• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Berhubungan dengan Kepuasan Pasien. Dental and Oral Health Treatment Related to Patient Satisfaction

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Berhubungan dengan Kepuasan Pasien. Dental and Oral Health Treatment Related to Patient Satisfaction"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

142

Niakurniawati,* Herry Imran*

Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Aceh email: niakurniawati679@gmail.com

Abstrak: Tenaga kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat, salah satunya dengan upaya memberikan pelayanan dan kepuasan bagi para pasien atau masyarakat sekitar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan kepuasan pasien di Aceh Besar. Penelitian ini bersifat analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian seluruh pasien yang berkunjung ke poli gigi selama penelitian dilakukan. Sampel penelitian diambil berdasarkan teknik accidental sampling, dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut terbanyak pada kategori tidak baik (56%), Kepuasan pasien pada kategori tidak puas (62%), serta ada hubungan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan kepuasan pasien (p= 0,003). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan kepuasan pasien di Aceh Besar. Disarankan untuk dapat meningkatkan kerjasama dan berkomunikasi dengan baik pada pasien agar pasien mengetahui informasi penyakit yang diderita sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan kesehatan gigi yang diberikan.

Kata kunci : kepuasan pasien, kesehatan gigi, pelayanan kesehatan

Abstract: Health workers are very important to improve the ability to live healthy for the community, one of them is by providing Treatment and satisfaction for patients or the surrounding community. The purpose of this study was to determine the relationship of dental and oral health treatment with patient satisfaction in Aceh Besar. This research is analytic, with cross sectional approach. The study population was all patients who visited the dental clinic during the study. The research sample was taken based on accidental sampling technique, by interview using a questionnaire. The results showed the most dental and oral health services in the bad category (56%), patient satisfaction in the dissatisfied category (62%), and there was a relationship between dental and oral health services with patient satisfaction (p = 0.003). It can be concluded that there is a relationship between dental and oral health services with patient satisfaction in Aceh Besar. It is recommended to be able to improve collaboration and communicate well with patients so that patients know information about the disease suffered so that patients feel satisfied with the dental health services provided.

Keywords: patient satisfaction, dental health, health services

(2)

PENDAHULUAN

Undang-Undang Kesehatan No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan. Berikut beberapa petikan di UU. No. 36 Tahun 2014 yang berkaitan dengan tempat praktik tenaga kesehatan. Pada ketentuan umum dijelaskan bahwa Tenaga Kesehatan adalah setiap orang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Penyelenggaraan kesehatan tersebut tentunya tidak luput dari ketersediaannya farmasi obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika, yang tentunya merupakan pendukung dari bagian kesehatan.

Pembangunan dibidang kesehatan gigi merupakan bagian integral pembangunan kesehatan nasional, artinya dalam melaksanakan pembangunan dibidang kesehatan, pembangunan dibidang kesehatan gigi tidak boleh ditinggalkan, demikian juga sebaliknya. Bila ingin

melaksanakan pembangunan dibidang kesehatan gigi, tidak boleh dilupakan kerangka yang lebih luas, yaitu pembangunan dibidang kesehatan umumnya (1)

Mutu pelayanan bisa dilihat dari bagaimana kepuasan pasien saat pelayanannya seperti pada bagian pelayanan keperawatan yang artinya suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan, berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif yang ditunjukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Selain itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit atau pukesmas. Oleh karena itu kualitas pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin (2)

Kepuasan pasien dilihat dari pelayanan seperti, hak pasien dan keluarganya bahwa mereka mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya insiden. Standar ini mempunyai beberapa kriteria seperti,

(3)

harus ada dokter atau perawat gigi penanggung jawab pelayanan, dokter atau perawat gigi penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan, dokter atau perawat gigi penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya insiden (3)

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dipuskesmas bertujuan untuk mencapai keadaan kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang layak. Program dilakukan dengan jalan menambah kesadaran dan pengertian masyarakat akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi, menghilangkan atau mengurangi segala sesuatu yang dapat merugikan kesehatan gigi, yaitu pada dasarnya penanggulangan bersifat pencegahan atau peningkatan dan pengobatan darurat. Tenaga kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat salah satunya dengan upaya memberikan pelayanan dan kepuasan bagi para pasien atau masyarakat sekitar (3)

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut mencakup pelayanan medis gigi oleh dokter gigi, pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut oleh perawat gigi dan pelayanan asuhan supporting oleh teknisi. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan secara komprehensif kepada individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai ruang lingkup berfokuskan kepada promotif, preventif, dan kuratif dasar. Perawat gigi adalah salah satu unsur pemberi pelayanan kesehatan gigi di institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan sarana kesehatan lainnya. Dalam melaksanakan peran, tugas dan fungsinya lakukan dengan tanggung jawab sesuai dengan hak dan wewenang yang dimilikinya. Dengan demikian perawat gigi menjadi ujung tombak pembangunan kesehatan gigi Indonesia, dan sebagai sumber daya manusia kesehatan gigi yang mempunyai peran cukup penting dan sentral dalam asuhan kesehatan gigi yang merupakan barisan terdepan dan aspek promotif dan preventif pelayanan kesehatan gigi dan mulut (4)

Pelayanan kesehatan harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab

(4)

pasien dalam asuhan pasien.

Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan.

Karena itu, di fasilitas pelayanan kesehatan harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien. Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat, memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur, mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga, mengajukan pertanyaan- pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti, memahami dan menerima konsekuensi pelayanan. mematuhi instruksi dan menghormati peraturan fasilitas pelayanan kesehatan, memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa memenuhi kewajiban finansial yang disepakati (4)

Puskesmas suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang

berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu (5). Puskesmas tentunya sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat di berbagai daerah terpencil, yang mudah didatangi oleh masyarakat sekitar. Puskesmas yang berada di daerah seperti perdesaan yang bertempat Di Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu Puskesmas terbesar di kawasan perdesaan tersebut. Puskesmas Darul Imarah Aceh Besar sangat ramai dikunjungi tidak hanya masyarakat di perdesaan itu saja, melainkan masyarakat diluar perdesaan Darul Imarah datang untuk berobat dengan berbagai keluhan. Sangat ramainya pasien yang berdatangan tentunya ada hal yang menjadi ketertarikan pasien itu sendiri, yang tentunya membuat saya ingin meneliti lebih lanjut.

Berdasarkan laporan kesehatan gigi dan mulut pukesmas Darul Imarah Aceh Besar, pasien yang berkunjung pada tahun 2016 sebanyak 5318 orang pasien yang berkunjung, pada tahun 2017 sebanyak 4645, dan pasien yang berkunjung pada tahun 2018 yaitu 2420 orang pasien, penurunan pasien yang berkunjung setiap tahunnya. Dan

(5)

Pasien perbulannya sebanyak rata-rata 400 orang dan perharinya mencapai 20 orang. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan mengambil 10 orang pasien, 6 pasien diantaranya menyatakan sikap perawat dan keterampilan kurang memuaskan, diataranya pada aspek sikap perawat gigi keramahan dan sopan saat melayani pasien dengan berbagai keluhan sangatlah kurang. Aspek keterampilan perawat gigi itu sendiri juga terlihat gugup saat melakukan tindakan pengobatan gigi pada pasien, hal tersebut jelas membuat pasien merasa kurang nyaman. Sedangkan 4 pasien lainnya menyatakan mereka puas terhadap pelayanan baik dari sikap perawat maupun keterampilan.

Berdasarkan dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian ini yaitu

“Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini bersifat analitik, dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk mencari hubungan pelayanan kesehatan gigi

dan mulut dengan kepuasan pasien di Aceh Besar.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung ke Poli Gigi yang mendapatkan perawatan pelayanan di Aceh Besar tahun 2018 selama penelitian dilakukan, dimana jumlah perharinya rata-rata 20 orang.

Sampel penelitian ini diambil berdasarkan teknik accidental sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil responden yang kebetulan ada tersedia selama penelitian, yaitu setiap pasien yang berkunjung ke poli gigi di Aceh Besar, dimana pasien yang telah berkunjung sebanyak dua sampai tiga kalinya ke poli gigi dan peneliti juga mengambil kriteria yaitu usia 17 sampai 50 tahun dan dapat diajak bekerja sama atau kooperatif sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang responden

Penelitian ini dilakukan di Poli Gigi Puskesmas Aceh Besar dari tanggal 16 Juli sampai dengan 20 Juli 2018. Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner dengan cara wawancara dengan responden yang berkunjung ke poli gigi puskesmas Aceh Besar tahun

(6)

2018. Data yang didapatkan dari hasil wawancara, dianalisa secara analitik dengan menghitung presentase dari setiap variabel. Analisa data dilakukan dengan menggunakan software pengolah data berupa uji Statistik Chi Square dengan derajat kepercayaan (alpa) ≤ 0,05.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada pasien yang berkunjung kepoli gigi Aceh Besar Tahun 2018, sample dalam penelitian ini berjumlah 50 orang responden. Dimana hasil data yang diperoleh dari pengisian kuesioner dengan tehnik wawancara pada pasien yang berkunjung.

Hasil pengolahan data kuesioner yang diperoleh pada saat melakukan penelitian dapat dilihat sebagai berikut:

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada pasien di poli gigi Aceh Besar.

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Pasien Di Poli Gigi Aceh Besar

No

Pelayanan kesehatan gigi dan

mulut

Frekuensi Persentase (%) 1 Baik

(≥50%)

22 44

2 Tidak Baik (<50%)

28 56

Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poligigi Aceh Besar lebih berdominan berkategori tidak baik yaitu 28 responden (56%).

Kepuasan Pasien Gigi dan Mulut di Poli Gigi Aceh Besar.

Distribusi frekuensi responden berdasarkan kepuasan pasien gigi dan mulut dapat dilihat pada tabel.2

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Pasien Di Poli Gigi

Aceh Besar

No Kepuasan

Pasien Frekuensi Persentase (%)

1 Puas 19 38

2 Tidak

Puas 31 62

Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa kepuasan pasien di poli gigi Aceh Besar lebih berdominan berkategori tidak puas yaitu 31 responden (62%).

(7)

Hubungan Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Kepuasan Pasien Di Aceh Besar

Distribusi frekuensi responden berdasarkan hubungan pelayanan

kesehatan gigi dan mulut dengan kepuasan pasien di Aceh Besar dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Kepuasan Pasien di Aceh Besar

No

Pelayanan Kesehatan Gigi

dan Mulut

Kepuasan pasien

Total % df α P value

Puas Tidak Puas

F % F %

1 Baik 14 28 8 16 22 44 1 0,05 0,003

2 Tidak Baik 5 10 23 46 28 56

Jumlah 19 38 31 62 50 100

Berdasarkan tabel 3 diatas dari 50 pasien responden yang memiliki pelayanan baik dengan kepuasan pasien yaitu sebanyak 22 responden (44%), dan pelayanan tidak baik sebanyak 28 responden (56%), sedangkan yang memilih puas sebanyak 19 responden (38%) dan tidak puas sebanyak 31 responden (62%). Berdasarkan hasil uji-square terdapat nilai p value 0,003 artinya ada hubungan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan kepuasan pasien di Aceh Besar.

PEMBAHASAN

Sebagian besar masyarakat hampir tidak pernah lepas dari pelayanan sekaligus mengharapkan adanya pelayanan yang memuaskan.

Untuk memenuhi kebutuhannya manusia berusaha tidak langsung

melalui aktifitas orang lain. Seperti yang dikatakan oleh AS. Moenir (1998) proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain langsung disebut pelayanan (6)

Berdasarkan uji chi-square terdapat nilai p value 0,003 artinya ada hubungan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan kepuasan pasien.

Menurut penulis dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut pasien lebih banyak memilih tidak baik dan tidak puas atas pelayanan yang diberikan oleh poli gigi, dikarenakan pasien kurang nyaman dalam pelayanan yang diberikan oleh petugas, walaupun pada umumnya mereka merupakan pasien dari perdesaan atau dari kalangan mahasiswa. Kemudian kepuasaan pasien yang didapat banyak yang memilih tidak puas juga dikarenakan

(8)

penulis melihat pasien diberi jawaban oleh petugas yang tidak mudah dimengerti oleh pasien mengenai pengobatan yang akan diterima pasien tersebut.

Menurut Depkes RI 1985 telah menetapkan bahwa pelayanan perawatan dikatakan berkualitas baik apabila perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan aspek-aspek dasar perawatan. Aspek dasar tersebut meliputi aspek penerimaan, perhatian, tanggung jawab, komuniksi dan kerjasama (7)

Menurut Syafruddin Syaer (2010), banyak faktor yang berperan dalam hal penggunaan Puskesmas.

Faktor tersebut dikelompokkan dalam 2 kelompok yaitu yang bersal dari puskesmas itu sendiri dan faktor yang berasal dari masyarakat. Faktor yang berasal dari puskesmas meliputi faktor tenaga, perilaku petugas, program pelayanan, fasilitas yang tersedia, letak puskesmas dan sumber daya yang tersedia. Sedangkan faktor dari masyarakat meliputi pendidikan, pendapatan, jarak dan pekerjaan(8)

Pasien menginginkan perawat yang melayaninya memiliki sikap baik, murah senyum, sabar, mampu berbahasa yang mudah dipahami, serta

berkeinginan menolong yang tulus dan mampu menghargai klien dan pendapatnya mereka mengharapkan perawat memiliki pengetahuan yang memadai tantang kondisi penyakitnya sehingga perawat mampu mengatasi setiap keluhan yang dialami oleh individual klien (9)

Keandalan (reliability) perawat dalam memberikan pelayanan yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, jujur, aman, tepat waktu, ketersediaan. Keseluruhan ini berhubungan dengan kepercayaan terhadap pelayanan dalam kaitannya dengan waktu selanjutnya empati atau kepedulian perawat meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pasien yang terwujud dalam penuh perhatian terhadap setiap pasien, melayani pasien dengan ramah dan menarik, memahami aspirasi pasien, berkomunikasi yang baik dan benar serta bersikap dengan penuh simpati (10)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pelayanan kesehatan gigi dan mulut berhubungan

(9)

dengan kepuasan pasien di Aceh Besar, dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut terbanyak pada kategori tidak baik 28 Responden (56%), kepuasan pasien kesehatan gigi dan mulut terbanyak pada kategori tidak puas 31 responden (62%) dan ada hubungan antara pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan kepuasan pasien di Aceh Besar (p=0,003).

SARAN

Diharapkan untuk dapat meningkatkan kerjasama dan berkomunikasi dengan baik pada pasien agar pasien mengetahui informasi penyakit yang diderita sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan kesehatan gigi yang diberikan oleh petugas di poli gigi Aceh Besar.

UCAPAN TERIMAKASIH:

Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh yaitu Bapak H. Ampera Miko, DNCom, MM yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

1. Suwelo I. Karies Gigi Pada Anak Dengan Berbagai Faktor Etiologi. Jakarta: EGC; 1992.

2. Depkes RI. Undang-undang R.I No.

36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Direktorat;

2009.

3. Depkes RI. Pedoman Pengelolaan Dokumen Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta 2006.

4. PPGI. Sejarah Keperawatan Gigi.

Jakarta 2008.

5. Azrul A. Pengantar Administrasi Kesehatan: Edisi Ketiga. Jakarta 1996.

6. Anonim. Memahami Berbagai Macam penyakit. Dialih bahasakan oleh Paramita.

Jakarta 2011.

7. Depkes RI. pelayanan perawatan.

Jakarta: Gramedika Pustaka;

1985.

8. Syaer S. Gambaran Karakteristik Masyarakat dalam Terhadap Kebersihan Pribadi Siswa Kelas IV dan V SD. Negeri Keraton.

2010.

9. Meyers G. Pelayanan Perawat.

Jakarta: Gramedika Pustaka;

2001.

10. Tjiptono. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Surabaya:

Air Langga University-Press;

1997.

Gambar

Tabel  3  Distribusi  Frekuensi  Responden  Berdasarkan  Hubungan  Pelayanan  Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Kepuasan Pasien di Aceh Besar

Referensi

Dokumen terkait

Karena pentingnya acara ini, maka yang WAJIB datang adalah Direktur /Penanggung Jawab Badan Usaha/PJBU (Jika tidak dapat hadir, boleh dikuasakan kepada pihak yang tercantum di

[r]

Abdullah Afif Siregar, SPJP(K), SpA(K), selaku Ketua Departemen Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP Haji Adam Malik

Plot data klorofil-a dari hasil rekaman citra SeaWiFS dilakukan untuk melihat gambaran data tanpa dilakukan proses persentase ≥75% data spasial dan ≥ 5 tahun data temporal. Plot

4) Budi Hermana, Henny M, Yuniasih, Zunaidi W, Sistem Aplikasi Deposito , Gunadarma 5) Budi Hermana &amp; Prihantoro, Sistem Aplikasi General Ledger , Penerbit Gunadarma, Jakarta.

Cuci alat penyaring yang akan dipakai dengan pelarut, keringkan dalam oven pada suhu 103°C selama 30 menit, dinginkan dalam desikator selama 15 menit, timbang.. Tambahkan 50 ml

İki uçağın radar istasyonuna göre aynı mesafede olduğu durumlarda; ilk uçağın pulse’ı bitmeden ikinci uçağın pulse’ı istasyona ulaşıyorsa,

merupakan teknik pengambilan gambar dari bawah objek yang bertujuan agar dapat mempengaruhi emosi dan psikologi penonton pada keadaan yang dialami oleh Fatiya, dengan