• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE “U” LEBAR 1 CM DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 5 CM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE “U” LEBAR 1 CM DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 5 CM."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU

PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE “U”

LEBAR 1 CM DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 5 CM

(Flexural Capacity Of Bamboo Petung Reinforcement Concrete Beam

U-Type Vertical Not Parallel Notches Width 1 cm And 2 cm

At 5 cm In Distance)

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelas Sarjana Teknik Pada Program Studi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :

FARID ARIEFFYANTO

I 0111039

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU

PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE “U”

LEBAR 1 CM DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 5 CM

(Flexural Capacity Of Bamboo Petung Reinforcement Concrete Beam

U-Type Vertical Not Parallel Notches Width 1 cm And 2 cm

At 5 cm In Distance)

Disusun Oleh :

FARID ARIEFFYANTO

I 0111039

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pendadaran Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Agus Setiya Budi, S.T., M.T. Ir. Supardi, M.T.

NIP 19700909 199802 1 001 NIP 19550504 198003 1 003

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(3)
(4)

iv

MOTTO

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan

itu ada kemudahan.” (Q.S. Al Insyirah : 6)

“Jangan selalu melihat ke atas,

tapi lihatlah ke bawah...

Maka engkau akan tahu apa itu

bersyukur

“Ayo bangun dunia di dalam

perbedaan, jika satu tetap

(5)

v

Persembahan

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur saya

panjatkan kepada allah swt sang penguasa alam

semesta atas rahmat dan hidayah –nya, sehingga

karya skripsi ini dapat saya selesaikan dan

persembahkan untuk:

Bapak, Ibu, kakak dan semua keluargaku.. Terima kasih atas

do’a, dukungan, dan kasih sayang yang selalu diberikan tanpa

henti.

Bapak Agus Setiya Budi dan Bapak Supardi selaku

pembimbing skripsi saya.

Teman-teman skripsi bambu 2011 (Alsenda Kemal P,

Anugerah Fajar Pradana, Bagus Zaki Baridwan,

Chomarudin Haris S, I Sapto Agung, Okto Wisnu N,

Resa Pratama M )... You are the real MVP!!!!

Posko bambu. Terima kasih atas tempatmu yang nyaman

untuk kami bersantai, bercanda dan beristirahat dikala

kami lelah.

Seluruh teman-teman sipil UNS 2011. Terima kasih atas

kebersamaannya dalam menunut ilmu dan dukungannya selama ini.

(6)

vi

ABSTRAK

Farid Arieffyanto, 2015. “Kapasitas Lentur Balok Tulangan Bambu Petung Vertikal Takikan Tidak Sejajar Tipe U Lebar 1 dan 2 cm Pada Tiap Jarak 5 cm”. Skripsi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Beton bertulangan bambu merupakan komponen struktur alternatif pengganti dari beton bertulangan baja untuk konstruksi rumah tinggal sederhana. Hal tersebut dikarenakan bambu memiliki kuat tarik yang tinggi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kapasitas lentur pada balok beton tulangan bambu petung vertikal takikan tidak sejajar tipe u dengan lebar 1 cm dan 2 cm pada tiap jarak 5 cm terhadap tulangan baja. Benda uji yang digunakan adalah balok beton berukuran 110 x 150 x 1700 mm dengan total benda uji 18 buah. Enam buah menggunakan tulangan bambu petung dengan lebar takikan 1 cm, enam buah menggunakan tulangan bambu petung dengan lebar takikan 2 cm dan enam buah menggunakan tulangan baja ϕ8mm. Dimensi bambu petung yang digunakan adalah 1650 x 20 x 5 mm. Mutu beton direncanakan fc’ = 17 MPa (minimal). Pengujian kuat lentur balok dilakukan pada umur 28 hari dengan memberikan dua titik beban terpusat pada 1/3 bentang balok dari tumpuan.

Hasil pengujian dan perhitungan menunjukkan kapasitas lentur rerata balok tulangan bambu petung dengan takikan 1 cm sebesar 434.80 kg.m, momen nominal pengujian balok tulangan bambu petung takikan 2 cm sebesar 377.40 kg.m dan momen nominal pengujian balok tulangan baja sebesar 568.70 kg.m. Pola keruntuhan pada balok beton tulangan bambu petung terletak antara 1/3 bentang tengah dan 5 % L dari tepi 1/3 bentang tengah, sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan sebagai keruntuhan lentur.

(7)

vii

ABSTRACT

Farid Arieffyanto, 2015. “Flexural Capacity Of Bamboo Petung Reinforcement Concrete Beam U-Type Vertical Not Parallel Notches Width 1

Cm And 2 Cm At 5 Cm In Distance”. Thesis Department of Civil Engineering,

Faculty of Engineering, Sebelas Maret University Surakarta.

Bamboo reinforcement concrete is an alternative replacement sructural components of steel reinforcement concrete for simple residential construction. In this case because bamboo has high tensile strenght.

This study was purposed to determine the flexural strength of bamboo petung reinforcement concrete beams with u-type vertical not parallel notches width of 1 cm and 2 cm at 5 cm in distance compared to steel reinforcement. The sample used in this research is a concrete beam measuring 110 x 150 x 1700 mm with a total of 12 samples objects. The six samples using bamboo petung reinforcement with a width of notches 1 cm, six samples using bamboo petung reinforcement with a width of notches 2 cm and six others using steel ϕ8mm reinforcement. Dimensions of the bamboo petung used is 1650 x 20 x 5 mm. The quality of concrete is planed fc’ = 17 MPa (minimum). Flexural strength test performed at 28 days by giving two point loads centered at a distance of 1/3 span of beam from the pedestal.

Test results and calculations showed average flexural capacity of bamboo reinforcement concrete beam with 1 cm notches is 434.80 kg.m, flexural capacity of bamboo reinforcement beam with 2 cm notches is 377.40 kg.m, and flexural capacity of steel reinforcement concrete beam is 568.70 kg.m. Crack pattern on a bamboo petung reinforcement conctere beam is located plain 1/3 spans the middle and 5 % L from the edge of 1/3 spans the middle, so that the results of study can be regarded as bending collapse.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penyusun panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul Kapasitas Lentur Balok Tulangan Bambu Petung Vertikal Takikan Tidak Sejajar Tipe U Lebar 1 dan 2 cm Pada Tiap Jarak 5 cm Terhadap Tulangan Baja. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan program sarjana pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada saat penyusunan skripsi, penyusun telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, diantaranya kepada:

1. Agus Setiya Budi, S.T, M.T., selaku Dosen Pembimbing I 2. Ir. Supardi, M.T., selaku Dosen Pembimbing II

3. Dosen Penguji Pendadaran dan Validasi

4. Ir. Noegroho Djarwanti, M.T., selaku Pembimbing Akademik

5. Alsenda Kemal P, Anugerah Fajar Pradana, Bagus Zaki Baridwan, Chomarudin Haris S, I Sapto Agung, Okto Wisnu N, Resa Pratama M, selaku partner skripsi bambu.

6. Semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini.

Penyusun menyadari segala keterbatasan yang penyusun miliki sehingga masih ada kekurangan dalam penyusunan skripis ini. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk hasil yang lebih baik dari pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Desember 2015

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAH... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

ABSTRAK... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xx

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ... xxi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah... 3

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 4

1.5. Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka... 5

2.1.1. Bambu... 5

2.1.1.1 Umum ... 5

2.1.1.2 Sifat-Sifat Bambu... 10

2.1.1.2.1 Sifat Mekanik Bambu ... 10

(10)

x

2.1.1.3 Tegangan Ijin Bambu Untuk Perancangan ... 14

2.1.1.4 Pengawetan Bambu... 16

2.1.2. Beton... 17

2.2. Landasan Teori... 23

2.2.1. Sifat Fisika dan Mekanika Bahan ... 23

2.2.1.1 Kadar Air, Berat Jenis, dan Kerapatan (ISO 3130-1975)... 23

2.2.1.2 Kuat Tarik (ISO 3346-1975), Kuat Tekan (ISO 3132-1975), Kuat Geser (ISO 3347-1975), dan Kuat Lentur (ISO 3133-1975 dan ISO 3349-1975)... 24

2.2.2. Sifat Mekanika Baja... 25

2.2.4.1 Kuat Tarik (SNI 07-2529-1991) ... 25

2.2.3. Bahan Penyususn Beton... 26

2.2.3.1 Semen Portland... 26

2.2.3.2 Agregat... 27

2.2.3.3 Air ... 30

2.2.4 Balok... 31

2.2.4.1 Kuat Lentur Balok... 31

2.2.4.2 Anggapan-Anggapan ... 34

2.2.4.3 Pembatasan Tulangan Tarik... 35

2.2.4.4 Analisis Balok... 35

2.2.5 Uji Statistik Data... 39

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum ... 40

3.2. Bahan.. ... 40

3.2.1 Bambu... 40

3.2.2 Agregat... 41

3.2.3 Semen... 41

3.2.4 Baja ... 41

3.3. Benda Uji ... 44

3.4. Peralatan Penelitian... 44

3.4.1 Timbangan ... 44

(11)

xi

3.4.3 MesinLos Angeles... 45

3.4.4 Corong Konik... 46

3.4.5 KerucutAbrams... 46

3.4.6 Oven... 47

3.4.7 Cetakan Uji Silinder... 47

3.4.8 Universal Testing Machine(UTM) ... 48

3.4.9 Loading Frame... 48

3.4.10 Alat-alat pendukung... 51

3.5. Pelaksanaan Penelitian... 54

3.5.1. Tahap Persiapan... 54

3.5.2. Tahap Pengujian Pendahuluan... 55

3.5.2.1. Pengujian Karakteristik Bambu ... 55

3.5.3 Pengujian Bahan Dasar Beton ... 60

3.5.4 Pengujian Kuat Tarik Baja Tulangan... 68

3.5.5 Rencana Campuran Beton (Mix Design) ... 69

3.5.6 Pengujian Kuat Tekan BetonMix Design... 69

3.5.7 Tahap Pembuatan Benda Uji ... 70

3.5.8 Tahap Pengujian Kuat Lentur ... 78

3.6. Tahap Analisis Data... 81

3.7. Tahap Kesimpulan dan Saran ... 81

3.8. Diagram Alir Penelitian ... 82

3.9. Diagram Alir Perhitungan Momen Nominal Pengujian Balok Tulangan Baja dan Bambu Petung... 83

3.10. Diagram Alir Perhitungan Momen Nominal Analisis Balok Tulangan Baja dan Bambu Petung... 83

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Karaketeristik Material ... 85

4.1.1. Bambu Petung... 85

4.1.2. Material Penyusun Beton... 91

4.1.3. Tulangan Baja ... 97

4.2. Rencana Campuran Adukan Beton... 99

(12)

xii

4.4. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton... 100

4.5. Hasil Pengujian dan Analisis Data Kuat Lentur ... 102

4.5.1. Hasil Pengujian ... 102

4.5.2. Kuat Lentur Balok Beton... 105

4.5.3. Momen Nominal ... 107

4.6. Pengujian Statistik ... 120

4.6.1. Uji Kenormalan... 120

4.6.2. Uji Homogenitas Variansi... 120

4.6.3. UjiOne Way Anova... 121

4.6.4. Uji Perbandingan ... 122

4.7. Pembahasan... 123

4.7.1. Karakteristik Material Bambu... 123

4.7.2. Kuat Lentur Balok Berdasarkan 2 Titik Pembebanan ... 125

4.7.3. Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulangan Bambu Petung Takikan Vertikal Jarak 5 cm Lebar 10 mm, Takikan Jarak 5 cm Lebar 20 mm dan Tulangan Baja Ø 8 mm... 126

4.7.4. Pola Keruntuhan Balok Benda Uji... 129

4.7.5. Gambar Pola Retakan Balok dan Kondisi Tulangan Bambu Pasca Pengujian... 130

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 132

5.2. Saran ... 134

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Batang Bambu... 8

Gambar 2.2. Potongan melintang internodia ... 9

Gambar 2.3. Diagram Tegangan-Regangan Bambu dan Baja... 11

Gambar 2.4. Pengambilan Spesimen Bambu... 11

Gambar 2.5. Balok Uji, Perletakan dan Pembebanan... 31

Gambar 2.6. Garis – Garis Perletakan dan Pembebanan ... 32

Gambar 2.7. Balok patah pada 1/3 bentang tengah... 32

Gambar 2.8. Balok yang patah di luar 1/3 bentang tengah dan garis patah pada kurang dari 5% dari bentang tengah... 33

Gambar 2.9. Balok yang patah di luar 1/3 bentang tengah dan garis patah pada lebih dari 5% dari bentang tengah ... 34

Gambar 2.10. SFD dan BMD ... 35

Gambar 2.11. Distribusi Tegangan dan Regangan pada Penampang Beton.. 37

Gambar 3.1. Bambu Petung Daerah Boyolali... 40

Gambar 3.2. Balok Benda Uji... 42

Gambar 3.3. (a) Bambu Takikan Lebar 10 mm, (b) Bambu Takikan Lebar 20 mm ... 42

Gambar 3.4. Detail Benda Uji Balok Bertulang Bambu... 43

Gambar 3.5. TimbanganDigital... 44

Gambar 3.6. TimbanganBascule ... 44

Gambar 3.7. Set Ayakan ... 45

Gambar 3.8. MesinLos Angeles... 45

Gambar 3.9. Corong Konik... 46

Gambar 3.10. KerucutAbrams... 46

Gambar 3.11. Oven... 47

Gambar 3.12. Cetakan Silinder... 47

Gambar 3.13. Universal Testing Machine(UTM)... 48

Gambar 3.14. Loading Frame... 49

(14)

xiv

Gambar 3.16. Hydraulic Pump... 50

Gambar 3.17. Hydraulic Jack... 50

Gambar 3.18. Tranducer... 51

Gambar 3.19. Load Cell... 51

Gambar 3.20. Cetok Semen dan Sekop... 52

Gambar 3.21. Gelas Ukur Kapasitas 2000 ml... 52

Gambar 3.22. Gelas Ukur Kapasitas 250 ml... 52

Gambar 3.23. Ember... 53

Gambar 3.24. Cangkul ... 53

Gambar 3.25. Mollen... 53

Gambar 3.26. Gerobak... 54

Gambar 3.27. Benda Uji Pengujian Kadar Air ... 55

Gambar 3.28. Benda Uji Pengujian Kerapatan... 56

Gambar 3.29. Benda Uji Pengujian Kuat Tekan Sejajar Serat Sebelum Pengujian... 56

Gambar 3.30. Benda Uji Pengujian Kuat Tekan Sejajar Serat Saat Pengujian... 56

Gambar 3.31. Benda Uji Pengujian Kuat Tekan Sejajar Serat Setelah Pengujian... 57

Gambar 3.32. Benda Uji Kuat Tarik Sejajar Serat Nodia dan Internodia Sebelum Pengujian... 57

Gambar 3.33. Benda Uji Kuat Tarik Sejajar Serat Nodia dan Internodia Saat Pengujian... 57

Gambar 3.34. Benda Uji Kuat Tarik Sejajar Serat Nodia dan Internodia Setelah Pengujian... 58

Gambar 3.35. Benda Uji Kuat Geser Sejajar Serat Sebelum Pengujian... 58

Gambar 3.36. Benda Uji Kuat Geser Sejajar Serat Saat Pengujian... 58

Gambar 3.37. Benda Uji Kuat Geser Sejajar Serat Setelah Pengujian ... 59

Gambar 3.38. Benda Uji Kuat Lentur Sebelum Pengujian... 59

Gambar 3.39. Benda Uji Kuat Lentur Saat Pengujian... 59

Gambar 3.40. Benda Uji Kuat Lentur Setelah Pengujian ... 60

(15)

xv

Gambar 3.42. Pengujian Kuat Tekan Benda Uji Silinder... 70

Gambar 3.43. Pemotongan Bambu ... 71

Gambar 3.44. Bambu Dibilah-Bilah Menjadi Tulangan... 71

Gambar 3.45. Bak Berisi Air Ditambahkan Zat Boraks dan Asam Boriks .. 72

Gambar 3.46. Pengawetan Bambu... 72

Gambar 3.47. Bambu Diangin-Anginkan Setelah Direndam 7 hari ... 72

Gambar 3.48. Pembuatan Takikan Pada Tulangan Bambu ... 73

Gambar 3.49. Tulangan Bambu dan Baja Masing-Masing Dirangkai... 73

Gambar 3.50. Pembuatan Bekisting... 74

Gambar 3.51. Bekisting Bagian Dalam Diolesi Oli... 74

Gambar 3.52. (a) Memasukkan Rangkaian Tulangan Bambu Lebar Takikan 10 mm Ke Dalam Bekisting. (b) Memasukkan Rangkaian Tulangan Bambu Lebar Takikan 20 mm Ke Dalam Bekisting. (c) Memasukkan Rangkaian Tulangan Baja 8 mm Ke Dalam Bekisting... 75

Gambar 3.53. Menimbang Material Beton ... 75

Gambar 3.54. Pengadukan Material Beton ... 76

Gambar 3.55. UjiSlumpAdukan Beton ... 76

Gambar 3.56. Beton Dituang Ke Dalam Bekisting Kemudian Dipadatkan.. 76

Gambar 3.57. Bekisting Yang Telah Selesai Dicor dan Diratakan... 77

Gambar 3.58. Balok Yang Telah Dibongkar Bekistingnya ... 77

Gambar 3.59. Balok DiCuringDengan Karung Basah... 77

Gambar 3.60. Pengecatan dan Penggambaran Benda Uji Balok ... 78

Gambar 3.61. Pembebaan Benda Uji... 78

Gambar 3.62. Setting UpAlat Pengujian Balok ... 79

Gambar 3.63. Men-SettingBenda Uji Balok keLoading Frame... 79

Gambar 3.64. Men-SettingPembagi Beban Diatas Benda Uji Balok... 80

Gambar 3.65. Men-Setting Dial Gauge... 80

Gambar 3.66. Mencatat Penurunan Tiap Pembebanan 50 kg... 80

Gambar 3.67. Benda Uji yang Mengalami Keruntuhan ... 81

(16)

xvi

Gambar 3.69. Prosedur Perhitungan Momen Nominal Pengujian... 83

Gambar 3.70. Prosedur Perhitungan Momen Nominal Analisis... 84

Gambar 4.1. Grafik Gradasi Agregat Halus... 92

Gambar 4.2. Grafik Gradasi Agregat Kasar... 95

Gambar 4.3. PengujianSlumpPada Campuran Beton... 100

Gambar 4.4. Skema Pengujian Kuat Lentur ... 102

Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Hubungan Antara Beban dengan Lendutan Seiap Benda Uji Balok PadaDial Gauge... 104

Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Kuat Lentur Metode Dua Titik Pembebanan ... 106

Gambar 4.7. Diagram Gaya SFD dan BMD ... 107

Gambar 4.8. Grafik Perbandingan Momen Nominal Hasil Pengujian dan Analisis... 114

Gambar 4.9. Rasio Kekuatan Kapasitas Lentur Antara Momen Nominal Hasil Pengujian dan Analisis ... 116

Gambar 4.10. Pola Retakan Balok P50-10-1 pasca pengujian ... 130

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kuat Tekan Rata-Rata Bambu Kering Oven... 10

Tabel 2.2. Kuat Tarik Bambu Tanpa Buku/Nodia Kering Oven ... 12

Tabel 2.3. Kyat Tarik Rata-Rata Bambu Kering Oven... 12

Tabel 2.4. Kadar Air dan Berat Jenis Bambu Petung ... 14

Tabel 2.5. Kuat Batas dan Tegangan Ijin Bambu ... 15

Tabel 2.6. Hasil Pengujian 3 Spesies BambuGigantochloa Apus Kurz, GigantochloaVerticillata Munro,danDendrocalamus Asper Backer. 15 Tabel 2.7. Perkiraan Kekuatan Tekan (MPa) Beton dengan Faktor Air-Semen, dan Agregat Kasar Yang Biasa Dipakai di Indonesia... 20

Tabel 2.8. Persyaratan Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum Untuk Berbagai Macam Pembetonan Dalam Lingkungan Khusus ... 20

Tabel 2.9. Perkiraan Kadar Air Bebas (kg/m3) Yang Dibutuhkan Untuk Beberapa Tingkat Kemudahan Pekerjaan Adukan Beton ... 21

Tabel 2.10. Persyaratan Gradasi Agregat Halus ... 22

Tabel 2.11. Jenis dan Penggunaan Semen Portland... 27

Tabel 2.12. Persyaratan Gradasi Agregat Halus ... 29

Tabel 2.13. Persyaratan Gradasi Agregat Kasar ... 30

Tabel 3.1. Benda Uji Kuat Lentur... 42

Tabel 3.2. Pengaruh Zat Organik terhadap Perubahan WarnaAbrahams Harder 63 Tabel 4.1. Hasil Pengujian Pendahuluan Karakteristik Sifat Fisika Bambu Petung... 85

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Pendahuluan Kuat Tekan dan Kuat Geser Sejajar Serat Bambu Petung... 86

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Pendahuluan Kuat Tarik Leleh Sejajar Serat dan Modulus Elastisitas Leleh Bambu Petung ... 87

Tabel 4.4. Hasil Uji DataOutlierModulus Elastisitas Kuat Tarik Leleh Nodia .. 87

(18)

xviii

Tabel 4.6. Hasil PengujianMORdanMOEBambu Petung Posisis Vertikal ... 89

Tabel 4.7. Hasil PengujianMOEdanMOEBambu Petung Kulit Di Atas... 89

Tabel 4.8. Hasil PengujianMORdanMOEBambu Petung Kulit Di Bawah ... 89

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Agregat Halus ... 91

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Kandungan Lumpur Pada Pasir ... 92

Tabel 4.11. Tabel Perubahan Warna ... 93

Tabel 4.12. Hasil PengujianSpesific GravityAgregat Halus... 93

Tabel 4.13. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Kasar... 94

Tabel 4.14. Hasil PengujianSpesific GravityAgregat Kasar... 96

Tabel 4.15. Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja Ø 7,56 mm... 97

Tabel 4.16. Hasil Pengujian Modulus Elastisitas Leleh Baja Ø 7,56 mm ... 98

Tabel 4.17. Hasil Uji DataOutlierModulus Elastisitas Kuat Tarik Leleh Baja .... 98

Tabel 4.18. Kebutuhan Material Penyusun Beton Untuk Pengujian... 99

Tabel 4.19. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton Umur 28 Hari... 101

Tabel 4.20. Hasil Uji DataOutlierKuat Desak Beton... 101

Tabel 4.21. Rangkuman Hasil Pengujian Kuat Lentur... 103

Tabel 4.22. Hasil Hitungan Kuat Lentur Balok Metode Dua Titik Pembebanan ... 105

Tabel 4.23. Rangkuman Perhitungan Momen Nominal Hasil Pengujian ... 109

Tabel 4.24. Rangkuman Hitungan Momen Nominal Pengujian Rerata dan Momen Nominal Analisis ... 114

Tabel 4.25. Rangkuman Hitungan Momen Nominal Pengujian Tiap Balok dan Momen Nominal Analisis ... 115

Tabel 4.26. Rasio Kekuatan Kapasitas Lentur Antara Momen Nominal Pengujian Dengan Analisis ... 116

Tabel 4.27. Rangkuman Perhitungan Lendutan Pengujian dan Analisis... 117

Tabel 4.28. Hasil Uji Kenormalan... 120

Tabel 4.29. Hasil Uji Homogenitas Variansi ... 121

Tabel 4.30. Hasil UjiOne Way Anova... 121

Tabel 4.31. Hasil Pengujian PerbandinganTukey... 122

Tabel 4.32. Hasil Kesimpulan Uji PerbandinganTukey... 123

(19)

xix

Tabel 4.34. Hasil Pengujian Kuat Geser dan Kuat Tekan Sejajar Serta Bambu

Petung... 123 Tabel 4.35. Hasil Pengujian Kuat Tarik Sejajar Serat Internodia dan Nodia

Bambu ... 124 Tabel 4.36. Hasil Perhitungan Modulus Elastisitas Internodia dan Nodia

Bambu Petung... 124 Tabel 4.37. Hasil PengujianMORdanMOEBambu Petung... 124 Tabel 4.38. Hasil Perbandingan Antara Kuat Tarik Leleh dengan Maksimum

Bambu Petung Nodia dan Baja... 125 Tabel 4.39. Hasil Perbandingan Nilai Kuat Lentur Balok Tulangan Bambu

Petung Nodia takikan 10 mm Terhadap Balok Tulangan Baja Ø7,56 . 125 Tabel 4.40. Hasil Perbandingan Nilai Kuat Lentur Balok Tulangan Bambu

Petung Nodia takikan 20 mm Terhadap Balok Tulangan Baja Ø7,56 . 125 Tabel 4.41. Hasil Perhitungan Antara Mn penguian dengan Mn Analisis Balok

Tulangan Bambu Petung ... 126 Tabel 4.42. Hasil Perbandingan Mn Balok Pengujian Balok Tulangan Bambu

Petung Takikan 20 mm Terhadap Takikan 10 mm... 127 Tabel 4.43. Hasil Perbandingan Nilai Mn Analisis dengan Mn Pengujian Balok

Tulangan Baja Ø 7,56... 128 Tabel 4.44. Hasil Perbandingan Nilai Mn Pengujian Balok Tulangan Bambu

Petung Nodia Takikan 10 mm Terhadap Balok Tulangan BajaØ 7,56 128 Tabel 4.45. Hasil Perbandingan Nilai Mn Pengujian Balok Tulangan Bambu

Petung Nodia Takikan 20 mm Terhadap Balok Tulangan BajaØ 7,56 128 Tabel 4.46. Rekapitulasi Kondisi Tulangan Bambu Pada Balok Beton Pasca

(20)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

(21)

xxi

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

∆L = Perubahan panjang (mm)

a = Jarak rata-rata antara tampang lintang patah dan tumpuan luar yang terdekat, diukur

A = Luas penampang (mm2)

As = Luas tulangan (mm2)

Asb = Luas tulangan balance (mm2)

b = Lebar (mm)

BJ = Berat jenis bambu (gram/cm3)

d = Tinggi efektif (mm)

E = Modulus elastisitas (N/mm2)

f’cr = Kuat tekan rata-rata (N/mm2)

fc’ = Kuat tekan beton (N/mm2)

ft = Kuat tarik maksimum (N/mm2)

fy = Kuat tarik leleh (N/mm2)

h = Tinggi (mm)

h = Tinggi (mm)

Ka = Kadar air (%)

L = Panjang (mm)

M = Margin

Mmax = Momen maksimum (kg.m)

Mn = Momen nominal (kg.m)

(22)

xxii

MOR = Modulus lentur bambu (N/mm2)

Mu = Momen ultimate (kg.m)

Ø = Diameter baja (mm)

p = Selimut beton (mm)

pada 4 tempat pada sisi titik dari bentang (mm)

Pleleh = Gaya leleh (N)

Pmaks = Gaya maksimum (N)

PPC =Portland Pozzolan Cement Sr = Standar deviasi

t = Tebal (mm)

UTM =Universal Testing Machine

δ = Lendutan (mm)

ε = Regangan

σleleh = Tegangan leleh (N/mm2)

σmaks = Tegangan maksimum (N/mm2)

σtk// = Kuat tekan sejajar serat (N)

σtr// =Kuat tarik sejajar serat (N)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis, pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel citra produk dan desain kemasan produk berpengaruh signifikan

SISTEM KOORDINASI PEMBANGKITAN HYDRO-THERMAL DENGAN MEMPERHITUNGKAN RUGI- RUGI TRANSMISI BERBASIS ALGORITMA GENETIKA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Jumlah limbah plastik yang lebih banyak berarti lapisan perekat pada bahan menjadi lebih tebal dan ikatan adhesi antara serbuk gergaji dengan perekat lebih besar,

Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Paparan Uap Bahan Bakar Minyak

The researcher saw that bollocks and fuck are translated using modulation strategy. Based on the discussion in part A, it is known that the word bollocks in ST means nonsense

Sistem dapat mengakomodir pengguna yang memiliki ponsel yang berbasis Android yang terhubung dalam satu jaringan dengan menggunakan Wi-Fi.. Pada saat salah satu ponsel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan sikap mahasiswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari fakultas; (2) perbedaan sikap mahasiswa

Treatmen adalah perlakuan peneliti terhadap subjek yang mau diteliti agar nantinya diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan (Suparno, 2010:51). Teratmen dalam