• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.RKS JP

N/A
N/A
Muhammad Hirzam

Academic year: 2022

Membagikan "2.RKS JP"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA dan SYARAT-SYRAT (SFESIFIKASI TEKNIS)

PEKERJAAN :

PENGEMBANGAN JALAN PRODUKSI (DAK)

PROGRAM : PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA LAUT, AIR PAYAU DAN AIR TAWAR

KEGIATAN : PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA LAUT, AIR PAYAU DAN AIR TAWAR

LOKASI : DESA LEMBAR KECAMATAN LEMBAR KAB. LOMBOK BARAT

TAHUN ANGGARAN 2020

(2)

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 1. UMUM

1.1. LINGKUP PEKERJAAN

1.1.1.Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah : Pengembangan Jalan Produksi (DAK)

1.1.2. Lingkup Pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi : a. PEKERJAAN PENDAHULUAN/PERSIAPAN

b. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR c. PEKERJAAN BETON DAN PASANGAN d. PEKERJAAN PLESTERAN

1.1.3. Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti syarat-syarat dan uraian bestek, gambar kerja, risalah aanwaijzing serta susulan maupun petunjuk dari Direksii selama pekerjaan berlangsung.

1.1.4. Pemborong harus menjaga dan memelihara kebersihan dan keamanan ditempat pekerjaan.

1.1.5. Bila dipandang perlu pemborong harus membuat pagar pengaman proyek sementara pekerjaan berlangsung.

2. S I T U A S I

2.1. Lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan terletak di : Desa Lembar Kecamatan Lembar Kab. Lombok Barat.

3. TENAGA KERJA KONTRAKTOR

3.1. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja inti untuk dipekerjakan dilapangan sehubungan dengan pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan Pekerjaan tersebut.

a. Tenaga Pelaksana Teknis yang terampil dan berpengalaman di bidangnya dan pengawas, mandor dan kepala Tukang yang cukup dalam melakukan pengawasan yang tepat untuk pekerjaan yang memerlukan pengawasan mereka .

b. Tenaga Kerja terampil, Setengah Terampil dan tidan terampil sesuai dengan keperluan untuk melaksanakan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang sesuai dan tepat pada waktunya.

(3)

c. Tenaga Kerja inti yang ditugaskan dilapangan minimal terdiri dari (Seperti yang sudah disyaratkan).

3.2. Mengeluarkan Tenaga Kerja Kontraktor.

Direksi Pekerjaan berhak menolak dan mewajibkan Kontraktor memberhentikan seseorang yang dipekerjakan oleh kontraktor pada atau sehubungan dengan pelaksanaan, Penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang menurut direksi pekerjaan yang diperilaku tidak senonoh, tidak cakap, atau ceroboh dalam melaksanakan tugasnya atau yang menurut pertimbangan Direksi Pekerjaan orang tersebut tidak patut dipekerjakan dan orang tersebut tidak boleh dipekerjakan lagi tanpa izin tertulis dari direksi pekerjaan. Orang yang diberhentikan secara demikian dari pekerjaan harus diganti secepat mungkin dengan seorang pengganti yang cakap yang disetujui oleh direksi pekerjaan.

4. P E R A L A T A N

Kontraktor harus menyediakan Peralatan yang berupa Molen, Vibrator, Dump Truk, Stamper, Pompa Air dan alat-alat lain yang dibutuhkan untuk penyelesaian pelaksanaan pekerjaan tersebut.

5. RENCANA KERJA (TIME SCHEDULE)

Time schedule yang dimaksud adalah jadwal yang memuat penjelasan tentang tahapan sistim Pelaksanaan Pekerjaan yang sesuai dengan persyaratan dalam dokumen lelang ini.

6. UKURAN TINGGI DAN UKURAN POKOK

6.1. Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam cm dan mm, kecuali ukuran baja/besi yang dinyatakan dalam inc/mm.

6.2. Permukaan atas lantai Pekerjaan adalah Peil +0,00 dari muka tanah asli, kecuali ditetapkan lain pada gambar kerja dan detail serta waktu rapat penjelasan/uitzet.

(4)

6.3. Ukuran penduga dibuat dari papan/kayu kelas kuat II (teren- tang) ukuran 5/7 cm x 3 m yang diketam rata semua sisinya, kemudian sebagian ditanam ketanah asli sedalam 1 m. Ukuran penduga tersebut merupakan titik piket tetap yang harus dibuat pemborong dibawah pengamatan Direksi lapangan dan dipelihara selama pelaksanaan.

6.4. Ketentuan letak pekerjaan diukur dibawah pengawasan Direksi dengan patok-patok yang dipancang dan papan bouwplank yang diketam pada sisinya. Pemborong harus menyediakan paling sedikit tiga orang pembantu yang paham dalam pengukuran, penyipat datar, menunjukkan/prima silang, tali busur dan lainnya yang diperlukan.

7. PEKERJAAN PERSIAPAN

7.1. Pekerjaan Persiapan, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : A. Pekerjaan prasarana proyek yang wajib diadakan oleh Kontraktor

meliputi antara lain : Papan nama proyek, Pagar pengaman, termasuk penyediaan sumber air kerja dan tenaga listrik.

Pemborong harus membuat papan nama proyek, yang bertuliskan : - Nama Kegiatan

- Nama Instansi - Tahun Anggaran - DIPA Nomor/Tanggal - Nama Pengawas - Nama Pelaksana - Besar biaya

- Pekerjaan mulai tgl.

- Selesai pekerjaan tgl.

(5)

B. Sumber air kerja atau air bersih yang memenuhi kualifikasi bagi pelaksanaan pekerjaan konstruksi beton dan adukan pada umumnya, serta lulus uji laboratorium dari sumber-sumber air sekitar tapak proyek, wajib diselenggarakan Kontraktor.

C. Bila Kontraktor ingin memanfaatkan fasilitas proyek untuk digunakan sebagai pekerjaan prasarana, Kontraktor harus meminta ijin terlebih dahulu kepada instansi terkait.

8. PEKERJAAN TANAH (GALIAN TANAH) 8.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk pondasi Pasangan Bata, Pasangan Talud dan pekerjaan galian yang nyata-nyata tertera dalam gambar dan syarat-syarat teknik ini.

8.2. Pelaksanaan :

A. Galian Tanah Pondasi meliputi galian tanah untuk Pasangan Talud dengan kedalaman sesuai gambar perencanaan.

B. Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh minimal 1 meter dari tepi lubang galian.

C. Jika pada galian terdapat air menggenang, harus dipompa keluar. Untuk ini Kontraktor harus menyediakan pompa air yang siap untuk dipakai.

D. Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkat keluar lokasi pekerjaan.

Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang telah ditentukan dalam gambar, maka kelebihan pada galian harus diurug kembali dengan pasir urug, biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi beban Kontraktor.

9. PEKERJAAN URUGAN 9.1. Lingkup Pekerjaan

(6)

Pekerjaan ini meliputi semua penimbunan kembali bekas galian, urugan pasir bawah pondasi dan dibawah beton rabat, dan pekerjaan urugan lainnya yang tertera dalam gambar

9.2. Pelaksanaan :

a. Pada tempat-tempat tertentu untuk lokasi pekerjaan yang menurut Direksi perlu ditimbun, maka Kontraktor harus menimbun sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, dengan menggunakan bahan timbunan yang cukup baik, bebas dari rumput, akar-akar dan lain-lain. Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk-petunjuk pengawas teknik.

b. Urugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan, sehingga minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.

c. Ketebalan lapisan urugan tanah yang diperkenankan sesuai dengan gambar setiap lapis, kemudian dipadatkan sehingga pada ketebalan yang ditentukan urugan tanah tersebut mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan.

d. Semua urugan pasir harus dipadatkan dengan penyiraman air, sehingga mendapatkan angka kepadatan maksimal.

e. Pasir yang dipakai harus pasir kali dan bukan pasir laut yang lolos ayakan 5 mm, dengan persyaratan bahwa pasir harus dalam keadaan bersih dari Lumpur, tanah dan tidak mengandung garam atau mineral lainnya.

10 PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

a. Semua pekerjaan pasangan untuk pondasi boleh dikerjakan atau dimulai apabila galiannya telah diperiksa dan disetujui ukurannya/kedalamannya serta kedudukan as-as nya oleh Direksi. Galian pondasi minimal dkerjakan sesuai gambar, bila bagian yang digali ternyata tanahnya lunak, maka diteruskan hingga mencapai tanah keras sesuai petunjuk Direksi.

b. Galian Pondasi harus cukup lebar untuk bekerja dan sisi-sisinya dijaga dari longsor.

(7)

c. Pekerjaan pasangan batu untuk talud digunakan campuran 1 Pc : 5 Ps

d. Jika pemasangan pondasi batu belah terpaksa dihentikan maka ujung penghentian pondasi harus bergigi agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna.

e. Pasangan batu harus terdiri batu yang dipecahkan dengan palu secara kasar dan berukuran sembarang, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus berukuran minimun 20 cm, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi. pemasangan batu kali tidak boleh dijatuhkan dari atas, jadi harus diatur dengan baik agar tidak berongga.

12.

PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

a. Plesteran dinding pekerjaan diplester dengan adukan 1 PC : 3 PS dan diaci dengan semen dan air.

b. Adukan untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan untuk bahan dan campuran. Pekerjaan plesteran dikerjakan sampai ketebalan maksimal 15 mm.

13. PEKERJAAN BETON

13.1. Lingkup pekerjaan ini meliputi antara lain Konstruksi beton Untuk Permukaan Jalan

a. Campuran adukan beton menggunakan perbandingan berat.

1. Beton Camp. 1PC : 2Psr : 3Krkl.

13.2. Syarat-syarat kualitas bahan yang digunakan dalam pekerjaan beton .

13.3.1 Air (PUBI 10/NI-3)

a. Selama Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air yang tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahan-bahan organik atau bahan lain yang merusak pekerjaan. Dalam hal ini

(8)

harus dinyatakan dengan hasil tes dari Laboratorium yang berkompeten.

b. Khusus untuk beton,jumlah air yang digunakan untuk membuat adukan sesuai dengan jenis pekerjaan.

13.3.2 Pasir (PUBI 1970/NI - 3, PBI 1971/NI - 2) 1. Pasir Beton.

Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI 1971 (NI-2) diantaranya :

– Butiran harus tajam, keras, dan tidak dapat dihancurkan dengan jari maupun pengaruh cuaca.

– Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.

– Bila diayak dengan ayakan ISO maka sisa-sisa butiran di atas ayakan 4 mm minimal 2% dari berat sisa, untuk butiran di atas ayakan 1 mm minimal 10% dari berat sisa, dan untuk butiran di atas 0,25 mm berkisar antara 80% s/d 90 % dari berat sisa.

– Pasir laut tidak boleh dipergunakan.

– Syarat-syarat tersebut diatas harus dibuktikan dengan pengujian Laboratorium.

13.3.3 S p l i t

1.Split adalah batu pecah yang harus dapat melalui ayakan berlubang 2,5 cm2 dan tertinggal diatas ayakan berlubang 2 cm2.

2.Split untuk beton harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam PBI 1971.

3.Split harus cukup bersih, dan tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%.

4.Ukuran split untuk pekerjaan ini ditentukan 2x3 cm.

5.Syarat- syarat tersebut diatas harus ditunjukan dengan hasil pengujian laboratorium.

13.3.4. Portland cemen ( NI-8, PBI 1971/NI-2 )

1. Portland Cement (PC) yang digunakan sejenis NI-C, dan harus dalam kantung utuh/baru.

(9)

2. Bila menggunakan PC yang telah disimpan lama harus diadakan pengujian terlebih dahulu oleh laboratorium yang berkompeten.

3. Dalam pengangkutan PC ke lokasi pekerjaan harus dijaga agar tidak menjadi lembab, begitu pula penyimpanannya harus ditempat yang kering.

4. PC yang sudah mengeras/membatu dan sweeping tidak boleh dipakai.

METODOLOGI

a. Pekerjaan beton ini meliputi Lapis Permukaan Jalan ( Beton Rabat campuran 1 Pc : 2Psr : 3 Krl ) dengan ketebalan 15 cm dan 10 cm seperti yang di jelaskan pada gambar perencanaan.

b. Material yang digunakan adalah Kerikil, Pasir Beton,dan Semen

c. Krikil yang digunakan adalah kerikil cor dengan ukuran 2/3 cm yang tidak porus dan terbebas dari zat-zat yang dapat mempengaruhi struktur dan bersih dari kotoran dan sampah.

d. Pasir Beton harus yang berkwalitas baik tidak mengandung zat-zat yang merusak konstruksi, tidak tercampur dengan kotoran/sampah.

e. Semen (50 Kg ) Berstandar SNI, Portland Cemen kelas I, dan jumlah kadar semen minimum 212 kg per m3. beton dari faktor air semen maksimum 0,60.

f. Proses pencampuran harus menggunakan beton molen.

Air dengan ukuran tertentu dimasukkan terlebih dahulu kedalam molen lalu semen selanjutnya pasir dan yang terakhir kerikil dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.

g. Setelah dianggap rata adukan siap dituangkan kedalam begisting yang telah disiapkan.

(10)

h. Untuk pengecoran yang memerlukan sambungan, tempat sambungan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga pengaruh dari penyusutan dan suhu dapat diperkecil serta sambungan cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam garis-garis lurus.

i. Sebelum pengecoran beton baru yang berhubungan dengan beton yang sudah mengeras, beton lama harus dikasarkan dan dibersihkan dari kotoran dan melepaskan agregat permukaan atau gelembung semen yang lapuk dengan palu besi.

j. Pekerjaan lapis beton rabat hanya boleh dilaksanakan bila permukaan lapis pondasi dalam kondisi kering dan ketika cuaca cerah (tidak berawan atau hujan).

k. Beton yang telah selesai dicetak harus dijaga agar tetap basah selama sekurang-kurangnya 14 hari setelah dicor, yaitu dengan cara penyiraman, menutup dengan karung goni yang dibasahi atau dengan cara lain yang dibenarkan.

15. PEKERJAAN LAIN-LAIN 15.1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah:

a. Pembersihan lokasi diawal pra konstruksi dan pasca konstruksi sepert sisa-sisa bahan kerja, bekas-bekas bongkaran begisting dan lain-lain.

b. Pemerataan tanah bekas-bekas galian, timbunan yang masih belum rapi.

c. Pekerjaan lainnya yang perlu dikerjakan agar pada seluruh pekerjaan sudah dalam kondisi sempurna dan rapi.

15.2. Selain persyaratan teknis yang tercantum diatas pemborong diwajibkan pula mengadakan pengurusan-pengurusan antara lain : Sebelum memulai pekerjaan Pemborong wajib melunasi Iuran ASTEK dan pajak-pajak lainnya yang telah ditentukan oleh Pemerintah.

(11)

15.3. Sebelum Penyerahan pertama, pemborong wajib, meneliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus memperbaiki semua ruangan harus bersih dan dipel halaman ditata rapi dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari Proyek.

15.4. Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan pelaksana untuk itu pelaksana harus menyelesaikan pekerjaannya sebaik mungkin.

15.5. Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian dalam rapat penjelasan (Aanwijzing).

16 PENUTUP

Hal-hal yang belum jelas didalam spesifikasi teknis ini akan ditentukan kemudian dalam penjelasan direksi di lokasi pekerjaan.

Referensi

Dokumen terkait

perubahan keempat ini adalah Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden

International Business & Marketing Management – Victoria University of Wellington. Marketing Management

Oleh karena itu informasi tentang kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan yang tidak bisa dipisahkan dan penting dalam menunjang kualitas

Berdasarkan hasil penelitian tingkat daya tarik objek wisata alam di Kabupaten Kebumen terbagi menjadi tingkat daya tarik tinggi dimiliki oleh Goa Jatijajar, tingkat daya

Itjen SKPD: Kepala SKPD Pejabat Eselon IV yg mempunyai Tusi di bidang evaluasi dan pelaporan Hambatan/Kendala dalam melaksanakan Capaian Kinerja 4. Laporan capaian

sumber yang didapat dari kesaksian dari seorang saksi atau orang yang melihat dengan mata kepala sendiri, atau seseorang menjadi saksi karena mengetahui dengan

Taufik Siraj dalam bukunya Pembelajaran Bahasa Arab MI mengungkapkan bahwa salah satu strategi pembelajaran berbicara adalah metode dialog berpasangan (Al-Hiwar

Bahan Tambahan Pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk