• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Eksperimen dan Numerik Karakteristik Aerodinamika di Sekitar Mobil Listrik Prototype “Ababil Proto & Ababil Evo 2”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Studi Eksperimen dan Numerik Karakteristik Aerodinamika di Sekitar Mobil Listrik Prototype “Ababil Proto & Ababil Evo 2”"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK KARAKTERISTIK

AERODINAMIKA DI SEKITAR MOBIL LISTRIK PROTOTYPE

“ABABIL PROTO & ABABIL EVO 2”

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Oleh :

MEDA AJI SAPUTRO NIM : D 200 140 266

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK KARAKTERISTIK

AERODINAMIKA DI SEKITAR MOBIL LISTRIK PROTOTYPE “ABABIL PROTO & ABABIL EVO 2”

Oleh :

MEDA AJI SAPUTRO D 200 140 266

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Marwan Effendy., S.T., M.T., Ph.D NIK.696

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

“STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK KARAKTERISTIK

AERODINAMIKA DI SEKITAR MOBIL LISTRIK PROTOTYPE “ABABIL PROTO & ABABIL EVO 2”.

OLEH

MEDA AJI SAPUTRO D200140266

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Jum’at, 05 Juli 2019

Dewan Penguji :

1. Marwan Effendy., S.T., M.T., Ph.D (...) (Ketua Dewan Penguji)

2. Nurmuntaha Agung Nugraha., S.T., M.T (...) (Anggota I Dewan Penguji)

3. Ir. Tri Tjahjono., M.T (...) (Anggota II Dewan Penguji)

Dekan

(Ir. Sri Sunarjono., M.T., Ph.D., IPM) NIK. 682

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 05 Juli 2019 Penulis

Meda Aji Saputro D 200 140 266

(5)

1

STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK KARAKTERISTIK

AERODINAMIKA DI SEKITAR MOBIL LISTRIK PROTOTYPE “ABABIL PROTO & ABABIL EVO 2”

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi desain sebelum dan sesudah terjadi perubahan desain terhadap rancangan mobil listrik Prototype “Ababil Proto” terhadap karateristik pola aliran serta nilai gaya hambat yang mana dalam perubahan desain tersebut disebut dengan “Ababil Evo 2”. Spesimen pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mobil “Ababil Proto dan Ababil Evo 2”. Dua parameter yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah Coefficient Drag (Cd) dan menganalisa karakteristik aliran fluida yang terjadi di sekitar mobil. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan perangkat lunak Solidworks 2019 untuk permodelan tiga dimensi, Computational Fluid Dynamics (CFD) Ansys Fluent 16.0 untuk simulasinya dan melakukan pengujian secara langsung di wind tunnel. Penelitian dilakukan pada variasi empat kecepatan aliran fluida yaitu sebesar 5,10,15,20 m/s. Dari hasil pengujian langsung di wind tunnel yang dilakukan pada kedua jenis mobil tersebut pada kecepatan 5,10,15,20 m/s Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Mobil “Ababil Proto” yang bisa dikatakan lebih aerodinamis dari mobil “Ababil EVO 2” bila dilihat dari kontur tekanan dan turbulance serta menghasilkan aliran wake yang cukup tinggi pada sudut bodi bagian belakang mobil “Ababil EVO 2”. Sangat disarankan adanya modifikasi ulang pada mobil tersebut untuk generasi berikutnya agar mendapatkan coefficient drag yang optimal, sehingga konsumsi energi yang dikeluarkan oleh mobil ini dapat ditekan.

Kata kunci: Aerodinamika, Computational Fluid Dynamics (CFD), Coefficient Drag, Wind Tunnel, Mobil Listrik

Abstract

This study aims to evaluate the before and after the design changes to the design of the electric car "Ababil Proto" prototype on the characteristics of flow patterns and the value of the drag which in the design change is called "Ababil Evo 2". The test specimens used in this study were cars "Ababil Proto and Ababil Evo 2". The two parameters that are the focus of this research are Coefficient Drag (Cd) and analyze the characteristics of fluid flow that occurs around the car. The research method used in this study is to use Solidworks 2019 software for three-dimensional modeling, Ansys Fluent 16.0 Computational Fluid Dynamics (CFD) for simulation and conduct testing directly in the wind tunnel. The study was conducted on a variation of four speeds of fluid flow that is equal to 5,10,15,20 m / s. From the results of direct testing in wind tunnels carried out on both types of cars at speeds of

(6)

2

5,10,15,20 m / s From the data it can be concluded that the "Ababil Proto" Car was the one that could be said to be more aerodynamic than the car "Ababil EVO 2 "when viewed from the pressure contour and turbulence and produces a fairly high wake flow at the rear body corner of the car" Ababil EVO 2 ". It is strongly recommended that there be a re-modification of the car for the next generation to obtain an optimal drag coefficient so that the energy consumption released by this car can be reduced.

