• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

15

Universitas Kristen Petra

4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data terbagi menjadi dua data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil pengamatan langsung pada lantai produksi. Data primer tersebut diambil menggunakan metode wawancara dan stopwatch time study terhadap mix man chemical di finishing line. Wawancara digunakan untuk mengetahui frekuensi operator dalam mengerjakan tugasnya.

Hasil dari wawancara dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1Hasil Wawancara Frekuensi Kerja

No. Kegiatan Frekuensi

Shift A Shift B Shift C

1 Prepare Troli & Yellow Cabbin 4 3 3

2 Distribusi chemical di line biogenic dan

UV 8 3 3

3 Distribusi chemical di line 1A dan 1B 8 3 3 4 Distribusi chemical di line 1C dan 2A 8 3 3 5 Distribusi chemical di line 2B dan 2C 8 3 3 6 Distribusi chemical di line 2D dan 3A 8 3 3 7 Distribusi chemical di line 3B dan 3C 8 3 3 8 Distribusi chemical di line 3D dan 4A 8 3 3 9 Distribusi chemical di line 4B dan 4C 8 3 3

10 Distribusi chemical di line 4D 0 0 0

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mix man shift A selama delapan jam kerja mendistribusikan chemical sebanyak delapan kali dan menyiapkan troli sebanyak empat kali. Mix man shift B selama delapan jam kerja mendistribusikan chemical sebanyak tiga kali dan menyiapkan troli sebanyak tiga kali. Mix man shift C selama delapan jam kerja mendistribusikan chemical sebanyak tiga kali dan menyiapkan troli sebanyak tiga kali. Line 4D tidak pernah didistribusikan chemical karena sedang tidak digunakan untuk finishing.

(2)

16

Universitas Kristen Petra

Stopwatch time study dilakukan kepada tiga orang mix man chemical yang berasal dari tiga shift yang berbeda. Operator yang diamati berjenis kelamin laki-laki dan sudah cukup berpengalaman dalam mengerjakan tugasnya. Ada tiga macam kegiatan yang diukur yaitu mempersiapkan troli, jalan, dan mendistribusikan chemical. Hasil dari stopwatch time study dapat dilihat pada tabel 4.2 sampai dengan tabel 4.4.

Tabel 4.2 Hasil Stopwatch Time Study Shift A

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa waktu rata-rata untuk menyiapkan troli yaitu sekitar 13 menit. Waktu untuk mendistribusikan chemical di finishing line yang paling lama ada pada line 4B dan 4C. Waktu untuk distribusi chemical di line 4B dan 4C adalah sekitar tujuh menit dikarenakan terdapat banyak stasiun kerja yang menggunakan chemical. Waktu untuk mendistribusikan chemical di finishing line yang paling singkat ada pada line biogenic dan UV. Waktu untuk mendistribusikan chemical pada line biogenic dan UV hanya sekitar satu menit karena stasiun kerja yang terdapat pada line tersebut hanya sedikit.

Waktu untuk transportasi yang paling lama ada pada saat selesai mendistribusikan chemical dan akan kembali ke yellow cabbin. Waktu transportasi tersebut yaitu sekitar 0,7 sampai 0,8 menit karena jarak yang ditempuh juga cukup jauh. Waktu untuk transportasi yang paling singkat ada pada saat perpindahan dari line 2D 3A ke 3B 3C. Waktu transportasi tersebut yaitu

Sequence

Prepare Trolley and Yellow Cabbin 13.32 13.37 13.48 13.19 13.49 Distribution Chemical to Biogenic and UV Line 1.54 1.57 1.70 1.59 1.37

Jalan 0.44 0.47 0.44 0.46 0.42

Distribution Chemical to Line 1A and 1B 5.57 5.52 5.98 5.66 5.81

Jalan 0.70 0.68 0.77 0.72 0.69

Distribution Chemical to Line 1C and 2A 1.89 1.85 2.22 1.91 1.86 1.99 1.95 1.86 1.76

Jalan 0.60 0.68 0.62 0.67 0.65

Distribution Chemical to Line 2B and 2C 4.92 4.65 5.25 4.63 4.78

Jalan 0.45 0.47 0.46 0.44 0.42

Distribution Chemical to Line 2D and 3A 5.08 5.95 5.62 5.65 5.91

Jalan 0.21 0.20 0.22 0.20 0.22

Distribution Chemical to Line 3B and 3C 6.71 7.17 7.15 7.13 6.76

Jalan 0.20 0.22 0.21 0.22 0.20 0.22 0.21 0.21 0.20

Distribution Chemical to Line 3D and 4A 3.78 3.66 3.22 3.26 3.50

Jalan 0.46 0.44 0.48 0.45 0.45

Distribution Chemical to Line 4B and 4C 6.08 6.31 6.92 6.37 6.82

Distribution Chemical to Line 4D - - - - - - - - -

Jalan Balik 0.83 0.72 0.79 0.85 0.83

Hasil Pengukuran Waktu (Menit)

(3)

17

Universitas Kristen Petra

sekitar 0,2 menit karena jarak yang ditempuh relatif pendek. Tidak ada waktu distribusi di line 4D karena sedang tidak digunakan.

Tabel 4.3 Hasil Stopwatch Time Study Shift B

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa waktu rata-rata untuk menyiapkan troli yaitu sekitar 13 menit. Waktu untuk mendistribusikan chemical di finishing line yang paling lama ada pada line 4B dan 4C. Waktu untuk distribusi chemical di line 4B dan 4C adalah sekitar delapan sampai sembilan menit dikarenakan terdapat banyak stasiun kerja yang menggunakan chemical. Waktu untuk mendistribusikan chemical di finishing line yang paling singkat ada pada line 1C dan 2A. Waktu untuk mendistribusikan chemical pada line 1C dan 2A hanya sekitar dua menit karena stasiun kerja yang terdapat pada line tersebut hanya sedikit.

Waktu untuk transportasi yang paling lama ada pada saat selesai mendistribusikan chemical dan akan kembali ke yellow cabbin. Waktu transportasi tersebut yaitu sekitar 0,8 menit karena jarak yang ditempuh juga cukup jauh. Waktu untuk transportasi yang lain relatif singkat yaitu sekitar 0,2 menit. Hal tersebut dikarenakan oprator yang memilih jalur yang cukup singkat.

Tidak ada waktu distribusi di line 4D karena sedang tidak digunakan.

Sequence

Prepare Trolley and Yellow Cabbin 13.32 13.37 13.48 13.19 13.49 Distribution Chemical to Biogenic and UV Line 3.70 4.03 4.18 3.73 3.87

Jalan 0.32 0.32 0.33 0.29 0.30

Distribution Chemical to Line 1A and 1B 7.06 7.47 7.88 7.54 7.68

Jalan 0.21 0.20 0.23 0.21 0.20

Distribution Chemical to Line 1C and 2A 2.55 2.75 2.45 2.29 2.52

Jalan 0.34 0.30 0.35 0.30 0.33

Distribution Chemical to Line 2B and 2C 3.55 3.93 3.78 3.94 3.42

Jalan 0.22 0.21 0.22 0.20 0.21

Distribution Chemical to Line 2D and 3A 7.88 7.27 7.17 7.38 8.00

Jalan 0.36 0.34 0.37 0.33 0.30

Distribution Chemical to Line 3B and 3C 7.94 7.99 7.75 7.80 7.77

Jalan 0.26 0.23 0.25 0.23 0.28

Distribution Chemical to Line 3D and 4A 4.69 4.72 5.22 5.06 5.59

Jalan 0.77 0.70 0.74 0.70 0.73

Distribution Chemical to Line 4B and 4C 7.75 7.40 7.85 8.86 8.53

Distribution Chemical to Line 4D - - - - -

Jalan Balik 0.83 0.82 0.85 0.82 0.80

Hasil Pengukuran Waktu (Menit)

(4)

18

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4 Hasil Stopwatch Time Study Shift C

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa waktu rata-rata untuk menyiapkan troli yaitu sekitar 13 menit. Waktu untuk mendistribusikan chemical di finishing line yang paling lama ada pada line 4B dan 4C. Waktu untuk distribusi chemical di line 4B dan 4C adalah sekitar delapan sampai sembilan menit dikarenakan terdapat banyak stasiun kerja yang menggunakan chemical. Waktu untuk mendistribusikan chemical di finishing line yang paling singkat ada pada line biogenic dan UV. Waktu untuk mendistribusikan chemical pada line biogenic dan UV hanya sekitar satu sampai dua menit karena stasiun kerja yang terdapat pada line tersebut hanya sedikit.

Waktu untuk transportasi yang paling lama ada pada saat selesai mendistribusikan chemical dan akan kembali ke yellow cabbin. Waktu transportasi tersebut yaitu sekitar 1,3-1,5 menit karena jarak yang ditempuh juga cukup jauh. Waktu untuk transportasi yang lain relatif singkat yaitu sekitar 0,2 menit. Hal tersebut dikarenakan oprator yang memilih jalur yang cukup singkat.

Tidak ada waktu distribusi di line 4D karena sedang tidak digunakan.

Sequence

Prepare Trolley and Yellow Cabbin 13.32 13.37 13.48 13.19 13.49

Jalan 0.12 0.12 0.13 0.13 0.12

Distribution Chemical to Biogenic and UV Line 2.17 2.25 1.91 2.29 1.93

Jalan 0.19 0.18 0.22 0.21 0.21

Distribution Chemical to Line 1A and 1B 4.39 4.69 4.61 4.21 4.18

Jalan 0.21 0.21 0.23 0.20 0.23

Distribution Chemical to Line 1C and 2A 5.05 4.57 4.54 4.42 4.21

Jalan 0.19 0.19 0.21 0.20 0.20

Distribution Chemical to Line 2B and 2C 4.49 3.79 4.03 4.22 3.67

Jalan 0.37 0.32 0.30 0.31 0.35

Distribution Chemical to Line 2D and 3A 7.48 6.97 7.14 7.71 7.02

Jalan 0.18 0.19 0.22 0.20 0.20

Distribution Chemical to Line 3B and 3C 7.59 8.68 8.16 8.25 8.40

Jalan 0.18 0.16 0.18 0.16 0.15

Distribution Chemical to Line 3D and 4A 6.42 5.71 6.20 5.60 6.39

Jalan 0.61 0.64 0.57 0.59 0.55

Distribution Chemical to Line 4B and 4C 8.51 9.48 9.15 8.52 9.27

Distribution Chemical to Line 4D - - - - -

Jalan Balik 1.35 1.35 1.38 1.44 1.53

Hasil Pengukuran Waktu (Menit)

(5)

19

Universitas Kristen Petra

Pengamatan juga dilakukan untuk mengetahui alur pendistribusian chemical di finishing line. Pengamatan dilakukan pada mix man chemical pada setiap shift. Setiap shift menggunakan alur yang berbeda-beda. Hasil dari pengamatan dapat dilihat pada Gambar 4.1 sampai dengan Gambar 4.3.

Gambar 4.1 Alur Distribusi Chemical Shift A

Gambar 4.1 menggambarkan alur distribusi chemical pada shift A. Troli tidak dibawa masuk ke line biogenic UV, 1C 2A, dan 2D 3A melainkan hanya berhenti di ujung line kemudian mix man mengambil botol yang akan diisi dan kembali ke trolinya untuk mengisi botol tersebut. Troli dibawa masuk ke line 1A 1B dan 2B 2C kemudian setelah selesai troli akan dibawa kembali ke titik awal.

Troli juga dibawa ke line 3B 3C tetapi setelah selesai troli keluar melewati ujung line yang lain. Distribusi pada line 4B 4C dilakukan pada saat troli berada di ujung line 3D 4A. Terakhir mix man akan masuk ke line 3D 4A dan kemudian akan jalan kembali ke yellow cabbin.

(6)

20

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.2 Alur Distribusi Chemical Shift B

Gambar 4.2 menggambarkan alur distribusi chemical pada shift B. Troli tidak dibawa masuk ke line biogenic UV dan 3D 4A melainkan hanya berhenti di ujung line kemudian mix man mengambil botol yang akan diisi dan kembali ke trolinya untuk mengisi botol tersebut. Troli dibawa masuk ke line lainnya setelah selesai troli keluar melewati ujung line yang lain. Transport dari line 3D 4A ke 4B 4C sedikit memutar karena jalan yang ada tidak dapat dilalui oleh troli. Terakhir mix man akan masuk ke line 4B 4C dan kemudian akan jalan kembali ke yellow cabbin.

(7)

21

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.3 Alur Distribusi Chemical Shift C

Gambar 4.3 menggambarkan alur distribusi chemical pada shift C. Troli dibawa masuk ke enam line pertama setelah selesai troli keluar melewati ujung line yang lain. Troli dibawa masuk ke line 3D 4A dan 4B 4C kemudian setelah selesai troli akan dibawa kembali ke titik awal. Terakhir mix man akan jalan kembali ke yellow cabbin.

Distribusi chemical dilakukan dengan menggunakan troli. Troli yang digunakan saat ini belum memenuhi standar K3 karena memiliki potensi jirigen terjatuh. Potensi tersebut disebabkan oleh tidak adanya penyangga yang menjaga pada sisi-sisi troli. Troli tersebut juga mengakibatkan sakit dibeberapa bagian tubuh operator karena desain troli yang kurang ergonomis. Bagian tubuh yang mengalami sakit dapat dilihat pada kuesioner nordic body map yang terdapat pada Lampiran 10 sampai dengan Lampiran 12. Gambar troli yang digunakan saat ini dapat dilihat pada Gambar 4.4.

(8)

22

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.4 Troli Awal

Gambar 4.4 menggambarkan troli yang digunakan saat ini. Lebar troli yang digunakan sebesar 65 cm dan panjang sebasar 90 cm. Troli tersebut memiliki pegangan dengan panjang 55 cm. Bagian belakang troli terdapat kotak dengan ukuran 40 x 55 cm.

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari dokumen perusahaan.

Data tersebut meliputi data jenis chemical yang digunakan dan jumlah chemical yang diperlukan untuk satu pasang sepatu. Hasil data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 dan tabel 4.6.

(9)

23

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.5 Jenis Chemical yang Digunakan Setiap Group

Tabel 4.5 menunjukkan jenis-jenis chemical yang digunakan untuk satu jenis sepatu. Setiap jenis sepatu memiliki kebutuhan chemical masing-masing.

Jenis sepatu A, D, dan N membutuhkan dua jenis chemical. Jenis sepatu B, E, J, M, O, dan U membutuhkan lima jenis chemical. Jenis sepatu C, L, dan T membutuhkan empat macam chemical. Jenis sepatu F, G, P, dan Q membutuhkan tiga macam chemical. Jenis sepatu H, I, K, R, dan S membutuhkan satu macam chemical.

Tabel 4.6 Jumlah Chemical yang Digunakan Setiap Group Mesin Chemical Group Gram/Pairs

1 LOC

A 4

B 8

C 8

Artikel

A CLEANER LOC

B CLEANER UV BOND LOC CEMENT

C CLEANER UV BOND LOC

D CLEANER LOC

E CLEANER UV CEMENT LOC BOND

F CLEANER LOC BOND

G CLEANER LOC BOND

H GLUE

I GLUE

J CLEANER UV CEMENT LOC BOND

K GLUE

L CLEANER UV LOCTITE BOND

M CLEANER UV CEMENT LOC BOND

N LOCTITE BOND

O CLEANER UV CEMENT LOC BOND

P CLEANER LOC BOND

Q CLEANER LOC BOND

R GLUE

S GLUE

T CLEANER UV LOCTITE BOND

U CLEANER UV CEMENT LOC BOND

Flow

(10)

24

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.7 Jumlah Chemical yang Digunakan Setiap Group (Lanjutan) Mesin Chemical Group Gram/Pairs

1

LOC

D 3

E 8

F 6

G 5

BOND

B 13

C 7

E 7

F 6

G 3.3

CEMENT B 15

J 8

UV C 2.2

CLEANER

A 3

B 7

C 6

D 3

E 5

F 5

G 3

2

LOC

J 4

L 4

M 8

N 3

BOND

J 7

L 6

M 7

N 3

CEMENT J 8

M 8

UV J 2.2

L 3

(11)

25

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.8 Jumlah Chemical yang Digunakan Setiap Group (Lanjutan) Mesin Chemical Group Gram/Pairs

2

CLEANER

J 5

L 6

M 5

GLUE

H 6

I 8

K 6

3

LOC

O 7

P 3

Q 5

BOND

O 16

P 3

Q 3.3

CEMENT O 7.5

UV O 2.2

CLEANER

O 6

P 3

F 3

4

LOC T 6

U 8

BOND T 9

U 7

CEMENT U 8

UV T 2.2

CLEANER T 2.1

U 5

GLUE R 7

S 8

Data yang didapatkan berupa ukuran berat (gram). Ukuran botol yang diketahui berupa ukuran volume (ml) sehingga data tersebut harus diubah menjadi ukuran volume (ml). Acuan untuk perubahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.7.

(12)

26

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.9 Acuan Perubahan Ukuran Chemical ml/gram

Loc 1.00

Bond 1.12

Cement 1.11

UV 1.15

Cleaner 1.23

Glue 1.08

Glue A 1.17

Loc A 1.00

Loc B 1.25

Tabel 4.7 menunjukkan acuan untuk merubah ukuran berat menjadi volume. Acuan tersebut didapatkan dari hasil pengukuran menggunakan timbangan dan gelas ukur. Setiap jenis chemical memiliki ukuran yang berbeda- beda karena memiliki masa jenis yang berbeda juga.

4.2 Pengolahan Data

4.2.1 Pengolahan Data Primer

Data primer didapatkan dari hasil pengamatan menggunakan metode stopwatch time study. Data tersebut berguna untuk mendapatkan waktu baku yang diperlukan pekerja untuk melakukan pekerjaannya. Waktu baku tersebut dapat digunakan untuk menentukan jadwal kerja untuk pekerja tersebut. Penentuan waktu baku harus melewati beberapa tahap yaitu uji kecukupan data, uji normalitas data, uji keseragaman data, dan perhitungan allowance dan performance rating.

4.2.1.1 Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data merupakan metode pengujian yang digunakan untuk mengetahui jumlah data yang diambil sudah cukup untuk diolah atau belum.

Jumlah data yang harus diambil dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(13)

27

Universitas Kristen Petra

Jumlah data yang diambil berjumlah lima data. Data tersebut dinyatakan cukup dengan menggunakan tingkat ketelitian yang berbeda-beda. Tingkat ketelitian yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Tingkat Ketelitian

4.2.1.2 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data adalah suatu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Data waktu berdistribusi normal H1 : Data waktu tidak berdistribusi normal

Hasil pengujian dikatakan gagal tolak H0 apabila p-value lebih besar dari α. α merupakan tingkat error pada hasil pengambilan data. Hasil pengujian dikatakan tolak H0 apabila p-value lebih kecil dari α. Hasil uji normalitas data distribusi pada line biogenic dan UV dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Sequence Shift A Shift B Shift C

Prepare Trolley and Yellow Cabbin 1% 1% 1%

Distribution Chemical to Biogenic and UV Line 7% 5% 7%

Jalan 4% 5% 7%

Distribution Chemical to Line 1A and 1B 3% 4% 5%

Jalan 4% 5% 5%

Distribution Chemical to Line 1C and 2A 4% 6% 6%

Jalan 5% 6% 4%

Distribution Chemical to Line 2B and 2C 5% 5% 7%

Jalan 4% 3% 8%

Distribution Chemical to Line 2D and 3A 5% 4% 4%

Jalan 4% 7% 6%

Distribution Chemical to Line 3B and 3C 3% 1% 4%

Jalan 3% 7% 7%

Distribution Chemical to Line 3D and 4A 6% 6% 6%

Jalan 3% 3% 5%

Distribution Chemical to Line 4B and 4C 5% 6% 4%

Distribution Chemical to Line 4D - - -

Jalan Balik 6% 2% 4%

(14)

28

Universitas Kristen Petra 1,9

1,8 1,7

1,6 1,5

1,4 1,3

1,2

99

95 90 80 70 60 50 40 30 20

10 5

1

Bio & UV

Percent

Mean 1,554

StDev 0,1193

N 5

KS 0,253

P-Value >0,150

Probability Plot of Bio & UV Normal

Gambar 4.5 Uji Normalitas Data Distribusi Line Biogenic dan UV

Gambar 4.5 menggambarkan hasil dari uji normalitas distribusi di line biogenic dan UV. Garis biru pada Gambar 4.5 merupakan garis normal sedangkan titik merah merupakan data pengamatan. Data distribusi di line biogenic dan UV dapat dikatakan normal karena titik merah berada didekat garis biru dan p-value yang didapatkan yaitu >0.150.

4.2.1.3 Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data adalah suatu pengujian yang digunakan untuk mengetahui data yang dikumpulkan tidak ada yang terlalu besar atau terlalu kecil dan jauh menyimpang dari rata-rata. Data dikatakan seragam apabila tidak ada yang melebihi batas UCL dan LCL. Hasil uji keseragaman data distribusi pada line biogenic dan UV dapat dilihat pada Gambar 4.6.

(15)

29

Universitas Kristen Petra 5

4 3

2 1

1,9 1,8 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3

1,2

Observation

Individual Value

_X=1,554 UCL=1,8798

LCL=1,2282 I Chart of Bio & UV

Gambar 4.6 Uji Keseragaman Data Distribusi Line Biogenic dan UV

Gambar 4.6 menggambarkan hasil dari uji keseragaman data distribusi di line biogenic dan UV. Garis biru pada Gambar 4.6 merupakan data pengamatan sedangkan garis merah merupakan batasan yang tidak boleh dilewati (UCL dan LCL). Data distribusi di line biogenic dan UV dapat dikatakan seragam karena garis biru tidak ada yang melewati garis merah.

4.2.1.4 Perhitungan Allowance dan Performance Rating

Allowance merupakan waktu kelonggaran yang dibutuhkan oleh operator apabila terdapat hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari. Performance rating merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja oprator dalam melakukan pekerjaannya. Hasil perhitungan allowance dapat dilihat pada Tabel 4.9.

(16)

30

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.11 Hasil Pengukuran Allowance

Pengukuran Allowance memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi.

Setiap faktor memiliki range yang berbeda-beda. Allllowance dari setiap proses produksi dipengaruhi oleh tingkat kesulitan dari proses tersebut. Semakin berat pekerjaan operator maka allowance yang diberikan semakin besar, sedangkan semakin ringan pekerjaan operator maka allowance yang diberikan semakin kecil.

Tabel 4.12 Hasil Pengukuran Performance Rating Operator Shift A

Faktor Prepare Jalan Distribusi

Skill Average (0.00) Excellent (0.11) Excellent (0.11) Effort Average (0.00) Excellent (0.1) Excellent (0.1) Condition Average (0.00) Average (0.00) Average (0.00) Consistency Average (0.00) Ideal (0.04) Ideal (0.04)

Total 0 0.25 0.25

Skill dari operator shift A dalam melakukan persiapan termasuk average sedangkan dalam berjalan dan mendistribusikan chemical termasuk excellent.

Effort dari operator shift A dalam melakukan persiapan termasuk average sedangkan dalam berjalan dan mendistribusikan chemical termasuk excellent.

Condition dari operator shift A dalam melakukan persiapan, berjalan dan mendistribusikan chemical termasuk average. Consistency dari operator shift A dalam melakukan persiapan termasuk average sedangkan dalam berjalan dan mendistribusikan chemical termasuk ideal.

(17)

31

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.13 Hasil Pengukuran Performance Rating Operator Shift B

Faktor Prepare Jalan Distribusi

Skill Average (0.00) Fair (-0.05) Good (0.03) Effort Average (0.00) Average (0.00) Average (0.00) Condition Average (0.00) Average (0.00) Average (0.00) Consistency Average (0.00) Good (0.01) Good (0.01)

Total 0 -0.04 0.04

Skill dari operator shift B dalam melakukan persiapan termasuk average sedangkan dalam berjalan termasuk fair dan mendistribusikan chemical termasuk good. Effort dari operator shift B dalam melakukan persiapan, berjalan, dan mendistribusikan chemical termasuk average. Condition dari operator shift B dalam melakukan persiapan, berjalan dan mendistribusikan chemical termasuk average. Consistency dari operator shift B dalam melakukan persiapan termasuk average sedangkan dalam berjalan dan mendistribusikan chemical termasuk good.

Tabel 4.14 Hasil Pengukuran Performance Rating Operator Shift C

Faktor Prepare Jalan Distribusi

Skill Average (0.00) Good (0.03) Good (0.03) Effort Average (0.00) Average (0.00) Average (0.00) Condition Average (0.00) Average (0.00) Average (0.00) Consistency Average (0.00) Good (0.01) Good (0.01)

Total 0 0.04 0.04

Skill dari operator shift C dalam melakukan persiapan termasuk average sedangkan dalam berjalan dan mendistribusikan chemical termasuk good. Effort dari operator shift C dalam melakukan persiapan, berjalan, dan mendistribusikan chemical termasuk average. Condition dari operator shift C dalam melakukan persiapan, berjalan dan mendistribusikan chemical termasuk average. Consistency dari operator shift C dalam melakukan persiapan termasuk average sedangkan dalam berjalan dan mendistribusikan chemical termasuk good.

(18)

32

Universitas Kristen Petra

4.2.1.5 Perhitungan Waktu Distribusi

Data yang telah diuji dapat digunakan untuk melakukan perhitungan waktu baku dari setiap proses produksi. Salah satu proses yang diamati adalah distribusi chemical pada line biogenic dan UV. Contoh perhitungan waktu siklus untuk proses tersebut adalah sebagai berikut:

Ws

=

Ws

=

Ws = 1,55 Menit

Waktu siklus merupakan waktu rata-rata dari data yang telah dikumpulkan. Cara menghitung waktu siklus adalah dengan menjumlah data yang telah dikumpulkan lalu dibagi dengan jumlah data yang dikumpulkan. Waktu siklus yang didapat akan digunakan untuk mecari waktu normal. Contoh perhitungan waktu normal untuk proses distribusi pada line biogenic dan UV adalah sebagai berikut:

Wn = Wn = Wn = 1,94 Menit

Waktu normal merupakan waktu kerja yang telah mempertimbangkan faktor penyesuaian. Faktor penyesuaian yang digunakan disini adalah performance rating. Cara menghitung waktu normal adalah dengan mengalikan waktu siklus dengan performance rating yang telah ditentukan. Waktu normal yang didapat akan digunakan untuk mencari waktu baku. Contoh perhitungan waktu baku untuk proses distribusi pada line biogenic dan UV adalah sebagai berikut:

Wb =

Wb =

Wb = 2,29 Menit

Waktu distribusi merupakan waktu yang diperlukan oleh distributor untuk mendistribusikan bahan kimia. Cara menghitung waktu distribusi adalah dengan menambahkan waktu normal yang telah didapatkan dengan allowance

(19)

33

Universitas Kristen Petra

yang diperbolehkan untuk operator. Waktu distribusi yang didapat akan digunakan untuk menentukan jadwal kerja dari distributor chemical.

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Waktu Distribusi Chemical

Tabel 4.13 merupakan data waktu untuk setiap proses yang dibutuhkan dalam proses distribusi chemical. Total waktu dari keseluruhan proses adalah 76 menit. Waktu proses terlama adalah preparing (15,73 menit) karena operator harus menukar troli yang sudah kosong dengan troli yang baru. Waktu proses tercepat adalah berjalan yaitu 0,2 menit.

4.2.1.6 Validasi Data

Waktu baku yang didapatkan harus divalidasi kepada pihak perusahaan.

Setelah melakukan validasi ternyata waktu distribusi yang didapatkan tidak benar.

Penyebab data dinyatakan tidak benar adalah waktu untuk prepare troli dan yellow cabbin yang dimasukan kedalam perhitungan. Waktu tersebut seharusnya

Shift A Shift B Shift C Prepare Trolley and Yellow Cabbin 15.73 15.73 15.73 Distribution Chemical to Biogenic and UV Line 2.29 4.77 2.73

Jalan 0.66 0.35 0.25

Distribution Chemical to Line 1A and 1B 8.39 9.21 5.40

Jalan 1.05 0.24 0.26

Distribution Chemical to Line 1C and 2A 2.82 3.07 5.58

Jalan 0.95 0.37 0.24

Distribution Chemical to Line 2B and 2C 7.13 4.56 4.94

Jalan 0.66 0.24 0.40

Distribution Chemical to Line 2D and 3A 8.30 9.23 8.89

Jalan 0.31 0.38 0.24

Distribution Chemical to Line 3B and 3C 10.27 9.60 10.05

Jalan 0.31 0.28 0.20

Distribution Chemical to Line 3D and 4A 5.12 6.18 7.42

Jalan 0.67 0.82 0.72

Distribution Chemical to Line 4B and 4C 9.56 9.88 10.99 Distribution Chemical to Line 4D - - -

Jalan Balik 1.18 0.93 1.72

Total 75.38 75.86 75.79

Waktu Baku (Menit) Sequence

(20)

34

Universitas Kristen Petra

tidak dimasukan kedalam perhitungan karena pekerjaan tersebut dilakukan oleh pekerja di main chemical. Oleh karena itu, waktu untuk prepare troli dan yellow cabbin harus dikeluarkan dari perhitungan.

4.2.1.7 Perhitungan Waktu Distribusi

Data yang tidak valid memiliki dua penyelesaian yaitu melakukan pengambilan data ulang atau membuang data yang menyebabkan tidak valid. Data yang menyebabkan tidak valid disini adalah data prepare troli dan yellow cabbin sehingga data tersebut harus dibuang. Waktu distribusi kemudian dihitung kembali tanpa adanya data prepare troli dan yellow cabbin.

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Waktu Distribusi Chemical Setalah Validasi

Tabel 4.14 merupakan data waktu untuk setiap proses yang dibutuhkan dalam proses distribusi chemical. Total waktu dari keseluruhan proses adalah 60 menit. Waktu proses terlama adalah distribusi di line 4B dan 4C (10 menit) karena

Shift A Shift B Shift C Distribution Chemical to Biogenic and UV Line 2.29 4.77 2.73

Jalan 0.66 0.35 0.25

Distribution Chemical to Line 1A and 1B 8.39 9.21 5.40

Jalan 1.05 0.24 0.26

Distribution Chemical to Line 1C and 2A 2.82 3.07 5.58

Jalan 0.95 0.37 0.24

Distribution Chemical to Line 2B and 2C 7.13 4.56 4.94

Jalan 0.66 0.24 0.40

Distribution Chemical to Line 2D and 3A 8.30 9.23 8.89

Jalan 0.31 0.38 0.24

Distribution Chemical to Line 3B and 3C 10.27 9.60 10.05

Jalan 0.31 0.28 0.20

Distribution Chemical to Line 3D and 4A 5.12 6.18 7.42

Jalan 0.67 0.82 0.72

Distribution Chemical to Line 4B and 4C 9.56 9.88 10.99 Distribution Chemical to Line 4D - - -

Jalan Balik 1.18 0.93 1.72

Total 59.65 60.13 60.07

Waktu Baku (Menit) Sequence

(21)

35

Universitas Kristen Petra

terdapat banyak stasiun kerja yang membutuhkan chemical pada line tersebut.

Waktu proses tercepat adalah berjalan yaitu 0,2 menit.

4.2.1.8 Penentuan Jadwal

Waktu distribusi yang didapatkan digunakan untuk menetukan jadwal pendistribusian chemical. Waktu yang diperlukan untuk sekali distribusi adalah 60 menit sehingga untuk satu shift kerja dapat melakukan tujuh kali distribusi.

Jadwal pendistribusian chemical dapat dilihat pada Tabel 4.15.

Tabel 4.17 Jadwal Pendistribusian Chemical

Kegiatan Shift 1 Shift 2 Shift 3

Pergantian Shift 06.00-06.30 14.00-14.30 22.00-22.30 Distribusi Chemical 1 06.30-07.30 14.30-15.30 22.30-23.30 Distribusi Chemical 2 07.30-08.30 15.30-16.30 23.30-00.30 Distribusi Chemical 3 08.30-09.30 16.30-17.30 00.30-01.30 Distribusi Chemical 4 09.30-10.30 17.30-18.30 01.30-02.30 Istirahat 10.30-11.00 18.30-19.00 02.30-03.00 Distribusi Chemical 5 11.00-12.00 19.00-20.00 03.00-04.00 Distribusi Chemical 6 12.00-13.00 20.00-21.00 04.00-05.00 Distribusi Chemical 7 13.00-14.00 21.00-22.00 05.00-06.00

4.2.1.9 Penentuan Alur Distribusi

Data alur distribusi chemical di line finishing digunakan untuk menentukan alur distribusi yang lebih baik. Alur distribusi dari setiap shift berbeda-beda sehingga memiliki jarak dan waktu transportasi yang berbeda pula.

Data jarak dan waktu transportasi didapatkan dari peta aliran proses yang dapat dilihat pada Lampiran 7 sampai dengan Lampiran 9. Data jarak dan waktu transportasi setiap shift dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.18 Jarak dan Waktu Transportasi Shift Jarak (meter) Waktu (menit)

A 152,7 4.25

B 124,4 3.01

C 134,1 3.24

(22)

36

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.x digunakan untuk acuan dalam menentukan alur distribusi yang lebih baik. Total jarak transportasi operator shift A adalah 152,7 meter dengan total waktu 4.25 menit. Total jarak transportasi operator shift B adalah 124,4 meter dengan total waktu 3.01 menit. Total jarak transportasi operator shift C adalah 134,1 meter dengan total waktu 3.25 menit. Kecepaatan berjalan rata-rata operator yaitu 39,5 meter/menit. Alur distribusi usulan dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Usulan Alur Distribusi

Usulan alur distribusi ini berguna untuk menghilangkan transportasi yang bolak-balik serta mengelilingi seluruh line yang digunakan. Alur distribusi dimulai dari line biogenic UV dan berakhir pada line 4B 4C. Transportasi dari 3D 4A ke 4B 4C agak sedikit memutar karena jalan yang tidak cukup untuk dilewati oleh troli. Alur istribusi tidak melewati line 4D karena line tersebut jarang digunakan untuk proses finishing. Alur usulan ini memiliki total jarak sebesar 100,2 meter dengan perkiraan waktu transportasi selama 2,5 menit.

(23)

37

Universitas Kristen Petra

4.2.1.10 Usulan Improvement

Improvement yang dilakukan betujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh kecerobohan operator. Metode yang digunakan untuk melakukan improvement adalah metode poka yoke. Metode poka yoke dilakukan mencegah kesalahan jenis chemical yang dituangkan ke dalam botol.

Proses distribusi diawali dengan mengambil jirigen chemical dari atas troli. Chemical tersebut akan diisikan kedalam botol yang berada di line. Jirigen chemical yang saat ini digunakan memiliki warna dan ukuran yang sama. Identitas dari chemical hanya diberikan dengan label yang berisikan nama dari chemical tersebut. Operator memiliki kemungkinan kesalahan mengambil jirigen karena jirigen memiliki bentuk dan warna yang sama. Jika operator salah mengambil jirigen maka chemical yang tersisa didalam botol akan tercampur dengan chemical dari jirigen sehingga tidak dapat digunakan dan harus dibuang.

Usulan yang diberikan untuk mencegah hal tersebut yaitu memberikan label warna yang berbeda pada setiap jirigen. Label warna tersebut juga diberikan pada botol yang akan diisi. Setiap chemical memiliki warna yang berbeda sehingga kemungkinan operator salah mengambil jirigen menjadi kecil. Usulan ini juga dapat mengurangi waktu distribusi karena operator lebih mudah untuk menemukan jirigen yang dibutuhkan. Label warna untuk tiap chemical dapat dilihat pada Tabel 4.17.

Tabel 4.19 Label Warna Chemical Chemical Warna

Bond

Loc

Cement

GLUE A

Loc A

Loc B

UV

Cleaner

GLUE B

(24)

38

Universitas Kristen Petra

4.2.1.11 Penentuan Desain Troli

Penentuan desain troli dilakukan dengan bantuan data antropometri untuk menentukan ukuran dari desain troli tersebut. Data antropometri dapat membantu menghasilkan troli yang nyaman digunakan. Pengambilan data didapatkan dari data antropometri Indonesia. Data antropometri yang dibutuhkan yaitu lebar bahu, diameter lingkar genggam, tinggi tulang ruas, tinggi siku, dan tinggi bahu. Data antropometri tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.18.

Tabel 4.20 Data Antropometri

Data Antropometri P5 (Cm) P50 (Cm) P95 (Cm) Diameter Lingkar Genggam 5.20 5.71 6.23

Lebar Bahu 42.22 43.86 45.51

Tinggi Siku 101.18 102.82 104.47

Tinggi Tulang Ruas 70.98 72.63 74.27

Tinggi Bahu 135.6 137.24 138.89

Diameter pegangan troli didapatkan dari data antropometri diameter lingkar genggam persentil ke-50 yaitu 5,71 cm. Persentil yang dipilih adalah persentil ke-50 agar operator dengan diameter genggam lebih besar atau lebih kecil masih dapat menggenggam dengan nyaman. Lebar pegangan troli didapatkan dari data antropometri lebar bahu persentil ke-95 yaitu 45,51 cm.

Persentil yang dipilih adalah persentil ke-95 agar oprator dengan lebar bahu lebih kecil masih dapat menggunakan troli dengan nyaman. Data antropometri lebar bahu akan ditambah allowance sebesar 10 cm agar lebih nyaman untuk digunakan.

Tinggi pegangan troli didapatkan dari data antropometri tinggi siku persentil ke-5 yaitu 101,18. Persentil yang dipilih adalah persentil ke-5 agar operator dengan tinggi siku lebih tinggi masi nyaman untuk menggunakan troli.

Tinggi troli bagian depan didapatkan dari data antropometri tinggi tulang ruas persentil ke-5 yaitu 70,98 cm. Persentil yang dipilih adalah persentil ke-5 agar operator dengan tinggi tulang ruas lebih tinggi masih dapat menggunakan troli dengan nyaman.

(25)

39

Universitas Kristen Petra

Lebar dan panjang troli didapatkan dari ukuran jirigen chemical. Jirigen yang dibawa pada troli bagian depan berjumlah sembilan buah yang diatur tiga kesamping dan tiga kedepan. Lebar dari jirigen tersebut adalah 19 cm sehingga lebar troli yang dibutuhkan adalah 57 cm. Panjang dari jirigen adalah 15 cm sehingga panjang troli bagian depan yang dibutuhkan adalah 45cm. Ukuran tersebut akan ditambah allowance sebesar 5 cm agar jirigen tidak terlalu sempit.

Tinggi penyangga depan didapatkan dari tinggi jirigen chemical. Tinggi dari jirigen tersebut adalah 25 cm sehingga tinggi penyangga yang diperlukan adalah setengah dari tinggi jirigen yaitu 12,5 cm. Tinggi troli bagian belakang didapatkan dari data antropometri tinggi bahu persentil ke-5 yaitu 135,6 cm.

Persentil yang dipilih adalah persentil ke-5 agar operator dengan tinggi bahu lebih tinggi masih dapat menggunakan troli dengan nyaman. Desain troli usulan dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4. 8 Troli Usulan

(26)

40

Universitas Kristen Petra

4.2.1.12 Estimasi Biaya Pembuatan Troli

Pembuatan troli membutuhkan beberapa alat dan bahan. Alat yang digunakan seperti alat pemotong stainless steel, las listrik, obeng, dan lain-lain.

Bahan yang diperlukan seperti plat stainless steel, batang stainless steel, roda, dan lain-lain. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat troli ini merupakan stainless steel 304. Bahan tersebut dipilih karena memiliki kekuatan yang baik dan cukup tahan terhadap karat. Troli dibagi menjadi empat bagian yaitu rangka, badan, pegangan, dan penyangga. Estimasi biaya yang dikeluarkan dapat dilihat pada Tabel 4.19.

Tabel 4.21 Estimasi Biaya Pembuatan Troli

Jenis Harga Jumlah Total

Stainless steel 304 round bar

(20 mm) Rp 35,000 22 Rp 770,000

Stainless steel 304 plat Rp 745,000 5 Rp 3,725,000 Stainless Steel 304 round

bar (60 mm) Rp 300,000 1.5 Rp 450,000 Stainless steel 304 round bar

(12 mm) Rp 12,500 5 Rp 62,500

Roda Rp 55,000 4 Rp 220,000

Jasa pembuatan Rp 1,600,000 2 Rp 3,200,000

Lain-lain Rp 1,300,000 1 Rp 1,300,000

Total Rp 9,727,500

Rangka troli dibuat dari stainless steel 304 round bar dengan diameter 2 cm. Harga bahan untuk 1 meter adalah Rp. 35.000. Total panjang stainless steel yang dibutuhkan adalah 20,74 meter jika ditambah dengan cadangan maka akan menjadi 22 meter. Total harga yang dikeluarkan untuk bahan rangka troli adalah Rp.770.000.

(27)

41

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.9 Desain Rangka Troli

Badan troli dibuat dari stainless steel 304 plat dengan tebal 2 mm. Harga bahan untuk 1 m2 adalah Rp. 745.000. Total luas stainless steel yang dibutuhkan adalah 4,8 m2 jika ditambah dengan cadangan maka akan menjadi 5 m2. Total harga yang dikeluarkan untuk bahan badan troli adalah Rp. 3.725.000.

Gambar 4. 10 Desain Badan Troli

(28)

42

Universitas Kristen Petra

Pegangan troli dibuat dari stainless steel 304 round bar dengan diameter 6 cm. Harga bahan untuk 1 meter adalah Rp. 300.000. Total panjang stainless steel yang dibutuhkan adalah 0,96 meter jika ditambah dengan cadangan maka akan menjadi 1,5 meter. Total harga yang dikeluarkan untuk bahan pegangan troli adalah Rp. 450.000.

Gambar 4. 11 Desain Pegangan Troli

Penyangga troli dibuat dari stainless steel 304 round bar dengan diameter 1,2 cm. Harga bahan untuk 1 meter adalah Rp. 12.500. Total panjang stainless steel yang dibutuhkan adalah 4,59 meter jika ditambah dengan cadangan maka akan menjadi 5 meter. Total harga yang dikeluarkan untuk bahan rangka adalah Rp.63.500.

Gambar 4. 12 Desain Penyangga Troli

(29)

43

Universitas Kristen Petra

Roda digunakan untuk mempermudah pergerakan dari troli. Roda yang digunakan pada troli ini berdiameter 7 cm. Jumlah roda yang digunakan berjumlah 4. Harga satu roda adalah Rp.55.000. Total harga yang dikeluarkan untuk roda adalah Rp.220.000.

Gambar 4. 13 Desain Roda Troli

Jasa pembuatan troli diambil dari UMR Sidoarjo dengan perkiraan lama pengerjaan selama dua minggu. UMR Sidoarjo yang digunakan adalah Rp.

3.290.500 sehingga upah yang diberikan yaitu Rp. 1.600.000 untuk satu pekerja.

Pekerja yang digunakan berjumlah dua orang. Total gaji yang harus dikeluarkan adalah Rp. 3.200.000.

Biaya lain-lain merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendukung pembuatan troli. Biaya yang dimaksud adalah biaya listrik, bahan las, mur, baut, dan lain-lain. Total biaya lain-lain yang dikeluarkan adalah Rp. 1.300.000. Total perkiraan biaya yang dikeluarkan untuk membuat satu buah troli adalah Rp.

9.727.500.

4.2.2 Pengolahan Data Sekunder

Data sekunder didapatkan dari dokumen perusahaan berupa data konsumsi chemical untuk satu pasang sepatu. Data tersebut berguna untuk mendapatkan ukuran botol yang dibutuhkan pada stasiun kerja. Keadaan saat ini

(30)

44

Universitas Kristen Petra

mix man mendistribusikan chemical dua jam sekali sedangkan usulan yang diberikan agar mix man mendistribusikan chemical satu jam sekali. Ukuran botol yang diperlukan akan dibandingkan antara penggunaan selama satu dan dua jam.

Terdapat dua ukuran botol yaitu besar dan kecil. Botol besar berisi 1,6 liter air dan botol kecil berisi 1,25 liter air. Setiap group sepatu memiliki kebutuhan chemical yang berbeda-beda. Jumlah penggunaan chemical pada setiap group sepatu juga berbeda-beda. Perbandingan jumlah dan ukuran botol yang diperlukan pada mesin satu dapat dilihat pada Tabel 4.21.

Tabel 4. 22 Jumlah dan Ukuran Botol Mesin 1

Tabel 4.20 menunjukkan ukuran dan jumlah botol yang dibutuhkan pada mesin 1. Chemical loc untuk semua group sepatu membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu jam sedangkan jika digunakan selama dua jam group sepatu C dan E membutuhkan satu botol berukuran besar.

(31)

45

Universitas Kristen Petra

Chemical bond untuk semua group sepatu membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu jam sedangkan jika digunakan selama dua jam group sepatu B membutuhkan dua botol berukuran kecil dan group seapatu C dan E membutuhkan satu botol berukuran kecil. Chemical cement untuk group sepatu B membutuhkan satu botol berukuran besar sedangkan group sepatu J membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu jam.

Chemical cement untuk group sepatu B membutuhkan satu botol berukuran kecil dan satu botol berukuran besar sedangkan group sepatu J membutuhkan satu botol berukuran besar jika digunakan selama dua jam. Chemical UV untuk group sepatu C membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu maupun dua jam karena kebutuhan chemical jenis ini sedikit. Chemical cleaner untuk semua group sepatu membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu jam sedangkan jika digunakan selama dua jam group sepatu Bmembutuhkan satu botol berukuran besar.

Tabel 4.23 Jumlah dan Ukuran Botol Mesin 2

Tabel 4.21 menunjukkan ukuran dan jumlah botol yang dibutuhkan pada mesin 2. Chemical loc untuk semua group sepatu membutuhkan satu botol

(32)

46

Universitas Kristen Petra

berukuran kecil jika digunakan selama satu jam sedangkan jika digunakan selama dua jam group sepatu J dan M membutuhkan satu botol berukuran besar.

Chemical bond untuk semua group sepatu membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu jam sedangkan jika digunakan selama dua jam J dan M membutuhkan satu botol berukuran besar. Chemical cement untuk group sepatu J dan M membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu jamsedangkan jika digunakan selama dua jam akan membutuhkan satu botol berukuran besar. Chemical UV untuk group sepatu J dan L membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu maupun dua jam karena kebutuhan chemical jenis ini sedikit. Chemical cleaner untuk semua group sepatu membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu maupun dua jam karena kebutuhan chemical jenis ini sedikit. Chemical glue untuk group sepatu I membutuhkan satu botol berukuran besar sedangkan group sepatu H dan K membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu jam sedangkan jika digunakan selama dua jam group sepatu I membutuhkan satu botol berukuran besar dan satu botol berukuran kecil dan group sepatu K membutuhkan dua botol berukuran kecil.

Tabel 4.24 Jumlah dan Ukuran Botol Mesin 3

Tabel 4.22 menunjukkan ukuran dan jumlah botol yang dibutuhkan pada mesin 3. Chemical loc untuk semua group sepatu membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu jam sedangkan jika digunakan selama

(33)

47

Universitas Kristen Petra

dua jam group sepatu O membutuhkan satu botol beruuran besar. Chemical bond untuk group sepatu O membutuhkan dua botol berukuran kecil sedangkan group sepatu lain membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu jam sedangkan jika digunakan selama dua jam group sepatu O membutuhkan dua botol berukuran besar dan satu botol berukuran kecil. Chemical cement untuk group sepatu O membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu jam sedangkan jika digunakan selama dua jam membutuhkan satu botol berukuran besar. Chemical UV untuk group sepatu O membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu maupun dua jam karena kebutuhan chemical jenis ini sedikit. Chemical cleaner untuk semua group sepatu membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu jam sedangkan jika digunakan selama dua jam group sepatu O membutuhkan satu botol berukuran besar.

Tabel 4.25 Jumlah dan Ukuran Botol Mesin 4

Tabel 4.23 menunjukkan ukuran dan jumlah botol yang dibutuhkan pada mesin 4. Chemical loc untuk semua group sepatu membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu maupun dua jam. Chemical bond untuk semua group sepatu membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu jam sedangkan jika digunakan selama dua jam group sepatu T membutuhkan satu botol berukuran besar. Chemical cement untuk group sepatu U membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu jam sedangkan jika digunakan selama dua jam membutuhkan satu botol berukuran

(34)

48

Universitas Kristen Petra

besar. Chemical UV untuk group sepatu T membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu maupun dua jam. Chemical cleaner untuk semua group sepatu membutuhkan satu botol berukuran kecil jika digunakan selama satu maupun dua jam. Chemical glue untuk group sepatu R membutuhkan satu botol berukuran kecil sedangkan group sepatu S membutuhkan satu botol berukuran besar jika digunakan selama satu jam sedangkan jika digunakan selama dua jam group sepatu S membutuhkan satu botol berukuran besar dan satu botol berukuran kecil.

Gambar

Tabel 4.1Hasil Wawancara Frekuensi Kerja
Gambar 4.1 Alur Distribusi Chemical Shift A
Gambar 4.2 Alur Distribusi Chemical Shift B
Gambar 4.3 Alur Distribusi Chemical Shift C
+7

Referensi

Dokumen terkait

Efek samping yang sering terjadi adalah nausea, muntah-muntah, kadang-kadang diare, oleh karena itu lebih baik diberikan kepada pasien yang gemuk, sebab

Faktor penghambat dalam menngkatkan manajemen mutu sekolah d 8 SD gugus merbabu Kecamatan Ngadrejo Kabupaten Temanggung, secara gars besar adalah mash

Dari dilemma yang telah dikemukakan di atas, kemudian diperlukan pendekatan yang kedua, yaitu yang menyatakan bahwa Psikologi Islami adalah ilmu tentang manusia yang kerangka

Dari analisis yang dilakukan diperoleh informasi bahwa bentuk filamen yang sesuai adalah bentuk melengkung atau meruncing, di mana dalam bentuk-bentuk ini jumlah elektron

Non Aplicable Dari hasil verifikasi terhadap dokumen penerimaan bahan baku, diketahui bahwa selama periode November 2015 s/d Oktober 2016 PT Indo Mapan tidak

Model studi Arkoun ini terkenal dengan istillah Islamologi Terapan, yaitu sebuah metode yang berasal dari ramuan berbagai macam pemikiran yang berbeda untuk membangun sebuah satu

Vlasnik novootvorenog hotela će zbog konkurencije morati imati bolju ponudu te će njegovi proizvodi i usluge morati imati dodatne konkurentske prednosti, te će se potruditi

Kucing Maine Coon merupakan kucing berbadan besar yang anggun