• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan kemajuan jaman, tak dapat kita pungkiri bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, ternyata berdampak pada munculnya persaingan yang ketat dalam dunia bisnis dan untuk perusahaan ritel besar dan ternama seperti Yogya pun tentunya dituntut untuk memiliki sumber daya yang berkualitas. Dan salah satu unsur yang paling penting yang ada dalam suatu organisasi yaitu sumber daya manusia. Karena sumber daya manusia di suatu perusahaanlah yang merupakan kunci dan faktor utama yang berperan sangat penting untuk menggerakkan suatu perusahaan dalam mengelola modal yang ada dan asset yang telah tersedia. Tetapi untuk tercapainya tujuan suatu organisasi, dibutuhkan hubungan yang erat dengan tingkat kinerja para karyawannya.

Kinerja adalah hasil yang diperoleh suatu organisasi baik yang bersifat profit oriented maupun yang bersifat non profit oriented yang dihasilkan selama

satu periode (Fahmi 2010). Kinerja merupakan hasil kerja karyawan yang berprestasi, sehingga output dari karyawan yang berprestasi menunjukan kinerja karyawan yang baik.

Pada dasarnya tujuan ensitas ekonomi adalah untuk mendapatkan laba optimal. Tujuan tersebut dapat tercapai manakala ensitas ekonomi tersebut mampu dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggannya. Untuk itu, setiap ensitas ekonomi harus berupaya optimal dan salah satunya dapat dilakukan dengan meninggkatkan kinerja karyawan. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat dihasilkan output memadai baik secara kualitas dan kuantitas.

Namun demikian untuk mendukung mencapai sasaran tersebut dibutuhkan sumber daya manusia dengan keterampilan handal dan loyal pada institusinya. Hal ini sangat penting mengingat sumber daya manusia merupakan faktor kunci dan penggerak utama kegiatan operasional perusahaan. Sehingga memperhatikan peran sumber daya manusia yang sangat vital tersebut, maka tentunya harus

(2)

mendapatkan perhatian secara berkesinambungan baik aspek pembinaan materil maupun non materil.

Penggunaan tenaga kerja terarah dan efektif merupakan faktor penentu dalam upaya meningkatkan kinerja karena itu dibutuhkan kebijakan perusahaan yang mampu menggerakkan tenaga kerja agar pemimpin dapat bekerja lebih produktif sesuai dengan sasaran yang telah diterapkan oleh perusahaan. Banyak faktor yang bisa dipertimbangkan dan salah satu diantaranya adalah masalah gaya kepemimpinan. Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya, agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif demi tercapainya tujuan dari organisasi.

Pemimpin mempunyai tugas penting sekaligus rumit. Khusus dalam pengelolaan SDM, seorang pemimpin harus menyadari bahwa karyawan merupakan aset yang paling banyak mempengaruhi produktivitas perusahaan.

Dengan kata lain, harus disadari bahwa terdapat ketergantungan antara perusahaan dengan karyawan. Perusahaan, selain menuntut para karyawannya untuk bekerja secara optimal agar mencapai tujuan perusahaan, di sisi lain harus mengerti akan kebutuhan setiap karyawannya. Peranan pemimpin dalam menciptakan sebuah hubungan yang baik dengan karyawannya sangat menentukan arah kemajuan perusahaan. Pola hubungan kerja sangat berpengaruh terhadap cara atau gaya seorang atasan dalam mengelola perusahaannya sesuai arah yang ditentukan.

Semakin sesuai gaya kepemimpinan yang diharapkan karyawan maka mereka akan puas, maka dari itu jika karyawan merasa puas dengan gaya kepemimpian tersebut mereka akan mengulang apa yang mereka telah dapat dari gaya kepemimpinan yang dipimpinnya. Maka mereka akan semakin giat dan semangat bekerja, maka kinerja mereka akan semakin tinggi. Oleh karena itu sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mempertahankan karyawan dan membuat karyawan merasa nyaman dan senang bekerja didalam perusahaan,juga harus diupayakan agar adanya gaya kepemimpinan yang baik di dalam kinerja para karyawan yang membuat para karyawan nyaman dalam bekerja.

Seorang pemimpin dalam organisasi harus dapat menciptakan integrasi yang serasi dengan para bawahannya juga termasuk dalam membina kerjasama,

(3)

mengarah dan mendorong gairah kerja para bawahan sehingga tercipta motivasi positif yang akan menimbulkan niat dan usaha (kinerja) yang maksimal juga didukung oleh fasilitas – fasilitas organisasi untuk mencapai sasaran organisasi.

Dimana seorang pemimpin sebagai salah satu bagian dari manejemen memainkan peran yang penting dalam mempengaruhi dan memberikan sikap serta perilaku individu dan kelompok, sehingga membentuk gaya kepemimpinan yang pemimpin terapkan.

Dalam hubungan pimpinan dengan bawahannya, sejumlah karyawan berharap mendapatkan perlakuan kepemimpinan yang terbuka dan memberikan keleluasaan dalam bekerja, sedangkan yang lainnya berharap agar pimpinan lebih banyak melakukan pengarahan. Kesesuaian antara kepemimpinan dengan apa yang menjadi harapan karyawannya tentu akan menimbulkan dampak positif pada diri para bawahan terhadap hubungannya dengan atasan secara khusus dan terhadap perusahaan secara umum. Dalam kenyataannya, setiap karyawan tidak hanya dikuasai oleh motif-motif ekonomi saja. Upah dan gaji yang besar belum tentu dapat menjamin kepuasan dan mampu memotivasi kerja karyawan.

Karyawan sangat peka terhadap tindakan yang dilakukan pimpinan serta situasi dan keadaan lingkungan kerjanya.

Yogya Riau Junction Department Store yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 2002 yang juga merupakan cabang ke-33 dari toserba Yogya, mengalami kemajuan pesat dengan peningkatan omset yang terus bertambah dan berkembanglah menjadi sebuah perusahaan ritel terbesar di Bandung yang menjual berbagai bahan-bahan kebutuhan sehari-hari dari mulai bahan makanan hingga pakaian anak dan dewasa, dan masih banyak lagi yang lainnya. Yogya Department Store ini terus mengalami perkembangan yang baik dan juga terus membuka banyak cabangnya di luar kota sampai akhir tahun 2015 ini. Sebagai perusahaan yang besar, Yogya tentu memiliki tenaga kerja yang banyak pula.

Sampai saat ini Yogya Riau Junction Department Store sendiri memiliki 400 orang pegawai. Dan dengan jumlah karyawan yang banyak, maka dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat mengatur, memimpin, serta memberikan contoh sebagai figur seorang pemimpin yang baik bagi karyawannya agar dapat

(4)

memberikan motivasi, dukungan terhadap para karyawannya sehingga dapat meningkatkan kinerja dari para karyawan tersebut. Namun saat ini kepemimpinan yang baru ini dikeluhkan oleh banyak karyawannya, dimana diterapkan aturan baru bahwa bagi karyawan baru maupun karyawan lama diwajibkan memakai seragam hitam hitam, hal ini sangat mengganggu penampilan karyawan.

Karyawati yang berambut panjang tidak boleh diurai dan bagi karyawati selama di tempat kerja tidak boleh berkerudung, sehingga bagi karyawati yang berkerudung menjadi risih dan bertentangan dengan hati nuraninya.

Dalam menghadapi tingkat persaingan usaha yang tinggi, maka perusahaan mempertahankan kelangsungan kegiatan supaya tetap lancar dan dapat meningkatkan daya saing untuk memberikan gaya kepempinan yang tepat serta disiplin kerja karyawannya. Maka dapat dipastikan bahwa perilaku seorang pemimpin adalah pengaruh yang akan menimbulkan pemahaman tersendiri yang akan berpengaruh terhadap kondisi psikologis bawahan, ada bawahan yang melihat, mengamati dan meniru perilaku pemimpin yang ditampilkan atasannya dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan harapannya. Apabila perilaku kepemimpinan yang ditampilkan atasan dirasakan sebagai sesuatu yang diharapkan bawahan maka akan memiliki dampak yang lebih baik terhadap kinerja karyawan, sebaliknya apabila perilaku kepemimpinan yang ditampilkan atasan sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan harapannya maka akan berpengaruh kurang baik terhadap kinerja karyawan.

Selain gaya kepemimpinan yang baik, kinerja karyawan juga dipengaruhi budaya organisasi. Menurut Mathis dan Jackson dalam Rakhman (2008) budaya organisasi adalah pola dari nilai-nilai dan kepercayaan yang disepakati bersama yang memberikan arti kepada anggota dari organisasi tersebut dan aturan-aturan perilaku. Jadi budaya organisasi akan mempengaruhi bagaimana cara seorang karyawan mengartikan dan melaksanakan peraturan atau program kerja. Jika atasan atau pimpinan mengartikan peraturan atau program kerja dalam bentuk datang dan pulang sesuai dengan jamnya, melaksanakan anggaran sesuai dengan yang telah disepakati, dan contoh positif lainnya, maka bawahan kemungkinan besar akan mengartikan dengan cara yang sama pula.

(5)

Para karyawan yang akan melaksanakan peraturan dan program kerja tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda, oleh karena itu pula cara mereka melaksanakan peraturan dan program kerja akan berbeda. Ada karyawan yang rajin dan disiplin, ada karyawan yang malas dan tidak disiplin, ada yang jujur dan ada yang tidak, semua sifat karyawan ini akan berbaur dan akhirnya akan menghasilkan budaya organisasi. Jika jumlah karyawan yang rajin lebih banyak, maka tujuan organisasi akan lebih cepat dan lebih mudah dicapai, namun jika yang malas lebih banyak, maka yang terjadi adalah sebaliknya. Karyawan dengan latar belakang yang beragam akan membentuk satu budaya organisai yang baru yang kemudian akan diwariskan secara turun temurun kepada anggota organisasi yang baru.

Budaya organisasi terbentuk dari budaya karyawan yang menjadi anggota organisasi. Karyawan sebagai manusia tentu mempunyai sifat baik dan sifat buruk, demikian juga dengan budaya organisasi, ada yang baik dan ada yang buruk. Berdasarkan wawancara dengan penyelia di Yogya Riau Junction Department Store, budaya organisasi yang buruk ditunjukkan dengan perilaku seperti : masih lemahnya disiplin sebagian karyawan, terutama dalam hal jam masuk dan penggunaan jam istirahat, karyawan kurang apik dan tidak merawat properti perusahaan, hal ini merupakan wujud dari tidak adanya rasa memiliki terhadap perusahaan. Terkadang kerja sama antara karyawan kurang kompak, masih banyak kesalahan yang dilakukan karyawan dalam bekerja dan pekerjaan karyawan tidak selesai tepat pada waktunya.

Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif terhadap organisasi, yaitu tidak tercapainya tujuan organisasi.

Anggota organisasi yang mempunyai budaya buruk, seperti misalnya tidak disiplin, tidak teliti, malas dan lain sebagainya, kemungkinan besar tidak akan mampu mencapai tujuan pribadinya, yang pada akhirnya akan menghambat organisasi untuk mencapai tujuannya.

Pada dasarnya sebuah organisasi akan mencapai tujuannya apabila berhasil memanfaatkan dengan baik sumber daya manusia yang dimilikinya. Oleh karena itu sumber daya manusia, selain perlu dipelihara juga perlu dinilai prestasinya,

(6)

agar biaya yang dikeluarkan perusahaan seimbang dengan kontribusi sumber daya dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka peneliti tertarik meneliti lebih lanjut untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana hubungan gaya kepemimpinan yang diterapkan dan budaya organisasi dengan kinerja karyawan di Yogya Riau Junction Department Store dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Yogya Departemen Store Riau Junction Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang di atas, maka penulis membatasi masalah pada Pengaruh antara Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan, adapun masalah yang diidentifikasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gaya kepemimpinan pada Yogya Departemen Store Riau Junction Bandung

2. Bagaimana budaya organisasi pada Yogya Departemen Store Riau Junction Bandung

3. Bagaimana kinerja karyawan pada Yogya Departemen Store Riau Junction Bandung

4. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada Yogya Departemen Store Riau Junction Bandung baik secara simultan maupun secara parsial

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi, yang merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana ekonomi di Universitas Wisyatama Bandung.

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan pada Yogya Departemen Store Riau Junction Bandung

(7)

2. Untuk mengetahui budaya organisasi pada Yogya Departemen Store Riau Junction Bandung

3. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada Yogya Departemen Store Riau Junction Bandung

4. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada Yogya Departemen Store Riau Junction Bandung baik secara simultan maupun secara parsial

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang menarik mengenai pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja karyawan. Selain itu juga, penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan mengenai permasalahan ketenagakerjaan di perusahaan sehingga diharapkan pihak perusahaan dapat membuat suatu kebijaksanaan tentang gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan.

2. Akademisi

- Penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan sehingga dapat memberikan tambahan sumbangan pengetahuan bagi penulis mengenai ilmu manajemen sumber daya manusia khususnya dan ilmu manajemen umumnya.

- Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi dan memperluas wawasan bagi mereka yang berminat dalam memperdalam pengetahuannya di bidang sumber daya manusia.

(8)

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam proses penelitiannya ini sistematika penulisan dibagi ke dalam lima (5) bab, yang diuraikan sebagai berikut :

BAB I : Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Bab ini berisi tentang penjabaran teori dengan pokok permasalahan yang dipilih dan akan dijadikan sebagai landasan teori dalam penulisan skripsi ini. Bab ini juga memaparkan penelitian terdahulu yang mendorong untuk pembuatan penelitian selanjutnya, serta akan dijelaskan tentang kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis.

BAB III : Bab ini menguraikan penjelasan tentang lokasi dan obyek penelitian, populasi dan sample, jenis dan sumber data, serta metode analisis data yang digunakan untuk mengelola data.

BAB IV : Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V : Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian yang sudah dilakukan dan saran-saran yang dapat diberikan pada penelitian tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah mengenai analisis bentuk dan interpretasi lagu While My Guitar Gently Weeps karya George Harrison.. Pembahasan mengenai

Manfaat yang dirasakan oleh responden dengan adanya kegiatan ini antara lain: (1) meskipun tidak banyak bahan bantuan pangan tersebut boleh dikonsumsi langsung; (2)

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan

yang terisolasi pada VLAN yang berbeda di bawah kendali network administrator sehingga peneliti dapat mengontrol lalu lintas mereka sendiri, dan menambah ataupun

makalah dalam Prosiding Kongres Internasional Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Tenggara.. Routledge: London and

seperti itu, asal waktu menggunggah tidak mepet waktu penutupan; 4) Maksud dari tenaga teknis adalah tenaga ahli yang ada dalam dokumen kualifikasi. Apabila sudah

Fenomena lompatan nyala api atau flame lift-up telah diteliti dengan parameter material ring dan posisi ring dari ujung burner terhadap perbandingan laju aliran

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mintarti (2001) menunjukkan bahwa buklet yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan pedagang makanan jajanan memiliki ciri-ciri, yaitu