Keywords: CFD, Car body, Drag coefficient, flow pattern, rear body angle

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mobil listrik pertama kali dikenalkan oleh Robert Aderson dari Skotlandia pada tahun 1832-1839, namun pada saat itu bahan bakar minyak (BBM) relatif mudah didapat dengan harga murah dan keserdiaannya masih melimpah sehingga masyarakat dunia cenderung mengembangkan motor bakar yang menggunakan BBM. Saat ini harga BBM semakin mahal dan cadangannya menjadi sangat terbatas serta sulit dikendalikan untuk masa yang akan datang [1]. Disamping itu, terdapat isu lingkungan yang menjadi perhatian dunia yang tertuang dalam Education for Sustainable Development, yang mana menurut hasil survey yang dilakukan oleh World Bank, Indonesia menempati peringkat keempat untuk negara dengan tingkat polusi tertinggi di dunia setelah Mesir, India, dan Cina [2]. Dari semua penyebab polusi udara yang ada, emisi transportasi terbukti sebagai penyumbang pencemaran udara di Indonesia, yakni sekitar 85 persen [3]

Oleh karena itu dalam usaha untuk melakukan inovasi teknologi dibidang transportasi pemerintah mewadahi hal tersebut sehingga diselenggarakan kompetisi dibidang teknologi transportasi hemat energi bertema Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) Selain di Indonesia kompetisi serupa juga diadakan namun dalam skala yang cukup luas yaitu lingkup asia. Dengan adanya kompetisi tersebut diharapkan lahir inovasi-inovasi baru di bidang teknologi transportasi hemat energi [4]. Salah satu kategori yang dilombakan adalah kategori prototype sumber energi listrik. Dalam kompetisi ini dimana mahasiswa di tantang menciptakan kendaraan yang hemat bahan bakar dan juga memiliki tingkat keselamatan yang tinggi. Banyak parameter

(7)

3

yang di lakukan untuk upaya penghematan konsumsi bahan bakar pada mobil prototype ini antara lain yaitu: rangka kendaraan, sistem engine, dan bentuk bodi kendaraan yang aerodinamis..

Bodi merupakan bagian utama pada mobil yang berfungsi sebagai pelindung kontruksi dan panel-panel kelistrikan dari faktor eksternal seperti cahaya matahari, hujan, dan lain lain. Selain itu bentuk bodi kendaraan juga perlu dipertimbangkan secara cermat, walaupun pada umumnya fungsi bodi hanya sebagai pelindung kontruksi dan panel-panel kelistrikan dari fakor eksternal. Di sisi lain, bodi berfungsi sebagai pengatur aliran fluida pada sisi luar kendaraan sehingga dapat berpengaruh pada performa dan karakteristik kendaraan [5]. Seperti yang dilakukan oleh TUfast Eco Team dengan nama mobil eLi 15 memiliki bodi dengan model perahu (bodi menyempit) yaitu bagian belakang jika dilihat dari atas, secara bertahap akan menyempit saat mendekati area belakang berhasil menjadi juara di Shell Eco Marathon Europe 2015 dengan jarak tempuh 863 Km/kWh [6]. Oleh karena itu untuk dapat mengatur aliran fluida, bodi harus dirancang se-aerodinamis/streamline mungkin, agar gaya hambatan udara (coefficient drag) yang dihasilkan rendah sehingga kinerja dan peningkatkan efisiensi dari mesin dapat dioptimalkan dan mampu mengurangi konsumsi energy hal ini dilakukan oleh [7].Maka dalam penelitian ini difokuskan pada membuat desain bodi mobil yang memiliki gaya hambat yang kecil. Objek penelitian yang digunakan adalah kendaraan berjenis prototype bertenaga listrik yaitu mobil listrik Ababil yang menjadi objek penelitian mahasiswa Fakultas Teknik Universtas Muhammadiyah Surakarta. Mobil tersebut juga diikutkan kedalam kompetisi mobil hemat energi, dimana tujuan utama dari kompetisi tersebut adalah membuat mobil yang bisa melaju sejauh mungkin dengan bahan bakar yang seminim mungkin.

