• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata kunci : LKS Word Square, kemampuan berpikir kritis. ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ABSTRAK. Kata kunci : LKS Word Square, kemampuan berpikir kritis. ABSTRACT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

KELAS X SMA NEGERI 2 TILATANG KAMANG TAHUN AJARAN 2019/2020

DEVELOPMENT OF WORD SQUARE BASED STUDENTS WORKSHEET ON THE ABILITY TO THINK CRITICALLY IN CLASS X STUDENTS OF

SMA NEGERI 2 TILATANG KAMANG IN THE ACADEMIC YEAR 2019/2020

Fitri Annisa1, Mirda Swetherly Nurva, M.Pd2, Tiara Fikriani, M.Pd3 Program Studi Pendidikan Matematika

STKIP Ahlussunnah Bukittinggi e-mail: annisa.fitri280396@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk LKS Word Square terhadap kemampuan berfikir kritis yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4-D (Four D Models), yaitu tahap pendefinisian (Define), tahap perencanaan (Design), tahap pengembangan (Develop), dan tahap diseminasi (Disseminate). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Tilatang Kamang. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) telah dihasilkan LKS Word Square terhadap kemampuan berfikir kritis yang layak digunakan untuk meningkatkan penguasaan materi oleh penilaian validator dengan kategori sangat valid yaitu 84,46%, (2) peningkatan penguasaan materi siswa setelah menggunakan LKS Word Square terhadap kemampuan berfikir kritis dengan kategori sangat praktis yaitu 81,11%, (3) berdasarkan analisis terhadap hasil belajar kognitif berupa penguasaan materi didapat dari soal posttest berfikir kritis dengan kategori sangat efektif yaitu 86,08% . Maka dapat dinyatakan LKS Word Square yang dihasilkan sudah valid, praktis, dan efektif.

Kata kunci : LKS Word Square, kemampuan berpikir kritis.

ABSTRACT

The purpose of this research is to produce Word Square worksheet products against critical thinking skills that are valid, practical, and effective. This research is a development study using 4-D (Four D Models) models, are the definition (Define), the planning stage (Design), the development stage (Develop), and the dissemination stage (Disseminate). The subjects of this study were students of class X MIPA 1 of SMA Negeri 2 Tilatang Kamang. The results of this study were as follows: (1) Word Square LKS has been produced on the ability to think critically that is appropriate to be used to improve the mastery of the material by evaluating the validator category with a very valid category of 84.46%, (2) increasing the mastery of student material after using Word LKS Square of critical thinking skills with a very practical category that is 81.11%, (3) based on an analysis of cognitive learning outcomes in the form of mastery of the material obtained from the posttest critical thinking with a very effective category that is 86.08%. Then it can be stated that the resulting Word Square Worksheet is already valid, practical, and effective.

Key words: Word Square Worksheet, critical thinking ability.

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya dan untuk kepentingan pembangunan bangsa Indonesia.

Menurut Poedjiadi (2007:75), memaknai pembelajaran sebagai proses interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa, baik di dalam maupun di luar kelas dengan menggunakan berbagai sumber belajar sebagai bahan kajian.

Tujuan diberikannya pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Sebagai penunjang komunikasi guru dengan siswa, seorang guru dapat menggunakan sumber belajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran LKS merupakan salah satu bahan cetak berupa lembaran berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa, yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai (Prastowo dalam Purnama Sari,2014:19). Maka LKS dapat dijadikan pedoman agar siswa melakukan kegiatan secara aktif dalam pembelajaran dan membantu mengarahkan siswa membangun pengetahuan untuk menyelesaikan suatu masalah matematika, terutama yang berkaitan dengan berfikir kritis.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tidak terstruktur dengan guru matematika dan siswa kelas X di SMA Negeri 2 Tilatang Kamang, diperoleh informasi bahwa guru telah berupaya untuk menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran, diantaranya yaitu pendekatan yang dapat mendorong siswa memahami bahan ajar yang disajikan. Namun, bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran kurang menghubungkan dengan kemampuan berfikir kritis. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafalkan informasi yang diberikan, siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya untuk menghubungkan dengan kemampuan berfikir kritis. Akibatnya, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin praktek. Siswa sendiri sering bermain dalam belajar, tidak merasa termotivasi di dalam mengikuti pembelajaran di kelas, sehingga menyebabkan siswa kurang atau bahkan tidak memahami materi yang bersifat sukar yang diberikan oleh guru tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa siswa membutuhkan LKS berbentuk Word Square. Model pembelajaran Word Square merupakan salah satu pembelajaran inovatif yang memadukan kemampuan siswa dalam menjawab

