• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG YANG DIPADUKAN DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN & GARIS SINGGUNG LINGKARAN DI KELASVIII MTSN 2 MEDAN TAHUN AJARAN2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG YANG DIPADUKAN DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN & GARIS SINGGUNG LINGKARAN DI KELASVIII MTSN 2 MEDAN TAHUN AJARAN2013/2014."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Devi Handayani Harahap NIM 408311009

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG YANG DIPADUKAN DENGAN METODE RESITASI UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN

&GARIS SINGGUNG LINGKARAN DI KELASVIII MTsN 2 MEDAN

TAHUN AJARAN2013/2014

Devi Handayani Harahap (NIM. 408311009) ABSTRAK

Masalah yang diteliti dalam penlitian ini adalah meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas VIII MTsN 2 Medan dengan menggunakan model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode resitasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII MTsN 2 Medan pada pokok bahasan lingkaran dan garis singgung lingkaran.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-7 MTsN 2 Medan yang berjumlah 44 siswa. Penentuan subjek penelitian diperoleh berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti. Dimana saat observasi, banyak siswa memiliki motivasi belajar yang kurang baik, sehingga peniliti berupaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode resitasi.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 3 kali pertemuan dan masing-masing pertemuan selama 40 menit. Dalam setiap siklus akan diberikan tes motivasi untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa. Dari hasil tes motivasi pada observasi awal yang diberikan kepada 44 siswa diperoleh nilai rata-rata persentase motivasi belajar sebesar 45,20%. Setelah dilakukan tindakan menggunakan model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan resitasi berbantuan alat peraga dan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) pada siklus I diperoleh nilai rata-rata presentase motivasi belajar sebesar 62,66%. Karena peningkatan motivasi belajar siswa belum mencapai 75% maka dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II tindakan diperbaiki dengan menggunakan model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode resitasi berbantuan media pembelajaran yang lebih menarik seperti infocus, laptop dan Lembar Kerja Siswa (LKS) diperoleh nilai rata-rata presentase motivasi belajar siswa sebesar 79,92%, sehingga peningkatan motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 17,26%.

(3)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

2.1.1 Model Pembelajaran Langsung 7

2.1.2 Metode Resitasi 9

2.1.3 Pemadu Padanan Model Pembelajaran Langsung

dan Metode Resitasi 12

2.1.4 Meningkatkan Motivasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Langsung yang Dipadukan dengan

Metode Resitasi 17

2.1.5 Motivasi Siswa 18

2.2 Kerangka Konseptual 23

2.3 Hipotesis Tindakan 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian 25

3.2. Subjek Penelitian 25

3.3. Jenis Penelitian 25

3.4. Definisi Operasional 25

3.5. Data dan Sumber Data 25

3.6. Prosedur Penelitian 26

3.7. Indikator Kinerja 29

(4)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 31

4.1.1. Hasil Penelitian Siklus I 31

4.1.1.1 Permasalahan 31

4.1.1.2 Perencanaan Tindakan 32

4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan 33

4.1.1.4 Observasi 34

4.1.1.5 Analisis Data Hasil Siklus I 34

4.1.1.5.1 Hasil Tes Motivasi 34

4.1.1.5.2 Hasil Observasi 36

4.1.1.6 Refleksi 39

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II 40

4.1.2.1 Permasalahan 40

4.1.2.2 Perencanaan Tindakan 41

4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan 42

4.1.2.4 Observasi 43

4.1.2.5 Analisis Data Hasil Siklus II 44

4.1.2.5.1 Hasil Tes Motivasi 44

4.1.2.5.2 Hasil Observasi 46

4.1.2.6 Refleksi 49

4.2 Diskusi Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 56

5.2 Saran 56

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Fase dan Peran Guru dalam Model Pembelajaran Langsung 8 Tabel 3.1 Sintaks dan Peran Guru dalam Pemadu Padanan Model 12

Pembelajaran Langsung dan Metode Resitasi

Tabel 3.2 Persentase indikator kinerja dilihat dari aspek motivasi 29 Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Observasi 30 Tabel 4.1 Deskripsi Nilai Persentase Tes Motivasi I 35 Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan

Pembelajaran pada Siklus I 36 Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Observasi Siswa dalam Melaksanakan

Pembelajaran pada Siklus I 38 Tabel 4.4 Deskripsi Peningkatan Nilai Peresentase Motivasi Belajar

