KARYA TUGAS AKHIR
HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN PTERYGIUM OPERATIF DAN NON OPERATIF DI RSU UMM
Oleh :
Januardi Rahman
NIM. 201910330311072
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2023
i
KARYA TUGAS AKHIR
HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN PTERYGIUM OPERATIF DAN NON OPERATIF DI RSU UMM
Oleh : Januardi Rahman NIM. 201910330311072
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
2023
ii
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tugas Akhir oleh Januardi Rahman ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Pada Tanggal 07 Januari 2023 Tim Penguji
dr. Anung Putri Illahika, M.Si ,Ketua
dr. Bragastio Sidharta, Sp.M., M.Sc ,Anggota
Dr. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG ,Anggota
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal : 07 Januari 2023
Pembimbing I
dr. Bragastio Sidharta, Sp.M., M.Sc.
NIP. 101018071965 Pembimbing II
Dr. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG NIP. 11302030383
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Dekan
Dr. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD., FINASIM NIP. 19680521 200501 1002
iv
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Januardi Rahman
NIM : 201910330311072
Program Studi : S1 Pendidikan Dokter
Menyatakan bahwa karya tulis akhir yang saya tulis ini adalah karya saya sendiri, dan sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar adanya.
Malang, 07 Januari 2023
Januardi Rahman 201910330311072
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahakan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN PTERYGIUM OPERATIF DAN NON OPERATIF DI RSU UMM” sebagai syarat untuk menyelesaiakan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis hadapi namun pada akhirnya dapat dilalui berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara moral maupun spiritual. Semoga nantinya karya tulis ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita semua.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Malang, 07 Januari 2023
Penulis
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Dr. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD., FINASIM. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang senantiasa sabar dalam menyampaikan ilmu kepada kami.
2. Dr. dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP-RE(K) selaku Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas kesediaan waktu dan penyampaian ilmu yang bermanfaat bagi mahasiswa FK UMM.
3. dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK., FINSDV. selaku Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang senantiasa sabar dalam membimbing dan mengajarkan ilmunya kepada kami.
4. dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL(K). selaku Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang penuh semangat dalam menyampaikan ilmu dan motivasi yang membangun semangat kami selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran.
5. dr. Bragastio Sidharta, Sp. M, M.Sc. selaku Pembimbing 1, atas kesabaran, kebaikan hati, dan juga kesediaan dalam meluangkan waktunya selama membimbing saya sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
6. DR. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG. selaku Pembimbing 2 yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan pada karya tugas akhir saya.
vii
7. dr. Anung Putri Illahika, M.Si selaku penguji yang dengan sabar memberikan masukan, saran dan perbaikan yang bermanfaat bagi karya tugas akhir saya.
8. Kedua orang tua, H. Ribuansyah dan Hj. Normiati, saudara saya, Eka Oktavia Ruswanti, kakak ipar saya, M. Rusdiansyah, serta ponakan saya, Alesha dan Nizam yang senantiasa memberikan semangat, dukungan serta doa yang tidak pernah putus dalam setiap proses saya jalani hingga tugas akhir ini dalam diselesaikan dengan lancar.
9. Para dosen pengajar dan seluruh staff TU dan civitas akademika lain yang bersedia membantu setiap tahapan proses penelitian hingga penyelesaian tugas akhir ini.
10. Kepala Lab Skill dan dosen wali saya, dr. Dwi Nurwulan Pravitasari, Sp.KK, wakil kepala Lab Skill, dr. Maryam Abdullah, laboran Lab Skill, Mbak Dila, Mbak Lia, dan Mbak Farida yang bersedia membantu setiap tahapan proses penelitian hingga penyelesaian tugas akhir ini.
11. Sahabat-sahabat saya, Raihan Fatihka Devi dan Zunaida Nurul Awallia, teman-teman Ngabers, THTH, dan rekan Asdos Skill, Adie, Fahreza, Kuni, Digna, Vania, Bila, dan Nadhiva yang selalu memberikan bantuan dan saran dalam proses penyelesaikan karya tugas akhir ini.
12. Sejawat FK UMM angkatan 2019, Femur, atas dukungan dan kerjasamanya, serta semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.
viii DAFTAR ISI
HASIL PENELITIAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv
LEMBAR PENGUJIAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
UCAPAN TERIMA KASIH... vii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR SINGKATAN ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Umum ... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Manfaat Akademis ... 5
1.4.2 Manfaat Klinis ... 5
1.4.3 Manfaat Masyarakat ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Usia ... 6
2.1.1 Klasifikasi Usia ... 6
2.2 Jenis Kelamin ... 7
2.3 Pterygium ... 7
2.3.1 Definisi ... 7
2.3.2 Etiologi ... 8
ix
2.3.3 Epidemiologi ... 9
2.3.4 Patogenesis ... 9
2.3.5 Faktor Risiko ... 11
2.3.6 Gejala Klinis... 13
2.3.7 Diagnosis ... 14
2.3.8 Diagnosis Banding ... 15
2.3.9 Tatalaksana ... 16
2.3.10 Komplikasi ... 17
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 19
3.1 Kerangka Konsep ... 19
3.2 Hipotesis ... 21
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 22
4.1 Jenis Penelitian ... 22
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22
4.2.1 Lokasi Penelitian ... 22
4.2.2 Waktu Penelitian ... 22
4.3 Populasi dan Sampel ... 22
4.3.1 Populasi ... 22
4.3.2 Sampel ... 22
4.3.3 Besar Sampel ... 22
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel... 23
4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ... 23
4.3.6 Variabel Penelitian ... 23
4.3.7 Definisi Operasional... 24
4.4 Alat dan Bahan Penelitian ... 24
4.5 Alur Penelitian ... 25
4.6 Analisis Data ... 25
4.7 Jadwal Penelitian ... 26
BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 27
5.1 Hasil Penelitian ... 27
5.2 Analisis Data ... 27
5.2.1 Uji Univariat... 27
x
5.2.1.1 Distribusi Pterygium di Poli Mata RSU UMM ... 27
5.2.2 Uji Bivariat ... 29
5.2.2.1 Analisis Hubungan Usia dengan Kejadian Pterygium Operatif dan Non Operatif... 30
5.2.3 Uji Multivariat ... 31
BAB 6 PEMBAHASAN ... 32
6.1 Analisis Univariat ... 32
6.1.1 Usia ... 32
6.1.2 Jenis Kelamin ... 33
6.1.3 Kejadian Pterygium Operatif dan Non Operatif ... 35
6.2 Analisis Bivariat ... 36
6.2.1 Usia Terhadap Kejadian Pterygium Operatif dan Non Operatif ... 36
6.2.2 Jenis Kelamin Terhadap Kejadian Pterygium Operatif dan Non Operatif ... 37
BAB 7 PENUTUP ... 40
7.1 Kesimpulan ... 40
7.2 Saran... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
LAMPIRAN ... 46
Lampiran 1. Data Mentah ... 46
Lampiran 2. Hasil Analisis Data ... 47
Lampiran 3. Ethical Clearence ... 50
Lampiran 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 51
Lampiran 5. Surat Keterangan Lolos Kaji Ilmiah Laporan Hasil Penelitian ... 52
Lampiran 6. Kartu Konsultasi Tugas Akhir ... 53
Lampiran 7. Surat Pernyataan Plagiasi ... 54
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
Tabel 4.1 Definisi Operasional 24
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian 26
Tabel 5.1 Distribusi Kejadian Pterygium Berdasarkan Usia 28 Tabel 5.2 Distribusi Kejadian Pterygium Berdasarkan Jenis
Kelamin
28 Tabel 5.3 Distribusi Kejadian Pterygium Berdasarkan
Tindakan
28 Tabel 5.4 Distribusi Pterygium Operatif dan Non Operatif
berdasarkan Usia
29 Tabel 5.5 Distribusi Pterygium Operatif dan Non Operatif
berdasarkan Jenis Kelamin
29 Tabel 5.6 Uji Hubungan Usia dengan Kejadian Pterygium
Operatif dan Non Operatif
30 Tabel 5.7 Uji Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian
Pterygium Operatif dan Non Operatif
30
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
Gambar 2.1 Pterygium 8
Gambar 2.2 Patogenesis Pterygium 11
Gambar 2.3 Derajat Pterygium 14
Gambar 2.4 Pinguecula 15
Gambar 2.5 Pseudopterygium 16
Gambar 3.1 Kerangka Konsep 19
Gambar 4.1 Alur Penelitian 25
xiii
DAFTAR SINGKATAN
FGF : Fibroblast Growth Factor
IL : Interleukin
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia PDGF : Platelet Derived Growt Factor RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar
SPSS : Statistical Product and Service Solution TGF : Transforming Growth Factor
TNF : Tumor Necrosis Factor
UV : Ultraviolet
VEGF : Vascular Endhotelial Growth Factor
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran Halaman
Lampiran 1 Data Mentah 46
Lampiran 2 Hasil Analisis Data 47
Lampiran 3 Ethical Clearance 50
Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Penelitian 51 Lampiran 5 Surat Keterangan Lolos Kaji Ilmiah Laporan Hasil
Penelitian
52
Lampiran 6 Kartu Konsultasi Tugas Akhir 53
Lampiran 7 Surat Pernyataan Plagiasi 54
41
DAFTAR PUSTAKA
Agrasidi, P. A., & Triningrat, A. A. (2018). Karakteristik Penderita Pterigium Di Desa Tianyar Karangasem Tahun 2015. E-Jurnal Medika, 7(7), 1–6.
Aminlari, A., Singh, R., & Liang, D. (2010). Management Of Pterygium. Opthalmology, 37–38.
Ardianty, D. P., & Maulina, N. (2018). Hubungan Faktor Risiko Dengan Kejadian Pterygium Di Poliklinik Mata Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Malikussaleh, 65–78.
Artaria, M. D. (2016). Dasar Biologis Variasi Jenis Kelamin, Gender, dan Orientasi Seksual" hal. In BioKultur (Issue 2).
Badan Pusat Statistik. (2022). Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Malang.
Cajucom-Uy, H., Tong, L., Wong, T. Y., Tay, W. T., & Saw, S. M. (2010). The prevalence of and risk factors for pterygium in an urban Malay population: The Singapore Malay Eye Study (SiMES). British Journal of Ophthalmology, 94(8), 977–981. https://doi.org/10.1136/bjo.2008.150847
Chui, J., Coroneo, M. T., Tat, L. T., Crouch, R., Wakefield, D., & di Girolamo, N.
(2011). Ophthalmic pterygium: A stem cell disorder with premalignant features.
American Journal of Pathology, 178(2), 817–827.
https://doi.org/10.1016/j.ajpath.2010.10.037
Dundar, H., & Kocasarac, C. (2019). Relationship between Contact Lens and Pinguecula. Eye and Contact Lens, 45(6), 390–393.
https://doi.org/10.1097/ICL.0000000000000586
Gazzard, G., Saw, S.-M., Farook, M., Koh, D., Widjaja, D., Chia, S.-E., Hong, C.-Y., &
Br, D. T. H. (2002). Pterygium in Indonesia: prevalence, severity and risk factors.
Ophthalmol, 86(12), 1341–1436. www.bjophthalmol.com
Hakim, L. N. (2020). Revisi Undang-Undang tentang Kesejahteraan Lanjut, Urgensi.
Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 11(1), 43–55.
https://doi.org/10.22212/aspirasi.v11i1.1589
Hall, A. B. (2016). Understanding and managing pterygium. Community Eye Health, 29(95), 54–56.
Hanifah, E. S. N. (2018). Korelasi Paparan Sinar Matahari dengan Derajat Pterigium di Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan Periode 2015-2016. Majalah Kedokteran Sriwijaya, 1, 20–25.
42
Hashemi, H., Khabazkhoob, M., Yekta, A., Jafarzadehpour, E., Ostadimoghaddam, H.,
& Kangari, H. (2017). The prevalence and determinants of pterygium in rural areas.
Journal of Current Ophthalmology, 29(3), 194–198.
https://doi.org/10.1016/j.joco.2016.09.002
Johansson, A., Drake, I., Engström, G., & Acosta, S. (2021). Modifiable and non- modifiable risk factors for atherothrombotic ischemic stroke among subjects in the malmö diet and cancer study. Nutrients, 13(6). https://doi.org/10.3390/nu13061952 Kementrian Kesehatan. (2016). SE No. HK.03.03/MENKES/518/2016 Pedoman
Penyelesaian Permasalahan Klaim INA-CBG Dalam JKN. In 2016.
Kementrian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar.
Lee, A. J., Lee, J., Saw, S.-M., Gazzard, G., Koh, D., Widjaja, D., & Saw, S.-M. (2002).
Prevalence and risk factors associated with dry eye symptoms: a population based study in Indonesia. Br J Ophthalmol, 86(12), 1347–1351. www.bjophthalmol.com Lestari, D. J. T., Sari, D. R., Mahdi, P. D., & Himayani, R. (2017). Pterigium Derajat IV
pada Pasien Geriatri. Majority, 7(1), 20–25.
Lim, C. Y., Kim, S. H., Chuck, R. S., Lee, J. K., Park, C. Y., & Pult, H. (2015). Risk factors for pterygium in korea: The Korean national health and nutrition examination survey V, 2010-2012. Medicine (United States), 94(32).
https://doi.org/10.1097/MD.0000000000001258
Lima, F. V. I. de L., & Manuputty, A. G. (2014). Hubungan Paparan Sinar Matahari Dengan Angka Kejadian Pterigium Di Desa Waai Kabupaten Maluku Tengah.
Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 4(2), 101–109.
Malekifar, P., Esfandiari, H., Behnaz, N., Javadi, F., Azish, S., Javadi, M., &
Kalantarion, M. (2017). Risk factors for pterygium in Ilam Province, Iran. Journal of Ophthalmic and Vision Research, 12(3), 270–274.
https://doi.org/10.4103/jovr.jovr_85_16
Marcella, M. (2019). Manajemen Pterigium. CDK Edisi Suplemen-1, 46.
https://www.aao.org/topic-detail/pterygium-
Mardiah, A., & Zulhaida. (2018). Penerapan Kesetaraan Gender Dalam Pengembangan Karir Karyawan (Studi Perbandingan Antara Bank Syariah dan Konvensional di Pekanbaru). Marwah : Jurnal Perempuan, 17(1), 80–95.
Muchtar, H., & Triswanti, N. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pterygium Pada Pasien yang Berobat di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Medika Malahayati, 2(1), 8–14.
Nemet, A. Y., Vinker, S., Segal, O., Mimouni, M., & Kaiserman, I. (2016).
Epidemiology and Associated Morbidity of Pterygium: A Large, Community-
43
Based Case-Control Study. Seminars in Ophthalmology, 31(5), 446–451.
