• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
353
0
0

Teks penuh

(1)

1 LAMPIRAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 9 TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA PEMBANGUAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2016-2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan suatu sistem perencanaan pembangunan daerah yang handal. Perencanaan pembangunan daerah disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan. Perencanaan yang baik akan memberikan arah, strategi dan cara pencapaian target pembangunan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah meliputi perencanaan jangka panjang (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), menengah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) dan tahunan (Rencana Kerja Pemerintah).

Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan.

Merujuk kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 5 Ayat (2), penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penjabaran dari visi, misi dan program pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye. Saat ini dengan telah dilantiknya AW. Nofiadi Mawardi S.Psi dan H.M Ilyas Panji Alam, SH, SE,MM sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode

(2)

2016-2 2021 pada tanggal 17 Februari 2016, maka Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir harus menyusun RPJMD periode 5 tahun berikutnya yaitu tahun 2016-2021.

Penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 dilakukan melalui berbagai tahapan analisis data dan informasi hasil pembangunan, serta penelaahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005-2025 serta dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sumatera Selatan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang memuat target-target pembangunan selama 5 (lima) tahun untuk mengembangkan potensi serta menangani permasalahan yang ada.

Sesuai ketentuan yang berlaku, penyusunan RPJMD dilaksanakan melalui pentahapan penyusunan RPJMD dengan 5 (lima) pendekatan, yaitu pendekatan teknokratik, partisipatif, politik, atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up). Sesuai pendekatan dimaksud, maka dalam proses penyusunan RPJMD telah melibatkan dan mengakomodasi masukan dari seluruh pemangku kepentingan.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Dasar hukum penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 adalah:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(3)

3 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

8. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tetang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

(4)

4 16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

21. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025;

22. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali di ubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tata Cara Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 571);

26. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;

27. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama;

(5)

5 28. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005−2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 07) 29. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 09 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013−2018

30. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 05 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kab. Ogan Ilir Tahun 2005-2025.

31. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ogan Ilir 2012-2032.

32. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 02 Tahun 2011 tentang perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 02 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kab. Ogan Ilir.

33. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 08 Tahun 2013 tentang Perubahan kedua Perda Kabupaten Ogan Ilir Nomor 03 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas-Dinas Daerah Kab. Ogan Ilir.

34. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 09 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 04 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satpol PP Kab. Ogan Ilir.

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016–2021 memiliki kedudukan sebagai Dokumen Perencanaan Strategis Kabupaten Ogan Ilir selama kurun waktu 5 tahun mulai tahun 2016 sampai tahun 2021 dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah dan pelayanan masyarakat tahun 2016–2021, merupakan penampungan aspirasi kebutuhan masyarakat, tuntutan pembangunan Kabupaten Ogan Ilir dan peningkatan pelayanan masyarakat.

Secara ringkas, keterkaitan antara RPJMD dengan rangkaian dokumen lainnya, mulai dari RPJPD, RPJMD, RENSTRA SKPD, RENJA SKPD, RKPD dan APBD dapat digambarkan secara sistematis dalam bentuk diagram alir seperti diagram pada gambar 1.1 :

Hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya adalah sebagai berikut :

a. RPJM Nasional

Hubungan RPJMD dengan RPJM Nasional adalah bahwa penyusunan RPJMD memperhatikan pada RPJMN yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik

(6)

6 Indonesia Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Dalam merencanakan pembangunan daerah memperhatikan kebijakan dan prioritas pembangunan Nasional yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah. Kebijakan yang perlu diperhatikan khususnya berkaitan dengan standar pelayanan minimal yang harus direncanakan pencapaiannya oleh daerah dan kemudian dilaksanakan

Gambar 1.1

Keterhubungan antar Dokumen Perencanaan b.RPJMD Provinsi Sumatera Selatan

Hubungan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir dengan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan adalah bahwa penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir memperhatikan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 09 tahun 2014 tentang RPJMD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013-2018. Dalam RPJMD tersebut perencanan pembangunan daerah Provinsi Sumatera Selatan dalam lima tahun ke depan mengarah pada Kemakmuran Daerah, Kesejahteraan Rakyat dan Eksistensi Sumatera Selatan di lingkup Nasional, Regional dan Internasional. Dengan misi antara lain Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Memantapkan stabilitas daerah, Meningkatkan pemerataan yang berkeadilan serta Meningkatkan pengelolaan lingkungan yang lestari dan penanggulangan bencana. Dalam konteks Kabupaten Ogan Ilir juga mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan potensi sumberdaya manusia yang profesional dan produktif serta peningkatan kualitas pembangunan dengan misi antara lain Meningkatan tata kelola pemerintah yang baik, Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan yang merata, Meningkatkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan investasi, Meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah perkotaan sampai

(7)

7 pelosok perdesaan berbasis lingkungan hidup serta Meningkatkan kualitas politik dan demokrasi, ketentraman, ketertiban dan keamanan masyarakat.

c. RPJPD Kabupaten Ogan Ilir

RPJMD tahun 2016-2021 berpedoman pada RPJPD kabupaten Ogan Ilir tahun 2005-2025. RPJMD Tahun 2016-2021 ini merupakan tahapan ketiga dari RPJPD Kabupaten Ogan Ilir, dimana muatan dalam RPJMD berpedoman pada visi misi dan arah kebijakan umum yang tertuang dalam RPJPD tahun 2005-2025.

d. RPJMD dengan RTRW • RTRW Nasional

Hubungan antara RPJMD dan RTRW Nasional adalah bahwa penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 berpedoman pada arah dan kebijakan RTRW Nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

• RTRW Provinsi Sumatera Selatan

Hubungan antara RPJMD dan RTRW Provinsi Sumatera Selatan adalah bahwa penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 berpedoman pada RTRW Provinsi Sumatera Selatan. Artinya Keseluruhan perencanaan pembangunan di Kabupaten Ogan Ilir yang merupakan penjabaran RPJMD untuk hal – hal yang menyangkut aspek keruangan wajib mempedomani arah dan kebijakan penataan ruang yang tertuang dalam RTRW Provinsi Sumatera Selatan.

• RTRW Kabupaten Tetangga

Hubungan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir dengan RTRW Kabupaten Tetangga yaitu dalam melaksanakan indikasi program dalam RPJMD harus memperhatikan arahan struktur ruang dan pola ruang Kabupaten Tetangga yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ogan Ilir yaitu antara lain :

a. Kabupaten Ogan Ilir dengan Kota Palembang dan Banyusin antara lain ;

• Pola ruang untuk permukiman perkotaan, pertanian lahan basah dan industri non polutan dan pergudangan

• Struktur ruang diarahkan pada peningkatan sarana dan prasarana perkotaan, pengembangan air baku dan air minum, pembangunan TPA terpadu (regional)

(8)

8 b. Kabupaten Ogan Ilir dengan Muara Enim

• Pola ruang untuk permukiman, pertanian lahan basah, perkebunan, peternakan dan industri berbasis pertanian/perkebunan,

• Struktur ruang diarahkan untuk pengembangan jaringan transportasi, jaringan energi, pengelolaan sumber daya air

c . Kabupaten Ogan Ilir dengan OKI

• Pola ruang untuk pertanian lahan basah, perikanan, perkebunan,

• Struktur ruang diarahkan untuk pengembangan jaringan transportasi alternatif, d. Kabupaten Ogan Ilir dengan OKU

• Pola ruang untuk pertanian lahan basah, perkebunan, dan industri berbasis pertanian/perkebunan, pertambangan (migas & batubara)

• Struktur ruang diarahkan untuk pengembangan jaringan transportasi darat e. Kabupaten Ogan Ilir dengan OKU Timur

• Pola ruang untuk permukiman transmigrasi, pertanian lahan basah, perkebunan,

• Struktur ruang diarahkan untuk pengembangan jaringan transportasi, jaringan energi dan telekomunikasi

• RTRW Kabupaten Ogan Ilir

Dalam pelaksanaan penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir 2016-2021 memperhatikan dan mempedomani struktur, pola ruang serta kawasan strategis dalam RTRW Kabupaten Ogan Ilir sesuai Perda Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012-2032. Artinya Keseluruhan perencanaan pembangunan Kabupaten Ogan Ilir yang merupakan penjabaran RPJMD untuk hal – hal yang menyangkut aspek keruangan tetap

berpedoman pada RTRW Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012-2032. Maksudnya

adalah perencanaan dan pelaksanaan pembangunan terhadap dinamika pemangku kepentingan dalam keselarasan dan keseimbangan dengan alam dan lingkungan.

e. RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016–2021 ini merupakan dokumen perencanaan yang dipergunakan sebagai pedoman dalam penyusunan rencana pembangunan tahunan daerah atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahunan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat untuk pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah (Bupati dan Wakil Bupati periode 2016 – 2021).

(9)

9 Dalam penyusunan RKPD, prioritas dan sasaran pembangunan tahunan daerah diselaraskan dengan program pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Target dan pagu program yang dalam RPJMD masih bersifat indikatif dapat disesuaikan dengan kondisi daerah dan kebutuhan pada saat penyusunan RKPD f. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

RPJMD Tahun 2016-2021 menjadi pedoman bagi setiap satuan kerja perangkat daerah dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) masing-masing. Penyusunan Renstra-SKPD bersifat indikatif dan lebih bersifat operasional dalam menjabarkan arah kebijakan serta program sesuai urusan dan atau fungsi pemerintahan selama 5 (lima) tahun (tahun 2016 sampai tahun 2021). Renstra SKPD disusun dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD sesuai dengan pokok dan fungsi SKPD

1.4. Sistematika Dokumen RPJMD

Sistematika penulisan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 terdiri dari 10 (sepuluh ) bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.2 Dasar Hukum Penyusunan 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1.4 Sistematika Penulisan 1.5 Maksud dan Tujuan

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demografi 2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.3 Aspek Pelayanan Umum

2.4 Aspek Daya Saing Daerah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu 3.3 Kerangka Pendanaan

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan 4.2 Isu Strategis

(10)

10 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1. Visi 5.2. Misi

5.3. Tujuan dan Sasaran

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

1.5. Maksud dan Tujuan

RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021, disusun dengan maksud mengarahkan penyelenggaraan pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional, pelaksanaan pembangunan di kabupaten Ogan Ilir sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, dan selanjutnya sebagai dasar penyusunan dokumen perencanaan lainnya.

Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2021 adalah:

1. Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan, kebijakan umum, program dan kegiatan pembangunan daerah jangka menengah serta indikator kinerja pembangunan daerah;

2. Menetapkan pedoman bagi penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (RKPD), Rencana Kerja (Renja) SKPD;

3. Menetapkan pedoman bagi penyusunan RPJMDesa se-Kabupaten Ogan Ilir;

4. Menjamin terwujudnya keterpaduan antara perencanaan pembangunan Kabupaten Ogan Ilir dengan perencanaan pembangunan Provinsi Sumatera Selatan, antara Kabupaten Ogan Ilir dengan perencanaan pembangunan nasional, dan antara Kabupaten Ogan Ilir dengan wilayah yang berbatasan.

(11)

11

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografis Daerah dan Demografis Daerah

2.1.1 Karakteristik Lokasi dan wilayah

a. Luas dan batas wilayah administrasi

Secara administratif Kabupaten Ogan Ilir memiliki 16 kecamatan, 227 desa dan 14 kelurahan, dengan luas wilayah 2.666,07 km2. Kecamatan terluas adalah Kecamatan

Rambang Kuang degan luas 528,82 km2 diikuti Kecamatan Indralaya Utara seluas 502,47

km2, kecamatan Muara Kuang seluas 300,75 km2, sedangkan kecamatan terkecil adalah

Kecamatan Rantau Panjang yang luasnya 40,85 km2. Jumlah desa terbanyak adalah

Kecamatan Pemulutan dengan 25 desa, Kecamatan Tanjung Batu dengan 19 desa, serta Kecamatan Indralaya Utara dengan 15 desa dan 1 kelurahan.Kabupaten Ogan Ilir mempunyai batas wilayah administrasi sebagai berikut:

- Sebelah Utara : dengan Kecamatan Gandus, Kecamatan Kertapati, Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang serta Kecamatan Rambutan dan Kabupaten Banyuasin.

- Sebelah Timur : dengan Kecamatan Jejawi, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kayu Agung, Pedamaran, dan Tanjung Lubuk Kabupaten Ogan Komering Ilir; serta Kecamatan Cempaka Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

- Sebelah Selatan : dengan Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu. - Sebelah Barat : dengan Kecamatan Lubai, Gelumbang, dan Kecamatan Muara

Belida Kabupaten Muara Enim dan Kecamatan Rambang Kapak Tengah Kota Prabumulih.

b.Letak dan kondisi Geografis

Secara geografis Kabupaten Ogan Ilir (OI) terletak diantara 20 55’ – 30 15’ Lintang

(12)

12 Gambar 2.1

Peta Administrasi Kabupaten Ogan Ilir

(13)

13 Tabel 2.1

Luas Wilayah Administrasi Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir

NO LUAS KECAMATAN KM2 % 1 MUARA KUANG 300,75 11,28 2 TANJUNG BATU 263,75 9,89 3 TANJUNG RAJA 70,41 2,64 4 INDRALAYA 101,22 3,80 5 PEMULUTAN 122,92 4,61 6 RANTAU ALAI 62,16 2,33 7 INDRALAYA UTARA 472,33 17,72 8 INDRALAYA SELATAN 100,26 3,76 9 PEMULUTAN SELATAN 61,49 2,31 10 PEMULUTAN BARAT 60,00 2,25 11 RANTAU PANJANG 40,85 1,53 12 SUNGAI PINANG 42,62 1,60 13 KANDIS 50,25 1,88 14 RAMBANG KUANG 528,82 19,84 15 LUBUK KELIAT 207,67 7,79 16 PAYARAMAN 180,57 6,77 JUMLAH 2.666,07 100,00 c. Topografi

Kabupaten Ogan Ilir adalah suatu wilayah yang didominasi oleh rawa mengingat 65 % dari luas wilayah kabupaten yang terdiri atas rawa lebak dan rawa pasang surut. Wilayah Kabupaten Ogan Ilir memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan lereng berkisar dari 0 – 5% dengan ketinggian berkisar antara 0 – 50 meter diatas permukaan laut.

Wilayah bagian utara Kabupaten Ogan Ilir merupakan hamparan dataran rendah berawa yang sangat luas mulai dari Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan, sampai Indralaya Selatan. sedangkan Kecamatan Tanjung Batu, Payaraman, Lubuk Keliat, Rambang Kuang dan Muara Kuang dengan dataran yang bertofografi datar sampai bergelombang dengan ketinggian sampai 14 meter dari permukaan air laut. Derajat keasaman tanah berkisar antara pH 4,0 sampai pH 6,0.

(14)

14 d. Geologi

Geologi Regional Kabupaten Ogan Ilir secara tatanan stratigrafi termasuk dalam sub cekungan Palembang, dan merupakan bagian dari cekungan Sumatera Selatan yang terbentuk pada zaman tersier, hingga diakhiri dengan endapan holosen.

Stratigrafi Regional Kabupaten Ogan Ilir dari tua ke muda terdiri atas endapan gunung api, endapan sedimen dan endapan permukaan antara lain Formasi Muara Enim (TMPM),

Formasi Kasai (QTK) dan endapan permukaan (Qs dan Qa).

Morfologi Kabupaten Ogan Ilir Berdasarkan pengamatan topografi dan litologi penyusunnya dapat dibagi menjadi 2 satuan morfologi yaitu, Morfologi Bergelombang dan Morfologi Dataran.

Ditinjau dari aspek geologi, Kabupaten Ogan Ilir terdiri atas lima formasi geologi, yaitu formasi alluvial, formasi Palembang anggota bawah, formasi Palembang anggota tengah, formasi palembang anggota atas dan formasi bahan gunung api muda Tugu Mulyo.

Struktur geologi yang kompleks seperti patahan, lipatan dan ketidak-stabilan tanah, tidak ditemui di kabupaten ini. Dalam hubungan ini dapat dinyatakan bahwa seluruh wilayah OI aman dari kemungkinan bahaya longsor atau gangguan aktifitas geologis terutama gempa bumi.

Kendala utama bagi wilayah OI, berupa resiko erosi-sedimentasi yang menimbulkan pendangkalan pada hampir seluruh sungai utama, akibat kemerosotan pengelolaan DAS. Untuk menekan laju pengendapan oleh erosi, setiap kegiatan pembangunan di daerah aliran sungai perlu melalui pendekatan konservasi tanah dan air.

e.Hidrologi

Potensi Air Permukaan

Sungai- sungai di Kabupaten Ogan Ilir secara umum saling berhubungan dan mengikat, aliran sungainya relatif tidak teratur dan sungai-sungai relatif pendek. Sungai-sungai utama dan cabangnya saling tidak teratur terutama diantara sungai-sungai itu terdapat rawa-rawa dan diantara rawa yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh cabang sungai kecil. Pola aliran di daerah Kabupaten Ogan Ilir termasuk pola De ranged, sementara pada daerah yang litologinya termasuk dalam Formasi Kasai (QTK) Pola Alirannya Dendritik.

(15)

15 Tabel 2.2

Nama Sungai – Sungai Besar di Kabupaten Ogan Ilir

No Nama Sungai Panjang (KM) Lebar (KM) Luas (KM2)

1 Ogan 131.67 0.15 19.75 2 Kelekar 19.63 0.08 1.57 3 Rambang 41.75 0.08 3.34 4 Keramasan 25.69 0.07 1.67 5 Kuang 16.14 0,07 1.13 6 Terusan Bujang 14.50 0.08 1.16 7 Komering 3.63 0.08 0.29 8 Keli 4.33 0.06 0.26 9 Jambu 1.40 0.07 0.098 10 Randu 5.47 0.075 0.41

Sumber : Dinas PU Pengairan Kab. Ogan Ilir

Secara Umum lapisan batuan yang mengandung air tanah atau akuifer, berdasarkan metode geolistrik potensi air tanah tidaklah sama pada tiap tempat tergantung pada penyebaran jenis batuan, penyebaran akuifer dan luas daerah imbuhnya kedalam potensi air tanah. Untuk lebih jelasnya mengenai penyebaran Akuifer Air Tanah di Kabupaten Ogan Ilir dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 2.3

Penyebaran Akuifer Air Tanah Kabupaten Ogan Ilir

No Kedalaman (meter)

Satuan Lapisan Keterangan

1. 20 - 30 Alluvium -

2. 40 - 60 Pasir Lempungan Melensa

3. 120 - 160 Pasir Tidak Merata

4. 180 - 220 Lempung Pasiran – Pasir Bawah

Tidak Merata

Sumber : Dinas Pertambangan, Energi dan Lingk. Hidup Kab. OI, 2014

f. Klimatologi

Kabupaten Ogan Ilir merupakan daerah yang mempunyai iklim Tropis Basah ( Type B) dengan musim kemarau berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim hujan berkisar antara bulan November sampai dengan April. Curah hujan rata-rata per tahun adalah 1.096 mm dan rata-rata hari hujan 66 hari per tahun.

(16)

16 Suhu udara harian berkisar antara 23O C sampai 32o C . Kelembaban udara relatif

harian berkisar antara 69 % sampai 98 %.

Gambar 2.2

Grafik Curah Hujan Bulanan

g. Penggunaan Lahan

Pada tahun 2015 penggunaan lahan di Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari lahan yang sudah diusahakan mencapai 223.015,10 hektar atau 83,66%, belum diusahakan sebesar 13,24% dan tanah lainnya sebesar 3,08%. Jenis lahan yang sudah diusahakan meliputi peruntukan: 1) perkampungan seluas 5.434,07 ha atau 2,04%, 2) sawah irigasi seluas 31.535 ha atau 11,83%, 3) sawah lebak seluas 24.720,60 ha atau 9,27%, 4) tegalan seluas 78.460,43 ha atau 29,43%, 5) kebun campuran seluas 20.555,08 ha atau 7,71 %, 6) perkebunan besar seluas 22.241 ha atau 8,34 %, dan 7) perkebunan rakyat seluas 40.150,92 ha atau 15,06 %.

0 100 200 300 400 500 600 700

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Jumlah Curah Hujan Bulanan (mm/bln)

(17)

17 Tabel 2.4

Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011–2015

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Hektar Hektar Hektar Hektar Hektar

I. Sudah diusahakan 222.276,83 222.014,58 223.015,10 223.097,10 223.097,10 1 Perkampungan / Permukiman 5.365,54 5.349,29 5.352,07 5.434,07 5.484,07 2 Sawah Irigasi (1 x 1) 31.535,00 31.535,00 31.535,00 31.535,00 31.535,00 3 Sawah Lebak 24.721,00 24.721,00 24.720,60 24.720,60 24.695,60 4 Tegalan 78.444,87 78.461,67 78.460,43 78.460,43 78.435,43 5 Kebun Campuran 20.556,00 20.555,70 20.555,08 20.555,08 20.555,08 6 Perkebunan Besar 22.241,00 22.241,00 22.241,00 22.241,00 22.241,00 7 Perkebunan Rakyat 39.413,42 39.150,92 40.150,92 40.150,92 40.150,92 II. Belum diusahakan 36.107,17 36.369,42 35.368,90 35.286,90 35.286,90

1 Hutan Belukar 32.053,17 32.315,67 31.315,29 31.233,29 31.233,29 2 Semak dan Alang-alang 4.054,00 4.053,75 4.053,61 4.053,61 4.053,61 III. Tanah Lainnya 8.223,00 8.223,00 8.223,00 8.223,00 8.223,00

1 Danau, Rawa, Polder 5.750,00 5.750,00 5.750,00 5.750,00 5.750,00 2 Sungai, Jalan 2.473,00 2.473,00 2.473,00 2.473,00 2.473,00

JUMLAH 266.607,00 266.607,00 266.607,00 266.607,00 266.607,00 No Jenis Penggunaan Lahan

(18)

18 2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

Kabupaten Ogan Ilir Kabupaten Ogan Ilir dalam arahan RTRW Nasional merupakan bagian dari Kawasan Andalan Palembang dan sekitarnya. Sektor unggulan yang diarahkan pengembangannya pada kawasan ini berupa pertanian, industri, pertambangan, kehutanan dan perikanan.

Dalam arahan RTRW Provinsi Sumatera Selatan, Kota Indralaya ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), dimana fungsi utamanya adalah sebagai pusat pemerintah, pusat perdagangan dan jasa regional/lokal, pusat pertanian tanaman pangan, pengembangan perkebunan dan tanaman keras, pusat pengembangan pendidikan tinggi, pusat pengembangan permukiman dan pelayanan umum. Sedangkan kota Tanjung Raja ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dengan fungsi utama pusat pemerintah kecamatan, pusat perdagangan dan jasa regional/lokal, pusat pengembangan industri manufaktur, pengembangan perkebunan dan tanaman keras dan pusat pengembangan permukiman dan pelayanan umum.

Pada Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Palembang, Kabupaten Ogan Ilir merupakan bagian tak terpisahkan dari Kota Palembang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Wilayah administrasi Kabupaten Ogan Ilir yang termasuk dalam sistem Metropolitan Palembang adalah: Kecamatan Indralaya, Kecamatan Indralaya Selatan, Kecamatan Indralaya Utara, Kecamatan Pemulutan, Kecamatan Pemulutan Selatan, Kecamatan Pemulutan Barat, Kecamatan Rantau Panjang dan Kecamatan Sungai Pinang. Kabupaten Ogan Ilir merupakan Kota Satelit bagi Kota Palembang. Penataan kawasan perbatasan diarahkan pada pengelolaan batas wilayah, pengembangan air baku dan air minum, jaringan listrik, pembangunan TPA sampah terpadu (regional) serta peningkatan sarana dan prasarana wilayah.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Ilir memuat rencana struktur ruang yang meliputi sistem perkotaan yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana serta rencana pola ruang yang meliputi kawasan lindung dan kawasan budi daya serta penetapan kawasan strategis. Berikut rencana sistem perkotaan di Kabupaten Ogan Ilir:

(19)

19 Tabel 2.5

Rencana Sistem Perkotaan Kabupaten Ogan Ilir

NO IBUKOTA

KECAMATAN

HIRARKHI FUNGSI

FUNGSI UTAMA

1 Inderalaya PKWp Pusat pengembangan kabupaten Pusat pemerintahan kabupaten Pusat Pendidikan Tinggi

Pusat perdagangan jasa dan pemasaran Pusat perhubungan dan komunikasi Pusat produksi pengolahan

Pusat pelayanan sosial

Pusat pengembangan permukiman baru 2 Tanjung Raja PKL Pusat perdagangan jasa dan pemasaran

Pertanian Perkebunan Perikanan Peternakan

3 Indralaya Utara PKLp Pusat pengembangan kabupaten Pusat Pendidikan Tinggi

Pusat perdagangan jasa dan pemasaran Pusat perhubungan dan komunikasi Pusat industri pengolahan

Pusat pelayanan sosial

Pusat pengembangan permukiman baru Pariwisata

Peternakanan Pertanian

4 Tanjung Batu PKLp Pusat perdagangan jasa dan pemasaran Pusat Industri kerajinan rakyat

Pertanian Perkebunan

5 Pemulutan PPK Pusat perdagangan jasa dan pemasaran Pusat Industri pergudangan

Pertanian Perikanan

Pengembangan Permukiman

6 Muara Kuang PPK Pertanian

Perkebunan Perikanan 7 Payaraman PPK Pertanian Perkebunan Peternakan Perdagangan 8 Pemulutan Barat PPL Pertanian

(20)

20 NO IBUKOTA KECAMATAN HIRARKHI FUNGSI FUNGSI UTAMA Peternakan Perikanan 9 Rambang Kuang PPL Pertanian

Perkebunan Perikanan 10 Inderalaya

Selatan

PPL Pusat pengembangan kabupaten Pusat pelayanan sosial

Pusat pengembangan permukiman baru Pariwisata

Pertanian Perikanan

11 Rantau Alai PPL Pertanian

Perkebunan Perikanan

12 Lubuk Keliat PPL Pertanian

Perkebunan Perikanan 13 Sungai Pinang PPL Pertanian

Perkebunan Perikanan 14 Pemulutan Selatan PPL Pertanian Perkebunan Perikanan 15 Rantau Panjang PPL Pertanian

Peternakan Perikanan

16 Kandis PPL Pertanian

Perkebunan Perikanan

Sumber : RTRW Kab. Ogan Ilir Tahun 2012-2032

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana

Bencana yang paling mungkin terjadi di Kabupaten Ogan Ilir adalah banjir dan kebakaran lahan. Banjir diakibatkan oleh luapan air sungai-sungai besar seperti Sungai Ogan, Sungai Rambang, Hal ini bukan disebabkan oleh kondisi geologi wilayah yang tidak stabil, melainkan lebih dikarenakan oleh perilaku kegiatan budidaya manusia yang berlebihan dan kurang memperhatikan pentingnya kelestarian lingkungan disamping dikarenakan kondisi topografi yang relatif datar mencapai 0 – 2 % . Daerah rawan banjir meliputi kawasan sekitar Sungai Ogan yaitu Kecamatan Pemulutan, Kecamatan Pemulutan Barat, Kecamatan Indralaya, Kecamatan Tanjung Raja, Kecamatan Rantau Alai dan Kecamatan Muara Kuang serta kawasan sekitar Sungai Rambang yaitu Kecamatan Rambang Kuang.

(21)

21 Kebakaran lahan disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan dan perilaku masyarakat dalam pembukaan lahan. Daerah rawan kebakaran lahan di Kabupaten Ogan Ilir meliputi Kecamatan Indralaya Utara dan Kecamatan Pemulutan.

Tabel 2.6

Luas dan Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan dan Lahan Di provinsi Sumatera Selatan tahun 2015

No Kabupaten

Kebakaran 2015 Tingkat Kerawanan Luas Tahun

2015 (ha)

Jumlah

Kecamatan Tinggi (ha) Sedang (ha)

1 Ogan Komering Ilir 377.333 16 475.281 642.915

2 Banyuasin 141.126 15 74.174 417.964 3 Musi Banyuasin 108.281 11 40.344 265.516 4 Musi Rawas 37.666 8 54 57.584 5 Muaraenim 30.292 12 24.795 82.219 6 MURATARA 14.501 4 3.591 32.424 7 Ogan Ilir 12.297 11 0 68.954 8 PALI 5.904 5 19.413 24.656 9 OKU Timur 3.991 2 0 113.518

10 Ogan Komering Ulu 1.088 3 0 32.635

11 Palembang 380 2 0 740 12 Empat Lawang 914 3 0 1.915 13 Lahat 2.789 5 0 39.328 14 OKU Selatan 0 0 0 1.081 15 Prabumulih 0 0 0 2.888 16 Lubuklinggau 0 0 0 0 17 Pagaralam 0 0 0 0 736.563 97 637,652 1,784,338

Sumber : Tim Koordinasi RADALKARHUTLAH Prov. Sumsel

(22)

22 Kabupaten Ogan Ilir memiliki penduduk suku asli Ogan Ilir dan suku pendatang dari pulau Jawa dan Sunda. Adapun suku asli penduduk Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari:

(1) Suku Ogan: meliputi penduduk di sepanjang sungai Ogan mulai dari Desa Munggu Kecamatan Muara Kuang sampai ke Desa Embacang Kecamatan Lubuk Keliat. Bahasa yang dipergunakan adalah Bahasa Ogan.

(2) Suku Pegagan: meliputi penduduk di Kecamatan Tanjung Raja, Rantau Panjang, Sungai Pinang, Rantau Alai, Kandis, Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan, Indralaya dan sebagian Indralaya Selatan. Bahasa yang terkenal adalah Bahasa Pegagan.

(3) Suku Penesak: atau disebut suku Meranjat, meliputi penduduk di Kecamatan Tanjung Batu, Payaraman, sebagian Kecamatan Lubuk Keliat dan sebagian Kecamatan Indralaya Selatan (desa-desa ex Kecamatan Tanjung Batu), berbahasa Melayu Palembang atau Bahasa Meranjat.

(4) Suku pendatang seperti suku jawa dan sunda kebanyakan berada di Kecamatan Indralaya Utara, Muara Kuang (Tanabang) dan Rantau Alai. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa sunda atau jawa dan untuk pergaulan dengan penduduk setempat menggunakan Bahasa Indonesia.

Pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir adalah 450.933 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga mencapai 117.783 kepala keluarga. Jumlah penduduk Laki-laki mencapai 227.244 jiwa dan perempuan mencapai 223.689 jiwa, dengan pertumbuhan penduduk adalah 2,0%. Pada tahun 2014 data jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir mengalami penyempurnaan dengan menggunakan aplikasi system yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri RI sehingga jumlah penduduk berkurang menjadi 426.804 jiwa, dengan jumlah penduduk Laki-laki mencapai 215.700 jiwa dan perempuan mencapai 211.104 jiwa, dengan penurunan jumlah penduduk minus 5,35 %.Sedangkan pada tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir adalah 430.038 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga mencapai 120.450 kepala keluarga. Jumlah penduduk Laki-laki mencapai 217.563 jiwa dan perempuan mencapai 212.475 jiwa

Gambar 2.3

(23)

23 Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011 - 2015

Gambar 2.4

Perkembangan Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015 PERTUMBUHAN 2011 2012 2013 2014 2015 PENDUDUK (%) 2,30 2,23 2,00 -5,35 0,76 2011 2012 2013 2014 2015 Laki-laki 215444 222858 227244 215700 217563 Perempuan 217005 219215 223689 211104 212475 Jumlah 432,449 442,073 450,933 426,804 430,038 432,449 442,073 450,933 426,804 430,038 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000 500000 Laki-laki Perempuan Jumlah 2.30 2.23 2.00 -5.35 0.76 (6.00) (4.00) (2.00) 2.00 4.00 2011 2012 2013 2014 2015 Pertumbuhan penduduk (%)

(24)

24 Tabel 2.7

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, Jumlah Desa dan Kelurahan dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015.

No Kecamatan Luas Wilayah (km2) Jumlah Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Jumlah Desa Jumlah Kelurahan 1 Muara Kuang 300,75 20.546 68 13 1 2 Tanjung Batu 263,75 47.773 181 19 2 3 Tanjung Raja 70,41 45.769 650 15 4 4 Indralaya 101,22 40.482 400 17 3 5 Pemulutan 122,92 48.418 394 25 -6 Rantau Alai 62,16 14.395 232 13 -7 Indralaya Utara 472,33 36.540 77 15 1 8 Indralaya Selatan 100,26 23.531 235 14 -9 Pemulutan Selatan 61,49 18.363 299 15 -10 Pemulutan Barat 60,00 14.240 237 11 -11 Rantau Panjang 40,85 18.032 441 12 -12 Sungai Pinang 42,62 27.098 636 12 1 13 Kandis 50,25 10.883 217 12 -14 Rambang Kuang 528,82 21.153 40 13 -15 Lubuk Keliat 207,67 18.493 89 10 -16 Payaraman 180,57 24.322 135 11 2 2.666,07 430.038 161 227 14 2.666,07 450,933 169 227 14 2.666,07 442,073 166 227 14 2.666,07 432,449 162 227 14 2.666,07 422,712 158 227 14

Kab Ogan Ilir th 2015 Kab Ogan Ilir th 2014 Kab Ogan Ilir th 2013 Kab Ogan Ilir th 2012 Kab Ogan Ilir th 2011

Sumber : BPS dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Ogan Ilir tahun 2015

Pada tahun 2011 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 432.449 jiwa terdiri dari jenis kelamin perempuan yang mencapai 217.005 jiwa sedangkan jenis kelamin laki-laki mencapai 215.444 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 162 jiwa/km2.

Pada tahun 2012 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 442.073 jiwa terdiri darijenis penduduk Laki-laki mencapai 222.858 jiwa dan perempuan mencapai 219.215 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 166 jiwa/km2.Pada tahun 2013

Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 450.933 jiwa terdiri darijenis penduduk Laki-laki mencapai 227.244 jiwa dan perempuan mencapai 223.689 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 169 jiwa/km2.Pada tahun 2014 Komposisi jumlah

penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 426.804 jiwa terdiri dari jenis penduduk Laki-laki mencapai 215.700 jiwa dan perempuan mencapai 211.104 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 160 jiwa/km2.Untuk tahun 2015 jumlah penduduk dalam Kabupaten

Ogan Ilir 430.038 jiwa terdiri dari jenis penduduk Laki-laki mencapai 217.563 jiwa dan perempuan mencapai 212. 475 jiwa

(25)

25 Tabel 2.8

Jumlah Penduduk menurut Kepala Keluarga dan jenis kelamin Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015.

KEPALA

KELUARGA LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL

1 MUARA KUANG 5.503 10.445 10.101 20.546 2 TANJUNG BATU 12.977 24.020 23.753 47.773 3 TANJUNG RAJA 13.425 22.966 22.803 45.769 4 INDRALAYA 10.920 20.146 20.336 40.482 5 PEMULUTAN 13.749 24.459 23.959 48.418 6 RANTAU ALAI 4.077 7.366 7.029 14.395 7 INDRALAYA UTARA 9.990 18.884 17.656 36.540 8 INDRALAYA SELATAN 6.550 11.658 11.873 23.531 9 PEMULUTAN SELATAN 5.310 9.128 9.235 18.363 10 PEMULUTAN BARAT 4.299 7.065 7.175 14.240 11 RANTAU PANJANG 5.327 9.080 8.952 18.032 12 SUNGAI PINANG 7.828 14.033 13.065 27.098 13 KANDIS 3.123 5.607 5.276 10.883 14 RAMBANG KUANG 5.619 10.787 10.366 21.153 15 LUBUK KELIAT 5.296 9.553 8.940 18.493 16 PAYARAMAN 6.457 12.366 11.956 24.322 120.450 217.563 212.475 430.038 117.823 227.244 223.689 450.933 109.853 222.858 219.215 442.073 108.475 215.444 217.005 432.449 107.106 210.663 212.049 422.712 KECAMATAN

NO JUMLAH PENDUDUK (JIWA)

KAB OGAN ILIR 2015

KAB OGAN ILIR 2012 KAB OGAN ILIR 2011 KAB OGAN ILIR 2013 KAB OGAN ILIR 2014

Tabel 2.9

Perkembangan JumlahPenduduk masing-masing Kecamatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015.

2011 2012 2013 2014 2015 1 MUARA KUANG 21.500 21.352 21.741 20.436 20.546 0,54 2 TANJUNG BATU 46.559 48.893 49.555 46.871 47.773 1,92 3 TANJUNG RAJA 44.006 45.834 46.808 45.608 45.769 0,35 4 INDRALAYA 45.521 40.535 41.551 40.012 40.482 1,17 5 PEMULUTAN 43.400 49.139 50.453 47.341 48.418 2,27 6 RANTAU ALAI 16.767 15.841 16.154 14.324 14.395 0,50 7 INDRALAYA UTARA 23.231 34.902 35.875 35.310 36.540 3,48 8 INDRALAYA SELATAN 24.852 24.408 24.810 23.255 23.531 1,19 9 PEMULUTAN SELATAN 21.973 19.950 20.383 18.540 18.363 (0,95) 10 PEMULUTAN BARAT 14.802 14.931 15.273 14.186 14.240 0,38 11 RANTAU PANJANG 23.986 19.491 19.846 18.055 18.032 (0,13) 12 SUNGAI PINANG 27.380 28.245 28.749 26.976 27.098 0,45 13 KANDIS 12.437 12.153 12.364 10.933 10.883 (0,46) 14 RAMBANG KUANG 21.637 22.108 22.461 21.446 21.153 (1,37) 15 LUBUK KELIAT 19.348 19.646 19.932 18.819 18.493 (1,73) 16 PAYARAMAN 25.050 24.645 24.978 24.692 24.322 (1,50) 432.449 442.073 450.933 426.804 430.038 Pertumbhn 2015 (%) KECAMATAN NO

KAB OGAN ILIR

Jumlah Penduduk (jiwa)

(26)

26 Komposisi jumlah penduduk menurut kelompok umur Pada tahun 2011, kelompok usia lanjut (65 tahun keatas) yang berjumlah 20.142 jiwa atau 4,65 % dan penduduk pada kelompok produktif (umur 25 tahun sampai 64 tahun) mencapai 198.054 jiwa atau 45,79 %, sedangkan kelompok anak usia 14 tahun ke bawah mencapai 105.477 jiwa atau 24,39 % dan jumlah kepala keluarga mencapai 108.475 KK. Komposisi pada tahun 2012, kelompok usia lanjut (65 tahun keatas) berjumlah 21.328 jiwa dan penduduk pada kelompok produktif (umur 25 tahun sampai 64 tahun) mencapai 219.252 jiwa, penduduk kelompok umur 15 tahun sampai 24 tahun mencapai 84.230 jiwa, kelompok anak usia 14 tahun ke bawah mencapai 117.263 jiwa.

Komposisi jumlah penduduk tahun 2013 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 450.933 jiwa terdiri dari jenis penduduk Laki-laki mencapai 227.244 jiwa dan perempuan mencapai 223.689 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 169 jiwa/km2.

Pada tahun 2014 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 426.804 jiwa terdiri dari jenis penduduk Laki-laki mencapai 215.700 jiwa dan perempuan mencapai 211.104 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 160 jiwa/km2.

Komposisi jumlah penduduk menurut kelompok umur pada tahun 2013, kelompok usia lanjut (65 tahun keatas) berjumlah 23.509 jiwa, kelompok produktif (umur 25 tahun sampai 64 tahun) mencapai 226.886 jiwa, kelompok umur 15 tahun sampai 24 tahun mencapai 83.993 jiwa, sedangkan kelompok anak usia 14 tahun ke bawah mencapai 116.545 jiwa. Komposisi jumlah penduduk menurut kelompok umur pada tahun 2014, kelompok usia lanjut (65 tahun keatas) berjumlah 21.351 jiwa dan pada kelompok produktif (umur 25 tahun sampai 64 tahun) mencapai 218.681 jiwa, kelompok umur 15 tahun sampai 24 tahun mencapai 77.395 jiwa, sedangkan kelompok anak usia 14 tahun ke bawah mencapai 109.377 jiwa.

Tabel 2.10

Komposisi Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011- 2015.

LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH

1 0 - 14 TAHUN

48.881

56.596

105.477

59.876

57.387

117.263

60.373

56.172

116.545

56.563

52.814

109.377

57.134

53.449

110.583

2 15 - 24 TAHUN

64.025

44.751

108.776

42.197

42.033

84.230

42.580

41.413

83.993

39.712

37.683

77.395

39.645

37.396

77.041

3 25 - 54 TAHUN

81.498

91.884

173.382

97.816

95.285

193.101

99.276

98.248

197.524

94.472

93.940

188.412

94.473

93.393

187.866

4 55 - 64 TAHUN

12.211

12.461

24.672

13.262

12.889

26.151

14.881

14.481

29.362

15.407

14.862

30.269

16.070

15.534

31.604

5 65 THN KEATAS

8.829

11.313

20.142

9.707

11.621

21.328

10.134

13.375

23.509

9.546

11.805

21.351

10.241

12.703

22.944

JUMLAH

215.444

217.005

432.449

222.858

217.005

439.863

227.244

223.689

450.933

215.700

211.104

426.804

217.563

212.475

430.038

TAHUN 2015 (JIWA)

TAHUN 2011(JIWA)

TAHUN 2012 (JIWA)

KELOMPOK UMUR

NO

TAHUN 2013 (JIWA)

TAHUN 2014 (JIWA)

(27)

27 Gambar 2.5

Diagram Komposisi Jumlah Penduduk menurut Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015

Prosentase penduduk Kabupaten Ogan Ilir menurut jenis pekerjaan tahun 2011 menunjukkan bahwa Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani dan buruh tani yang mencapai 163.329 orang atau 60,65 %, diikuti Pedagang dan Transportasi sebesar 54.104 orang atau 19,38 persen serta Bekerja di industri kecil menengah besar dan konstruksi mencapai 41.739 orang atau 14,95 %, dan terkecil adalah bergerak pada jasa, PNS, TNI, Polri yang hanya mencapai14.015 orang atau sebanyak 5,02% dari jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan utama sebanyak 279.190 jiwa.

Prosentase penduduk Kabupaten Ogan Ilir menurut jenis pekerjaan tahun 2013 menunjukkan bahwa Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani dan buruh tani yang mencapai 169.566 orang atau 57,74 %, kemudian diikuti Pedagang dan Transportasi sebesar 49.984 orang atau 17,02 persen serta Bekerja di industri kecil menengah besar dan konstruksi mencapai 39.566 orang atau 13,47 %, dan terkecil adalah bergerak pada jasa, PNS, TNI, Polri yang hanya mencapai 34.561 orang atau sebanyak 11,77 % dari jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan utama sebanyak 293.677 jiwa.

Prosentase penduduk Kabupaten Ogan Ilir menurut jenis pekerjaan tahun 2014 menunjukkan bahwa Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani dan buruh tani yang mencapai 160.960 orang atau 58,02 %, kemudian diikuti Pedagang dan Transportasi sebesar 48.049 orang atau 17,32 persen serta Bekerja di

Petani dan Buruh Tani 60% Industri dan Konstruksi 13% Dagang dan Transportasi 17% Jasa, PNS, TNI, Polri 10%

MATA PENCAHARIAN PENDUDUK MENURUT LAPANGAN USAHA / PEKERJAAN KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2015

(28)

28 industri kecil menengah besar dan konstruksi mencapai 36.620 orang atau 13,20 %, dan terkecil adalah bergerak pada jasa, PNS, TNI, Polri yang hanya mencapai 31.793 orang atau sebanyak 11,46 % dari jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan utama sebanyak 277.422 jiwa.

Prosentase penduduk Kabupaten Ogan Ilir menurut jenis pekerjaan tahun 2015 menunjukkan bahwa Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani dan buruh tani yang mencapai 167.939 orang atau 60,08 %, kemudian diikuti Pedagang dan Transportasi sebesar 46.737 orang atau 16,72 persen serta Bekerja di industri kecil menengah besar dan konstruksi mencapai 36.730 orang atau 13,14 %, dan terkecil adalah bergerak pada jasa, PNS, TNI, Polri yang hanya mencapai 28.120 orang atau sebanyak 10,06 % dari jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan utama sebanyak 279.525 jiwa.

Tabel 2.11

Komposisi Jumlah Penduduk menurut Lapangan Usaha/Pekerjaan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015

Jiwa % Jiwa % Jiwa % Jiwa % Jiwa %

1 Petani dan Buruh Tani 169.329 60,65 173.292 61,08 169.566 57,74 160.960 58,02 167.939 61,36

2 Pedagang dan Transportasi 54.107 19,38 54.132 19,08 49.984 17,02 48.049 17,32 46.737 15,98

3 Industri dan Konstruksi 41.739 14,95 42.727 15,06 39.566 13,47 36.620 13,20 36.730 12,23

4 Jasa, PNS, TNI, POLRI dll 14.015 5,02 13.563 4,78 34.561 11,77 31.793 11,46 28.120 10,43

JUMLAH 279.190 100,00 283.714 100,00 293.677 100,00 277.422 100,00 277.962 100,00

2011 2015

Jenis Pekerjaan

No 2012 2013 2014

Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015

Pada Tahun 2015 Jumlah penduduk yang menganut Agama Islam tahun 2015 mencapai 428.334 jiwa atau 99,60 % dari total penduduk Kab Ogan Ilir 430.038 jiwa, Kristen Protestan 149 jiwa, Katholik 402 jiwa, Budha 27 jiwa dan Agama Hindu 7 jiwa, serta penganut aliran kepercayaan sebanyak 104 jiwa

(29)

29 Tabel 2.12

Komposisi Jumlah Penduduk menurut Agama yang dianut per Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2013 - 2015.

Islam Protestan Katholik Budha Hindu Kong hucu Aliran Kepercayaan 1 MUARA KUANG 20.530 3 6 - - - 7 20.546 2 TANJUNG BATU 47.752 10 - - 1 - 10 47.773 3 TANJUNG RAJA 45.684 50 7 - 1 - 27 45.769 4 INDRALAYA 40.228 214 29 - 3 - 8 40.482 5 PEMULUTAN 47.961 51 10 389 - 7 - 48.418 6 RANTAU ALAI 14.239 108 32 - - - 16 14.395 7 INDRALAYA UTARA 36.000 442 52 12 22 - 12 36.540 8 INDRALAYA SELATAN 23.525 6 - - - - - 23.531 9 PEMULUTAN SELATAN 18.361 2 - - - - - 18.363 10 PEMULUTAN BARAT 14.240 - - - - - - 14.240 11 RANTAU PANJANG 18.029 2 - - - - 1 18.032 12 SUNGAI PINANG 27.094 2 1 - - - 1 27.098 13 KANDIS 10.883 - - - - - - 10.883 14 RAMBANG KUANG 21.127 26 - - - - - 21.153 15 LUBUK KELIAT 18.372 109 11 1 - - - 18.493 16 PAYARAMAN 24.309 12 1 - - - - 24.322 428.334 1.037 149 402 27 7 82 430.038 425.121 1.012 150 390 19 8 104 426.804 449.511 571 336 512 3 22 450.955 KAB OGAN ILIR 2013

KECAMATAN

NO

KAB OGAN ILIR 2015 KAB OGAN ILIR 2014

Jumlah Menurut Agama yang dianut (jiwa)

Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Analisa kinerja atas fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dilakukan terhadap indikator pertumbuhan PDRB, laju inflasi, Indek Gini, Pemerataan versi Bank Dunia, Indek Ketimpangan Williamson (indek ketimpangan regional), persentase penduduk diatas garis kemiskinan, angka kriminalitas yang tertangani.

a. Pertumbuhan PDRB

Pertumbuhan PDRB merupakan salah satu indikator umum untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah, baik itu PDRB denga Migas maupun Tanpa Migas.

(30)

30 Tabel 2.13

Perkembangan PDRB Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015 Atas Dasar Harga Berlaku.

(Rp.) % 2012 % 2013 % 2014 *) % 2015 **) %

1. Pertanian Kehutanan dan Perikanan 1.531.138 30,09 1.665.351 28,75 1.817.659 27,76 1.854.939 25,25 1.901.797 23,07 2. Pertambangan dan Penggalian 356.396 7,00 491.226 8,48 588.860 8,96 715.219 9,73 789.379 9,58 3. Industri Pengolahan 580.211 11,40 613.106 10,58 710.533 10,92 796.079 10,84 894.245 10,85 4. Pengadaan Listrik dan Gas 1.928 0.04 2.007 0,03 2.057 0,03 2.402 0,03 3.271 0,04 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan daur Ulang

1.151 0,02 1.372 0,02 1.486 0,02 1.834 0,02 2.158 0,03 6. Bangunan/kontruksi 749.207 14,72 896.565 15,48 1.027.062 15,63 1.235.575 16,82 1.396.346 16,94

7.Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil

dan Motor 704.044 13,84 772.173 13,33 845.934 12,92 949.542 12,92 1.226.020 14,87

8.Transportasi dan Pergudangan 50.022 0,98 55.824 0,98 66.266 1,01 78.564 1,07 94.643 1,15 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

163.075

3,20 190.170 3,28 223.058 3,39 266.053 3,62 320.123 3,88 10. Informasi dan Komunikasi 15.491 0,30 17.394 0,30 19.188 0,29 21.498 0,29 24.165 0,29

11. Jasa Keuangan dan Asuransi 78.475 1,54 102.604 1,77 119.931 1,78 129.322 1,76 138.653 1,68 12. Perumahan/Real Estate 122.029 2,40 134.097 2,31 146.571 2,23 174.225 2,37 206.367 2,50 13. Jasa Perusahaan 6.575 0,13 7.436 0,13 8.400 0,13 9.386 0,13 10.447 0,13

14. Administrasi Pemerintahan dan Pertanahan

557.766

10,96 654.377 11,30 766.801 11,67 860.639 11,71 969.732 11,77

15. Jasa Pendidikan 96.953 1,91 112.202 1,94 129.413 1,97 149.860 2,04 163.331 1,99 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 35.882 0,71 40.173,00 0,69 44.406,00 0,68 50.120 0,68 56.366 0,68 17. Jasa Lainnya 999 0,75 1.147 0,65 1.320 0,61 1.533 0,57 1.785 0,54

PDRB DENGAN MIGAS 5.088.762 100 5.793.514 100 6.557.520 100 7.337.018 100 8.242.438 100,00

PDRB TANPA MIGAS 4.816.231 5.439.178 6.106.200 6.796.448 7.671.083

LAPANGAN USAHA

TAHUN / NILAI PDRB HARGA BERLAKU (JUTA RUPIAH)

2011 2012 2013 2014 2015

Ket : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara Sumber : BPS Kabupaten Ogan Ilir, 2011-2015

(31)

31 Tabel 2.14

Perkembangan PDRB Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 sampai 2015 Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000.

(Rp.) % 2012 % 2013 % 2014 *) %

1. Pertanian Kehutanan dan Perikanan 1.432.974 30,23 1.499.316 29,28 1.570.214 28,54 1.602.789 27,31

2. Pertambangan dan Penggalian 318.606 6,72 404.495 7,90 456.866 8,30 522.273 8,90 3. Industri Pengolahan 553.974 11,68 570.865 11,15 606.789 11,03 637.598 10,86 4. Pengadaan Listrik dan Gas 2.047 0,04 2.204 0,04 2.363 0,04 2.529 0,04 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan daur

Ulang

1.166

0,02 1.366 0,03 1.501 14,29 1.655 0,03 6. Bangunan/kontruksi 656.827 13,86 716.650 14,00 786.370 14,15 853.875 14,55

7.Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi

Mobil dan Motor 667.512 14,08 719.550 14,05 778.443 1,08 842.250 14,35

8.Transportasi dan Pergudangan 49.938 1,05 55.197 1,08 59.213 3,19 63.829 1,09 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 150.765 3,18 162.410 3,17 175.462 0,35 189.377 3,23 10. Informasi dan Komunikasi 15.696 0,33 17.606 0,34 19.512 1,78 21.408 0,36

11. Jasa Keuangan dan Asuransi 74.407 1,57 88.904 1,74 98.124 2,52 102.867 1,75

12. Perumahan/Real Estate 117.556 2,48 128.150 2,50 138.890 0,13 150.571 2,57 13. Jasa Perusahaan 6.198 0,13 6.564 0,13 6.898 11,15 7.233 0,12

14. Administrasi Pemerintahan dan

Pertanahan 526.912 11,23 569.540 11,12 613.412 2,01 662.884 11,30

15. Jasa Pendidikan 93.975 1,98 103.458 2,02 110.531 0,75 127.204 2,17 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 35.299 0,74 38.155,00 0,75 41.094,00 0,65 44.820 0,76 17. Jasa Lainnya 36.650 0,77 36.685 0,72 35.982 0,61 35.448 0,60

PDRB DENGAN MIGAS 4.740.501 100 5.121.358 100 5.501.665 100 5.868.608 100 PDRB TANPA MIGAS 4.816.231 5.439.178 6.106.200 6.796.448

LAPANGAN USAHA

TAHUN / NILAI PDRB HARGA KONSTAN (JUTA RUPIAH)

2011 2012 2013 2014

Ket : *) Angka sementara **) Angka estimasi Sumber : BPS Kabupaten Ogan Ilir, 2011-2015.

(32)

32 Gambar 2.6

Grafik Perkembangan PDRB Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan

Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011-2015

Gambar 2.7

Grafik Perkembangan PDRB tanpa Migas pada Harga Berlaku dan Harga Konstan Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010-2015

(tanpa Migas)

2011

2012

2013

2014

2015

PDRB Berlaku

4.816.231

5.439.178

6.106.200

6.796.448

7.671.083

PDRB Konstan

4.486.031

4.795.856

5.128.967

5.435.500

5.705.495

Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Ogan Ilir pada tahun 2015 mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Ogan Ilir tahun 2015 mencapai 5,56 persen, sedangkan tahun 2014 sebesar 6,55 persen. Penurunan laju pertumbuhan ini sudah terjadi selama tiga tahun terakhir. Hal yang sama terjadi pada perekonomian Sumatera Selatan yang juga mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir. Jika dilihat lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi tertinggi di Ogan Ilir dicapai oleh kategori Jasa pertambangan dan penggalian sebesar 12,99 persen. Kategori

5,088,762 4,740,401 8,242,437 6,178,370 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000

PDRB Harga Berlaku PDRB Harga Konstan

2011 2012 2013 2014 2015 4,816,231 4,486,031 7,671,083 5,705,495 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000

PDRB Harga Berlaku PDRB Harga Konstan

2011

2012

2013

2014

(33)

33 transportasi dan pergudangan juga tercatat mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 11,10 persen.

Gambar 2.8

Grafik Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015

2011 2012 2013 2014 2015

LPE dengan Migas 7,56 8,03 7,26 6,55 5,56

LPE tanpa Migas 6,93 6,91 6,95 5,98 4,97

Tabel 2.15

Rincian Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015.

HB HK HB HK HB HK HB HK HB HK

1. Pertanian Kehutanan dan Perikanan 11,91 4,73 8,77 4,63 9,52 4,73 0,65 2,11 2,24 2. Pertambangan dan Penggalian 36,21 21,77 37,83 26,96 19,88 12,95 21,46 14,32 12,99

3. Industri Pengolahan 8,92 4,00 5,67 3,05 17,07 5,23 13,81 4,96 3,47

4. Pengadaan Listrik dan Gas 0,84 7,02 4,10 7,70 2,44 7,20 16,80 7,04 4,94 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah

dan daur Ulang 1,26 2,55 19,20 17,12 8,24 9,92 24,01 10,21 7,84

6. Bangunan/kontruksi 26,86 11,21 19,67 9.13 14,56 9,71 20,32 8,58 5,31 7.Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Motor 12,16 6,34 9,68 7,81 9,98 7,80 12,96 7,61 5,06 8.Transportasi dan Pergudangan 6,12 5,94 11,60 10,53 18,71 7,28 18,56 7,80 11,10 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 15,45 6,73 16,62 7,72 17,29 8,04 19,28 7,93 8,59

10. Informasi dan Komunikasi 15,51 17,03 12,29 12,17 10,31 10,83 12,04 9,71 8,97 11. Jasa Keuangan dan Asuransi 10,21 4,50 30,75 19,48 13,69 10,37 9,86 2,91 3,93 12. Perumahan/Real Estate 12,94 8,80 9,89 9,01 9,30 8,38 18,87 8,41 8,07

13. Jasa Perusahaan 11,80 5,39 13,11 5,91 12,95 5,09 11,73 4,85 4,36

14. Administrasi Pemerintahan dan

Pertanahan 14,27 7,9517,32 8,09 17,18 7,70 12,24 8,07 8,75

15. Jasa Pendidikan 19,44 15,78 15,73 10,09 15,34 6,84 15,80 15,08 6,94 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,72 6,95 11,96 8,07 10,54 7,70 12,87 9,07 7,65

17. Jasa Lainnya 13,04 7,85 2,56 0,09 6,59 1,91 4,23 1,49 0,42

PDRB DENGAN MIGAS 7,56 8,03 7,26 6,55 5,56

LAPANGAN USAHA

LPE KAB. OGAN ILIR (PERSEN)

2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Buku PDRB BPS Kab. Ogan Ilir tahun 2011-2015

7.56 6.93 8.03 6.91 7.26 6.95 6.55 5.98 5.56 4.97 0 2 4 6 8 10

LPE dg Migas LPE tanpa Migas

(34)

34 b. Laju Inflasi

Inflasi merupakan gambaran tentang terjadinya perubahan harga. Fluktuasi harga yang terjadi akan mempengaruhi daya beli konsumen, karena berakibat terhadap ketidakseimbangan dengan pendapatan. Laju inflasi ini merupakan alat ukur yang dapat menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Informasi laju inflasi ini berguna untuk memonitor harga barang dan jasa dan mengambil kebijakan khusus yang diperlukan.

Tabel 2.16

Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2011-2015 Kabupaten Ogan Ilir

Uraian Laju inflasi

Tahun Rata-rata

Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015

Kab. Ogan Ilir Dengan migas 7,35 5,38 5,58 4,82 3,05 0,475 Provinsi Sumsel 3,78 2,72 7,04 8,48 3,10 -0,17 Nasional 3,79 4,30 8,38 8,36 3,35 -0,11 Sumber : BPS Tahun 2016 Gambar 2.9

Grafik Perkembangan Laju Pertumbuhan Inflasi Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015

2011 2012 2013 2014 2015 Ogan Ilir 7.35 5.38 5.58 4.82 3.05 Prov. Sumsel 3.78 2.72 7.04 8.48 3.1 Nasional 3.79 4.3 8.38 8.36 3.35 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A x is T it le

Gambar

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kab. Ogan Ilir
Diagram Komposisi Jumlah Penduduk menurut Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan di  Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015
Grafik Perkembangan PDRB Dengan Migas   Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan
Grafik Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)   Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Windows2. Semua aktivitas ini saling terkait antara satu dengan yang lainnya.. Critical Path pada jaringan tersebut adalah A-B-C-E-I-K-H-M-N. Namun, berdasarkan analisa dengan

Penggunaan yang tercantum dalam Lembaran Data Keselamatan Bahan ini tidak mewakili kesepakatan pada kualitas bahan /. campuran atau penggunaan yang tercantum sesuai

Hasil yang didapat dari proses penyisipan pesan dengan metode modifikasi LSB yaitu batasan maksimum ukuran cropping untuk pesan yang dapat ditemukan 100 % dengan kategori pesan

Hasil pendugaan keterdapatan air tanah pada lintasan geolistrik G-2 di desa Nagsri, berada pada lapisan yang sama dengan pengukuran geolistrik di titik G-1 di desa Bendan yaitu

pada hadis riwayat Imam Muslim menambahkan penjelasan tentang indikasi perilaku bullying seperti sikap iri, membenci, meremehkan dan menzalimi orang lain.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kepribadian guru PAI di MAN 2 Model Medan, usaha yang dilakukan dalamrangka mengembangkan ranah afektif siswa

1) untuk menunjukkan sikap sopan santun kepada lawan bicara. 2) untuk menghidari kesalahpahaman dalam komunikasi. 3) untuk menjaga muka, 4) untuk fungsi fatis

Saya/Kami menegaskan dan setuju bahwa saya/kami bertanggung jawab untuk memeriksa laporan rekening atau pemberitahuan lainya pada saat diterima, yang berkaitan dengan