• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENSTRA BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENSTRA BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

RENSTRA 2013 - 2018

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup untuk mendorong laju pembangunan daerah.

Wilayahnya terdiri atas dua pulau besar dan pulau-pulau kecil yang membentang antara 115º46'- 119º5' Bujur Timur dan 8º10' - 9º5' Lintang Selatan dengan luas daratan 20.153.15 km persegi dan luas laut 29.159.04 km persegi serta panjang garis pantai sekitar 2.333 km. Berdasarkan Buku Nusa Tenggara Barat Dalam Angka 2012, penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat berjumlah 4.587.562 jiwa, terdiri atas 2.228.493 jiwa laki-laki dan 2.359.069 jiwa perempuan. Pulau Lombok dengan luas daratan 4.738,70 km persegi (22,78 %) berpenduduk 3.228.654 jiwa (70,38 %), sedangkan Pulau Sumbawa yang luas daratannya 15.414.45 km persegi (77,22 %) hanya berpenduduk 1.358.908 jiwa (29,62 %).

Dengan demikian luas daratan dan jumlah penduduk kedua pulau besar di Provinsi Nusa Tenggara Barat ini berbanding terbalik; yang menggambarkan pula potensi dan permasalahan berkaitan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, kesempatan kerja, pengembangan usaha, kesenjangan pembangunan antarwilayah, pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dan pemberdayaan sumber daya manusia.

Potensi dan permasalahan tersebut dapat dikelola dari aspek ketenagakerjaan dan ketransmigrasian melalui penempatan dan perluasan kerja, pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, pembinaan hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan, pengembangan kawasan transmigrasi, penyiapan permukiman dan penempatan transmigrasi, serta unit-unit pelaksana teknis dinas.

Oleh karena itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat perlu menyusun rencana strategis untuk tahun 2013 sampai dengan 2018.

1.2. Landasan Hukum

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat mengacu pada landasan hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang

(2)

RENSTRA 2013 - 2018

29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi;

9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 - 2009;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 – 2025;

13. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas-dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat;

14. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 – 2025;

15. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 – 2018;

16. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014;

(3)

RENSTRA 2013 - 2018

17. Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat;

18. Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 23 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) pada Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2018 dimaksudkan sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi bagi seluruh aparat pada semua unit organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sedangkan tujuannya adalah agar pelaksanaan program dan kegiatan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian dari tahun 2013 sampai dengan 2018 menjadi lebih efisien, efektif dan berkualitas.

1.4. Sistematika Penulisan

Bab I. Pendahuluan memuat kondisi umum yang melatar belakangi penyusunan rencana strategis, landasan hukum, maksud dan tujuan.

Bab II. Gambaran Umum tentang kedudukan, tugas dan fungsi, struktur organisasi, sumber daya aparatur, sarana dan prasarana serta jenis pelayanan dan kelompok sasaran.

Bab III. Isu-isu Strategis yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian memuat tentang Gambaran Umum daerah terkait dengan pelayanan, Hasil-hasil yang telah dicapai lima tahun sebelumnya, analisis isu strategis terkait dengan tugas dan fungsi Dinas dan analisis lingkungan strategis.

Bab IV. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan Strategis disertai dengan perkiraan sumber-sumber pendanaan yang mendukung program dan kegiatan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

Bab V. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dalam kurun waktu dari tahun 2013 sampai dengan 2018.

(4)

RENSTRA 2013 - 2018

Bab VI. Indikator Kinerja kedinasan yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Bab VII.Penutup.

(5)

RENSTRA 2013 - 2018

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

2.1 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Serta Struktur Organisasi a. Kedudukan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Bagian Kelima Pasal 17,18 dan 19.

Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut dijelaskan bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu organisasi Perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah dan dalam melaksanakan tugas dan fungsinyasecara administrative dikoordinasikan oleh Asisten Tata Praja.

b. Tugas dan Fungsi

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi, tugas pembantuan dan dekonsentrasi.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi :

 Perumusan kebijakan teknis ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

 Perencanaan program dan kegiatan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

 Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

 Pengkoordinasian dan pembinaan tugas ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

 Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Untuk mendukung tupoksi tersebut di atas maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat dilengkapi perlengkapan organisasi yang tergambar dalam struktur organisasi dengan susunan sebagai berikut :

1. Kepala Dinas.

(6)

RENSTRA 2013 - 2018

a. Subbagian Program dan Pelaporan.

b. Subbagian Keuangan.

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

3. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, membawahi : a. Seksi Pembinaan Instruktur dan Kelembagaan.

b. Seksi Pemagangan.

c. Seksi Sertifikasi dan Bimbingan Produktivitas Tenaga Kerja.

4. Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja, membawahi :

a. Seksi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja.

b. Seksi Pembinaan Tenaga Kerja Mandiri.

c. Seksi Teknologi Tepat Guna dan Padat Karya.

5. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan, membawahi :

a. Seksi Hubungan Industrial dan Perselisihan.

b. Seksi Norma Kerja.

c Seksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

6. Bidang Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi, membawahi : a. Seksi Penyediaan Areal dan Permukiman.

b. Seksi Perpindahan dan Penempatan.

c. Seksi Publikasi dan Kemitraan.

7. Bidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi, membawahi : a. Seksi Peningkatan Kapasitas SDM dan Masyarakat.

b. Seksi Pengembangan Usaha dan Kawasan.

c. Seksi Sarana dan Prasarana.

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) terdiri dari : a. UPTD Balai Hyperkes dan Keselamatan Kerja b. UPTD Balai Latihan Transmigrasi (Balatrans)

c. UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Daerah (BP2TKD)

d. UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) 9. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Pegawai Pengawas terdiri dari : b. Instruktur

c. Mediator/Perantara d. Pengantar Kerja

e. Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) f. Perencana

(7)

RENSTRA 2013 - 2018

Sekretariat

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan, umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan pemelihara kantor menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan persiapan perumusan kebijakan dan koordinasi b. Pengelola urusan keuangan

c. Pelaksanaan pembinaan administrasi dalam arti melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan dan keperotokolan.

(1) Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan rumusan kebijakan, koordinasi, perencanaan dan penyusunan program pengumpulan dan analisis data, evaluasi program dan pelaporan menyelenggarakan fungsi :

a. Menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan, program dan pelaporan b. Menghimpun dan menganalisa data dalam rangka program dan pelaporan

c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan pelaporan

d. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Program dan Pelaporan e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan menyelenggarakan fungsi :

a. Mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan laporan keuangan

b. Menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin kegiatan, kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan langsungnya.

c. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan.

d. Menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan.

e. Mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta penyiapan tindak lanjut.

f. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan subbagian Keuangan

(8)

RENSTRA 2013 - 2018

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(3) Subbagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan,kepegawaian,perlengkapan,kerumahtanggan,keperetokolan di lingkungan dinas menyelenggarakan fungsi :

a. Melakukan urusan ketatausahaan b. Melakukan urusan kepegawaian c. Melakukan urusan perlengkapan

d. Melakukan urusan kerumahtanggaan dan keprotokalan

e. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan Kepegawaian f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja

Bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja mempunyai tugas menyediakan informasi pasar kerja, pembinaan pengembangan perluasan tenaga kerja, pasar kerja pelaksanaan pelatihan keterampilan tenaga kerja menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan pembinaan pelatihan keterampilam dan pengingkatan produktivitas tenaga kerja

b. Pembinaan program akreditasi, standarisasi dan sertifikasi c. Pembinaan struktur dan pralatan kerja

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

(1) Seksi pembinaan instruktur dan kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan istruktur dan kelembagaan menyelenggarakan fungsi :

a. Menyusun bahan pembinaan tentang instruktur dan kelembagaan b. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan istruktur dan kelembagaan c. Menyiapkan pelatihan/bimbingan teknis keselamatan dan kesehatan kerja d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

(2) Seksi pemagangan mempunyai tugas melakukan pembinaan tentang pemagangan ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi :

a. Menyusun bahan pembinaan tentang pemagangan

(9)

RENSTRA 2013 - 2018

c. Menyiapkan pelatihan/bimbingan teknis pemagangan tenaga kerja d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

(3) Seksi sertifikasi dan bimbingan produktivitas tenaga kerja, mempunyai tugas menyiapkan sertifikasi dan pembinaan bimbingan produktivitas tenaga kerja menyelenggarakan fungsi :

a. Menyusun bahan pembinaan tentang sertifikasi produktivitas tenaga kerja b. Melaksanakan pengawasan sertifikasi dan bimbingan produktivitas tenaga kerja c. Menyiapkan pelatihan / bimbingan teknis setifikasi dan bimbngan produktivitas

tenaga kerja

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja

Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja mempunyai tugas menyediakan informasi pasar kerja, pembinaan pengembangan perluasan tenaga kerja, pembinaan penempatan antar kerja daerah, antar kerja antar Negara, penggunaan tenaga kerja warga Negara asing pendatang, dan pelaksanaan pelatihan keterampilan tenaga kerja menyelenggarakan fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan dan dan penyediaan data informasi pasar kerja;

b. Pelaksanaan penganalisaan jabatan dan pengklarifikasia jabatan serta pedoman bimbingan jabatan;

c. Pengembangan usaha mandiri system padat karya, teknologi tepat guna dan perluasan sector informal;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan

(1) Seksi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah data, menyusun system dan pedoman serta melakukan pembinaan terhadap informasi pasar kerja menyelenggarakan fungsi :

a. Menyusun sistem dan pedoman pembinaan pasar kerja

b. Melaksanakan kunjungan dalam rangka pengumpulan data kerja di Kabupaten/Kota

c. Menyiapkan penyusunan sistem dan pedoman bursa kerja di lembaga penidikan

(10)

RENSTRA 2013 - 2018

d. Melaksanakan penyebarluasan buku berita pasar kerja ke instansi pemerintah, swasta, perguruan tinggi

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

(2) Seksi pembinaan tenaga kerja mandiri mempunyai tugas menyediakan informasi pasar kerja, pembinaan pelatihan dan pengembangan perluasan tenaga kerja, pembinaan penempatan antar kerja daerah, antar kerja Negara, pembinaan bimbingan kerja dan peningkatan produktivitas tenaga kerja, pengembangan perluasan kesampatan kerja di sector informal menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan dan menyiapkan bahan atau materi pelatihan, standarisasi dan sertifikasi tenaga kerja

b. Menganalisis hasil olahan dan tenaga kerja mandiri untuk didistribusikan kembali kepada dinas Kabupaten/Kota agar mengetahui perkembangan atas hasil yang telah dicapai

c. Memberikan penyuluhan dan pembinaan usaha mandiri melalui kelompok kerja dan dari rumah ke rumah untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sehingga menambah kemampuan dan pengembangan usaha d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

(3) Seksi Teknologi tepat guna dan padat karya mempunyai tugas mengembangkan usaha mandiri sistem padat karya, teknologi tepat guna dan perluasan areal menyelenggarakan fungsi :

a. Menyusun bahan pembinaan tentang teknologi tepat guna dan padat karya b. Melaksanakan pengawasan teknologi tepat guna dan padat karya

c. Menyiapkan pelatihan / bimbingan teknis keselamatan dan kesehatan kerja d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan

Bidang pembinaan hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan penempatan pedoman dan pembinaan

(11)

RENSTRA 2013 - 2018

a. Pelaksanaan menghimun, merumuskan dan menetapkan pedoman kesejahteraan purnakerja

b. Pelaksanaan inventarisasi jumlah purnakerja akibat perslisihan hubungan industrial/pemutusan hubungan kerja, pension dan kecelakaan kerja diperusahaan c. Penyusunan rencana kebutuhan pelatihan bagi purnakerja sesuai dengan keahlian

yang dimiliki

d. Pelaksanaan pelatihan dan pemberian rekomendasi bagi purnakerja, peserta jamsostek yang terkena PHK untuk memperoleh bantuan PHK dari PT. Jamsostek

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(1) Seksi Hubungan Industrial dan Perselisihan mempunyai tugas membina hubungan industrial yang kondusif di Perusahaan menyelenggarakan fungsi :

a. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan/ penyuluhan hubungan industrial

b. Menyusun bahan pelatihan/ bimbingan teknis bagi pekerja dan pengusaha

c. Melaksanakan pelatihan/ bimbingan teknis bagi pekerja dan pengusaha tentang juru runding, hubungan industrial, syarat-syarat kerja dan peraturan perundang- undangan ketenagakerjaan

d. Melaksanakan bimbingan teknis dan pembinaan kinerja mediator pegawai perantara hubungan industrial dan Kabupaten/ Kota

