• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan yang sudah sering kali mengalami perubahan sistem untuk menemukan sistem pendidikan mana yang dirasa cocok untuk siswa-siswi Indonesia. Namun hasil yang maksimal masih jauh dari pandangan, masih banyak hal yang tidak dapat dicapai pendidikan Indonesia. Pendidikan yang seharusnya menjadi hak bagi anak-anak di seluruh Indonesia masih menjadi barang mewah yang susah didapatkan. Tingkat kecerdasan anak-anak yang berbeda dan menonjol dengan cara yang berbeda dipaksa untuk memenuhi kriteria pemerintah.

Indonesia menempati peringkat 102 pada tahun 1996, 105 pada tahun 1998, dan ke 109 pada tahun 1999 berdasarkan data dari UNESCO (2000) tentang Indeks Pengembangan Manusia (Sujarwo, 2000). Bukti nyata dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari hasil riset International Association for Evaluation Of Educational Achievement bahwa angka melek baca siswa pada usia 9-14 tahun berada pada urutan ke-41 dari 49 negara yang disurvei. Lalu berdasarlakan hasil survei dari Political And Economic Risk Consultant (PERC), pendidikan Indonesia memiliki kualitas pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia, posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), memberikan data bahwa dari 57 negara di dunia yang disurvei daya saing yang di miliki oleh Indonesia termasuk rendah,yaitu hanya menduduki urutan ke-37 (Sujarwo, 2000). Kualitas dari sistem pendidikan Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari pengajar, lingkungan hingga pemerintah yang menciptakan sistem pendidikan itu sendiri (Munirah, 2015).

Seiring waktu pemerintah terus berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan yang digunakan namun tidak dirasakan adanya perubahan. Bahkan Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2015 melaporkan bahwa kualitas sistem Indonesia berada pada peringkat ke-62 dari 72 negara (Daniel, 2019). Indonesia

(2)

2

pun sudah berulang kali mencoba berganti kurikulum yang dirasa akan cocok untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Namun hasil maksimal masih belum ditunjukan.

Pemberlakuan Kurikulum Berbasis Karakter 2013 masih tertatih dikarenakan masih banyak sekolah yang terpencar di seluruh penjuru Indonesia tidak hanya di daerah terpencil susah untuk mengikuti ketentuan kurikulum yang ditentukan mulai dari keterbatasan akses pendidikan seperti ruang kelas, jumlah guru yang dibutuhkan tidak merata, serta kualitas guru yang masih kurang di daerah tertinggal, terdepan dan terluar.

Cara yang digunakan oleh sistem pendidikan Indonesia dengan cara aentralistik, berlaku untuk seluruh Indonesia. Mulai dari tujuan, materi ajar, metode pembelajaran, buku ajar, guru, syarat penerimaan hingga penilaian diatur oleh pemerintah.

Memberikan beban kepada seluruh siswa untuk menguasai semua materi mata pelajaran yang disiapkan oleh sekolah tanpa memikirkan kebutuhan siswa yang sebenarnya dan tidak memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan minatnya.

Dan stigma dalam dunia pendidikan bahwa selama minat siswa tidak sesuai dengan mata pelajaran yang dianggap penting oleh sekolah, siswa akan dianggap tidak pintar.

Dengan sistem yang masih kurang tepat ini banyak kritikan dari masyarakat, dalam bentuk yang berbeda-beda. Mulai dari kritikan secara keras dan langsung, atau melalui sindiran yang menjurus dan terselubung. Salah satunya menggunakan majas sindiran yaitu satire yang dimana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia satire berarti gaya bahasa yang dipakai dalam kesusastraan untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang; sindiran atau ejekan. Menyindir menggunakan satire sering kali dikaitkan dengan humor atau parodi.

Penggunaan satire untuk mengkritik kebijakan pemerintah telah dilakukan dalam berbagai bentuk dan telah dilakukan sejak lama. Bahkan pada masa Yunani kuno satire digunakan untuk mengekspresikan kritik pada pemerintah melalui penampilan teater.

Di Indonesia karikatur sering kali dipilih untuk menyampaikan kritik dengan memberikan selera humor. Seperti dalam beberapa surat kabar terkenal beberapa karikatur menjadi maskot surat kabar tersebut seperti karikatur Oom Pasikom, Ali Oncom, Karikatur Clekit dan yang lainnya. Dalam surat kabar karikatur tidak hanya hadir untuk hiburan namun menjadi media untuk menyampaikan kritik.

(3)

3

Tidak hanya dalam media massa berupa surat kabar, mengkritik pemerintah menggunakan satire kini mulai berkembang hingga media online, salah satunya yaitu Stand up comedy yang juga mulai berkembang tidak hanya dapat diakses melalui pertemuan langsung namun kini sudah banyak banyak comic yang mengpublikasikan Stand up comedynya di berbagai media online seperti youtube maupun website. Stand up comedy di Indonesia memiliki nama yang besar dan dikenal berbagai kalangan berkat media informai. Walaupun memilki bentuk yang berbeda namun dapat dikatakn bahwa Stand up comedy di Indonesia telah ada sejak dahulu dikenalkan oleh gurp lawak kondang pada tahun 1970an yang didirikan oleh Dono, Kasino, Indro, Nano, dan Rudi Bahil. Komedian pada tahun yang sama melakukan pertunjukan komedi dalam grup ada beberapa yang melakukannya secara solo namun tak lama bergabung membentuk grup. Hal yang berbeda dengan Stand up comedy adalah praktiknya dilakukan seorang diri. Stand up comedy adalah sebuah lawakan tunggal atau komedi tunggal, yang juga merupakan bagian dari jenis profesi melawak yang pelakunya dinamai komika menyampaikan lawakannya dalam sebuah pertunjukan seorang diri, yang umumnya di depan pemirsa langsung, dengan cara bermonolog mengenai suatu topik. Walaupun stand up comedy berisikan humor namun seluruh joke yang disampaikan dalam materi stand up conedy merupakan kejadian yang benar-benar terjadi di kehidupan komiknya. Stand up comedy juga tidak hanya sebuah bentuk hiburan, namun dapat menjadi sarana demokrasi, dan sebagai wadah demokrasi komik dapat mengatakan apa saja, selama dapat mempertanggng jawabkan hal yang telah dsampaikan di depan orang-orang yang telah disinggung (Pragiwaksono & Fakhri, 2020). Pada awal kemunculannya di Indonesia Stand up comedy terdapat tokoh-tokoh yang dikenal sebagai pioner dari Stand up comedy Indonesia yaitu Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika, Ernest Prakasa, Ryan Ardhian, dan Isman Hidayat.

Salah satu stand up comedian di Indonesia dan pioner Stand up comedy di Indonesia dan memiliki nama dan terkenal yaitu Pandji Pragiwaksono, dan Pandji rutin dalam mengadakan pertunjukan Stand up comedy, baik dari open mic biasa hingga pertunjungan tur dunia, Pandji sudah memulai karir Stand up comedy dari tahun 2010 dan menjadi salah satu dari pendiri komunitas Stand up comedy Indonesia, Pandji telah melakukan 5 Stand up comedy spesial berdurasi lebih dari 2 jam. Dalam setiap Stand up comedy selalu memasukan unsur persatuan atau nasionalis atau tentang kemajuan bangsa. Dalam salah satu Stand up comedy spesial Pandji berjudul Mesakke Bangsaku

(4)

4

menyampaikan keresahannya akan keadaan Indonesia yang sangat memprihatinkan mulai dari politik, diskriminasi, hingga terdapat salah satu set yang berbicara tentang dunia pendidikan di Indonesia yang sangat menyedihkan seperti judul dari stand up spesialnya “Mesakke” yang dalam bahasa jawa berarti kasian, yang apabila diartikan secara keseluruhan “Mesakke Bangsaku” berarti kasihan bangsaku.

Dalam keseluruhan pertunjukan Stand up comedy Pandji menunjukan bagaimana menyedihkannya keadaan Indonesia, dan menyampaikan bagaimana banyaknya hal yang tidak benar dan tetap dibiarkan tidak benar dari berbagai macam aspek mulai dari toleransi, pendidikan, politik, mayoritas dan minoritas di Indonesia. Dalam keseluruhan pertunjukan selama 2 jam lebih, keseluruhan materi berpusat pada pendidikan di Indonesia, bahwa pendidikan menjadi dasar untuk setiap warga, ketika pendidikan yang diberikan tidak berkualitas maka akan sulit untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas. Dalam menyampaikan materi banyak kalimat satire yang Pandji gunakan untuk menyampaikan keresahannya terhadap isu-isu tentang Indonesia.

Penggunaan kalimat satire dan ekspresi yang mendukung kalimat pada suatu isu penting memberikan pemaknaan yang baru terhadap isu yang disampaikan. Bagaimana kalimat satire yang berisikan kalimat canda dan ditangkap sebagai candaan oleh audiens, namun dapat dimaknai sebagai suatu hal yang berbeda dari apa yang dimaknai oleh audiens. Maka dari itu peneliti ingin meneliti tentang bagaimana Pandji sebagai komunikator dalam pertunjukan stand up comedy mewacanakan pendidikan dengan menggunakan satire.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari penjelasan latar belakang sebelumnya, maka dirumuskan sebuah masalah yaitu “Bagaimana Pandji mewacanakan pendidikan di Indonesia dengan menggunakan satire?”

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian dilakukan untuk memenuhi tujuan untuk memahami cara Pandji mewacanakan pendidikan dalam materi yang bermuatan satire pada Stand up comedy spesial Pandji Pragiwaksono “mesakke bangsaku” dengan menggunakan analisis wacana.

(5)

5 1.4. Manfaat Penelitian

Dari berbagai hal yang sudah peneliti sampaikan sebelumnya, maka peneliti memiliki harapan bahwa penelitian akan memberikan manfaat, baik manfaat teoritis dan juga manfaat praktik. Adapun manfaat yang nantikan akan dihasilkan sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat teoritis

Diharapkan hasil penelitian akan memberikan pengetahun dan sudut pandang baru serta menjadi referensi dalam kajian ilmu komunikasi verbal dan nonverbal.

Dan peneliti mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat membantu masyarakat luas dalam memahami satire dalam Stand up comedy Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat membantu mahasiswa ilmu komunikasi kedepannya yang akan menggunakan jenis penelitian analisis wacana untuk digunakan sebagai acuan dan referensi.

1.4.2 Manfaat Praktik

Bagi masyarakat, diharapkan dapat dijadikan sebagai refrensi atau acuan dalam melihat permasalahan pendidikan di Indonesia dari sudut pandang humor.

Dan memberikan pemahaman tentang cara mewacanakan pendidikan dengan menggunakan satire. Dan dapat digunakan untuk komika dalam memilih bahan yang akan digunakan dalam materi stand up comedy dengan isu serupa.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4 : Manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada keterampilan mahasiswa mengatasi kegagalan dalam praktek sebagai kesiapan berkaitan dengan fisik, sikap dan

Komunikasi yang terjadi pada perusahaan Dioma adalah suatu proses yang dilakukan oleh para karyawan dalam usaha untuk berbagi arti lewat transmisi pesan simbolik

Berdasarkan hasil analisis data dan pengkajian hipotesis, kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian penguatan terhadap

Oleh karena kebutuhan air senantiasa mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan perubahan sosial budaya di kota, maka pada umumnya

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Implementasi Algoritma

Tulisan ini ditujukan untuk menjelaskan segi- segi kepribadian yang cocok dikembangkan bagi orang yang berhasrat membina diri sebagai negosiator yang baik dan berhasil yang

Propp「物語構造論」は、物語には一定の構造があるとする説である。物語構造は、登場人