• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULIR USULAN RENCANA PENARIKAN PINJAMAN LUAR NEGERI TAHUN ANGGARAN 2023 BESERTA PROYEKSI MAJU TAHUN 2024 S.D. 2027

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FORMULIR USULAN RENCANA PENARIKAN PINJAMAN LUAR NEGERI TAHUN ANGGARAN 2023 BESERTA PROYEKSI MAJU TAHUN 2024 S.D. 2027"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Formulir I Pagu Anggaran RAPBN 2023

FORMULIR USULAN RENCANA PENARIKAN PINJAMAN LUAR NEGERI

TAHUN ANGGARAN 2023

BESERTA PROYEKSI MAJU TAHUN 2024 S.D. 2027

Kementerian/Lembaga : ________________________________

(2)

BAGIAN A

RINGKASAN INFORMASI DAN PERENCANAAN KEGIATAN PINJAMAN LUAR NEGERI

No. Nama

Lender

Nama Unit Eselon I

Kode Pinjaman

Nomor

Register Nama Proyek Nama Program

dalam RKA KL

Nama Kegiatan

dalam RKA KL Prioritas Nasional Lokasi

(Provinsi)

Dokumen Perencanaan

DRPLNJM DRPPLN DK PSP

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

ONGOING 1.

2.

3.

4.

5.

PIPELINE 1.

2.

3.

4.

5.

(3)

BAGIAN B

PERHITUNGAN SISA KOMITMEN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN RUPIAH MURNI PENDAMPING

Asumsi kurs tengah yang dapat digunakan 1 USD = Rp14.550

1 EUR = Rp16.481 1 AUD = Rp10.967 100 JPY = Rp12.340 1000 KRW = Rp12.300 1 SAR = Rp3.879

(dalam miliar rupiah)

No

. Nama

Lender

Nama Unit Eselon I

Kode

Loan Nomor

Register Nama Proyek

Komitmen PLN Alokasi PLN 2022

Estimasi Sisa Komitmen

PLN s.d.

2022

Rupiah Murni Pendamping Total Penarikan

Kumulatif s.d. 2021

Belum Ditarik

Pagu Alokasi

Rencana Revisi Lanjutan

2021

Rencana Percepatan/

Pengurangan Pagu

Estimasi Pagu DIPA

setelah Revisi

Kebutuhan Penarikan Kumulatif

Lanjutan/

Luncuran dari 2021

Alokasi RMP 2022

Sisa RMP yang Belum

Dibayar s.d. 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

ONGOING

1.

2.

3.

4.

5.

PIPELINE

1.

2.

3.

4.

5.

TOTAL (20)

(4)

BAGIAN C

USULAN PENARIKAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN RUPIAH MURNI PENDAMPING BESERTA PROYEKSI MAJU

Asumsi kurs tengah yang dapat digunakan 1 USD = Rp14.550

1 EUR = Rp16.481 1 AUD = Rp10.967 100 JPY = Rp12.340 1000 KRW = Rp12.300 1 SAR = Rp3.879

(dalam miliar rupiah)

No. Nama

Lender Nama

Unit Eselon

I

Kode Loan

Nomor

Register Nama Proyek

Masa Laku

Indikasi Availability

Period

Estimasi Sisa Komitmen

PLN s.d.

2022

Estimasi Sisa RMP

yang Belum Dibayar s.d. 2022

Rencana Penarikan PLN Rencana Penarikan RMP

Komitmen PLN ditarik pada 2028

dst.

Pembayaran RMP pada

2028 dst.

Sign Close 2023 2024 2025 2026 2027 2023 2024 2025 2026 2027

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)

ONGOING

PIPELINE

TOTAL (24)

Disetujui oleh

. . . (25) (26)

. . . (27)

Stempel Jabatan

(5)

BAGIAN D

PROYEKSI PENYELESAIAN PEKERJAAN YANG DIBIAYAI DENGAN PINJAMAN LUAR NEGERI

Nama Pinjaman : ……… (1)

Nilai Komitmen Pinjaman : ……… (2)

No Paket

Kontrak Lokasi Vol. Satuan Alokasi

Realisasi Kemajuan 2021 Proyeksi Kemajuan

s.d. Semester I 2022 Proyeksi Kemajuan

s.d. Semester II 2022 Permasalahan/Kendala

yang Dihadapi Tindak Lanjut

Realisasi Volume

% Realisasi

Penarikan

% Realisasi

Volume

% Realisasi

Penarikan

% Realisasi

Volume

% Realisasi

Penarikan

%

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)

1.

2.

3.

4.

5.

Disetujui oleh (23)

(24) (25)

Stempel Jabatan

(6)

PETUNJUK PENGISIAN

FORMULIR USULAN RENCANA PENARIKAN PINJAMAN LUAR NEGERI TAHUN ANGGARAN 2023 BESERTA PROYEKSI MAJU TAHUN 2024 S.D. 2027

PENJELASAN UMUM

1. Formulir ini terdiri atas empat bagian sebagai berikut.

Bagian A : Ringkasan Informasi dan Perencanaan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Bagian B : Perhitungan Sisa Komitmen Pinjaman Luar Negeri dan Rupiah Murni Pendamping Bagian C : Usulan Penarikan Pinjaman Luar Negeri dan Rupiah Murni Pendamping Beserta

Proyeksi Maju

Bagian D : Proyeksi Penyelesaian Pekerjaan yang Dibiayai dengan Pinjaman Luar Negeri

Khusus untuk Bagian D formulir ini, disusun untuk setiap pinjaman kegiatan berdasarkan unit eselon I yang menjadi pelaksana pinjaman kegiatan.

2. Pinjaman kegiatan dapat dikelompokkan berdasarkan statusnya, yaitu ongoing dan pipeline.

a. Pinjaman dikelompokkan sebagai berstatus ongoing apabila perjanjian pinjaman kegiatan tersebut telah ditandatangani antara pemberi pinjaman dan Pemerintah Republik Indonesia serta telah diterbitkan kode registernya.

b. Pinjaman dikelompokkan sebagai berstatus pipeline apabila perjanjian pinjaman kegiatan tersebut belum ditandatangani sampai dengan tanggal penyampaian usulan.

3. Dalam hal pinjaman kegiatan dikerjakan oleh lebih dari satu Kementerian/Lembaga (implementing agency), Kementerian/Lembaga yang berperan baik sebagai executing agency ataupun implementing agency hanya mengusulkan rencana penarikan pinjaman kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga tersebut.

4. Dalam hal pinjaman kegiatan merupakan pinjaman yang dibiayai oleh lebih dari 1 (satu) pemberi pinjaman (cofinancing), rencana penarikan pinjaman kegiatan disusun untuk setiap pemberi pinjaman dan/atau kode register pinjaman.

5. Dalam hal pinjaman kegiatan memiliki porsi yang diterushibahkan kepada daerah (ongranting), alokasi penarikan ongranting tidak digabungkan dengan rencana penarikan yang dikerjakan secara mandiri oleh Kementerian/Lembaga.

6. Untuk pinjaman kegiatan yang berasal dari Islamic Development Bank, rencana penarikan pinjaman kegiatan disusun secara terpisah berdasarkan akad, step pinjaman, dan/atau kode register. Penyusunan rencana penarikan pinjaman kegiatan memperhatikan peruntukan komitmen pinjaman berdasarkan masing-masing perjanjian pinjaman.

7. Untuk pinjaman kegiatan yang disertai dengan hibah yang penarikannya dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, alokasi penarikan hibahnya disusun terpisah dari rencana penarikan pinjaman kegiatan dan disajikan ke dalam Formulir Usulan Rencana Penarikan Hibah Luar Negeri.

8. Informasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan trilateral meeting penyusunan rencana penarikan pinjaman dan hibah dapat diakses pada situs DJPPR pada tautan:

https://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/load/3159

(7)

BAGIAN A

RINGKASAN INFORMASI DAN PERENCANAAN KEGIATAN PINJAMAN LUAR NEGERI

NO. URAIAN ISIAN

(1) Diisi dengan nomor baris isian data.

(2) Diisi dengan nama pemberi pinjaman (lender).

(3) Diisi dengan nama Unit Eselon I pengguna pinjaman.

(4) Untuk pinjaman berstatus ongoing, diisi dengan kode pinjaman (creditor reference) sesuai dengan yang tercantum pada naskah perjanjian pinjaman luar negeri (NPPLN/loan

agreement). Contoh: INO-xxxx; xxxx-ID; IP-xxx, dan lain-lain.

Untuk pinjaman berstatus pipeline, kolom ini tidak perlu diisi.

(5) Untuk pinjaman berstatus ongoing, diisi dengan nomor register sebagaimana telah diterbitkan oleh Kementerian Keuangan yang terdiri atas 8 karakter kombinasi huruf dan/atau angka. Contoh: 1AXB456A.

Untuk pinjaman berstatus pipeline, kolom ini tidak perlu diisi.

(6) Untuk pinjaman berstatus ongoing, nama proyek diisi sesuai dengan yang tercantum pada NPPLN/loan agreement.

Untuk pinjaman berstatus pipeline, nama proyek diisi dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Mengacu pada Daftar Kegiatan yang diterbitkan Kementerian PPN/Bappenas.

2. Mengacu pada Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri (DRPPLN) dalam hal Daftar Kegiatan belum diterbitkan oleh Kementerian PPN/Bappenas.

3. Mengacu pada Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN JM) dalam hal kegiatan belum tercantum dalam DRPPLN dan Daftar Kegiatan belum diterbitkan Kementerian PPN/Bappenas.

(7) Diisi dengan nama program yang sesuai dengan RKA-KL.

(8) Diisi dengan nama kegiatan yang sesuai dengan RKA-KL.

(9) Diisi dengan nama tagging Prioritas Nasional apabila kegiatan pinjaman akan menjadi bagian dari Rincian Output yang di-tagging sebagai bagian pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2023.

(10) Diisi dengan provinsi lokasi pelaksanaan pinjaman kegiatan.

Dalam hal pinjaman kegiatan merupakan single contract berupa pembelian barang yang tidak terikat dengan lokasi, kolom lokasi dapat diisi dengan kata “Nasional”.

(11) Dalam hal pinjaman berstatus ongoing, kolom ini dapat dikosongkan.

Dalam hal pinjaman berstatus pipeline dan telah dicantumkan ke dalam DRPLN JM, kolom ini diisi dengan tahun periode DRPLN JM yang mencantumkan pinjaman kegiatan ini.

Dalam hal pinjaman kegiatan belum diusulkan dalam DRPLN JM, kolom ini dapat dikosongkan.

Contoh: Apabila pinjaman kegiatan telah tercantum dalam DRPLN JM 2020-2024, diisi dengan “2020-2024”.

(12) Dalam hal pinjaman berstatus ongoing, kolom ini dapat dikosongkan.

Dalam hal pinjaman berstatus pipeline, kolom ini diisi dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Apabila kegiatan telah tercantum dalam DRPPLN, diisi dengan tahun pencantuman kegiatan dalam DRPPLN.

2. Apabila kegiatan sedang dalam pengusulan DRPPLN di tahun 2022 dan telah tercantum dalam DRPLN JM 2020-2024, diisi dengan kata “proses pada 2022”.

(8)

NO. URAIAN ISIAN

(13) Dalam hal pinjaman berstatus ongoing, kolom ini dapat dikosongkan.

Dalam hal pinjaman berstatus pipeline, kolom ini diisi dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Apabila pinjaman kegiatan telah diterbitkan Daftar Kegiatan, diisi dengan tahun Daftar Kegiatan diterbitkan.

2. Apabila pinjaman kegiatan sedang dalam proses penerbitan Daftar Kegiatan pada tahun 2022 pasca pencantuman dalam DRPPLN, diisi dengan kata “proses pada 2022”.

3. Dalam hal DRPPLN belum diterbitkan, kolom ini dapat dikosongkan.

(14) Untuk pinjaman yang dalam DRPPLN diindikasikan menggunakan skema LPKE atau KSA, diisi dengan tahun PSP diterbitkan oleh Kementerian Keuangan.

(9)

BAGIAN B

PERHITUNGAN SISA KOMITMEN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN RUPIAH MURNI PENDAMPING

NO. URAIAN ISIAN

(1) Diisi dengan nomor baris isian data.

(2) Diisi dengan nama pemberi pinjaman (lender).

Isian pada kolom ini konsisten dengan isian kolom (2) pada Bagian A formulir ini.

(3) Diisi dengan nama Unit Eselon I pengguna pinjaman.

Isian pada kolom ini konsisten dengan isian kolom (3) pada Bagian A formulir ini.

(4) Untuk pinjaman berstatus ongoing, diisi dengan kode pinjaman (creditor reference) sesuai dengan yang tercantum pada naskah perjanjian pinjaman luar negeri (NPPLN/loan

agreement). Contoh: INO-xxxx; xxxx-ID; IP-xxx, dan lain-lain.

Untuk pinjaman berstatus pipeline, kolom ini tidak perlu diisi.

Isian pada kolom ini konsisten dengan isian kolom (4) pada Bagian A formulir ini.

(5) Untuk pinjaman berstatus ongoing, diisi dengan nomor register sebagaimana telah diterbitkan oleh Kementerian Keuangan yang terdiri atas 8 karakter kombinasi huruf dan/atau angka. Contoh: 1AXB456A.

Untuk pinjaman berstatus pipeline, kolom ini tidak perlu diisi.

Isian pada kolom ini konsisten dengan isian kolom (5) pada Bagian A formulir ini.

(6) Untuk pinjaman berstatus ongoing, diisi dengan nama proyek sesuai dengan yang tercantum pada NPPLN/loan agreement.

Untuk pinjaman berstatus pipeline, nama proyek diisi dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Mengacu pada Daftar Kegiatan yang diterbitkan Kementerian PPN/Bappenas.

2. Mengacu pada Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri (DRPPLN) dalam hal Daftar Kegiatan belum diterbitkan oleh Kementerian PPN/Bappenas.

3. Mengacu pada Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN JM) dalam hal kegiatan belum tercantum dalam DRPPLN dan Daftar Kegiatan belum diterbitkan Kementerian PPN/Bappenas.

Isian pada kolom ini konsisten dengan isian kolom (6) pada Bagian A formulir ini.

(7) Untuk pinjaman berstatus ongoing, nilai total komitmen atau nilai pinjaman luar negeri diisi dengan nilai sebagaimana tercantum pada sebagaimana NPPLN/loan agreement beserta amendemennya yang telah mendapat penetapan.

Untuk pinjaman berstatus pipeline, nilai total komitmen diisi dengan indikasi nilai komitmen pinjaman sebagaimana tercantum pada DRPLN JM, DRPPLN, dan/atau Daftar Kegiatan yang diterbitkan oleh Kementerian PPN/Bappenas.

Nilai total komitmen disajikan dalam miliar rupiah.

(8) Dalam hal pinjaman berstatus ongoing, diisi dengan nilai penarikan kumulatif pinjaman luar negeri hingga 31 Desember 2021 termasuk penarikan yang dalam proses

pengesahan sebagai SP3 sebagai realisasi 2021 hingga akhir Maret 2022. Nilai penarikan kumulatif disajikan dalam miliar rupiah.

Dalam hal pinjaman berstatus pipeline, kolom ini diisi dengan nilai 0 (nol).

(9) Diisi dengan nilai komitmen pinjaman luar negeri yang belum ditarik hingga akhir tahun 2021 yang dihitung dengan mengurangkan angka pada kolom (7) dan kolom (8). Nilai komitmen pinjaman luar negeri yang belum ditarik disajikan dalam miliar rupiah.

(10)

NO. URAIAN ISIAN

(10) Diisi dengan alokasi penarikan pinjaman luar negeri yang sebagaimana DIPA 2022 sebelum revisi anggaran pagu berubah. Nilai disajikan dalam miliar rupiah.

(11) Dalam hal direncanakan revisi lanjutan penarikan 2021 pada Revisi Anggaran TA 2022, diisi dengan nilai lanjutan penarikan atas sisa pagu DIPA 2021 yang belum terserap. Nilai disajikan dalam miliar rupiah. Nilai disajikan dalam miliar rupiah.

Formulir ini tidak menjadi dan tidak dapat digunakan sebagai prasyarat K/L dalam pengusulan revisi anggaran pada TA 2022.

(12) Dalam hal direncanakan revisi anggaran pagu berubah pada TA 2022 (baik percepatan maupun pengurangan pagu), diisi dengan estimasi nilai percepatan penarikan melalui yang akan dilakukan pada TA 2022. Nilai disajikan dalam miliar rupiah.

Formulir ini tidak menjadi dan tidak dapat digunakan sebagai prasyarat K/L dalam pengusulan revisi anggaran pada TA 2022.

(13) Diisi dengan hasil perhitungan dengan formula sebagai berikut.

Kolom (13) = Kolom (10) + Kolom (11) + Kolom (12) Hasil perhitungan disajikan dalam miliar rupiah.

(14) Diisi dengan hasil perhitungan dengan formula sebagai berikut.

Kolom (14) = Kolom (9) – Kolom (13) Hasil perhitungan disajikan dalam miliar rupiah.

(15) Diisi dengan kebutuhan Rupiah Murni Pendamping yang disyaratkan dalam NPPLN/loan agreement sepanjang pelaksanaan proyek. Nilai disajikan dalam miliar rupiah.

(16) Diisi dengan total kumulatif Rupiah Murni Pendamping yang telah dibayarkan hingga tahun 2021. Nilai disajikan dalam miliar rupiah.

(17) Diisi dengan alokasi RMP yang telah dianggarkan dalam Pagu Alokasi atau DIPA TA 2022. Nilai disajikan dalam miliar rupiah.

(18) Dalam hal direncanakan revisi lanjutan/luncuran Rupiah Murni Pendamping 2021 pada Revisi Anggaran TA 2022, diisi dengan nilai lanjutan/luncuran Rupiah Murni Pendamping yang akan diusulkan. Nilai disajikan dalam miliar rupiah.

Formulir ini tidak menjadi dan tidak dapat digunakan sebagai prasyarat K/L dalam pengusulan revisi anggaran pada TA 2022.

(19) Diisi dengan hasil perhitungan dengan formula sebagai berikut.

Kolom (19) = Kolom (15) – Kolom (16) – Kolom (17) – Kolom (18) Hasil perhitungan disajikan dalam miliar rupiah.

(20) Diisi dengan total nilai kolom (7) sampai dengan kolom (19).

(11)

BAGIAN C

USULAN PENARIKAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN RUPIAH MURNI PENDAMPING BESERTA PROYEKSI MAJU

NO. URAIAN ISIAN

(1) Diisi dengan nomor baris isian data.

(2) Diisi dengan nama pemberi pinjaman (lender).

Isian pada kolom ini konsisten dengan isian kolom (2) pada Bagian A formulir ini.

(3) Diisi dengan nama Unit Eselon I pengguna pinjaman.

Isian pada kolom ini konsisten dengan isian kolom (3) pada Bagian A formulir ini.

(4) Untuk pinjaman berstatus ongoing, diisi dengan kode pinjaman (creditor reference) sesuai dengan yang tercantum pada naskah perjanjian pinjaman luar negeri (NPPLN/loan

agreement). Contoh: INO-xxxx; xxxx-ID; IP-xxx, dan lain-lain.

Untuk pinjaman berstatus pipeline, kolom ini tidak perlu diisi.

Isian pada kolom ini konsisten dengan isian kolom (4) pada Bagian A formulir ini.

(5) Untuk pinjaman berstatus ongoing, diisi dengan nomor register sebagaimana telah diterbitkan oleh Kementerian Keuangan yang terdiri atas 8 karakter kombinasi huruf dan/atau angka. Contoh: 1AXB456A.

Untuk pinjaman berstatus pipeline, kolom ini tidak perlu diisi.

Isian pada kolom ini konsisten dengan isian kolom (5) pada Bagian A formulir ini.