2. METODE

2.1 Geometri Mobil Ababil

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penggambaran dalam bentuk CAD berskala 1:1 dengan menggunakan program Solidworks Premium

(8)

4

2017, yang nantinya dilanjutkan dengan proses penentuan beberapa parameter yang akan digunakan dalam simulasi :

a. “Ababil Proto” b. “Ababil EVO 2”

Gambar 1. Geometri Mobil “Ababil”

Gambar 2. Desain mobil “Ababil Proto”

(9)

5

Dimensi dari mobil “Ababil Proto” dan mobil “Ababil EVO 2” dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Dimensi geometri mobil “Ababil Proto” dan “Ababil EVO 2”

Keterangan

Dimensi (meter)

Mobil “Ababil Proto” Mobil “Ababil EVO 2”

Panjang (sumbu z) 2,80 2,63

Tinggi (sumbu y) 0,75 0,6

Lebar (sumbu x) 0,80 0,76

2.2 Spesifikasi wind tunnel

Gambar 3. Wind tunnel

Terowongan angin yang digunakan dalam penelitian ini berjenis udara terbuka, dengan kecepatan sub-sonic yang dibuat oleh Airflow Development Ltd yang dibuat di High Wycombe - Inggris. Spesifikasi Sub-sonic wind tunnel ini daoat dilihat pada table 2.

Tabel 2. Spesifikasi wind tunnel

Tenaga motor 240 volt, 1 phase, 50hz

Panjang total 2,90 meter

(10)

6

Tinggi total 1,80 meter

Seksi uji 300 x 300 x 450 (mm)

Kecepatan udara maksimum 30 m/s

2.3 Diagram alir penelitian

(11)

7

2.4 Tahap penelitian eksperimen

1. Membuat desain tiga dimensi dari mobil “Ababil Proto” dan “Ababil Evo.2” 2. Membuat spesimen uji menggunakan alat 3D printing

3. Menghaluskan permukaan specimen uji dan memasang holder

4. Memasang specimen uji pada test section dengan sudut serang sebesar 0º 5. Melakukan zero setting sebelum eksperimen dimulai dengan cara menggeser

bandul pada force balance

6. Memasang thermometer pada test section untuk mengetahui temperature fluida pada saat pengujian berlangsung.

7. Mengatur kecepatan fluida, dengan cara memutar pengatur kecepatan dari kipas. Untuk percobaan pertama diatur pada kecepatan 5 m/s dengan model spesimen uji pertama

8. Melakukan pengambilan data dengan cara menggeser bandul pada posisi seimbang, maka akan dapat dilihat hasil yang didapat

9. Mengulangi langkah g dan h untuk variasi kecepatan 10,15,20 m/s 10. Untuk setiap variasi kecepatan dilakukan 3x percobaan

11. Sebelum mengambil sampel data sebelumnya diukur terlebih dahulu

12. temperatur yang di ruang test section. Dan kondisi batas dapat dilihat pada table 3

13. Memasukkan data yang didapat kedalam rumus yang telah ada guna mendapatkan nilai coefficientdrag

14. Pengujian selesai

Tabel 3. Kondisi batas eksperimen

Deskripsi Nilai

Variasi kecepatan 5 m/s, 10 m/s, 15 m/s, 20 m/s

Temperatur udara 302.15º K atau 29 ºC

Tekanan udara 101. 350 Pa (1 atm)

(12)

8

2.5 Tahap penelitian simulasi

1. Imortfile dari software Solidworks ke Ansys 16.0

2. Pre-processing, yaitu menentukan boundary condition dan parameter-parameter yang akan digunakan

3. Solving

4. Post-processing, yaitu mengolah hasil simulasi dapat berupa gambar atau angka hasil perhitungan yang dilakukan oleh computer

5. Pengujian selesai

3. HASIL

2.2 Hasil pengujian eksperimen

Tabel 4. Nilai drag Mobil “Ababil Proto” dan Mobil “Ababil EVO 2” Kecepatan udara

( m/s )

Nilai drag

Mobil “Ababil Proto” (N) Mobil “Ababil EVO 2” (N)

5 0,023 0,025

10 0.089 0.09

15 0.19 0,2

20 0.33 0,37

2.3 Analisa perhitungan coefficient drag

Coefficient Drag (Cd) adalah bilangan yang menunjukkan besar kecilnya tahanan fluida yang diterima oleh suatu benda. Harga coefficient drag yang kecil menunjukkan hambatan fluida yang diterima benda saat berjalan adalah kecil, dan begitu juga sebaliknya.

