• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS (Rattus Perbedaan Kadar Sgot Dan SGPT Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Diberi Paparan Asap Rokok Herbal Dan Asap Rokok Konvensional.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS (Rattus Perbedaan Kadar Sgot Dan SGPT Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Diberi Paparan Asap Rokok Herbal Dan Asap Rokok Konvensional."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS (Rattus

norvegicus) YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK HERBAL DAN

ASAP ROKOK KONVENSIONAL

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Diajukan Oleh :

RICKY FERDIAN

J 500 110 114

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT. Atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat kehidupan sampai nikmat kesehatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan.

Skripsi yang berjudul “Perbedaan Kadar SGOT Dan SGPT Pada Tikus (Rattus norvegicus) Yang Diberi Paparan Asap Rokok Herbal Dan Asap Rokok Konvensional“ disusun untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran.

Fakultas kedokteran. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Penulis berharap skripsi ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan pada umumnya. Dengan arahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Karenanya, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Bambang Soebagyo, dr. Sp.A (K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. dr. Dodik Nusanto selaku ketua tim skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammasiyah Surakarta.

3. dr. Retno Sintowati, M.Sc, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberi bimbingan, arahan, nasihat bagi penulis.

4. dr. Ratih Pramuningtyas, Sp.KK, selaku pembimbing yang telah memberikan saran , kritik dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Dr. EM Sutrisna, dr. M. Kes, selaku Penguji Utama yang telah

memberikan bimbingan, kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. 6. Kedua orangtuaku ayahanda H. Zainal dan ibunda Hj. Osipah, yang telah

(5)

v

7. Kakakku tercinta dr. Mawansyah Putra Utama, yang selalu memberi dukungan, nasehat, motivasi dan menjadi tempat bertukar pikiran kepada penulis. Terima kasih atas kesabaran dan senantiasa mendampingi penulis. 8. Pak Purwanto, yang telah menyediakan hewan uji serta membantu dalam

pengambilan darah.

9. Mbak Shofwandary, yang telah membatu penulis dalam mengunakan spektofotometri.

10.Teman-teman seperjungan angkatan 2011 atas kebersamaan, perjuangan dan dukungan yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga amal baik dari berbagai pihak tersebut mendapat batasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT. Amin.

Penulis sudah melakukan hal yang semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak kekurangan. Oleh karna itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar selanjutnya skripsi ini akan lebih baik dari sebelumnya. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Surakarta, 29 januari 2015

Penulis

(6)

vi

MOTTO

“ Dan barang siapa menjadikan Allah, rasul-Nya, dan orang

orang yang beriman sebagai penolong, maka sunggu

pengikut Allah itulah yang menang “

(QS. Al-Maidah : 56 )

“ Allah tidak pernah membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya “

(QS. Al-Baqarah : 286)

“ Wahai orang-orang beriman, mohonlah pertolongan dengan

sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang

yang sabar “

(QS. Al-Baqarah : 153)

“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu

kaum kecuali kaum itu sendiriyang mengubah apa apa yang pada diri mereka

QS ( Ar-Ra’d(13): 11)

“ Maha suci Engkau ya Allah, kami tidak mempunyai

pengetahuan melainkan apa yang telah engkau ajarkan kepada kami, karena sesungguhnya Engkaulah yang maha

mengetahui lagi maha bijaksana “

(7)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ………... ii

PERNYATAAN ………. iii

F. SGPT (Serum Glutamic Piruvic Transaminase) ... 12

(8)

viii

H. Peningkatan SGPT dan SGOT Oleh Asap Rokok ... 14

I. Tikus Putih (Rattus Norvegicus) ... 15

J. Kerangka Konsep ... 17

K. Hipotesis ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 19

H. Identifikasi Variabel Penelitian ... 21

I. Definisi Operasional Penelitian ... 21

J. Instrumentasi Penelitian ... 23

K. Cara Kerja ... 24

L. Skema Penelitian ... 25

M. Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……….. 27

1. Data penelitan ……….. 27

2. Uji penelitian ……… 27

3. Hasil analisis statistik ………... 28

a) Uji distribusi data ………... 28

b) Hasil uji Test of Homogenecity of Variance ... 29

c) Hasil uji ANOVA ……….. 29

d) Uji LSD (Least Significant Difference) ………. 30

(9)

ix BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………. 36

B. Saran ………... 36

DAFTAR PUSTAKA

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Ciri – ciri aminotransferase yang berkaitan dengan hati ………….… 13

Tabel 2 Rerata kadar SGPT ……….. 27

Tabel 3 Rerata kadar SGOT ……….……. 28

Tabel 4 Hasil Uji ANOVA Kelompok Kadar Pretest ………... 29

Tabel 5 Hasil Uji ANOVA Kelompok Kadar Posttest ………. 30

Tabel 6 Hasil Uji LSD Kelompok Posttest Kadar SGPT ……….……. 30

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat permohonan penelitian

Lampiran 2 : Data penelitian

Lampiran 3 : Hasil uji statistik

(12)

xii

ABSTRAK

Perbedaan Kadar SGOT dan SGPT pada Tikus (Rattus norvegicus) Diberi Paparan Asap Rokok Herbal dan Asap Rokok Konvensional.

