• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Hidayat (2019) Sistem didefinisikan menjadi “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Agar informasi yang dihasilkan lebih berkualitas, maka informasi harus memenuhi ciri-ciri berikut ini:

1. Akurat

Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.

2. Tepat Waktu

Informasi harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

3. Relevan

Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Jika kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

(2)

2.1.2. Website

Dalam sebuah website terdapat beberapa komponen pendukung agar sebuah website dapat diakses oleh pemakai, diantaranya:

1. Internet

Internet merupakan singkatan dari kata interconnected Networking.

Networking memiliki arti jaringan, sedangkan interconnected memiliki arti saling berkaitan atau terkoneksi. “Sehingga internet dapat disimpulkan sebagai jaringan computer yang saling terkoneksi(Winarno et al., 2015)”. Internet memiliki banyak manfaat yang memungkinkan anda bisa memetiknya jika dapat menguasainya dengan baik seperti dapat berkomunikasi secara virtual, share data dengan mudah, mendapatkan informasi dengan cepat dan lain sebagainya.

2. Web Browser

Menurut (Winarno et al., 2015)“Web Browser adalah perangkat lunak yang fungsinya menerima dan menyajikan informasi diinternet”. Software ini kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis, sehingga pemakai dapat dengan melakukan ‘point dan click’ untuk pindah antar dokumen.

3. Web Server

“Web server berfungsi menempatkan halaman web atau kode yang meng- generate kode HTML(Winarno et al., 2015)”. Jika halaman web bersifat statis dan tidak mengandung bahasa pemrograman yang server, maka server digunakan untuk meletakkan halaman web saja dan tidak melakukan proses apapun.

(3)

2.1.3. Bahasa Pemrograman PHP

“PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website”(Enterprise, 2019) oleh karena itu, php dapat dijalankan menggunakan browser.

Rasmus Lerdoft merupakan orang yang membuat PHP pada tahun 1995. Pada waktu itu, nama PHP adalah FI (Form Interpreted) yang merupakan sekumpulan script, digunakan untuk mengolah data form dari web. Pada perkembangan berikutnya, Rasmus akhirnya melepas kode sumber tersebut dan diberi nama PHP (Personal Home Page). Dengan berubahnya kode program menjadi open source, maka banyak programming tertarik dalam perkembangan PHP

2.1.4. Basis Data

Menurut (Yanto, 2016) mengemukakan bahwa :

Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas, gudang, tempat berkumpul. Sedangkan data adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, keadaan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Sebagai satu kesatuan istilah, Basis Data (Database) sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis

(4)

Dengan menerapkan basis data user mendapat keuntungan sebagai berikut:

1. Pengendalian terhadap data terpusat.

2. Redundansi data dapat dikurangi, 3. Terciptanya data yang konsisten.

4. Data dapat dipakai bersama.

5. Dapat dilakukan pembatasan keamanan data.

6. Integritas data dapat dipelihara.

7. Independensi data.

Sedangkan kerugian menggunakan basis data sebagai berikut:

1. Biaya yang dibutuhkan sangat mahal dikarenakan membutuhkan hardware, software, dan brainware,yang berkualitas.

2. Bersifat kompleks dalam penggunaan hardware yang berkapasitas besar sehingga dibutuhkan tingkat keahlian yang tinggi

2.1.5. Model Pengembangan Perankat Lunak

Menurut (Sukamto & Salahuddin, 2016) menyatakan bahwa “Model air

terjun (waterfall) adalah Model sekuensial linier (sequential Linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuential atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support)”.

Berikut adalah gambar model air terjun (waterfall).”.

Sistem / Rekayasa Informasi

Analisa Desain Pengkodean Pengujian

Sumber: (Sukamto & Salahuddin, 2016)

Gambar II.1 Ilustrasi Model Waterfall

(5)

A. Analisis

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

B. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

C. Pembuatan Kode Program

Desain harus terjemahkan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah.

D. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi logic dan fungsional, dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

E. Pemeliharaan (Maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika salah dikirim ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat

(6)

mengulangi proses pengembangan mulai dari tahap analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak baru.

Keuntungan menggunakan metode waterfall adalah prosesnya lebih terstruktur, hal ini membuat kualitas softwarebaik dan tetap terjaga. Dari sisi userjuga lebih menguntungkan, karena dapat merencanakan dan menyiapkan kebutuhan data dan proses yang diperlukan sejak awal. Penjadwalan juga menjadi lebih menentu, karena jadwal setiap proses dapat ditentukan secara pasti. Sehingga dapat dilihat jelas target penyelesaian pengembangan program.

Dengan adanya urutan yang pasti, dapat dilihat pula perkembangan untuk setiap tahap secara pasti. Dari sisi lain, model ini merupakan jenis model yang bersifat dokumen lengkap sehingga proses pemeliharaan dapat dilakukan dengan mudah.

Kelemahan menggunakan metode waterfall adalah bersifat kaku, sehingga sulit melakukan perubahan di tengah proses. Jika terdapat kekurangan proses/prosedur dari tahap sebelumnya, maka tahapan pengembangan harus dilakukan mulai dari awal lagi. Hal ini akan memakan waktu yang lebih lama.

Karena jika proses sebelumnya belum selesai sampai akhir, maka proses selanjutnya juga tidak dapat berjalan. Oleh karena itu, jika terdapat kekurangan dalam permintaan usermaka proses pengembangan harus dimulai kembali dari awal.

Karena itu, dapat dikatakan proses pengembangan software dengan metode waterfall bersifat lambat.

2.2. Teori Pendukung

2.2.1. Entity Relationship Diagram

Menurut (Fathansyah, 2015) mengemukakan bahwa:

Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-

(7)

atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan DIagram Entity-Relationship (Diagram E-R).

Entity Relation Diagram (ERD) atau yang dikenal juga dengan Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R) merupakan suatu model yang menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.

Notasi-notasi simbolik di dalam Entity Relation Diagram yang dapat digunakan adalah:

1. Entitas

Digambarkan dengan kotak persegi panjang dan digunakan untuk menunjukkan sekumpulan orang, tempat, objek atau konsep dan sebagainya yang menunjukkan dimana data dicatat atau disimpan.

2. Hubungan atau Relasi

Digambarkan dengan kotak berbentuk diamond atau belah ketupat dengan garis yang menghubungkan ke entitas yang terkait. Maka relationship diberi nama dengan kata kerja. Hubungan atau relasi menunjukkan abstraksi dari sekumpulan hubungan yang mengaitkan antara entitas yang berbeda.

3. Atribut

Digambarkan dengan bentuk elips. Atribut menunjukkan karakteristik dari tiap entitas atau sesuatu yang menjelaskan entitas atau hubungan. Sehingga atribut dikatakan elemn dari entitas dan relasi. Dari setiap atribut entitas terdapat satu atribut yang dijadikan sebagai kunci (key). Beberapa jeni kunci tersebut antara

(8)

lain : Primary key, Candidate key, Composite key, Secondary key, Alternate key dan Foreign key.

4. Tingkat Hubungan (Cardinality)

Entity Relation Diagram (ERD) juga menunjukkan tingkat hubungan yang terjadi, dilihat dari segi kejadian atau banyak tiidaknya hubungan antara entitas tersebut, diantaranya ada tiga kemungkinan hubungan yang ada, yaitu:

a. Satu ke satu (one to one (1:1))

Tingkat hubungan dinyatakan satu ke satu jika suatu kejadian pada entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian maupun satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua. Demikian juga sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungann dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

b. Satu ke banyak (one to many (1:M))

Tingkat hubungan satu ke banyak (1:M) adalah sama dengan banyak ke satu (M:1), tergantung dari arah mana hubungan-hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian yang kedua, sebaliknya banyak kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

c. Banyak ke banyak (many to many (M:N))

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari entitas yang pertama maupun dilihat dari entitas yang kedua.

(9)

2.2.2. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Kusrini dalam (Abdussomad et al., 2016) mengutarakan bahwa

“Model relasional adalah kumpulan tabel-tabel untuk merepresentasikan data dan relasi antar data – data tersebut”.

Menurut Wulandari dalam (Cahyani & Nurmalasari, 2016) mengemukakan Bahwa "Logical Record Structure (LRS) dibentuk dengan nomor tipe record”.

Logical Relationals Structures (LRS) dibentuk dengan nomor tipe record.

Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik.

Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak persegi panjang dan dengan nama yang unik. Berikut tahapan transformasi ERD ke LRS :

1. Konversi ERD ke LRS, Entity Relationship Diagram harus diubah ke bentuk LRS (struktur record secara logic). Dari bentuk LRS inilah yang nantinya dapat ditransformasikan ke bentuk relasi tabel.

2. Konversi ERD ke LRS sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah ERD akan mengikuti pola pemodelan tertentu. Dalam kaitannya dengan konversi ke LRS

2.2.3. UML (Unifield Modeling Language)

Menurut Martin Fowler dalam (Akhmad & Hasan, 2015) mengutarakan bahwa Unifield Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek (oop).

(10)

“Unified Modeling Lenguage (UML) adalah sebuah teknik pengembangan system yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada system (Mulyani, 2016)”.

Sedangkan menurut Nugroho dalam (Abdussomad et al., 2016) menyimpulkan bahwa “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan dalam sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”

Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikaskan rancangan mereka dengan yang lain

A. Use Case Diagram

Menurut Alan Dennis dalam (Abdussomad et al., 2016)“Use Case Diagram adalah diagram fungsional dalam arti bahwa mereka menggambarkan fungsi dasar dari suatu sistem, yaitu apa yang dapat dilakukan pengguna dan bagaimana sistem harus menanggapi tindakan pengguna

B. Activity Diagram

Activity Diagram digunakan untuk model perilaku dalam independen proses bisnis Suatu objek. Dalam banyak hal, Activity Diagram dapat dipandang sebagai diagram aliran data yang canggih yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan analisis terstruktur.

C. Class diagram

Class diagram menggambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada di antara mereka.Class diagram juga menunjukkan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang erlaku untuk cara

(11)

objek yang terhubung.

D. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar system (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah - langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

Referensi

Dokumen terkait

tapak , penyusunan spesifikasi teknis PLTN , kemampuan partisipasi nasional , melakukan tender dan negoisasi kontrak sampai dengan penyiapan infrastruktur dasar

Umumnya kolostomi dilakukan pada pembedahan kanker, namun kadang-kadang diperlukan pada penyakit infeksi usus dan penyakit divertikulum, dan pada pembedahan yang darurat untuk

Teknik, USU Medan Sumut 2007 Karyawan Bank Riau Jl... Mahasiswa angkatan (semester

Kemampuan speaking adalah kemampuan siswa dalam menghasilkan suara, kata, dan ucapan. Oleh karena itu, speaking menjadi salah satu aspek yang dominan dalam pembelajaran

Berdasarkan uji F pada taraf kesalahan 5% terhadap data jumlah polong tanaman kedelai yang diberi perlakuan dengan berbagai dosis pupuk organik cair menunjukkan

} Standar jaringan mobile yang dibangun di atas UMTS menggunakan teknologi TD-CDMA, TD-SCDMA, atau standar lain yang ditetapkan oleh 3GPP. ƒ TD-CDMA(Time Division-Code

Bertitik tolak dari pemahaman sebegini maka pihak Jabatan Pembangunan Wanita Negeri Johor telah berbincang bersama dengan beberapa usahawan untuk mengadakan

1) Cepat dan langsung, yaitu sarana tercepat lebih cepat dari koran ataupun TV, dalam penyampaian informasi kepada publik tanpa melalui proses yang rumit dan