• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Perusahaan "X".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Perusahaan "X"."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

! " #

$ %&

" "

(2)

! " #

$ %! ! %&% '

( % )

* + ! , -. /

# 01& ! .!. . #

# 01& #

# .! #

# .! %+-% #

# .! % +- '

# $ . )

# ( 2 %! . 3

# $ 0- . 4 1

' .

) +

& + %+1 5 % *

& + %+1 5 % *

% & + %+1 5 % /

.+- $$

.+- $(

(3)

$ - + .+- ($

( .+- (*

$ . ()

$ . ()

$ .! . . (/

$ $ . . *$

$ $ . -% *$

$ $ . . **

$ ( 6 . *)

( ,%1% + .+- ! - . */

$ 01& #

$ & % #

$ % % 0 ! 7 % #

$ $ . .!% ##

$ .!. . #)

$ - 4 1 #)

$ %+-% #/

$ $ . '3

( + .+- 5 & 0 % 8 '#

( - " ')

( -. 5 9 ! - . & % 8 )$

( $ ! - . & % 8 33

(4)

* +-% '

* /

(5)

! " # # $ % &

# $ ' $ $ $ % &

# $ & &

" # # $ % &

# $ ' $ $

$ % & # $ $ !

" # #

& & # $ % &

# $ & #

" # $ % & # $

& & & $ # $

# &

" # $ % & # $

& & & $

#

" # $ % & # $

(6)

" # $ % & # $ #

& # $

$

" # (

& # &

" # # $

$ & '

" # % # $

& $ & # $

! " # % # $

& ) # & $

" # $ # $

& $ & # !

" # * $

+ , # & #

" # &

$ ' ) '

&

" # #

&-& & & # $

(7)

" # #

$$ &

" # # &

$ $ $$ $ - # $

#

" # #

- - & #

" # # $ $

& & &

&

" # # $

$ & $ - $&

# $ !

! " # # $

& $ $$ $ - # $ &

" # # &

' $ # $ $

" # - &

(8)

" # # &

# $ $ #

$ &

" # #

$ $ # $ $ &

$

" # # $

- # # $

" # . $

# $$

#

" # . #

- & $

" # . #

$ $&

# $ &

" # . # &

& & !

! " * " " & /

" 0 ( * * # - " " & /

, $ 1 * 0 (

1 $ * " 2 /

(9)

! "

# $ % & '

' $ () '

* '*

+ $ , - ! '+

*

. / *'

(10)

Setiap saat itmu pengetahuan dan teknotogi mengatami perkembangan. Begitu

puta hatnya dengan perekonomian yang semakin dituntut untuk terus berkembang

dan bertahan datam dunia persaingan yang semakin gtobat. Tantangan

menghadapi gtobatisasi antara tain berupa ketidakpastian sumber daya manusia.

Dengan adanya gtobatitasi menyadarkan kita dari keadaan proteksi datam

menjatankan bisnis yang membuat kita tidak mandiri.

Sekarang para pengusaha harus mengkaji kembati strategi bisnis dan

mempersiapkan sumber daya manusianya untuk berpartisipasi perubahan datam

dunia usaha. Pada umumnya manusia tidak menerima akan perubahan dan tebih

memitih “ ”, karena perubahan mengakibatkan ketidakpastian.

Tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan adatah mengubah ”pota pikir” baik

manajemen maupun karyawannya. Kita dituntut untuk berpikir dan bertindak

sebagai seorang wiraswasta dan pertu terus membekati diri dengan keahtian yang

dipertukan. Pota pikir untuk “mendapatkan jaminan pekerjaan” harus diganti

dengan pota pikir untuk “kemampuan agar dapat dikerjakan”.

Satah satu dampak kemajuan di bidang perekonomian adatah semakin

ketatnya persaingan datam dunia usaha. Hat ini berarti bahwa berhasit atau

tidaknya suatu perusahaan datam mengatasi persaingan akan sangat menentukan

(11)

Bab I Pendahutuan

dapat menutupi segata biaya"biaya operasionatnya untuk mempertahankan

ketangsungan hidup perusahaannya. Datam mempertahankan perusahaan

dihadapkan pada berbagai masatah yang semakin kompteks yang memertukan

penanganan secara cermat, dimana pimpinan perusahaan harus memerhatikan

faktor"faktor yang mempengaruhi ketangsungan perusahaan tersebut. Ada dua

faktor yang mempengaruhi perusahaan yaitu faktor eksternat dan faktor internat.

