• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Perusahaan "X" - MCUrepository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Perusahaan "X" - MCUrepository"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

pula halnya dengan perekonomian yang semakin dituntut untuk terus berkembang

dan bertahan dalam dunia persaingan yang semakin global. Tantangan

menghadapi globalisasi antara lain berupa ketidakpastian sumber daya manusia.

Dengan adanya globalilasi menyadarkan kita dari keadaan proteksi dalam

menjalankan bisnis yang membuat kita tidak mandiri.

Sekarang para pengusaha harus mengkaji kembali strategi bisnis dan

mempersiapkan sumber daya manusianya untuk berpartisipasi perubahan dalam

dunia usaha. Pada umumnya manusia tidak menerima akan perubahan dan lebih

memilih “ ”, karena perubahan mengakibatkan ketidakpastian.

Tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan adalah mengubah ”pola pikir” baik

manajemen maupun karyawannya. Kita dituntut untuk berpikir dan bertindak

sebagai seorang wiraswasta dan perlu terus membekali diri dengan keahlian yang

diperlukan. Pola pikir untuk “mendapatkan jaminan pekerjaan” harus diganti

dengan pola pikir untuk “kemampuan agar dapat dikerjakan”.

Salah satu dampak kemajuan di bidang perekonomian adalah semakin

ketatnya persaingan dalam dunia usaha. Hal ini berarti bahwa berhasil atau

tidaknya suatu perusahaan dalam mengatasi persaingan akan sangat menentukan

(2)

dapat menutupi segala biaya"biaya operasionalnya untuk mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaannya. Dalam mempertahankan perusahaan

dihadapkan pada berbagai masalah yang semakin kompleks yang memerlukan

penanganan secara cermat, dimana pimpinan perusahaan harus memerhatikan

faktor"faktor yang mempengaruhi kelangsungan perusahaan tersebut. Ada dua

faktor yang mempengaruhi perusahaan yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor eksternal perusahaan adalah kekuatan"kekuatan utama di luar perusahaan

yang memiliki potensi untuk mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam

mencapai tujuannya. Faktor internal perusahaan adalah faktor"faktor atau kondisi

umum yang berada di dalam suatu perusahaan, yang mempengaruhi manajemen

perusahaan.

Perusahaan harus memperhatikan keterkaitan antara faktor"faktor tersebut,

dengan demikian perusahaan tersebut dituntut untuk mengelola perusahaan

dengan sebaik"baiknya, terutama pada bidang sumber daya manusia. Untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif dibutuhkan

motivasi, karena motivasi merupakan daya pendorong atau perangsang untuk

melakukan sesuatu. Setiap manusia mempunyai motivasi yang berbeda"beda.

Motivasi dapat dipengaruhi oleh latar belakang budaya, etnis, lingkungan,

pengalaman, harapan, keinginan, dan lain"lain.

Penggunaan sumber daya manusia merupakan suatu hal yang tidak dapat

dihindarkan dalam setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan

(3)

perusahaan tersebut. Semodern apapun perusahaan itu, sumber daya manusia

merupakan faktor yang penting yang tidak dapat diabaikan oleh perusahaan.

Perusahaan“X” adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

pakaian. Dimana dalam perusahaannya sering terjadi masalah pada sumber daya

manusia, seperti rendahnya motivasi kerja para karyawan. Itu dapat terlihat dari

tingkat absensi yang cukup tinggi, sering terjadinya keluar masuk karyawan, serta

kualitas dan kuantitas produknya sulit untuk mencapai target dengan sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Hal ini tentunya sangat

menghambat kelancaran aktivitas perusahaan. Dengan demikian perusahaan

diharapkan untuk dapat memperhatikan dan memahami faktor"faktor yang dapat

mendorong timbulnya motivasi kerja para karyawan.

