• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAMBUTAN WAKIL PRESIDEN RI PADA PENUTUPAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN (MTQ) NASIONAL XXVIII Kota Padang, Sumatera Barat, November 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SAMBUTAN WAKIL PRESIDEN RI PADA PENUTUPAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN (MTQ) NASIONAL XXVIII Kota Padang, Sumatera Barat, November 2020"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SAMBUTAN WAKIL PRESIDEN RI

PADA PENUTUPAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN (MTQ) NASIONAL XXVIII

Kota Padang, Sumatera Barat, 12-21 November 2020

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

• Yang saya hormati:

- Para Gubernur dan Wakil Gubernur se Indonesia

- Para Peserta Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional XXVIII - Para Hadirin dan Tamu undangan yang berbahagia

• Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan inayahnya kepada kita semua, sehingga saat ini kita dapat mengikuti acara penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVIII di Kota Padang, Sumatera Barat. MTQ Nasional Tahun ini mengangkat tema “Dengan MTQ Nasional Kita Wujudkan SDM Yang Unggul, Profesional dan Qurani Menuju Indonesia Maju”. Tema ini sejalan dengan agenda Pemerintah saat ini yang lebih memfokuskan pada pembangunan SDM secara nasional.

• Pelaksanaan MTQ mempunyai nilai strategis dalam rangka pembangunan SDM unggul, karena mengajak umat Islam untuk lebih dekat pada al-Quran al- Karim. MTQ erat terkait dengan seni baca al-Quran, yaitu membaca ayat al- Quran sesuai lantunan (nagham) tertentu yang menonjolkan sisi keindahan kalimat dalam ayat al-Quran, dimana hal itu merupakan bagian terkuat dari kemukjizatan al-Quran (نأرقلا زاجعإ). Ayat al-Quran yang dibaca dengan lantunan yang pas dapat menggetarkan hati manusia dan tidak sedikit yang kemudian menyatakan masuk Islam. Di antara bukti sejarah yang menunjukkan hal itu adalah proses masuk Islamnya Sayyidina Umar Ibn al- khathab. Awalnya beliau sangat keras menentang dakwah yang dilakukan oleh Rasul, tapi setelah mendengar secara langsung untaian ayat dari surah Thaha yang dilantunkan keluarganya yang lebih dulu masuk Islam, hatinya bergetar hebat yang kemudian menuntunnya memeluk agama Islam.

• MTQ juga mempunyai nilai strategis dalam rangka mendorong umat Islam untuk lebih memahami kitab suci al-Quran. Di antara tujuan diturunkannya al- Quran adalah untuk menjadi pedoman bagi umat manusia (سانلل ىده), terutama bagi orang-orang yang bertakwa (نيقتملل ىده ), serta menjadi pencerah bagi umat

(2)

manusia untuk keluar dari kegelapan menuju jalan yang terang ( نم سانلا جرختل رونلا ىلا تاملظلا

). Al-Quran juga menjadi sumber ajaran Islam yang paling utama.

Oleh karenanya, umat Islam harus menjadikan al-Quran sebagai sumber inspirasi, kaedah penuntun dan landasan berfikir dalam kehidupan keseharian.

Hal itu dapat dilakukan apabila al-Quran difahami secara benar.

• Umat Islam diperintahkan untuk membaca Al-Quran sebanyak mungkin, dan membacanya merupakan ibadah meski seseorang yang membacanya itu tidak memahami artinya. Namun, Al-Quran tidak boleh dibaca serampangan dan sembarangan, tetapi harus dibaca secara benar dan tartil sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid. Hal ini menjadi keharusan agar bacaan Al-Quran bisa selalu terjaga dan tidak mengubah makna yang sebenarnya. Meski demikian, Al-Quran itu tidak cukup hanya dibaca, tetapi juga dipahami dan diamalkan.

• Untuk bisa memahami Al-Quran, umat Islam yang tidak bisa berbahasa Arab memang bisa memahaminya melalui terjemahan Al-Quran. Namun demikian, harus difahami bahwa sifat terjemahan itu hanya membantu, dan tidak bisa sepenuhnya memberikan pemahaman seutuhnya, terutama dalam hal ayat- ayat yang bisa menimbulkan berbagai penafsiran atau perbedaan pendapat.

• Oleh karena itu, untuk memahami al-Quran secara benar diperlukan metodologi memahami atau menafsirkan ayat-ayat al-Quran (al-manhaj fi fahmi al-quran) yang telah disepakati oleh para ulama tafsir. Tidak cukup hanya dengan kemampuan bahasa Arab atau memahaminya secara harfiah saja.

Ilmu-ilmu ini antara lain ilmu-ilmu bahasa Arab (termasuk nahwu dan sharaf), ilmu tafsir, ilmu qirâat, ilmu rasmil Quran, ilmu ‘ijâzul Quran, ilmu asbâbun nuzûl. Bahkan pada saat ini kita perlu juga menjadikan ilmu-ilmu sosial, ilmu- ilmu alam, dan humaniora sebagai ilmu bantu dalam memahami ayat-ayat Al- Quran. Dengan demikian, kita memahami Al-Quran tidak hanya secara harfiah (manthûq an-nashsh), tanpa mengerti konteks ayat dan konteks sosial yang menjadi latar belakang turunnya ayat (asbâbun nuzûl).

• Dengan metodologi tersebut kita bisa memahami ayat-ayat Al-Quran secara dinamis dan kontekstual, tetapi tetap dalam bingkai metodologi pemahaman nash yang benar (al-manhaj fî fahmi an-nushûsh). Bukan pemahaman yang statis, dan apalagi pemahaman yang radikal atau ekstrem, yang menganggap pemahaman orang lain sebagai salah atau sesat.

• Pemahaman Al-Quran dengan metodologi tersebut telah melahirkan pemahaman Islam yang moderat (wasathiyyah), yang sebenarnya telah

(3)

ditunjukkan oleh mayoritas ulama dalam sejarah Islam. Pada saat ini pemahaman Islam secara moderat ini sangat dibutuhkan, terutama karena persoalan-persoalan yang kita hadapi semakin kompleks serta adanya sekelompok kecil umat yang memahami Islam secara radikal atau ekstrem dan bahkan disertai dengan kekerasan.

• Moderasi beragama adalah proses meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, yang akan menghasilkan cara pandang, sikap, dan perilaku yang selalu mengambil posisi jalan tengah di antara dua hal ekstremitas (tatharrufaini). Dua hal ini adalah: antara jasmani dan rohani, antara teks dan konteks, antara idealitas dan kenyataan, antara hak dan kewajiban, antara orientasi keagamaan dan orientasi kebangsaan, antara kepentingan individual dan kemaslahatan umat/bangsa, serta keseimbangan antara masa lalu dan masa depan.

• Pemahaman Islam wasathiyah adalah pemahaman yang tidak tekstual dan tidak pula liberal, tidak berlebihan (ifrâth) tetapi juga tidak gegabah (tafrîth), dan tidak pula memperberat (tasyaddud) tetapi juga tidak mempermudah (tasâhul).

Pemahaman secara tekstual, yang hanya memahami teks-teks Al-Quran dan Hadits tanpa penafsiran menghasilkan pemahaman yang statis, karena pemahaman seperti ini tanpa disertai dengan maksud-maksud utama yang terdapat dalam sebuah teks. Bahkan pemahaman pada teks-teks tertentu secara literal itu bisa menyesatkan, seperti ayat-ayat terkait dengan jihad.

• Dengan pemahaman moderat tersebut umat Islam bisa menerima Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai konsensus nasional (al-mîthâq al-wathanî), yang dibangun dan disepakati oleh founding fathers yang sebagian dari mereka adalah ulama dan tokoh agama.

Hadirin yang berbahagia,

• Upaya untuk mewujudkan Indonesia yang maju sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, kita harus mempunyai perhatian yang besar pada pembangunan SDM ini, yang sasarannya adalah terwujudnya manusia yang bertakwa, pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan berahlak mulia.

Peran umat Islam sebagai mayoritas bangsa ini sangat menentukan dalam mempersiapkan SDM unggul ini.

(4)

• Al-Quran telah menyebutkan perlunya umat Islam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, antara lain disebutkan dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 9:

ااديِدَس الً ْوَق ۟او ُلوُقَيْل َو َ َّللَّٱ ۟اوُقَّتَيْلَف ْمِهْيَلَع ۟اوُفاَخ اافََٰع ِض اةَّي ِ رُذ ْمِهِفْلَخ ْنِم ۟اوُك َرَت ْوَل َنيِذَّلٱ َشْخَيْل َو

“Dan hendaklah orang-orang itu takut apabila mereka meninggalkan generasi penerus yang lemah di belakang mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar.”

Dan Al-Quran surat Al-Hasyr ayat 18

َنوُلَمْعَت اَمِب ٌۢ ريِبَخ َ َّللَّٱ َّنِإ ۚ َ َّللَّٱ ۟اوُقَّتٱ َو ۖ ٍدَغِل ْتَمَّد َق اَّم سْفَن ْرُظنَتْل َو َ َّللَّٱ ۟اوُقَّتٱ ۟اوُنَماَء َنيِذَّلٱ اَهُّيَأَََٰٰٓي

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya pada masa lalu untuk menjadi bekal di hari esok; dan bertakwalah kepada Allah,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

• Al-Quran telah menyebutkan dengan jelas keharusan umat Islam untuk memiliki akhlak (karakter) yang baik, baik dalam konteks hubungan dengan Allah (hablun minallah), hubungan dengan sesama manusia (hablun minannas), maupun dalam hal etika kerja keras. Etika kerja ini kadang-kadang dilupakan oleh sebagian umat, padahal ini telah disebutkan dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 105:

هشلٱ َو ِبْيَغْلٱ ِمِلَٰع ٰىَلِإ َنوُّد َرُتَس َو ۖ َنوُنِمْؤُمْلٱ َو ۥُهُلوُس َر َو ْمُكَلَمَع ُ هللَّٱ ى َرَيَسَف ۟اوُلَمْعٱ ِلُق َو ْمُتنُك اَمِب مُكُئِ بَنُيَف ِةَد َٰه

َنوُلَمْعَت

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang- orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

• Di samping penguatan akhlak (karakter) yang baik tersebut, keunggulan SDM juga diwujudkan melalui pendidikan dan penguasaan ilmu pengetahuan, yang banyak juga dianjurkan dalam ayat-ayat Al-Quran. Ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. adalah surat Al-‘Alaq, yakni ِمْسٱِب ْأ َرْقٱ َقَلَخ ىِذَّلٱ َكِ ب َر (Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan).

(5)

• Kata iqra’ berasal dari qara’a, yang berarti mengucapkan terhadap apa yang tertulis (al nuthqu bi al maktub). Kata qara’a juga mempunyai pengertian melakukan perenungan apa yang terkandung di dalamnya (alqa al nadhara

‘alaihi), dan melakukan penelitian (athla’ahu). Hal ini menunjukkan bahwa kata iqra’ bukan hanya sekedar perintah membaca tapi juga melakukan pendalaman, penelitian, riset dan juga inovasi. Dengan demikian hal ini juga mengandung pengertian keharusan umat Islam untuk belajar dan menguasai ilmu pengetahuan.

• Perlu kiranya kita pahami juga bahwa berdasarkan pengertian tersebut diatas maka yang harus dibaca tidak hanya ayat-ayat qur’aniyah tetapi juga ayat-ayat kauniyah (fenomena alam dan kehidupan). (al ahrufil maktubah ‘ala shafahatil maujudaat atau huruf-huruf yang tertulis dalam lembaran-lembaran kehidupan).

• Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) merupakan salah satu momen dan forum bagi umat Islam untuk merefleksikan Al-Quran dengan membaca dan memahaminya sesuai dengan standar yang telah disusun oleh para ulama.

Bacaan yang bagus, hafalan yang lancar, dan pemahaman yang benar, yang telah disajikan dalam MTQ ini merupakan salah satu cara umat Islam untuk memedomani Al-Quran sebagai petunjuk bagi kaum yang bertakwa.

• MTQ merupakan sarana untuk mendorong para generasi muda untuk meningkatkan kualitas bacaan, hafalan, dan pemahaman Al-Qur’an. Melalui MTQ kita berharap akan lahir generasi emas yang hatinya terikat dengan Al- Quran, tetapi memiliki semangat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta terus berinovasi untuk kemaslahatan umat dan bangsa.

• Dengan bacaan “alhamdulillahi rabbil alamin” Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVIII Kota Padang, Sumatera Barat, tahun 2020 saya nyatakan diTUTUP. Semoga Allah SWT melindungi kita semua dalam naungan kitab suci Al-Quran.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

(6)

Referensi

Dokumen terkait

20 Berdasarkan pernyataan di atas, mengapakah Tanah Simpanan Melayu dikatakan tidak mempunyai nilai komersial?. A Tidak sesuai untuk kegiatan perladangan B Terletak di kawasan

Krisis  geopolitik  antara  Rusia  dan  Ukraina  yang  semakin  memanas  menjadi  katalis  negatif  yang  menekan  pergerakan  indeks  global.  Kebijakan  Rusia 

Auditor Eksternal dan Manajemen Laba Sanjaya (2008) menemukan bahwa ada per- bedaan signifikan manajemen laba antara perusa- haan yang diaudit oleh kantor akuntan publik

Malpresentasi sendiri sudah merupakan sebuah penyulit obstetri yang penting diperhatikan dalam memilih jenis persalinan yang akan dijalani, dimana dalam kasus ini,

Bagaimanakah hasil nilai trend linier untuk perubahan kenaikan muka laut di Laut Utara Jawa dengan pengamatan Satelit Altimetri Jason-2 selama tahun 2008-2012..

Berdasarkan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Perselisihan hubungan industrial adalah perbedaan pendapat yang

Penggunaan algoritma Least Mean Square (LMS) pada penelitian ini berfungsi sebagai beamformer untuk mensimulasikan model isotropic adaptive rectangular antenna array

Pemerintah berkeyakinan bahwa organisasi petani merupakan elemen penting dalam pembangunan pertanian, khususnya untuk tercapainya proses yang partisipatif, meskipun yang berjalan