https://doi.org/10.3109/08820538.2014.962169
Pan, Z., Cui, J., Shan, G., Chou, Y., Pan, L., Sun, Z., Cui, Z., Sun, J., Cao, Y., Zhao, J., Ma, X., Ma, J., He, H., Ma, J., & Zhong, Y. (2019a). Prevalence and risk factors for pterygium: A cross-sectional study in Han and Manchu ethnic populations in Hebei, China. BMJ Open, 9(2). https://doi.org/10.1136/bmjopen-2018-025725 Pan, Z., Cui, J., Shan, G., Chou, Y., Pan, L., Sun, Z., Cui, Z., Sun, J., Cao, Y., Zhao, J.,
Ma, X., Ma, J., He, H., Ma, J., & Zhong, Y. (2019b). Prevalence and risk factors for pterygium: A cross-sectional study in Han and Manchu ethnic populations in Hebei, China. BMJ Open, 9(2). https://doi.org/10.1136/bmjopen-2018-025725 Pasaribu, I. A., & Utami, P. D. (2021). Increased Age and Long Working Period
Associated with Increased Severi-ty of Pterygium Among Fishermen in Kedung Cowek Sub-District, Surabaya, East Java-Indonesia. Indonesian Journal of Medical Sciences and Public Health, 1(2), 39–43. https://doi.org/10.11594/ijmp.01.02.02 Purnomo, D., Novita, D., & Winarto. (2020). Karakteristik Klinis Kasus Pterygium di
Rumah Sakit Dr. Kariadi. Ophthalmol Ina, 46(1), 40–46.
Qadi, R., AlAmri, A., Elnashar, M., Sarriyah, J. F., Alghamdi, A. H., Fahad Alsolami, K., Almalki, A. M., & Alotaibi, F. (2021). Prevalence of Pterygium and Associated Risk Factors in the High-Altitude Area of Ta’if City, Saudi Arabia. Cureus.
https://doi.org/10.7759/cureus.12638
Rezvan, F., Khabazkhoob, M., Hooshmand, E., Yekta, A., Saatchi, M., & Hashemi, H.
(2018). Prevalence and risk factors of pterygium: a systematic review and meta- analysis. Survey of Ophthalmology, 63(5), 719–735.
https://doi.org/10.1016/j.survophthal.2018.03.001
Sa’ada, Lailatus, Martadani, L., Taqiyuddin, A., & Ekonomi Universitas A Wahab Hasbullah Email, F. K. (2021). Analisis Perbedaan Kinerja Karyawan Pada Pt Surya Indah Food Multirasa Jombang. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(2), 515.
Safira, R. A. D., & Nurdiawati, E. (2020). Hubungan Antara Keluhan Kelelahan Subjektif, Umur dan Masa Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada Pekerja.
Faletehan Health Journal, 7(2), 113–118. www.journal.lppm- stikesfa.ac.id/ojs/index.php/FHJ
Sari, N., & Hodmatua Siregar, J. (2022). Hubungan Tingkat Tajam Penglihatan Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Dengan Kelainan Refraksi Di Poli Mata Rsud Rokan Hulu. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 21(1), 9–18.
44
Satriadi, Oktavia, N. M., Soehardi, D. V. L., & Alhemi, R. R. (2021). Perbandingan Kinerja Pegawai Berdasarkan Gender Pada Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan k Kota Tanjungpinang. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(9), 1971–1978.
Selviana, B. Y., & Ibrahim, A. (2019). Pterigium Grade III pada Oculi Sinistra. Medula, 8(2), 148–153.
Shahraki, T., Arabi, A., & Feizi, S. (2021). Pterygium: an update on pathophysiology, clinical features, and management. Therapeutic Advances in Ophthalmology, 13, 251584142110201. https://doi.org/10.1177/25158414211020152
Singh, S. K. (2017). Pterygium: epidemiology prevention and treatment. Community Eye Halth Journal, 29(99), S5–S6.
Wang, Y., Shan, G., Gan, L., Qian, Y., Chen, T., Wang, H., Pan, X., Wang, W., Pan, L., Zhang, X., Wang, M., Ma, J., & Zhong, Y. (2020). Prevalence and associated factors for pterygium in Han and Mongolian adults: A cross-sectional study in inner Mongolian, China. BMC Ophthalmology, 20(1). https://doi.org/10.1186/s12886- 020-1324-6
45
HASIL DETEKSI PLAGIASI