Siswa pada Siklus II 44

Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan

Pembelajaran pada Siklus II 46 Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Observasi Siswa dalam Melaksanakan

(6)

ix

DAFTAR GAMBAR

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (RPP I) Siklus I 60 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (RPP II) Siklus I 68 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III (RPP III) Siklus I 75 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (RPP I) Siklus II 81 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (RPP I) Siklus II 87 Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III (RPP I) Siklus II 95

Lampiran 7. Kisi-Kisi Tes Motivasi 102

Lampiran 8. Tes Motivasi Awal 104

Lampiran 9. Tes Motivasi I 108

Lampiran 10. Tes Motivasi II 112

Lampiran 11. Lembar Aktivitas Siswa I (LAS I) Siklus I 116 Lampiran 12. Lembar Aktivitas Siswa II (LAS II) Siklus I 117 Lampiran 13. Lembar Aktivitas Siswa III (LAS III) Siklus I 118 Lampiran 14. Lembar Kerja Siswa I (LKS I) Siklus II 119 Lampiran 15. Lembar Kerja Siswa II (LKS II) Siklus II 121 Lampiran 16. Lembar Kerja Siswa III (LKS III) Siklus II 123

Lampiran 17. Data Mentah Tes Motivasi Awal 126

Lampiran 18. Data Mentah Tes Motivasi I 127

Lampiran 19. Data Mentah Tes Motivasi I 128

Lampiran 20. Lembar Observasi Guru I Siklus I 129

Lampiran 21. Lembar Observasi Guru II Siklus I 131

Lampiran 22. Lembar Observasi Guru III Siklus I 133

Lampiran 23. Lembar Observasi Guru I Siklus II 135

Lampiran 24. Lembar Observasi Guru II Siklus II 137 Lampiran 25. Lembar Observasi Guru III Siklus II 139 Lampiran 26. Lembar Observasi Kegiatan Siswa I Siklus I 141 Lampiran 27. Lembar Observasi Kegiatan Siswa II Siklus I 143 Lampiran 28. Lembar Observasi Kegiatan Siswa III Siklus I 145 Lampiran 29. Lembar Observasi Kegiatan Siswa I Siklus II 147 Lampiran 30. Lembar Observasi Kegiatan Siswa II Siklus II 149 Lampiran 31. Lembar Observasi Kegiatan Siswa III Siklus II 151

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses pendewasaan anak didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara guru dan siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Macmud (Uno,2011:138) yang mengatakan bahwa “proses pendidikan dilakukan oleh pendidik dengan sadar, sengaja dan penuh tanggung jawab untuk membawa anak didik menjadi dewasa jasmaniah dan rohaniah maupun dewasa sosial sehingga kelak menjadi orang yang mampu melakukan tugas-tugas jasmaniah maupun berpikir, bersikap, berkemauan secara dewasa, dan dapat hidup wajar selamanya serta berani bertanggung jawab atas sikap dan perbuatannya kepada orang lain.

Dari pendapat tersebut maka guru dan siswa merupakan inti dari proses pendidikan, sedangkan tujuan, alat dan lingkungan lebih bersifat pengarah, penunjangdan prasarana. Interaksi guru dan siswa disebut proses belajar mengajar. Belajar biasanya dikhususkan pada siswa sedangkan mengajar ditunjukkan pada guru dan siswa disebut proses belajar mengajar.

Aliran costructivisme yang dikembangkan dari psikologi kognitif menekankan teorinya bahwa siswa amat berperan dalam menemukan ilmu baru. Menurut Dede Rosada (Istarini, 2010:89) constructivisme adalah aliran yang mengembangkan pandangan tentang belajar yang menekankan pada empat komponen kunci yaitu :

1. Siswa membangun pemahamannya sendiri dari hasil mereka belajar bukan karena disampaikan pada mereka

2. Pelajaran baru sangat tergantung pada pelajaran sebelumnya 3. Belajar dapat ditingkatkan dengan interaksi sosial

(9)

Dari pendapat di atas, diketahui bahwa penugasan atau yang disebut juga resitasi merupakan salah satu komponen yang dapat meningkatkan kebermaknaan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengkaji secara mendetail tentang penggunaan metode resitasi atau penugasan dalam pembelajaran matematika.

Penugasan dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata pelajaran tertentu, atau satu perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran. Dapat juga berupa tugas tertulis atau tugas lisan yang lain, dapat ditugaskan untuk mengumpulkan sesuatu, membuat sesuatu, mengadakan observasi terhadap sesuatu

Hanya diharapkan bila guru telah memberikan tugas pada siswa, hari berikutnya harus di cek apakah sudah dikerjakan atau belum. Kemudian perlu dievaluasi, karena akan memberi motivasi belajar siswa. Tugas itu dapat juga berupa perintah, kemudian siswa mempelajari bersama teman sendiri dan menyususn laporan/resume. Esok harinya laporan itu dibacakan di depan kelas dan didiskusikan dengan siswa seluruh kelas. Sistem tugas semacam ini disebut resitasi.

Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Slameto (1990:115) bahwa :

“Metode resitasi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan diluar jadwal sekolah dalam rentangan waktu tertentu dan hasilnya harus dipertanggungjawabkan kepada guru”.

(10)

3

motivasi dapat dikatakan sebagai suatu keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Memberikan motivasi kepada seseorang siswa,berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap awalnya akan menyebabkan si subjek belajar merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan kegiatan belajar.

Ada beberapa aspek motivasi belajar matematika siswa yang dilihat dari beberapa ciri-ciri motivasi :

1. Minat dan semangat terhadap belajar matematika

2. Tekun dan ulet dalam menghadapi kesulitan dan tugas matematika

3. Rasa senang dalam mengerjakan tugas dan mencari serta memecahkan soal-soal yang diberikan oleh guru

4. Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru 5. Lebih senang bekerja mandiri

6. Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya

Setelah dilakukan tes motivasi kepada siswa MTsN 2 Medan, diperoleh pendapat siswa mengenai pengerjaan tugas matematika. Melalui 44 siswa di kelas VII-7 MTsN 2 Medan, diketahui bahwa 45,2% siswa memiliki motivasi yang baik terhadap pelajaran matematika.

(11)

Dari tiap aspek motivasi diatas memiliki beberapa indikator yang dapat menunjukkan beberapa masalah yang timbul dalam pembelajaran. Dimana indikator-indikator tiap aspek akan diuraikan pada tinjauan teoritis. Beberapa masalah yang tampak, diantara lain adalah banyak siswa yang kurang menyukai matematika sebab dianggap sulit, kurang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas, dan masih banyak siswa yang mengerjakan tugas dengan melihat/mencontek hasil kerja temannya, sehingga tidak mampu mempertanggung jawabkan isi tugasnya.

Untuk mengatasi persoalan di atas, maka salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode resitasi. Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian tentang hal tersebut sehingga penggunaan model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode resitasi dapat digunakan secara efektif dan efisien.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan metode resitasi adalah metode pemberian tugas yang berfungsi untuk memberikan penguatan kepada pelajaran dikelas, dengan kegiatan melaksanakan tugas, siswa aktif belajar dan terangsang untuk meningkatkan motivasi sejalan dengan itu hasil belajar juga menjadi lebih baik.

Mengacu pada latar belakang peneliti diatas dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Langsung Yang Dipadukan Dengan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Lingkaran dan garis singgung lingkaran Di Kelas VIII Semester 2 MTsN 2 Medan Tahun Ajaran 2013/2014”

1.2 Identifikasi Masalah

1. Matematika dianggap mata pelajaran yang sulit

2. Siswa kurang sungguh-sungguh mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru kepadanya

3. Adanya siswa yang mengerjakan tugas dengan menyontek/mencontoh dari temannya

(12)

5

1.3 Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “ Menggunakan model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode resitasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII MTsN 2 Medan tahun ajaran 2013/2014 pada materi lingkaran dan garis singgung lingkaran”

1.4 Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah 1. Apakah model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode

resitasi mampu meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi lingkaran dan garis singgung lingkaran?

2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran langsung yang dipadu dengan metode resitasi pada materi ingkaran dan garis singgung lingkaran di kelas VIII MTsN 2 Medan dilihat berdasarkan siklus ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode resitasi mampu meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi lingkaran dan garis singgung lingkaran 2. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa

melalui model pembelajaran langsung yang dipadu dengan metode resitasi pada materi ingkaran dan garis singgung lingkaran di kelas VIII MTsN 2 Medan dilihat berdasarkan siklus

1.6 Manfaat Penelitian

(13)

lingkaran melalui model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode resitasi

2. Bagi siswa, melalui pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode resitasi dapat terbinanya sikap belajar positif yaitu kreatif, mandiri dan bertanggung jawab 3. Bagi peneliti, dapat menjadi masukan bagi peneliti berikutnya

(14)

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode resitasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII-7 MTsN 2 Medan. Upaya yang dilakukan peneliti pada pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa selain penerapan dari sintaks model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode resitasi, juga menggunakan media dan alat peraga dalam proses pembelajaran.

2. Berdasarkan tes motivasi, peningkatan motivasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode resitasi melampaui target penelitian (kategori baik). Dan berdasarkan observasi kegiatan siswa, motivasi belajar siswa meningkat dengan kategori baik.

5.2 SARAN

Adapun saran-saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Kepada guru matematika kelas VIII MTsN 2 Medan diharapkan menerapkan model pembelajaran langsung yang dipadukan dengan metode resitasi dengan memberikan tugas ataupun soal-soal yang sesuai dengan kemampuan siswa yang disertai dengan dorongan agar siswa lebih bersemangat dan berikanlah tugas lanjutan seperti pekerjaan rumah (PR) sebagai pengulangan untuk menguatkan pemahaman siswa dan motivasi belajar siswa dapat meningkat.

(15)

melatih dan membantu siswa dalam menyelesaikan soal – soal matematika.

(16)

58

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Astuti, Anna Yuni, Ngapiningsih dan Nur Aksin, (2010), Buku Panduan Pendidikan Matematika Untuk SMP/MTs, Penerbit JePe Press Media Utama, Surabaya

Awan, Amri, (2008), http ://amriawan.blogspot.com/2008/12/penerapan-metode-resitasi-terhadap.html (diakses 02 April 2012)

Wina,Yanti dan Isnaini, (2011),http : //pandidikan.blogspot.com/2011/03/metode-resitasi-2.html (diakses 02 April 2012)

Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

FMIPA Unimed, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA Medan, Unimed, Medan.

Gunawan, Dedy, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Menggunakan LKS Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Turunan Fungsi Kelas XI IPA Medan, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan (Tidak Diterbitkan)

Harahap, Anita, (2012), Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Pada Siswa MTs Al-Washliyah Tembung Tahun Ajaran 2011/2012 Medan, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan (Tidak Diterbitkan)

Istarini, (2011),Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Media Persada, Medan Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni, (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya

Untuk SMP/ MTs kelas VIII, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Roestiyah, (2008),Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali

(17)

Siahaan, Sahat, (2010), Penerapan Model BelajarKooperatif yang Berorientasi Pada Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Matematika Diskrit II, Medan

Turmidi., (2008). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika, Penerbit Cita Pustaka, Jakarta

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta

Gambar

Tabel 2.1Fase dan Peran Guru dalam Model Pembelajaran Langsung
Gambar 4.1 Diagram nilai rata-rata persentase tes motivasi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi penggunaan lahan sebelum dan sesudah pembangunan Jalan Arteri Primer Tohpati-Kusamba, mengetahui zonasi penggunaan

Sejalan dengan itu, Yuswar dan Mulyadi (2005) menyatakan, utang memang diperlukan pada tingkat yang wajar dan penambahan utang akan memberikan dampak positif terhadap

Pengumpul an Data Instru men Sumber Data Keteram pilan Berbicara Lafal Menggambar kan kemampuan anak dalam melafalkan bunyi-bunyi bahasa, (sulit dipahami muncul

Konduksi termal merupakan suatu fenomena transport dimana perbedaan temperatur menyebabakan transfer energi termal dari satu daerah benda panas ke daerah yang lain dari

Joidenkin jäsenvaltioiden päämiehet pyrkivät turvallistamaan liuskekaasun hyödyntämistä Euroopan unionin alueella, mutta komission teksteistä näitä uhkakuvia Venäjän

ditumbuhi pada daerah yang telah di kontaminasi oleh jamur lain, sedangkan pada perlakuan menggunakan promol miselium tumbuh dengan baik tingkat kontaminasinya

Peran masyarakat terdiri dari: penyediaan lahan, penyandang dana, pemberi masukan dalam penentuan lokasi, identifikasi potensi, kerjasama dalam penelitian dan pengembangan,

Menurut Acep (2011:4), asset (Aset) adalah barang, yang dalam pengertian hukum disebut benda, yang terdiri dari benda tidak bergerak dan benda bergerak, baik yang berwujud