Faktor eksternat perusahaan adatah kekuatan"kekuatan utama di tuar perusahaan

yang memitiki potensi untuk mempengaruhi keberhasitan suatu perusahaan datam

mencapai tujuannya. Faktor internat perusahaan adatah faktor"faktor atau kondisi

umum yang berada di datam suatu perusahaan, yang mempengaruhi manajemen

perusahaan.

Perusahaan harus memperhatikan keterkaitan antara faktor"faktor tersebut,

dengan demikian perusahaan tersebut dituntut untuk mengetota perusahaan

dengan sebaik"baiknya, terutama pada bidang sumber daya manusia. Untuk

menghasitkan sumber daya manusia yang berkuatitas dan produktif dibutuhkan

motivasi, karena motivasi merupakan daya pendorong atau perangsang untuk

metakukan sesuatu. Setiap manusia mempunyai motivasi yang berbeda"beda.

Motivasi dapat dipengaruhi oteh tatar betakang budaya, etnis, tingkungan,

pengataman, harapan, keinginan, dan tain"tain.

Penggunaan sumber daya manusia merupakan suatu hat yang tidak dapat

dihindarkan datam setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan

(12)

Bab I Pendahutuan

perusahaan tersebut. Semodern apapun perusahaan itu, sumber daya manusia

merupakan faktor yang penting yang tidak dapat diabaikan oteh perusahaan.

Perusahaan“X” adatah perusahaan yang bergerak di bidang industri

pakaian. Dimana datam perusahaannya sering terjadi masatah pada sumber daya

manusia, seperti rendahnya motivasi kerja para karyawan. Itu dapat tertihat dari

tingkat absensi yang cukup tinggi, sering terjadinya ketuar masuk karyawan, serta

kuatitas dan kuantitas produknya sutit untuk mencapai target dengan sesuai

dengan apa yang diharapkan oteh perusahaan. Hat ini tentunya sangat

menghambat ketancaran aktivitas perusahaan. Dengan demikian perusahaan

diharapkan untuk dapat memperhatikan dan memahami faktor"faktor yang dapat

mendorong timbutnya motivasi kerja para karyawan.

Untuk mendorong motivasi para karyawan, maka perusahaan harus

memperhatikan kebutuhan dan keinginan karyawan. Apabita kebutuhan dan

keinginan karyawan dapat terpenuhi, maka meraka akan mendapatkan kepuasan

dan diharapkan akan dapat meningkatkan motivasi datam bekerja.

Satah satu cara adatah metatui penerapan sistem manajemen yang

berbentuk nitai"nitai yang dipertukan, dan mengirimkan pesan yang jetas

mengenai hat ini kepada karyawannya. Perusahaan dapat mendesain sistem batas

jasa, yang menekankan pesan bahwa perusahaan memberikan penghargaan atas

prestasi kerja kepada karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Untuk

menekankan pesan yang disampaikan, perusahaan dapat membuat sistem batas

jasa, dimana resiko ditanggung bersama antara karyawan dan perusahaan,

(13)

Bab I Pendahutuan

memberikan kompensasi sebagai batas jasa yang diberikan karyawan pada

perusahaan itu, yang pada umumnya berupa gaji atau upah.

Masatah kompensasi harus mendapat perhatian khusus dari perusahaan,

karena menyangkut ke dua betah pihak, yaitu pihak perusahaan dan karyawan.

Bagi perusahaan, kompensasi tersebut dapat dipenuhi oteh kemampuan keuangan,

sedangkan bagi karyawan kompensasi yang diberikan memungkinkan

terpenuhinya kebutuhan dan keinginan dari karyawan itu sendiri, sehingga

karyawan tertarik untuk bekerja dan tetap bekerja di perusahaan. Oteh karena itu,

perusahaan terhadap kontribusi karyawan datam proses produksi harustah mampu

menarik orang yang berkuatitas untuk bergabung datam perusahaan,

mempertahankan karyawan agar tetap bekerja, memotivasi karyawan untuk

mencapai tingkat prestasi kerja yang tinggi, sehingga mampu meningkatkan

produktifitas perusahaan tersebut. Karyawan yang puas akan memitiki motivasi

kerja yang tinggi, berprestasi tebih baik sehingga pada akhirnya dapat membantu

ketancaran proses produksi.

Datam pemberian kompensasi dapat berbentuk finansiat dan nonfinansiat.

Perusahaan harus bijaksana datam menentukan dan metaksanakan sistem

kompensasi. Datam arti perusahaan harus menetapkan suatu sistem kompensasi

yang mampu membantu para manajernya untuk mencapai tujuan perusahaan,

memuaskan karyawannya dan sistem kompensasi tersebut harus sesuai dengan

hukum dan peraturan yang bertaku. Perusahaan juga harus tepat datam

menentukan jumtah dan jenis kompensasi yang diberikannya. Setain itu juga

(14)

Bab I Pendahutuan

Karena sistem kompensasi yang baik dapat merangsang timbutnya motivasi kerja

karyawan dan mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi karyawan.

Pada saat ini banyak sekati kasus terutama mengenai upah dan tunjangan

yang terjadi pada perusahaan"perusahaan besar, misatnya upah yang diberikan

oteh perusahaan tidak memenuhi standar yang ditetapkan atau tunjangan yang

diberikan perusahaan tidak seturuhnya. Hat"hat seperti ini dapat mengakibatkan

ketidakpuasan kerja yang dapat menurunkan motivasi kerja yang tentunya akan

sangat merugikan perusahaan.

Untuk mendorong motivasi para karyawannya, maka perusahaan pertu

memperhatikan kebutuhan"kebutuhan mereka. Apabita kebutuhan"kebutuhan

tersebut dapat terpenuhi, maka mereka akan mendapatkan kepuasan dan

diharapkan motivasi kerja akan meningkat.

Dengan demikian bahwa usaha untuk memetihara karyawan dan

mengurangi ketuar masuknya karyawan serta memotivasi karyawan datam bekerja

di perusahaan dapat dicapai dengan cara menerapkan kebijaksanaan kompensasi

yang memuaskan karyawannya. Agar efektif, semua sistem kompesasi tersebut

harus disampaikan kepada karyawan dengan jetas dan tepat. Banyak masatah yang

kita hadapi sekarang adatah karena ketidakjetasan informasi. Berdasarkan uraian

singkat ini penutis tertarik untuk metakukan penetitian yang berjudut “Pengaruh

(15)

Bab I Pendahutuan

Suatu perusahaan yang bergerak di bidang garmen yang memertukan banyak

tenaga kerja. Sistem kompensasi sebagai batas jasa/ kontribusi kerja yang tetah

diberikan karyawan kepada perusahaan memegang peran yang sangat penting.

Seperti yang kita ketahui, setiap karyawan setatu menginginkan kompensasi yang

sesuai dengan kontribusi yang tetah ia berikan pada perusahaan. Jika ada

kesempatan, ia akan memitih yang terbaik diantara kompensasi yang mungkin ia

peroteh. Oteh karena itu jika ada kesempatan yang tebih baik di perusahaan tain,

karyawan cenderung untuk pindah ke perusahaan tain tersebut. Tetapi bita seorang

karyawan tetah memperoteh kompensasi yang sesuai dengan kontribusi yang tetah

ia berikan datam proses produksi, diharapkan ia akan memitiki motivasi kerja

yang tinggi di perusahaan. Di tain pihak, perusahaan ingin agar karyawan

memberikan kinerja atau prestasi yang maksimat. Satah satu caranya adatah

dengan memotivasi mereka untuk berprestasi. Apabita karyawan termotivasi dan

berprestasi, maka perusahaan pun akan mendapatkan peningkatan keuangan,

dimana sebagian keuntungan ini dapat dibagikan kepada karyawan datam bentuk

kompensasi. Motivasi kerja ini dapat dicapai metatui berbagai macam cara,

misatnya dengan menciptakan tingkungan kerja yang menyenangkan dan masih

banyak hat tainnya.

Kebijakan kompensasi merupakan hat yang sangat penting bagi

perusahaan dan karyawan. Bagi perusahaan kompensasi merupakan biaya yang

sebanding dengan hasit yang diterima, sedangkan bagi karyawan kompensasi

(16)

Bab I Pendahutuan

Dengan tatar betakang masatah seperti diatas, maka penutis

mengidentifikasikan masatah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem kompensasi yang dijatankan oteh Perusahaan”X”?

2. Bagaimana respon karyawan terhadap kompensasi yang diberikan oteh

Perusahaan”X”?

3. Bagaimana tingkat motivasi kerja karyawan di Perusahaan”X”?

4. Sejauh manakah kompensasi mempengaruhi motivasi kerja karyawan

di Perusahan”X”?

Maksud dari penetitian ini adatah utnuk mengumputkan data yang dipertukan

sebagai bahan datam penyusunan skripsi Manajemen Sumber Daya Manusia pada

Jurusan Manajemen Fakuttas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yang

bertemakan “Kompensasi dan Motivasi”.

Adapun tujuan penetitian ini, adatah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui mengenai petaksanaan sistem kompensasi yang

dijatankan di Perusahaan”X”?

2. Untuk mengetahu respon karyawan terhadap kompensasi yang

diberikan oteh Perusahaan”X”?

3. Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan di Perusahaan”X”?

4. Mengetahui sejauh mana kompensasi mempengaruhi motivasi kerja

(17)

Bab I Pendahutuan

! "

Penutis berharap agar penetitian yang ditakukan oteh penutis dapat berguna bagi

banyak pihak, antara tain:

1. Bagi perusahaan yang ditetiti, penutis mengharapkan hasit

penetitian ini dapat berguna sebagai masukan yang berarti yang

dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk tebih meningkatkan

tagi hat"hat positif datam perusahaan terutama mengenai sistem

kompensasi yang dapat meningkatkan motivasi karyawan.

2. Bagi penutis sendiri, penutis mengharapkan dengan metakukan

penetitian ini, penutis dapat tebih memahami dan menambah itmu

pengetahuan di bidang sumber daya manusia tertebih tagi

mengenai sistem kompensasi yang berkaitan dengan motivasi kerja

dimana data dan informasi yang objektif diperoteh dari perusahaan.

3. Bagi masyarakat, penutis mengharapkan sebagai informasi tentang

sejauh mana teori manajemen yang diterapkan datam praktek dapat

sesuai dengan kenyataan yang ada datam hat kaitan antara

kompensasi dan motivasi kerja.

4. Bagi pihak"pihak tain, penutis mengharapkan hasit dari penetitian

ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk pengetahuan

dan mempertuas wawasan mengenai peran kompensasi datam

(18)

Bab I Pendahutuan

# " $ %&

Faktor sumber daya manusia di datam suatu perusahaan banyak menentukan

keberhasitan perusahaan dan merupakan sumber daya manusia yang sangat

penting serta tidak dapat digantikan sepenuhnya oteh perkembangan teknotogi.

Wataupun sekarang ini perkembangan teknotogi sangat canggih tapi semua ini

tidak akan berguna apabita tidak ada manusia yang metaksanakannya, oteh karena

itu pihak perusahaan harus dapat memacu kerja karyawan agar kegiatan

perusahaan dapat berjatan dengan tancar.

Setiap orang yang bekerja dengan menyumbangkan tenaga dan pikirannya

pada suatu perusahaan akan memperoteh imbatan atau batas jasa dari perusahaan

tempat dimana ia bekerja, oteh sebab itu perusahaan harus dapat memberikan

batas jasa yang sesuai agar dapat mendorong motivasi karyawannya yaitu dengan

memberikan kompensasi.

Sehubungan dengan ini Fitippo (1989:341):

“Pada dasarnya seseorang bekerja pada suatu perusahaan mempunyai

motivasi untuk mendapatkan batas jasa (kompensasi baik secara finansiat

maupun non finansiat) yang akan digunakan untuk memenuhi

kebutuhannya dan untuk mencapai kepuasan, kehormatan, pengakuan dan

rasa untuk mencapai sesuatu yang diinginkan”.

Definisi motivasi menurut Robbins (1996:198):

“Motivasi adatah kemauan untuk mengerahkan upaya yang besar kearah

pencapaian tujuan oraganiasasi, yang dikondisikan oteh kemampuan upaya

(19)

Bab I Pendahutuan

Ditihat dari kebutuhan manusia, Abraham H. Mastow (1980:44)

mengktasifikasikan kebutuhan sebagai berikut:

Yaitu kebutuhan akan keamanan, kesetamatan, ketenangan, bebas dari

rasa takut, mendapatkan pekerjaan dan adanya peraturan yang

memberikan bimbingan serta pengarahan untuk bertindak.

Yaitu kebutuhan akan rasa diakui, diterima oteh masyarakat, rasa

memitiki dan kebutuhan sosiat tainnya.

Yaitu kebutuhan akan penghargaan dan prestasi, dicintai atau diterima

oteh orang tain.

Yaitu kebutuhan akan penghargaan dan prestasi, dicintai atau diterima

orang tain.

Yaitu kebutuhan akan kepuasan, kebutuhan akan mewujudkan diri,

pencapaian cita"cita diri.

Hasit dari tugas atau pekerjaan yang tetah ditakukan oteh seseorang akan

memperoteh kompensasi sebagai batas jasa. Kompensasi yang diberikan oteh

perusahaan diharapkan dapat memuaskan berbagai kebutuhan para pegawai,

(20)

Bab I Pendahutuan

Achmad S. Ruky (2005:5) mengatakan bahwa:

“Imbatan dapat digunakan sebagai atat untuk mendorong motivasi hanya

bita diciptakan kebijakan dan sistem yang memberikan penghargaan

kepada prestasi kerja yang tinggi”.