Ricky Ferdian1, Retno Sintowati2, Ratih Pramuningtyas3,2015

Latar Belakang : Rokok merupakan sumber radikal bebas, jika masuk kedalam tubuh secara terus menerus sel tubuh akan mengalami stres oksidatif yang berakhir pada kerusakan sel tak terkecuali sel hati. Kerusakan sel hati akan menyebabkan peningkatan kadar SGOT dan SGPT

Tujuan Penelitian : Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadarSGOT dan SGPT pada tikus (Rattus norvegicus) yang diberi paparan asap rokok herbal dan asap rokok konvensional.

Metode Penelitian : Ekperimental laboratorik, rancangan penelitian pretest-posttest with control group design. Sampel 18 tikus putih dibagi secara random menjadi 3 kelompok. Kelompok kontrol negatif, kelompok paparan asap rokok konvensional dan paparan asap rokok herbal. Hasil setiap kelompok dihitung menggunakan Oneway ANOVA dan uji Post Hoc.

Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil uji ANOVA diperoleh nilai probabilitas signifikan, nilai kadar SGPT p = 0,000 dan SGOT p = 0,001 dengan demikian p < 0,05 maka pada 3 kelompok tersebut memiliki perbedaan kadar SGOT dan SGPT secara signifikan. Kemudian uji LSD untuk perbandingan tiap kelompok didapatkan hasil Kadar SGPT K – P1, K – P2, P1 – K, P1 – P2 dan P2 – K terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan perbandingan antar kelompok yang tidak signifikan P2 – P1. Uji LSD untuk kadar SGOT didapatkan data K – P1, P1 – K, P1 – P2 dan P2 – P1 terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan K – P2, P2 – K tidak signifikan.

Kesimpulan : Terdapat perbedaan kenaikan kadar SGOT dan SGPT pada tikus (Rattus norvegicus) yang diberi paparan asap rokok herbal dan asap rokok konvensional dimana kenaikan SGOT dan SGPT pada rokok konvensional lebih tinggi dibandingkan rokok herbal.

(13)

xiii

ABSTRACT

Differences levels of AST and ALT in rats (Rattus norvegicus) Given exposure to Herbal and Conventional Cigarette.

Ricky Ferdian1, Retno Sintowati2, Ratih Pramuningtyas3, 2015

Background : Cigarettes were sources of free radicals, if it taken into the body continuously body cells will undergo oxidative stress ended cell damage with no exception for liver cells. Damage to liver cells will lead to increased levels of AST and ALT.

Objective : This study was to determine differences in the levels of AST and ALT in rats (Rattus norvegicus) were given exposure to herbal and conventional cigarette.

Methodology : Experimental laboratory, study design with pretest-posttest control group design. Samples ware 18 male rats were randomly divided into 3 groups. Negative control group, the conventional treatment group 1 cigarette smoke exposure and treatment 2 herbal cigarette smoke exposure. The results of each group were calculated using Oneway ANOVA and Post Hoc test continued.

Results : Based on the ANOVA test results obtained significant probability value, the value of the levels of SGPT and SGOT p = 0.00 p = 0.001 thus p <0.05 then the three groups have different levels of SGOT and SGPT significantly. Then the LSD test to compare each group showed ALT levels K - P1, K - P2, P1 - K, P1 - P2 and P2 - K there is a significant difference. While comparisons between groups were not significant P2 - P1. LSD test for the data obtained SGOT K - P1, P1 - K, P1 - P2 and P2 - P1 there is a significant difference. While K - P2, P2 - K insignificant.

Conclusion : There were differences increasing levels of AST and ALT in rats (Rattus norvegicus) that given to herbal and conventional cigarette smoke. Which was the increasing levels of AST and ALT from conventional were higher than herbal cigarette.

Gambar

Tabel 7 Hasil Uji LSD Kelompok Posttest Kadar SGOT ………………….….

Referensi

Dokumen terkait

SAINGAN SEMAKIN BANYAK, RADIO HARUS PAHAM KEINGINAN PENDENGAR Sahabat MQ/ Saat ini pamor radio sebagai salah satu sumber informasi dan hiburan/ memang tidak setenar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang

Peraturan  Menteri Dalam Negeri  Republik Indonesia Nomor  111  Tahun   2014  tentang  Pedoman   Teknis

Masyarakat multikultural di Kabupaten Tuban memberikan contoh kepada daerah lain di Indonesia bahwa walaupun terdapat beberapa agama di daerah tersebut, mereka masih bisa bersatu dan

Penelitian ini adalah tentang bagaimana pemanfaatan fitur internet pada smartphone oleh masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga yang berada di kelurahan

Untuk lebih memahami tentang apa yang akan dilaksanakan dalam penelitian, peneliti merumuskan permasalahan yang akan dibahas yaitu bagaimana kadar glukosa dan bioetanol

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kusta pasca kemoprofilaksis yaitu tingkat pendidikan rendah, lama kontak ≥1 tahun, status gizi buruk, kondisi

13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yaitu perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat