• Tidak ada hasil yang ditemukan

PASANGAN PERKAWINAN DENGAN IZIN ORANG TUA UNTUK MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH Pasangan Perkawinan Dengan Izin Orang Tua Untuk Membentuk Keluarga Sakinah (Studi Kasus Di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun 2010 – 2012).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PASANGAN PERKAWINAN DENGAN IZIN ORANG TUA UNTUK MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH Pasangan Perkawinan Dengan Izin Orang Tua Untuk Membentuk Keluarga Sakinah (Studi Kasus Di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun 2010 – 2012)."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i

PASANGAN PERKAWINAN DENGAN IZIN ORANG TUA

UNTUK MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

(Studi Kasus di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan

Tahun 2010

2012)

T E S I S

Diajukan Kepada

Program Studi Magister Pemikiran Islam

Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Pemikiran Islam (MPI)

Oleh:

Ibnu Hadjar

NIM : O 000 110 022

PROGRAM STUDI MAGISTER PEMIKIRAN ISLAM SEKOLAH PASCASARJANA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO

























































(7)

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini aku persembahkan kepada:

1. Ayah dan ibu tercinta, nasihat, petuah, arahan, spirit, dan cita-cita, serta

doanya yang senantiasa menyertai hidup ini.

2. Aroma Rosana isteri yang setia mendampingi, memberikan motiviasi,

dengan ketulusannya dalam mengarungi kehidupan ini dan mendorong

dengan daya dan upaya dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Zayyanuttamami dan Ahmad Wijdan yang selalu berdoa semoga ayah

dan ibu diberikan keselamatan, kesehatan, sehingga karya ini dapat

(8)

i

KATA PENGANTAR

اصلاو نيمل علا ر ه دمحلا

نيعمجا هب حصاو هلا ى عو دمحم ى ع اسلاو ة

Alhamdulillahi rabbil „alamin, puji sykur kami panjatkan ke hadlirat Allah

SWT yang telah menganugerahkan kepada manusia akal pikiran dan ilmu untuk

dapat menyingkap rahasia-rahasia-Nya. Hanya dengan rahmat dan karunia-Nya

tesis berjudul “Pasangan Perkawinan Dengan Izin Orangtua Untuk Membentuk

Keluarga Sakinah (Studi Kasus di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan

Tahun 2010-2012)” dapat diselesaikan dengan lancar. Shalawat dan salam selalu

kita haturkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW beserta

keluarga, para sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman.

Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

kesarjanaan Strata II Magister Pemikiran Islam di Sekolah Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tesis ini dapat terselesaikan dengan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih

kami sampaikan kepada beberapa pihak berikut ini.

1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, MS selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Surakarta (UMS) beserta jajarannya yang telah

memberikan fasilitas dan kemudahan demi kelancaran penulisan tesis,

2. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, S.H. M.Hum., selaku direktur

Pascasarjana Univesitas Muhammadiyah Surakarta, yang telah

(9)
(10)

iii ABSTRAK

Pernikahan di bawah usia 21 tahun yang terjadi di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah merupakan fenomena sosial yang telah mengakar di masyarakat. Sedangkan problem yang muncul dari pasangan nikah pada usia di bawah 21 tahun dipengaruhi oleh faktor-faktor yang melekat pada masyarakat, seperti ekonomi, pendidikan, adat istiadat, kemauan sendiri, emosi yang labil dan pengaruh orangtua. Faktor-faktor tersebut tidaklah menghalangi seseorang untuk menikah, sebab menikah pada usia berapa pun akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama. Oleh karena itu, masyarakat justru memilih untuk menikahkan anak gadisnya daripada melanjutkan sekolah yang lebih tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga sakinah bagi pasangan usia di bawah 21 tahun, pada tahun 2010, 2011, dan 2012 di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan termasuk kategori keluarga sakinah yang terpenuhi dengan baik. Keluarga sakinah menurut mereka adalah hidup rukun antara suami isteri dan lahirnya seorang anak, dengan catatan perkawinan dilaksanakan secara sah menurut syara’ (agama) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jadi keluarga yang dapat melaksanakan ajaran agama serta bimbingan keagamaan dan mengadakan interaksi sosial keagamaan dengan lingkungannya. Keluarga merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan keimanan, ketakwaan, akhlak al-karimah secara sosial dan psikologis, serta regenerasi. Dengan demikian, menikah pada usia di bawah 21 tahun, rata-rata berhasil membina keluarga yang sakinah.

Kesimpulannya, bahwa menikah pada dasarnya adalah perintah agama, bahkan Islam sangat menganjurkan dan membenci terhadap umatnya yang hidup membujang (tidak mau menikah), bahkan Rasulullah saw. tidak menganggap sebagai umatnya. Seseorang yang akan menikah paling tidak mempertimbangkan segi seksualitas, segi biologis, segi ekonomi, dan segi pendidikan dengan harapan keluarga sakainah akan tercapai di kemudian hari. Pada dasarnya tujuan perkawinan adalah untuk membina keluarga yang dilandasi dengan rasa cinta kasih dan sayang, sehingga pasangan suami isteri itu akan mendapatkan ketentraman, dalam al-Quran disebut dengan konsep sakinah, mawaddah, wa rahmah, sebagaimana disebut dalam firman Allah surah ar-Ruum/30 : 21.

(11)

iv ABSTRACT

Marriage under 21 years old in Penawangan sub district Grobogan regency Central Java is social phenomenon which growing on the society. Problems of them influence by factors of their own inhabitants such as economy, education, culture, emotional instability and parental influence. They don’t prevent someone to get married because marriage in any age will be influenced by the same factors. Therefore, inhabitants prefer to choose make their child get married rather than continue their study.

The result of this research shows sakinah family to the young couple under 21 years old in 2010, 2011 and 2012 in Penawangan sub district Grobogan regency categorized as sakinah family. In their opinion, sakinah family is live in harmony between wife and husband then birth of child and the marriage should be according to syara‟ (religion) and rules of the country. So, sakinahfamily is they who can implement religion rules and religion guidance and make social-religion interaction with their society. Family is tools to fulfill their belief, God-fearing, good characters needs as social and psychological and regeneration. Therefore, in general marriage under 21 years old is able to build sakinah family.

In conclusion, marriage basically is religious orders, moreover Islam recommend it and abhor his followers to stay single (does not want to get marriage), even prophet Muhammad SAW do not consider them as his follower. Someone who wants to get married should be considered aspects such as sexuality, biology, economic and education with expectation to be sakinah family in the future. Basically, the aim of marriage is to build family which is full of sense of love and affection, so the couple will get tranquility. In holy Qur’anit called the concept of sakinah, mawaddah, warahmah, in Ar-Ruum/30:21.

(12)

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

HALAMAN MOTTO

HALAMAN PERSEMBAHAN

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 10

D. Telaah Pustaka ... 11

E. Kerangka Teoritik ... 13

F. Metode Penelitian ... 14

G. Sistematika Pembahasan ... 19

BAB II. KAJIAN UMUM TENTANG PERKAWINAN DAN KELUARGA SAKINAH ... 21

(13)

vi

1. Pengertian Perkawinan ... 22

2. Dasar Hukum Perkawinan ... 27

3. Hukum Perkawinan ... 29

4. Rukun Perkawinan ... 30

5. Syarat Perkawinan ... 32

6. Asas Perkawinan ... 36

B. Perkawinan Dengan Izin Orangtua ... 38

1. Pengertian Perkawinan Dengan Izin Orangtua ... 38

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkawinan Dengan Izin Orangtua ... 40

C. Keluarga Sakinah ... 46

1. Pengertian Keluarga Sakinah ... 46

2. Tujuan Dasar Keluarga Sakinah ... 48

D. Hubungan Antara Perkawinan Dengan Izin Orangtua Dan Keluarga Sakinah ... 53

1. Segi Kelemahan Nikah Dengan Izin Orangtua ... 56

2. Segi Manfaat Perkawinan Dengan Izin Orangtua ... 56

BAB III DATA HASIL PENELITIAN PASANGAN PERKAWINAN DENGAN IZIN ORANGTUA UNTUK MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH DI KECAMATAN PENAWANGAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2010 – 2012 ... 60

A. Pencatatan Nikah, Usia dan Pendidikan Pasangan Perkawinan Dengan Izin Orangtua di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun 2010-2012 ... 60

(14)

vii

C. Penghasilan Pasangan Pernikahan Dengan Izin Orangtua ... 70

D. Keadaan Ekonomi, Tempat Tinggal, Campurtangan Tangan Orangtua, Pengelolaan Ekonomi dan Stabilitas Emosi Perkawinan Dengan Izin Orangtua ... 72

E. Masalah-Masalah Yang Dihadapi Pasangan Perkawinan Dengan izin Orangtua ... 75

F. Pemecahan Masalah-Masalah Yang Dihadapi Untuk Menuju Keluarga Sakinah ... 79

BAB IV ANALISA TERHADAP PASANGAN PERKAWINAN DENGAN IZINORANGTUA UNTUK MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH ... 87

A. Pelaksanaan Perniahan ... 87

B. Pekerjaan Dan Penghasilan ... 87

C. Pendidikan ... 90

D. Tempat Tinggal ... 91

E. Campurtangan Orangtua ... 92

F. Pengelolaan Ekonomi ... 93

G. Emosional ... 94

H. Keluarga Sakinah ... 95

BAB V PENUTUP ... 97

A. Kesimpulan ... 97

B. Saran ... 99

(15)

viii

DAFTAR PUSTAKA ... 102

LAMPIR AN

1. Surat Penunjukan Pembimbing

2. Surat Penerlitian

3. Surat Telah Melakukan Penelitian

4. Photo-photo Penelitian

5. Daftar Informan

6. Hasil Wawancara

7. Dartar Pertanyaan Wawancara

8. Daftar Riwayat Hidup (curriculum vitae)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini agar dapat memahami aspek-aspek yang memiliki dampak terhadap penerimaan modul Kepegawaian SIESTA dengan model UTAUT2 hingga pihak RSUD

Dari beberapaa hasil analisis data di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar biologi peserta didik pada materi sistem ekskresi setelah diajar dengan menggunakan

Dengan menggunakan model tersebut investor mampu mengetahui komposis saham pada portofolio yang optimal beserta tingkat keuntungan harapan yang diperoleh dari

Penelitian dilakukan dengan model pembelajaran Creative Problem Solving. Model Creative Problem Solving merupakan penyajian materi pelajaran yang menghadapkan siswa

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 184 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali

Koefisien determinasi (R square ) variabel adversity intelligence pada penelitian ini sebesar 0,128, hal ini menunjukkan bahwa adeversity intelligence dalam

Hasil 1).faktor fisik yang paling kuat berpengaruh adalah kemiringan lereng, tingkat erosi, permeabilitas tanah faktor non fisik yang berpengaruh adalah tekanan ekonomi

adalah bagaimana persepsi individu terhadap lingkungan organisasi mereka yang. akan mempengaruhi perilaku mereka. Iklim organisasi merupakan