• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Werdi bhuana - Kecamatan Mengwi - Kabupaten Berdi bhuana.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Werdi bhuana - Kecamatan Mengwi - Kabupaten Berdi bhuana."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA / KELURAHAN : WERDI BHUWANA

KECAMATAN : MENGWI

KABUPATEN : BADUNG

NAMA MAHASISWA :I MADE YOGA SUPUTRA

NIM : 1301705019

FAKULTAS/PS :SASTRA DAN BUDAYA/ SASTRA JEPANG

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM periode XIII Unud di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : I Made Yoga Suputra No. Mahasiswa : 1301705019

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan selama di lokasi KKN PPM Periode XIII Unud tahun 2016 di Desa Werdi Bhuwana, Banjar Sayan Delodan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

Werdi Bhuwana, 27 Agustus 2016

Mengetahui

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rakhmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan Individu atau KK Dampingan pada KKN PPM di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, sebagai tugas individu serta sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN PPM yang dilaksakanan pada tanggal 23 Juli 2016 sampai dengan 29 Agustus 2016.

Materi dalam laporan KK Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang disusun ini merupakan kewajiban seluruh mahasiswa yang menempuh program S1. Karena melalui KKN PPM ini wawasan dan pengetahuan terus bertambah terutama dalam mengaplikasikan disiplin ilmu yang didapat dari perkuliahan.

Banyak kendala yang ditemukan dalam penyusunan laporan dari pelaksanaan KKN PPM di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Namun, berkat bantuan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan.

Dengan demikian, melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak/Ibu Panitia KKN-PPM Universitas Udayana 2016

2. Bapak, selaku Dosen Pembimbing Lapangan Desa Werdi Bhuwana 3. Bapak Wayan Kardana, selaku Kepala Desa Werdi Bhuwana beserta staf 4. Kelian Dinas Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung 5. Rekan-rekan mahasiswa peserta KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII

Penyusun mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca terutama dari pihak Universitas Udayana, demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Werdi Bhuwana, 27 Agustus 2016

(4)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga Dampingan ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.1.1 Permasalahan Ekonomi ... 5

2.1.2 Permasalahan Putus Sekolah ... 5

2.1.3 Permasalahan Kebersihan Lingkungan Tempat Tinggal ... 5

2.2 Masalah Prioritas ... 5

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 7

3.1 Program ... 7

3.1.1 Realisasi Permasalahan Ekonomi ... 7

3.1.2 Realisasi Permasalahan Putus Sekolah ... 7

3.1.3 Realisasi Permasalahan Kebersihan Lingkungan ... 7

3.2 Agenda Kegiatan ... 8

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu ... 12

4.2 Lokasi ... 12

(5)

v

4.4 Permasalahan ... 12

4.5 Solusi ... 13

4.6 Dampak ... 13

BAB V PENUTUP ... 15

5.1 Simpulan ... 15

5.2 Rekomendasi ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Gambaran Umum Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mengenai pengabdian kepada masyarakat yang kegiatannya dilaksanakan secara bersama-sama atau terpadu antara perguruan tinggi, pemerintah, dan juga masyarakat desa untuk bisa memberikan solisi dari permasalaahan desa tersebut. Penyelenggaraan kegiatan KKN PPM Universitas Udayana didasari oleh UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.Adapun Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan KKN PPM oleh Universitas Udayana secara khusus yaitu untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh masyarakat didaerah yang menjadi sasaran KKN PPM Universitas Udayana.

Salah satu program khusus KKN PPM Universitas Udayana adalah Program KK Dampingan. Program KK Dampingan merupakan kegiatan individu yang harus dilakukan oleh setiap peserta KKN PPM dengan cara mendampingi serta turut membantu keluarga miskin dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapinya, baik itu masalah kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dll. Dalam kegiatan ini setiap dua peserta KKN PPM diwajibkan memiliki minimal satu KK Dampingan, dimana peserta KKN PPM yaitu mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan ikut larut dalam kehidupan dan kegiatan yang dilakukan oleh KK Dampingan dalam kurun waktu sesuai batas waktu penyelenggaraan kegiatan KKN PPM yaitu 5 minggu. Selama kurun waktu tersebut mahasiswa harus meggali informasi sedalam-dalamnya serta mengidentifikasi setiap masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan tersebut untuk selanjutnya dicarikan solusi atau jalan keluar baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju dan mencapai hidup yang lebih baik.

(7)

Banjar Denkayu Delodan, Banjar Denkayu Baleran, Banjar Sunia, Banjar Sayan Delodan, Banjar Sayan Baleran, dan Banjar Binong. Salah satu keluarga KK Dampingan yang berada di banjar Binong adalah keluarga I Wayan Buaka, dan istri yang bernama Ni Wayan Sudiani dalam kesempatan ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi Keluarga I Wayan Buaka selama 5 minggu selanjutnya dibantu untuk mencarikan solusi atau jalan keluar dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh keluarga beliau.

1.2 Profil Keluarga Dampingan

Keluarga Ibu Ketut Sedanimerupakan sebuah keluarga yang sederhana. Pada asaat anak pertamanya duduk di bangku SMP, tepatnya kelas 8 dia harus berhenti bersekolah karena terbentur masalah biaya. Keluarga I Wayan Buaka yang tinggal di sebuah rumah dengan luas rumah 10 m x 6 m. I Wayan Buaka memiliki istri bernama Ni Wayan Sudiani, dan dikaruniai tiga orang anak. Anak yang pertama bernama I Wayan Purnawirawan, anak yang kedua bernama Ni Made Puspa Puspita Sari, dan anak yang ketiga bernama Ni Komang Putri Dewi Anggreni. Walaupun anak pertamanya sempat putus sekolah, namun kini iya sedah bisa bekerja di pabrik Coca-cola. Sementara itu Ayahnya berkerja sebagai supir truck. Sedangkan ibunya bekerja sebagai pengaasuh adik ketiganya atau sebagai ibu rumah tangga. Namun untuk anaknya yang kedua, ia sekarang sedang merantau ke Kalimantan membantu pamanya bekerja disana.

No Nama Status Umur

(tahun) Pendidikan Pekerjaan Ket.

(8)

Puspita

Kondisi perekonomian keluarga dampingan yang saya dampingi selama pelaksanaan KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII tahun 2016 tergolong keluarga ekonomi berkecukupan karena semenjak anak pertamanya memulai pekerjaanya, ia mulai bisa membantu perekonoian keluarganya. Pendapatan yang awalnya kurang lebih Rp 1.100.000 perbulan dan kini di tambah lagi dengan pemasukan anak pertamanya sebesar Rp 1.500.000, tentunya pendapatan ini sangat berpengaruh bagi keluarganya. Namun untuk gaji anak keduanya tidak begitu jelas, karena jarang mengirimkan uang ke Bali. Untunglah untuk urusan kesehatan beliau sudah memiliki jaminan kesehatan, sehingga dapat mengurangi beban kehidupannya.

1.3.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan

Keluarga I Wayan Buaka merupakan keluarga yang sangat sederhana dan sangat ramah. Walaupun tidak terdapat apa-apa dirumahnya namun iya akan berusaha memberi apapun yang tersedia disana, misalnya buah jeruk. Setiap kali berkunjung pasti tidaklah lupa untuk menawarkan jeruk yang tumbuh didekat dapurnya.

Adapun biaya-biaya pengeluaran ibu Ketut Sedani tiap bulannya adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan Sehari-Hari

(9)

b. Kebutuhan Kesehatan

Untuk masalah kesehatan, keluarga I Wayan Buaka mendapatkan tanggungan dari Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang menanggung keperluan - keperluan pengobatannya. Untungnya di dalam keluarga I Wayan Buaka tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit khusus.

c. Pendidikan Anak-Anak

Untuk masalah pendidikan, I Wayan Buaka dan istrinya Ni Wayan Sudiani hanya lulusan SD atau sederajat. Sementara anak pertamanya hanya sampai menempuh pendidikan SMP sampai kelas 8 saja, dan akhirnya harus berhenti sekolah karena masalah perekonomian. Kemudian untuk anak keduanya berhasil lulus walau hanya sampai SLTP.

d. Kerohanian

Untuk sarana persembahyangan sehari-hari keluarga I Wayan Buaka membuat sendiri dari bahan-bahan yang ada di pekarangan rumahnya, sepertimembuat jejaitan dan canang, termasuk semat yang digunakan untuk menjarit canang itu sendiri. Namun terkadang beliau juga membeli bunga untuk membuat canang untuk sembahyang. Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 5.000,00 untuk per 2 hari.

e. Sosial

Dari segi sosial, pengeluaran keluarga I Wayan Buaka dikenakan iuran untuk arisan PKK sebesar Rp 2.000 yang harus dibayar setiap bulannya.

f. Listrik dan air

(10)

BAB II

beliau yaitu sebagai supir truck yang tidak menentu penghasilanya sehari-hari. Namun kini keadaan perekonomianya berangsur-angsur membaik berkat anak pertamanya yang sedah mulia bisa berkerja.

b. Masalah Putus Sekolah

Adanya masalah putus sekolah merupakan hal yang sangat tidak berkesan dalam hidup. Dikarenakan hanya pada saat itu kita bisa dan memang harusnya menuntut ilmu setinggi-tingginya. Namun ada beberapa hal yang dapat menyebabkan masalah putus sekolah salah satunya adalah karena adanya maslah perekonomian. Jika berbicara maslaah perekonomian untuk bersekolah seharusnya ada permakluman untuk daerah di desa untuk siswa yang kekurangan dalam bidang perekonomianya. Hal ini sangat oenting agar tidak adanya siswa yang putus sekolah lagi.

c. Masalah kebersihan Lingkungan Tempat Tinggal

Adanya masalah kesehatan lingkungan dimana kurangnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan di sekitar rumah yaitu tidak adanya tong sampah di rumah sehingga rumah itu kelihatan kotor akibat sampah yang berserakan, perabotan yang berada diluar rumah dikarenakan kurangnya tempat untuk meletakkannya, tempat mencuci perabotan yang berada diluar rumah, dapur yang hanya berlantaikan tanah dan memasak menggunakan kayu bakar.

2.2 Masalah Prioritas

(11)

dalam keluarga dampingan ini. Pada pertemuan pertama penulis melakukan pendekatan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan serta membina hubungan saling percaya agar nantinya beliau tidak malu menceritakan masalah yang di alaminya. Kemudian berbincang-bincang dengan keluarga dampingan khususnya dengan anak pertamanya yang bernama I Wayan Purnawirawan mengenai program KKN PPM, pekerjaan, maupun tentang kondisi keluarga. Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga keluarga I Wayan Buaka dengan hasil pengamatan penulis, yaitu

masalah perekonomian, masalah putus sekolah dan masalah kebersihan lingkungan.

Keluarga I Wayan Buaka merupakan keluarga yang sangat sederhana, ramah dan sangat terbuka terutama pada mahasiswa yang berkunjung kerumahnya. Semua anggota keluarganya sangat bai dan ramah hati. Mereka selalu berusaha menyambut kedatangan orang lain dengan penuh hati. Hal tersebut dapat dilihat dari cara ibu Ni Wayan Sudiani yang langsung membereskan tempat duduk dan menawarkan makanan serta minuman.

(12)
(13)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dalam pendampingan keluarga ini, adapun realisasi kegiatan pemecahan masalah yang dilaksanakan selama 5 minggu antara lain:

a. Realisasi Masalah Ekonomi

Masalah keuangan merupakan satu hal penting bagi manusia dalam menjalankan hidup serta memenuhi kebutuhan – kebutuhannya. Permasalahan dalam keluarga Ibu Ketut Se I Wayan Buaka adalah penghasilan yang terbatas dan tidak tetap. Sebagai pendamping, saran yang dapat diberikan adalah dengan membuat pembukuan keuangan sederhana, yang berisi catatan pengeluaran sehari – hari. Diharapkan catatan pengeluaran ini menjadi acuan untuk melakukan penghematan, sehingga dana yang ada dapat dipakai untuk keperluan lain, misalnya menabung keperluan rumah tangga lainnya.

Sebagai Kepala Keluarga, I Wayan Buaka harus tetap menjaga kesehatannya agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari dalam meningkatkan pemasukannya.

b. Realisasi Masalah Putus Sekolah

Untuk masalah putus sekolah di keluaga I Wayan Buaka, penulis menyarankan agar diperhatikan terlebih dahulu pemasukan dan pengeluaran sehari-hari dengan pemasukan dan pengeluaran yang akan dilakukan oleh anak selama menuntut ilmu. Hal ini agar pengeluaran disekolah dapat ditutupi dengan pemasukan yang ada. Dan salah satu cara lagi adalah dengan menyetorkan surat keterangan miskin yang didapat di kepala lingkungan untuk diserahkan kepada pihak sekolah.

c. Realisasi Masalah Kebersihan Tempat Tinggal

(14)

3.2 Agenda Kegiatan

No Tanggal Pukul Jenis Kegiatan Jam Kunjungan

1 Kamis, 28 Juli 2016

10.00-11.00 Rapat mengenai KK dampingan 1 jam

2 Kamis, 28

08.00-12.00 Berkenalan dan melakukan pendekatan dengan Keluarga Dampingan

4 jam

5 Senin, 1 Agustus 2016

13.00 – 18.00 Berkunjung serta membantu kegiatan Ibu Ni Wayan Sudiani

5 jam

6 Selasa, 2 Agustus 2016

(15)

10 Minggu, 7 Agustus 2016

08.00 – 15.00 Berbincang dengan Ibu Ni Wayan

Sudiani dan membantu

membersihkan halaman rumah

7 jam

9 Senin, 8 Agustus 2016

15.00 – 16.00 Berbincang mengenai permasalahan yang terjadi di keluarga Ibu Ketut Sedani serta Membantu memandikan anaknya yang ketiga

5 jam

10 Selasa, 9 Agustus 2016

18.00 – 19.00 Berbincang-bincang dengan anak pertama keluarga I Wayan Buaka

1 jam

11 Kamis, 11 Agustus 2016

15.00 – 19.00 Berbincang santai dengan Ibu Ni Wayan Sudiani mengenai alasan mengapa bias putus sekolah Wayan Sudiani mengenai sifat anak pertamanya memandikan anak ketiganya serta mengajaknya bermain. Sambil bertanya mengenai anak kedua mereka yang merantau di menjariit untuk membuat canang, sambil menngajak anak ketiganya bermain sambil menanyakan masalah lainnya.

(16)

16 Selasa, 16 Agustus 2016

13.00 – 18.00

18.00 – 20.00

.Membantu memasak dan mempersiapkan makan sore sambil berbincang-bincang sambil menanyakan mengenai kegiatan 17 Agustus yang baru saja berlalu pertamanya mengenai sekolahnya terdahulu ketiga keluarga I Wayan Buaka

3 jam

20 Sabtu, 20 Agustus 2016

12.00 -15.00 Berkunjung kerumah keluarga I Wayan Buaka sambil membantu pekerjaan rumah bersama Ibu Ni Sudiani mengenai masalah perekonomian

2 jam

22 Senin, 22 Agustus 2016

(17)

24 Rabu, 24 Agustus 2016

07.00 - 09.00 Memberikan solusi dari permasalahan yang dialami oleh keluarga I Wayan Buaka serta mempersiapkan makan pagi bersama Istri beliau

2 jam

25 Kamis, 25 Agustus 2016

17.00 – 19.00 Membantu kegiatan beliau di sore hari serta meghabiskan waktu terakhir bersama beliau dan juga pemberian bingkisan kenang – kenangan kepada keluarga I Wayan Buaka

2 jam

(18)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN

KELUARGA

4.1 Waktu

Kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 22 kali kunjungan yang dimulai dari tanggal 29 Juli 2016 sampai dengan 22 Agustus 2016.

Rincian:

1. 29 Juli survei dan bertemu dengan klian dinas Banjar Binong untuk membahas KK dampingan serta berkunjung kerumah KK dampingan

2. Tanggal 1 Agustus sampai 20 Agustus bertemu dan mengidentifikasi masalah KK Dampingan

3. Tanggal 21 Agustus sampai 25 Agustus mendampingi KK Dampingan untuk membantu memecahkan masalah sekaligus sosialisasi.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah di tempat tinggal keluarga I Wayan Buaka Banjar Binong, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan dari kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 22 kali kunjungan dan total pertemuan 90 jam.

4.4 Permasalahan

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga I Wayan Buaka sesuai dengan hasil pengamatan penulis yaitu :

(19)

2. Ditambah lagi Ibu Ni Wayan Sudiani saat ini tidak bekerja dikarenakan harus merawat anak ketiga mereka yang sedang berumur 1 tahun.

4.5 Solusi

Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah: 1. Masalah Ekonomi

Untuk masalah ekonomi, penulis memberikan saran untuk dengan membuat pembukuan keuangan sederhana, yang berisi catatan pengeluaran sehari – hari. Diharapkan catatan pengeluaran ini menjadi acuan untuk melakukan penghematan, sehingga dana yang ada dapat dipakai untuk keperluan lain yang lebih penting.

2. Masalah putus sekolah

Untuk masalah putus sekolah penulis menyarankan agar lebih bisa memembagi pengeluaran untuk sehari-hari dan pengeluaran untuk sekolah. Kemudian untuk lebih mendapat permakluman dari pihak sekolah, sebaiknya daftarkan anak di sekolah yang mau menampung siswa yang kurang mampu. Serta menyertakan surat keterangan miskin yang didapat di Klian Banjar untuk lebih meyakinkan pihak sekolah.

3. Masalah Kebersihan

Untuk masalah kebersihan, pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya, khususnya menyediakan tong sampah yang terbuat dari tempat yang sudah tidak dipakai lagi sehingga tidak mengeluarkan dana untuk tong sampah, serta dapat dapat memilah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos dan sampah anorganik.

4.6 Dampak

(20)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Keluarga I Wayan Buaka berada di Banjar Binong, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pendapatan yang diperoleh oleh orang tuanya adalah Rp 1.000,000 namun sekarang sudah bertambah semenjak anak pertamanya mulai bekerja. Pengahsilan yang diperoleh oleh anak pertamanya adalah Rp 1.500.000 setiap bulannya. Didalam keluarga I Wayan Buaka ini terdapat beberapa permaslaahan yang diantaranya adalah permasalahn anak peramanya yang putus sekolah, permasalahan ekonomi dan kebersihan lingkungan tempat tinggal.

Sejujurnya kehidupan keluarga I Wayan Buaka saat ini sudah mulai membaiok semenjak anak pertama mereka mulai bekerja dan mulai mendapatkan upah yang lumayan. Tidambah lagi anak kedua mereka sudah dapat menyelesaikan sekolahnya dan sekarang mulai bekerja di luar daerah, tepatnya di Kalimantan. Walaupun anak mereka yang perempuan bekerja jauh di Kalimatn, namun pihak keluarga tidak begitu cemas, karena ia disana ditemani oleh sang paman yang mau menerima dan memperjerjakan ia disana. Namun tetap saja masih ada rasa sedikit waspada karena anak kedua mereka bekerja sangat jauh dari rumah.

Walaupun demikian keluarga I Wayan Buaka sangat bersyukur dengan hidupnya yang sekarang. Masih diberikan kesehatan dan tenaga untuk bekerja demi keluarganya. Rasa syukur dan kehadiran anak mereka yang ketiga ini menjadi semangat yang lebih dalam menjalani hari-hari mereka.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang dapat diberikan oleh pendamping untuk keluarga dampingan I Wayan Buaka adalah:

a. Pihak keluarga hendaknya senantiasa menjaga kebersihan di lingkungn sekitar rumah dan kesehatan diri agar terhindar dari sakit yang mengganggu produktivitas dan kesehariannya.

(21)

pertamanya. Tingkatkan juga penghasilan dirumah yang dapat dibuat sambil bisa mengajak anak seperti, membuat semat ataupun membuat alat-alat untuk upacara yadnya lainnya.

c. Keluarga dampingan disarankan agar I Wayan Buaka memanfaatkan lahan dibelakang rumah mereka agar bisa lebih di tanami buah jeruk lagi maupun sayur-sayuran yang lainya.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

(23)

LAMPIRAN

Gambar 1. Suasana rumah I Wayan Buaka

(24)

Gambar 3. Suasana dapur I Wayan Buaka

(25)

Gamabr 5. Gamabar sumur keluarga

(26)

Gambar

Gambar 1. Suasana rumah I Wayan Buaka
Gambar 3. Suasana dapur I Wayan Buaka
Gambar 7. Pohon jeruk keluarga

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 1 dan Grafik 1 menunjukkan bahwa dari 540 kasus perawatan kaping pulpa indirek dengan bahan kalsium hidroksida tipe hard setting di RSGM UMY terdapat 298

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orangtua dengan prokrastinasi akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi.. Universitas “X”

[r]

[r]

Dengan menggunakan model pelatihan self-regulation fase forethought ini juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan merencana proses belajar untuk mencapai

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit operasional atas proses produksi terhadap upaya menekan tingkat kecacatan produk dengan kinerja

[r]

Dengan kunjungan yang dilakukan lebih dari 15 kali yaitu sebanyak 24 kali kunjungan selama masa Kuliah Kerja Nyata(KKN) di Desa Sulangai penulis sedikit banyak telah