Untuk mendorong motivasi para karyawan, maka perusahaan harus

memperhatikan kebutuhan dan keinginan karyawan. Apabila kebutuhan dan

keinginan karyawan dapat terpenuhi, maka meraka akan mendapatkan kepuasan

dan diharapkan akan dapat meningkatkan motivasi dalam bekerja.

Salah satu cara adalah melalui penerapan sistem manajemen yang

berbentuk nilai"nilai yang diperlukan, dan mengirimkan pesan yang jelas

mengenai hal ini kepada karyawannya. Perusahaan dapat mendesain sistem balas

jasa, yang menekankan pesan bahwa perusahaan memberikan penghargaan atas

prestasi kerja kepada karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Untuk

menekankan pesan yang disampaikan, perusahaan dapat membuat sistem balas

jasa, dimana resiko ditanggung bersama antara karyawan dan perusahaan,

(4)

memberikan kompensasi sebagai balas jasa yang diberikan karyawan pada

perusahaan itu, yang pada umumnya berupa gaji atau upah.

Masalah kompensasi harus mendapat perhatian khusus dari perusahaan,

karena menyangkut ke dua belah pihak, yaitu pihak perusahaan dan karyawan.

Bagi perusahaan, kompensasi tersebut dapat dipenuhi oleh kemampuan keuangan,

sedangkan bagi karyawan kompensasi yang diberikan memungkinkan

terpenuhinya kebutuhan dan keinginan dari karyawan itu sendiri, sehingga

karyawan tertarik untuk bekerja dan tetap bekerja di perusahaan. Oleh karena itu,

perusahaan terhadap kontribusi karyawan dalam proses produksi haruslah mampu

menarik orang yang berkualitas untuk bergabung dalam perusahaan,

mempertahankan karyawan agar tetap bekerja, memotivasi karyawan untuk

mencapai tingkat prestasi kerja yang tinggi, sehingga mampu meningkatkan

produktifitas perusahaan tersebut. Karyawan yang puas akan memiliki motivasi

kerja yang tinggi, berprestasi lebih baik sehingga pada akhirnya dapat membantu

kelancaran proses produksi.

Dalam pemberian kompensasi dapat berbentuk finansial dan nonfinansial.

Perusahaan harus bijaksana dalam menentukan dan melaksanakan sistem

kompensasi. Dalam arti perusahaan harus menetapkan suatu sistem kompensasi

yang mampu membantu para manajernya untuk mencapai tujuan perusahaan,

memuaskan karyawannya dan sistem kompensasi tersebut harus sesuai dengan

hukum dan peraturan yang berlaku. Perusahaan juga harus tepat dalam

menentukan jumlah dan jenis kompensasi yang diberikannya. Selain itu juga

(5)

Karena sistem kompensasi yang baik dapat merangsang timbulnya motivasi kerja

karyawan dan mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi karyawan.

Pada saat ini banyak sekali kasus terutama mengenai upah dan tunjangan

yang terjadi pada perusahaan"perusahaan besar, misalnya upah yang diberikan

oleh perusahaan tidak memenuhi standar yang ditetapkan atau tunjangan yang

diberikan perusahaan tidak seluruhnya. Hal"hal seperti ini dapat mengakibatkan

ketidakpuasan kerja yang dapat menurunkan motivasi kerja yang tentunya akan

sangat merugikan perusahaan.

Untuk mendorong motivasi para karyawannya, maka perusahaan perlu

memperhatikan kebutuhan"kebutuhan mereka. Apabila kebutuhan"kebutuhan

tersebut dapat terpenuhi, maka mereka akan mendapatkan kepuasan dan

diharapkan motivasi kerja akan meningkat.

