• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAK ETAP DETIL 12092014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SAK ETAP DETIL 12092014"

Copied!
193
0
0

Teks penuh

(1)

SAK ETAP

APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

(2)

Agenda

Pendahuluan

1.

SAK ETAP

2.

Detailed PSAK ETAP

3.

Bisnis Proses Rumah Sakit

4.

Akuntansi Rumah Sakit

5.

(3)

Standar Akuntansi ??

Laporan Keuangan bertujuan umum yang relevan dan reliable sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam

pengembilan keputusan.

• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness)

• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun

• Memudahkan auditor dalam mengaudit

• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk

menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.

• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna

3

(4)

• Memberikan infomasi 

– posisi keuangan,

– kinerja

– perubahan posisi keuangan suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi

• Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah

dilakukan manajemen (

stewardship

), dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya

• Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.

• Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.

Tujuan Laporan Keuangan

4

(5)

Empat Pilar Standar Akuntansi

Indonesia

Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan

- SAK-ETAP

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK

Syariah

Standar Akuntansi Pemerintahan -

SAP

Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik

signifikan

- SAK-ETAP

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK

Syariah

Standar Akuntansi Pemerintahan -

SAP

5  IFRS hanya diadopsi PSAK

SAK ETAP diluncurkan pada tanggal 17 July 2009

Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi

Pemerintahan PP 71 tahun 2010

(6)

AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN

Harus menggunakan PSAK – IFRS based

Namun, dapat menggunakan SAK ETAP jika ada regulasi yang

mengijinkan penggunaan SAK ETAP  BPR sesuai dengan SE BI No.11/37/DKBU tahun 2009

6

Karakteristik IFRS :

– IFRS menggunakan “Principles Base “ :

• Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

• Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

• Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

– Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu

kompetensi) atau menggunakan jasa penilai

– Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif

Karakteristik IFRS :

– IFRS menggunakan “Principles Base “ :

• Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

• Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

• Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

– Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu

kompetensi) atau menggunakan jasa penilai

– Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak

(7)

SAK – ETAP: Why?

• PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang tidak murah.

• PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun sudah

disahkan tahun 2006 namun implementasinya

tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi).

• PSAK – IFRS menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement.

• PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat

SAK ETAP sebagai solusi utk SME (ETAP)

7

(8)

SAK ETAP

SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk

entitas tanpa akuntabilitas publik

Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas

publik.

ETAP adalah entitas yang:

Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan;

dan

Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan

umum (general purpose financial statement)

bagi pengguna eksternal.

Contoh pengguna eksternal adalah pemilik

yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan

usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat

kredit.

(9)

Manfaat SAK ETAP

Diharapkan dengan adanya SAK ETAP,

perusahaan kecil, menengah, mampu untuk

menyusun laporan keuangannya sendiri,

dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,

sehingga dapat menggunakan laporan

keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya

dari Bank) untuk pengembangan usaha.

Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK –

IFRS sehingga lebih mudah dalam

implementasinya

Tetap memberikan informasi yang handal dalam

penyajian laporan keuangan.

(10)

SAK ETAP

Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME

dengan modifikasi sesuai kondisi di Indonesia

dan dibuat lebih ringkas.

SAK ETAP masih memerlukan

professional

judgement

namun tidak sebanyak untuk PSAK

– IFRS.

Dalam beberapa hal tidak ada perubahan

signifikan dibandingkan dengan PSAK lama:

contoh PSAK 16 (1994). Namun ada beberapa

hal yang dimodifikasi dari IFRS/IAS.

(11)

IFRS for SMEs

IFRS for SMEs, merupakan “mini” Full IFRS

Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan

Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran

yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali

“borrowing cost” dibebankan langsung dan

tidak dikapitalisasi, dan

terdapat pengaturan mengenai “ekuitas”

• Target dari IFRS for SMEs adalah

perusahaan menengah ke bawah.

(12)

SAK ETAP

PSAK yang disederhanakan:

Pilihan pada alternatif standar yang lebih

sederhana

Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran

Mengurangi pengungkapan

Penyederhanaan

• Merupakan standar yang berdiri sendiri

secara keseluruhan (

stand alone)

(13)

SAK ETAP

(14)

Manfaat SAK ETAP

Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan

kecil, menengah, mampu untuk

– menyusun laporan keuangannya sendiri,

– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,

sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.

Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS

sehingga lebih mudah dalam implementasinya

Tetap memberikan informasi yang handal dalam

penyajian laporan keuangan.

14

(15)

SAK ETAP

Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan

modifikasi sesuai kondisi di Indonesia dan dibuat

lebih ringkas.

SAK ETAP masih memerlukan

professional

judgement

namun tidak sebanyak untuk PSAK –

IFRS.

Dalam beberapa hal tidak ada perubahan

signifikan dibandingkan dengan PSAK lama:

contoh PSAK 16 (1994). Namun ada beberapa hal

yang dimodifikasi dari IFRS/IAS.

(16)

IFRS for SMEs

IFRS for SMEs, merupakan “mini” Full IFRS

Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan

Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda

dengan Full IFRS, kecuali

“borrowing cost” dibebankan langsung dan tidak

dikapitalisasi, dan

terdapat pengaturan mengenai “ekuitas”

• Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan

menengah ke bawah.

16

(17)

SAK ETAP

PSAK lama (2006) yang disederhanakan:

Pilihan pada alternatif standar yang lebih

sederhana

Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran

Mengurangi pengungkapan

Penyederhanaan

• Merupakan standar yang berdiri sendiri

secara keseluruhan (

stand alone)

17

(18)

ISI SAK ETAP

18

BAB ISI BAB ISI

1 Ruang Lingkup 16 Aset Tidak Berwujud 2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa

3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi

4 Neraca 19 Ekuitas

5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan 6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman

7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset 8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja

9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan

24 Pajak Penghasilan

10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporam

11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing 12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan

Entitas Anak 27 Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan 13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-pihak yang

Mempunyai Hubungan Istimewa 14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi

(19)

Ruang lingkup

• SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang:

Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan

Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi

pengguna eksternal

• Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan

Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang

dalam proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau

Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk

sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas

asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.

• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

19

(20)

BISNIS PROSES RUMAH SAKIT

(21)

Karakteristik Industri

• Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat, diantaranya berupa jasa

• pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium, dan farmasi.

• Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (Rumah Sakit) selain berusaha mendapatkan aliran kas masuk untuk mencukupi

kebutuhan membayar jasa para dokter dan tenaga medis lainnya, pemakaian dan perawatan peralatan laboratorium dan medis,

dan kebutuhan lainnya, sekaligus memiliki peran sosial yang

dapat diwujudkan melalui berbagai program yang ditetapkan oleh manajemen dan sesuai dengan peraturan pemerintah.

• Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter.

21

(22)

Karakteristik BLU Rumah Sakit

BLU rumah sakit bertujuan meningkatkan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat ddengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan

prinsip efisiensi dan produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang etis dan sehat, serta tidak semata-mata

mencari keuntungan.

BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis

Kementerian Kesehatan yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan,

pendidikan, penelitian, dan pengembangan serta usaha lain dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

22

(23)

Risiko Usaha

Risiko Malpraktik

Kehilangan Tenaga Medik

Kebijakan Pemerintah

Nilai tukar

Pemogokan karyawan

Leverage

Tidak tertagihnya piutang

23

(24)

Karakteristik Rumah Rakit

Tidak sekedar mencari keuntungan namun ada aspek

sosial dan pelayanan kepada masyarakat –

tergantung jenis rumah sakit dan sumber pendanaan

rumah sakit

Manajemen rumah sakit dinominasi oleh para dokter.

Kompleksitas manajemen rumah sakit menjadi tinggi

dengan bentuk pelayanan yang beragam dan sistem

pembayaran yang beragam. Misalnya dengan

asuransi, penggantian perusahaan, dll.

Teknologi informasi yang mendukung pelayanan

rumah sakit namun pada sisi lain tetap harus dijaga

kerahasiaan data pasien.

(25)

Kepemilikan dan Bentuk Rumah

Sakit

Perusahaan terbuka  dimiliki oleh investor.

PT. Siloam International Hospital Tbk.; PT.

Sarana Meditama Metropolitan Tbk (RS

Omni).

Perusahaan  PT. Rumah Sakit Pelni. PT.

Pertamedika (RS Pertamina)

Rumah sakit milik pemerintah pusat 

RSCM (BLU)

Rumah sakit milik pemerintah daerah 

RSUD (BLUD)

(26)

AKUNTANSI RUMAH SAKIT

(27)

Akuntansi Rumah Sakit

27

STANDAR MANA

YANG

DIGUNAKAN ??

PSA

K

PSAK

&

PSAK

45

SAK

ETAP

SAK

ETAP

&

PSAK

45

PSA

P

Akuntabilitas publik signifikan

atau tidak

Orientasi bisnis atau layanan

(28)

Pedoman Akuntansi Rumah Sakit

Menggunakan PSAK atau SAK ETAP sebagai dasar

penyusunan pedoman akuntansi, tidak ada standar

khusus industri.

Lampiran 03 SE-02/PM/2002 – Pedoman Penyajian dan

Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau

Perusahaan Publik – Industri Rumah Sakit  berlaku

untuk emiten perusahaan rumah sakit.

Pendahuluan

– Karakterstik usaha perumahasakitan

Penyajian dan pengungkapan LK (pedoman umum, komponen

laporan keuangan dan pedoman pengungkapan

Ilustrasi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan

Ekuitas, Laporan Arus kas dan Catatan atas laporan keuangan

28  Menggunakan acuan PSAK

(29)

Pedoman Akuntansi Rumah Sakit –

BLU&D

Keputusan Menteri Kesehatan RI No

1981/MENKES/SK/2010 – Pedoman Akutansi

Badan Layanan Umum Rumah Sakit.

Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan

keuangan adalah PSAK dan pelaporan

menggunakan PSAK 45.

Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara

jelas, namun ada yang mengarahkan

menggunakan ETAP atau SAP, namun tetap

menggunakan PSAK 45 untuk pelaporan.

Saat ini telah disusun PSAP BLU/D  SAP

29  Menggunakan acuan PSAK

(30)

Pedoman Umum

Tujuan laporan keuangan

Tanggung Jawab atas Laporan keuangan – manajemen /

pimpinan rumah sakit

Komponen laporan keuanganBahasa Laporan Keuangan -

Indonesia

Mata uang pelaporan – rupiahKebijakan Akuntansi

Penyajian

Tujuan laporan keuangan

Tanggung Jawab atas Laporan keuangan – manajemen /

pimpinan rumah sakit

Komponen laporan keuanganBahasa Laporan Keuangan -

Indonesia

Mata uang pelaporan – rupiahKebijakan Akuntansi

Penyajian

30

Bapepam Bapepam

Konsistensi penyajian

Materialitas dan

Agregasi

Saling hapus

Periode pelaporan

Penyajian secara wajar

Informasi komparatif –

naratif jika relevan

Laporan Keuangan

(31)

Tujuan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan bertujuan untuk

menyediakan informasi yang bermanfaat

bagi pihak-pihak yang berkepentingan

(pengguna laporan keuangan) dalam

pengambilan keputusan ekonomi yang

rasional

Laporan Keuangan juga merupakan

sarana pertanggungjawaban manajemen

atas penggunaan sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka.

31

(32)

Laporan Keuangan

NERACA

LAPORAN LABA RUGI

LAPORAN

PERUBAHAN EKUITAS

LAPORAN ARUS KAS

CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN

32

NERACA

LAPORAN

AKTIVITAS/OPERASI

LAPORAN PERUBAHAN

ASET BERSIH

LAPORAN ARUS KAS

CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN

• LAPORAN POSISI KEUANGAN

LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF

LAIN

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

LAPORAN ARUS KAS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

(33)

Neraca

Tujuan utama neraca adalah untuk menyediakan

informasi tentang posisi keuangan meliputi aset,

kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.

Informasi dalam neraca digunakan bersama-sama

dengan informasi yang diungkapkan dalam laporan

keuangan lainnya sehingga dapat membantu para

pengguna laporan keuangan untuk menilai:

a) Kemampuan rumah sakit dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan secara berkelanjutan;

b) Likuiditas dan solvabilitas; dan c) Kebutuhan pendanaan eksternal.

33

(34)

Laporan Aktivitas

Tujuan Utama Laporan Aktivitas menyediakan informasi

mengenai:

a. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat ekuitas;

b. Hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; dan c. Bagaimana penggunaan sumber daya dalam

pelaksanaan berbagai program atau jasa.

Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama

dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk:

a. Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode;

b. Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dalam memberikan jasa;

c. Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajemen; dan

d. Menilai rentabilitas. 34

(35)

Laporan Arus Kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah

menyediakan informasi mengenai sumber,

penggunaan, perubahan kas dan setara kas

selama periode akuntansi serta saldo kas dan

setara kas pada tanggal pelaporan. Arus kas

dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi,

dan pendanaan.

Informasi laporan arus kas digunakan

bersama-sama dengan informasi yang diungkapkan dalam

laporan keuangan lainnya sehingga dapat

membantu para pengguna untuk menilai:

a. kemampuan rumah sakit dalam menghasilkan kas dan setara kas;

b. sumber dana rumah sakit;

c. penggunaan dana rumah sakit; dan

d. kemampuan rumah sakit untuk memperoleh sumber dana serta penggunaannya untuk masa yang akan datang.

35

(36)

Catatan atas Laporan Keuangan

Tujuan utama Catatan atas Laporan Keuangan

adalah memberikan penjelasan dan analisis atas

informasi yang ada di Neraca, Laporan Aktivitas,

Laporan Arus Kas, dan informasi tambahan

lainnya sehingga para pengguna mendapatkan

pemahaman yang paripurna atas laporan

keuangan.

Informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan

mencakup antara lain:

a. Pendahuluan;

b. Kebijakan akuntansi;

c. Penjelasan atas pos-pos neraca;

d. Penjelasan atas pos-pos laporan aktivitas; e. Penjelasan atas pos-pos laporan arus kas; f. Kewajiban kontinjensi; dan

g. Informasi tambahan serta pengungkapan lainnya. 36

(37)

CALK– Kebijakan akuntansi

Menyatakan standar mana yang digunakan untuk

menyusun laporan keuangan PSAK, SAK ETAP

atau PSAP.

Kebijakan akuntansi untuk masing-masing

komponen utama aset, liabilitas, pendapatan dan

beban.

Kebijakan untuk masing-masing komponen

merujuk pada ketentuan dalam masing-masing

item.

Kebijakan berisikan penjelasan bagaimana

pengakuan dan pengukuran item-item yang ada

dalam laporan keuangan.

(38)

Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan keuangan BLU rumah sakit disertai

dengan lampiran:

a. Analisis laporan keuangan yang terdiri dari:

Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio

Solvabilitas, Rasio Rentabilitas;

b. Laporan aktivitas yang disajikan secara

komparatif antara proyeksi sebagaimana

tercantum dalam RBA dengan realisasi

periode berjalan;

c. BLU rumah sakit dapat menyajikan lampiran

lain sesuai kebutuhan.

38

(39)

Keterbatasan Laporan Keuangan

Bersifat historis yang menunjukkan transaksi dan peristiwa

yang telah lampau;

Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat

bagi pihak pengguna.

Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan

taksiran;

Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.

Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa

sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (formalitas); dan

Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat

digunakan sehingga menimbulkan variasi dalam

pengukuran sumber daya ekonomis dan tingkat kesuksesan antar BLU rumah sakit.

39

(40)

Aset

Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh BLU rumah

sakit sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh BLU rumah sakit.

Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset

adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan

sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada rumah sakit.

40

Aset Lancar

Kas dan setara kasInvestasi jangka

pendek

Piutang pelayananPiutang lain-lainPersediaan

Uang Muka Aset Lancar

Kas dan setara kasInvestasi jangka

pendek

Piutang pelayananPiutang lain-lainPersediaan

Uang Muka

Aset Tetap  Tanah

Gedung dan BangunanPeralatan dan MesinJalan, Irigasi dan

Jaringan

Konstruksi dalam

Perngerjaa

Jumlah aset tetapAkumulasi Penyusunan Aset Tetap

Tanah

Gedung dan BangunanPeralatan dan MesinJalan, Irigasi dan

Jaringan

Konstruksi dalam

Perngerjaa

Jumlah aset tetapAkumulasi Penyusunan

Aset

Aset

Aset Lainnya

Aset kerjasama

operasi

Aset sewaAset tak

berwujud

Aset lain-lain Aset Lainnya

Aset kerjasama

operasi

Aset sewaAset tak

berwujud

(41)

Aset

Transaksi terkait kewajiban

Pembelian aset

Penurunan nilai piutangPemakaian persediaan

Penurunan nilai persediaanDepresiasi

Penurunan nilai aset tetap

(42)

Kewajiban

Kewajiban adalah utang rumah sakit masa kini yang timbul

dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan

mengakibatkan arus keluar dari sumber daya rumah sakit yang mengandung manfaat ekonomi.

Kewajiban jangka pendek  diselesaikan kurang dari satu

tahun.

Kewajiban jangka panjang  diselesaikan lebih dari satu

tahun.

42

Kewajiban Jangka Pendek

Utang usahaUtang pajak

Biaya yang masih harus

dibayar

Pendapatan diterima

dimuka

Bagian lancar utang

jangka panjang

Utang jangka pendek

lainnya

Kewajiban Jangka Pendek

Utang usahaUtang pajak

Biaya yang masih harus

dibayar

Pendapatan diterima

dimuka

Bagian lancar utang

jangka panjang

Utang jangka pendek

lainnya

Aset

Aset

Kewajiban Jangka Pendek

• Kredit investasi

• Pinjaman jangka panjang dari

lembaga keuangan

Kewajiban Jangka Pendek

• Kredit investasi

• Pinjaman jangka panjang dari

(43)

Kewajiban

Transaksi terkait kewajiban

Utang usaha – pengadaan persediaan / aset tetapPenerimaan uang muka pasien / jaminan pemerintahPenerimaan uang muka untuk sewa dibayar dimukaBeban yang masih harus dibayar

Utang gaji – pembayaran gajiUtang pajak – pembayaran gaji

Reklasifikasi kewajiban jangka panjang menjadi jangka

pendek

Kewajiban Estimasi

(44)

Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual atas aset rumah sakit setelah

dikurangi semua kewajiban;

Ekuitas adalah sumber daya yang penggunaannya tidak

dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang atau hasil operasional rumah sakit.

Ekuitas sebagai bagian dari pemilik (pemerintah) harus

dilaporkan sedemikian rupa, sehingga memberikan

informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar akuntansi.

44

Kewajiban Jangka Pendek

Ekuitas Awal

Surplus defisit tahun laluSurplus defisit tahun

berjalan

Ekuitas Donasi Kewajiban Jangka Pendek

Ekuitas Awal

Surplus defisit tahun laluSurplus defisit tahun

berjalan

Ekuitas Donasi

(45)

Ekuitas

Transaksi terkait ekuitas

Setoran modalTambahan modal Tambahan donasiRevaluasi aset tetapJurnal penutup

(46)

Pendapatan

Pendapatan (revenues)

adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal selama suatu periode, yang mengakibatkan kenaikan ekuitas.

Penghasilan (income) adalah

kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode

akuntansi dalam bentuk arus masuk/penambahan aset

atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan

kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi

penanam modal

(penyumbang). 46

Pendapatan Usaha dan

jasa layanan

Pendapatan usaha rawat

jalan

Pendapatan usaha rawat

darurat

Pendapatan usaha rawat

inap

Hibah

Pendapatan APBN

Pendapatan usaha lainnyaKeuntungan penjualan

aset non lancar

Pendapatan investasiPendapatan Usaha dan

jasa layanan

Pendapatan usaha rawat

jalan

Pendapatan usaha rawat

darurat

Pendapatan usaha rawat

inap

Hibah

Pendapatan APBN

Pendapatan usaha lainnyaKeuntungan penjualan

aset non lancar

Pendapatan investasi

(47)

Pendapatan

Komponen pendapatan dipengaruhi oleh kegiatan utama

usaha rumah sakit tersebut.

Ada beberapa rumah sakti memunculkan komponen

pendapatan yang lain seperti:

– Farmasi

– Penunjang medis

– Selisih kapitasi – selisih antara iuran yang diterima dengan pelayanan yang diberikan.

– Umum

Standar tidak memberikan acuan dan pedoman jenis

pendapatan rumah sakit.

(48)

Pendapatan

Pendapatan usaha dari jasa layanan diakui ketika hasil

suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat

diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca.

Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila

seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:

– Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;

– Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan;

– Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan

– Beban yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal;

Pengungkapan: Rincian jenis pendapatan pada catatan

atas laporan keuangan

(49)

Beban

• Beban adalah penurunan

manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam

bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset atau

terjadinya kewajiban yang mengkibatkan penurunan ekuitas.

Beban diakui pada saat

timbulnya beban tersebut

sebesar jumlah yang digunakan untuk pelayanan rumah sakit, jumlah yang telah dibayar,

jumlah yang harus dibayarkan jumlah yang diestimasi atau sebesar jumlah yang

dialokasikan.

Pengungkapan rincian beban

dan tambahan pengungkapan untuk estimasi

49

Beban layananBeban umum dan

administrasi

Beban lainnya

Rugi penjualan aset non

lancar

Kerugian penurunan nilaiKerugian lainnya

Beban layananBeban umum dan

administrasi

Beban lainnya

Rugi penjualan aset non

lancar

Kerugian penurunan nilaiKerugian lainnya

(50)

NERACA RSUD “X”

PER 31 DESEMBER 2011 dan 2012

ASET 2011 2012 Kenaikan/ penuruna n

%

ASET LANCAR xxx xxx xxx ASET TETAP xxx xxx xxx ASET KSO

ASET LAINNYA

TOTAL ASET XXX XXX XXX KEWAJIBAN xxx xxx xxx KEWAJIBAN JANGKA PENDEL xxx xxx xxx KEWAJIBAN JANGKA PANJANG xxx xxx xxx TOTAL KEWAJIBAN xxx xxx xxx EKUITAS xxx xxx xxx TOTAL KEWAJIBAN + EKUITAS XXX XXX XXX

(51)

RSUD “X” AKUN NERACA

ASET 2011 2012 Kenaikan/ penuruna n

%

ASET LANCAR xxx xxx xxx Kas dan Setara Kas xxx xxx xxx Investasi jangka pendek xxx xxx xxx Piutang pelayanan xxx xxx xxx Piutang lain-lain xxx xxx xxx Persediaan xxx xxx xxx Uang Muka xxx xxx xxx Biaya dibayar di muka xxx xxx xxx JUMLAH ASET LANCAR xxx xxx xxx

(52)

AKUN Neraca RSUD “X”

ASET 2011 2012 Kenaikan/ penuruna n

%

ASET TETAP xxx xxx xxx

Tanah xxx xxx xxx

Gedung dan Bangunan xxx xxx xxx Peralatan dan Mesin xxx xxx xxx Jalan, jaringan xxx xxx xxx Aset tetap lain xxx xxx xxx Konstruksi dalam pengerjaan xxx xxx xxx JUMLAH ASET TETAP xxx xxx xxx Akumulasi penyusutan xxx xxx xxx NILAI BUKU ASET TETAP xxx xxx xxx Aset KSO xxx xxx xxx Aset lain-lain xxx xxx xxx

(53)

AKUN Neraca RSUD “X”

KEWAJIBAN 2011 2012 Kenaikan/ penuruna n

%

Kewajiban Jangka pendek xxx xxx xxx Hutang Usaha xxx xxx xxx Hutang Pajak xxx xxx xxx Biaya yang masih harus

dibayar xxx xxx xxx Pendapatan diterima di

muka

xxx xxx xxx

Bagian lancar utang

jangka panjang xxx xxx xxx Hutang jangka pendek

lainnya

xxx xxx xxx

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA

PENDEK xxx xxx xxx

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG xxx xxx xxx JUMLAH KEWAJIBAN xxx xxx xxx

(54)

Lanjutan AKUN Neraca RSUD “X”

EKUITAS 2011 2012 Kenaikan/ penuruna n

%

Ekuitas Awal xxx xxx xxx Surplus /Defisit tahun lalu xxx xxx xxx Surplus/Defisit tahun berjalan xxx xxx xxx Ekuitas Donasi xxx xxx xxx JUMLAH EKUITAS xxx xxx xxx

(55)

LAPORAN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011

2011 2012 Kenaikan/ penuruna n

%

PENDAPATAN xxx xxx xxx

PENDAPATAN USAHA JASA LAYANAN xxx xxx xxx HIBAH/DONASI/SUMBANGAN NON

PEMERINTAH xxx xxx xxx

PENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxx

PENDAPATAN USAHA LAINNYA xxx xxx xxx

TOTAL PENDAPATAN XXX XXX XXX

BEBAN

BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx

BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI xxx xxx xxx

BEBAN LAINNYA xxx xxx xxx

TOTAL BEBAN XXX XXX XXX

SURPLUS/DEFISIT XXX XXX XXX

PENYETORAN/PENARIKAN KAS

NEGARA XXX XXX XXX

SURPLUS/DEFISIT TAHUN BERJALAN

DILUAR PENDAPATAN APBN XXX XXX XXX

(56)

AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011

2011 2012 Kenaikan/ penuruna n

%

PENDAPATAN xxx xxx xxx PENDAPATAN USAHA JASA

LAYANAN xxx xxx xxx Pendapatan Usaha Rawat

Jalan xxx xxx xxx

Pendapatan Usaha Rawat

Inap xxx xxx xxx

Pendapatan Usaha Rawat

Darurat xxx xxx xxx HIBAH/DONASI/SUMBANGAN

NON PEMERINTAH xxx xxx xxx PENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxx Operasional xxx xxx xxx Investasi xxx xxx xxx PENDAPATAN USAHA LAINNYA xxx xxx xxx TOTAL PENDAPATAN xxx xxx xxx

(57)

AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011

2011 2012 Kenaikan/ penuruna n

%

BEBAN xxx xxx xxx

BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx Beban Pegawai xxx xxx xxx Beban pemakaian

bahan/persediaan xxx xxx xxx Beban Jasa Layanan xxx xxx xxx Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx Beban Langganan Daya dan

Jasa xxx xxx xxx

Beban subsidi Pasien xxx xxx xxx Beban penyusutan xxx xxx xxx JUMLAH BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx

(58)

AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011

2011 2012 Kenaikan/ penuruna n

%

BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

xxx xxx xxx

Beban Pegawai xxx xxx xxx Beban Administrasi

Perkantoran xxx xxx xxx Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx Beban Langganan Daya dan

Jasa xxx xxx xxx

Beban Penyusutan xxx xxx xxx Beban Amortisasi xxx xxx xxx Beban Promosi xxx xxx xxx Beban Premi Asuransi xxx xxx xxx Beban Penyisihan Kerugian

Piutang xxx xxx xxx Beban Umum dan

Administrasi lain

xxx xxx xxx

TOTAL BEBAN UMUM &

(59)

LAPORAN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011

2011 2012 Kenaikan/

penurunan % ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx

ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx

ARUS KAS NETTO DR AKT OPERASI xxx xxx xxx ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI XXX XXX XXX

ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx

ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx

ARUS KAS NETTO DR AKT INVESTASI xxx xxx xxx ARUS KAS DARI AKTIVITAS

PENDANAAN

ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx

ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx

ARUS KAS NETTO DR AKT

PENDANAAN XXX XXX XXX

KENAIKAN NETTO KAS XXX XXX XXX

SALDO KAS AWAL XXX XXX XXX

SALDO KAS AKHIR XXX XXX XXX

(60)

AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011

2011 2012 Kenaikan/ penuruna n

%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

xxx xxx xxx

ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx Penerimaan Usaha dan jasa

layanan xxx xxx xxx Penerimaan Hibah xxx xxx xxx Penerimaan APBN/APBD xxx xxx xxx Penerimaan kas lainnya xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx Belanja Pegawai xxx xxx xxx Belanja barang xxx xxx xxx Penyetoran ke Kas negara xxx xxx xxx Belanja lain-lain xxx xxx xxx

(61)

AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011

2011 2012 Kenaikan/ penuruna n

%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS

(62)

AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011

2011 2012 Kenaikan/ penuruna n

%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS

PENDANAAN xxx xxx xxx ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx Perolehan Pinjaman xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx Pembayanan Pokok Pinjaman xxx xxx xxx

(63)

DETIL PSAK

(64)

Ruang lingkup

SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan

oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(ETAP), yaitu entitas yang:

• Tidak memiliki akuntabilitas publik

signifikan; dan

• Menerbitkan laporan keuangan untuk

tujuan umum bagi pengguna eksternal

64

BAB1

(65)

Ruang lingkup

65

Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan jika:

Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau

sedang dalam proses pengajuan pernyataan

pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau

Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk

sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana

pensiun, reksa dana dan bank investasi.

Entitas yang memiliki akuntabilitas publik

signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika

otoritas

berwenang

membuat

regulasi

mengizinkan penggunaan SAK ETAP.

Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BAB1

(66)

Apakah memiliki akuntabilitas

publik?

Perusahaan kecil yang memiliki saham di pasar

modal.

Perusahaan manufaktur besar (bukan emiten).

Bank umum besar (bukan emiten).

Entitas yang bisnis satu-satunya adalah

pendapatan bunga atas uang yang dipinjamkan

kepada nasabah. Entitas ini memperoleh semua

dana dari seorang pemilik yang milyuner.

(67)

Konsep dan Prinsip Pervasif

• Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

• Tujuan Laporan Keuangan

• Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan

– Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat

• Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,

• Kinerja keuangan: pendapatan dan beban

• Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran

• Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar

• Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.

• Dasar akrual

• Saling hapus tidak diperkenankan

(68)

Laporan keuangan untuk tujuan

umum

Laporan keuangan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar

pengguna laporan keuangan, misalnya:

− pemegang saham,

− kreditor,

− pekerja,

− masyarakat dalam arti luas

68

BAB 2

(69)

Penyajian laporan keuangan

Penyajian wajar

Kepatuhan terhadap SAK ETAPKelangsungan usaha

Frekuensi pelaporan

Penyajian yang konsistenInformasi komparatif

Materialitas dan agregasiLaporan keuangan lengkapIdentifikasi laporan keuangan

69

BAB 3

(70)

Penyajian Laporan Keuangan

Penyajian wajar posisi keuangan, kinerja

keuangan dan arus kas.

Entitas yang menggunakan SAK ETAP harus

secara eksplisit menyatakan secara penuh atas

kepatuhan terhadap SAK ETAP dalam catatan

laporan keuangan.

Entitas harus menilai kelangsungan usaha pada

saat menyusun laporan keuangan

Entitas menyajikan laporan keuangan minimal

satu kali dalam setahun.

Informasi komparatif dengan periode sebelumnya

Pos-pos yang material disajikan terpisah.

(71)

Penyajian Konsisten

Penyajian dan klasifikasi pos-pos harus konsisten,

kecuali

:

Terjadi perubahan signifikan operasi entitas atau

perubahan tersebut menghasilkan penyajian yang lebih andal dan relevan.

SAK ETAP mensyaratkan perubahan penyajian

Reklasifikasi harus dilakukan retrospektif, kecuali

tidak praktis dapat secara prospektif.

Jika prospektif: diungkapkan sifat reklasifikasi dan

jumlah pos yang direklasifikasi serta alasannya.

(72)

Penyajian laporan keuangan

Laporan keuangan lengkap

− Neraca (Bab 4)

− Laporan laba rugi (Bab 5)

− Laporan perubahan ekuitas (Bab 6)

− Laporan arus kas (Bab 7)

− Catatan atas laporan keuangan (Bab 8)

(73)

Penyajian

Jika entitas hanya mengalami perubahan ekuitas

yang berasal dari

• laba rugi,

• pembayaran dividen,

• koreksi kesalahan periode lalu dan

• perubahan kebijakan akuntansi

maka entitas dapat menyajikan

Laporan laba rugi

dan saldo laba

sebagai pengganti Laporan laba

rugi dan Laporan perubahan ekuitas.

(74)

Laporan Keuangan

• Neraca

– Kewajiban

• Laporan laba rugi

• Laporan perubahan

ekuitas

• Laporan arus kas

• Catatan atas laporan

keuangan

• Laporan posisi keuangan (neraca)

– Liabilitas

• Laporan laba rugi komprehensif

• Laporan perubahan ekuitas • Laporan arus kas

• Catatan atas laporan keuangan

SAK ETAP

PSAK 1 (Revisi 2009)

(75)

Penyajian Laporan Keuangan

Identifikasi secara jelas setiap komponen laporan

keuangan.

Informasi berikut, jika perlu, pada setiap halaman:Nama entitas pelapor dan perubahan dalam nama

tersebut sejak laporan periode terakhir

Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana

yang lebih tepat bagi setiap komponen laporan keuangan;

Mata uang pelaporan, seperti didefinisikan dalam Bab 25 Mata

Uang Pelaporan;

Pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian laporan

keuangan.

Catatan laporan keuangan:

Domisili , bentuk hukum dan alamat kantor yang terdaftarPenjelasan sifat operasi dan aktivitas utama

(76)

Neraca

Penyajian

Klasifikasi aset lancar dan aset tidak

lancar

Klasifikasi kewajiban jangka pendek dan

kewajiban jangka panjang

Kecuali jika memberikan informasi

yang andal dan relevan dapat

berdasarkan likuiditas

76

BAB 4

(77)

Neraca

Menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal

tertentu.

Minimal mencakup pos-pos:

– kas dan setara kas,

– piutang usaha dan piutang lain-lain,

– persediaan,

– properti investasi,

– aset tetap,

– aset tidak berwujud,

– utang usaha dan utang lainnya,

– aset dan kewajiban pajak,

– kewajiban diestimasi

– ekuitas.

Urutan dan format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAP

(78)

Aset Lancar

Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar

jika:

diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk

dijual atau digunakan, dalam jangka waktu siklus

operasi normal entitas;

dimiliki untuk diperdagangkan;

diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu

12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau

berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi

penggunaannya dari pertukaran atau digunakan

untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya 12

bulan setelah akhir periode pelaporan.

Aset lainnya diklasifiaksikan tidak lancar

(79)

Kewajiban Jangka Pendek

Entitas mengklasifikasikan kewajiban sebagai

kewajiban jangka pendek jika:

diperkirakan akan diselesaikan dalamjangka

waktu siklus normal operasi entitas;

dimiliki untuk diperdagangkan;

kewajiban akan diselesaikan dalamjangka waktu

12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau

entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk

menunda penyelesaian kewajiban setidaknya 12

bulan setelah akhir periode pelaporan.

Entitas

mengklasifikasikan

semua

kewajiban

lainnya sebagai kewajiban jangka panjang.

(80)

Informasi disajikan di Neraca atau

CALK

kelompok aset tetap;

jumlah piutang usaha, piutang dari

pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa,

pelunasan dipercepat dan jumlah lainnya;

Rincian persediaan

Kewajiban imbalan kerja dan kewajiban

diestimasi lainnya

(81)

Contoh Klasifikasi Aset dan Kewajiban

• Aset lancar

– Kas dan setara kas

– Piutang usaha

– Persediaan

– Biaya dibayar dimuka

– Pajak dibayar dimuka

• Aset tidak lancar

– Properti investasi

– Aset tetap

– Aset tidak berwujud

– Aset lainnya

• Kewajiban jangka pendek

– Utang bank jangka

pendek

– Utang usaha

– Utang pajak

– Biaya yang masih harus

dibayar

• Kewajiban jangka panjang

– Utang bank jangka

panjang

– Kewajiban imbalan

pascakerja

(82)

Ekuitas

Ekuitas terdiri dari:

• Modal disetor

• Tambahan modal disetor

• Saldo laba

• Pendapatan dan beban yang langsung diakui ke ekuitas

Entitas yang berbentuk PT, juga

mengungkapkan:

• jumlah modal dasar

• jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh

• nilai nominal saham

• ikhtisar perubahan jumlah saham beredar

(83)

Laporan Laba Rugi

Menyajikan laporan laba rugi suatu periode

tertentu yang menunjukan kinerja keuangan

selama periode tersebut.

Pos minimal:

Pendapatan

beban keuangan

bagian laba atau rugi investasi (metode

ekuitas)

beban pajak

laba atau rugi bersih

Pos luar biasa tidak diperkenankan

83

BAB 5

(84)

Laporan Laba Rugi

Entitas dapat menyajikan beban

berdasarkan

Sifat beban

beban bahan baku

beban tenaga

kerja

beban penyusutan

beban sewa

ruangan

beban listrik

beban operasi

lainnya

Fungsi beban

beban pokok

penjualan

beban

pemasaran

beban umum dan

administrasi

beban operasi

lainnya

(85)

Alternatif Penyajian

Entitas dapat menyajikan:

Laporan perubahan ekuitas

Laporan laba rugi dan saldo laba

jika perubahan pada ekuitas hanya berasal dari laba

atau rugi, pembayar dividen, koreksi kesalahan periode lalu dan perubahan kebijakan akuntansi.

Menyajikan:

– Laba rugi tahun berjalan

– Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas

– Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan.

– Rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode dari komponen ekuitas.

85

BAB 6

(86)

Contoh

Modal Disetor

Tambahan Modal Disetor

Laba Belum Direalisasi Efek Tersedia

Dijual

Saldo Laba

Jumlah Ekuitas

Saldo awal 500.000 150,000 65.000 256.000 971.000

Pengeluaran saham baru 150.000 (150,000)

Rugi belum direalisasi (35.000) (35.000)

Dividen kas (125.000) (125.000)

Laba bersih tahun

berjalan 154.000 154.000

Saldo akhir 650.000 - 30.000 285.000 965.000

(87)

Contoh

87

2013

Pendapatan 500.000.000

Beban pokok penjualan 150.000.000

Laba kotor 350.000.000

Beban usaha 65.000.000

Laba usaha 285.000.000

Beban bunga 15.000.000

Laba sebelum pajak 270.000.000

Pajak 75.600.000

Laba bersih 194.400.000

Saldo laba awal tahun 225.000.000 Laba bersih tahun

berjalan 194.400.000

(88)

88

Catatan atas Laporan Keuangan

• Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangn

• Menjelaskan informasi umum tentang perusahaan

• Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh perusahaan termasuk metode akuntansi dan estimasi yang digunakan

• Penjelasan rinci / data detail mengenai angka dalam laporan keuangan

• Informasi tambahan mengenai transaksi atau akun tertentu:

• Utang  tingkat bunga, kreditor, jumlah utang, jatuh tempo, jaminan yang digunakan

• Investasi  nama perusahaan, jumlah kepemilikan, waktu akuisisi, dll

• Pajak  jumlah pajak dibayarkan, pajak tangguhan, beda permanen/temporer, pajak final, dll

• Informasi penting yang diharuskan oleh standar

• Segmen usaha

• Transaksi hubungan istimewa

• Kontijensi

(89)

Laporan Arus Kas

Menyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi,

aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak

langsung.

Bunga dan dividen harus diungkap secara terpisah secara

konsisten sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.

Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas

operasi kecuali dapat secara spesifik diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau pendanaan.

Transaksi non kas tidak dapat disajikan dalam laporan arus

kas.

89

BAB 7

(90)

Klasifikasi arus kas

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama

pendapatan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan

aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas

Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang

mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan

(91)

Aktivitas Operasi – Indirect

method

Laba

bersih

Laba

bersih

Arus kas dari

kegiatan

operasi

Arus kas dari

kegiatan

operasi

Perubahan current asset dan current

liabilities

Perubahan current asset dan current

liabilities + Kerugian dan - Keuntungan + Kerugian dan - Keuntungan

+ Beban bukan kas seperti depresiasi dan

amortisasi

+ Beban bukan kas seperti depresiasi dan

amortisasi

(92)

Arus kas dari kegiatan investasi

Hasil dari :

Penjualan aset tetapPenjualan investasi

Penagihan pokok pinjaman kepada pihak lain

Hasil dari :

Penjualan aset tetapPenjualan investasi

Penagihan pokok pinjaman

kepada pihak lain

Kas dibayarkan kepada :

Pembelian aset tetap

Pembelian investasiPembeli

Kas dibayarkan kepada :

Pembelian aset tetap
(93)

Arus kas dari kegiatan pendanaan

Hasil dari :

Penerbitan sahamPenerbitan obligasiPinjaman

Hasil dari :

Penerbitan sahamPenerbitan obligasiPinjaman

Dibayarkan untuk :

Membeli treasury stockMenarik obligasi

Membayar pokok

pinjaman

Membayar deviden

Dibayarkan untuk :

Membeli treasury stockMenarik obligasi

Membayar pokok

pinjaman

Membayar deviden

(94)

Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi

tambahan, penjelasan naratif atau rincian jumlah

yang disajikan dalam laporan keuangan.

Harus mengungkapkan:

dasar penyusunan laporan keuangan

kebijakan akuntansi yang signifikan

informasi tambahan yang tidak disajikan

dalam laporan keuangan, tapi relevan untuk

memahami laporan keuangan

Disajikan secara sistematis dan merujuk silang

ke pos-pos dalam laporan keuangan.

94

BAB 8

(95)

Urutan Penyajian

Pernyataan kepatuhan sesuai SAK ETAP

Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang

diterapkan

Informasi yang mendukung pos-pos yang

disajikan dalam laporan keuangan, sesuai

dengan urutan penyajian dalam laporan

keuangan

Pengungkapan lain:

kejadian setelah tanggal neraca

standar akuntansi baru

kondisi ekonomi global

Informasi tentang sumber utama ketidakpastian

estimasi

(96)

96

Catatan atas Laporan

Keuangan

• Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangn

• Menjelaskan informasi umum tentang perusahaan

• Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh mengikuti ketentuan dalam bab yang ada

• Penjelasan rinci / data detail mengenai angka dalam laporan keuangan

• Informasi tambahan mengenai transaksi atau akun tertentu:

• Utang  tingkat bunga, kreditor, jumlah utang, jatuh tempo, jaminan yang digunakan

• Investasi  nama perusahaan, jumlah kepemilikan, akuisisi, dll

• Pajak  jumlah pajak dibayarkan, utang pajak.

• Informasi penting yang diharuskan oleh standar

• Transaksi hubungan istimewa

• Kontijensi

(97)

Kebijakan Akuntansi

• Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas

dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya.

• Jika SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi, kejadian atau keadaan lainnya, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP.

• Namun, jika dampak tidak material maka entitas tidak perlu mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP.

Entitas harus memilih dan menerapkan

kebijakan akuntansi secara konsisten untuk

transaksi atau kejadian dan kondisi lain

yang serupa.

97

BAB 9

Kebijakan Akuntans

(98)

Tidak Ada Pengaturan Spesifik

Jika SAK ETAP tidak secara spesifik mengatur suatu transaksi, peristiwa atau kondisi, maka manajemen menggunakan pertimbangan relevan dan andal untuk memilih kebijakan akuntansi dengan hirarki:

persyaratan dan panduan SAK ETAP yang berhubungan dengan isu serupa atau terkait

definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran sesuai dengan Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif.

persyaratan dan panduan dalam PSAK non-ETAP yang berhubungan dengan isu serupa atau terkait

pengaturan terkini dari badan penyusun standar lain yang menggunakan kerangka dasar yang serupa

literatur akuntansi dan praktik industri yang berterima umum sepanjang tidak bertentangan.

(99)

Perubahan kebijakan akuntansi hanya jika:

disyaratkan sesuai SAK ETAP

menghasilkan informasi yang lebih andal dan

relevan

Penerapan perubahan akuntansi:

sesuai dengan ketentuan transisi SAK ETAP

jika tidak diatur, maka penerapan secara

retrospektif

• entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru seolah-olah kebijakan akuntansi baru telah diterapkan sebelumnya.

• jika tidak praktis, entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru pada periode sajian paling awal.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

(100)

Estimasi Akuntansi

Perubahan estimasi akuntansi adalah penyesuaian jumlah

tercatat aset atau kewajiban, atau jumlah konsumsi periodik suatu aset, yang berasal dari pengujian status sekarang dari, dan ekspektasi manfaat ekonomi dan kewajiban masa mendatang.

• Perubahan estimasi akuntansi yang berasal dari informasi baru atau pengembangan baru dan, oleh karena itu, bukan koreksi kesalahan.

Penerapan secara prospektif

(101)

Perubahan estimasi

Entitas A membeli aset tetap bangunan yang

dibeli 1/1/2X03 sebesar 820 juta. Bangunan disusutkan dengan metode garis lurus, masa manfaat 20 tahun, nilai sisa 20 juta.

Pada 1/1/2X13 entitas merubah masa manfaat

dari 10 tahun tersisa menjadi 20 tahun tersisa sehingga total masa manfaat menjadi 30 tahun.

Jumlah penyusutan per tahun (820-20)/20=40

Penyusutan selama 10 tahun = 400 Nilai buku tersisa 820-400 = 420

Penyusutan baru (420 – 20)/20 = 20 Jumlah penyusutan per tahun

(820-20)/20=40

Penyusutan selama 10 tahun = 400 Nilai buku tersisa 820-400 = 420

Penyusutan baru (420 – 20)/20 = 20

(102)

Koreksi Kesalahan Periode Lalu

Kesalahan periode yang lalu adalah kelalaian dan

kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang muncul dari kegagalan untuk menggunakan atau kesalahan penggunaan informasi yang andal, yang:

• tersedia ketika laporan keuangan diterbitkan; dan

• diekspektasi dengan layak seharusnya diperoleh dan dimasukkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut

Diterapkan secara retrospektif

(103)

Koreksi Kesalahan

• Entitas A membeli aset tetap peralatan yang dibeli 1/1/2X08 sebesar 520 juta. Peralatan disusutkan

dengan metode garis lurus, masa manfaat 10 tahun, nilai sisa 20 juta.

• Pada 31/12/2X13 Entitas menemukan kesalahan

bahwa nilai peralatan tersebut seharusnya 620. Nilai sisa dan masa manfaat tidak berubah

Koreksi harus dilakukan dari tahun 2X08 sampai dengan 2X13.

Depresiasi lama (520-20) / 10 = 50 Depresiasi baru (620-20) / 10 = 60

Depresiasi 31/12/2X13 menggunakan depresiasi baru Beban depresiasi 60

Akumulasi depresiasi 60 Koreksi 1/1/@X08 sampai 31/12/2X13

Saldo Laba 50

Akumulasi depresiasi 50

Koreksi harus dilakukan dari tahun 2X08 sampai dengan 2X13.

Depresiasi lama (520-20) / 10 = 50 Depresiasi baru (620-20) / 10 = 60

Depresiasi 31/12/2X13 menggunakan depresiasi baru Beban depresiasi 60

Akumulasi depresiasi 60 Koreksi 1/1/@X08 sampai 31/12/2X13

Saldo Laba 50

Akumulasi depresiasi 50

(104)

Investasi Efek Tertentu

Efek adalah surat berharga utang atau ekuitas

Klasifikasi pada saat perolehan berdasarkan tujuan

manajamen:

dimiliki hingga jatuh tempo (

held to

maturity

)

diperdagangkan (

trading

)

tersedia untuk dijual (

available for sale

)

HTM disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi amortisasi

premi atau diskonto

Trading disajikan sebesar nilai wajar pada tanggal neracaAFS dinilai pada nilai wajar pada tanggal neraca

104

BAB 10

(105)

Perubahan Nilai Wajar

Laba rugi belum direalisasi

Laba rugi telah direalisasi

Efek diperdagangkan Laba rugi Laba rugi

Efek tersedia untuk dijual Komponen ekuitas Laba rugi

Efek dimiliki hingga jatuh

tempo - Laba rugi

(106)

Investasi pada Efek Tertentu

Penyajian di neraca

(classified balance sheet)

:

Trading sebagai aset lancar

HTM dan AFS sebagai aset lancar atau tidak lancar

berdasarkan keputusan manajemen, kecuali akan jatuh tempo pada tahun berikutnya harus sebagai aset lancar.

Laporan arus kas:

Trading: arus kas operasi

AFS dan HTM: arus kas investasi

(107)

Persediaan

Persediaan:

Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal

Dalam proses produksi untuk kemudian dijualDalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk

digunakan dalam proses produksi atau pemberian

Referensi

Dokumen terkait

pada hadis riwayat Imam Muslim menambahkan penjelasan tentang indikasi perilaku bullying seperti sikap iri, membenci, meremehkan dan menzalimi orang lain.

Variabel yang diamati meliputi kepadatan konidium, masa inkubasi, kejadian penyakit, area under disease progress curve (AUDPC), potensi tumbuh maksimum, daya

mendapatkan ikan lele tersebut tinggal mengambil tanpa harus membeli, seperti penyataan salah satu responden konsumen Ikan Lele yang telah diuraikan sebelumnya. Banyaknya

Pengolahan tepung darah dengan cara penyerapan biasa dilakukan dengan menyerapkan darah ke dalam limbah industri pertanian agar proses pengeringan lebih mudah,

Saya/Kami menegaskan dan setuju bahwa saya/kami bertanggung jawab untuk memeriksa laporan rekening atau pemberitahuan lainya pada saat diterima, yang berkaitan dengan

Pendidikan di Indonesia masih berkutat pada berbagai permasalahan intern yang perlu untuk diuraikan dalam upaya mencari jawaban atas tantangan masa depan. Begitu banyaknya

Di bawah ini menyatakan sanggup menguji proposal skripsi pada hari tanggal Sabtu, 22 Januari 2011 dan waktu pukul 11.00 WIB yang telah disetujui bagi mahasiswa atas nama : ILMI

Tien