• Tidak ada hasil yang ditemukan

SENGKETA KEPEGAWAIAN : DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SENGKETA KEPEGAWAIAN : DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

i

SENGKETA KEPEGAWAIAN : DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI

NEGARA

(Kasus Pemindahan Jabatan Pimpinan Tinggi)

Nurfaika Ishak, S.H., M.H.

PENERBIT CV.EUREKA MEDIA AKSARA

(4)

ii

SENGKETA KEPEGAWAIAN : DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

(Kasus Pemindahan Jabatan Pimpinan Tinggi)

Penulis : Nurfaika Ishak, S.H., M.H.

Desain Sampul : Eri Setiawan

Tata Letak : Sakti Aditya, S.Pd., Gr.

ISBN : 978-623-5581-18-7

Diterbitkan oleh : EUREKA MEDIA AKSARA, OKTOBER 2021 ANGGOTA IKAPI JAWA TENGAH

NO. 225/JTE/2021

Redaksi:

Jalan Banjaran, Desa Banjaran RT 20 RW 10 Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga Telp. 0858-5343-1992 Surel : eurekamediaaksara@gmail.com

Cetakan Pertama : 2021 All right reserved

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun dan dengan cara apapun, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya tanpa seizin tertulis dari penerbit.

(5)

iv

DAFTAR ISI

PENGANTAR PENULIS ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I TEORI DAN KONSEP HUKUM ADMINISTRASI NEGARA ... 1

A. Negara Hukum ... 1

B. Administrasi Negara ... 3

C. Kewenangan ... 4

D. Keputusan ... 6

E. Sengketa Tata Usaha Negara ... 7

F. Peradilan Administrasi ... 8

G. Kepegawaian ... 9

H. Pemerintah ... 11

BAB II KEWENANGAN PEJABAT DALAM PENGISISAN JABATAN APARATUR SIPIL NEGARA ... 13

A. Kewenangan ... 13

B. Pejabat ... 25

C. Pengisian Jabatan ASN ... 29

D. Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik ... 40

BAB III UPAYA HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA KEPEGAWAIAN ... 54

A. Upaya Administrasi ... 54

B. Peradilan Tata Usaha Negara ... 56

C. Mahkamah Agung ... 75

BAB IV KASUS SENGKETA KEPEGAWAIAN ATAS PENETAPAN KEPUTUSAN ... 77

A. Fenomena dalam Negara Hukum ... 77

B. Posisi Kasus ... 87

C. Penetapan Surat Keputusan... 94

BAB V PUTUSAN PENGADILAN ATAS SENGKETA KEPEGAWAIAN ... 105

A. Pengadilan Tata Usaha Negara ... 105

B. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara ... 111

C. Mahkamah Agung ... 116

DAFTAR PUSTAKA ... 123

TENTANG PENULIS... 129

(6)

1

1

TEORI DAN KONSEP HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

A. Negara Hukum

Negara hukum sebagaimana istilah rule of law yang dikenal di Inggris dan Amerika, dan istilah rechtstaat yang lazim digunakan di Jerman dan Belanda, perbedaan mendasar dari kedua konsep tersebut dapat kita pahami melalui pemikiran Freidrich Julius Stahl yang diilhami oleh pemikiran Immanuel Kant (1724-1804) tentang unsur-unsur negara hukum rechtstaat yaitu:1

1. Perlindungan hak-hak asasi manusia;

2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan;

3. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

dan

4. Peradilan administrasi.

Sedangkan konsep negara hukum rule of law berkembang di wilayah Anglosakson, di mana Albert Venn Dicey menjabarkan unsur-unsurnya sebagai berikut:2

1. Supremasi hukum (supremacy of the law);

2. Kedudukan yang sama dalam hukum (equality before the law); dan

3. Jaminan atas Hak Asasi Manusia.

Dari kedua konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan mendasar dari negara hukum rechtstaat dan rule of

1 Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), hlm.57-58.

2 Ibid., hlm.58.

(7)

13

2

KEWENANGAN PEJABAT DALAM PENGISISAN JABATAN

APARATUR SIPIL NEGARA

A. Kewenangan 1. Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wewenang adalah: hak dan kekuasaan untuk bertindak; kekuasaan membuat keputusan, memerintah, dan melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain; istilah hukum fungsi yang boleh tidak dilaksanakan.34 H.D Stout menyatakan bahwa wewenang adalah ´%HYRHJKHLG ZHW NDQ ZRUGHn omscrevenals het geheel van bestuurechttelijke bevoegdheden door publiekrechtelijke rechtssubjecten in het bestuurechttelijke UHFKWVYHUNHHUµ35, yaitu pengertian yang berasal dari hukum organisasi pemerintahan yang dapat dijelaskan sebagai seperangkat aturan yang berkenaan dengan perolehan dan penggunaan wewenang pemerintahan oleh subjek hukum publik dalam hubungannya dengan hukum publik.36

Lebih lanjut, H.D. Stout, dengan menyitir pendapat dari Goorden, mengatakan bahwa wewenang adalah het geheel

34 Kamus Besar Bahasa Indonesia,

http://kbbi.kata.web.id/?s=wewenang, diakses pada 27 April 2018.

35 H.D. Stout, De Betekenissen Van De Wet, (Zwolle: W.E.J. Tjeenk Willink,1994), hlm. 102. Dalam Irfan Fachruddin, Pengawasan Peradilan Administrasi Terhadap Tindakan Pemerintah, (Bandung:

Alumni, 2004), hlm. 4.

36 Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, edisi revisi (Jakarta:

Rajawali Press, 2013), hlm. 98.

(8)

54

3

UPAYA HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA KEPEGAWAIAN

A. Upaya Administrasi

Berdasarkan penjelasan pasal 48 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, upaya administratif adalah suatu prosedur yang dapat ditempuh oleh seorang atau badan hukum perdata apabila ia tidak puas terhadap suatu Keputusan Tata Usaha Negara, prosedur tersebut dilaksanakan di lingkungan pemerintahan sendiri dan terdiri atas dua bentuk, yaitu:

1. Keberatan;

2. Banding Administratif.

Adapun menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Keputusan Tata Usaha Negara dibedakan menjadi:

1. Keputusan Tata Usaha Negara Positif (Pasal 1 angka (9));

Yaitu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan/pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bersifat konkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.

2. Keputusan Tata Usaha Negara Fiktif (Pasal 3 angka (1)); dan Yaitu keputusan tata usaha negara yang seharusnya dikeluarkan oleh badan/pejabat tata usaha negara menurut kewajibannya tetapi ternyata tidak diterbitkan sehingga menimbulkan kerugian bagi seseorang atau badan hukum perdata. Contoh: Dalam kasus kepegawaian, seorang atasan

(9)

77

4

KASUS SENGKETA KEPEGAWAIAN ATAS PENETAPAN KEPUTUSAN

A. Fenomena dalam Negara Hukum

Berdasarkan amanat Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang 'DVDU 1HJDUD 5HSXEOLN ,QGRQHVLD 7DKXQ EDKZD ´1HJDUD ,QGRQHVLD DGDODK QHJDUD KXNXPµ PDND VHOXUXK penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan harus sesuai dengan hukum yang berlaku (wetmatigheid van bestuur) dan berdasarkan pada prinsip negara hukum. Prinsip negara hukum sebagaimana yang disebutkan oleh J.B.J.M Ten Berge yaitu:105 asas legalitas, perlindungan hak-hak asasi, pemerintahan terikat pada hukum, monopoli paksaan pemerintah untuk menjamin penegakan hukum, dan pengawasan oleh hakim yang merdeka. Oleh karena itu, segala bentuk keputusan dan/atau tindakan administrasi pemerintahan juga harus sesuai dan berdasarkan pada peraturan-peraturan yang ada, di mana organ pemerintah dalam menjalankan tugas, fungsi dan wewenangnya harus memiliki dasar hukum.

Bahwa secara konstitusional, Negara Indonesia PHQJDQXW SULQVLS ´QHJDUD KXNXP \DQJ GLQDPLVµ DWDX welfare state, maka tugas pemerintah Indonesia sangat luas. Pemerintah Indonesia wajib memberikan perlindungan kepada masyarakat di segala bidang kehidupan mulai dari bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan utamanya di bidang hukum. Untuk

105 J.B.J.M ten Berge, Besturen door de Overheid, (Deventer: W.E.J.

Tjeenk Willink, 1996), hlm.34-38. Dalam: Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), hlm.9.

(10)

105

5

PUTUSAN PENGADILAN ATAS SENGKETA KEPEGAWAIAN

A. Pengadilan Tata Usaha Negara

1. Putusan Nomor: 36/G/2015/PTUN.MKS

Dalam putusan Nomor: 36/G/2015/PTUN.MKS yang dilaksanakan dengan acara biasa berdasarkan penetapan ketua pengadilan tata usaha negara tanggal 13 Mei 2015, Nomor: 36/PEN-DIS/2015/PTUN.MKS, menjatuhkan putusan antara Ir. H. Jamaing, M.Sc. dan Drs. Agung Budi Santoso, M.Si., dengan Wali Kota Makassar. Gugatan para penggugat tertanggal 11 Mei 2015 yang kemudian diperbaiki pada tanggal 17 Juni 2015, Subjek gugatan yaitu:

Ir. H. Jamaing, M.Sc., merupakan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan instansi pemerintah daerah Kota Makassar yang tingkat jabatannya merupakan eselon IIb dengan pangkat pembina tingkat I golongan ruang IV/b, selaku penggugat I dan Drs. Agung Budi Santoso, M.Si., Pegawai Negeri Sipil di lingkungan instansi pemerintah daerah Kota Makassar yang tingkat jabatannya merupakan eselon IIIa dengan pangkat/golongan ruang pembina tingkat I IV/b selaku penggugat II.

Objek gugatan berupa:

a. Surat keputusan Wali Kota Makassar Nomor: 821.29.32- 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari dan dalam Jabatan Komisi Pengendalian dan Percepatan Program Strategis (KP3S) Kota Makassar, tanggal 12 Februari 2015 khususnya dalam daftar lampiran pada nomor urut 14 a.n H.

Jamaing, S.T., M.Sc. dan nomor urut 18 a.n. Drs. Agung Budi Santoso, M.Si.,

(11)

123 DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

A. Muin Fahmal, Peran Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Layak dalam Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih. Yogjakarta:

UII Press, 2006.

Abdul Rasyid Thalib, Wewenang Mahkamah Konstitusi dan Aplikasinya dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia.

Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006.

Bacharuddin Lopa dan Andi Hamzah, Mengenal Pradilan Tata Usaha Negara. Jakarta: Sinar Grafika, 1992.

Bachsan Mustafa, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara. Cetakan kelima. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1990.

C.S.T. Kansil dan Christine S.T.Kansil, Hukum Tata Negara Republik Indonesia 2. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Departemen Hukum dan HAM RI, Badan Pembinaan Hukum Nasional, Laporan Akhir Tim Kompedium Bidang Hukum Pemerintahan Yang baik. Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, 2007.

Diana Halim Koentjoro, Hukum Administrasi Negara. Cetakan I.

Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.

E. Utrecht, Pengantar Hukum Tata Usaha Negara Indonesia. Jakarta:

NV Bali Buku Indonesia, 1957.

Eny Kusdarini, Dasar-Dasar Hukum Administrasi Negara dan Asas- Asas Umum Pemerintahan yang Baik. Yogjakarta: UNY Press, 2011.

F.A.M Stroink dan J.G Steenbeek, Inleiding in Het Staats-en Administratief Recht. Alphen aan den Rijn: Samsom H.D.

Tjeenk Willink, 1985.

F.R. Bohtlingk, Het leerstuk der vertegen woordiging enzijn toepasing op ambtsdragers in Nederland en in Idbonesie, jurisdische Boekhandel en Uitgever. Jangbloed & Zooms Grevenhagl, 1954.

H.D. Stout, De Betekenissen Van De Wet. Zwolle: W.E.J. Tjeenk Willink, 1994.

(12)

124

H.D. Van Wijk, Hoofdstukken Van Administratief Recht. S- Gravenhage: Vuga, 1984.

Harjono, Konstitusi Sebagai Rumah Banga. Jakarta: Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi, 2008.

Hotma P. Sibuea, Asas Negara Hukum, Peraturan Kebijakan & Asas- Asas Umum Pemerintahan yang Baik. Jakarta: Erlangga, 2010.

Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Buku I. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2000.

________, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Buku II. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003.

Irfan Fachruddin, Pengawasan Peradilan Administrasi Terhadap Tindakan Pemerintah. Bandung: Alumni, 2004.

J.B.J.M ten Berge, Besturen door de Overheid. Deventer: W.E.J. Tjeenk Willink, 1996.

Jazim Hamidi, Penerapan Asas-Asas Umum Penyelenggaraan Pemerintahan yang Layak (AAUPPL) di Lingkungan Peradilan Administrasi Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1999.

Joko Widodo, Good Governance: Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Surabaya:

Insan Cendekia, 2001.

Kotan Y. Stefanus, Mengenal Peradilan Kepegawaian di Indonesia.

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1995.

M. Solly Lubis, Asas-Asas Hukum Tata Negara. Bandung: Alumni, 1982.

Martiman Prodjohamidjojo, Hukum Acara Pengadilan Tata Usaha Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993.

Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Moh. Mahfud MD, Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi Isu.

Cetakan 2. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

________, Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

(13)

125 Munir Fuady, Teori Negara Hukum Modern (Rechstaat). Bandung: PT

Refika Aditama, 2011.

Paulus Effendi Lotulung, Hukum Tata Usaha Negara dan Kekuasaan.

Jakarta: Salemba Humanika, 2013.

Peter Mahmud Marzuki, Pengatar Ilmu Hukum. Edisi I, Cetakan ke- 3. Jakarta: Kencana, 2008.

Philipus M.Hadjon, et al. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia (Introduction to the Indonesian Administrative Law).

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2015.

Prajudi Atmosudirjo, Hukum Administrasi Negara. Cetakan 10.

Jakarta: Ghalia Indonesia,1994.

Ridwan HR. Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi. Jakarta:

Rajawali Press, 2013.

Rozali Abdullah, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara. Edisi I.Cetakan 11. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007.

________, Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV.Rajawali, 1986.

S.F Marbun dan Moh. Mahfud MD, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara. Yogyakarta: Liberti, 1987.

Sadjijono, Memahami Beberapa Bab Pokok Hukum Administrasi.

Yogjakarta: Laksbang Pressindo, 2008.

Safri Nugraha, et al. Hukum Administrasi Negar. Edisi Revisi.

Depok: Center for Law and Good Governance Studies/CLGS-FHUI, 2007.

Samodra Wibawa, Reformasi Administrasi: Bunga Rampai Pemikiran Administrasi Negara/Publik. Jogyakarta: Gava Media, 2005.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif.

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006.

________, Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia/ UI Press, 1986.

Sondang P.Siagian, Kerangka Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta:

Rineka Cipta, 2001.

Sri Hartini, Setiajeng Kadarsih, dan Tedi Sudrajat, Hukum Kepegawaian di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Titi Triwulan dan Ismu Gunadi Widodo, Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara. Jakarta:

Kencana Praneda Media Group, 2011.

(14)

126

Wahyudi Kumorotomo, Etika Administrasi Negara. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013.

Zairin Harahap, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014.

JURNAL:

$WHQJ 6\DIUXGLQ ´Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Negara

\DQJ %HUVLK GDQ %HUWDQJJXQJ -DZDEµ, Pro Justisia Edisi IV, (2000).

/XNPDQ +DNLP ´.HZHQDQJDQ 2UJDQ 1HJDUD GDODP

3HQ\HOHQJJDUDDQ 3HPHULQWDKDQµ .RQVWLWXVL 9RO ,9 No.1 (Juni 2011).

0XKOLV ,UIDQ ´6HOHNVL 7HUEXND -DEDWDQ 3LPSLQDQ 7LQJJL GL /LQJNXQJDQ ,QVWDQVL 3HPHULQWDKµ Civil Apparatus Policy Brief (Maret 2017).

0XKOL]L $UIDQ )DL] ´5HIRUPXODVL 'LVNUHVL GDODP 3HQDWDDQ Hukum Administrasiµ -XUQDO 5HFKWVYLQGLQJ Vol.1 Nomor 1 (April 2012).

DISERTASI:

6 ) 0DUEXQ ´Eksistensi Asas-asas Umum Penyelenggaraan Pemerintahan yang Layak dalam Menjelmakan Pemerintahan

\DQJ %DLN GDQ %HUVLK GL ,QGRQHVLD µ Disertasi Doktor Universitas Padjadjaran. Bandung, 2001.

MAKALAH:

SrL 0DPXGML 7UL +D\DWL GDQ 'DO\ (PL ´+$1 6HNWRUDO $SDUDWXU 6LSLO 1HJDUD $61 µ 0DNDODK GLDNVHV SDGD http://bem.law.ui.ac.id/fhuiguide/uploads/materi/apa ratur-sipil-negara.pdf)

8MDQJ $EGXOODK ´8SD\D $GPLQLVWUDVL GDODP 3HUDGLODQ 7DWD 8VDKD 1HJDUD µ 0DNDODK GLVDPSDLNDQ SDGD 'LNODW &DORQ Hakim Angkatan IV Mahkamah Agung RI Tahun 2009.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN:

Indonesia. Peraturan Pemerintah tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, PP Nomor 11 Tahun 2017.

(15)

127 ________. Undang-Undang Administrasi Pemerintahan, UU No.30

Tahun 2014, LN No.292 Tahun 2014, TLN No. 5601.

________. Undang-Undang Aparatur Sipil Negara, UU No.5 Tahun 2014, LN No.6Tahun 2014, TLN No. 5494.

________. Undang-Undang Dasar 1945.

________. Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman, UU No.48 Tahun 2009, LN No.157 Tahun 2009, TLN No. 5076.

________. Undang-Undang Mahkamah Agung, UU No.14 Tahun 1985, LN No.73 Tahun 1985, TLN No.3316.

________. Undang-Undang Pemerintahan Daerah, UU No.23 Tahun 2014, LN No.244Tahun 2014, TLN No. 5587.

________. Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara, UU No. 5 Tahun 1986, LN No.77 Tahun 1986.

________. Undang-Undang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, UU No. 9 Tahun 2004, LN No.35 Tahun 2004, TLN No.4380.

________. Undang-Undang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, UU No. 51 Tahun 2009, LN No. 160 Tahun 2009, TLN No.5079.

PUTUSAN PENGADILAN:

Mahkamah Agung Republik Indonesia. Putusan Nomor.335K/TUN/2016

________. Putusan Nomor.376K/TUN/2016

Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar. Putusan Nomor.36/G/2015/PTUN.MKS

________. Putusan Nomor.37/G/2015/PTUN.MKS

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar. Putusan Nomor 10/B/2016/PT.TUN.MKS

________. Putusan Nomor 19/B/2016/PT.TUN.MKS INTERNET:

Kamus Besar Bahasa Indonesia, http://kbbi.kata.web.id/?s=badan ________, http://kbbi.kata.web.id/?s=pejabat

________, http://kbbi.kata.web.id/?s=wewenang

(16)

128

SUMBER LAINNYA:

Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan Beberapa Ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

(17)

129 TENTANG PENULIS

Nurfaika Ishak, lahir di Ujung Pandang, 16 Desember 1992. Meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin pada tahun 2015. Selanjutnya, menyelesaikan pendidikan magister hukum pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2018.

Tahun 2019 diterima sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil pada Kementerian Agama, kemudian terangkat menjadi dosen konsentrasi bidang Hukum Administrasi Negara pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Referensi

Dokumen terkait

Buah pepaya yang sudah dipanen dilakukan uji kualitas, yaitu bobot buah, panjang buah, diameter buah, kekerasan kulit buah, kekerasan daging buah, tebal daging buah, jumlah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden >80% memiliki tahap proses pengambilan keputusan yang baik yaitu proses pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,

Adapun bahan pakan ternak dalam penelitian ini yang akan digunakan untuk menyusun ransum alternatif sapi perah pada peternakan sapi perah Bestcow Farm Jember

Walaupun pemburukan yang jelas dan bertahap mungkin tidak ditemukan pada semua kasus, gejala neurologis fokal adalah lebih sering pada demensia vaskular dibandingkan

Hal ini disebabkan karena jarak tanam akan mempengaruhi tingkat kompetisi antara tanaman terhadap faktor pertumbuhan dan umur pindah bibit yang tepat dapat

Kondisi seperti ini cenderung menjadi fenomena pada permukiman tepi sungai di kota-kota besar, sehingga pada akhirnya Pemerintahan Republik Indonesia memberlakukan kebijakan

NASABAH melakukan pembayaran angsuran pada tanggal 1 (satu) dalam jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) bulan terhitung dari tanggal pencairan pembiayaan, sampai dengan