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

(2) Seksi norma kerja mempunyai tugas melakukan pembinaan norma umum dan norma khusus serta pembinaan terhadap kinerja pegawai pengawas ketenagakerjaan pada Kabupaten/Kota menyelenggarakan fungsi :

a. Menyiapkan bahan pembinaan dan penyusunan teknis norma ketenagakerjaan b. Melaksanakan pengawasan norma ketenagakerjaan terhadap pelaksanaan

perundang-undangan ketenagakerjaan yang meliputi : pengawasan upah, perlindungan jamsostek, perlindungan tenaga kerja anak dan perempuan, tenaga kerja asing, penempatan dan penyaluran tenaga kerja, pengawasan waktu kerja dan waktu istirahat

c. Menyusun bahan inventarisasi data ketenagakerjaan sebagai pelaksanaan Undang-

(12)

RENSTRA 2013 - 2018

d. Menyiapkan dan menyusun bahan penelitian serta pengembangan bidang norma ketenagakerjaan

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

(3) Seksi keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai tugas pembinaan tentang keselamatan kesehatan kerja menyelenggarakan fungsi :

a. Menyusun bahan pembinaan tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b. Melaksanakan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap pelaksanaan perundang-undangan

c. Memberikan pengesahan pemakaian penggunaan : pesawat uap, pesawat angkat angkut, motor diesel, instalasi listrik dan penyalur petir

Bidang Penyiapan Permukimn dan Penempatan Transmigrasi

Bidang Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigraasi mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana teknis, koordniasi, fasilitasi, bimbingan teknis dan supervise penyedian areal, pembangunan permukiman, pengerahan, perpindahan dan penempatan transmigrasi serta publikasi promosi dan kemitraan bidang ketransmigrasian menyelenggarakan fungsi :

a. Fasilitasi, koordinasi dan bimbingan teknis perencanaan pembangunan dan permukiman dan penyediaan areal

b. Fasilitasi, koordinasi dan sinkronisasi rencana teknis pengarahan perpindahan dan penempatan transmigrasi

c. Fasilitasi, koordinasi dan penyiapan bahan publikasi, promosi, pelayanan investasi dan kemitraan

(1) Seksi penyediaan areal dan permukiman mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi fasilitasi dan supervisi kegiatan penyediaan areal dan pembangunan permukiman transmigrasi menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan rencana teknis pembangunan permukiman transmigrasi b. Penyusunan bahan usulan rencana pembangunan lokasi permukiman transmigrasi c. Fasilitasi dan koordinasi penyediaan areal permukiman transmigrasi

d. Koordinasi, pengendalian dan supervisi pelaksanaan penyiapan, permukiman dan

(13)

RENSTRA 2013 - 2018

(2) Seksi perpindahan dan penempatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi fasilitasi dan supervisi kegiatan perpindahan dan penempatan transmigran menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan rencana teknis pengarahan perpindahan dan penempatan transmigran

b. Penyiapan bahan usulan dan koordinasi rencana pengarahan pemindahan dan penempatan transmigran

c. Koordinasi pelaksanaan penyiapan seleksi calon transmigran

d. Fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan pelayanan dan penempatan transmigran

(3) Seksi publikasi dan kemitaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan koordinasi fasilitasi pelaksanaan kegiatan publikasi promosi dan kemitraan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan publikasi dan pelaksanaan KIE bidang ketransmigrasian

b. Mediasi kerjasama antar daerah dalam rangka perpindahan dan penempatan transmigrasi

c. Penyediaan informasi dan promosi pengembangan investasi dalam rangka pembangunan wilayah pengembangan transmigrasi (WPT)

d. Mediasi dan koordinasi pedoman investasi dalam rangka pembangunan wilayah pengembangan transmigrasi (WPT)

Bidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Bidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melakukan fasilitasi, koordinasi dan bimbingan teknis peningkatan kapasitas SDM, perencaan pengembangan masyarakat dan kawasan pengembangan usaha produktif, pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur dan penyiapan proses pengakhiran status UPT menyelenggarakan fungsi :

a. Fasilitasi, koordinasi dan bimbingan teknis peningkatan kapasitas SDM dan masyarakat serta perencanaan penyerasian pengembangan kawasan

b. Fasilitasi, koordinasi dan bimbingan teknis pengembangan usaha produktif dan kawasan transmigrasi

(14)

RENSTRA 2013 - 2018

c. Fasilitasi, koordinasi dan bimbingan teknis pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur kawasan permukiman transmigrasi

(1) Seksi peningkatan kapasitas SDM dan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan koordinasi fasilitasi dan bimbingan teknis peningkatan SDM dan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

a. Sinkonisasi dan penyusunan rencana pengembangan usaha masyarakat transmigrasi

b. Koordinasi pelaksanaan pengembangan usaha masyaraat transmigrasi

c. Fasilitasi bimbingan teknis dan supervise pelaksanaan pengembangan usaha produktif masyarakat transmigran

d. Koordinasi dan sinkronisasi penyajian data dan informasi perkembangan UPT (2) Seksi sarana dan prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan pengembangan sarana dan prasarana permukiman menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan pengembangan sarana dan prasarana permukiman

b. Koordinasi fasilitasi bimbingan teknis dan supervise pelaksanaan pemeliharaan dn pengembangan infrastruktur kawasan permukiman transmigrasi

c. Fasilitasi bimbingan teknis dan supervise pelaksanaan penyerasian lngkungan dan permkiman transmigrasi.

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan

a. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di pimpin oleh tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala dinas.

b. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

c. Setiap kelompok dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Gubernur dan bertanggung jawab kepada kepala dinas.

(15)

RENSTRA 2013 - 2018

d. Jumlah Jabatan Fungsional dibentuk berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

e. Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

UPTD Balai Hyginie Perusahaan dan Keselamatan Kerja

(1) UPTD Balai Hyginie Perusahaan dan Keselamatan Kerja mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam melaksanakan pelatihan dan pengujian di bidang hyginie perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja dengan menggunakan fasilitas laboratorium menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program hyginie perusahaan dan keselamatan kerja;

b. Penyusunan rencana pelatihan dan pengujianhyginie perusahaan dan keselamatan kerja;

c. Pelatihan, pemberian layanan konsultasi dan bantuan teknis di bidang hyginie perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja kepada perusahaan;

d. Penyelidikan dan pengujian di bidang hyginie perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja;

e. Pengelolaan fasilitas tempat dan peralatan pelatihan dan pengujian hyginie perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja;

f. Pemantauan dan pengendalian program hyginie perusahaan keselamatan kerja;

g. Penyelenggaraan administrasi umum dan kepegawaian.

(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Hyginie Perusahaan dan Keselamatan Kerja sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta ketentuan perundang-undangan.

(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas penyiapan bahan pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai Hyginie Perusahaan dan Keselamatan Kerja.

(3) Seksi Pelatihan dan Pengujian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana/program kerja; melaksanakan kegiatan pelatihan, melakukan

(16)

RENSTRA 2013 - 2018

usaha-usaha pengembangan tenaga Hyginie Perusahaan dan Keselamatan Kerja melalui seminar dan penyuluhan; melakukan pengkajian, pengujian dan analisis di bidang pelatihan; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pada Seksi Pelatihan dan Pengujian; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

(4) Seksi Pemasaran dan Kerja sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana / program kerja; melaksanakan kegiatan pemasaran dan kerja sama dengan lembaga lain terkait, menyediakan data dan informasi dalam rangka promosi pemasaran di bidang pemasaran dan kerjasama; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pada Seksi Pemasaran dan Kerjasama; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala UPTD Balai Hyginie Perusahaan dan Keselamatan Kerja sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

UPTD Balai Latihan Transmigrasi

(1) UPTD Balai Latihan Transmigrasi mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam penyusunan rencana/program pendidikan dan pelatihan transmigrasi, pelaksanaan kebijakan teknis pendidikan dan pelatihan transmigrasi, pemantauan dan pengendalian pendidikan dan pelatihan transmigrasi menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program pendidikan dan pelatihan bagi calon transmigrasi dan transmigrasi

b. penyiapan dan pelaksanaan pelatihan bagi calon transmigrasi dan transmigrasi c. penyiapan evaluasi, monitoring dan bimbingan pasca pelatihan

d. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan

(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Latihan Transmigrasi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta ketentuan perundang-undangan.

(17)

RENSTRA 2013 - 2018

(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas penyiapan bahan pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai Latihan Transmigrasi.

(3) Seksi Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana/program kerja; melaksanakan kegiatan perencaan dan evaluasi; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pada seksi rencana dan evaluasi; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas

(4) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala UPTD Balai Latihan Tenaga kerja dan Transmigrasi sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Daerah ( BPPTKD )

(1) UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Daerah ( BPPTKD ) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam penyusunan rencana dan program pengembangan produktivitas tenaga kerja, pengkajian dan analisis teknis penyelenggaraan produktivitas tenaga kerja, pelaksanaan kebijakan teknis pengembangan produktivitas tenaga kerja, pemantauan dan pengendalian latihan kerja menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program penembangan produktivitas tenaga kerja;

b. Pengkajian dan analisis teknis penyelenggaraan produktivitas tenaga kerja c. Pengkajian dan penerapan teknis pengembangan produktivitas tenaga kerja d. Pelaksanaan kebijakan teknis pengembangan produktivitas tenaga kerja e. Penyelenggaraan program pengembangan produktivitas tenaga kerja f. Pemantauan dan pengendalian program pengembangan produktivitas

tenaga kerja

g. Penyelenggaraan administrasi umum dan kepegawaian

(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Daerah (BPPTKD) sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta ketentuan perundang-undangan.

(18)

RENSTRA 2013 - 2018

(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan rumah tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi dilingkungan UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Daerah (BPPTKD).

(3) Seksi Pengkajian Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana/ program kerja, mengkaji dan menganalisis kebijakan teknis operasional pengembangan produktivitas tenaga kerja;

melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait; melaksanakan fasilitasi teknis pengembangan produktivitas tenaga kerja; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pada Seksi Pengkajian Produktivitas Tenaga Kerja; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(4). Seksi Penerapan Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana/ program kerja pelaksana dan penerapan kebijakan teknis pengembangan produktivitas tenaga kerja menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pada Seksi Penerapan Produktivitas Tenaga Kerja dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(5) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Daerah (BPPTKD) sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram

1. UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam penyusunan kebijakan teknis latihan kerja, pengkajian dan analisis latihan kerja, pemantauan dan pengendalian latihan kerja menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana dan program latihan kerja b. pengkajian dan analisis teknis latihan kerja.

c. pengujian dan penerapan program latihan kerja yang sudah disempurnakan.

d. melaksanakan kebijakan teknis latihan kerja e. penyelenggaraan program latihan kerja f. pemantauan dan pengendalian latihan kerja

g. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan

(19)

RENSTRA 2013 - 2018

(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksana tugas UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta ketentuan perundang-undangan.

(2) Sub bagian tata usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelola urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, rumah tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi dilingkungan UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram.

(3) Seksi Penyelenggraan Latihan Kerja mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana/program; menyiapkan bahan penyusunan sertifikasi;

melaksanakan pengembangan program pelatihan ketenagakerjaan; melaksanakan pendidikan dan pelatihan ketenagakerjaan; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pada seksi Penyelenggaran Latihan Kerja; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

(4) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Latihan Kerja mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana/program; melaksanakan pemantauan hasil latihan kerja;

melaksanakan pengawasan uji keterampilan; melaksanakan penilaian kelulusan;

menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pada Seksi Pemantauan dan Evaluasi Latihan Kerja; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang sesuai dengan bidang tugas.

(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(20)

RENSTRA 2013 - 2018

(21)

RENSTRA 2013 - 2018

(22)

RENSTRA 2013 - 2018

2.2. Susunan Kepegawaian dan Aset Yang Dikelola 1. Kepegawaian

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat didukung oleh 240 orang aparatur yang terdiri dari laki – laki 155 orang dan perempuan 85 orang. Selanjutnya perincian sumber daya aparatur pada Disnakertrans Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut :

1.1. Tingkat Pendidikan

 S – 3 : - orang

 S – 2 : 14 orang

 S – 1 : 88 orang

 D – IV : 1 orang

 D – III : 12 orang

 D – II : - orang

 D – I : - orang

 SLTA / Sederajat : 70 orang

 SLTP / Sederajat : 8 orang

 SD / Sederajat : 8 orang

1.2. Pendidikan Penjenjangan

 Diklatpim II : 1 orang

 Diklatpim III : 12 orang

 Diklatpim IV : 32 orang

1.3. Golongan dan Kepangkatan

 Pembina Utama Muda (IV/c) : - orang

 Pembina Tingkat I ( IV/b ) : 10 orang

 Pembina ( IV/a ) : 16 orang

 ( III / d ) : 48 orang

 ( III / c ) : 16 orang

 ( III / b ) : - orang

 ( III / a ) : 14 orang

 ( II / d ) : 6 orang

 ( II / c ) : 7 orang

 ( II / b ) : 28 orang

 ( II / a ) : 8 orang

 ( I / d ) : 1 orang

 ( I / c ) : 3 orang

 ( I / b ) : 4 orang

 ( I / a ) : 2 orang

(23)

RENSTRA 2013 - 2018

1.4. Esselonisasi

 Esselon II a : 1 orang

 Esselon III a : 10 orang

 Esselon IV a : 30 orang

1.5. Agama

 Islam : 158 orang

 Hindu : 39 orang

 Budha : - orang

 Kristen Protestan : 2 orang

 Kristen Katholik : 3 orang

1.6. Jabatan Struktural dan Fungsional

 Struktural : 41 orang

 Fungsional : 27 orang

 Staff : 172 orang

1.7. Umur

 20 – 30 : 3 orang

 31 – 40 : 50 orang

 41 – 50 : 53 orang

 51 – 60 : 95 orang

2. Sarana dan Prasarana

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sangat diperlukan adanya dukungan sarana dan prasarana yang memadai disamping dukungan sumber daya manusia (aparatur). Beberapa dukungan sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat antara lain :

Tabel 1

Daftar Sarana dan Prasarana

No Jenis Barang

Kondisi

Jumlah

B RR RB

1 2 3 4 5 6

1 Tanah 8 - - 44.655 M²

2 Gedung 34 - - 34 unit

3 Mess 13 - - 13 unit

4 Kendaraan Roda 4 16 - - 16 unit

5 Kendaraan Roda 2 56 - 3 59 unit

(24)

RENSTRA 2013 - 2018

No Jenis Barang Kondisi

Jumlah

B RR RB

6 Mesin Ketik 19 4 - 23 unit

7 Komputer 69 4 - 73 unit

8 Printer 43 2 - 45 unit

9 Modem Intertnet - - - - unit

10 LCD 12 5 - 17 unit

11 Lap Top 19 - - 19 unit

12 Stavol 21 - - 21 unit

13 UPS 3 - - 3 unit

14 Power Suply 5 - - 5 unit

15 Loud Speaker sound system 16 - - 16 unit

16 Lemari besi 24 10 - 34 unit

17 Filling besi/metal 48 16 - 64 unit

18 Lemari kayu 85 11 - 96 unit

19 Rak kayu 16 - - 16 unit

20 Lemari arsip 7 - - 7 unit

21 Brankas 17 1 - 18 unit

22 Filling kayu 41 - - 41 unit

23 Meja Biro 76 - 24 100 unit

23 Meja kayu 13 6 - 19 unit

24 Permadani / gorden 2 - - 2 buah

25 Meja Ketik 17 - - 17 unit

26 Meja Rapat 19 - - 19 unit

27 Meja Komputer 32 - - 32 unit

28 Kursi Putar 16 3 - 19 unit

29 Kursi Biasa 106 - - 106 unit

30 Buffet kayu 1 - - 1 unit

31 Kursi Tangan 60 - - 60 unit

32 Kursi Besi 51 3 54 unit

33 Kursi Lipat 299 - - 299 unit

34 Kursi Tamu 4 - - 4unit

35 Kipas Angin 25 1 - 26 unit

36 Wirless 17 1 - 18 unit

(25)

RENSTRA 2013 - 2018

No Jenis Barang Kondisi

Jumlah

B RR RB

37 Televisi 7 1 - 8 unit

38 White Board 24 3 - 27 buah

39 Papan Visual 10 - - 10 buah

40 Peta 11 1 - 12 buah

41 Jam Dinding 37 1 - 38 buah

42 AC 82 - - 82 unit

43 Dispencer 5 - - 5 buah

44 Kulkas 3 - - 3 unit

45 Alat las listrik 1 - - 1 unit

46 Camera Video 4 - - 4 unit

47 Handycam 4 - - 4 unit

48 Kamera 10 - - 10 unit

49 Faximile 7 - - 7 unit

50 Interphone 9 - - 9 unit

51 Mic 10 1 - 11 buah

2.3. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran

Tabel 2

JENIS PELAYANAN DAN KELOMPOK SASARAN

NO. BIDANG/UPTD JENIS PELAYANAN KELOMPOK SASARAN 1. Bidang Pelatihan dan

Produktivitas Tenaga Kerja

Menyediakan informasi pasar kerja, pembinaan pengembangan perluasan tenaga kerja, pasar kerja, pelaksanaan pelatihan ketrampilan tenaga kerja

Lulusan SMA/sederajat, pencari kerja

2. Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja

Menyediakan informasi pasar kerja, pembinaan pengembangan perluasan kerja, pembinaan penempatan antar kerja antar daerah, antar kerja antar Negara, penggunaan tenaga kerja asing pendatang, dan pelaksanaan pelatihan ketrampilan tenaga kerja

Calon TKI dan TKI, TKA, pencari kerja

(26)

RENSTRA 2013 - 2018

NO. BIDANG/UPTD JENIS PELAYANAN KELOMPOK SASARAN 3. Bidang Hubungan

Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan

Menetapkan pedoman kesejahteraan purnakerja memediasi perselisihan hubungan industrial/pemutusan hubungan kerja, pension dan kecelakaan kerja di perusahaan serta memberikan rekomendasi bagi purnakerja, peserta jamsostek yang terkena PHK untuk memperoleh bantuan PHK dari PT Jamsostek

Para Karyawan di perusahaan

4. Bidang Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi

Menyusun rencana teknis, koordinasi, fasilitasi, bimbingan teknis dan supervise penyediaan areal, pembangunan permukiman, pengerahan, perpindahan dan penempatan transmigrasi serta publikasi promosi dan kemitraan bidang Ketransmigrasian

Permukiman

Transmigrasi Baru (PTB), Masyarakat Calon transmigran

5. Bidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Melakukan fasilitasi, koordinasi dan bimbingan teknis peningkatan kapasitas SDM, perencanaan pengembangan masyarakat dan kawasan, pengembangan usaha produktif, pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur dan penyiapan proses pengakhiran status UPT

Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) yang masih dibina, warga transmigran

6. Sekretariat Melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan, umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan pemeliharaan kantor

Bidang-bidang dan

UPTD lingkup

Disnakertrans Porv.

NTB 7. UPTD Balai Hyperkes Melaksanakan pengujian di bidang

hygine perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja dengan menggunakan fasilitas laboratorium

Perusahaan- perusahaan

8. UPTD Balatrans Melaksanakan pelatihan dan pendidikan bidang Ketransmigrasian

Masyarakat calon transmigran dan warga transmigran

9. UPTD BP2TKD Melakukan pengembangan

produktivitas tenaga kerja, pengkajian dan analisis teknis penyelenggaraan produktivitas tenaga kerja

Calon wirausahaan baru

10. UPTD BLK Melaksanakan pelatihan dan

pendidikan bidang Ketenagakerjaan

Lulusan SLTA

sederajat (pencarai kerja)

(27)

RENSTRA 2013 - 2018

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS

3.1 Gambaran Umum Daerah Terkait Dengan Pelayanan

Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, persoalan yang dihadapi oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berkaitan dengan ketenagakerjaan sebagai urusan wajib dan ketransmigrasian sebagai urusan pilihan mencakup:

a. Secara demografis, penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2012 berjumlah 4.587.562 jiwa, terdiri atas 2.228.493 jiwa laki-laki dan 2.359.069 jiwa perempuan, jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki, namun tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan.

Hal tersebut menggambarkan tingkat pengangguran yang dialami oleh perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki.

b. Terjadinya transfomasi struktur perekonomian dari sektor primer (pertanian) ke sektor sekunder dan tersier (industri dan jasa) yang tidak diiringi dengan transformasi ketenagakerjaan. Pertumbuhan sektor sekunder dan tersier tidak diimbangi oleh kualitas tenaga kerja yang berakibat pada meningkatnya jumlah pengangguran.

c. Kondisi sosial ekonomi masyarakat perdesaan lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Ketimpangan ini berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam di wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh yang belum optimal dan pembangunan infrastruktur pendukungnya yang belum memadai.

d. Tujuan umum pembangunan bidang ketenagakerjaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah membentuk iklim social ekonomi dan budaya yang mendukung produktivitas tenaga kerja sehingga dapat hidup layak, berkualitas dan sejahtera, sedangkan tujuan umum bidang pembangunan bidang ketransmigrasian adalah fasilitasi perpindahan penduduk untuk memanfaatkan sumber daya alam secara berkesinambungan di wilayah potensial melalui penyediaan areal permukiman yang layak huni, layak usaha, layak berkembang dan layak lingkungan secara asri dan lestari sehingga transmigran dapat hidup secara berkualitas dan sejahtera.

e. Sasaran yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan pembangunan bidang ketenagakerjaan adalah meningkatnya jumlah tenaga kerja yang produktif dan berkualitas dalam hubungan kerja yang harmonis dan saling menguntungkansedangkan sasaran pembangunan bidang ketransmigrasian adalah meningkatnya kualitas dan kemampuan transmigran dalam mengembangkan usahanya di lingkungan permukiman baru.

(28)

RENSTRA 2013 - 2018

Dalam rangka mencapai tujuan dan mewujudkan sasaran pembangunan tersebut maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan program dan kegiatan yang didukung oleh dana APBD Provinsi NTB dan dana dekosentrasi dan tugas pembantuan dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

3.2. Hasil-Hasil Yang Dicapai Lima Tahun Sebelumnya (2009-2013) I. KETENAGAKERJAAN

a. Tenaga Kerja Asing (TKA)

Jumlah TKA yang tercatat pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov.

NTB sebanyak 226 orang. Masing-masing bekerja pada Sektor Jasa sebanyak 66 orang, Sektor Bangunan sebanyak 27 orang, Sektor Perdagangan sebanyak 33 orang, Sektor Angkutan sebanyak 40 orang, Sektor Keuangan sebanyak 12 orang dan Sektor Pertambangan sebanyak 15 orang.

b. Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

Perkembangan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI melalui LTSP sebagai berikut :

1. Penempatan

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar Negeri mencapai 250.830 orang, dengan rincian sebagai berikut :

 Tahun 2009 sebanyak 53.731 Orang terdiri dari Laki-laki 32.903 Orang dan Perempuan 20.828 orang

 Tahun 2010 sebanyak 56.150 Orang terdiri dari Laki-laki 37.428 Orang dan Perempuan 18.722 orang

 Tahun 2011 sebanyak 58.230 Orang terdiri dari Laki-laki 44.088 Orang dan Perempuan 14.142 orang

 Tahun 2012 sebanyak 37.020 Orang terdiri dari Laki-laki 45.397 Orang dan Perempuan 5.483 orang

 Tahun 2013 sebanyak 45.699 Orang terdiri dari Laki-laki 36.702 Orang dan Perempuan 8.997 orang

Sebagai gambaran bahwa 2 tahun terakhir jumlah pengiriman TKI perempuan (TKW) menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dimungkinkan karena diberlakukannya moratorium pengiriman PLRT ke luar negeri

(29)

RENSTRA 2013 - 2018

(khususnya Saudi Arabia), yang diawali oleh Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggaara Barat.

2. PPTKIS (Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta).

Upaya pembinaan dan penertiban PPTKIS (Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta) yang beroperasi di NTB terus dilakukan secara koordinatif bersama BP3TKI, Kepolisian Daerah NTB, Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten/Kota dan unit terkait lainnya yang tergabung dalam Satgas Penanganan TKI yang berpedoman antara lain pada Pergub. Nomor 2 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan TKI Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terhadap PPTKIS yang nakal/kurang bertanggung jawab (mengalihkan negara tujuan, memalsukan dokumen, mengabaikan TKI dan lain-lain) dibekukan aktifitasnya. Hal ini tercermin dari perkembangan jumlah PPTKIS yang mampu bertahan semakin menurun.

 Tahun 2009 sebanyak 352 PPTKIS

 Tahun 2010 sebanyak 274 PPTKIS

 Tahun 2011 sebanyak 208 PPPTKIS

 Tahun 2012 sebanyak 146 PPTKIS

 Tahun 2013 sebanyak 184 PPTKIS

Untuk memantapkan pelaksanaan Pergub Nomor 2 tahun 2011, telah diadakan sosialisasi di seluruh Kabupaten/Kota dan Provinsi NTB bersama Biro Hukum Setda Provinsi NTB.

Selain itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, BP3TKI. APJATI Pusat dan APJATI NTB juga telah memfasilitasi pelaksanaan pelatihan bagi para Pelaksana Lapangan (PL) PPTKIS sebagai perekrut langsung CTKI di lapangan.

Sehingga diharapkan dapat meminimalisir beroperasinya calo-calo tenaga kerja liar yang mengatasnamakan PPTKIS tertentu.

3. TKI Deportasi

Sebagai bagian dari peningkatan pelayanan terhadap TKI melalui LTSP, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk pemulangan TKI Deportasi, baik yang berasal dari Malaysia maupun Timur Tengah.

(30)

RENSTRA 2013 - 2018

a. TKI Deportasi Malaysia

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. NTB memberikan pelayanan untuk mengantar TKI Deportasi Malaysia hingga alamat tempat tinggalnya. sebanyak 13.261 orang.

b. TKI Deportasi Timur Tengah

Untuk TKI Deportasi Timur Tengah, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi berkoordinasi dengan BNP2TKI dan BP3TKI yang telah bekerja sama dengan PO. Bus Safari Dharma Raya dan pihak Kepolisian untuk memulangkan ke alamat masing-masing. Terhadap TKI/TKW yang sakit sudah dijalin kerja sama dengan RS. Bhayangkara Polda NTB.

Melalui forum satgas juga dijalin kerjasama dengan dinas sosial kependudukan dan Catatan Sipil NTB, menyiapkan shelter bagi TKI/TKW deportasi yang membutuhkan penampungan sementara.

c. TKI Berkasus Hukum

TKI berkasus hukum di negara penempatan hingga Semester I Tahun 2013 sebanyak 349 kasus. Upaya yang dilakukan terhadap TKI kita yang tersangkut kasus hukum di negara penempatan adalah dengan melakukan koordinasi dengan pusat, baik Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Kementerian Luar Negeri RI dan BNP2TKI jumlah kasus selesai 247 kasus dan dalam proses 102 kasus.

d. Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)

Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) dapat terealisasi sebanyak 4.731 orang. Masing-masing Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 1.514 orang, Kalimantan Barat sebanyak 563 orang, Kalimantan Tengah sebanyak 951 orang dan Kalimantan Timur sebanyak 922 orang, yang ditempatkan pada sektor perkebunan kelapa sawit.

e. Remitansi

Remitansi atau Pengiriman uang TKI yang dikirim ke tanah air khususnya Provinsi Nusa Tenggara Barat dari tahun ke tahun mengalami peningkatan baik yang dikirim melalui BI dan Pos selama 5 (lima) tahun 2009-2013 sebesar Rp.

3.192.417.258.485,- yang ditempatkan di Negara Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Jordan, Korea, Malaysia, Brunei, Filipina, Hongkong, Jepang/Tokyo, Singapura dan Negara lain.

(31)

RENSTRA 2013 - 2018

Remitansi TKI tertinggi berasal dari tenga kerja yang bekerja di Saudi Arabia.

f. Pelatihan

Program yang dilakukan dalam upaya memacthingkan tuntutan pasar kerja dengan keterampilan tenaga kerja (link and match) di NTB antara lain dengan mengoptimalkan fungsi BLK/LLK/KLK baik milik Pemerintah Daerah Provinsi NTB, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maupun Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) sebagai mitra kerja pemerintah, dengan menerapkan sistem pelatihan berbasis kompetensi, pemagangan dalam dan luar negeri sesuai kebutuhan pasar kerja dengan jumlah tenaga kerja yang sudah dilatih mencapai 28.986 orang, terdiri atas :

 BLK/LLK/KLK Pemerintah : 17.391 orang

 LPKS : 10.352 orang

 Pemagangan Dalam Negeri : 1.100 orang

 Pemagangan Luar Negeri : 143 orang

Jenis kompetensi yang dilatih antara lain sebagai berikut ; processing, menjahit, teknik pendingin, sepeda motor, komputer, perhotelan, mobil, instalasi penerangan, elektronika, bangunan kayu, baja ringan, teknisi tv, teknisi hp, meubeleur, las, tata rias dan bahasa asing. Baik melalui dana APBN, APBD maupun Swadana dengan rincian sebagai berikut :

 BLK Mataram sebanyak 6.918 orang

 LLK Selong sebanyak 2.960 orang

 BLK Praya sebanyak 5.022 orang

 LLK Bima sebanyak 1.131 orang

 LLK Sumbawa sebanyak 1.296 orang

 KSB sebanyak 64 orang

 LPKS sebanyak 10.352 orang

 Pemagangan sebanyak 1.243 orang

Selain pelatihan kompetensi dan magang, melalui dukungan APBN juga telah dilaksanakan Pelatihan Wirausaha dan Peningkatan Produktivitas.

Pelatihan dilaksanakan di 5 (lima) Kabupaten/Kota, bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota se-NTB dan Dinas Koperasi UKM dan Disperindag dengan jumlah peserta sebanyak 1.650 orang, tersebar di seluruh Kabupaten/Kota.

(32)

RENSTRA 2013 - 2018

Hal lain yang dilakukan terkait dengan pelatihan kompetensi adalah mendorong tumbuh kembangnya Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS).

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. NTB telah mengevaluasi dan merekomendasikan beberapa LPKS dan sudah disetujui untuk mendapatkan bantuan program pelatihan dan bantuan peralatan pelatihan melalui APBN sebanyak 13 LPKS, sebagai berikut :

 Kab. Lombok Timur dengan kejuruan Tata Rias Pengantin

 LPK Sur Salon

 LPK Fitri

 LPK Karisma

 LPK Holan Salon

 LPK Rori

 LPK Robita

 LPK Yola

 LPK Intertainer Maya

 LKSK Yusnita

 Kab. Sumbawa dengan kejuruan Komputer

 LPK Cerdas

 PPLS Tambora

 LPKS Handayani

 LPKM Gagas Rasa

g. Hubungan Industrial

1. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Pada tahun 2013 Pemerintah Daerah NTB melalui APBN Kemenakertrans RI berhasil mendapatkan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja (seperti tukang ojek, pedagang kaki lima, pedagang keliling) sebanyak 1.000 orang yang tersebar di Pulau Lombok dan di Pulau Sumbawa, masing-masing 500 orang. Dan secara simbolis sudah diserahkan oleh Dirjen Pembinaan Hubungan Indistrial (PHI) dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI pada saat Kunjungan Wakil Presiden di Kabupaten Sumbawa bulan Juni 2013.

2. Penyelesaian Hubungan Industrial

Perselisihan Hubungan Industrial wajib diupayakan penyelesaian terlebih

(33)

RENSTRA 2013 - 2018

mufakat. Dan dalam hal perundingan Bipartit gagal maka salah satu atau kedua belah pihak melaporkan perselisihannya ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB.

Jumlah perselisihan yang masuk ke Disnakertrans Provinsi NTB sebanyak 63 kasus dengan jumlah tenaga kerja 224 orang. Dari kasus yang masuk, yang ditangani oleh mediator dapat diselesaikan sebagai berikut :

 Persetujuan bersama di tingkat Bipartit : 10 kasus

 Persetujuan bersama di tingkat Mediasi : 6 kasus

 Anjuran yang dikeluarkan oleh Mediator : 32 kasus

 Masih dalam proses : 15 kasus

3. Outsourching

Pada minggu ke-4 (tanggal 28 November 2012) terjadi unjuk rasa oleh pekerja PT. Bumi Sentosa dan PT. Citra Utama Mandiri yang merupakan perusahaan penyedia jasa outsourching PT. PLN (Persero) Wilayah NTB Rayon Ampenan, Rayon Cakranegara dan Area Sumbawa di DPRD Provinsi NTB yang diterima oleh Komisi IV DPRD Provinsi NTB, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB dan PT. PLN (Persero) Wilayah NTB dengan tuntutan “Agar para pekerja penunjang diangkat menjadi karyawan tetap PT. PLN (Persero)”.

Hingga saat ini, tuntutan para pekerja tersebut belum dapat diterima.

Dalam hal ini terjadi perbedaan acuan tentang jenis-jenis pekerjaan yang dapat dioutsourching antara Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Permenakertrans Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain, yang isinya menetapkan 5 jenis pekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh yang merupakan kegiatan jasa penunjang atau yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, meliputi :

 Usaha pelayanan kebersihan (cleaning service),

 Usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering),

 Usaha tenaga pengaman (security/satuan pengamanan),

 Usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan, dan

 Usaha penyediaan angkutan bagi pekerja/buruh.

(34)

RENSTRA 2013 - 2018

dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang

“Ketenagalistrikan” yang kemudian dituangkan dalam surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor : 1040.K/DIR/2011 tentang Standarisasi Komponen Penghasilan Tenaga Outsourching di Lingkungan PT. PLN (Persero), jo keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor : 1507.K/DIR/2011 tanggal 30 Desember 2011 lampiran I tentang perubahan atas keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor :104.K/DIR/2011 tentang Jenis-Jenis Pekerjaan yang Dioutsourcing di PT. PLN (Persero), terdapat 22 jenis pekerjaan, 5 diantaranya merupakan jenis pekerjaan sebagaimana diatur Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Terhadap hal tersebut, Disnakertrans Prov. NTB bersama Komisi IV DPRD Provinsi NTB pada tanggal 7 Desember 2012 telah melaksanakan kunjungan kerja, mendesak pihak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI untuk mengadakan koordinasi di tingkat pusat.

Terkait dengan outsourching PT. PLN (Persero), Komisi IX DPR RI telah mengadakan Kunjungan Kerja Spesifik Pokja Naker Komisi IX DPR RI ke Provinsi NTB.

II. KETRANSMIGRASIAN

1. Pemindahan dan Penempatan Transmigran

Program pemindahan transmigrasi Prov. NTB dialokasikan sebanyak 1.386 KK, equivalen 5.730 jiwa, dengan sebaran penempatan di dalam dan di luar Provinsi NTB masing-masing sebagai berikut :

a. Dalam Provinsi NTB sebanyak 1.125 KK = 4.672 Jiwa dengan rincian sebagai berikut :

 Kab. Lombok Timur

UPT Jeringo 200 KK = 822 Jiwa

 Kab. Sumbawa Barat

UPT. Tongo II Sp.2 225 KK = 959 Jiwa

 Kab. Sumbawa,

UPT Brang Lamar 100 KK = 408 Jiwa

 Kab. Bima,

UPT. Soripanihi SP.5 200 KK = 863 Jiwa UPT. Sori Panihi SP.6 300 KK = 1.218 Jiwa

 Kab. Dompu

UPT Nangakara Sp. 2 100 KK = 402 Jiwa

(35)

RENSTRA 2013 - 2018

b. Luar Provinsi NTB sebanyak 291 KK, 1.058 Jiwa masing-masing :

 Kalimantan Selatan

 Kab. Balangan, UPT. Lajar Papuyuan 10 KK = 40 Jiwa

 Kalimantan Barat

 Kab. Kayong Utara

- UPT Kamboja 25 KK = 92 Jiwa

- UPT Sei Mata-Mata SP.3 25 KK = 79 Jiwa

 Kab. Kubu Raya, UPT Permata 14 KK = 55 Jiwa

 Maluku Utara

 Kab. Halmahera Selatan,

- UPT Pida SP.6 25 KK = 81 Jiwa

 Gorontalo

 Kab. Gorontalo, UPT Puncak 5 KK = 18 Jiwa

 Kab. Boalemo, UPT Bongo IV 22 KK =73 Jiwa

 Sulawesi Tenggara

 Kab. Muna, UPT. Tondasi 25 KK = 91 Jiwa

 Kab. Konawe Utara, UPT. Amorome 25 KK = 96 Jiwa

 Kab. Konawe Utara, UPT. Awua Jaya 25 KK = 84 Jiwa

 Kab. Konawe Utara, UPT. Padalere 15 KK = 65 Jiwa

 Sulawesi Barat

 Kab. Majene, UPT Tandoilo Ulumanda 25 KK = 106 Jiwa

 Kalimantan Tengah

 Kab. Kapuas, UPT. Dadahup C4 25 KK = 87 Jiwa

 Kab. Seruyan, UPT Tanggul Harapan 25 KK = 91 Jiwa

(36)

RENSTRA 2013 - 2018

Tabel 3.1

Capaian Indikator RPJMD Tahun 2009-2013

URAIAN

KONDISI AWAL

2008

2009 2010 2011 2012 2013

T R T R T R T R T R

PENGANGGURAN

(%) 6,48 6,20

6,25 (131.258)

6.00

5,29 (119.143)

5,5

5,33 (110.542)

5,25 5,26 (109.948) 5 5,38 (112.708)

HUMAN TRAFFICKING

(KASUS)

467 417 118 367 102 317 93 292 5 283 14

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa kendala pengelolaan data yang terjadi pada Klinik Ummi adalah belum efektifnya pengelolaan data pasien dikarenakan masih manual, dimana proses pencatatan data

Penelitian yang bertentangan dengan penemuan tersebut antara lain adalah penelitian dari Walen dan Lachman (2000), yang menemukan bahwa persepsi terhadap dukungan sosial

Jika dilihat dari peringkat sekolahnya, baik sekolah dengan peringkat baik, sedang dan rendah, peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapat pembelajaran

tanaman pakcoi yang diberi perlakuan pupuk kandang ayam menunjukkan rata-rata tertinggi saat akhir pengamatan pada peubah tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun,

Dalam hal ini sistem informasi yang diterapkan adalah Media Pembelajaran Pengenalan Mesin Bubut dalam program keahlian Teknik Permesinan untuk kelas XI di SMK Nawa Bhakti

Penelitian ini menyimpulkan (a) lima indikator faktor Sumber Daya Berbasis Teknologi merupakan estimator faktor Sumber Daya Berbasis Teknologi, (b) tiga indikator

Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara menciptakan Sistem Informasi Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dalam hal ini aplikasi yang dinamakan yaitu Info

Demikian Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023 ini disusun untuk dijadikan pedoman bersama bagi