……….……… (1) dimana :

CD = Coefficient drag D = Gaya hambat (N)

ρ = Masa jenis udara (1,225 kg/m3) v = Kecepatan udara (m/s)

(13)

9

Tabel 5.Coefficient drag Mobil “Ababil Proto” dan Mobil “Ababil EVO 2” Kecepatan udara

( m/s )

Coefficientdrag

Mobil Ababil Proto Mobil Ababil Evo 2

5 0,240 0.257

10 0,229 0.231

15 0,221 0.229

20 0.212 0.225

Gambar 4.Coefficient Drag (CD) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 5 10 15 20 CD V (m/s) Ababil Proto Ababil EVO 2

(14)

10

2.4 Hasil pengujian simulasi

3.4.1 Aliran fluida di sekitar mobil

a. Ababil Proto b. Ababil EVO 2

Gambar 5. Aliran fluida di sekitar mobil

Pada gambar diatas menunjukkan kecepatan aliran fluida yang terjadi di sekitar mobil “Ababil Proto” dan “Ababil EVO 2”. Dapat diamati bahwa aliran fluida yang terjadi di sekitar mobil “Ababil Proto” dan “Ababil EVO 2” sangat smooth dan minim hambatan, ditunjukkan dengan warna kuning pada gambar aliran tersebut. Desain bodi yang dibuat diakomodasikan untuk dapat melintasi udara dengan smooth dan minim hambatan dengan bentuk bodi yang tidak menonjol di permukaan bodinya. Kecepatan udara maksimal yang terjadi pada kedua mobil tersebut sama-sama di angka 20 m/s yang menandakan memang tidak terjadi begitu besar perbedaan diantara kedua jenis mobil tersebut. Hanya bila diamati bahwa terdeteksi adanya perlambatan, perlambatan kecepatan aliran fluida yang terjadi ditunjukkan dengan warna biru pada permukaan bodi belakang kendaraan pada mobil “Ababil EVO 2”. Kecepatan aliran udara yang lambat dari pada kecepatan yang diberikan terjadi pada bagian belakang kendaraan digambarkan dengan warna biru. Kecepatan rendah ini menimbulkan tekanan rendah memberikan efek gaya yang berlawanan dengan arah kendaraan dan menimbulkan gaya hambat yang terjadi pada mobil “Ababil Evo 2”. Gaya hambat yang terjadi pada mobil “Ababil Evo 2” karena bagian bodi belakang yang membetuk sudut kedalam dan tidak streamline dibandingkan dengan mobil “Ababil Proto”.

(15)

11

3.4.2 Profil tekanan di sekitar mobil “Ababil Proto dan “Ababil EVO 2”

a. Ababil Proto b. Ababil Evo 2

Gambar 6. Kontur tekanan mobil

Gambar di atas dapat dilihat tekanan udara normal yang diberikan ke bodi yaitu sebesar 101.350 Pa (1 atm), Hambatan tampak terjadi pada depan (gaya drag) tertinggi yang terdapat pada kedua rancangan ditunjukan dengan warna merah didepan ujung bodi. Tetapi bodi mobil “Ababil EVO 2” luas tekanan depannya lebih besar dibandingkan dengan bodi mobil “Ababil Proto”. Selanjutnya tekanan bagian atas dan bawah ikut menurun, hal ini dikarenakan pada bagian tersebut kecepatan aliran udaranya lebih kecil, sesuai dengan ‘’Teori Bernaully’’ bahwa kecepatan udara berbanding terbalik dengan tekanan. Tekanan kembali naik pada bodi bagian belakang mobil dengan warna orange kemerah-merahan dengan nilai yang ditunjukan pada parameter digambar. Tekanan bodi belakang tertinggi dialami pada bodi mobil “Ababil EVO 2” dan terkecil dialami pada bodi mobil “Ababil Proto” dilihat dari warna dan luas bagian tekanan. Kenaikan tersebut dikarenakan bentuk belakang bodi mobil “Ababil EVO 2” kurang streamline sehinga terdapat gaya udara tak beraturan atau biasa disebut turbulance.

