commit to user
i
LAPORAN UMUM
MAGANG TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA DI PT. INDO ACIDATAMA. Tbk. KEMIRI,
KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR
Nadya Nastiti Purnamasari R.0008054
PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
ii
PENGESAHAN
Magang dengan judul : Magang Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
Nadya Nastiti Purnamasari, NIM : R.0008054, Tahun : 2011
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Penguji Magang
Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS Surakarta
Pada Hari …………. Tanggal ………….. 20 …….
Pembimbing I Pembimbing II
Putu Suriyasa, dr., MS, PKK, Sp.Ok Margono, dr, MKK
NIP. 19481105 198111 1 001 NIP. 19540915 198601 1 001
Ketua Program
D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK UNS
commit to user
iii
PENGESAHAN PERUSAHAAN
Magang dengan judul : Magang Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
Nadya Nastiti Purnamasari, NIM : R.0008054, Tahun : 2011
Telah diuji dan disahkan pada :
Hari …………. Tanggal ………….. 20…….
Vice Exc. Off to Coorporate Safety Inspector
Ir. Edy Darmawan, MM Setyo Budi
commit to user
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, karunia, kesehatan, kekuatan, dan kemudahan dalam pelaksanaan magang serta penyusunan laporan
penelitian dengan judul ”Magang Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar”.
Penulisan laporan penelitian ini merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Diploma III Higene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (D.III Hiperkes & KK), Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dan juga menambah keilmuan, wawasan, dan pengalaman yang tak ternilai harganya bagi penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik membangun dari pembaca penulis terima dengan tangan terbuka.
Dalam pembuatan laporan ini penulis banyak mendapat bantuan, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. dr. A.A Subiyanto, MS, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, sampai dengan periode Mei 2011.
2. Bapak Prof. Dr Zainal Arifin Adnan, dr. S.PD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Putu Suriyasa,dr.,MS.,PKK.,Sp.Ok, selaku Ketua Program Diploma III
Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta, sampai dengan periode Juni 2011, dan selaku Dosen Pembimbing I.
4. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes, selaku Ketua Program Diploma III
Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Margono, dr, MKK selaku Dosen Pembimbing II.
6. Pimpinan Perusahaan PT. Indo Acidatama Tbk yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
7. Bapak Ir. Edy Darmawan, MM, selaku Vice Executif Officer to Coorporate
yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). 8. Bapak Setyo Budi, selaku Safety Inspector yang telah membimbing dan
mengarahkan kami dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
9. Semua karyawan PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat,
Karanganyar atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan.
10.Keluarga tercinta, Bapak, Ibu, dan kakak-kakak saya Fahreza Adityo, Sridadi Puteri Hapsari, Anindito Suryaningrat atas segala doa, cinta, dukungan, dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar. 11.Sahabat, teman-teman, dan orang-orang tedekat yang saya sayangi atas segala
doa, bantuan, dan motivasinya.
commit to user
v
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penyusunan laporan ini. Tetapi besar harapan penulis agar laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Surakarta, April 2011
Penulis,
commit to user
vi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B. Tujuan Magang ... 4
C.Manfaat Magang ... 5
BAB II METODE PENGAMBILAN DATA ... 7
A.Persiapan ... 7
B.Lokasi ... 7
C.Pelaksanaan ... 7
BAB III HASIL MAGANG ... 9
A.Gambaran Umum Perusahaan ... 9
B. Proses Produksi ... 15
C.Higiene Perusahaan ... 23
commit to user
vii
E. Keselamatan Kerja ... 41
F. Ergonomi ... 48
G.Manajemen K3 ... 53
H.Lingkungan ... 55
I. Gizi Kerja ... 60
BAB IV PEMBAHASAN ... 63
A.Higiene Perusahaan ... 63
B. Kesehatan Kerja ... 74
C.Keselamatan Kerja ... 77
D.Ergonomi ... 83
E. Manajemen K3 ... 85
F. Lingkungan ... 89
G.Gizi Kerja ... 90
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 92
A.Simpulan ... 92
B. Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 100
commit to user
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Unit Proses dan Kapasitas Produksi di
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar ... 15
Tabel 2. Data Pengukuran Intensitas Kebisingan
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar ... 27
Tabel 3. Data Pengukuran Intensitas Penerangan
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar ... 29
Tabel 4. Data Pengukuran Getaran Mekanis
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar ... 31
Tabel 5. Data Pengukuran Iklim Kerja
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar ... 33
Tabel 6. Data Pengukuran Grounding
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar ... 35
Tabel 7. Ketentuan Intensitas Penerangan ... 69
commit to user
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Alir Proses Produksi Ethanol ... 17
Gambar 2. Diagram Alir Proses Produksi Acetic Acid ... 17
Gambar 3. Diagram Alir Proses Produksi Ethyl Acetate ... 18
Gambar 4. Struktur Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
commit to user
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lampiran 2. SOP Karyawan Kontrak, harian, Mahasiswa / Siswa PKL
Lampiran 3. SafetyPermit (HotWork Permit)
Lampiran 4. SafetyPermit (ColdWork Permit)
Lampiran 5. Safety Permit Instalasi Listrik.
Lampiran 6. SOP Pembuatan WP Hot
Lampiran 7. SOP Pembuatan WP Cold
Lampiran 8. Flow Chart Working Permit
Lampiran 9. Standart Menjalankan Pekerjaan
Lampiran 10. Standart Keluar Masuk Kendaraan di Lokasi Perusahaan
Lampiran 11. Lembar Data Keamanan Bahan
Lampiran 12. Master Chart Of Plant Division PT. Indo Acidatama, Tbk
Lampiran 13. Master Organization Chart To Safety PT. Indo Acidatama, Tbk
Lampiran 14. Persyaratan Transportasi Produk
Lampiran 15. Bagan Kecelakaan Kerja
Lampiran 16. Plant Lay-Out PT.IACI
Lampiran 17. Lembar Surat Kesaksian Kecelakaan
Lampiran 18. Jadwal Maintenance Penangkal Petir
Lampiran 19. Document Survey Safety
Lampiran 20. Survey Safety
commit to user
xi Lampiran 22. Lembar Checklist Sanitasi Plant
Lampiran 23. Lembar Teguran APD
Lampiran 24. Daftar Lokasi Fire System
Lampiran 25. Lembar Permintaan Barang dan Permintaan Pembelian
Lampiran 26. Surat Pengantar Bidang Medis
Lampiran 27. Surat Ijin Praktek Tenaga Medis
Lampiran 28. Surat Ijin Kerja (SIK) Perawat
Lampiran 29. Surat Ijin Perawat (SIP)
Lampiran 30. Piagam Pengukuhan Dokter Hiperkes
Lampiran 31. Laporan Penerimaan dan Pemakaian Obat-obatan Poliklinik
Lampiran 32. Sepuluh Besar Golongan Penyakit Pada Bulan Januari 2011
Lampiran 33. Menu Kantin bulan Maret 2011
commit to user
1 BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan sektor industri dan perkembangannya di era globalisasi ini
yang diikuti dengan meningkatnya teknologi dan seiring juga dengan
peradaban manusia yang semakin maju, tidak selalu membawa dampak
positif, tapi juga menimbulkan masalah-masalah baru yang membawa
dampak terhadap perubahan di berbagai sektor kehidupan. Beragam jenis
industri dengan berbagai hasil produksi yang bersaing di kelas dunia
menimbulkan berbagai masalah yang beragam pula, antara lain seperti
kecelakan kerja, penyakit akibat kerja, dan dampak industri tersebut terhadap
lingkungan.