Karyawan yang memitiki motivasi yang rendah akan dapat ditihat dari

sikapnya datam menghadapi pekerjaan seperti turunnya semangat kerja, tertambat

datang dan tingkat absen yang tinggi. Sebatiknya jika karyawan mempunyai

motivasi yang tinggi maka semangat dan prestasi kerja akan semakin meningkat.

Atex Nitisemito (1991:8) berpendapat bahwa:

“Pada Prinsipnya turunnya semangat kerja disebabkan oteh ketidakpuasan

karyawan. Rasa tidak puas ini timbut karena tidak terpenuhinya kebutuhan

mereka, baik materi maupun non materi. Dengan turunnya semangat kerja

seorang karyawan secara tidak tangsung mempengaruhi turunnya

produktifitas kerja karyawan itu sendiri”.

Oteh sebab itu perusahaan dituntut untuk membuat kebijakan kompensasi

yang tepat dan di datamnya mengandung unsur keaditan sesuai dengan

kontribusinya.

Menurut Veithzat Rivai kompensasi merupakan:

“Satah satu petaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia yang

berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individuat

sebagai pertukaran datam metakukan tugas keorganisasian atau biaya

utama atas pekerjaan dan kesetiaan datam bisnis perusahaan pada abad ke"

(21)

Bab I Pendahutuan

Kompensasi finansiat terdiri dari kompensasi tangsung dan tidak tangsung.

Kompensasi tangsung terdiri dari pembayaran karyawan datam bentuk upah, gaji,

bonus atau komisi. Kompensasi tidak tangsung atau benefit terdiri dari semua

pembayaran yang tidak tercakup datam kompensasi finansiat tangsung yang

metiputi tiburan, berbagai macam asuransi, jasa seperti perawatan anak atau

kepedutian keagamaan. Penghargaan non finansiat seperti pujian, menghargai diri

sendiri dan pengakuan yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan,

produktivitas dan kepuasan.

Menurut Veithzat Rivai (2005:360) komponen"komponen kompensasi

dibagi menjadi:

1. Gaji

Adatah batas jasa datam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai

konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang

memberikan sumbangan tenaga dan pikiran datam mencapai tujuan

perusahaan. Atau, dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang

diteriman seseorang dari keanggotaannya datam sebuah perusahaan.

2. Upah

Merupakan imbatan finansiat tangsung yang dibayarkan kepada

karyawan berdasarkan jam kerja, jumtah barang yang dihasitkan atau

banyaknya petayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang

jumtahnya retatif tetap, besarnya ypah dapat berubah"ubah tergantung

(22)

Bab I Pendahutuan

3. Insentif

Merupakan imbatan tangsung yang dibayarkan kepana karyawan

karena kinerjanya metebihi standar yang ditentukan. Insentif

merupakan bentuk tain dari upah tangsung di tuar upah dan gaji yang

merupakan kompensasi tetap, yang biasa disebut kompensasi

berdasarkan kinerja ( !

4. Kompensasi tidak tangsung (" # !

Merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan

kebijakan perusahaan terhadapsemua karyawan sebagai upaya

meningkatkan kesejahteraan pada karyawan. Contohnya, berupa

fasititas"fasititas, seperti: asuransi"asuransi, tunjangan"tunjangan dan

uang pensiun.

Menurut Paut Pigors dan Chartes A. Myers (1982:387) membagi dua

datam hat pembayaran upah dan gaji, yaitu:

1. Pembayaran atas dasar waktu kerja (jam, hari, minggu, butan atau

tahun).

2. Pembayaran atas dasar hasit ketuaran yang ditentukan oteh harga atau

oteh waktu yang digunakan untuk menyetesaikan suatu harga atau

suatu unit.

Rancangan pertama dikenat sebagai “Rancangan kerja harian” atau

“Rancangan kerja waktu”, yaitu pembayaran upah sesuai dengan waktu yang

(23)

Bab I Pendahutuan

(insentif) atau “Rancangan kerja berpotongan”, sehingga dapat dikatakan apabita

karyawan diberikan insentif dapat merangsang motivasi kerja mereka.

Datam menetapkan kompensasi harus memperhatikan faktor"faktor

keaditan eksternat dan faktor"faktor keaditan internat perusahaan. Faktor keaditan

eksternat adatah faktor"faktor yang berada di tuar perusahaan, seperti: pasar

tenaga kerja, kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan serikat pekerja. Faktor"

faktor internat adatah faktor"faktor yang berada di datam perusahaan, seperti:

ukuran, umur, anggaran tenaga kerja perusahaan dan siapa yang ditibatkan untuk

membuat keputusan upah untuk organisasi.

Berkaitan dengan pemberian kompensasi yang adit dan tayak, J.Stacey

Adams (Donnety, Gibson, dan Ivancevich (1996:248)), mengatakan bahwa:

“Esensi dari teori keaditan adatah bahwa karyawan membandingkan upaya

dan imbatan mereka dengan karyawan tain datam situasi kerja yang sama”.

Teori keaditan ini didasarkan pada asumsi bahwa individu yang bekerja

datam rangka memperoteh imbatan dari organisasi, dimotivasi oteh suatu

keinginan dipertakukan adit dipekerjaannya. Keaditan dikatakan ada jika

karyawan menganggap bahwa rasio masukan mereka terhdapa hasit imbatan

sepadan dengan rasio dari karyawan tain. Ketidakaditan dikatakan bita ada resiko

tidak ekuivaten: rasio antara masukan dengan hasit bisa tebih besar atau tebih

kecit dibandingkan dengan tainnya.

Jika karyawan tetah merasa adit atas batas jasa yang diterimanya maka

mereka mengharapkan untuk dapat tetap bekerja pada perusahaan, karena setiap

saat persaingan datam dunia bisnis akan semakin sengit, maka perusahaan

(24)

Bab I Pendahutuan

kebijaksanaan dan sistem kompensasi yang tepat, untuk menjamin perusahaan

mampu menarik, mempertahankan dan memotivasi sumber daya manusia yang

berkuatitas tinggi.

Michaet Armstrong dan Heten Murtis (2003:8) mengatakan bahwa:

“Memotivasi semua anggota organisasi mutai dari tenaga kerja kasar di

pabrik sampai dewan direksi metatui kombinasi finansiat dan non finansiat

yang tepat”.

Kebijakan dan sistem kompensasi untuk setiap perusahaan dengan

tembaga pemerintah sipit memang berbeda datam beberapa aspek. Tujuan

didirikannya sebuah perusahaan sangat berbeda dengan tujuan mendirikan sebuah

tembaga sipit atau departemen pemerintah. Sistem kompensasi yang dipakai

antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang tain akan berbeda puta.

Tujuan utama yang dapat dicapai oteh sebuah perusahaan metatui

kebijakan dan sistem kompensasi yang tepat ada untuk menjamin bahwa

perusahaan mampu untuk menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan

yang berkuatitas tinggi. Dengan kebijakan dan sistem kompensasi yang tepat di

perusahaan maka akan semakin banyak sumber daya manusia yang berminat

untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Berdasarkan beberapa hat diatas, sebagai pemimpin dan manajer sebuah

perusahaan harus mengetahui tentang mengotah sistem kompensasi yang dipakai

oteh perusahaan agar tidak terjadi masatah. Kompensasi yang diberikan oteh

perusahaan kepada karyawan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan

(25)

Bab I Pendahutuan

keinginannya maka karyawan tersebut akan tebih termotivasi dan mempunyai

prestasi datam bekerja di perusahaan.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dirumuskan hipotesis

sebagai berikut: “Semakin baik mengotah sistem kompensasi, maka akan semakin

tinggi tingkat motivasi kerja karyawan”.

' () * & & & * & + )

' ()

Datam membuat karya itmiah penutis memitih untuk mengadakan

penetitian pada Perusahaan”X”, dimana perusahaan bergerak di bidang

garmen. Perusahaan”X” merancang dan memproduksi pakaian batita

sampai produk itu siap untuk dipasarkan kepada konsumen.

' &

' & $%

Metode yang digunakan oteh penutis adatah metode anatisis deskriptif

yaitu suatu penetitian yang menggambarkan, metukiskan, memaparkan

serta metaporkan kondisi objek penetitian atau variabet"variabet yang

ditetiti secara terstruktur, faktuat dan akurat mengenai fakta"fakta, sifat

serta hubungan antara variabet yang tetah ditetiti untuk diotah menjadi

suatu data yang setanjutnya data tersebut akan diotah dan dianatisis secara

statistik.

(26)

Bab I Pendahutuan

1. Pengumputan data sekunder

Adatah data yang diperoteh dengan membaca titeratur seperti buku"

buku, majatah dan studi pustaka yang bersifat teoritis yang

berhubungan dengan topik masatah yang akan dibahas yang diperoteh

setama metakukan penetitian perusahaan.

2. Pengumputan data primer

Adatah data yang diperoteh dari penetitian tapangan di perusahaan

yang menjadi objek penetitian guna untuk mendapatkan keterangan

dan informasi yang dibutuhkan setama penetitian. Cara yang

ditakukan:

• Wawancara, merupakan komunikasi tangsung dengan pihak"

pihak mempunyai wewenang di perusahaan datam

pengumputan data yang dibutuhkan oteh penutis.

• Kuesioner, membuat daftar pertanyaan tertutis mengenai

masatah yang ditetiti kepada karyawan yang bekerja pada

perusahaan sebagai responden, untuk mendapatkan jawaban

yang tertutis.

' & , $%

Teknik penentuan jumtah sampet yang digunakan oteh penetitian adatah

dengan sampet random atau sampet acak seperti yang dinyatakan oteh Suharsimi

Arikunto (1996:120"121) dimana penetitian memberi hak yang sama kepada

setiap subjek untuk memperoteh kesempatan yang dipitih sebagai sampet. Adapun

(27)

Bab I Pendahutuan

• Jika poputasi berjumtah kurang dari 100 orang maka semuanya

diambit sebagai sampet penetitian.

• Jika poputasi berjumtah tebih dari 100 orang maka jumtah sampet

yang diambit berdasarkan persentase 10% sampai dengan 15% atau

20% sampai dengan 25%.

' &

Setetah data yang dibutuhkan terkumput, penutis mengotah data tersebut

dan menganatisanya dengan menggunakan rumus anatisis koretasi Rank

Spearman, untuk mengetahui sejauh mana kekuatan hubungan variabet"

variabet yaitu hubungan antara variabet kompensasi sebagai ∑X dan

motivasi sebagai ∑Y.

1. Rumus koretasi rank spearman:

(28)

Bab I Pendahutuan

sehingga koretasi spearmen dapat dihitung sebagai berikut:

signifikan koefisien r, apakah berasosiasi datam poputasi yang diwakiti

sampet yang diambit, rumusnya:

2

Untuk hasit t yang positif:

• Jika t > batas nitai kritis, maka Hi diterima

(29)

Bab I Pendahutuan

Untuk mengetahui besarnya pengaruk, yaitu pengaruh kompensasi

terhadap motivasi karyawan, digunakan determinasi:

() * + x 100%

4. Jika rs bergerak antara "1 dan +1 ("1<rs>+1)

• Jika rs = "1 berarti terdapat hubungan yang positf

• Jika rs = +1 berarti terdapat hubungan yang negatif.

Untuk menentukan apakah Ho diterima atau ditotak yaitu dengan

membandingkan t hitung dengan t tabet.

Hipotesa

Ho: tidak ada pengaruh antara variabet X dan Y.

Hi: ada pengaruh antara variabet X dan Y.

Kriteria

• Ho ditotak = jika t hitung > t tabet berarti Hi diterima

• Ho ditotak = jika t hitung < t tabet berarti Hi ditotak.

' ! - &

Hasit dari mengotah data diuraikan dan ditetaah untuk memperoteh

(30)

Bab I Pendahutuan

• Gaji/upah sesuai dengan apa yang korbankan untuk perusahaan.

• Gaji/upah yang adit. • Insentif/bonus menarik. • Uang tembur sesuai dengan

harapan.

• Tunjangan yang diberikan perusahaan memberi rasa aman.

• Waktu istirahat yang cukup • Fasititas yang memadai

• Arus ketuar masuk karyawan

• Quatitas dan quantitas produk

Ordinat

. &

Lokasi penetitian adatah daerah observasi, yaitu daerah tempat diadakannya

penetitian. Adapun untuk kepentingan datam menyusun skripsi ini, penutis

(31)

Bab I Pendahutuan

/ , $

Adapun penutis sistematika penutisan skripsi yang penutis takukan adatah sebagai

berikut:

) 0

Penutis menggambarkan mengenai tatar betakang ditakukan penetitian ini,

mengingatkan di datam perusahaan yang ditetiti mengatami masatah tentang

motivasi karyawannya yang rendah sehingga terjadi kesenjangan antara apa yang

diharapkan dengan kenyataan yang terjadi diperusahaan. Datam Bab I ini, penutis

memberikan atasan pemitihan judut, tujuan dan kegunaannya ditakukan penetitian

bagi penutis secara pribadi dan untuk orang tain, kerangka pemikiran,

operasionatisasi variabet datam rangka memecahkan masatah tersebut.

) 0

Pada bab ini penutis berusaha menjabarkan dan memberikan gambaran mengenai

tandasan pemikiran dan pengertian dari kompensasi atau upah dan motivasi kerja

karyawan serta bagaimana hubungannya, yang diharapkan dapat digunakan

sebagai tandasan teori untuk membahas dan memecahkan masatah yang terjadi di

datam perusahaan tersebut.

) 0 () & & &

Pada bab ini berisi objek penetitian dari karya itmiah ini yaitu terhdap perusahaan

yang bergerak di bidang garmen yang secara konsisten menciptakan desain"desain

produk untuk memenangkan persaingan terutama dengan cara memperhatikan

sistem kompensasi sehingga karyawan akan merasa termotivasi datam bekerja dan

(32)

Bab I Pendahutuan

perusahaan, struktur organisasi dan aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan

penutisan karya itmiah ini. Penutis juga menjabarkan metode yang digunakan

untuk memperoteh data serta pengotahan data yang didapat. Diharapkan dengan

data yang tetah didapat serta dengan pengotahan data yang tepat maka akan dapat

diketahui apakah terdapat hubungan sistem kompensasi dengan motivasi kerja

karyawan.

) +0 $)

Pada bab ini memberikan gambaran mengenai hasit dan pembahasan dari

pengotahan data yang tetah dijabarkan pada bab sebetumnya yang digunakan

untuk memecahkan permasatahan yang dihadapi oteh perusahaan, dimana hasit

pengotahan ini merupakan respon dari karyawan perusahaan terhadap sistem

kompensasi yang sudah ada terhadap motivasi kerja karyawan. Disini dapat ditihat

puta hasit anatisis yang ditakukan penutis terhadap karyawan terutama yang

didapat dari kuesioner yang disebarkan kepada karyawan perusahaan yang ditetiti

sehingga diketahui probabititas antara sistem kompensasi terhadap motivasi kerja

karyawan.

) +0 " $% ,

Pada bab terakhir ini penutis memberikan suatu kesimputan dari hasit penetitian

serta memberikan saran"saran kepada perusahaan yang ditetiti, saran yang

diberikan penutis kepada perusahaan diharapkan dapat membantu perusahaan

untuk mengatasi masatah"masatah yang timbut akibat sistem kompensasi terhadap

(33)

Bab I Pendahutuan

penutis maka dapat membantu perusahaan untuk merancang sistem kompensasi

(34)

! " ###

$

%

&

'

(

)

(

!

% &

(35)

+ $ ,

-. ! / ' )

$ '

'

)

'

'

,

' "

! ' / '

)

0 ( /

, 1 )

2 3 '

/ '

4 ) 5 ) 6 7

,

(36)

+ $ ,

3

! ) /

'

8 )

' / '

$

) '

5 6 '

1 / '

. 8

,

/ '

9

'

'

: / '

&

(37)

+ $ ,

.2 /

' 9

'

'

/

(38)

! ! " ##$ ! % & '

( ) & )

) &

$ * +) , , - , , , (

. / 0 ! ,

1 , +& , 2 , (-- , 3

& , !4 ) 4 5 6

" ) !,7 /8" 5 #8$# 6

9 * 7 : ; +! % ' * : ! ( )

& &

* : 7 ' &3 , 3 , < ( = & .

!! % )

; 2 ( / ) = ! % (

!,7 /8"

= " " +! % ' * :

! ( 0 : ) 2(

" ' ! : * ## + * > , > ' (

(39)

# ! * ! ### ! % ' * :

! % > :

! / " < && (

! : ? ' ! . &&& +" ,

! ( 9 ! , : ) , & ,

$ . = +! % ( 1 7

1 '' +< @ ) 3 , 3

, ( ; . / : , 8" & ,

9 '' + < > > 3

( ) &

: * , ## +! % %

A > : / 7 A

; : / & +! % ' * : !

>

*! ! % A / . BBC&&& 4 '

! 2(8A& * A ## )

! % ' * : ! ( 0 : )

= ? ? ) > * 3 +" ,

! 2 - ( . / 0 !,7 /8"

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian hipotesis H 2 mengenai pengaruh konsentrasi kepemilikan pada pengungkapan modal intelektual menunjukkan nilai t sebesar 0,454 dengan signifikansi sebesar 0,651.

“ Penggerakan merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan. Maka kami selaku kepala madrasah senantiasa

[r]

Dengan berkonsentrasi pada kekuatan ritel modern tersebut, maka perusahaan dapat meningkatkan persentase tingkat keberhasilan peluncuran produk baru untuk obat herbal

[r]

terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti (Sukardi, 2012). Perlakuan atau

PENGEMBANGAN MEDIA INTERPRESTASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI WISATAWAN DI RUANG SEJARAH KEHIDUPAN MUSEUM GEOLOGI BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia

Therefore, it is important to conduct textbook evaluation based on some textbook evaluation criteria proposed by some experts in order to minimalize the drawbacks from