(16)

12 3.4.3 Kontur Turbulensi

a. Mobil “Ababil Proto” b. Mobil “Ababil EVO 2”

Gambar 12. Kontur Turbulen

Jika dilihat dari gambar diatas menunjukkan bahwa aliran wake terbesar terjadi di mobil “Ababil EVO 2” yang sesuai dengan parameter yang ada di gambar, bila dibandingkan dengan mobil “Ababil Proto”. Meskipun distribusi udaranya lebih banyak di “Ababil Proto” namun nilai wake yang dihasilkan mobil “Ababil Proto” sebesar 5. 9516 J/Kg sedangkan mbil “Ababil EVO 2” sebesar 50, 9793 J/Kg. Hal tersebut terjadi karena pada rancangan mobil “Ababil EVO 2” terjadi pemisahan udara dengan sudut yang besar pada bagian belakang dan pada rancangan mobil “Ababil EVO 2” pemisahan udara terjadi dengan sudut yang lebih kecil sehingga wake yang dihasilkan lebih kecil. Walaupun demikian untuk coefficient drag tetap “Ababil Proto” lah yang lebih aerodimanis dibandingkan “Ababil EVO 2”.

4. PENUTUP 2.2 Kesimpulan

Berdasarkan analisa data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Mobil listrik prototye “Ababil” yang memiliki nilai coefficient drag terbesar terjadi pada rancangan bodi “Ababil Evo 2” dengan nilai rata-rata sebesar 0.24031 sedangkan nilai coefficient drag terkecil tejadi pada rancangan bodi “Ababil Proto” dengan nilai rata-rata sebesar 0.238824. Hal ini terjadi kesalahan pada proses produksi yang dimana lebih menekankan pada pengurangan bobot

(17)

13

bodi yang terlalu berat, radius belok maksimal dan cost yang dibebankan untuk dimensi dalam pengiriman mobil tersebut ke tempat kompetisi.

2. Dari hasil visualisasi yang telah dilakukan serta membandingkan dengan tim-tim mobil hemat energi dari universitas lain. Mobil “Ababil Proto” lah yang bisa dikatakan lebih streamline/aerodinamis dari mobil “Ababil EVO 2” bila dilihat dari kontur tekanan dan turbulance serta menghasilkan aliran wake yang cukup tinggi pada sudut bodi bagian belakang mobil “Ababil EVO 2”. Sangat disarankan adanya modifikasi ulang pada mobil tersebut untuk generasi berikutnya agar mendapatkan coefficient drag yang optimal, sehingga konsumsi energi yang dikeluarkan oleh mobil ini dapat ditekan

2.3 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya, yaitu :

1. Perangkat keras yang digunakan seperti komputer dan wind tunnel yang mumpuni dapat sangat membantu memperlancar proses penelitian.

2. Penelitian ini dapat dikembangkan lagi di waktu yang akan datang dengan menggunakan variable yang lebih banyak lagi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] P. I. Purboputro, M. A. H, M. A. Saputro, and W. Setiyadi, “Uji Kemampuan Rancangan Sistem Kemudi , Transmisi , dan Pengereman pada Mobil Listrik Prototype ‘ Ababil ,’” in Proceeding of The URECOL, 2018, no. Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Teknik dan Rekayasa, pp. 118–127.

[2] P. N. Cahyo and I. M. Muliatna, “Perancangan Sistem Pengereman

Hidrolis Pada Mobil Listrik Garnesa,” JRM, vol. 1, no. 1, pp. 54–56, 2013.

[3] N. B. Segera, “EDUCATION for SUSTAINABLE DEVELOPMENT

(18)

14

LINGKUNGAN,” SOSIO Didakt. Soc. Sci. Educ. J., vol. 2, no. 1, pp. 22– 30, 2016.

[4] B. Setyono and Y. Setiawan, “Rancang Bangun Sistem Transmisi, Kemudi

dan Pengereman Mobil Listrik ‘Semut Abang,’” in Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan III 2015, 2015, pp. 89–96.

[5] Y. Prihadnyana, G. Widayana, and K. R. Dantes, “Analisis Aerodinamika

Pada Permukaan Bodi Kendaraan Mobil Listrik Gaski ( Ganesha Sakti ) Dengan Perangkat Lunak Ansys 14 . 5,” J. Jur. Pendidik. Tek. Mesin Univ. Pendidiakan Ganesha, vol. 8, pp. 1–12, 2017.

[6] W. Prym, M. Stajuda, and D. Witkowski, “Investigation on Aerodynamics

of Super–Effective Car for Drag Reduction,” Mech. Mech. Eng., vol. 20, no. 3, pp. 295–308, 2016.

[7] E. Abo-Serie, “Aerodynamics Assessment Using Cfd for a Low Drag Shell

Eco-Marathon Car,” J. Therm. Eng., vol. 3, no. 6, pp. 1527–1536, 2017.

[8] R. Hakim and C. B. Nugroho, “Desain dan Analisa Aerodimanika Dengan

menggunakan Pendekatan CFD Pada Model 3D Untuk Mobil Prototype ‘ Engku Putri ,’” J. Integr., vol. 8, no. 1, pp. 6–11, 2016.

[9] A. H. Nashruddin and H. Mirmanto, “Studi Numerik Karakteristik Aliran 3

Dimensi Di Sekitar Bodi Modifikasi Sapuangin Urban Concept dengan Rasio Ground Clearance terhadap Panjang Model ( C / L ) 0 . 048,” J. Tek. POMITS, vol. 1, no. 1, pp. 1–6, 2012.

[10] N. Huda, N. Aklis, and Sarjito, “ANALISA AERODINAMIKA PADA

BODI MOBIL BAYU SURYA MENGGUNAKAN CFD PADA SOFTWARE ANSYS 15.0,” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016.

[11] A. D. Murwanto and M. Wakid, “Pengembangan Desain Perangkat

Aerodinamik Mobil Fg16 Ditinjau Dari Hasil Simulasi Numerik Aliran Udara Eksternal Design Development of Aerodynamic Device Fg16 Car

(19)

15

Observed By Result,” J. Pendidik. Tek. Otomotif Ed. XVIII, vol. 3, no. 2, pp. 122–130, 2017.M. Susanto, “PERENCANAAN FRONT BUMPER DAN REAR DIFFUSER UNTUK MEREDUKSI COEFFICIENT OF DRAG,” 2013.

Gambar

Gambar 1. Geometri Mobil “Ababil”
Tabel 1 Dimensi geometri mobil “Ababil Proto” dan “Ababil EVO 2”
Gambar 4. Diagram alir penelitian
Tabel 4. Nilai drag Mobil “Ababil Proto” dan Mobil “Ababil EVO 2”
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pendapatan usaha peternakan kambing terhadap tingkat pendapatan petani, skala usaha minimal yang memberikan

Tujuan dari PKM ini adalah: 1) Guru dapat memilih media pembelajaran yang tepat. Dengan menggunakan sumber-sumber yang ada; 2) Upaya-upaya yang dilakukan untuk merancang media

Dalam konteks Hukum Pidana maka istilah Administrative Penal Law adalah semua produk legislasi berupa perundang-undangan (dalam lingkup) Administrasi Negara yang memiliki

kaum liberal dan humanis (kaum progresif) pada tahun 1890 mengusulkan kepada parlemen belanda untuk mengubah kebijakan politik di daerah jajahan karena bangsa

Berdasarkan alur pikir bahwa kasus malaria -> nyamuk An. sundaicus -> larva/jentik An. sundaicus -> tempat perkembangbiakkan dengan salinitas yang kondusif ->

Metacog nition Learning skill sain Com mon sense pengetahu an perasaan Konstruksi sikap baru Action tendency Need, cost, benefit Cara tafsir dikonstru ksi secara sosial

Peningkatan kegiatan dan aktivitas manusia telah menyebabkan kualitas lingkungan hidup Kota Pekalongan terus menurun dan perlu mendapatkan perhatian

Hasil penelitian ini mem- buktikan bahwa independensi dan akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit, sehingga semakin tinggi sikap independensi dan akuntabilitas yang