1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, tanpa air maka manusia dan setiap organisme yang hidup tidak dapat melangsungkan kehidupannya. Ini membuktikan bahwa air merupakan salah satu sumber kehidupan yang harus terpenuhi. Oleh karena itu air harus tetap terjaga baik secara kualitas maupun kuantitasnya yang mana dengan demikian kita dapat memanfaatkannya secara maksimal dan mencegah bencana yang ditimbulkan oleh air.
Kenyataan di lapangan banyak terjadi bencana yang diakibakan oleh air salah satunya banjir, dan ini terjadi akibat ulah manusia itu sendiri yang tidak atau kurang menjaga kelestarian air. Buang sampah sembarangan, menutup resapan air, mengabaikan pendangkalan sungai oleh sedimentasi, dan banyak faktor yang lain menyebabkan terjadinya banjir mereka abaikan. Kalau kita abaikan secara terus-menerus factor tersebut maka hanya akan menambah akibat buruk bancana banjir disetiap tahunnya.
persen). Tahun 2006 banjir bandang di daerah Jember Jawa Timur telah menyebabkan 92 orang meninggal dan 8861 orang mengungsi serta di daerah Trenggalek telah menyebabkan 18 orang meninggal. Di Manado (Provinsi Sulawesi Utara) juga terjadi banjir disertai tanah longsor yang menyebabkan 27 orang meningal dengan jumlah pengungsi mencapai 30000 orang. Banjir disertai tanah longsor juga melanda Sulawesi Selatan pada bulan Juni 2006 dengan korban lebih dari 200 orang meninggal dan puluhan orang dinyatakan hilang (BAKORNAS PB, 23 Juni 2006 dalam RAN PRB).
Daerah pemukiman padat penduduk banyak terjadi penutupan resapan air oleh semen sehingga air hujan yang seharusnya meresap ketanah dengan adanya penutup tersebut jadi tergenang dalam beberapa waktu, dan dalam curah hujan yang tinggi maka air menggenang terlampau banyak dan berakibat banjir. Pada kondisi seperti ini masyarakat akan lebih kesulitan dalam menata ulangkembali resapan air sehingga akan lebih baiknya sejak dini dilakukan rencana tataletak resapan air di lingkungan pemukiman yang mana dengan konsep tersebut akan menjadikan masyarakat sadar bencana dan tahu seberapa banyak resapan yang diperlukan sekaligus menjadi salah satu bentuk mitigasi bencana banjir.
pipa-pipa air, maupun tersumbatnya saluran pembuangan air hujan (Krishna Pribadi, dkk, 2008).
Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo meupakan daerah yang berdekatan dengan sungai, pada waktu musim hujan saat hujan deras air sungai tersebut meluap hingga menggenangi sebagian wilayah di Desa Nguter. Selain itu di wilayah berdekatan pasar Nguter juga rawan terjadi banjir disebabkan karena topografi yang lebih rendah dari wilayah di sekitarnya dan juga kurangnya resapan air.
Perlu adanya pemecahan masalah mengingat kondisi aliran sungai mengalami pendangkalan. Iklim tropis dengan intensitas curah hujan yang tinggi, tentu membutuhkan aliran sungai serta resapan air yang memadai untuk menunjang siklus hidrologi yang baik serta mencegah banjir.
!
DI DESA NGUTER
0 0,15 0,3 0,45 0,6 0,75 Km
Skala 1 : 15.000
Proyeksi : Transverse Mercator
Grid Koordinat : Universal Transverse Mercator Zona : 49 South
DESA DALEMAN
½
Sungai
Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 25.000 Badan Informasi Geografi ( BIG)
Observasi Lapangan
Disusun Oleh: Arif Suryawan A610100012
Pendidikan Geografi UMS Tahun 2014
4
Jalan Kereta Api Jalan Kolektor
Jalan Lain
Kantor Desa
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang siaga bencana banjir.
2. Kesadaran masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana banjir masih rendah. 3. Sarana prasarana pengurangan resiko bencana banjir masih belum
memadai.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang disebutkan diatas, mengingat keterbatasan kemampuan, waktu, dan biaya maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan sebagai berikut:
1. Penelitian mengenai kesiapsiagaan masyarakat hanya dilakukan di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
2. Penelitian ini ditekankan pada kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
2. Bagaimana tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo?
E. Tujuan
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan di atas, maka tujuan dari pada penelitian ini adalah.
1. Mengetahui tingkat ancaman bencana banjir terhadap kehidupan masyarakat di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. 2. Mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana
banjir di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan kesiapsiagaan bencana.
b. Sebagai masukan kepada pemerintah untuk menekankan masyarakat untuk sadar bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Masyarakat
b. Bagi Pemerintah
Upaya pemerintah dalam kesiapsiagaan bencana banjir yang belum maksimal dengan adanya penelitian ini pemerintah diharapkan akan memiliki fokus dalam membangun sarana prasarana kesiapsiagaan bencana banjir baik bangunan fisik maupun penyuluhan terhadap masyarakat.
c. Bagi Peneliti