• Tidak ada hasil yang ditemukan

Başörtüsü : Perancangan Busana Ready-to-Wear Hijab Deluxe dengan Tema Flowing Arabesque.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Başörtüsü : Perancangan Busana Ready-to-Wear Hijab Deluxe dengan Tema Flowing Arabesque."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

“Basortusu” adalah judul koleksi busana Tugas Akhir bertemakan Flowing Arabesque yang terinspirasi dari daerah Timur Tengah dengan memadukan dua sub tema dari buku tren 2015 Re+Habitat yaitu sub tema Edifice dan sub tema Prolific. Koleksi ini merupakan jenis busana siap pakai hijab sebagaimana judul koleksi yang diambil dari bahasa Turki yang artinya ‘hijab’ atau ‘penutup’.

Tema busana hijab Flowing Arabesque diimplementasikan melalui corak-corak arabesque atau islamik yang berasal dari ornamentasi masjid dan bangunan bersejarah di Timur Tengah seperti pada lantai, karpet, ukiran, anyaman tirai, lukisan dinding dan langit-langit. Ornamentasi tersbebut kemudian diolah sedemikian rupa dan diaplikasikan pada busana bersiluet longgar dengan pemilihan bahan yang dingin, jatuh melangsai namun tidak transparan, serta aksen tumpuk pakaian. Adapun palet warna yang dipilih merupakan warna-warna natural dan sejuk berupa monokromasi dari coklat dan peach dengan penambahan warna hijau, biru, dan terakota pada corak motif. Melalui perpaduan material utama, yaitu linen, palet warna, dan corak arabesque, maka koleksi busana “Basortusu” dapat memberikan kesan nyaman, etnik, dan rustic bagi para pemakainya.

Proses pengerjaan koleksi Tugas Akhir ini dimulai dari perancangan desain, pembuatan pola tiap busana dan corak motif, tahap printing kemudian proses opnaisel atau tucking, dan pleats, setelah itu proses pemotongan pola dan penjahitan pakaian. Proses akhir adalah tahap finishing dan penambahan aksesoris berupa ikat pinggang berbahan kulit sintetis dengan pengolahan laser cut yang membentuk corak arabesque dan ditumpuk untuk menghasilkan kesan tiga dimensi.

Koleksi busana ini diharapkan dapat menimbulkan kesan dewasa, nyaman, dan damai serta menjadi inspirasi konsumen dalam menggunakan pakaian hijab yang dapat menyampaikan pesan konsep Re+Habitat yaitu kembali pada manusia yang penuh esensi kebahagiaan dan kesehatan tidak pada jasmani saja namun juga pada rohani.

(2)

ABSTRACT

"Basortusu" is the title of a Final Project fashion collection with Flowing Arabesque theme inspired by the Middle East region, combining two sub-themes from a book of 2015 trends Re+Habitat, which are Edifice and Prolific. This is a ready-to-wear hijab clothing collection as the title suggests, which means 'hijab' or 'cover' in Turkish. The Flowing Arabesque hijab fashion theme is implemented through Arabesque or Islamic prints derived from mosques and historical buildings in the Middle East, specifically the floors, carpets, carvings, woven curtains, wall paintings and ceilings. Those ornaments are then processed in a particular way and applied to clothes with loose silhouette with materials selection that is cool, drapey yet opaque and heavily layered. The chosen color palette is of natural and cool colors in the form of monochromatic brown and peach with the additions of green, blue and terracotta on the prints. Through the combination of primary material (linen), color palette and arabesque prints, this “Basortusu” collection gives the impression of comfort, ethnic, and rustic to the wearer.

The work process of this Final starts with design planning, pattern and prints creation of each piece, printing, tucking, and pleating process, then pattern cutting and sewing of garments. The final process is finishing steps and the addition of accessories such as belts made from synthetic leather with laser cut processing that forms the arabesque prints and layers to produce a three-dimensional impression.

This fashion collection is expected to generate the impressions of maturity, comfort and peace, and to inspire customers to wear hijab clothing that conveys the message of the Re+Habitat concept, which is going back to being a human with pure happiness, not only physically but also spiritually.

Keywords: arabesque, hijab, linen, loose, ready-to-wear

(3)

DAFTAR ISI

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Batasan Perancangan ... 3

1.4. Tujuan Perancangan ... 3

2.3.1. Pengertian Pola Dasar dan Pecah Pola ... 15

(4)

2.6.2. Prinsip Desain ... 25

Bab III. Deskripsi Objek Studi ... 26

3.1. Trend Forecasting 2015-2016 “Re+Habitat” ... 26

3.1.1. Objek Studi I: Alliance ... 27

3.1.2. Objek Studi II: Veracious ... 28

3.2. Objek Studi III: Hijab ... 29

3.3. Wilayah Timur Tengah Sebagai Objek Inspirasi ... 31

3.3.1. Bangunan di Timur Tengah Sebagai Objek Inspirasi ... 34

3.3.2 Corak Arabesque Sebagai Objek Inspirasi ... 35

Bab IV. Konsep Perancangan ... 41

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Metode Perancangan ... 4

Gambar 2.1. Siklus Mode Klasik dan Fads ... 9

Gambar 2.2. Lingkaran Warna ... 23

Gambar 3.1. Arsitektur dan Interior dengan Detail Geometrik ... 28

Gambar 3.2. Palet Warna ‘Veracious’ ... 29

Gambar 3.3. Hijab Kontemporer ... 31

Gambar 3.4. Cara Berpakaian Pria di Yemen ... 32

Gambar 3.5. Gambar Pola Kaftan ... 33

Gambar 3.6. Peragaam Busana Wanita pada ‘Dubai Fashion Week’ ... 34

Gambar 3.7. Azadi Tower di Iran ... 34

Gambar 3.8. Blue Mosque ... 35

Gambar 3.9. Ubin Dinding di Mesjid Cheykhoun pada Abad ke-14 ... 36

Gambar 3.10. Konstruksi Geometris dari Lingkaran Hingga Bentuk Geometrik ... 39

Gambar 3.11. Pola Geometris ... 40

Gambar 3.12. Pola Vegetal ... 40

Gambar 4.1. Imageboard ... 42

Gambar 4.2. Sketsa 4 Desain ... 44

Gambar 4.3 Pola Dasar Geometris ... 45

Gambar 4.4 Pola Dasar Vegetal ... 45

Gambar 4.5. Desain Busana I ... 46

Gambar 4.6 Pola Corak Blus ... 47

Gambar 4.7. Pola Corak Celana ... 47

Gambar 4.8. Desain Busana II ... 48

Gambar 4.9. Pola Corak Kemeja ... 49

Gambar 4.10. Pola Corak Cardigan ... 49

Gambar 4.11. Desain Busana III ... 50

Gambar 4.12. Pola Corak Busana Ketiga ... 51

Gambar 4.13. Desain Busana IV ... 52

Gambar 4.14. Pola Corak Kemeja I ... 53

Gambar 4.15. Pola Corak Kemeja II ... 54

Gambar 4.16. Pola Corak Cardigan ... 54

Gambar 4.17. Reka Bahan Print ... 55

(6)

Gambar 4.18. Reka Bahan Print Sebelum Dijahit Tucks ... 56

Gambar 4.19. Reka Bahan Tucks ... 56

Gambar 4.20. Ikat Pinggang Busana 1 dan 3 ... 57

Gambar 4.21. Pola Laser Cut dan Grafir untuk Busana 1 ... 57

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Mindmap ... 62

Lampiran B Rincian Ukuran Model ... 63

Lampiran C Pola ... 65

Lampiran D Rincian Harga ... 99

Lampiran E Foto Busana dan Aksesoris ... 103

Lampiran F Material ... 111

Lampiran G Reka Bahan Tekstil ... 113

Lampiran H Proses Pembuatan ... 114

Lampiran I Technical Drawing ... 117

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman modern ini, sudah kerap terjadi proses globalisasi antara satu negara

dengan yang lainnya, budaya, serta kebiasaan yang membentuk pribadi manusia yang baru.

Globalisasi senantiasa menghasilkan akulturasi yang terlahir di tengah-tengah masyarakat

terutama di Indonesia. Melalui perkembangan zaman, saat ini sudah menjadi hal yang tidak

asing lagi bagi para kaum wanita atau pria untuk menggunakan hijab dalam artian istilah Arab

adalah “penghalang” atau “penutup” sehingga hijab mengacu pada pakaian dan lebih

terkonstruksi menjadi sebuah jenis fashion dan tren di Indonesia yang pada saat ini membuat Indonesia menjadi salah satu pangsa pasar yang besar bagi koleksi busana hijab dan sekaligus

menjadi trendsetter global.

Manusia sebagai makhluk sempurna yang berakal dan berbudaya tentunya tidak dapat

lepas dari tiga kebutuhan primer yaitu pangan, sandang, dan papan. Di bawah pengaruh

modernisasi, kebutuhan-kebutuhan tersebut terus meningkat yang mendorong perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meningkat pula. Kecenderungan kehidupan global

serta struktur tradisi yang dirasa tidak memungkinkan keberadaannya untuk menjadi bagian

dari gaya hidup modern telah menjauhkan manusia dari faktor kenyamanan mereka sebagai

makhluk sosial dan kesadaran sebagai makhluk berohani sebagai ciptaan Tuhan. Unsur

tersebut bisa kita kembalikan ke kehidupan manusia dengan banyak cara dan salah satunya

melalui desain.

Desainer mengambil rancangan desain dari buku Fashion Trendforecasting 2015 “Re+Habitat” yaitu kembali ke manusia yang penuh esensi kebahagiaan dan kesehatan

jasmani serta rohani dengan mengawinkan jenis koleksi hijab dengan subtema Edifice dan Prolific. Edifice mencerminkan pemahaman akar kultural dan pengaruh etnis pada elemen-elemen budaya namun terintegritasi oleh sentuhan gaya hidup berbasis teknologi tinggi.

Prolific mencerminkan inspirasi sejarah peradaban manusia dengan karakter warna-warna netral dan campuran warna terakota, toska, dan biru, serta siluet pakaian loose dan aksen tumpuk pada desain. Dua perpaduan subtema ini dikombinasikan ke dalam kesatuan tema

yang terinspirasi dari daerah timur tengah yaitu siluet, motif islamik, serta arsitektur.

Koleksi busana ready-to-wear deluxe yang bertema hijab - Flowing Arabesque ini diberi judul ‘Başörtüsü’ (Basortusu) berarti hijab. Hijab sendiri secara harfiah berarti

penghalang atau penutup, dengan kata lain al-hijab adalah benda yang digunakan untuk

(9)

memakai pakaian koleksi ini dapat merasa nyaman dengan desain yang menutupi bagian

tubuh dan material yang dingin sehingga menimbulkan rasa tenang dan aman kepada

konsumen.

Pemilihan bahan yang digunakan untuk pembuatan koleksi ini adalah bahan-bahan

yang menimbulkan kesan nyaman bagi pemakainya, sehingga bahan yang dipilih adalah

bahan yang dingin, jatuh, melangsai namun tidak transparan dengan palet warna yang sesuai

pada motif islamik seperti monokromasi coklat dan peach. Siluet yang diambil adalah loose menutupi sebagian besar tubuh dengan aksen tumpuk dengan penambahan motif

menggunakan teknik print, anyam dan pleats. Melalui model desain, pemilihan material, serta manipulasi tekstil yang diaplikasikan kepada pakaian, desainer berharap koleksi ini dapat

menjadi inspirasi konsumen dalam menggunakan pakaian hijab. Adapun busana dengan tema

Flowing Arabesque ini ditujukan bagi konsumen wanita dan pria kelas atas dengan jarak usia antara 25-37 tahun dengan karakter tenang, natural, dan stylish.

I.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang terdapat dalam perancangan terdiri dari :

1. Tingginya kebutuhan konsumen terhadap koleksi busana ready-to-wear

deluxe untuk dipakai sehari-hari, khususnya terhadap desain hijab.

2. Bagaimana mewujudkan tema Flowing Arabesque ke dalam kesatuan

perancangan yang terdiri dari beberapa unsur desain seperti siluet, warna,

material, dan corak

3. Bagaimana menyampaikan kesan yang ditimbulkan dari tiap koleksi

pakaian agar tetap menjadi satu kesatuan, dengan mengedepankan siluet

loose, aksen tumpuk, dan corak.

4. Bagaimana menyampaikan pesan Re+Habitat, kembali pada manusia yang

penuh esensi kebahagiaan dan kesehatan jasmani serta rohani, melalui

kesatuan koleksi desain.

I.3 Batasan Perancangan

Dalam proses perancangan terdapat ruang lingkup masalah yang dibatasi, yaitu

sebagai berikut :

1. Pemilihan desain hijab dengan model bertumpuk dengan pemilihan bahan

yang jatuh melangsai agar konsumen tetap nyaman dalam memakai namun

(10)

2. Pemilihan corak islamik sebagai motif pada busana.

3. Pengkombinasian warna dan corak yang tertuju pada konsep dan judul.

4. Pemilihan manipulasi tekstil yaitu print, tucking, dan pleats.

5. Target market yang ditujukan yaitu dari usia 27 hingga 35 tahun.

I.4 Tujuan Perancangan

Tujuan pembuatan desain koleksi ready to wear deluxe terhadap konsumen

adalah :

1. Memenuhi kebutuhan konsumen terhadap pakaian ready to wear deluxe,

khususnya desain hijab dengan siluet loose badan dan bertumpuk.

2. Menghadirkan pilihan busana hijab yang mengikuti tren tanpa mengurangi

rasa nyaman bagi para pemakainya.

3. Menggabungkan subtema dari trend forecasting 2015-2016 yaitu inspirasi

subtema Edifice dan Prolific lalu mengaplikasikannya terhadap desain

dengan karakteristik sendiri seperti pemilihan bahan dan aksen tumpuk

pada desain.

4. Menggunakan siluet loose, pemilihan material, serta penggunaan

manipulasi tekstil pada tiap koleksi, dan aksen belt pinggang pada tiap

desain agar menjadi satu kesatuan koleksi.

5. Memberikan varian koleksi busana siap pakai dengan tema Flowing

Arabesque

I.5 Metode Perancangan

Keseluruhan proses perancangan tugas akhir terdiri dari tiga tahap metode

perancangan yaitu tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Ketiga tahap tersebut

(11)

Gambar 1.1 Metode Perancangan

Sumber: Ghita, 2015

I.6 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir terdiri dari 5 bab pembahasan, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN, berisikan gambaran umum proses tugas akhir dan

terdiri dari penjelasan latar belakang konsep, identifikasi masalah, menjelaskan

batasan masalah busana, tujuan perancangan busana, metode perancangan, dan

(12)

BAB 2 KERANGKA TEORI, berisikan teori dasar yang terkait langsung

terhadap konsep perancangan koleksi meliputi siluet, warna, serta corak sebagai

penunjang karya yang bersumber dari buku maupun website yang berakreditasi.

BAB 3 DESKRIPSI OBJEK STUDI, yang berisi deskripsi dari unsur desain

objek yang digunakan pada desain. Pembahasan secara mendalam mengenai sumber

inspirasi yaitu, Timur Tengah, palet warna, corak Arabesque, dan segmentasi market.

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN, yaitu penjelasan secara mendetail

mengenai konsep dan proses perancangan yang diangkat beserta masing-masing

unsurnya sehingga menjadi satu kesatuan koleksi yang bertema Flowing Arabesque

BAB 5 PENUTUP, yang berisi kesimpulan yang didapat dari proses

perancangan yang kemudian diperoleh juga saran dan kritik sebagai gagasan agar

selanjutnya dapat menghasilkan rancangan yang lebih baik.

(13)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dengan selesainya koleksi busana “Basortusu” ini maka dapat disimpulkan bahwa

tujuan awal menciptakan busana siap pakai deluxe khususnya terhadap desain hijab telah tercapai. Pemilihan unsur desain seperti siluet, material yang bersifat ringan serta lentur, dan corak pun membantu mewujudkan tema Flowing Arabesque. Kesan natural dan rustic juga didukung oleh pemilihan material linen dengan kromasi warna broken white hingga coklat. Pemilihan potongan busana, siluet A-line, serta reka bahan pleats dan tucks menghasilkan efek loose dan kesan tumpuk seperti apa yang desainer ingin sampaikan. Selain siluet loose

yang memberika kesan nyaman pada pemakai, bahan yang lembut serta dingin pun

diharapkan dapat membawa esensi kembali pada kebahagiaan dan kedamaian jasmani serta

rohani pemakai.

Busana ini diperuntukan sebagai busana bepergian sehari-hari seperti ke pusat

pertokoan elitatau untuk acara pertemuan santai dan dapat digunakan oleh wanita dan pria

jangka umur 25-37 tahun dengan karakter stylish, tenang, berani terhadap pemakaian pakain bermotif, natural seperti mencintai material yang berasal dari alam serta palet warna netral,

dan sederhana dalam arti tidak tampil dalam konsep visual kemewahan yang berlebihan.

5.2 Saran

Berdasarkan proses pembuatan busana koleksi “Basortusu” maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan perancang guna memperbaiki dan menambah nilai guna

rancangan. Koleksi dengan mengangkat tema khas suatu daerah seperti corak, warna dan

memerlukan pencarian data yang lebih spesifik lagi agar misinterpretasi dalam menerapkan

tema dan agar lebih mendalam dalam membuat konsep rancangan. Selain itu terdapat juga

saran berupa teknis, yaitu:

1. Pemilihan palet warna untuk mewujudkan koleksi ini melalui proses

kombinasi antara warna asli kain linen dan warna printing yang selaras

sehingga dibutuhkan ketelitian dan ketepatan pada proses proofing warna

printer kain.

2. Teknik tucking merupakan teknik reka bahan yang memerlukan teknik

(14)

sehingga perlu ketilitian lebih dalam proses menjahit dan menyetrika teknik

reka ini.

3. Perpaduan corak motif arabesque yang bermacam-macam dan cenderung

berbentuk geometric dapat mengakibatkan efek tabrak yang tidak enak dilihat

maka dibutuhkan pengolahan komposisi corak yang pas untuk merealisasikan

satu kesatuan koleksi.

4. Aksen tumpuk serta jenis busana hijab yang mengharuskan busana ini tertutup

dapat membuat pemakai merasa panas sehingga pemilihan jenis linen, siluet,

dan potongan pola harus tepat agar pemakai tetap merasa nyaman saat

(15)
(16)

DAFTAR PUSTAKA

Barnard, Malcolm. 2009. Fashion Sebagai Komunikasi: Cara Mengkomunikasikan Identitas

Sosial, Seksual, Kelas, dan Gender. Yogyakarta: Jalasutra

Bleicher, Steven. 2011. Contemporary Color: Theory and Use. Canada-USA: Cengange

Learning

Brannon, Evelyn L. 2010. Fashion Forecasting. New York: Fairchild Books

Brenner, Suzanne. 1996. Reconstructing Self and Society: Javanese Muslim Women and “The

Veil”. Sandiego: American Ethnologist

Ettinghausen, Richard, Oleg Grabar, Marilyn Jenkins. 2001. Islamic Art and Architecture

650-1250. United States: Yale University Press

Fitrihana, Noor. 2011. Memilih Bahan Busana. Sleman: PT Intan Sejati Klaten

Grube, Ernst. 1995. Architecture of the Islamic World: Its History and Social Meaning.

London: Thames & Hudson

Gunawan, Belinda. 2012. Kenali Tekstil. Jakarta: Dian Rakyat

Hopkins, John. 2012. Fashion Design: The Complete Guide. Canada: AVA Publishing SA

Johnston, Amanda dan Clive Hallet. 2010. Fabric for Fashion: The Swatch Book. London:

Laurance King Publishing Ltd

Khurana, Pooja. 2007. Introduction to Fashion Technology. New Delhi: Firewall Media

Kim, Eundeok., Ann Marie Fiore., Hyejeong Kim. 2013. Fashion Trends: Analysis and

Forecasting. Oxford-England: Berg.

Kurnia, Novi dan Mia Siti Aminah. 2012. Mendesain Baju Sendiri Dari Pola Hingga Jadi.

Jakarta: Dunia Kreasi

Muliawan, Porrie. 2014. Dasar-Dasar Teknik Jahit Menjahit. Bandung: BPK Gunung Mulia

Noe’man, Irvan A., M.ID, dkk. 2015. Trend Forecasting 2015/2016 Re+Habitat. Jakarta:

BDA+Designs

Poespo, Goet. 2000. Teknik Menggambar Mode Busana. Yogyakarta: Kanisius

__________. 2005. Pemilihan Bahan Tekstil. Yogyakarta: Kanisius

Prasetia, Heru. 2010. Pakaian, Gaya, dan Identitas Perempuan Islam; Identitas Perempuan

Indonesia: Status, Pergeseran Relasi Gender, dan Perjuangan Ekonomi Politik. Depok:

Desantara Foundation

Pratiwi, Djati, dkk. 2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta: Kanisius

(17)

SITUS WEBSITE

Jiwani, Amina. 2011. Arabesque – A Decorative Language of Islamic Art.

http://www.academia.edu/2085637/ISLAMIC_ARABESQUES

diakses 19 Juni 2015 pkl 20.16 WIB

Kılıçbay, Baris dan Mutlu Binark. 2002. Counsumer Culture, Islam and the Politics of

Lifestyle; Fashion for Veiling in Contemporary Turkey.

http://www.academia.edu/5765853/_Consumer_Culture_Islam_xry_Turkey_with_M._Bi

nark_European_Journal_of_Communication_17_4_special_issue_Lifestyles_D._McQua

il_ed._

diakses 10 Maret 2015 pkl 21.05 WIB

Nurrulhaq, Boyi. 2012. Konsep Kostum.

https://www.scribd.com/doc/88587569/Konsep-Kostum01

diakses 10 Maret 2015 17.53 WIB

Gambar

Gambar 1.1 Metode Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji masalah peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan kemandirian belajar mahasiswa melalui pembelajaran menggunakan

[r]

Kerjakanlah soal yang anda anggap lebih mudah dahulu, dan tuliskan jawaban dilembar jawaban yang telah disediakan.. Jawaban harus ditulis dengan tulisan yang jelas dan mudah

Jika dilihat dari tema yang diteliti maka penelitian yang hendak dilakukan ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marni Serepinah (2014) dan Citra

Technologies and Tools for Protecting Information Resources. CHAPTER 8: SECURING

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai intrinsik saham, menilai apakah saham tersebut overvalude atau undervalued jika dibandingkan dengan nilai

Form Input Data Perusahaan berfungsi untuk menampilkan daftar pegawai atau keluarganya yang telah melakukan pemeriksaan pada masing-masing PPK yang telah disimpan (Gambar

Tradisi dalam pengertian sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat (Coomans, 1987: