• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan Kendaraan Roda 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan Kendaraan Roda 6"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Program : Pencegahan,Penanggulangan,Penyelamatan Kebakaran dan Penyelamatan Non Kebakaran

Kegiatan : Pencegahan,Pengendalian,Pemadaman,Penyelamatan,dan Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun Kebakaran Dalam Daerah Kabupaten/Kota Pekerjaan : Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

Kendaraan Roda 6 Lokasi : Kab.Rokan Hulu

BAB I PENDAHULUAN

1. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pekerjaan ini adalah untuk menjelaskan secara garis besar dan rincian uraian dan tahapan pelaksanaan dari pekerjaan umum, pekerjaan utama, dan pekerjaan penunjang sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing – masing pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap sfesifikasi yang telah disyaratkan. Dalam metode pekerjaan ini juga akan digambarkan tahapan dan alur pekerjaan guna untuk melakukan pelaksanaan pekerjaan yang tepat sasaran, tepat guna, tepat waktu dan tepat mutu. Dalam metode pekerjaan ini juga akan digambarkan pelaksanaan pekerjaan dengan memperkecil gangguan terhadap lingkungan dan tetap memperhatikan hal terpenting dalam penerapan sistem kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3K) atau RK3K.

2. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi Pekerjaan yaitu berada di Kabupaten Rokan Hulu.

(2)

3. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan Kendaraan Roda 6 adalah yaitu :

I

PENYELENGGARAAN K3 DAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

II PEKERJAAN PENDAHULUAN III PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI IV PEKERJAAN STRUKTUR

V PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP VI PEKERJAAN LANTAI

VII PEKERJAAN ELEKTRIKAL VIII PEKERJAAN PENGECATAN

IX PEKERJAAN FINISHING

BAB II

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Pekerjaan Pasang Papan Nama Kegiatan

Pekejaan ini sebagai sarat untuk melengkapi peraturan dari kegiatan. Plank ini terbuat dari kayu dan di lapisi triplek / seng plat yang ketentuannya sesuai dengan yang ada di dalam kontrak dan di setujui oleh direksi. Plank ini naantinya akan di letakkan pada pangkal jalan atau tempat yang mudah dilihat atau ditinjuk direksi. Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan time schedule yang ada.

(3)

B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI Lingkup Pekerjaan ini meliputi :

1. Penggalian pondasi tapak dan pondasi lajur, pekerjaan ini mempedomani kepada gambar bestek yang telah dibuat.

2. Selanjutnya Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi, ketebalan urugan disesuaikan dengan gambar bestek.

3. Selanjutnya pekerjaan pengecoran lantai kerja, pekerjaan ini menggunakan mutu beton yang telah di tentukan dalam spesifikasi teknis, ketebalan coran mengikuti dan mempedomani kepada gambar teknis.

C. PEKERJAAN STRUKTUR

Lingkup Pekerjaan ini meliputi segala macam pekerjaan beton biasa, beton bertulang, dengan penulangan, beksiting dan perancah juga termasuk finishing nya.

1. Langkah pertama adalah pembuatan bekisting yang terbuat dari multiplek 9 mm atau papan 2/20 berkualitas baik, dengan tulangan bekisting yang terbuat dari balik kayu 3/5 atau 5/5 yang di kunci dengan menggunakan paku.

2. Selanjutnya bekisting yang telah dibuat di beri minyak bekisting.

3. Pekerjaan selanjutnya adalah penyiapan pembesian tulangan, yang mana pada pekerjaan ini menggunakan besi tulangan pokok RPS diameter 16 nett Ulir dan besi tulangan sengkang atau beugel menggunakan besi diameter 8 nett, yang mana jarak penulangan di sesuaikan dengan gambar rencana.

4. Jika semua pembesian telah terpasang dengan baik langkah selanjutnya adalah pekerjaan pengecoran.

5. Pekerjaan pengecoran dilakukan dengan cara membuat adukan campuran beton yang sesuai dengan mutu yang di persyaratkan dalam spesifikasi teknis dan gambar rencana, setelah itu dilakukan pengecoran dengan melakukan pemadatan beton, agar tidak terjadi keropos atau rongga pada bidang yang akan di cor.

6. Sebelum melakukan pekerjaan ini semua bahan material yang di gunakan harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas dan atau Direksi.

(4)

D. PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP 1. Pekerjaan Pemasangan Rangka Atap

 Persiapan alat-alat : water pas, siku,grinda,grinda potong,travo las,kawat las RB.2,6 AWS 6013,dan bending pipa.

 Persiapan Material : pipa besi baja hitam dia 4”, 3’’, 2’’ SNI SPINDO(black steel),besi CNP100 tebal 2,3mm, siku L 80.80.8 ,8mm stiffeners, baut 1/2’’A325=168bh, baut ¾” A325=336bh , plat besi hitam 8mm, dan plat tebal 16mm.

 Pengukuran : Terlebih dahulu melakukan pengukuran pada pipa-pipa yang ada, baik pipa besi baja hitam 3” dan 2’’ maupun pada pipa 4” agar nanti dalam melaksanakan pekerjaan pemotongan terhadap besi-besi tersebut natinya terlaksana dengan baik dan benar.

 bending pipa : Setelah Melakukan pengukuran pada pipa, barulah melakukan bending pada pipa 3” Bending pipa harus disesuaikan dengan dengan gambar bestek, yang dibuatkan oleh konsultan perencana, cara melengkukkannya itu harus benar-benar pas,sehingga nanti dalam penyambungan pipa tersebut pas dan bisa masuk baut yang akan ditempatkan nantinya.

 pemotongan dan Las : Setelah bending pipa 3”, barulah melakukan pemotongan terhadap pipa 3” itu tersebut, pemotongan harus sesuai dengan gambar bestek yang dibuat oleh konsultan perencana. setelah dipotong baru dibuatkan plat tempat penyatuan antara pipa yang satu dengan pipa yang satunya lagi, plat penyambung tersebt dilas penuh sekelilingnya dengan Kawat Las RB 2,6 AWS 6013, dan dia benar-benar kuat untuk menahan beban nantinya, tentunya penyatuan pipa antara pipa tersebut akan menggunakan baut untuk penyambungannya tersebut.

Kemudian melakukan pemotongan terhadap pipa 2”, pipa 2” ini dipotong berdasarkan gambar bestek yang dibuat oleh konsultan perencana, berapa panjangnya, kemudian dipotong sesuaikan dengan lekukan penyambungnya itu. Dan dilas menggunakan kawat las RB.2,6 AWS 6013.dan begitu seterusnya.Kemudian pemberian Stoper Kuda-kuda siku, stoper kuda-kuda siku ini dilas penuh disesuaikan dengan jarak gording yang dibuatkan oleh konsultan perencana. ini dilakukan agar memudahkan nantinya dalam pemasangan besi CNP 100 tersebut.

 Penyetelan : Setelah dibending,dipotong,dan dilas, barulah mengadakan penyetelan terhadap kuda-kuda yang akan dipasangkan diatas nanti. cara

(5)

memasang kuda-kuda besi baja ini dilakukan dengan cara diangkat dengan menggunkan mesin alat crane.Diangkat keatas lalu dipasangkan posisinya pas diatas balok kolom, diletakkan lalu dikunci dengan Anchor Bolt 2,5cmx70cm. Setelah dipasang, dan terkunci kuat, dan jangan lupa agar kedua tiang kuda-kuda terlihat kokoh dan kuat maka pungsi dari pada stang treek inilah yang akan memegang dan menahannya,setelah itu barulah mulai dalam pemasangan gording CNP 100. Besi CNP 100 ini dipasangkan diatas besi baja 3’’ yang sudah diberikan stoper kuda-kuda siku agar maksud, supaya mempermudah dalam hal meletakkan besi tersebut CNP 100 itu.

Setelah besi CNP 100 terpasang, barulah kita memasangkan atap spandek warna dengan ketebalan 0,35mm, atap ini dipasangkan dengan cara dipakukan dengan paku baut yang telah disesuaikan.

 Pekerjaan ini dilaksanakan untuk melaksanakan konstruksi rangka atap agar tetap kokoh dan kuat.

 tahap awal pekerjaan ini adalah melakukan perakitan rangka baja pipa hitam sesuai gambar teknis, yang nantinya akan di pasang di bagian atas kolom dengan penguncian yang kuat dengan menggunakan baut angkur agar tidak lepas.

 Selanjutnya setelah pekerjaan rangka kuda - kuda , kita lakukan pemasangan gording dengan menggunakan bahan besi CNP 100 yang di sesuaikan dengan gambar rencana.

 Sebelum melakukan pekerjaan ini semua bahan material yang di gunakan harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas dan atau Direksi.

2. Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Warna Tebal 0.35 mm.

Selanjutnya pekerjaan atap dilaksanakan setelah pekerjaan pemasangan gording dilaksanakan, adapun langkah pekerjaan ini antara lain :

a. Pemasangan atap spandek warna ini dikerjakan setelah gording terpasang. Dipasangkan dengan jarak perlembar 6 m, setelah itu sisanya untuk kiri dan kanan. Ini dipasangkan dengan menggunakan paku baut atau paku tembak.

b. Sebelum memulai pemasangan, terlebih dahulu material atap tersebut telah di periksa oleh konsultan pengawas atau Direksi mengenai jenis dan

(6)

ketebalan atap yang akan di gunakan dan telah memenuhi persyaratan dan di setujui untuk di pasang.

c. Pemasangan atap dilaksanakan dengan baik dan rapi dengan terlebih dahulu memasang benang pada ujung atap bagian bawah sebagai pedoman lurus pada bagian sisi ujung atap agar terlihat rapi dan rata.

d. Pemasangan atap harus di pastikan rapi dan kuat dengan paku atap betul betul terpasang pada gording, agar tidak terjadi kebocoran.

e. Sebelum melakukan pekerjaan ini semua bahan material yang di gunakan harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas dan atau Direksi Sebelum melakukan pekerjaan ini semua bahan material yang di gunakan harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas dan atau Direksi.

E. PEKERJAAN LANTAI

1. Pek. Urugan Tanah Bawah Lantai

Dalam pekerjan lantai terlebih dahulu dilakukan pengurugan tanah di bawah lantai.Pelaksaan pekerjaan ini dilakukan seraya pemadatan sehingga urugan tanah menjadi padat.

Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan time schedule yang ada.

2. Pek. cor Tapak, Sloof, Kolom, Balok beton K250 dan Lantai beton K225 (Ready Mix)

Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut : A. Pembuatan Bekisting

 Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.

 Melakukan Kontrol Kualitas

Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan.Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting. Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer diambil sampelnya.

Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.

Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan

(7)

konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.

B. Kegiatan pengecoran.

Pengecoran dilakukan secara ada yang langsung dan tidak langsung.

C. Kegiatan Curing (perawatan)

Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.

3. Sebelum melakukan pekerjaan ini semua bahan material yang di gunakan harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas dan atau Direksi.

F. PEKERJAAN ELEKTRIKAL Lingkup Pekerjaan:

1. Pek. Instalasi Titik Lampu 2. Pek. Pasang MCB

3. Pek. Pasang Lampu Gantung 4. Pek. Pasang Saklar Tunggal A. Bahan:

Seluruh alat Elektrikal yang digunkan sesuai dengan spesifikasi dan gambar yang ada.

B. Pekerjaan Persiapan

 pengajuan contoh alat Elektrikal yang akan digunakan

 Approval material yang akan digunakan.

 Persiapan alat bantu kerja, antara lain: tang, obeng, tespen dll C. Pekerjaan Pengukuran

 Sebelum pemasangan dilakukan pengukuran terhadap jarak dan lebar perletakan alat elektrikal

 Pengukuran ini bertujuan agar pemasangan alat elektrikal dilakukan tepat dan rapi.

D. Pekerjaan Pemasangan Alat Elektrikal

 Instalasi titik lampu penerangan Kabel Eterna NYM 2X2,5 kawat tembaga isi 2.

 Tandai kabel kabel sesuai group dengan lakban dan spidol

 Pasang peralatan elektrikal yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar kerja

(8)

G. PEKERJAAN PENGECATAN

1. Pek. Cat Air Kolom, dan Balok Dengan Cat Jotun Eksterior

Untuk cat air Kolom dan Balok baru di gunakan cat air khusus exsterior.

Sebelum kolom dan balok itu di cat, terlebih dahulu permukaan kolom dan balok tersebut di bersihkan dari kotoran – kotoran yang melekat dan kolom dan balok diberi cat dasar ALKALI agar hasil pengecatan sempurna dan tahan terhadap perubahan cuaca extrime. Pengecatan kolom dan balok di gunakan bahan cat yang sesuai dengan bestek yang di kerjakan oleh pekerja dengan alat bantu manual.

Seluruh pekerjaan ini mengikuti standar spesifikasi dan gambar yang telah adan di setujui oleh pihak direksi.

H. PEKERJAAN AKHIR

Setelah seluruh item pekerjaan dilaksanakan, maka tahap akhir adalah melakukan pembersihan lokasi kerja dari sisa-sisa material konstruksi.Seluruh sisa material diangkut keluar dari lokasi kerja dan dibuang pada tempat pembuangan yang seharusnya.

Referensi

Dokumen terkait

Murid menggunakan semua kemahiran proses sains semasa menjalankan eksperimen dan sewaktu menyediakan..

Sekolah/madrasah yang telah mengajukan akreditasi ulang sebelum masa berlaku akreditasinya berakhir tetapi belum dilakukan akreditasi oleh BAN-S/M, maka status

[r]

Dari uraian di atas dapat ditebak bahwa nama Kerajaan Luwu diambil dari kata ‘To Luwu’ (orang Luwu), salah satu suku tertua yang mendiami Malangke, sempalan dari

• Owned vessel revenues grew 20% on new vessel additions • Chartered Vessel revenues fell 13%, but gross profit grew 10% • Chartered Vessel revenues fell 13%, but gross profit grew

Hasil penelitian meliputi program pelayanan lansia yang ada di Balai dikelompokkan menjadi enam bagian yaitu pemenuhan kebutuhan pokok, pemenuhan kebutuhan aksesbilitas

Retribusi Hiburan Umum yang selanjutnya dapat disebut Retribusi adalah Pembayaran atas Pemberian izin kepada orang pribadi atau badan untuk kegiatan Hiburan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman spesies burung di Tahura KGPAA Mangkunagoro I, Jawa Tengah tergolong tinggi, karena memiliki