Dengan demikian bahwa usaha untuk memelihara karyawan dan

mengurangi keluar masuknya karyawan serta memotivasi karyawan dalam bekerja

di perusahaan dapat dicapai dengan cara menerapkan kebijaksanaan kompensasi

yang memuaskan karyawannya. Agar efektif, semua sistem kompesasi tersebut

harus disampaikan kepada karyawan dengan jelas dan tepat. Banyak masalah yang

kita hadapi sekarang adalah karena ketidakjelasan informasi. Berdasarkan uraian

singkat ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

(6)

Suatu perusahaan yang bergerak di bidang garmen yang memerlukan banyak

tenaga kerja. Sistem kompensasi sebagai balas jasa/ kontribusi kerja yang telah

diberikan karyawan kepada perusahaan memegang peran yang sangat penting.

Seperti yang kita ketahui, setiap karyawan selalu menginginkan kompensasi yang

sesuai dengan kontribusi yang telah ia berikan pada perusahaan. Jika ada

kesempatan, ia akan memilih yang terbaik diantara kompensasi yang mungkin ia

peroleh. Oleh karena itu jika ada kesempatan yang lebih baik di perusahaan lain,

karyawan cenderung untuk pindah ke perusahaan lain tersebut. Tetapi bila seorang

karyawan telah memperoleh kompensasi yang sesuai dengan kontribusi yang telah

ia berikan dalam proses produksi, diharapkan ia akan memiliki motivasi kerja

yang tinggi di perusahaan. Di lain pihak, perusahaan ingin agar karyawan

memberikan kinerja atau prestasi yang maksimal. Salah satu caranya adalah

dengan memotivasi mereka untuk berprestasi. Apabila karyawan termotivasi dan

berprestasi, maka perusahaan pun akan mendapatkan peningkatan keuangan,

dimana sebagian keuntungan ini dapat dibagikan kepada karyawan dalam bentuk

kompensasi. Motivasi kerja ini dapat dicapai melalui berbagai macam cara,

misalnya dengan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan masih

banyak hal lainnya.

Kebijakan kompensasi merupakan hal yang sangat penting bagi

perusahaan dan karyawan. Bagi perusahaan kompensasi merupakan biaya yang

sebanding dengan hasil yang diterima, sedangkan bagi karyawan kompensasi

(7)

Dengan latar belakang masalah seperti diatas, maka penulis

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem kompensasi yang dijalankan oleh Perusahaan”X”?

2. Bagaimana respon karyawan terhadap kompensasi yang diberikan oleh

Perusahaan”X”?

3. Bagaimana tingkat motivasi kerja karyawan di Perusahaan”X”?

4. Sejauh manakah kompensasi mempengaruhi motivasi kerja karyawan

di Perusahan”X”?

Maksud dari penelitian ini adalah utnuk mengumpulkan data yang diperlukan

sebagai bahan dalam penyusunan skripsi Manajemen Sumber Daya Manusia pada

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yang

bertemakan “Kompensasi dan Motivasi”.

Adapun tujuan penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui mengenai pelaksanaan sistem kompensasi yang

dijalankan di Perusahaan”X”?

2. Untuk mengetahu respon karyawan terhadap kompensasi yang

diberikan oleh Perusahaan”X”?

3. Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan di Perusahaan”X”?

4. Mengetahui sejauh mana kompensasi mempengaruhi motivasi kerja

(8)

! "

Penulis berharap agar penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat berguna bagi

banyak pihak, antara lain:

1. Bagi perusahaan yang diteliti, penulis mengharapkan hasil

penelitian ini dapat berguna sebagai masukan yang berarti yang

dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk lebih meningkatkan

lagi hal"hal positif dalam perusahaan terutama mengenai sistem

kompensasi yang dapat meningkatkan motivasi karyawan.

2. Bagi penulis sendiri, penulis mengharapkan dengan melakukan

penelitian ini, penulis dapat lebih memahami dan menambah ilmu

pengetahuan di bidang sumber daya manusia terlebih lagi

mengenai sistem kompensasi yang berkaitan dengan motivasi kerja

dimana data dan informasi yang objektif diperoleh dari perusahaan.

3. Bagi masyarakat, penulis mengharapkan sebagai informasi tentang

sejauh mana teori manajemen yang diterapkan dalam praktek dapat

sesuai dengan kenyataan yang ada dalam hal kaitan antara

kompensasi dan motivasi kerja.

4. Bagi pihak"pihak lain, penulis mengharapkan hasil dari penelitian

ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk pengetahuan

dan memperluas wawasan mengenai peran kompensasi dalam

(9)

# " $ %&

Faktor sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan banyak menentukan

keberhasilan perusahaan dan merupakan sumber daya manusia yang sangat

penting serta tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh perkembangan teknologi.

Walaupun sekarang ini perkembangan teknologi sangat canggih tapi semua ini

tidak akan berguna apabila tidak ada manusia yang melaksanakannya, oleh karena

itu pihak perusahaan harus dapat memacu kerja karyawan agar kegiatan

perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

Setiap orang yang bekerja dengan menyumbangkan tenaga dan pikirannya

pada suatu perusahaan akan memperoleh imbalan atau balas jasa dari perusahaan

tempat dimana ia bekerja, oleh sebab itu perusahaan harus dapat memberikan

balas jasa yang sesuai agar dapat mendorong motivasi karyawannya yaitu dengan

memberikan kompensasi.

Sehubungan dengan ini Filippo (1989:341):

“Pada dasarnya seseorang bekerja pada suatu perusahaan mempunyai

motivasi untuk mendapatkan balas jasa (kompensasi baik secara finansial

maupun non finansial) yang akan digunakan untuk memenuhi

kebutuhannya dan untuk mencapai kepuasan, kehormatan, pengakuan dan

rasa untuk mencapai sesuatu yang diinginkan”.

Definisi motivasi menurut Robbins (1996:198):

“Motivasi adalah kemauan untuk mengerahkan upaya yang besar kearah

pencapaian tujuan oraganiasasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya

(10)

Dilihat dari kebutuhan manusia, Abraham H. Maslow (1980:44)

mengklasifikasikan kebutuhan sebagai berikut:

Yaitu kebutuhan akan keamanan, keselamatan, ketenangan, bebas dari

rasa takut, mendapatkan pekerjaan dan adanya peraturan yang

memberikan bimbingan serta pengarahan untuk bertindak.

Yaitu kebutuhan akan rasa diakui, diterima oleh masyarakat, rasa

memiliki dan kebutuhan sosial lainnya.

Yaitu kebutuhan akan penghargaan dan prestasi, dicintai atau diterima

oleh orang lain.

Yaitu kebutuhan akan penghargaan dan prestasi, dicintai atau diterima

orang lain.

Yaitu kebutuhan akan kepuasan, kebutuhan akan mewujudkan diri,

pencapaian cita"cita diri.

Hasil dari tugas atau pekerjaan yang telah dilakukan oleh seseorang akan

memperoleh kompensasi sebagai balas jasa. Kompensasi yang diberikan oleh

perusahaan diharapkan dapat memuaskan berbagai kebutuhan para pegawai,

(11)

Achmad S. Ruky (2005:5) mengatakan bahwa:

“Imbalan dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong motivasi hanya

bila diciptakan kebijakan dan sistem yang memberikan penghargaan

kepada prestasi kerja yang tinggi”.

Karyawan yang memiliki motivasi yang rendah akan dapat dilihat dari

sikapnya dalam menghadapi pekerjaan seperti turunnya semangat kerja, terlambat

datang dan tingkat absen yang tinggi. Sebaliknya jika karyawan mempunyai

motivasi yang tinggi maka semangat dan prestasi kerja akan semakin meningkat.

Alex Nitisemito (1991:8) berpendapat bahwa:

“Pada Prinsipnya turunnya semangat kerja disebabkan oleh ketidakpuasan

karyawan. Rasa tidak puas ini timbul karena tidak terpenuhinya kebutuhan

mereka, baik materi maupun non materi. Dengan turunnya semangat kerja

seorang karyawan secara tidak langsung mempengaruhi turunnya

produktifitas kerja karyawan itu sendiri”.

Oleh sebab itu perusahaan dituntut untuk membuat kebijakan kompensasi

yang tepat dan di dalamnya mengandung unsur keadilan sesuai dengan

kontribusinya.

Menurut Veithzal Rivai kompensasi merupakan:

“Salah satu pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia yang

berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual

sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian atau biaya

utama atas pekerjaan dan kesetiaan dalam bisnis perusahaan pada abad ke"

(12)

Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi langsung dan tidak langsung.

Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam bentuk upah, gaji,

bonus atau komisi. Kompensasi tidak langsung atau benefit terdiri dari semua

pembayaran yang tidak tercakup dalam kompensasi finansial langsung yang

meliputi liburan, berbagai macam asuransi, jasa seperti perawatan anak atau

kepedulian keagamaan. Penghargaan non finansial seperti pujian, menghargai diri

sendiri dan pengakuan yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan,

produktivitas dan kepuasan.

Menurut Veithzal Rivai (2005:360) komponen"komponen kompensasi

dibagi menjadi:

1. Gaji

Adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai

konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang

memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan

perusahaan. Atau, dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang

diteriman seseorang dari keanggotaannya dalam sebuah perusahaan.

2. Upah

Merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada

karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau

banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang

jumlahnya relatif tetap, besarnya ypah dapat berubah"ubah tergantung

(13)

3. Insentif

Merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepana karyawan

karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Insentif

merupakan bentuk lain dari upah langsung di luar upah dan gaji yang

merupakan kompensasi tetap, yang biasa disebut kompensasi

berdasarkan kinerja ( !

4. Kompensasi tidak langsung (" # !

Merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan

kebijakan perusahaan terhadapsemua karyawan sebagai upaya

meningkatkan kesejahteraan pada karyawan. Contohnya, berupa

fasilitas"fasilitas, seperti: asuransi"asuransi, tunjangan"tunjangan dan

uang pensiun.

Menurut Paul Pigors dan Charles A. Myers (1982:387) membagi dua

dalam hal pembayaran upah dan gaji, yaitu:

1. Pembayaran atas dasar waktu kerja (jam, hari, minggu, bulan atau

tahun).

2. Pembayaran atas dasar hasil keluaran yang ditentukan oleh harga atau

oleh waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu harga atau

suatu unit.

Rancangan pertama dikenal sebagai “Rancangan kerja harian” atau

“Rancangan kerja waktu”, yaitu pembayaran upah sesuai dengan waktu yang

(14)

(insentif) atau “Rancangan kerja berpotongan”, sehingga dapat dikatakan apabila

karyawan diberikan insentif dapat merangsang motivasi kerja mereka.

Dalam menetapkan kompensasi harus memperhatikan faktor"faktor

keadilan eksternal dan faktor"faktor keadilan internal perusahaan. Faktor keadilan

eksternal adalah faktor"faktor yang berada di luar perusahaan, seperti: pasar

tenaga kerja, kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan serikat pekerja. Faktor"

faktor internal adalah faktor"faktor yang berada di dalam perusahaan, seperti:

ukuran, umur, anggaran tenaga kerja perusahaan dan siapa yang dilibatkan untuk

membuat keputusan upah untuk organisasi.

Berkaitan dengan pemberian kompensasi yang adil dan layak, J.Stacey

Adams (Donnely, Gibson, dan Ivancevich (1996:248)), mengatakan bahwa:

“Esensi dari teori keadilan adalah bahwa karyawan membandingkan upaya

dan imbalan mereka dengan karyawan lain dalam situasi kerja yang sama”.

Teori keadilan ini didasarkan pada asumsi bahwa individu yang bekerja

dalam rangka memperoleh imbalan dari organisasi, dimotivasi oleh suatu

keinginan diperlakukan adil dipekerjaannya. Keadilan dikatakan ada jika

karyawan menganggap bahwa rasio masukan mereka terhdapa hasil imbalan

sepadan dengan rasio dari karyawan lain. Ketidakadilan dikatakan bila ada resiko

tidak ekuivalen: rasio antara masukan dengan hasil bisa lebih besar atau lebih

kecil dibandingkan dengan lainnya.

Jika karyawan telah merasa adil atas balas jasa yang diterimanya maka

mereka mengharapkan untuk dapat tetap bekerja pada perusahaan, karena setiap

saat persaingan dalam dunia bisnis akan semakin sengit, maka perusahaan

(15)

kebijaksanaan dan sistem kompensasi yang tepat, untuk menjamin perusahaan

mampu menarik, mempertahankan dan memotivasi sumber daya manusia yang

berkualitas tinggi.

Michael Armstrong dan Helen Murlis (2003:8) mengatakan bahwa:

“Memotivasi semua anggota organisasi mulai dari tenaga kerja kasar di

pabrik sampai dewan direksi melalui kombinasi finansial dan non finansial

yang tepat”.

Kebijakan dan sistem kompensasi untuk setiap perusahaan dengan

lembaga pemerintah sipil memang berbeda dalam beberapa aspek. Tujuan

didirikannya sebuah perusahaan sangat berbeda dengan tujuan mendirikan sebuah

lembaga sipil atau departemen pemerintah. Sistem kompensasi yang dipakai

antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain akan berbeda pula.

Tujuan utama yang dapat dicapai oleh sebuah perusahaan melalui

kebijakan dan sistem kompensasi yang tepat ada untuk menjamin bahwa

perusahaan mampu untuk menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan

yang berkualitas tinggi. Dengan kebijakan dan sistem kompensasi yang tepat di

perusahaan maka akan semakin banyak sumber daya manusia yang berminat

untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Berdasarkan beberapa hal diatas, sebagai pemimpin dan manajer sebuah

perusahaan harus mengetahui tentang mengolah sistem kompensasi yang dipakai

oleh perusahaan agar tidak terjadi masalah. Kompensasi yang diberikan oleh

perusahaan kepada karyawan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan

(16)

keinginannya maka karyawan tersebut akan lebih termotivasi dan mempunyai

prestasi dalam bekerja di perusahaan.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dirumuskan hipotesis

sebagai berikut: “Semakin baik mengolah sistem kompensasi, maka akan semakin

tinggi tingkat motivasi kerja karyawan”.

' () * & & & * & + )

' ()

Dalam membuat karya ilmiah penulis memilih untuk mengadakan

penelitian pada Perusahaan”X”, dimana perusahaan bergerak di bidang

garmen. Perusahaan”X” merancang dan memproduksi pakaian balita

sampai produk itu siap untuk dipasarkan kepada konsumen.

' &

' & $%

Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode analisis deskriptif

yaitu suatu penelitian yang menggambarkan, melukiskan, memaparkan

serta melaporkan kondisi objek penelitian atau variabel"variabel yang

diteliti secara terstruktur, faktual dan akurat mengenai fakta"fakta, sifat

serta hubungan antara variabel yang telah diteliti untuk diolah menjadi

suatu data yang selanjutnya data tersebut akan diolah dan dianalisis secara

statistik.

(17)

1. Pengumpulan data sekunder

Adalah data yang diperoleh dengan membaca literatur seperti buku"

buku, majalah dan studi pustaka yang bersifat teoritis yang

berhubungan dengan topik masalah yang akan dibahas yang diperoleh

selama melakukan penelitian perusahaan.

2. Pengumpulan data primer

Adalah data yang diperoleh dari penelitian lapangan di perusahaan

yang menjadi objek penelitian guna untuk mendapatkan keterangan

dan informasi yang dibutuhkan selama penelitian. Cara yang

dilakukan:

• Wawancara, merupakan komunikasi langsung dengan pihak"

pihak mempunyai wewenang di perusahaan dalam

pengumpulan data yang dibutuhkan oleh penulis.

• Kuesioner, membuat daftar pertanyaan tertulis mengenai

masalah yang diteliti kepada karyawan yang bekerja pada

perusahaan sebagai responden, untuk mendapatkan jawaban

yang tertulis.

' & , $%

Teknik penentuan jumlah sampel yang digunakan oleh penelitian adalah

dengan sampel random atau sampel acak seperti yang dinyatakan oleh Suharsimi

Arikunto (1996:120"121) dimana penelitian memberi hak yang sama kepada

setiap subjek untuk memperoleh kesempatan yang dipilih sebagai sampel. Adapun

(18)

• Jika populasi berjumlah kurang dari 100 orang maka semuanya

diambil sebagai sampel penelitian.

• Jika populasi berjumlah lebih dari 100 orang maka jumlah sampel

yang diambil berdasarkan persentase 10% sampai dengan 15% atau

20% sampai dengan 25%.

' &

Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, penulis mengolah data tersebut

dan menganalisanya dengan menggunakan rumus analisis korelasi Rank

Spearman, untuk mengetahui sejauh mana kekuatan hubungan variabel"

variabel yaitu hubungan antara variabel kompensasi sebagai ∑X dan

motivasi sebagai ∑Y.

1. Rumus korelasi rank spearman:

(19)

= − 12 3

$

Dimana t menunjukan jumlah rank kembar atau sama dari penelitian,

sehingga korelasi spearmen dapat dihitung sebagai berikut:

signifikan koefisien r, apakah berasosiasi dalam populasi yang diwakili

sampel yang diambil, rumusnya:

2

Untuk hasil t yang positif:

• Jika t > batas nilai kritis, maka Hi diterima

(20)

Untuk mengetahui besarnya pengaruk, yaitu pengaruh kompensasi

terhadap motivasi karyawan, digunakan determinasi:

() * + x 100%

4. Jika rs bergerak antara "1 dan +1 ("1<rs>+1)

• Jika rs = "1 berarti terdapat hubungan yang positf

• Jika rs = +1 berarti terdapat hubungan yang negatif.

Untuk menentukan apakah Ho diterima atau ditolak yaitu dengan

membandingkan t hitung dengan t tabel.

Hipotesa

Ho: tidak ada pengaruh antara variabel X dan Y.

Hi: ada pengaruh antara variabel X dan Y.

Kriteria

• Ho ditolak = jika t hitung > t tabel berarti Hi diterima

• Ho ditolak = jika t hitung < t tabel berarti Hi ditolak.

' ! - &

Hasil dari mengolah data diuraikan dan ditelaah untuk memperoleh

(21)

' (% & + )

• Gaji/upah sesuai dengan apa yang korbankan untuk perusahaan.

• Gaji/upah yang adil. • Insentif/bonus menarik. • Uang lembur sesuai dengan

harapan.

• Tunjangan yang diberikan perusahaan memberi rasa aman.

• Waktu istirahat yang cukup • Fasilitas yang memadai

• Arus keluar masuk karyawan • Qualitas dan quantitas produk

Ordinal

. &

Lokasi penelitian adalah daerah observasi, yaitu daerah tempat diadakannya

penelitian. Adapun untuk kepentingan dalam menyusun skripsi ini, penulis

(22)

/ , $

Adapun penulis sistematika penulisan skripsi yang penulis lakukan adalah sebagai

berikut:

) 0

Penulis menggambarkan mengenai latar belakang dilakukan penelitian ini,

mengingatkan di dalam perusahaan yang diteliti mengalami masalah tentang

motivasi karyawannya yang rendah sehingga terjadi kesenjangan antara apa yang

diharapkan dengan kenyataan yang terjadi diperusahaan. Dalam Bab I ini, penulis

memberikan alasan pemilihan judul, tujuan dan kegunaannya dilakukan penelitian

bagi penulis secara pribadi dan untuk orang lain, kerangka pemikiran,

operasionalisasi variabel dalam rangka memecahkan masalah tersebut.

) 0

Pada bab ini penulis berusaha menjabarkan dan memberikan gambaran mengenai

landasan pemikiran dan pengertian dari kompensasi atau upah dan motivasi kerja

karyawan serta bagaimana hubungannya, yang diharapkan dapat digunakan

sebagai landasan teori untuk membahas dan memecahkan masalah yang terjadi di

dalam perusahaan tersebut.

) 0 () & & &

Pada bab ini berisi objek penelitian dari karya ilmiah ini yaitu terhdap perusahaan

yang bergerak di bidang garmen yang secara konsisten menciptakan desain"desain

produk untuk memenangkan persaingan terutama dengan cara memperhatikan

sistem kompensasi sehingga karyawan akan merasa termotivasi dalam bekerja dan

(23)

perusahaan, struktur organisasi dan aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan

penulisan karya ilmiah ini. Penulis juga menjabarkan metode yang digunakan

untuk memperoleh data serta pengolahan data yang didapat. Diharapkan dengan

data yang telah didapat serta dengan pengolahan data yang tepat maka akan dapat

diketahui apakah terdapat hubungan sistem kompensasi dengan motivasi kerja

karyawan.

) +0 $)

Pada bab ini memberikan gambaran mengenai hasil dan pembahasan dari

pengolahan data yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya yang digunakan

untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan, dimana hasil

pengolahan ini merupakan respon dari karyawan perusahaan terhadap sistem

kompensasi yang sudah ada terhadap motivasi kerja karyawan. Disini dapat dilihat

pula hasil analisis yang dilakukan penulis terhadap karyawan terutama yang

didapat dari kuesioner yang disebarkan kepada karyawan perusahaan yang diteliti

sehingga diketahui probabilitas antara sistem kompensasi terhadap motivasi kerja

karyawan.

) +0 " $% ,

Pada bab terakhir ini penulis memberikan suatu kesimpulan dari hasil penelitian

serta memberikan saran"saran kepada perusahaan yang diteliti, saran yang

diberikan penulis kepada perusahaan diharapkan dapat membantu perusahaan

untuk mengatasi masalah"masalah yang timbul akibat sistem kompensasi terhadap

(24)

penulis maka dapat membantu perusahaan untuk merancang sistem kompensasi

Gambar

Tabel 1.1 Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya yang terdapat di wilayah Kabupaten Pohuwato berupa Hutan Lindung. Kawasan hutan lindung di

Hasil pengujian hipotesis H 2 mengenai pengaruh konsentrasi kepemilikan pada pengungkapan modal intelektual menunjukkan nilai t sebesar 0,454 dengan signifikansi sebesar 0,651.

“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan, (jalan kebajikan dan jalan kejahatan)”. Jadi defini akhlak merupakan suatu sistem yang melekat pada individu yang

Dari grafik dan data di atas dapat dilihat bahwa pada pengeringan yang dilakukan dalam model oven pengering sistem rak, pengurangan kadar air lebih cepat terjadi pada rak

Seperti telah disinggung di depan diagram interaksi kolom komposit yang menerima beban aksial dan lentur satu arah pada suatu penampang dengan dimensi tertentu dapat

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam

Sehingga pada bedong bayi, bayi yang diberikan bedong yang terlalu ketat dan dalam waktu yang lama akan menghambat gerakan reflek primitifpada bayi, terutama

Pemikiran seperti ini (perang tanpa politik) sama sekali tidak terpikir oleh para komandan jihad modern. Dan menurut saya sebuah tindakan yang kurang tepat jika