(6) Untuk pinjaman berstatus ongoing, diisi dengan nama proyek sesuai dengan yang tercantum pada NPPLN/loan agreement.

Untuk pinjaman berstatus pipeline, nama proyek diisi dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Mengacu pada Daftar Kegiatan yang diterbitkan Kementerian PPN/Bappenas.

2. Mengacu pada Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri (DRPPLN) dalam hal Daftar Kegiatan belum diterbitkan oleh Kementerian PPN/Bappenas.

3. Mengacu pada Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN JM) dalam hal kegiatan belum tercantum dalam DRPPLN dan Daftar Kegiatan belum diterbitkan Kementerian PPN/Bappenas.

Isian pada kolom ini konsisten dengan isian kolom (6) pada Bagian A formulir ini.

(7) Dalam hal pinjaman berstatus ongoing, diisi dengan tanggal penandatanganan NPPLN/loan agreement.

(8) Dalam hal pinjaman berstatus ongoing, diisi dengan tanggal batas akhir penarikan pinjaman luar negeri sebagaimana NPPLN/loan agreement atau amendemennya yang telah mendapat penetapan.

(9) Dalam hal pinjaman berstatus pipeline, diisi dengan indikasi availability period atau indikasi rentang masa laku pinjaman kegiatan. Disajikan dalam tahun.

(10) Diisi dengan estimasi sisa komitmen Pinjaman Luar Negeri s.d. 2022 sebagaimana telah dihitung dan dicantumkan dalam Bagian B kolom (14) formulir ini.

(11) Diisi dengan estimasi sisa Rupiah Murni Pendamping yang belum dibayar s.d. 2022 sebagaimana telah dihitung dan dicantumkan dalam Bagian B kolom (19) formulir ini.

(12) Diisi dengan nilai rencana penarikan pinjaman luar negeri pada tahun 2023 dalam miliar rupiah.

(12)

NO. URAIAN ISIAN

(13) Diisi dengan nilai rencana penarikan pinjaman luar negeri pada tahun 2024 dalam miliar rupiah.

(14) Diisi dengan nilai rencana penarikan pinjaman luar negeri pada tahun 2025 dalam miliar rupiah.

(15) Diisi dengan nilai rencana penarikan pinjaman luar negeri pada tahun 2026 dalam miliar rupiah.

(16) Diisi dengan nilai rencana penarikan pinjaman luar negeri pada tahun 2027 dalam miliar rupiah.

(17) Diisi dengan nilai rencana penarikan Rupiah Murni Pendamping pada tahun 2023 dalam miliar rupiah.

(18) Diisi dengan nilai rencana penarikan Rupiah Murni Pendamping pada tahun 2024 dalam miliar rupiah.

(19) Diisi dengan nilai rencana penarikan Rupiah Murni Pendamping pada tahun 2025 dalam miliar rupiah.

(20) Diisi dengan nilai rencana penarikan Rupiah Murni Pendamping pada tahun 2026 dalam miliar rupiah.

(21) Diisi dengan nilai rencana penarikan Rupiah Murni Pendamping pada tahun 2027 dalam miliar rupiah.

(22) Diisi dengan hasil perhitungan dengan formula sebagai berikut.

Kolom (22) = Kolom (10) – Kolom (12) – Kolom (13) – Kolom (14) – Kolom (15) – Kolom (16)

Hasil perhitungan disajikan dalam miliar rupiah.

(23) Diisi dengan hasil perhitungan dengan formula sebagai berikut.

Kolom (23) = Kolom (11) – Kolom (17) – Kolom (18) – Kolom (19) – Kolom (20) – Kolom (21)

Hasil perhitungan disajikan dalam miliar rupiah.

(24) Diisi dengan total nilai kolom (10) sampai dengan kolom (23).

(25) Diisi dengan nama jabatan Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang berwenang.

Contoh: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

(26) Dibubuhkan tanda tangan dan stempel jabatan. Dapat digunakan tanda tangan elektronik (digital signature).

(27) Diisi dengan nama lengkap Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang berwenang.

(13)

BAGIAN D

PROYEKSI PENYELESAIAN PEKERJAAN YANG DIBIAYAI DENGAN PINJAMAN LUAR NEGERI

NO. URAIAN ISIAN

(1) Diisi dengan nama kegiatan pinjaman sesuai naskah perjanjian pinjaman.

(2) Diisi nilai komitmen pinjaman sesuai dengan naskah perjanjian pinjaman beserta amendemennya yang telah mendapat penetapan.

(3) Diisi dengan nomor baris data.

(4) Diisi dengan nama paket kontrak kegiatan.

(5) Diisi dengan lokasi pelaksanaan paket kontrak kegiatan (6) Diisi dengan volume output kegiatan.

(7) Diisi dengan satuan volume output kegiatan.

(8) Diisi perkiraan kebutuhan alokasi dana untuk masing-masing paket kontrak.

(9) Diisi dengan realisasi volume output kegiatan pada tahun 2021.

(10) Diisi dengan persentase realisasi volume terhadap target volume output kegiatan pada tahun 2021.

(11) Diisi dengan realisasi penarikan pada tahun 2021.

(12) Diisi dengan persentase realisasi penarikan terhadap target penarikan pada tahun 2021.

(13) Diisi dengan proyeksi realisasi volume output kegiatan pada semester I tahun 2022.

(14) Diisi dengan proyeksi persentase realisasi volume terhadap target volume output kegiatan pada semester I tahun 2022.

(15) Diisi dengan proyeksi realisasi penarikan pada semester I tahun 2022.

(16) Diisi dengan proyeksi persentase realisasi penarikan terhadap target penarikan pada semester I tahun 2022.

(17) Diisi dengan proyeksi realisasi volume output kegiatan pada semester II tahun 2022.

(18) Diisi dengan proyeksi persentase realisasi volume terhadap target volume output kegiatan pada semester II tahun 2022.

(19) Diisi dengan proyeksi realisasi penarikan pada semester II tahun 2022.

(20) Diisi dengan proyeksi persentase realisasi penarikan terhadap target penarikan pada semester II tahun 2022.

(21) Diisi dengan deskripsi permasalahan yang dihadapi pada paket kontrak pekerjaan.

(22) Diisi dengan deskripsi tindak lanjut atas deskripsi permasalahan pada kolom (21).

(23) Diisi dengan nama jabatan Eselon I Pelaksana Kegiatan.

(24) Dibubuhkan tanda tangan dan stempel jabatan.

(25) Diisi dengan nama lengkap Pejabat Eselon I Pelaksana Kegiatan.

Referensi

Dokumen terkait

(3) Meskipun demikian, apabila, berdasarkan penawaran tersebut atau sebagai akibat dari praktik-praktik yang telah ditetapkan bersama oleh para pihak, atau berdasarkan

Pada harga Rp800 perlembar saham di rentan tertinggi harga yang ditawarkan PBV perseroan berada dilevel 2.49x berbanding cukup baik dengan perusahaan sejenis

Pada tanaman jagung, penggunaan sumber nutrisi 100 % dosis kompos (N2) yang dikombinasikan dengan pupuk hayati ternyata menghasilkan bobot kering jagung pipilan tertinggi (41,6

Pada areal pertanaman baru seluruh tanaman yang mati ditanam ulang, sedangkan pada areal tanamanan yang kondisi tanaman- nya sudah besar dan saling menaungi, penyulaman

Seni menempel di media kertas ini jika dilihat dari hiasan yang kreatif dapat menarik untuk digunakan (Sari, 2017: 8). Penggunaan media scrapbook memberikan manfaat bagi peserta

Pada simulasi dengan pengendalian nilai arus pada induktor, hasil yang paling baik diperoleh dari sistem yang menggunakan pengendalian dengan fuzzy logic yaitu,

Pada penelitian nilai APP pada kedua kelompok perlakuan dipengaruhi secara tidak nyata oleh perlakuan surge feeding yaitu 83,4 hari (surge feeding) vs 90,7 hari (kontrol)..

Dari gambar tersebut terlihat bahwa siswa masih belum memahami konsep logaritma karena belum mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis