Disusun Oleh :
Eka Puspaningrum/2002015027 Fariz Luqman Hakim/2002015032 Wini Wachidah/2002015110
Widya/2002015146 Kelas : 3B Akuntansi
Kelompok 12
Mempunyai Harga
Berguna; bermanfaat Mempunyai harga
tinggi ; Mahal harganya
Bernilai tinggi nilainya;
Penting
Sebuah dokumen yang diterbitkan oleh penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi berupa
pembayaran sejumlah uang sehingga berfungsi sebagai alat bayar yang didalamnya berisikan suatu perintah untuk membayar kepada pihak-pihak yang memegang surat tersebut, baik pihak yang diberikan surat berharga oleh penerbitnya ataupun pihak ketiga
kepada siapa surat berharga tersebut telah dialihkan.
Contoh-contoh dari Surat Berharga :
Cek, Wesel, Surat Sanggup, Promes, Bilyet Giro, Konosemen, Saham, Obligasi dan Commercial Paper
(Surat Berharga Komersial)
Surat yang Berharga yaitu surat yang berisikan identias diri seseorang yang
tidak dapat di perjual belikan atau dipindah tangankan.
Contoh : ijazah, piagam, sertifikat,
akta otentik dsb.
1. Surat yang bersifat umum kebendaan 2. Surat tanda keanggotaan dari suatu
persekutuan
3. Surat tagihan hutang
Secara yuridis, surat berharga
mempunyai fungsi yaitu : Secara fungsinya, dikenal 3 macam surat berharga yaitu :
1. Sebagai alat pembayaran (alat tukar).
2. Sebagai alat pemindahan hak tagih (karena dapat diperjualbelikan).
3. Sebagai surat legitimasi (surat bukti hak tagih).
Suatu Surat berharga diatur dalam perundang-undangan sebagai berikut :
1. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, misalnya terhadap cek, wesel, aksep dan promes
2. Perundang-undangan lain untuk surat-surat berharga lainnya.
Surat berharga berbentuk dokumen tertulis dan harus memiliki nama
Surat berharga merupakan perintah atau janji tanpa syarat
Terdapat nama orang yang membayar
Terdapat beberapa tanda tangan dari pihak terkait
Terdapat akta perintah atau janji membayar
Terdapat keterangan waktu pembayaran yang harus dilakukan
True
Ialah bentuk janji tertulis yang berkaitan dengan uang dari satu pihak yang diberikan ke pihak lainnya. Dalam janji tertulis itu akan tercatat tanggal
pembayaran sejumlah uang yang harus ditepati.
a. Macam-Macam Wesel
1. Wesel Biasa
2. Wesel atas pengganti penerbit 3. Wesel atas penerbit sendiri
4. Wesel untuk perhitungan pihak ketiga 5. Wesel Inkaso
6. Wesel Berdomisili
c. Pihak yang terlibat dalam suatu wesel adalah sebagai berikut :
• Penarik (Treker)
• Tertarik (Betrokkene)
• Akseptan (Acceptant)
• Pemegang pertama (Nemer)
• Pengganti (Geendosseerde)
• Endosan (Endosant) b. Kewajiban Penarik Wesel
1. Kewajiban membayar akseptasi dan
Pembayaran 2. Kewajiban
menyediakan dana
a. Macam-Macam Cek True
1. Cek Atas Nama
2. Cek Atas Unjuk/Pembawa 3. Cek Silang (Cek Bersilang) 4. Cek Perhitungan
5. Cek Mundur 6. Cek Kosong
Cek merupakan surat atau perintah tertulis dari nasabah kepada bank untuk menarik dananya atas namanya atau yang dituju. Dengan kata lain, cek menjadi surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank dimana nasabah tersebut menyimpan uangnya.
b. Unsur/Syarat Formal Cek
Unsur atau syarat formal cek, diantara lain adalah:
a) Nama “Cek” harus ada dalam warkat.
b) Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
c) Nama pihak yang harus membayar (Bank Tertarik).
d) Penunjukan tempat di mana pembayaran harus dilakukan.
e) Pernyataan tanggal beserta tempat cek ditarik.
f) Tanda tangan orang yang mengeluarkan cek (Penarik/Pemegang).
Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah rekening giro kepada bank untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekeningnya ke rekening penerima dana.
b. Syarat bilyet giro menurut aturan BI:
1.
Mencantumkan nama "Bilyet Giro" dan nomor Bilyet Giro yang bersangkutan
2.
Mencantumkan nama yang bersangkutan
3.
Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahbukukan dana atas beban rekening penarik
4.
Memuat nama dan nomor rekening pemegang
5.
Memuat nama bank penerima
6.
Mencantumkan jumlah dana yang dipindahkan baik dalam angka maupun dalam huruf selengkap-lengkapnya
7.
Mencantumkan tempat dan tanggal penarikan
8.
Memberikan tanda tangan, nama jelas atau dilengkapi dengan cap/stempel dengan persyaratan pembukaan rekening.
a. Para Pihak yang terlibat dalam suatu bilyet giro : 1. Penarik
2. Bank Penyimpan Dana/Tertarik 3. Bank Penerima
4. Pemegang
Contoh dari
Bilyet Giro
Surat sanggup atau biasa disebut dengan surat promes, dalam bahasa inggris disebut dengan promissory note adalah surat yang berisikan kesanggupan debitor untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
dan tempat tertentu kepada kreditor tanpa syarat.
a. Berikut isi yang ada didalam surat sanggup, yaitu:
1. Baik klausa tertunjuk (orderclausule), maupun sebutan, ‘surat sanggup’ atau promes kepada tertunjuk, yang dimasukkan dalam teksnya sendiri dan dinyatakan dalam bahasa yang digunakan dalam atas-hak itu
2. Penyanggupan tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu 3. Tanggal jatuh tempo
4. Tempat pembayaran yang harus dilakukan
5. Nama orang yang kepadanya pembayaran itu harus dilakukan atau yang kepada tertunjuk pembayaran itu harus dilakukan 6. Tanggal serta tempat surat sanggup yang harus ditandatangani.
7. Tanda tangan orang yang mengeluarkan atas hak itu.
b. Syarat-syarat formal dari surat sanggup yang dibuat, yaitu:
1. Memuat kata, ‘surat sanggup’ atau ‘promes atas’
2. Berisi pernyataan kesanggupan tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
3. Berisi penetapan hari bayar atau tanggal jatuh tempo serta tempat pembayaran yang sudah disetujui
4. Nama orang yang ditunjuk untuk melakukan pembayaran kepada pembuat surat atau kepada orang lain
5. Tanggal dan tempat surat sanggup yang harus ditandatangani
8. Tanda tangan orang yang mengeluarkan surat sanggup
Dokumen berupa selembaran kertas yang menjadi alat bukti terjadinya pembayaran maupun penerimaan sejumlah uang. Kuitansi memiliki peran sangat penting dalam transaksi jual beli karena bisa meminimalisir terjadinya penipuan.
Jenis-jenis kuitansi:
1. Kuitansi Transfer Uang 2. Kuitansi Transfer Produk 3. Kuitansi Serah Terima Uang
4. Kuitansi Bukti Pembayaran 5. Kuitansi Cash Receipt
True
a. 4 Macam dasar Commercial Paper
Ialah suatu surat berharga berupa pengakuan hutang berjangka pendek 2-270 hari yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan (sebagai peminjam uang) kepada pihak lain (investor) yang mempunyai dana segar untuk membeli obligasi tersebut, hutang tersebut tanpa memberikan suatu jaminan hutang, hutang diberikan secara diskon tertentu meskipun ada juga yang diberikan dengan memberikan suatu bunga tertentu (interest bearing).
- Surat sanggup bayar - Cek
- Deposito - Wesel aksep
b. Ciri-ciri Surat Berharga Komersial:
1. Merupakan janji untuk membayar tanpa syarat.
2. Merupakan surat berharga yang tergolong ke dalam surat sanggup.
3. Berjangka waktu pendek yaitu tidak berumur dari 2-270 hari (Tidak lebih dari 9 bulan) 4. Umumnya diperjual belikan dalam bentuk discount.
5. Tidak memiliki jaminan hutang.
6. Umumnya dikeluarkan oleh perusahaan yang sudah mempunyai nama dengan rating yang bagus 7. Merupakan instrumen pasar uang, yang kemudian berkembang menjadi instrumen pasar modal.
c. Para pihak yang terlibat dalam suatu commercial paper
a. Pihak penerbit (Issuer) b. Pihak pemodal (Investor) c. Pihak pengatur (Arranger)
d. Pihak Agen Penerbit (Issuing Agent) e. Pihak Agen Pembayar (Paying Agent) f. Pihak Pedagang Efek (Dealer)
g. Pihak Perusahaan Pemeringkat (Rating Agency)
a. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Tentang Surat Sanggup)
b. Dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (tentang perjanjian hutang)
c. Dalam ketentuan perbankan
d. Dalam Perundang-undangan di pasar modal
e. Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas, tentang Perusahaan yang menerbitkan Commercial Paper
d. Commercial Paper diatur dalam ketentuan berikut
:
Obligasi merupakan surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau
perusahaan atau lembaga lain sebagai pihak yang berhutang, yang mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara periodic atas dasar persentase
tertentu yang tetap.
a. Proses Penerbitan Suatu Obligasi :
• Secara Private Placement
• Lewat Pasar Modal
b. Suatu Obligasi dapat diterbitkan dengan menggunakan :
• Jasa Underwriter
• Jasa Pihak Trustee
c. Manfaat Obligasi 1. Tingkat bunga obligasi bersifat
konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar obligasi
2. Pemegang obligasi dapat
memperkirakan pendapatan yang akan diterima
3. nvestasi obligaso dapat melindungi resiko pemegang obligasi dari
kemungkinan terjadinya inflasi
4. Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli instrument aktiva lain.
d. Obligasi mempunyai klasifikasi penting menurt Keown et al (2002) dalam Pertiwi (2013):
1. Klaim terhadap asset dan pendapatan perusahaan
2. Nilai pari
3. Tingkat suku bunga kupon 4. Periode jatuh tempo
5. Indenture
6. Tingkat penghasilan sekarang