__ikiran
Rakyat
o
Sen;n123
17
18
19
OJan
8Peb
.
Selasa
0
Rabu
0
Kam;s0
Jumat
4 5 6 7 8 9 10 11 20 21 22
@
24 25 26o
Mar OApr
OMel
OJun
OJul
0 Ags
o Sabtu 0 M;nggu
12 13 14 15 16 27 28 29 30 31
OSep OOkt ONov ODes
Menabung
& Hidup
Boros
Oleh ASEP SUMARYANA
G
ERAKANmenabung Indonesia dilun-eurkan presiden de-ngan produk "Tabunganku" ("PR", 21/2). Beragam program menabung yang dulu pemah digagas banyak bank, diku-atkan kembali: dengan gerakan ini. Kabamya, dari sekitar 138 juta penduduk dewasa Indone-sia, 80 juta di antaranya tidak memiliki tabungan di bank. Bisa jadi, jumlah tersebut terns meningkat sejalan dengan tingkat kesusahan hidup dan keborosan hidup meningkat serta tingkat kepercayaan akan pelayanan bank, yang semakin menurun terhadap nasabah ke-eil.Gerakan tersebut diawali ke-sadaran pemerintah akan be-samya kontribusi nasabah ke-eil, terhadap eadangan dana domestik seperti diungkapkan presiden. Katanya, jika sete-ngahnya dari delapan puIuh ju-ta menabung dengan saldo minimal Rp 100.000 per orang, eadangan dana do-mestik akan bertambah sekitar Rp 4 triliun dan akan menjadi empat puluh triliun, jika ta-bungannya mencapai Rp 1juta per orang. Mungkinjuga asum" si tersebut didasari pertim-bingan bahwa dana nasabah keeil seringkali mengendap tanpa ditarik, jika tidak menda-pat keperluan yang mendesak.
.Namun, kondisi itu adalah zamannya pemindahan mena-bung dari bawah kasur ke lem-baga perbankan. Pertimbangan
presiden pun sering kali tidak
eoeok dengan
perhitungan
bank, yang sering menguras
penabung keeil dengan biaya
administrasi atau tingkat
peng-hargaan
kepada
kelompok
penabung ini lebih rendah
ke-timbang penabung kakap yang
lalu lintas uangnya tinggi.
Per-lakuan diskrlminatif ini
mem-buat gerakan menabung
seper-ti Tabanas dan Taska yang
di-gelorakan tiga puluh tahun
si-lam semakinsurnt
popuIaritas-nya.
Perubahan
perilaku
Kehidupan masyarakat
tam-
paknyamengubahpersepsiter-hadap menabung.
DahuIulum-bung padi di perdesaan untuk
menabung persediaan natura
sepanjang musim. Kini,
lum-bung semaeam itu hampir
sir-na. Padi pun sudah jarang
dibawa ke rnmah,
karena
pengijon sudah. siap
menam-pung hasil panen. Tidaksedikit
juga petani penghasil harns membayar utangnya kepada pi-hak lain. Mungkin saja utang tersebut bekas kredit motor, mobil, atau bahkan kartu kre-dit.
Ditambah dikriminasi per-lakuan bank kepada penabung keeil, semangat menabung pun terns menurnn sejalan dengan prestise memiliki kartu kredit. Prestise ini ditawarkan pro-dusen kartu kredit kepada ca-Ion konsumennya. Dampak-nya, selain seseorang bisa me-miliki kartu kredit lebih dari satu, juga tidak sedikit yang terpaksa "diteror" debt
collec-tor.
Masuk aka}jika alasan
peng-.
gunaan kartu kredit adalah
hidup suIit, untuk foya-foya, gi-la 1;>egi-lanja,serta pinjam-mem-injam daQ modal bisnis. Pe-rnbahan perilaku boros ini, bisa mengganggu gerakan mena-bung. Upaya mengembalikan wibawa menabung, tampaknya perlu dilakukan bersama de-ngan mengurangi semangat menggunakan kartu kredit atau semangat meminjam lainnya. Dengan demikian, kemudahan memperoleh kredit apa pun perlu semakin dikurangi tanpa harns menganakemaskan in-dustriawan yang memproduksi barang-barang dikreditkan.
Hidup boros Pola hidup boros bisa meng-halau realisasi menabung. Dalam koperasi pun banyak anggota yang mengabaikan tabungan wajib, tetapi paling semangat meminjam uangnya. Kelompok arisan dapat menja-di memenja-dia gerakan rikrik gemi
Kliping Humas Unpad 2010
--
-nasional. Hanya, arisan pun perlu dibenahi agar tidak di penipuan, yang sering teIja-di dalam kelompok arisan. Dalam. kehidupan Sunda,
ngeureut neundeun bisa jadi ffiosofi muIia untuk diterapkan. Kemampuan menyisihkan se-bagian penghasilannya untuk keperluan mendatang adalah dasar filosofis yang kemudian pemah diterapkan dalam kon-sep beas perelek yang juga mu-lai redup.
Sebagai masyarakat patrili-neal, kehidupan pejabat tinggi pun sudah harns mulai irit. Tidak boleh ada lagi eerita mo-bil mewah yang diharapkan pe-jabat publik. Mungkin gaji menteri yangjomplang dengan pegawai negeri pada umum-nya, perlu dievaluasi selain per-lunya meningkatkan kese-jahteraan rakyat kecil. Bisajadi, bantuan beras untuk masya-rakat miskin (raskin) atau ban-tuan langsung tunai (BLT) yang kerap nyasar ke kantong oknum pejabat, mengganggu kepereayaan rakyat terhadap imbauan petinggi negeri untuk hidup hemat dan gemar me-nabung.
Perilaku meyimpang panu-tan rakyat bisa mengganggu kepatuhan rakyat terhadap program pemerintah yang di-canangkan. Rakyat keeil sering kali tidak melihat pemerintah-nya, tetapi pejabat yang berada pada jabatan pemerintahan-nya. Gerakan ''Tabunganku'' memang perlu diapresiasi oleh semua, termasuk pejabat, rak-yat, perbankan, pengusaha, ataupun produsen barang dan jasa yang biasa dikreditkan.
~
ka peredaran barang atau jasa
yang
membuat
kehidupau
..boros masih berlajut, maka"
gerakan tersebut bisa dianggap
upaya menghimpun dana dari
rakyat kecil untuk menutupi
keboeoran dana yang digasak
oknum pejabat dan pengusaha
bejat.***