak berdasarkan Indeks Karies ... 41
4.5 Pengaruh Pengetahuan dengan Indeks Karies ... 42
DAFTAR BAGAN
No Teks Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
Lampiran 1 Lembar Persetuajuan Komisi Etik Penelitian ... 53
Lampiran 2 Surat Izin untuk Melakukan Penelitian ... 54
Lampiran 3 Surat Izin untuk Melakukan Penelitian ... 55
Lampiran 4 Surat Izin untuk Melakukan Penelitian ... 56
Lampiran 5 Surat Izin untuk Melakukan Penelitian ... 57
Lampiran 6 Informed Consent ... 58
Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 59
Lampiran 8 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 60
Lampiran 9 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 61
Lampiran 10 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 62
Lampiran 11 Bagan Variabel Kuesioner ... 63
Lampiran 12 Kuesioner untuk Responden Ibu ... 64
Lampiran 13 Lembar Status Pemeriksaan Kesehatan Gigi ... 70
Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian ... 71
Lampiran 15 Hasil Kuesioner Pengetahuan Ibu ... 72
Lampiran 16 Hasil Kuesioner Perilaku Ibu ... 74
Lampiran 17 Distribusi Pengetahuan tentang Kesehatan Rongga Mulut ... 76
Lampiran 18 Distribusi Perilaku tentang Kesehatan Rongga Mulut ... 78
Lampiran 19 Kategori Pengaruh Pengetahuan Ibu dengan Skor Karies Gigi ... 80
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Orang tua memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan anggota keluarga
terutama anak. Orang tua harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang
kesehatan gigi dan mulut termasuk karies gigi. Pengetahuan mengenai kesehatan
akan berpengaruh terhadap perilaku sebagai hasil jangka panjang dari pendidikan
kesehatan.1
Anak memperoleh pengetahuan dan pendidikan pertama kali dari seorang ibu
sehingga ibu meliki peran yang besar dalam menjaga kesehatan anak termasuk
juga kesehatan rongga mulut anak, sehingga ibu harus memiliki pengetahuan yang
baik. Penelitian yang di lakukan Nugroho bahwa dari 27,1% responden yang
mengalami karies gigi mempunyai tingkat pengetahuan ibu yang kurang
sedangkan responden yang tidak mengalami karies sebanyak 50,8% mempunyai
tingkat pengetahuan ibu yang baik. Nilai estimasi faktor risiko tingkat
pengetahauan dengan kejadian karies didapatkan rasio prevalensi sebesar 3,313
sehingga dapat diartikan bahwa, ibu yang mempunyai pengetahuan kurang
memiliki risiko terjadinya karies gigi 3,313 dibandingkan ibu yang memiliki
pengetahuan yang baik.2
Pola asuh orang tua khususnya ibu berperan penting dalam merubah kebiasaan
yang buruk dalam menjaga kesehan anak. Perilaku ibu merupakan hal yang
secara sadar atau tidak akan diresapi dan menjadi kebiasaan bagi anak sehingga
apabila perilaku ibu baik anak akan mengikuti perilaku tersebut yang diharapkan
anak memiliki perilaku yang baik dalam menjaga kesehatan rongga mulut mereka
dimasa yang akan datang.3
Rongga mulut harus dijaga dimulai dari usia dini agar masalah kesehatan pada
rongga mulut anak dapat dicegah sedini mungkin. Karies gigi merupakan salah
satu masalah kesehatan rongga mulut anak. Karies yang terjadi pada anak disebut
juga Early Childhood Caries (ECC) atau karies dini adalah penyakit karies gigi
yang banyak mengenai anak. Menurut American Dental Association (ADA), ECC
ditandai dengan satu atau lebih kerusakan gigi (baik lesi dengan kavitas atau tanpa
kavitas), kehilangan gigi (akibat karies) atau penambalan permukaan gigi sulung
pada usia prasekolah antara usia lahir hingga usia 71 bulan.4
Anak usia 4−5 tahun merupakan fase prasekolah. Pada fase ini anak memasuki
tahapan preoperasional, selama tahapan ini anak mulai memiliki kecakapan
motorik, proses berfikir anak-anak juga berkembang. Tumbuh kembang utama
anak pada fase prasekolah antara lain meningkatnya keterampilan motorik kasar
dan halus. Pada fase ini juga kekuatan anak meningkat, kemandirian, kemampuan
mengontrol dan merawat dirinya juga meningkat.5
Masalah kebersihan harus sudah ditanamkan sejak seorang anak mampu
menggunakan pikirannya. Mereka harus dibiasakan menolong dan merawat
dirinya sendiri. Misalnya, pada waktu mengajarkan kebersihan gigi, anak dapat
diberi pengertian, bahwa gigi yang tidak di sikat akan selalu tampak kotor, berbau
perkembangan motorik halus pada anak dan peningkatan dari kemampuan
merawat diri.
Data World Health Organization (WHO) tahun 2003 menggambarkan bahwa
angka kejadian karies pada anak sekitar 60−90% kasus.7 Anak usia 4−5 tahun
yang tinggal di pedesaan mengalami 95,9% kejadian karies, dengan nilai def-t
(decayed, extracted, filled, tooth) 7,98 dan anak yang tinggal di perkotaan
mengalami 90,5% kejadian karies, dengan nilai def-t 7,92. Menurut Community
Dental Oral Epidemiology anak usia taman kanak-kanak di Indonesia mempunyai
risiko besar terkena karies.8
Masalah kesehatan gigi dan mulut meningkat di Indonesia berdasarkan
RISKESDAS tahun 2007 dan 2013 pada anak usai 1−4 tahun dari 6,9% menjadi 10,4% dan anak usia 5−9 tahun dari 21,6% menjadi 28,9%. Peningkatan karies
gigi pada anak dapat mempengaruhi kualitas hidup anak serta dapat menyebabkan
meningkatnya potensi risiko karies gigi anak dimasa yang akan datang.9
Pengalaman karies sebelumnya merupakan suatu indikator yang kuat untuk
menentukan terjadinya karies di masa yang akan datanng. Li dan Wang
mengatakan bahwa anak yang mempunyai karies pada gigi sulung mempunyai
kecenderungan tiga kali lebih besar untuk terjadinya karies pada gigi permanen.10
Berdasarkan uraian tersebut menyebabkan penulis tertarik untuk meneliti
tentang hubungan pengetahuan dan perilaku orang tua tentang kesehatan rongga
mulut dengan kejadian ECC anak usia 4−5 tahun di taman kanak-kanak tersebut.
Berdasarkan observasi dan wawancara dengan salah satu pengajar di TK tersebut
sebagian besar TK tersebut juga belum dilakukan penelitian tentang karies dini
maka dengan adanya penelitian ini juga akan diperoleh data yang berguna untuk
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Kristen Maranatha. Oleh karena itu,
menjadi hal manarik bagi peneliti untuk meneliti di TK tersebut.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan identifikasi masalah
yaitu:
1. Apakah terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan rongga mulut
dengan ECC anak usia 4−5 tahun di taman kanak-kanak di wilayah sekitar
Universitas Kristen Maranatha
2. Apakah terdapat hubungan perilaku ibu tentang kesehatan rongga mulut
dengan ECC anak usia 4−5 tahun di taman kanak-kanak di wilayah sekitar
Universitas Kristen Maranatha
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan rongga mulut
dengan ECC anak usia 4−5 tahun di taman kanak-kanak di wilayah sekitar
Universitas Kristen Maranatha
2. Mengetahui hubungan perilaku ibu tentang kesehatan rongga mulut dengan
ECC anak usia 4−5 tahun di taman kanak-kanak di wilayah sekitar
1.4Manfaat Karya Ilmiah
1.4.1 Manfaat Praktis
1. Manfaat bagi Orang Tua
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
dan perilaku orang tua dalam menjaga kesehatan gigi anak usia 4−5 tahun
yang dalam pemeliharaannya memerlukan peran serta orang tua.
2. Manfaat bagi Masyarakat Umum
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk
membantu meningkatkan pengetahuan, perilaku dan kesadaran masyarakat
atas pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut anak.
1.4.2 Manfaat Akademis
1. Manfaat bagi Tenaga Kesehatan
Penelitian ini dapat menambah informasi yang dapat dijadikan dasar untuk
meningkatkan upaya pencegahan ECC pada anak usia 4−5 tahun. Penelitian
ini juga berguna untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi dan
mulut tentang ECC pada anak di masa yang akan datang.
2. Manfaat untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan kepada peneliti, dimana
diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam menyelesaikan
masalah karies gigi anak yang sampai sekarang masih belum dapat
terpecahkan, dan sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya.
Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha (FKG UKM) dan menjadi
data untuk Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UKM.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Pengetahuan dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu
melalui proses pendidikan. Pengetahuan orang tua tentang pencegahan karies
anaknya akan sangat menentukan status kesehatan gigi anaknya kelak, menurut
Sariningrum orang tua perlu mengetahui dan mengajarkan hal-hal yang baik pada
anak, serta melatih anak sejak dini untuk merawat gigi sendiri. Sebaliknya, orang
tua yang memiliki pengetahuan yang rendah mengenai pencegahan karies,
cenderung kurang mempedulikan kesehatan gigi dan mulut anak sehingga dapat
menyebabkan terjadinya karies gigi.11
Hal ini didukung dari penelitian yang dilakukan Nugroho, dkk yaitu terdapat
hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dengan kejadian karies
pada anak prasekolah Intan Permata Aiisyiyah. Selain itu, didukung juga
penelitian yang dilakukan oleh Sarininggrum dan Irdawati yaitu terdapat
hubungan yang signifikan pengetahuan orang tua dengan kejadian karies pada
anak balita di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jatipurno 11,12
Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku
yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Orang
faktor predisposisi dari perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut
anak.11
Perilaku yang tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak berperan
dalam kejadian karies gigi pada anak usia prasekolah didukung dari penelitian
yang dilakukan oleh Nugroho, dkk yaitu terdapat hubungan perilaku orang tua
tentang frekuensi penambahan gula pada susu botol dan tentang waktu minum
atau pemberian susu botol dengan kejadian karies gigi pada anak usia prasekolah
Intan Permata Aisyiyah.12
Notoatmodjo tahun 2007 mengungkapkan bahwa sebelum seseorang memiliki
perilaku baru, maka harus melalui beberapa tahapan antara lain awareness,
interest, evaluation, trial dan adoption. Ibu yang tidak menerapkan perilaku
kesehatan rongga mulut yang baik seperti pencegahan yang dapat dilakukan
dengan cara menyikat gigi secara teratur, memperhatikan pola makan dan
melakukan kunjungan kedokter gigi merupakan salah satu faktor yang dapat
menyebabkan karies gigi pada anak berarti ibu belum sampai pada tahapan trial
yaitu keinginan mencoba perilaku ataupun adoption yaitu perilaku yang muncul
sesuai kesadaran, pengetahuan dan sikap yang dimiliki, sehingga mampu
melakukan tindakan yang dianggap baik.13
Anak memperoleh perilaku kebiasaan makan, kebersihan mulut dan kebiasaan
kesehatan rongga mulut lainnya diperoleh mulai dari orang tua terutama ibu
sehingga ibu haruslah memiliki pengetahuan baik dan menerapkannya ke perilaku
pengetahuan dan perilaku ibu merupakan faktor lingkungan yang dapat
menyebabkan terbentuknya karies gigi.4
Dari apa yang diuraikan di atas dapat dilihat bahwa terdapat hubungan
antara pengetahuan dan perilaku orang tua tentang kesehatan rongga mulut
dengan tingginya prevalensi karies gigi pada anak yaitu ECC.
Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran
1.5.2 Hipotesis Penelitian
1. Terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan rongga mulut dengan
early childhood caries (ECC) anak usia 4−5 tahun
2. Terdapat hubungan perilaku ibu tentang kesehatan rongga mulut dengan early
childhood caries (ECC) anak usia 4−5 tahun
Perilaku Ibu tentang kesehatan rongga mulut Pengetahuan Ibu
tentang kesehatan rongga mulut
Rendah Rendah
Tidak menerapkan dan mengadopsi perilaku baik terhadap pemeliharaan
kesehatan rongga mulut anak Tidak tahu
Kurang peduli terhadap kesehatan rongga mulut anak
1.6 Metodologi
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dimana
peneliti mencari hubungan antar variabel, yaitu dengan melakukan suatu analisis
terhadap data yang dikumpulkan.
1.7 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di TKK KB-TK Indriyasana, TKK Nur ANKA, TKK
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan perilaku ibu dengan
early childhood caries (ECC) anak usia 4−5 tahun di KB-TK Indriyasana, TKK
Nur ANKA, TKK Al-Hidayah, TKK Indriyasana dan TKQ/TPQ Al-Inayah. Di
dapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hubungan pengetahuan ibu yang signifikan terhadap Early
Childhood Caries (ECC) anak usia 4−5 tahun.
2. Terdapat hubungan perilaku ibu yang signifikan terhadap Early Childhood
Caries (ECC) anak usia 4−5 tahun.
5.2 Saran
1. Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor yang dapat mempengaruhi
ECC selain pengetahuan dan perilaku ibu seperti faktor pendidikan ibu atau
pekerjaan ibu.
2. Bagi pihak puskesmas dapat memberikan penyuluhan untuk lebih
meningkatkan pengetahuan ibu serta penyuluhan untuk meningkatkan
motivasi dan keinginan ibu dalam memilihara kesehatan rongga mulut anak
3. Membentuk program UKGS melalui kerja sama dengan puskesmas untuk
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. 2003.
2. Nugroho TA, Kusumawati Y, Raharjo B. Hubungan Tingkat pengetahuan dan perilaku orang tua tentang pemberian susu botol dengan kejadian karies gigi pada sisiwa prasekolah. Sukoharjo. 2012. Vol. 5, No.2. Available from: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3286/9.%20TOMY %20ADI%20NUGROHO.pdf?sequence=1.
3. Rompis C, Pangemanan D, Gunawan P. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Gigi Anak dengan Tingkat Keparahan Karies Anak TK di Kota Tahuna. Jurnal e-GiGi(eG), Vol.4, No.1, Januari−Juni.2016
4. McDonald RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for the child and adolescent. 9th ed. Missouri: Mosby, 2004: 207-214.
5. Soethingsih, Ranur G. Tumbuh Kembang Anak edisi 2. Jakarta : EGC. 2013.
6. Sobur A. Pembinaan Anak dalam Keluarga. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia. 2008.
7. World Health Organization. Oral Health. April 2012. [cited sep 2015] Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs318/en/
8. Lombo A, Mayulu N, Gunawan PN. Status Karies anak usia Prasekolah citra Kasih yang mengonsumsi susu formula. Jurnal e-Gigi(eG) [serial online] 2015 [cited Sep 2015] volume 3, nomor 1. Available from: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=291750&val=1000&title =STATUS%20KARIES%20ANAK%20USIA%20PRASEKOLAH%20SEK OLAH%20CITRA%20KASIH%20YANG%20MENGONSUMSI%20SUSU %20FORMULA
9. Infodatin. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2014. Available from: http://depkes.go.id
11. Hamadi DA, Gunawan PN, Mariati NW. Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Pencegahan Karies dan Staturs Karies Murit SD Kelurahan Mendono Kecamatan Kintom Kabupaten Banggai. Jurnal e-Gigi(eG) [serial online] 2015 [cited sep 2015] volume 3, nomor 1.
12. Nugroho TA, Kusumawati Y, Raharjo B. Hubungan Tingkat pengetahuan dan perilaku orang tua tentang pemberian susu botol dengan kejadian karies gigi pada sisiwa prasekolah. Sukoharjo. 2012. Vol. 5, No.2. Available from: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3286/9.%20TOMY %20ADI%20NUGROHO.pdf?sequence=1.
13. Winda SU, Gunawan P, Wicaksono DA. Gambaran karies rampan pada siswa pendidikan anak usia dini di desa pineleng II indah. Jurnal e-Gigi(eG) [serial online] 2015 [cited sep 2015] volume 3, nomor 1.
14. Achmadi UF. Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.2013 : 111
15. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT Rineka Cipta : Jakarta. 2007 : 15-21
16. Sturdevant's. Art & Science of Operative Dentistry 4th. p.66. Mosby. 2002 17. Wellbury RR, Monty S, Duggal S, Hosey MT. Pediatric Dentistry third
edition. Oxford. 2005 : 107-131
18. Cameron A, Widmer R. Hand Book of Pediatric Dentistry. Canberra: Mosby Elsevier, 2008 : 55-57
19. Msefer S, Dixter C, Dudkiewics A, Fried I. Early Childhood Caries. Journal de I’Ordre des dentists du Quebec. 2006
20. Adhani R, Novia N, Aspriyanto. Nursing Mouth Caries Anak 2−5 Tahun di
Puskesmas Cempaka Banjarmasin. Jurnal PDGI vol.63, No.1, Januari−April 2014. Hal. 1−7.
21. Agtini MD, Sintawati, Tjahja I. Fluor dan Kesehatan Gigi. Media Litbang Kesehatan Volume XV. No.2 Tahun 2005
22. Dixter C, Dudkiewics A, Fried I. Early Childhood Caries. Journal de I’Ordre des dentists du Quebec. 2006
23. Wainwraight J,Sheiham A. An Analysis of Methods of Toothbrushing Recommended by Dental Associations, Toothpaste And Toothbrush Companies And in Dental Texts. British Dental Journal 217,E5.2014
2015] Available from: https://www.googvvle.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc =s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjQjtTugLXLAhW FGo4KHShLAAYQFggdMAA&url=http%3A%2F%2Fjurnal.poltekkespale mbang.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2015%2F11%2Fgigi-JURNAL_ BU_ZAINUR-BENAR.doc&usg=AFQjCNGc7NUFlh2oBpfewwFK_IhHh4i h7w&bvm=bv.116573086,d.c2E
25. Kusumaninggrum W. Gambaran Perilaku Orang Tua dalam Perawatan Gigi Karies Anak Toddler di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharjo. 2014
26. Gahayu SA. Kesehatan Gigi dan SJSN. 2014
27. Nurbayani S, Enggarwati PR. Hubungan Pengetahuan, Sikat, Praktik Ibu dengan Karies Gigi Murid Usia 5 Tahun Di Pondok LAbu Tahun 2013. Jurnal Health Quality Bol.% No. 1, November 2014. Hal 1−66