ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN IKAN HIAS BLACK GHOST (Apteronotus albifrons ) DI ARIFIN FISH FARM, BOGOR
FEASIBILITY ANALYSIS OF BLACK GHOST
(Apteronotus albifrons ) SEED AT ARIFIN FISH FARM, BOGOR I Wayan Edo Anggara Putra1), Ediyanto1*)
1Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Satya Negara Indonesia
* Korespondensi : [email protected]
ABSTRAK
Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan yang menjadi komoditas perdagangan potensial dan memiliki prospek yang baik, dengan nilai ekspor ikan hias meningkat tiap tahunnya. Kegiatan usaha ikan hias memiliki beberapa keunggulan, diantaranya pasarnya tidak pernah jenuh, pengembangan strain baru yang dapat dilakukan secara individu, serta dapat memberdayakan masyarakat melalui industrinya yang bermuara pada pasar ekspor. Hasil analisis finansial yang terdiri dari beberapa kriteria investasi meliputi Net Present Value (NPV) sebesar Rp 94.609.944, nilai Net B/C Ratio yaitu 1,1 artinya usaha ini dinyatakan layak. Nilai IRR atau Internal Rate of Return yaitu 40,74%. Nilai Payback Period (PP) yang diperoleh yaitu 2,8 tahun atau 2 tahun 9 bulan 19 hari yang berarti dalam jangka waktu tersebut atau kurang dari 5 tahun biaya investasi yang ditanamkan pada usaha ini dapat dikembalikan. Berdasarkan analisis kelayakan usaha baik secara finansial maupun non finansial yaitu usaha pembenihan ikan hias black ghost di Arifin Fish Farm dinyatakan layak untuk dijalankan.
KATA KUNCI : ikan hias, black ghost, analisis finansial, analisis non finansial ABSTRACT
Ornamental fish is one of the fisheries commodities that become commodities potential trade and has good prospects, with the value of ornamental fish’s exports increases every year. The business of ornamental fish have several advantages, including the market is never saturated, the development of new strains which can be done individually, and can empower the community through its industry which empties into the export market. The result of financial analysis consisting of some criteria of investment including Net Present Value (NPV) of Rp 94.609.944, Net B/C Ratio value is 1,1 that meaning the business is feasible. The value of IRR is 40,74%. Payback period (PP) value obtained is 2,8 years or 2 years 9 months 19 days which mean in term that the time or less than 5 years the investment cost invested in this business can be returned. Based on a feasibility analysis both financially and non-financially is black ghost seed at Arifin Fish Farm is worthy of running.
KEYWORDS : black ghost, financial analysis, non-financial analysis.
PENDAHULUAN
Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan yang menjadi komoditas perdagangan potensial dan memiliki prospek yang baik, dengan nilai ekspor ikan hias meningkat tiap tahunnya
(Komalasari dan Agustien, 2010).
Kelebihan dari usaha ikan hias adalah karena usaha ini dapat diusahakan dalam skala besar, menengah, kecil maupun rumah tangga, selain itu perputaran modal pada usaha ini relatif cepat.
Kegiatan usaha ikan hias juga memiliki beberapa keunggulan lain, diantaranya pasarnya tidak pernah jenuh, pengembangan strain baru yang dapat dilakukan secara individu, serta kegiatan usaha ini dapat memberdayakan masyarakat melalui industrinya yang bermuara pada pasar ekspor. Indonesia merupakan negara eksportir ikan hias urutan ke-5 dalam 10 besar negara di dunia setelah Singapura, Spanyol, Jepang, dan Myanmar dengan total nilai ekspor pada tahun 2016 sebesar US$ 24.641.463 dan pada tahun 2017 mencapai US$
27.609.865 (UN Data, 2017). Indonesia merupakan eksportir ikan hias air tawar di urutan ke-4 dalam 10 besar negara non Uni Eropa yang produknya diimpor oleh negara-negara Uni Eropa pada Tahun 2017 setelah Singapura, Israel, dan Jepang dengan nilai ekspor sebesar € 4.736.000 (OATA, 2017).
Dengan segala keunikan dan potensi yang dimiliki tersebut, kegiatan usaha ikan hias air tawar dapat memberi keuntungan bagi perusahaan, khususnya ikan hias black ghost yang memiliki peluang karena bentuknya yang unik dari ikan pada umumnya dan banyak dicari oleh pedagang pengepul, penyuplai benih, maupun eksportir seperti yang terjadi di Arifin Fish Farm. Para pembeli tersebut didapatkan oleh Arifin Fish Farm melalui promosi dengan mengikuti perlombaan antar petani baik tingkat daerah maupun tingkat nasional. Namun usaha ini menggunakan biaya investasi yang besar, sehingga perlu dilakukan analisis kelayakan terhadap usaha untuk melihat berapa keuntungan dan berapa lama waktu pengembalian biaya investasi untuk beberapa tahun kedepan agar usaha ini layak untuk tetap dijalankan atau tidak.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial pada kegiatan usaha dilihat dari kriteria investasi dan menganalisis kelayakan analisis non finansial pada kegiatan usaha pembenihan ikan hias black ghost di Arifin
Fish Farm. Penelitian ini diharapkan berguna bagi masyarakat dalam pemberdayaan dan pengembangan masyarakat sehingga mampu mengembangkan usaha kecil dan sedang berkembang.
METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Arifin Fish Farm yang beralamat di Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat. Kegiatan pengumpulan dan pengolahan data dilakukan pada bulan November 2018 - Januari 2019. Jenis dan sumber informasi menggunakan data selama penelitian yang diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan pemilik, pegawai, dan pihak-pihak yang terlibat dalam produksi.
Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis kualitatif meliputi analisis aspek pasar, aspek teknis, dan aspek manajemen.
1. Aspek Pasar
Aspek pasar dan pemasaran digunakan untuk menilai apakah perusahaan yang akan melakukan investasi ditinjau dari segi pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak (Kasmir dan Jakfar, 2012).
Menurut Kasmir dan Jakfar (2010), aspek pasar dan pemasaran adalah meneliti besarnya pasar yang akan dimasuki dan besarnya kemampuan perusahaan untuk menguasainya pasar serta bagaimana strategi yang akan dijalankan nantinya.
2. Aspek Teknis
Aspek teknis yang akan ditelitikan adalah mengenai lokasi usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik, atau gudang.
Kemudian penentuan layout gedung, mesin, dan peralatan, layout ruangan sampai kepada usaha perluasan selanjutnya. Penelitian mengenai lokasi meliputi berbagai pertimbangan, apakah harus dekat dengan pasar, dekat dengan bahan baku, dengan tenaga kerja, dengan
pemerintahan, lembaga keuangan, atau pertimbangan lainnya (Kasmir dan Jakfar, 2012).
3. Aspek Manajemen
Aspek manajemen menilai para pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang- orang yang profesional, mulai dari merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengendalikannya apabila terjadi penyimpangan. Demikian pula dengan struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan tujuan usahanya (Kasmir dan Jakfar, 2012).
Metode analisis kuantitatif yang digunakan yaitu dengan mengkaji aspek kelayakan usaha melalui pendekatan aspek finansial dengan menggunakan kriteria investasi yang meliputi, Net Present Value (NPV), Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP) yang nantinya diolah menggunakan komputer pada program Microsoft Excel.
Berikut merupakan metode analisis kuantitatif yaitu :
1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value atau manfaat bersih adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh penanaman investasi. Menurut Djamin (1993), Nilai NPV dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
𝑁𝑃𝑉 = �� 𝑏𝑡−𝑐𝑡 (1 + 𝑖)𝑡
𝑡=𝑛 𝑡=1
� − Ko Keterangan :
Bt = Manfaat pada tahun t Ct = Biaya pada tahun t n = Umur proyek i = Suku bunga (DR/%) t = Tahun kegiatan bisnis Indikator NPV :
NPV > 0 → maka usaha layak untuk dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya.
NPV < 0 → maka usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, karena manfaat yang diperoleh lebih kecil dari biaya.
NPV = 0 → maka usaha tidak menguntungkan dan juga tidak rugi, karena manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya yang dikeluarkan.
2. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C Ratio) Ratio manfaat dan biaya diperoleh bila nilai sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya. Net B/C menunjukan besarnya pengembalian terhadap setiap satu satuan biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek.
Proyek layak dilaksanakan apabila nilai Net B/C lebih dari satu. Menurut Djamin (1993), secara matematis Net Benefit Cost Ratio dirumuskan sebagai berikut :
𝐵 𝐶 =
∑𝑡=𝑛𝑡=1� 𝑏(1 + 𝑖)𝑡 𝑡�
∑𝑡=𝑛𝑡=1� 𝑐(1 + 𝑖)𝑡 𝑡� + 𝐾𝑜 Keterangan :
Bt = Penerimaan (benefit) yang ke-t Ct = Biaya tahunan yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t i = Tingkat suku bunga (%) t = Umur proyek suatu usaha (t = 1,2,3,..., n)
1
(1+𝑖)𝑡= Discount Factor (DF) pada tahun ke-t
Indikator Net B/C Ratio :
Net B/C > 1 → maka usaha layak dilaksanakan
Net B/C < 1 → maka usaha tidak layak dilaksanakan
3. Internal Rate of Return (IRR)
Tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan yang dinyatakan dalam satuan persen dinamakan yaitu Internal Rate of Return (IRR). Jika diperoleh nilai IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang berlaku (discount rate), maka proyek yang dinyatakan layak untuk dijalankan.
Menurut Djamin (1993), secara matematis IRR dapat dirumuskan sebagai berikut.
𝐼𝑅𝑅= 𝐷𝐹𝑃
+ � (NPV)
(𝑃𝑉𝑃) − (𝑃𝑉𝑁) 𝑥 (𝐷𝐹𝑁 − 𝐷𝐹𝑃)�
Keterangan :
DFP = discounting factor yang digunakan yang menghasilkan present value positif DFN = discounting factor yang digunakan yang menghasilkan present value negatif PVP = present value positif
PVN = present value negatif 4. Payback Period (PP)
Payback Period atau masa pembayaran kembali adalah suatu jangka waktu (periode) kembalinya keseluruhan jumlah investasi yang ditanamkan.
menggunakan aliran kas. Penghitungan payback period dapat dirumuskan sebagai berikut:
PP = 𝑛 +a−bc−bx 1 tahun Keterangan:
PP = Jumlah tahun yang dibutuhkan dalam mengembalikan biaya investasi
n = Tahun terakhir nilai arus kas masih belum bisa menutupi nilai biaya investasi.
a = nilai biaya investasi (Rp/tahun)
b = nilai arus kas kumulatif pada tahun ke-n (Rp/tahun)
c = nilai arus kas kumulatif pada tahun ke-n +1 Rp/tahun
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Non Finansial
Aspek Pasar Produk
Ikan hias black ghost (Apteronotus albifrons) di Arifin Fish Farm diproduksi pada kegiatan pembenihan dengan ukuran benih 1 inci (ukuran 2,5 cm). Arifin Fish Farm lebih fokus untuk melakukan produksi ikan hias black ghost. Keunggulan dari produk ikan hias black ghost yang dihasilkan dari Arifin Fish Farm adalah minimnya ikan cacat yang dihasilkan dalam satu siklus produksi dan ketersediaan benih yang selalu kontinyu sehingga tidak kekurangan stok bila ada pemesanan tambahan. Arifin Fish Farm melakukan sortasi dan grading untuk menjaga kualitas benih yang akan dijual kepada pembeli dan hasilnya ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Hasil sortasi dan grading Tanggal Sortasi dan Grading
(Ekor) Jumlah benih yang ditolak (%)
30 Januari 2019 7325 325 ekor (4,44%)
25 Februari 2019 5000 400 ekor (8%)
26 Februari 2019 3000 200 ekor (6,7%)
Berdasarkan hasil sortasi dan grading tersebut, pada tanggal 25 Februari 2019 dilakukan sortasi dan grading sebanyak 5000 ekor dan menghasilkan 4600 ekor benih ikan hias black ghost yang normal karena ukuran tubuh sesuai ukuran siap jual dan tidak memiliki abnormalitas tubuh, sedangkan 400 ekor yang ditolak merupakan benih ikan yang belum mencapai ukuran siap jual sehingga benih tersebut dipelihara kembali hingga mencapai ukuran siap jual untuk dijadikan stok ketika ada pemesanan tambahan dan persentase yang didapat yaitu 8% dari benih yang dilakukan sortasi dan grading.
Harga
Arifin Fish Farm akan mengetahui pendapatan yang diterima dengan melakukan penetapan harga jual. Arifin Fish Farm menetapkan harga jual untuk black ghost ukuran 1 inci dengan harga Rp 1.000/ekor. Sistem pembayaran dilakukan dengan sistem cash and carry dan transfer melalui bank.
Tempat
Arifin Fish Farm terletak di tengah pemukiman penduduk yang tidak jauh dari jalan raya sehingga mudah diakses oleh berbagai konsumen seperti eksportir, penyuplai benih, dan pedagang pengumpul yang mengambil secara langsung benih ikan hias black ghost yang diproduksi oleh Arifin Fish Farm.
Promosi
Promosi yang dilakukan oleh Arifin Fish Farm adalah mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Bogor. Dengan mengikuti pameran, para eksportir, penyuplai benih, atau pedagang pengumpul datang langsung dan mengetahui langsung kualitas produk dari Arifin Fish Farm.
Hasil kegiatan promosi yang dilakukan membuat Arifin Fish Farm menjual ikan hias black ghost kepada eksportir yaitu Maju Akuarium dan PT.
Sunny Indopramita, penyuplai benih yaitu
TFF (Tofan Fish Farm), dan pedagang pengumpul yang bernama Pak Engkus serta Pak Roy (Parung). Eksportir, supplier, dan pedagang pengumpul tersebut mendatangi langsung tempat Arifin Fish Farm saat melakukan transaksi pembelian benih ikan black ghost.
Partisipan
Sumber daya manusia atau partisipan yang melakukan kegiatan penjualan benih ikan hias black ghost yaitu para pegawai di Arifin Fish Farm yang terlibat pula pada proses produksi. Para pegawai yang mengelola kegiatan usaha berasal dari 1 orang tenaga kerja dari keluarga yang merupakan istri pemilik perusahaan dan 1 orang tenaga kerja dari warga sekitar.
Proses
Proses kegiatan pembenihan ikan hias yang dilakukan di Arifin Fish Farm dimulai dari pengadaan sarana produksi baik utama maupun pendukung dan kegiatan produksi benih ikan dari persiapan wadah, penyesuaian dan pengisian air, pemijahan induk, pemanenan telur, pemberian pakan larva, pernyortiran dan pemanenan benih, serta pengepakan.
Lingkungan Fisik
Lokasi Arifin Fish Farm yang berada terletak di tengah pemukiman penduduk membuat pengelola melakukan treatment air budidaya yang berlangsung.
Arifin Fish Farm memiliki 2 unit kolam treatment air yang menampung air buangan dari seluruh unit budidaya yang ada.
Aspek Teknis
Ketersediaan Bahan Baku
Arifin Fish Farm dalam melakukan pengadaan sarana produksinya diperoleh dari Kabupaten Bogor seperti induk ikan hias black ghost, pengadaan sarana pendukung yaitu pakan ikan hias, selang, air, serokan, bensin, pakis, ember, pipa paralon dan obat-obatan. Sedangkan
pengadaan sarana produksi utama dan penunjang seperti akuarium, pompa air, genset, blower, dan lain-lain. Tenaga listrik yang digunakan berasal dari PLN dan Genset. Genset diperlukan untuk mengatasi ketika listrik padam. Sumber air di Arifin Fish Farm menggunakan air yang berasal dari sumur untuk keperluan usahanya. Dengan menggunakan air sumur, maka Arifin Fish Farm tidak perlu mengeluarkan biaya untuk penggunaan air dan untuk menggunaan listrik lebih banyak.
Proses Produksi Pembenihan Ikan Hias Black Ghost
Pada Arifin Fish Farm kegiatan pembenihan ikan hias air tawar melalui beberapa tahap mulai dari persiapan wadah, penyesuaian air, pengisian air, pemijahan induk, pemanenan telur, pemberian pakan larva, pernyortiran dan pemanenan ikan hias black ghost, pengepakan atau packing.
Aspek Manajemen Fungsi Perencanaan
Dalam pelaksanaannya, Arifin Fish Farm memiliki pengalaman dalam kegiatan usahanya seperti ketersediaan bahan baku, menetapkan harga, kegiatan promosi dan pemasaran yang efektif sehingga fungsi perencanaan ini dilaksanakan dengan baik.
Fungsi Pengorganisasian
Pada Arifin Fish Farm, fungsi
pengorganisasian yaitu
mengkoordinasikan setiap fungsi dan tugas kepada pekerjanya seperti pimpinan maupun bagian produksi dan pemasaran.
Fungsi Pelaksanaan
Fungsi pelaksanaan di Arifin Fish Farm pada ikan hias black ghost dilakukan oleh 1 orang tenaga kerja dari keluarga dan 1 orang tenaga kerja dari warga sekitar. Pelaksanaan kegiatan dimulai dari pembelian bahan baku produksi,
pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, pencegahan dan pengobatan penyakit, penyortiran, pemanenan, pemasaran, promosi, pendistribusian, hingga pencatatan.
Fungsi Pengawasan
Pada Arifin Fish Farm, fungsi pengawasan dilakukan oleh pimpinan terhadap tenaga kerja yang ada.
Analisis Finansial Arus Penerimaan (Inflow)
Arus penerimaan (inflow) terdiri dari pendapatan penjualan (total revenue).
Pendapatan atau total revenue adalah pendapatan kotor usaha yang didefinisikan sebagai nilai produk total usaha dalam jangka waktu tertentu (Primyastanto dan Istikharoh, 2006).
Pendapatan pada kegiatan usaha pembenihan ikan hias black ghost yang dilakukan oleh Arifin Fish farm dihasilkan dari penjualan benih ukuran 1 inci dengan harga jual Rp 1.000 per ekor.
Jumlah telur per set induk sebanyak 600 butir. Derajat penetasan telur hatching rate (HR) 75% menghasilkan larva 450 ekor yang terbuahi. Benih yang hidup memiliki tingkat kelangsungan hidup Survival rate (SR) sebesar 75%
menghasilkan jumlah benih per set adalah 338 ekor. Jumlah induk yang dipijahkan adalah 30 set dalam satu siklus kegiatan pembenihan maka total produksi benih per siklus sebesar 10.140 ekor, sehingga total pendapatan sebesar Rp 10.140.000 per siklus. Dalam satu tahun terdapat 23 siklus maka total pendapatan adalah Rp 233.220.000 per tahun.
Arifin Fish Farm akan meningkatkan produksi ikan hias black ghost dengan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup (SR) benih ikan hias pada bak beton menjadi 77% - 80%
dengan memperhatikan jumlah substrat, penggunaan bak beton, kualitas air, dan pakan. Jumlah substrat dan penggunaan bak beton bertujuan untuk menjaga
kepadatan larva black ghost yang ada.
Penggunaan bak beton biasanya berjumlah 4 unit karena jumlah susbtrat yang diletakkan dibagi 2 tiap siklusnya yaitu masing-masing 15 buah, maka jumlah bak beton yang ada seluruhnya berjumlah 6 unit yang digunakan dengan jumlah substrat yang diletakkan dibagi 3 tiap siklusnya yaitu masing–masing 10 buah. Menurut Effendie (1997), padat penebaran optimal apabila ikan yang ditebar dalam jumlah tinggi tetapi kompetisi pakan dan ruang masih dapat ditolerir oleh ikan, sehingga menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi.
Kualitas air pada Arifin Fish Farm sesuai dengan habitat ikan hias black ghost, hal ini karena air sumur yang dialirkan ke bak tandon dilakukan penyesuaian air selama 1 hari agar terjadi pengendapan kotoran yang berasal dari air sumur dan menetralkan pH. Menurut Lesmana dan Darmawan (2006), sebelum air digunakan untuk budidaya diendapkan atau ditampung terlebih dahulu sehingga dapat membuat air sumur berhubungan dengan udara agar oksigen dari udara dapat terlarut serta menguapkan gas berbahaya yang tidak dibutuhkan ikan.
Pakan pada Arifin Fish Farm dibersihkan terlebih dahulu pada wadah pemeliharaan larva ketika pakan baru datang sehingga dapat meminimalisir
masuknya patogen yang menempel di pakan dan pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari dan tepat waktu dengan jumlah pemberian yang sesuai. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi persaingan terhadap pakan. Menurut Tamara (2014), persaingan terjadi saat pemberi pakan telat memberi pakan sehingga ikan-ikan saling menyerang saat sedang kelaparan dan saat makanan ditebarkan ke wadah budidaya. Secara umum, peningkatan survival rate (SR) dapat dilakukan dengan empat cara yaitu jumlah substrat, penggunaan bak beton, kualitas air, dan pakan maka dari itu hal tersebut dilakukan agar dapat pula meningkatkan jumlah produksi benih. Jumlah ikan hias black ghost yang dihasilkan pada tahun ke-1 sebanyak 10.140 ekor per siklus, di tahun ke-2 sebanyak 10.410 ekor per siklus, dan tahun ke-3 sampai tahun ke-5 ikan hias black ghost yang dihasilkan sebanyak 10.800 ekor per siklus. Hasil penjualan benih ikan hias black ghost Arifin Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 2.
Arus Pengeluaran (Outflow)
Arus pengeluaran (outflow) adalah aliran kas yang keluar dalam kegiatan usaha. Aliran biaya pada kegiatan pembenihan ikan hias black ghost di Arifin Fish Farm terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional.
Tabel 2 Hasil penjualan benih ikan hias black ghost Arifin Fish Farm Tahun Jumlah
Produksi/Siklus (Ekor)
Harga
(Rp)/Ekor Siklus Produksi
Hasil Penjualan
(Rp)
1 10.140 1.000 23 233.220.000
2 10.410 1.000 23 239.430.000
3 10.800 1.000 23 248.400.000
4 10.800 1.000 23 248.400.000
5 10.800 1.000 23 248.400.000
Total 115 1.217.850.000
Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan saat akan mendirikan usaha untuk menyediakan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan yang tidak habis dipakai untuk satu kali produksi pembenihan dan lebih dari satu tahun.
Biaya investasi yang dikeluarkan sebesar Rp 162.165.470.
Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan selama kegiatan usaha pembenihan ikan hias black ghost.
Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan masing-masing yaitu Rp 95.598.621 dan Rp 64.103.875.
Analisis Kelayakan Finansial
Analisis kelayakan finansial yang digunakan berdasarkan pada kriteria investasi seperti Net Present Value (NPV), Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), serta Payback Period (PP). Pajak yang digunakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.23 Tahun 2018 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu dengan Tarif Pajak Penghasilan bersifat final sebesar
0,5%. Perhitungan analisis kelayakan finansial ditunjukkaan pada Tabel 3.
Berdasarkan analisis kelayakan investasi di atas, diperoleh Net Present Value (NPV) sebesar Rp 94.609.944 yang berarti bahwa keuntungan bersih (net benefit) yang diterima selama 5 tahun mendatang sebesar Rp 417.240.832, nilainya sekarang (NPV) sebesar Rp 94.609.944 dengan mengasumsikan bahwa tingkat bunga selama 5 tahun yaitu 18%
per tahun. Nilai Net B/C Ratio yang dihasilkan yaitu 1,1 yang berarti besarnya biaya (cost) selama 5 tahun dikembalikan oleh benefit sebesar 1,1 kali dari cost yang keluar dan secara indikator, usaha pembenihan ikan hias black ghost ini dinyatakan layak untuk dijalankan. Nilai IRR atau Internal Rate of Return (perhitungan tingkat investasi) yang dihasilkan yaitu 40,74% yang berarti dalam waktu 5 tahun, uang yang diinvestasikan bertambah bunga 40,74%.
Nilai Payback Period (PP) yang diperoleh yaitu 2,8 tahun atau 2 tahun 9 bulan 19 hari yang berarti dalam jangka waktu tersebut biaya investasi yang ditanamkan dalam usaha pembenihan ikan hias black ghost di Arifin Fish Farm dapat dikembalikan.
Tabel 3 Perhitungan analisis kelayakan investasi Arifin Fish Farm No Kriteria
Investasi Satuan Nilai Keterangan
1 NPV Rp. 94.609.944 NPV > 0 (Layak)
2 Net B/C Ratio - 1.1 Net B/C > 1(Layak)
3 IRR % 40,74 Nilai IRR > DF(Layak)
4 PP Tahun 2,8 Tidak melebihi umur proyek
(Layak)
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan yaitu : 1. Hasil analisis aspek finansial yang
terdiri dari beberapa kriteria investasi seperti Net Present Value (NPV) sebesar Rp 94.609.944, nilai Net B/C Ratio yang dihasilkan yaitu 1,1 yang berarti usaha pembenihan ikan hias black ghost ini dinyatakan layak untuk dijalankan. Nilai IRR atau Internal Rate of Return (perhitungan tingkat investasi) yang dihasilkan yaitu 40,74%. Nilai Payback Period (PP) yang diperoleh yaitu 2,8 tahun atau 2 tahun 9 bulan 19 hari yang berarti dalam jangka waktu tersebut atau kurang dari 5 tahun biaya investasi yang ditanamkan dalam usaha pembenihan ikan hias black ghost di Arifin Fish Farm dapat dikembalikan.
2. Hasil analisis aspek non finansial yang terdiri dari aspek pasar (produk, harga, tempat, promosi, partisipan, proses, dan lingkungan fisik), aspek teknis (ketersediaan bahan baku, lokasi usaha, proses produksi, dan tata letak), dan aspek manajemen (fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan) Hal ini dikarenakan benih ikan hias black ghost ini memiliki peluang pasar yang tinggi, kondisi iklim lokasi yang cocok, dan sarana prasarana usaha yang memadai untuk usaha pembenihan ikan hias black ghost.
DAFTAR PUSTAKA
Djamin Z. 1993. Perencanaan & Analisa Proyek. Edisi Kedua. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Effendie MI. 1997. Biologi Perikanan.
Yayasan Pustaka Nusatama.
Yogyakarta.
Kadariah. 1999. Evaluasi Proyek Analisis Ekonomi. Universitas Indonesia.
LPFE UI, Jakarta.
Kasmir dan Jakfar. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Kencana, Jakarta.
Komalasari D, dan Agustien E. 2010.
Kajian Aspek Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah.
CEFARS, Jakarta. 1 (2): (86-93).
Lesmana DS, Darmawan I. 2006. Budi Daya Ikan Hias Air Tawar Populer.
Penebar Swadaya. Jakarta
OATA (=Ornamental Aquatic Trade Association). 2018. EU Ornamental Fish Import &
Export Statistics 2017 (Third Countries & Intra-EU Community
trade). http://www.google.com/e u-trade-stats-report-2017.pdf . [6 Mei 2019].
Primyastanto M, dan Istikharoh N. 2006.
Potensi dan Peluang Bisnis Usaha Unggulan Ikan Gurami dan Nila.
Bahtera Press. Malang.
Tamara CD. 2014. Risiko Produksi Pendederan Ikan Hias Black Ghost Pada Anggota Kelompok Tani Batara Mina Sejahtera Di Kecamatan Bogor Utara. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
UN Data (=United Nation Data). 2017.
International Trade Statistics Yearbook. https://comtrade.un.or g/pb/. [6 Mei 2019