Bahaya yang ada ditempat kerja dapat mengakibatkan kecelakaan kerja
yang menjadi sebab hambatan-hambatan langsung dan kerugian secara tidak
langsung, yaitu kerusakan mesin dan peralatan kerja dan terhentinya proses
produksi untuk beberapa saat. Oleh karena itu, bahaya-bahaya yang ada
ditempat kerja harus secepat mungkin dihilangkan atau dikendalikan dengan
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang ada diperusahaan
(Suma’mur, 1996).
Dari hal tersebut diatas, ketenagakerjaan semakin diharapkan
kontribusinya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan
commit to user
produktivitas kerja. Untuk mendukung itu semua diperlukan tenaga kerja
yang sehat, selamat, nyaman dan menjamin peningkatan produktivitas kerja.
Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan yang menyatakan hak tenaga kerja untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja guna mewujudkan
produktifitas yang optimal maka perusahaan menyelenggarakan upaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang cukup luas, yaitu
perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja serta
perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.
Perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan
pekerjaannya sehari-hari untuk meningkatkan produksi dan produktivitas
nasional. Tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari berbagai soal di
sekitarnya dan pada dirinya yang dapat menimpa dan mengganggu dirinya
serta pelaksanaan pekerjaannya. Jelaslah, bahwa keselamatan kerja adalah
satu segi penting dari perlindungan tenaga kerja. Dalam hubungan ini, bahaya
yang dapat timbul dari mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, keadaan tempat kerja, lingkungan, cara melakukan pekerjaan,
karakteristik fisik dan mental daripada pekerjaannya, harus sejauh mungkin
diberantas dan atau dikendalikan (Suma’mur, 1993)
Dengan demikian, keselamatan dan kesehatan kerja telah menjadi suatu
kebutuhan yang penting dalam perkembangan di sektor industri.
commit to user
pedoman untuk melaksanakan pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat
kerja. Namun keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab
bersama dalam mencapai tujuan.
Industri kimia merupakan industri yang menggunakan, mengelola serta
memproses bahan kimia dengan suhu tinggi, di dalam proses ini banyak
digunakan mesin dan peralatan-peralatan modern. Penggunaan bahan kimia
dan mesin di dalam setiap proses produksi tentu memiliki potensi bahaya
yang cukup besar, dan menimbulkan gangguan terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja. Hal ini menyebabkan adanya kerugian, kecelakaan yang
dapat ditinjau dari aspek ekonomis maupun aspek kemanusiaan. Aspek
ekonomis misalnya biaya pengobataan, biaya kompensasi, biaya kerusakan
gedung atau sarana produksi, biaya latihan tenaga kerja baru dan upah tenaga
kerja tidak mampu kerja. Sedangkan aspek kemanusiaan misalnya cidera,
cacat atau bahkan kematian. (Soemanto Imamkhasani, 1987).
Dalam dunia perindustrian, PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri,
Kebakkramat, Karanganyar. yang bergerak dibidang industri kimia yang
memproduksi bahan-bahan kimia berbahaya (B3). Pengelolaan lingkungan
tempat kerja (work place/work station) perlu dilakukan dalam upaya
perlindungan tenaga kerja sehingga dapat tercapai produktivitas yang tinggi.
Potensi bahaya yang berasal dari lingkungan kerja dapat menimbulkan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Suma’mur, 1996). Melihat dari proses
produksinya yang begitu komplek, menggunakan peralatan/mesin yang
commit to user
Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar memiliki potensi bahaya yang
cukup komplek yaitu antara lain: kebakaran, peledakan dan potensi bahaya
yang berasal dari mesin-mesin serta tempat kerja yang tidak aman. Sedangkan
faktor-faktor bahaya yang ada yaitu kebisingan, getaran mekanis, debu
bahkan panas yang bersumber dari mesin-mesin produksi, Boiler,
Compressor, Diesel dan peralatan lain yang ada di unit kerja.
Faktor bahaya lain yaitu bahan-bahan kimia berbahaya yang diproduksi
oleh PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar antara
lain Ethanol yang dapat menyebabkan keracunan dan iritasi mata, Acetic Acid
bersifat korosif serta Ethyl Acetate yang dapat menyebabkan iritasi kulit.
Berbagai unsur, faktor dan potensi bahaya yang ada di tempat kerja harus
diminimalkan sebaik mungkin. Maka diharapkan penerapan higiene
perusahaan dan keselamatan kerja dapat dilaksanakan dan dipenuhi oleh
perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kimia seperti PT. Indo
Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar sehingga diharapkan
proses operasional dapat berjalan dengan efektif dan efisien tanpa kecelakaan
kerja dan pencemaran yang mengganggu lingkungan sekitar.
2. Tujuan Magang
Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan magang ini adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui proses produksi yang ada di PT. Indo
commit to user
2. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.
3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor dan potensi bahaya dan
mempelajari upaya pengendaliannya di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri,
Kebakkramat, Karanganyar.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami program pelayanan
kesehatan kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat,
Karanganyar.
5. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan Industrial Hygiene yang
diterapkan di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat,
Karanganyar.
3. Manfaat Magang
Dengan pelaksanaan penelitian dan hasil data yang diperoleh dari
magang diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Setelah melakukan observasi dan pengamatan secara langsung di
lapangan, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
dalam menganalisa faktor dan potensi bahaya serta dapat menentukan
pengendalian yang tepat dengan melakukan pengukuran faktor fisik,
seperti pengukuran pencahayaan, tekanan panas, kadar debu, intensitas
kebisingan dan lain-lain. Disamping itu diharapkan dapat mengetahui
sejauh mana penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Indo
commit to user
menambah wawasan dan pengetahun tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil kegiatan magang ini diharapkan dapat memberikan masukan
dan informasi yang berguna bagi kemajuan penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat,
Karanganyar, sehingga dapat dijadikan dasar bagi tindakan preventif dan
koreksi serta perbaikan agar tercipta tenaga kerja yang produktif, sehat dan
tempat kerja yang aman, nyaman dan sehat untuk peningkatan
produktivitas dan efisiensi perusahaan yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Bagi Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Dapat menambah wawasan pengetahuan dan wacana umum di
bidang higiene perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja dan juga
dapat menambah kepustakaan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu
commit to user
7 BAB II
METODE PENGAMBILAN DATA
A.Persiapan
Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan magang adalah :
1. Penentuan tempat praktek kerja lapangan atau tempat magang.
2. Pengurusan permohonan ijin magang.
3. Pembuatan jadwal magang.
4. Identifikasi Potensi Bahaya.
5. Form pengujian.
6. Kalibrasi alat.
7. Persiapan alat dan bahan.
8. Jadwal pengukuran.
B.Lokasi
Pengambilan data dilakukan di PT. Indo Acidatama. Tbk. yang berada di
Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Surakarta,
Jawa Tengah.
C.Pelaksanaan
1. Waktu Magang
Magang dilaksanakan selama 1 (satu) bulan mulai tanggal 1 sampai
dengan 31 Maret 2011 pada setiap hari kerja yaitu hari Senin sampai Jum’at
commit to user
2. Kegiatan Magang
Kegiatan yang dilakukan antara lain mengadakan observasi dan
pendataan mengenai :
a. Proses produksi.
b. Potensi dan faktor bahaya.
c. Sistem keselamatan kerja.
d. Pelayanan kesehatan kerja.
e. Ergonomi dan industrial higiene.
f. Gizi kerja.
g. Faktor fisik lingkungan kerja.
commit to user
9 BAB III
HASIL MAGANG
A.Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Perusahaan didirikan di Desa Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar,
Kotamadya Surakarta, Jawa Tengah dengan luas lahan ± 11 Ha. Pada
mulanya perusahaan ini bernama PT.Alkohol Utama (1983) kemudian pada
tahun1986 nama tersebut berubah menjadi nama menjadi PT. Indo
Acidatama Chemical Industry. Setelah itu pada tanggal 4 Oktober 2005
berubah namanya menjadi PT. Sarana Nugraha Tbk. Dan pada tanggal 30
juli 2006 telah berubah lagi menjadi PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri,
Kebakkramat, Karanganyar. Pembangunan pabrik tersebut selesai pada
akhir tahun 1988, sementara produksi komersial dimulai pada tahun 1989
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar,
didirikan pada tahun 1983 dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) yang badan hukumnya berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
Pengembangannya dimulai pada Juni 1987 di Desa Kemiri, Kecamatan
Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada area tanah + 11
ha. Mesin dan peralatan pabrik dirancang oleh Krupp Industric Teknic
GMBH Jerman Barat, sedangkan teknologi diperoleh dari Hull AG Jerman
commit to user
seluruhnya dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia dibawah supervisi dari
Krupp Industric Teknic GMBH Jerman Barat dan selesai pada Juni 1989.
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
merupakan pabrik Ethanol terbesar di Indonesia dan juga pabrik Ethanol
Integrated (selain memproduksi Ethanol juga memproduksi Asam Cuka dan
Ethyl Acetate) pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang terletak dalam
satu komplek dengan merk dagang di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri,
Kebakkramat, Karanganyar.
2. Struktur Organisasi Plant Division
Plant Division PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat,
Karanganyar dipimpin oleh seorang Plant Exc.Officer, dalam tugasnya
dibantu oleh Vice Exc.Officer to Plant yang terdiri dari :
a. Plant Administration
b. Plant Division (PPC, Enginnering, MPC, Safety Inspector)
c. Production Departement Head
d. Utility Departement Head
e. Mechanic Main. Departement Head
f. Electric Main. Departement Head
g. Environmental Departement Head
3. Lokasi Perusahaan
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar,
terletak ± 15 km ke arah timur laut dari Surakarta dan 2 km dari jalan raya
commit to user
berdasarkan pertimbangan dekatnya pabrik dengan sumber bahan baku
industri Ethanol, yakni tetes tebu (molasses) yang diperoleh dari pabrik gula
sekitarnya. Molasses adalah suatu bahan produk samping dari pabrik gula di
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Transportasinya juga mudah karena dekat
dengan Jl. Raya Solo-Sragen dan berada dalam jaringan pengangkutan ke
seluruh daerah pemasaran. Sedangkan dari segi sosial, PT. Indo Acidatama.
Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar juga sudah banyak menyerap
tenaga kerja dari masyarakat sekitarnya dengan tingkat pendidikan yang
berbeda antara lain SLTP/Sederajat, SMU Sederajat, Sarjana Muda, Sarjana
dan tenaga kerja lainnya. Lokasi yang jauh dari pemukiman warga
dimaksudkan agar warga tidak terkena polusi secara langsung yang
kemungkinan ditimbulkan dari perusahaan dan terhindar dari pencemaran
lingkungan yang kemungkinan dihasilkan dari perusahaan tersebut.
4. Jaminan Kesejahteraan
Untuk menciptakan kerjasama yang baik antara karyawan, staf dan
perusahaan, PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar,
telah memberikan jaminan sosial yang cukup baik bagi tenaga kerja.
Ketentuan jaminan yang berlaku di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri,
Kebakkramat, Karanganyar adalah :
a. Sarana kesehatan, berupa poliklinik.
b. Sarana K3 yang meliputi perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri),
APAR, Fire Hydrant, Fire Alarm.
commit to user
d. Mess untuk karyawan yang kerja 24 jam.
e. Penyelenggaraan program JAMSOSTEK.
f. Tunjangan jabatan
g. Tunjangan bagi karyawan yang berprestasi.
Wadah-wadah organisasi yang ada di PT. Indo Acidatama. Tbk.
Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar adalah sebagai berikut :
a. P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
b. KOKARINDO (Koperasi Karyawan PT. Indo Acidatama Tbk, Kemiri
Kebakkramat, Karanganyar)
c. SP KEP (Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan)
5. Utilitas
Utilitas memiliki peranan yang sangat besar dan penting dalam suatu
industri, karena menunjang dalam jalannya proses produksi. Unit Utilitas di
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar adalah
sebagai berikut :
a. Cooling tower : Menghasilkan air pendingin.
b. Boiler : Menghasilkan steam.
c. Power station (genset, MAK) : Menghasilkan tenaga listrik.
d. Compressor : Menghasilkan udara tekan.
6. Laboratorium
Pengawasan kualitas dan mutu merupakan hal yang sangat penting
dalam dunia perindustrian untuk suatu hasil atau produk. PT. Indo
commit to user
berbagai hal dari pengawasan tersebut. Hal ini dilakukan agar diperoleh
produk yang memenuhi syarat dan standart yang telah ditetapkan. Dengan
adanya pengawasan mutu dan kualitas ini, selain kualitas produk tetap
terjaga juga berfungsi untuk pengawasan effisiensi kerja suatu alat.
Di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
terdapat tiga buah laboratorium yaitu Process Control Laboratory (PC),
Quality Control Laboratory (QC), dan laboratorium Mikrobiologi. Dalam
pelaksanaannya analisis dilakukan setiap dua jam sekali dan untuk analisa
produk dilakukan satu jam sekali. Selain itu dilakukan analisa mingguan
yang bertujuan untuk menunjang jalannya proses (utilitas). Analisa meliputi
analisa air lunak (soft water) dan analisa untuk menara pendingin (cooling
tower). Hasil analisa kemudian dilaporkan pada unit yang bersangkutan agar
operator dapat mengambil tindakan dan melakukan pengendalian untuk
menjaga kualitas produk.
Pengendalian mutu dilakukan di laboratorium yang meliputi uji mutu
bahan baku, bahan setengah jadi dan bahan jadi. Analisa-analisa yang
dilakukan di laboratorium PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat,
Karanganyar adalah sebagai berikut:
a. Analisa tetes sebelum masuk Molasses storage
b. Analisa di Unit Fermentation Plant (area 200)
c. Analisa di Unit Alkohol Plant (area 300)
d. Analisa di Unit Acetaldehyde Plant (area 400)
commit to user
f. Analisa di Unit Ethyl acetate Plant (area 500)
g. Analisa di Unit Storage (Area 600 A/B)
7. Produksi Utama
Produk utama yang dihasilkan di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri,
Kebakkramat, Karanganyar antara lain Ethanol 96,0%, Acetid Acid 99,80%,
dan Ethyl Acetate 100%. Selain didalam negeri Ethanol juga telah diekspor
ke negara tetangga yaitu Jepang, Pakistan, dan Thailand. Sedangkan Acetid
Acid dan Ethyl Acetate dibutuhkan di industri tekstil, makanan olahan,
rokok, cat di dalam negeri.
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
mengolah bahan baku berupa tetes tebu (molasses) sebanyak 340 ton
menjadi 1 (satu) kilo liter ethanol. Bahan baku tetes tebu bagi PT. Indo
Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar untuk menghasilkan
42.000 kilo liter Ethanol diperlukan 142.800 tetes tebu. Tangki
penyimpanan di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat,
Karanganyar ada 5 tangki masing-masing berkapasitas 5.000 m3 dan satu tangki berkapasitas 20.500 m3 pada tahun 2006 dikembangkan 2 tangki penyimpanan tetes yang terbuat dari tanah liat yang berkapasitas 15.500 m3 dan 19.500m3. Kini PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar memiliki kapasitas produksi ethanol 150.000 ton/hari, asam
cuka 75.000 kg/hari dan Ethyl Acetate 15.000 kg/hari dalam kemasan
commit to user B.Proses Produksi
1. Persiapan Bahan Baku
Bahan baku utama berupa tetes tebu yang digunakan PT. Indo
Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar untuk memproduksi
Ethanol, Acetid Acid, Ethyl Acetat harus mempunyai spesifikasi sebagi
Untuk menunjang proses produksi diperlukan bahan-bahan penolong antara lain : ragi, anti foam, formalin dan kalium permanganat (KMnO4).
2. Unit Proses dan Kapasitas
Untuk unit proses dan total kapasitas produksi PT. Indo Acidatama.
Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar dan data-data teknis lainnya dapat
diringkas sebagai berikut :
Tabel 1. Unit Proses dan Kapasitas Produksi Unit proses Kapasitas /
tahun
Ethanol 42.000 kL
Krupp-Germany
1988 Ethanol super prima
96,5 % bv
Acetid Acid 16.500 ton
Krupp-Germany Licence of Huls
1989 Acetid Acid food
grade 99,8 % bw
Ethyl Acetate 7.500 ton
Krupp-Germany
1989 Ethyl Acetate 100 %
bw Sumber : PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar 2011
commit to user
Proses pembuatan Ethanol pada hakekatnya terdiri dari proses
fermentasi bahan baku tetes tebu (molasses) yang merupakan produk
samping (limbah) pabrik gula menjadi mash. Setelah itu mash didestilasi
vakum menjadi Ethanol. Proses pembuatan Asam asetat terdiri dari proses
oksidasi uap Ethanol dengan udara dalam reaktor fixed bed menjadi
Acetaldehide. Kemudian Acetaldehide liquid dioksidasi dengan udara dalam
reaktor bubble (gelembung) menjadi Acetic Acid. Proses pembuatan Ethyl
Acetate merupakan hasil reaksi esterifikasi antara Acetic Acid dan Ethanol
yang berlangsung pada reaktor tangki horizontal dengan katalis PTSA yang
dilengkapi pemanas koil dengan media pemanas yang digunakan adalah
steam.
4. Uraian Proses Produksi Ethanol, Acetic Acid, dan Ethyl Acetat
a. Proses Produksi Ethanol
Proses pembuatan Ethanol, bahan bakunya adalah tetes tebu
(molasses) yang berasal dari tangki Molasses dan merupakan produk
samping (limbah) pabrik gula melalui proses fermentasi (tangki Pre
Fermenter dan tangki Main Fermenter) dengan media pemanas yang
digunakan adalah steam. Dari proses tersebut dihasilkan mash. Setelah
itu mash didestilasi vakum menjadi Ethanol. Berikut ini adalah bagan
commit to user
Gambar 1. Diagram Alir Proses Produksi Ethanol
b. Proses Produksi Acetic Acid
Proses produksi Acetic Acid berasal dari Acetaldehide yang dioksidasi
dengan udara dalam rektor Bubble (gelembung), kemudian melalui proses
pencairan di Washing Column dan Concentration Column. Berikut ini
adalah bagan pembuatan Acetic Acid.
Gambar 2. Diagram Alir Proses Produksi Acetic Acid
c. Proses Produksi Ethyl Acetate
Proses pembuatan Ethyl Acetate merupakan hasil reaksi esterifikasi
antara Ethanol dan Acetic Acid yang berlangsung pada reaktor Evaporator
tank melalui Pre Column, Contentration Column, Extraction Column dan
Finishing Column. Berikut ini adalah bagan pembuatan Ethyl Acetate.
commit to user
Gambar 3. Diagram Alir proses Produksi Ethyl Acetate
5. Tinjauan Area
a. Area 100
Area ini merupakan area penampungan tetes tebu (molasses) yang
nanti akan disalurkan ke Unit Fermentasi (area 200). Area ini terdapat 4
tangki dengan kapasitas 5000 m3 dan sebuah tangki besar dengan kapasitas 20.500 m3.
b. Area 200
Area ini merupakan area fermentasi tetes tebu, terdapat 3 sead
fermenter, 3 tangki pre fermenter dan 6 tangki main fermenter dan
dilengkapi microlaboratorium. Proses yang terjadi disini yaitu yeast/ragi
dikembangkan dalam tabung selama 14 jam dan dimasukkan dalam
tangki pre frementer dengan waktu inkubasi 16 jam tetapi sebelum
digunakan pre fermenter harus disterilisasi terlebih dahulu dengan steam.
Dalam tangki ini sel bakteri dikembangbiakkan dan proses pre fermenter
berlangsung secara aerob dengan ditambah nutrisi berupa urea, TSP, air
commit to user
didinginkan sampai + 32 0C baru dimasukkan ke dalam tangki main
fermenter.
Dalam tangki main fermenter proses fermentasi terjadi selama 35 -
48 jam secara anaerob tetapi sebelum digunakan main fermenter harus
dibersihkan dengan air dan disterilisasikan dengan steam, kemudian
didinginkan dengan blower, sebelum terjadi proses fermentasi ditambah
tetes tebu, air dan anti foam terlebih dahulu. Pada proses ini zat gula yang
ada di mollases diubah menjadi Ethanol dan gas CO2. Produk utama dari
proses fermentasi adalah mash dengan kandungan Ethanol 11 - 12 %,
sedangkan hasil sampingnya berupa bahan baku gas CO2 yang disalurkan
ke PT. Sama Mandiri untuk diolah menjadi gas CO2 murni (99,99 %).
c. Area 300
Area ini merupakan area destilasi Ethanol, dimana mash dari area
200 yang mengandung + 12 % Ethanol didestilasi di area ini dan
dikondensasikan hingga menghasilkan Ethanol 96,0 % atau lebih (produk
utama yang dijual), sedangkan yang kadarnya kurang dari 96,0 %
digunakan dalam produksi Acetaldehid di area 400 dan Ethyl Acetate di
area 500.
d. Area 400 A/B
Area ini merupakan area yang memproduksi Acetaldehid 99,9%
yang merupakan bahan baku dalam pembuatan Asam Asetat. Di area ini
terdiri dari 2 plant yaitu plant 400 A dan plant 400 B. Di area ini Ethanol
commit to user
menghasilkan uap Ethanol kemudian dioksidasi dengan udara dalam
reaktor hingga dihasilkan gas sintetis yaitu Acetaldehide 17%, setelah itu
dicairkan dalam kolom pendingin dan dikonsentrasikan hingga
menghasilkan uap Acetaldehide sesuai dengan kadar yang diharapkan.
Uap Acetaldehide disimpan dalam tangki sebelum disalurkan ke area
450, untuk menjaga kestabilan suhu yang sebelumnya dicairkan dan
ditekan hingga + 3 bar untuk mengurangi resiko bahaya.
e. Area 450 A/B
Area ini merupakan area produksi Acetic Acid dengan kadar
99,80%. Proses pembuatannya yaitu : Acetaldehide fasa cair dari area
400 A/B dioksidasikan dengan udara dalam reaktor dengan katalisator
cair (Ethyl Acetate). Hasil reaksinya akan mengalami proses destilasi dan
kondensasi sampai menghasilkan Acetic Acid dengan kadar 99,80%
sebagai produk utama sedang yang kadarnya kurang dari 99,80%
digunakan pada proses di area 500 untuk pembuatan Ethyl Acetate.
f. Area 500
Area ini merupakan area yang memproduksi Ethyl Acetate dengan
kadar 100%. Proses esterifikasi antara Ethanol dan Acetic Acid (kadar
kurang dari standar) dengan katalis PTSA terjadi di dalam reaktor.
Setelah diperoleh hasil Ethyl Acetate kemudian didestilasi untuk
mengambil Acetic Acid yang ikut menguap, dan memisahkan air dan
Ethanol dari Ethyl Acetate. Setelah Ethyl Acetate terpisah dimurnikan
commit to user
g. Area 600 A/B
Area ini merupakan area penampungan dan penyimpanan hasil
proses produksi (produk utama) yaitu Ethanol, Acetid Acid, Ethyl
Acetate. Dan siap untuk dipasarkan atau melalui sistem pipanisasi
dikirim ke Unit Filling dan Unit Shipping. Di Unit Filling hasil produksi
berupa Ethanol, Acetid Acid dan Ethyl Acetate diisikan ke dalam
jerigen-jerigen dengan kapasitas 30 kg, ini khusus untuk produk Acetic Acid,
sedangkan Ethanol diisikan ke dalam drum dengan kapasitas 200 kg.
Sedangkan di Unit Shipping, produk Ethanol, Acetid Acid dan Ethyl
Acetate diisikan ke dalam tangki-tangki truk.
h. Area 700 A/B
Area ini merupakan area terjadinya proses pendinginan air dari
semua produk yang telah dihasilkan. Air dari plant langsung masuk ke
dalam bak hot bacin (Cooling Tower 1 dan 2), setelah dingin masuk ke
bak cold bacin kemudian di kembalikan ke plant untuk kegiatan proses
produksi.
i. Area 800
Area ini merupakan tempat untuk menyimpan Bahan Bakar
Minyak (BBM) khususnya untuk Diesel MAK/Genset.
j. Area 900
Area ini merupakan tempat terjadinya kegiatan, proses limbah. Di
area ini terdapat 5 bak limbah dan bak clarifire. Pada bak 1, 2, 3 ditutup
commit to user
kapasitas + 100.000 m3, lebar 50 – 60 m, panjang 125 – 150 m dalam 7 – 11 m. Hal itu dilakukan untuk mengatasi bau yang timbul dari limbah
area 300. Sebelum masuk ke bak penampung, limbah dari area 300 diberi
nutrisi dulu agar kandungan gas didalamnya menjadi sedikit (CH4 =
55%, CO = 43%, H2S = 1%, gas lain = 1%).
k. Area 1000
Area ini merupakan tempat pengoperasian boiler, yang dimana PT.
Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar mempunyai
boiler batubara dan boiler biogas.
l. Area 1100
Area yang merupakan tempat dimana pupuk organik majemuk
dihasilkan atau yang lebih sering disebut POMI.
m.Area 1200
Tempat yang digunakan sebagai tempat evaporasi. Mengolah
limbah menjadi bahan dalam pembuatan pupuk
Unit-unit kerja yang membantu kegiatan produksi di PT. Indo
Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar, antara lain :
a. Unit Compressor
Merupakan unit pensuplai udara bertekanan yang digunakan untuk
menggerakkan semua peralatan instrument di plant produksi Control
Room dan untuk udara proses. Terdapat 6 Unit Compressor dengan total
commit to user
b. Unit MAK/ Genset
Merupakan pusat pembangkit sumber tenaga listrik untuk semua
kegiatan produksi.
c. Unit Boiler
Merupakan unit yang menyediakan uap steam untuk pemanasan
proses, terdapat 3 unit Boiler yaitu Alstom, Basuki, dan Bahan Bakar Gas.
d. Unit Cooling Tower
Merupakan unit untuk mengolah dan mendistribusikan air ke
seluruh plant produksi dan keperluan-keperluan unit yang lain.
e. Unit-unit kerja yang lain yaitu :
Unit Workshop, Control Room, Unit Pengolahan Limbah, Unit
Kompos, Unit Bahan Bakar Minyak (BBM), Laboratorium, Teknisi
Listrik, Instrument, Logistic, Safety, Security, Kantin, Driver, Mushola,
gudang sparepart, Poliklinik.
C.Higiene Perusahaan
Spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya dengan mengadakan
penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan
kuantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang
hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan
tersebut serta bila perlu pencegahan agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu
perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja serta dimungkinkan mengecap
commit to user
1. Potensi bahaya
Potensi bahaya yang terdapat dilingkungan kerja PT. Indo Acidatama.
Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar antara lain :
a. Kebakaran
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
merupakan perusahaan yang memproduksi bahan-bahan kimia yang
mudah terbakar dan meledak yang menggunakan bahan-bahan tambahan
yang sifatnya mudah terbakar, misalnya : Ethanol, Acetic Acid, Ethyl
Acetat, dan sebagainya. Apabila ada kebocoran-kebocoran yang mungkin
terjadi pada pipa-pipa produksi dan mengeluarkan bahan kimia bisa
memperbesar potensi bahaya kebakaran dan peledakan. Terutama dalam
wellding atau pengelasan pada pipa atau plant produksi bisa
menyebabkan potensi bahaya semakin besar. Maka dari itu perusahaan
selalu membuat safety permit terlebih dahulu sebelum melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan produksi perusahaan dan memiliki
potensi bahaya yang tinggi. Perusahaan juga menyediakan alat untuk
memadamkan api berupa APAR, APA, fire ball, hydrant, hydrant box,
fire alarm di setiap unit dan ruangan untuk menekan angka kerusakan
apabila terjadi kebakaran.
b. Peledakan
Peledakan dapat saja terjadi tiap-tiap unit, khususnya Boiler baik
Boiler batu-bara ataupun unit Boiler BBM. Unit Boiler sebagai unit
commit to user
pada tangki-tangki Acetaldehide. Bahan-bahan kimia yang dihasilkan
juga dapat menimbulkan terjadinya peledakan. Karena kemungkinan
adanya bahaya peledakan ini sangat besar, maka perusahaan memasang
safety valve dan melatih operator agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan.
c. Mesin
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
menggunakan mesin-mesin dan peralatan kerja yang dalam operasional
pengoperasiannya memiliki potensi bahaya tertentu dikarenakan karena
usia mesin dan peralatan kerja yang telah cukup tua. Potensi dan faktor
bahaya yang dihadapi oleh tiap-tiap tenaga kerja tidak sama, karena
dipengaruhi oleh lokasi pekerjaan, sifat pekerjaan, sikap dan cara kerja
yang tidak aman, mesin dan peralatan kerja yang digunakan. Untuk
pengoperasian mesin dilakukan melalui Control Room sehingga angka
kecelakaan kerja dapat ditekan agar tidak terlalu tinggi. Sedangkan pada
pekerjaan seperti pengelasan, kegiatan perbengkelan di Workshop,
perawatan dan perbaikan mesin, peralatan produksi, inspeksi mesin,
pengisian produk jadi dan pengambilan sampel produksi memungkinkan
terjadinya kecelakaan kerja pada tenaga kerja seperti terpeleset, tersengat
listrik atau tersentuh benda panas, terjatuh dari ketinggian tertentu,
kejatuhan benda, tertarik mesin berputar, tergores, tersiram produk atau
commit to user
Untuk mencegah adanya potensi dan faktor bahaya tersebut, PT.
Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar khususnya
safety unit telah melaksanakan pelatihan DAMKAR bagi seluruh tenaga
kerja dan karyawan. Perusahaan juga menyediakan alat-alat pemadam
kebakaran yang telah siap dan layak digunakan karena diadakan
pemeriksaan berkala dan pengisian ulang sesuai jadwal seperti Alarm
System, APAR, APA, Hydrant Box, Hydrant Pilar, dan sebagainya.
Tujuan diadakannya pelatihan DAMKAR tersebut agar tenaga kerja dan
karyawan dapat mengetahui hal-hal yang dapat mengakibatkan potensi
bahaya dan juga mengetahui faktor-faktor bahaya di PT. Indo Acidatama.
Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar sehingga mereka dapat
melakukan tindakan preventif atau pencegahan sehingga dapat menekan
terjadinya angka kecelakaan kerja. Tenaga kerja melakukan suatu
pekerjaan berdasarkan Safety Permit yang diberikan oleh Safety
Inspector yang berupa Hot Permit, Cold Permit, dan surat ijin bekerja
dengan power listrik. Dan apabila tidak menjalankan dan mematuhi
prosedur kerja atau SOP (Standar Operational Procedure) yang telah
ditentukan akan dikenakan sanksi yang tegas.
2. Faktor Bahaya
Faktor-faktor bahaya yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
antara lain :
a. Kebisingan
Kebisingan yang terjadi di lingkungan kerja PT. Indo Acidatama.
commit to user
produksi seperti unit Filling, area Fermentasi dan juga dari mesin-mesin
utilitas seperti, unit Compressor, unit Boiler, unit Diesel/MAK serta
mesin dan peralatan-peralatan lain yang ada di unit-unit kerja PT. Indo
Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. Pengukuran
intensitas kebisingan dilakukan tanggal 7 Maret 2011 dengan
menggunakan alat Sound Level Meter Merck Rion type NA 20/21,
sehingga diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 2. Data Pengukuran Intensitas Kebisingan
No Lokasi Lama
- Ruang Mesin 40 menit/hari
6 (off) 40 Menit/hari 67 70 69 73 70
7 (off) 40 Menit/hari 68 70 72 73 71
8 (off) 40 Menit/hari 69 72 70 70 70 - Ruang Maintenance 8 Jam/hari 61 62 62 62 62 4 - Ruang Compressor 40 Menit/hari
commit to user Sumber : hasil pengukuran pada tanggal 7 Maret 2011
b. Penerangan
Penerangan merupakan salah satu faktor fisik yang sangat penting
dan tidak dapat dikesampingkan fungsinya. Karena dengan penerangan
yang baik dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan
nyaman, di samping itu penerangan juga sangat mendukung efisiensi,
efektifitas dan produktivitas kerja. Pengukuran penerangan dilakukan
pada tanggal 8 Maret 2011 dengan Lux Meter ANA 999, diperoleh data
commit to user
Tabel 3. Data Pengukuran Intensitas Penerangan
No Lokasi
penyimpanan 40 Alami 8 jam/hari
Pekerjaan
maintenance 239 Alami
commit to user
- Mesin Fermentasi 145 Alami 8 jam/hari Pekerjaan teliti Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 8 Maret 2011
commit to user
c. Getaran Mekanis
Pengukuran getaran mekanis dilakukan pada tanggal 7 Maret 2011
dengan Vibration Meter, model Riovibro VM-63. Data yang diperoleh
sebagai berikut :
Tabel 4. Data Pengukuran Getaran Mekanis
No Lokasi Jml
TK
Lama Pemaparan
Percepatan (m/dt2) Kecepatan (cm/dt)
commit to user
No Lokasi Jml
TK
Lama Pemaparan
Percepatan (m/dt2) Kecepatan (cm/dt)
I II III IV I II III IV Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 7 Maret 2011
d. Iklim Kerja
Pengukuran iklim kerja dilakukan di unit MAK atau Genset, unit
Compressor, unit Boiler Biogas dan BBM, ruang Workshop, Cooling
Tower, area 200 atau Fermentasi, kantin, gudang dan unit Filling.
Pengukuran iklim kerja dilakukan dengan menggunakan alat Questemp
pada tanggal 8 Maret 2011. Tabel berikut ini merupakan data hasil
pengukuran iklim kerja PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat,
commit to user
Tabel 5. Data Pengukuran Iklim Kerja
commit to user
Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 8 Maret 2011
Keterangan :
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar juga
terdapat sistem grounding atau penangkal petir yang terpasang di setiap
plant atau area produksi. Pengukuran Grounding dilakukan secara
berkala setiap 1 bulan. Dan pada tanggal 4 Maret 2011 mahasiswa juga
di bimbing untuk melakukan pengukuran Grounding secara langsung di
semua area di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat,
Karanganyar dengan dibantu oleh seorang orang Safety Man. Hasilnya
commit to user
Tabel 6. Data Pengukuran Grounding
No Lokasi/Area Hasil Pengukuran (mA)
1 x 1 Ω 1 x 10 Ω 1 x 100 Ω
III Kantor main office
III Kantor main office
commit to user
bersambung…
No Lokasi/Area Hasil Pengukuran (mA)
commit to user No
Lokasi/Area Hasil Pengukuran (mA)
1 x 1 Ω 1 x 10 Ω 1 x 100 Ω
Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 4 Maret 2011
f. Pemaparan B3
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
memproduksi bahan kimia dimana bahan tersebut sangat berbahaya bagi
kesehatan pada tenaga kerja baik dari sifat fisik atau kimia. Bahan kimia
berbahaya (B3) yang digunakan dan terdapat pada proses produksi PT.
Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar apabila tidak
ditangani dengan benar dan terjadi kebocoran maka bahan-bahan kimia
tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada tenaga kerja baik
dari sifat fisik atau kimia dari bahan-bahan tersebut. Bahan-bahan kimia
berbahaya yang diproduksi oleh PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri,
Kebakkramat, Karanganyar beserta akibatnya adalah sebagai berikut :
commit to user
3) Ethyl Acetat : bersifat korosif, dapat menyebabkan iritasi mata dan
saluran pernapasan atas, kerusakan hati, ginjal dan sakit perut.
Perusahaan telah menyediakan Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB) Label untuk semua produk bahan kimia yang di produksinya.
Sedangkan petugas dan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kimianya sudah ada dipegang oleh Safety Inspector. Perusahaan juga
melakukan pengendalian dengan menyediakan Safety Shower untuk
tindakan emergency bila terkena tumpahan Acetic Acid, pemasangan
blower untuk menyerap uap bahan kimia dan penyediaan APD (Alat
Pelindung Diri) untuk tenaga kerja.
D.Kesehatan Kerja
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar memiliki
pelayanan kesehatan yang dapat dikatakan baik, yang diperuntukkan kepada
tenaga kerja dan keluarganya serta masyarakat sekitar perusahaan untuk
menjamin dan meningkatkan derajat kesehatan serta produktivitas tenaga kerja
yang setinggi-tingginya.
1. Sarana dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
a. Poliklinik
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
mempunyai sebuah poliklinik yang terdiri dari ruang konsultasi dan 2
ruang istirahat yang disekat dengan korden, poliklinik buka pada jam
commit to user
b. Tenaga Kesehatan
Tenaga medis yang tersedia diperusahaan terdiri dari seorang
dokter perusahaan dan seorang mantri kesehatan yang telah mendapat
pelatihan tentang Hiperkes dan Keselamatan Kerja dan mendapatkan
sertifikat. Keberadaan dokter perusahaan disini hanya bersifat part time
pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Jum’at pukul 14.00-16.00 WIB.
Sedangkan mantri kesehatan berperan sebagai pelaksana harian di
poliklinik yang bekerja dari pukul 08.00-17.00 WIB, sehingga poliklinik
tidak di buka selama 24 jam.
c. Sarana Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Sarana Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang ada
berupa obat-obatan untuk pertolongan pertama apabila terjadi
kecelakaan. Disediakan di poliklinik, pos depan Security, kantor
Utility/Leader Shift dan Control Room.
d. Rumah Sakit Rujukan
Rumah sakit yang bekerja sama dengan PT. Indo Acidatama. Tbk.
Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar untuk menjadi rujukan adalah semua
rumah sakit yang ada di Solo yang bekerja sama dengan PT. Jamsostek
yaitu RS Dr. Oen Solo, RS. Kasih Ibu, RS. Brayat Minulyo, RSUD.
Moewardi, RS. Islam Kustati, RS. Indo Sehat, RS. PKU Muhammadiyah
commit to user
e. Mobil Perusahaan
Mobil perusahaan yang ada di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri,
Kebakkramat, Karanganyar digunakan sebagai pengganti Ambulance
yang digunakan untuk mengantar pasien atau korban kecelakaan kerja ke
rumah sakit yang dituju.
2. Program-program Pelayanan Kesehatan
a. Pelayanan di poliklinik
Pelayanan yang diberikan oleh poliklinik meliputi pelayanan
kesehatan awal sebelum bekerja kemudian pemeriksaan kesehatan
berkala tiap 1 tahun sekali (General Chek Up) dan pemeriksaan khusus
bagi karyawan yang mempunyai keluhan-keluhan tertentu atau menderita
penyakit tertentu. Pelayanan juga dilakukan pertolongan awal bila terjadi
suatu kecelakaan dan apabila keadaan atau kondisi yang parah segera
dibawa kerumah sakit rujukan.
b. Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Pemeriksaan kesehatan yang sudah dilakukan pada tenaga kerja
antara lain
1) Pemeriksaan kesehatan awal diberikan kepada calon tenaga kerja yang
akan bekerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat,
Karanganyar.
2) Pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan dalam jangka waktu tiap 1
commit to user
3) Pemeriksaan kesehatan khusus bagi karyawan yang mempunyai
keluhan-keluhan atau menderita penyakit tertentu.
c. Program Jamsostek
Perusahaan telah mengikutsertakan semua tenaga kerja dan
keluarganya yaitu apabila suami yang bekerja maka yang diikutsertakan
dalam program jamsostek adalah 1 istri dan 3 anak, dan apabila istri yang
bekerja di perusahaan yang diikutsertakan dalam program jamsostek
hanya 3 anak saja. Program Jamsostek yang diwajibkan oleh perusahaan
yaitu : Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan
Jaminan Kematian (JK). Untuk Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
dikelola sendiri oleh perusahaan bekerja sama dengan koperasi.
d. Pelayanan Masyarakat Sekitar
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
mengadakan pengobatan massal bagi masyarakat sekitar tiap 6 bulan
sekali selama 2 hari di Kebayanan Kanten dan Kebayanan Kemiri.
Tenaga kesehatan yang yang melayani yaitu dokter perusahaan dan
mantri kesehatan yang bekerja sama dengan tenaga kesehatan dari
Puskesmas setempat.
E.Keselamatan Kerja
1. Sistem Ijin Kerja
Untuk mencegah kecelakaan kerja atau menekan angka kecelakaan
kerja dan meningkatkan keselamatan kerja maka PT Indo Acidatama. Tbk.
commit to user
Permit). Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa langkah-langkah yang
diperlukan untuk memulai suatu pekerjaan dari tempat kerja, personelnya,
sikap, dan cara kerjanya sudah aman, sehingga kecelakaan kerja dapat
dihindari. Macam-macam Ijin Kerja (Work Permit) yang diperlukan yaitu :
a. Ijin Kerja Panas (Hot Work Permit) yang berwarna merah digunakan
untuk semua pekerjaan yang menggunakan api atau panas atau pekerjaan
yang dapat menimbulkan kebakaran pada zat-zat atau gas yang mudah
terbakar atau meledak, misalnya : pengelasan pipa produksi,
penggerindaan, pemotongan.
b. Ijin Kerja Dingin (Cold Work Permit) yang berwarna biru digunakan
untuk semua pekerjaan yang tidak menggunakan api dan tidak
menimbulkan api atau panas.
c. Ijin Kerja Listrik (Electrical Work Permit) yang berwarna kuning atau
oranye untuk semua pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi listrik.
2. Inspeksi Keselamatan Kerja
Macam-macam inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja yang telah
dilakukan perusahaan antara lain yaitu :
a. Inspeksi harian dilaksanakan disemua plant atau area produksi terutama
untuk pekerjaan yang menggunakan Safety Permit yang dilaksanakan
dalam bentuk pengawasan terhadap keselamatan pekerja, peralatan kerja
dan lingkungan kerjanya untuk mencegah secara dini terjadinya
commit to user
b. Inspeksi untuk pelanggaran Alat Pelindung Diri dilaksanakan dalam
bentuk pengecekan dan pemeriksaan terhadap tenaga kerja di semua
plant apakah memakai Alat Pelindung Diri secara sesuai atau tidak, jika
tenaga kerja tidak memakai Alat Pelindung Diri atau tidak sesuai
pemakaiannya menurut lingkungan kerja dan jenis pekerjaan yang
dilakukan maka akan diberi peringatan atau sanksi. Apabila tenaga kerja
tidak memakai APD maka akan diberi peringatan secara lisan terlebih
dahulu, tetapi jika lebih dari 2 kali peringatan lisan baru diberi peringatan
secara tertulis Hal itu dilakukan untuk menerapkan kedisiplinan,
kesesuaian dan keteraturan dalam memakai Alat Pelindung Diri (APD)
demi keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Inspeksi alat-alat pemadam api atau alat pemadam kebakaran antara lain
Fire Alarm, Fire Hydrant, APA dan APAR, dan Fire Ball yang
dilakukan oleh safety setiap saat, agar apabila digunakan setiap saat siap
untuk beroperasi dan untuk mengecek apakah alat-alat tersebut masih
berfungsi dengan baik.
d. Safety survey dilakukan setiap 1 minggu sekali pada lokasi yang berbeda
disesuaikan jadwal yang sudah ditentukansehingga dalam waktu 1 tahun
seluruh lokasi di perusahaan telah terkontrol dengan baik, inspeksi ini
dilakukan dengan menggunakan check list survey, sedangkan untuk
item-item yang tidak tercakup dalam check list dicatat dalam formulir Safety
commit to user
kepala departemen meliputi WWT, logistik, utility, kompos, teknik dan
painting.
3. Pengendalian Kebakaran
PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar sadar
akan besarnya potensi dan faktor bahaya kebakaran di lingkungan kerja
mereka, karena perusahaan ini bergerak dalam bidang industri kimia
berbahaya dan ada banyak berbagai bahan yang sangat berpotensi
menimbulkan kebakaran serta peledakan, maka dilakukan upaya
pengendalian secara dini atau upaya preventif dengan mewajibkan dan
mengikutsertakan semua karyawan dan Security untuk ikut berpartisipasi
dalam upaya mengamankan, menyelamatkan, mencegah dan menjaga aset
perusahaan dari bahaya kebakaran. Pelatihan pemadaman kebakaran
dilakukan minimal 2 minggu sekali atau setiap saat tergantung kondisi
lingkungan kerja dan kondisi karyawan dengan anggota semua karyawan
dan pada 1 kali pelatihan terdiri dari 10 orang dan dikoordinir oleh Safety
Unit.
Untuk mendukung kegiatan tersebut maka PT. Indo Acidatama. Tbk.
Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar menyediakan berbagai macam alat-alat
pemadam kebakaran, antara lain :
a. APAR, terdiri dari beberapa macam yaitu Dry Chemical, CO2, foam dan
AF11E. Jumlah yang disediakan pun memadai dan penempatannya
tersebar di tiap-tiap unit kerja atau plant dengan ketinggian antara 1 –
commit to user
b. Hydrant Box, disediakan dititik yang rawan kebakaran, gerak antar titik
20-30 m dengan kecepatan daya tembak 30-40 m yang didalamnya
terdapat selang, monitor, foam dan nozle. Hydrant disediakan di 19 titik
rawan kebakaran dengan posisi melingkar atau mengelilingi seluruh area
pabrik.
c. Fire Alarm terdapat di 6 titik mengelilingi seluruh area pabrik, cara
kerjanya tombol ditekan dan diputar agak lama sampai suara sirine
berbunyi.
d. Fire Ball, ditempatkan di area yang diduga dapat terjadi over heating.
Bola api yang berisi Monosodium Phospat akan meledak dalam radius
4x4m jika terkena panas yang berlebih atau terkena api dan secara
langsung akan memadamkan api untuk sementara, Fire Ball bekerja
secara otomatis pada suhu 68°C-70°C. Berat bola api ±1,25 kg ada 10
Fire Ball di perusahaan ini.
e. APA (Alat Pemadam Api), merupakan pemadam api yang besar dengan
berat minimum 16 kg biasanya menggunakan alat dorong. Ada 3 APA
dengan jenis dry chemical, alat ini untuk memadamkan api kapasitas
besar.
4. Pengamanan pada Peralatan
Untuk perusahaan besar seperti PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri,
Kebakkramat, Karanganyar sangatlah membutuhkan peralatan-peralatan
dengan kapasitas besar untuk menunjang proses produksinya. Alat-alat
commit to user
maka perlu dipasang adanya suatu alat pengaman untuk mencegah
terjadinya kecelakan kerja pada tenaga kerja :
a. Pengamanan pada Mesin
Pengamanan dilakukan pada mesin yang terbuka, berputar dan
banyak menggunakan tenaga manusia untuk mengoperasikannya,
alat-alat tersebut banyak terdapat di Unit Workshop sehingga pada bagian
tersebut diberi tutup dan secara otomatis apabila tutup terlepas maka
mesin tidak dapat berputar sehingga tidak membahayakan keselamatan
pekerja dan juga diberi peredam pada mesin yang bergetar.
b. Pengamanan pada Instalasi Listrik dan Sistem Grounding
Pada instalasi listrik dipasang saklar dan sekering sebagai
pengontrol arus listrik dan diadakan pengecekan sesuai jadwal untuk
mencegah terjadinya kebakaran karena arus pendek yang dapat
menyebabkan kebakaran. Sedangkan pada instalasi penangkal petir
dipasang Grounding pada konstruksi bangunan yang tinggi di area
produksi dan pada tangki-tangki penyimpanan bahan kimia produk
seperti Ethanol, Acetic Acid, Ethyl Acetate, Bahan Bakar Minyak (BBM),
dan tangki tetes dengan alat yang berupa Air Circuit untuk menghindari
kemungkinan terjadinya loncatan arus listrik statis dengan cara
melemahkan tegangan dari arus petir. Pengukuran dan pengecekan
Grounding dilaksanakan sebulan sekali. Pemasangan instalasi penangkal
commit to user
c. Pengamanan pada Proses Produksi
Pada proses produksi sistem pengaman yang digunakan adalah
Sistem Interlocks. Apabila terjadi penyimpangan atau terdapat kondisi
yang berbahaya maka proses produksi akan berhenti secara otomatis.
Sebagai pengontrol kondisi proses (tekanan, besarnya O2, ketinggian
cairan) dipasang Safety Alarm dan dimonitor dari Control Room sehingga
bila terjadi kondisi yang berbahaya dapat segera diketahui dan
dikendalikan. Juga terdapat Safety Valve pada peralatan produksi untuk
pengendalian secara otomatis atau manual.
5. Penyediaan Alat Pelindung Diri
Untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya kecelakaan kerja serta
penyakit akibat kerja pada tenaga kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri,
Kebakkramat, Karanganyar, maka perusahaan menyediakan berbagai
macam alat pelindung diri yang sesuai dengan jenis bahaya dan jenis
pekerjaan yang ada di masing-masing unit, antara lain :
a. Unit Filling : helm, chemical catridge respirator, sarung tangan karet,
chemical googles, sepatu boot karet, dan wear pack.
b. Unit Compressor, diesel atau generator dan Unit Boiler : helm, ear plug,
ear muff, sarung tangan kulit, masker debu, dan safety shoes, wear pack.
c. Unit Workshop : helm, topeng las, sarung tangan katun atau kulit, safety
shoes, safety belt, googles, ear plug, ear muff dan wear pack.
d. Unit Painting : helm, masker debu, sepatu boot, safety belt dan googles,
commit to user
e. Unit Proses (Control Room): helm, chemical googles, sarung tangan
karet, safety shoes, breathing apparatus, jas hujan dan payung.
Setiap tenaga kerja wajib dan harus memakai Alat Pelindung Diri
yang telah disediakan sesuai pekerjaannya untuk mencegah kecelakaan
kerja dan menghindari terjadinya angka penyakit akibat kerja dan apabila
Alat Pelindung Diri sudah rusak, kadaluarsa dan hilang maka segera
lapor dan minta ganti yang baru pada bagian Safety Unit.
6. Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
Untuk memberikan informasi tentang jenis, bahaya dan penanganan
tentang bahan-bahan kimia yang ada di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri,
Kebakkramat, Karanganyar maka dibuat Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB) yang isinya antara lain; nama bahan kimia yang umum dipakai,
data bahaya kebakaran dan peledakan, data bahaya terhadap keselamatan
dan kesehatan, prosedur P3K dan prosedur penanganannya.
F. Ergonomi
1. Jam Kerja
Karyawan di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat,
Karanganyar terbagi dalam 2 sistem kerja. Dalam kegiatan tiap harinya,
pembagian jam kerja berdasarkan status karyawan, yaitu karyawan Day
Shift dan Shift.
a. Karyawan Day Shift
Yang termasuk karyawan Day shift adalah secretariat, karyawan
commit to user
Jam karyawan diatur sebagai berikut :
Senin - Jum’at : jam 08.00 - 17.00
Istirahat : jam 12.00 - 13.00
Untuk hari Sabtu, Minggu dan hari besar merupakan hari libur.
b. Karyawan Shift
Yang termasuk karyawan shift adalah bagian proses, utilitas,
laboratorium, satpam, driver, kantin dan WWT. Karyawan shift dibagi
dalam III shift dan 4 group, yaitu A, B, C, D. Jam karyawan diatur
sebagai berikut:
Shift I : jam 07.00 - 15.00
Istirahat 1 jam (12.00 - 13.00)
Shift II : jam 15.00 - 23.00
Istirahat 1 jam (18.00 - 19.00)
Shift III : jam 23.00 - 07.00
Istirahat 1 jam (01.00 - 02.00)
2. Sikap Kerja
Tenaga kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar biasanya memiliki sikap kerja bermacam-macam contohnya sebagai berikut :
berdiri, duduk, jongkok, berjalan, membungkuk, berpindah-pindah tempat, memonitor, naik turun tangga dan angkat-angkut.
3. Kondisi Lingkungan Kerja
a. Kondisi Tempat Kerja
Lantai disetiap unit kerja biasanya kering tetapi ada lantai yang
basah seperti di Unit Filling karena bersumber dari proses pengisian