(3)

pertanyaan dan kemudian menggunakan berfikir kritis siswa dalam mencari jawaban pada kotak-kotak jawaban yang telah disediakan dimana huruf/angka atau operasi hitung yang menyangkut materi yang diajarkan. Keuntungan menggunakan Word Square yaitu dapat meningkatkan teliti, kritis dan berfikir efektif siswa karena siswa dituntut kritis dalam mencari jawaban paling tepat dalam lembar kerja. Berfikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Untuk memahami informasi secara mendalam dapat membentuk sebuah keyakinan kebenaran informasi yang didapat atau pendapat yang disampaikan.

METODE PENGEMBANGAN

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang akan divalidasi, dipraktisi dan diefektif agar produk yang diperoleh memiliki kriteria yang berkualitas yaitu valid, praktis dan efektif. Menurut Sugiyono (2009,297) metode penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian yang dipakai untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk itu. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yang disarankan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel dalam trianto (2010:93) ada 4 tahap pengembangan yang disebut 4-D yaitu, (1) Define (pendefinisian), (2) Design (perancangan), (3) Develop (pengembangan), (4) Disseminate (penyebaran). Tanpa mengurangi arti dari penelitian pengembangan, maka pada penelitian ini tahap pengembangan menjadi 3-D, yaitu define, design, dan develop.

Berdasarkan model pengembangan dengan menggunakan tiga tahap dari 4-D models dimulai dari tahap define, meliputi analisis kebutuhan, analisis siswa, analisis kurikulum, analisis materi. Tahapan yang kedua design, melakukan rancangan berupa pemilihan format LKS dan desain awal. Tahapan yang ketiga yaitu tahapan develop yang meliputi, uji validitas, revisi, uji praktikalitas, revisi, uji efektifitas. Secara ringkas prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

(4)

Gambar 1. Prosedur Pengembangan LKS berbasis Word Square

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah, lembar validasi yang digunakan untuk menilai LKS dari segi komponen kelayakan isi, penyajian, bahasa dan keterbacaan, kegrafikaan. Lembar praktikalitas yang dinilai meliputi, manfaat dalam penggunaan LKS, waktu, mudah diinterprestasikan, memiliki ekivalensi yang sama dengan bahan ajar lain dan daya tarik. Observasi digunakan untuk melihat keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Word Square dalam pembelajaran matematika. Lembar wawancara bertujuan mengumpulkan data untuk mencari informasi langsung dari guru dan siswa kelas X SMAN 2 Tilatang Kamang secara lebih mendalam.

HASIL PENGEMBANGAN A. Hasil

Hasil pengembangan berdasarkan data yang telah diperoleh selama penelitian.

Berdasarkan data-data tersebut, dilakukan analisis untuk menghasilkan LKS berbasis Word Square. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam tahap-tahap pengembangan model 4-D, sebagai berikut.

(5)

1. Pendefinisian (define)

Tahap define dilakukan dengan cara, a) Hasil Analisis Kebutuhan, Salah satu masalah yang terdapat di sekolah ini adalah bahan ajar matematika. Hasil observasi yang dilakukan terhadap sumber belajar yang digunakan adalah buku cetak matematika. Pembelajaran pada buku paket siswa ini berisi masalah (soal). Masalah itu disertai dengan petunjuk pemecahan dan ada sebagian masalah untuk dipecahkan oleh siswa. Bagi siswa yang kemampuan tinggi bisa mengerjakan masalah yang ada pada buku paket tanpa harus bertanya pada guru, sedangkan siswa yang kemampuan sedang dan rendah, akan merasa kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang ada.

b) Hasil Analisis Siswa, karakteristik siswa kelas X SMAN 2 Tilatang Kamang rata-rata berusia 16-17 tahun. Jika dikaitkan dengan tahap perkembangan kognitif, maka siswa kelas X ini berada pada tahap perkembangan yang mampu berfikir logis dengan menggunakan pola berfikir kritis. Dari segi karakteristik siswa terhadap pembelajaran, siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dalam aktifitas mereka saat belajar di dalam kelas. Terdapat beberapa siswa tidak memperhatikan pembelajaran di kelas. c) Hasil Analisis Kurikulum, pengembangan perangkat pembelajaran berupa LKS dan RPP mengacu pada indikator-indikator yang dijabarkan dan KI, KD. Berdasarkan analisis kurikulum pada materi fungsi eksponensial terdapat KI dan KD serta indikator pencapaian. d) Hasil Analisis Materi tujuan pembelajaran dari materi fungsi eksponensial sebagai berikut. (1) Menjelaskan konsep sifat-sifat fungsi eksponensial, (2) Menyelesaikan sifat-sifat fungsi eksponensial, (3) Menjelaskan konsep grafik fungsi eksponensial, (4) Menyelesaikan masalah grafik fungsi eksponensial, (5) Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan fungsi eksponensial, dan (6) Menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan fungsi eksponensial.

2. Perancangan (design)

Konsep-konsep yang ditetapkan, indikator dan tujuan pembelajaran dirumuskan, maka tahapan berikutnya adalah merancang bahan ajar sehingga dihasilkan draf LKS berbasis Word Square terhadap kemampuan berfikir kritis.

Format penulisan berdasarkan rancangan LKS berbasis Word Square, sebagai berikut. 1) Cover LKS, 2) Kata Pengantar, 3) Daftar Isi, 4) Petunjuk Penggunaan, 5) KI dan Indikator, 6) Kegiatan Pembelajaran, 7) Sumber dan bahan bacaan.

(6)

3. Pengembangan (develop)

Tahap develop bertujuan menghasilkan bahan ajar berupa LKS berbasis Word Square terhadap kemampuan berfikir kritis yang telah direvisi berdasarkan masukan dari validator. Sehingga didapat perangkat yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut.

a) Uji Validitas LKS

Penilaian para ahli yaitu validator bahwa LKS berbasis Word Square, dengan saran yakni untuk merapikan dan menyempurnakan LKS yang telah disusun. Saran-saran dari validator dapat dijadikan bahan untuk direvisi sehingga menghasilkan LKS yang lebih baik dari sebelumnya. Hasil validitas oleh validator dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Validasi LKS Matematika dengan Pendekatan Word Square No Aspek

Validasi

Validator Jml h

Skor Maks

% Kategori 1 2 3 4

1. Kelayakan

isi 12 12 13 16 53 64 82,81

%

Sangat Valid 2. Penyajian

LKS 30 31 33 39 133 160 83,13

%

Sangat Valid 3. Bahasa &

keterbacaan 12 12 14 16 54 64 84,38

%

Sangat Valid 4. Kegrafikaan 18 20 22 24 84 96 87,5

%

Sangat Valid Nilai Validitas Secara Keseluruhan 84,46

%

Sangat Valid Berdasarkan Tabel 1. dapat disimpulkan bahwa LKS matematika berbasis Word Square dengan hasil uji validasi 84,46% berada pada kriteria sangat valid.

Kevalidan LKS telah valid, namun masih ada beberapa komponen yang harus diperbaiki.

b) Uji Praktikalitas LKS

Data uji praktikalitas terhadap LKS matematika berbasis Word Square oleh siswa melalui angket praktikalitas. Evaluasi dilakukan setelah pembelajaran matematika materi fungsi eksponensial selesai disetiap pertemuan. Rincian hasil uji praktikalitas LKS matematika berbasis Word Square oleh siswa dapat dilihat pada Tabel 2.

(7)

Tabel 2. Hasil Uji Praktikalitas LKS Matematika berbasis Word Square oleh Siswa

No Indikator Skor

Siswa

Skor

Maks (%) Kategori Pertemuan I

1. Kemudahan penggunaan 153 192 79,69% Praktis 2. Waktu

26 32 81,25% Sangat Praktis 3. Mudah diinterprestasikan 102 128 79,69% Praktis 4. Memiliki ekivalensi

yang sama dengan bahan ajar lain

51 64 79,69% Praktis

5. Daya tarik 77 96 80,21% Praktis

Pertemuan II 1. Kemudahan penggunaan

158 192 82,30% Sangat Praktis 2. Waktu

27 32 84,38% Sangat Praktis 3. Mudah diinterprestasikan

104 128 81,25% Sangat Praktis 4. Memiliki ekivalensi

dengan bahan ajar lain 52 64 81,25% Sangat Praktis 5. Daya tarik

79 96 82,30% Sangat Praktis Pertemuan III

1. Kemudahanpenggunaan

158 192 82,30% Sangat Praktis

2. Waktu 25 32 78,13% Praktis

3. Mudah diinterprestasikan 100 128 78,13% Praktis 4. Memiliki ekivalensi

dengan bahan ajar lain 53 64 82,82% Sangat Praktis 5. Daya arik

80 96 83,33% Sangat Praktis Total 1245 1536 81,11

%

Sangat Praktis

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa nilai praktikalitas LKS matematika berbasis Word Square adalah 81,11% dengan kriteria sangat praktis. Hal ini menunjukkan bahwa LKS matematika berbasis Word Square praktis digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran.

c) Uji Efektifitas LKS

Hasil pengerjaan LKS berdasarkan ketercapaian kemampuan keterampilan berpikir kritis. Pada Tabel 3 berikut dideskripsikan persentase ketercapaian berfikir kritis siswa.

(8)

Tabel 3. Persentase Keefektifitas Berfikir Kritis Siswa pada Uji Lapangan No Aspek yang

Diukur

No Soal

Skor

Tercapai (%) KATEGORI

1. Interprestasi

1a 100% SangatEfektif

1b 100% Sangat Efektif

1c 100% Sangat Efektif

1d 100% Sangat Efektif

3 89,29% Sangat Efektif 2. Menganalisis

2a 92,86% Sangat Efektif 2b 59,52% Kurang Efektif 5a 90,48% Sangat Efektif

3. Mengevaluasi

4a 89,29% Sangat Efektif 4b 90,48% Sangat Efektif

4c 63,09% Efektif

4d 80,95% Sangat Efektif

5b 63,09% Efektif

Jumlah 86,08% Sangat Efektif

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa nilai efektifitas LKS matematika berbasis Word Square adalah 86,08% dengan kriteria sangat efektif. Hal ini menunjukkan bahwa LKS matematika berbasis Word Square efektif digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran.

B. Pembahasan

a. Validitas LKS Matematika berbasis Word Square

Hasil validasi LKS berbasis Word Square diperoleh dari validator menunjukkan hasil. Rata-rata validasi LKS telah diperoleh nilai 84,46% dengan kriteria sangat valid. Hal ini dapat dilihat bahwa LKS yang dikembangkan berdasarkan langkah-langkah Word Square sudah sangat valid, ini artinya siswa sudah bisa menggunakan LKS matematika berbasis Word Square dan siswa sudah bisa untuk belajar serta bisa meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa.

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa LKS matematika berbasis Word Square materi fungsi eksponensial memenuhi kriteria sangat valid untuk digunakan dalam pembelajaran.

b. Praktikalitas LKS Matematika berbasis Word Square

Analisis kepraktisan LKS berbasis Word Square didasarkan akan hasil persentase penilaian angket respon siswa sebagai pengguna. Persentase rata-rata uji praktikalitas terhadap LKS matematika berbasis Word Square oleh siswa adalah 81,11% dengan kriteria sangat praktis.. Hal ini disebabkan karena LKS matematika

(9)

berbasis Word Square secara keseluruhan menarik. Berdasarkan praktikalitas masing-masing aspek dapat disimpulkan bahwa LKS matematika berbasis Word Square pada materi fungsi eksponensial untuk kelas X SMAN 2 Tilatang Kamang praktis digunakan memiliki tampilan fisik yang bagus dan kejelasan petunjuk penggunaan sehingga LKS matematika mudah digunakan oleh siswa.

c. Efektifitas LKS Matematika berbasis Word Square

Uji efektifitas dilakukan pada tahap evaluasi lapangan. yang terdiri atas 21 orang siswa. Pada evaluasi uji lapangan siswa menjawab soal posttest berfikir kritis siswa. Presentase rata-rata posttest ketercapaian siswa dalam keterampilan berfikir kritis siswa sebesar 86,08% termasuk dalam kategori sangat efektif. Berdasarkan penjelasan tentang efektifitas soal posttest berfikir kritis disimpulkan bahwa LKS berbasis Word Square pada materi fungsi eksponensial untuk kelas X SMAN 2 Tilatang Kamang efektif digunakan.

Ketuntasan klasikal dilihat dari persentase jumlah siswa yang tuntas (membandingkan nilai KKM yang ditetapkan) setelah menggunakan LKS berbasis Word Square. Dasar untuk menentukan efektifitas LKS berbasis Word Square adalah jika persentase ketuntasan klasikal siswa lebih besar atau sama dengan 75%

maka LKS berbasis Word Square efektif digunakan. Jika sebaliknya, persentase ketuntasan klasikal siswa lebih kecil dengan 75% maka LKS berbasis Word Square tidak efektif digunakan. Berikut hasil rata-rata nilai siswa pada mata pelajaran matematika disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Analisis Efektifitas berdasarkan KKM No Jumlah

Siswa

Nilai Maks

Nilai Min

Rentang Nilai

< 75 (Tidak

Tuntas) % >75

(Tuntas) %

1 21 98 58 3 14,29

% 18 85,71

%

Berdasarkan hasil analisis yang diuraikan pada Tabel 4, maka diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa (85,71%) hal ini menunjukkan ketuntasan klasikal telah tercapai. Dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis Word Square pada mata pelajaran matematika efektif digunakan jika ditinjau dari ketuntasan klasikal.

(10)

KESIMPULAN

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan LKS matematika berbasis Word Square untuk materi fungsi eksponensial kelas X SMAN 2 Tilatang Kamang. Berdasarkan hasil pengembangan dapat disimpulkan sebagai berikut. Proses dan hasil LKS matematika berbasis Word Square untuk materi fungsi eksponensial kelas X SMAN 2 Tilatang Kamang sudah valid berdasarkan hasil validasi para ahli. Sudah praktis ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan, waktu, mudah diinterprestasikan, memiliki ekivalensi yang sama dengan sumber belajar lainnya, dan daya tarik berdasarkan hasil analisis lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan angket respon siswa. Sudah efektif ditinjau dari segi berfikir kritis siswa berdasarkan hasil lembar soal posttest berfikir kritis siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2016. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran.

Jakarta: Kata Pena

Prastowo, Andi. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan Praktis.

Jakarta: Prenada Media

Purwanto, M.Ngalim. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Riduwan, dkk. 2015. Belajar Mudah Penelitian. Jakarta: Alfabeta

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development.

Bandung: Alfabeta

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT.Prestasi Pustakaraya

Gambar

Gambar 1. Prosedur Pengembangan LKS berbasis Word Square
Tabel 1. Hasil Validasi LKS Matematika dengan Pendekatan Word Square  No  Aspek  Validasi  Validator  Jmlh   Skor  Maks  %  Kategori  1  2  3  4  1
Tabel  2.  Hasil  Uji  Praktikalitas  LKS  Matematika  berbasis  Word  Square  oleh Siswa  No  Indikator  Skor  Siswa  Skor  Maks  (%)  Kategori  Pertemuan I
Tabel 3. Persentase Keefektifitas Berfikir Kritis Siswa pada Uji Lapangan  No  Aspek yang  Diukur  No  Soal  Skor  Tercapai (%)  KATEGORI  1
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, masalah yang dapat diidentifikasikan adalah Bagaimana pengaruh lama pengeringan dan konsentrasi tapioka

Lotus Indah Textile Industries untuk tetap mempertahankan keselamatan dan kesehatan kerja yaitu dengan cara dilihat dari karyawan yang tertib dalam memakai alat pelindung

[r]

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus. © Erlia Rosmulyana 2014

rakat adat di bidang ekonomi yang menonjol adalah masih rendahnya pengetahuan dan akses masyarakat adat terhadap sumber-sumber keuangan nagari, termasuk ketidaktahuan

[r]

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan model pembelajaran Two Stay - Two Stray lebih baik