• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR TERCEMAR DENGAN PENGGUNAAN SUSUNAN FILTER SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR TERCEMAR DENGAN PENGGUNAAN SUSUNAN FILTER SKRIPSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

“UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR TERCEMAR DENGAN PENGGUNAAN SUSUNAN FILTER”

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata (SI) Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Islam Malang

Oleh :

LINDA PURWANTI 21601061029

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2020

(2)

ABSTRAK

Linda Purwanti (21601061029) Uji Bakteri Coliform dan Escherichia coli pada Air Tercemar dengan Penggunaan Susunan Filter

Pembimbing (1): Ir. Ahmad Syauqi, M.Si.

Pembimbing (2): Ir. H. Saimul Laili, M.Si.

Ketersediaan air bersih menjadi permasalahan serius di negara Indonesia, kuantitas air bersih menurun drastis, yang disebabkan buruknya kualitas lingkungan. Air minum yang memenuhi standar keamanaan semakin sulit ditemukan. Media filter mampu menghilangkan zat kimia dalam air seperti keruh, bau, berminyak, kekuningan, berkarat dan berlumpur menjadikan tidak layak dikonsumsi. Selain itu, fungsi dari proses penyaringan ialah menjadikan air layak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga atau kebutuhan-kebutuhan lainnya. Penelitian ini mengunakan media Lauryl Triptose Broth (LTB) dan media petrifilm.

Pada hasil petrifilm menunjukan bahwa sangat mudah untuk mengitung bakteri Coliform dan Escerichia coli menggunakan media petrifilm. Dari hasil analisa perhitungan yang menggunakan Paired Samples T-Test pada sampel sebelum di filter dan sesudah di filter didapatkan nilai Thitung sebesar 2,28 dengan nilai P adalah 0,015 yang menunjukkan hasil sangat berhasil atau segnifikan antara sampel sebelum dan sesudah di filter. Dalam analisa ini, diperoleh hasil data terdistribusi secara normal dengan nilai signifikan P = 0,015 (< 0,05).

Dalam hal ini uji Paired Samples T-Test dilakukan uji normalitas (Shapiro-Wilk) dan didapatkan hasil berupa nilai P sebesar <.001 yang akan menunjukan bahwa data tersebut terdistribusi noraml yang ditandai dengan adanya nilai P < 0,05. Penyaring pada filter ini sangat berguna untuk penyaring pada bakteri Escerichia coli dikarenakan penyaring ini meniadakan bakteri tersebut, akan tetapi bakteri Coliform masih bisa lolos pada penggunaan alat penyaring filter tersebut, dikarenakan tergantung kondisi lingkungan sekitar. Terjadi bakteri Coliform dan Escerichia coli ini dilihat dari hubungan antara sumber pencemaran seperti contoh yakni, seperti septic tank, jarak sumur dengan limbah, tempat sampah, dan pencemaran hewan ternak. Kualitas air minum sangat erat dengan adanya bakteri Coliform dan Escerichia coli yang kemungkinan adanya pencemaran bakteri patogen yang berbahaya bagi kesehatan pada kualitas air sumur. Sampel air yang akan di amati menggunakan air sumur dengan menggunakan 2 perlakuan sebanyak 12 kali pengulangan. Dengan demikian total sampel yang di dapatkan sebanyak 24 sampel air yang akan diamati. Sedangkan uji pembuatan medium Lauryl Triptose Broth diamati dengan inkubasi 48 jam dengan suhu 35oC + gas. Sebelum pembuatan medium tabung reaksi harus disteril terlebih dahulu. Uji selanjutnya diamati dengan medium petrifilm untuk mengetahui ada dan tidaknya baktri Coliform dan Escherichia coli dengan cara meliat warna bateri yang dicari.

Kata Kunci : Air Minum, Bakteri Coliform dan Escherichia coli

(3)

ABSTRACT

Linda Purwanti (21601061029) Coliform and Escherichia coli Bacteria Tests in Polluted Water by Using Filter Arrangements

Supervisor (1): Ir. Ahmad Syauqi, M.Si.

Supervisor (2): Ir. H. Saimul Laili, M.Si.

Clean water is a serious problem in Indonesia, the availability of clean water has shrunk drastically due to deteriorating environment and pollution. Drinking water that meets safety standards is increasingly scarce. More than 100 million people need safe water sources. Filter media is able to remove chemicals in water such as turbid, odor, oily, yellowish, rusty and muddy making it unfit for consumption. In addition, the purpose of the clarification results must also be considered whether to drink household needs or other needs. This study uses Lauryl Tryptose Broth (LTB) media and petrifilm media. Petrifilm results show that it is very easy to count the bacteria Colifrom and Escerichia coli using petrifilm media. From the analysis of calculations using the Paired Samples T-Test on the sample before filtering and after filtering it was obtained the Tcount value of 2.28 with a P value 0.015 which showed very successful or significant results between the samples before and after the filter. In this analysis have normally distributed data with a significant value of P = 0.015 (<0.05). In this case the Paired Samples T-Test was tested for normality (Shapiro-Wilk) and the results were obtained in the form of a P value of <.001 which would indicate that the data was normally distributed, indicated by a P value <0.05. The filter on this filter is very useful for filtering on Escerichia coli bacteria because this filter removes the bacteria, but Colifrom bacteria can still escape the use of the filter, because it depends on environmental conditions. Colifrom and Escerichia coli bacteria occur is seen from the relationship between sources of pollution such as, for example, such as septic tanks, distance of wells with waste, trash, and livestock pollution. The quality of drinking water is very close to the presence of Colifrom and Escerichia coli bacteria which are likely to have pathogenic bacteria that are harmful to health in the quality of well water. Water samples to be observed using well water using 2 treatments as many as 12 repetitions. Thus the total sample obtained as many as 24 water samples will be observed. While the test making of Lauryl Triptose Broth medium was observed by incubating 48 hours at 35oC + gas. Before making the test tube medium must be sterilized first. Subsequent tests were observed with a petrifilm medium to determine the presence or absence of Colifrom and Escherichia coli bacteria by looking at the color of the battery being sought.

Keywords: Drinking Water, Coliform Bacteria and Escherichia coli

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketersediaan air bersih menjadi permasalahan serius di negara Indonesia. Kuantitas air bersih menurun drastis yang disebabkan buruknya kondisi lingkungan. Air bersih yang memenuhi standar keamanan semakin sulit ditemukan. Lebih dari 100 juta orang membutuhkan sumber air yang baik, akan tetapi lebih dari 70% warga negara menggunakan air dari sumber-sumber yang terkontaminasi. Sehingga air yang mereka pakai untuk kehidupan sehari-hari tidak aman, yang pada akhirnya menimbulkan beberapa penyakit. Setiap tahunnya, sekitar 20% terjadi kematian anak yang disebabkan karena penyakit yang berhubungan dengan air minum(Anwar, 2004). Secara kualitas, air bersih dapat dilihat dari bentuk fisik, kimia dan mikrobiologi. Secara fisik, air yang bersih adalah air yang jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Secara kimia, air bersih adalah air yang tidak boleh mengandung senyawa kimia. Sedangkan secara mikrobiologi, air bersih adalah air yang tidak mengandung bakteri E.coli (Anwar, 2004).

Bakteri E.coli merupakan kelompok bakteri Coliform. Adanya bakteri Coliform di dalam air menunjukkan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik dan toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. Semakin tinggi kontaminasi E.coli di air dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, mensyaratkan bahwa angka E.coli dalam air minum adalah 0/100 ml air.

Perkembangan teknologi saat ini begitu cepat, berbagai jenis produk modern telah banyak dibuat untuk menunjang kehidupan manusia. Berkembangnya teknologi informasi ini menjadikan banyak perusahaan dan instansi terus berusaha meningkatkan pengolahan yang lebih efektif dan efisien guna menunjang produktifitas kerja. Diantara manfaat perkembangaan teknologi informasi adalah alat pengolah data yang berfungsi menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara cepat, akurat, releven dan tepat sasaran. Teknologi penyaringan secara umum dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu berdasarkan karakteristik kimia yang meliputi desinfeksi, dan berdasarkan karakteristik fisika yang meliputi teknik penyaringan, pemanasan dan radiasi ( Hollander A, 1995 dalam Ariyadi dan Dewi, 2009).

(5)

Pada proses desinfeksi, teknik yang digunakan adalah dengan bahan kimia Chlorine atau alkohol 70% yang hanya mampu membunuh sel vegetatif saja, akan tetapi tidak bisa membunuh spora bakteri. Sehingga cara ini tidak efektif jika digunakan untuk proses sterilisasi (Dhirgo, 2007). Sedangkan dalam metode fisika, teknik yang digunakan dalan proses penyaringan adalah dengan filter yang terbatas untuk bakteri dengan ukuran tertentu saja dan sejatinya tidak membunuh bakteri, melainkan hanya memisahkan bakteri tersebut dari suatu bahan, sehingga bakteri akan tetap hidup (Gabriel, 1988).

Penggunaan autoklaf seringkali masih terjadi adanya udara dalam autoklaf, sehingga suhu di dalam ruang tersebut menjadi turun, akibatnya proses sterilisasi menjadi tidak sempuma.

Selain itu, juga terjadi kegagalan kontak yang diakibatkan uap yang menyebar ke seluruh permukaan autoklaf (Dhirgo,2007). Sterilisasi merupakan salah satu teknik yang dilakukan untuk menghilangkan mikroorganisme yang terdapat dalam suatu sediaan (Block, 2001).”Banyak diantara metode sterilisasi yang dapat digunakan untuk mensterilkan suatu sediaan farmasi, namun metode sterilisasi dengan pemanasan lebih sering digunakan dalam dunia industri karena lebih cepat dan juga lebih ekonomis.”

Sterilisasi dengan pemanasan termasuk dalam sterilisasi fisika. Dalam penelitian ini dilakukan sterilisasi metode panas basah dengan menggunakan autoklaf. Prinsip kerja autoklaf dalam membunuh bakteri adalah dengan panas lembab dengan tekanan yang mengakibatkan denaturasi protein sel bakteri. Adapun prinsip kerja inkubator dalam membunuh bakteri yaitu dengan suhu panas tinggi yang dapat mengakibatkab dehidrasi sel dan denaturasi protein bakteri.

Proses penyaringan air miunum ini menjadi solusi untuk mendapatkan air minum yang layak minum dan 100% aman. Setelah proses penyaringan, air PDAM, air sumur, bahkan air hujan dapat diminum langsung tanpa harus direbus terlebih dahulu dan tanpa menggunakan listrik, sehingga jauh lebih hemat daripada membeli air kemasan maupun memasak air. Filter air ini sangat terjangkau, dan sangat mudah digunakan. Filter ini juga sangat efektif dan tepat sasaran, dikarenakan pada alat ini tinggal menuangkan air menggunakan gayung atau gelas yang berukuran besar lalu masukkan pada wadah filter dari bagian atas kemudian di tutup kembali wadah tersebut, selanjutnya ditunggu beberapa setelah dituang, air akan tersaring dan menetes ke wadah bagian bawah dengan tutup yang kedap udara sehingga air tidak akan

(6)

terkontaminasi (tetap segar), selanjutnya langsung diminum jika air yang telah tersaring dirasa cukup lama.

Pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk mengetahui efektif atau tidaknya filter tersebut dalam membunuh bakteri yang terkandung pada air sumur yang masih layak untuk digunakan.

Jumlah bakteri yang terkandung pada air bersih sangat relatif, dalam artian yaitu jumlahnya dipengaruhi oleh lingkungan dan letak geografis, sehingga perlu diperiksa secara laboratorium. Apabila keadaan kualitas dan kuantitas air tidak diperhatikan dan dikendalikan maka akan mengakibatkan pengaruh langsung dan tidak langsung yang berdampak negatif yaitu dengan munculnya atau meningkatnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri, kuman, virus yang penularannya terjadi melalui air.

Bakteri Coliform dan E.coli merupakan jasad indikator dalam air, bahkan makanan dan lain sebagainya, yang termasuk golongan sifat gram negatif, berbentuk batang, tidak membentuk spora, serta mampu memfermentasikan kaldu laktosa pada terperatur 350C dengan membentuk asam dan gas dalam waktu 48 jam. E.coli ini menjadi salah satu contoh bakteri Coliform yang memiliki beberapa spesies hidup dalam saluran pencernaan makanan manusia dan hewan berdarah panas. Sejak diketahui bahwa jasad tersebut tersebar luas pada semua individu, analisis bakteriologis terhadap air minum ditunjukan kepada kehadiran jasad tersebut. Walaupun adanya jasad tersebut tidak dapat memastikan adanya jasad pathogen secara langsung, dari hasil yang didapat memberikan kesimpulan bahawa E.coli dalam jumlah tertentu dalam air dapat digunakan sebagai indikator adanya jasad pathogen (Suriawiria, 2003).

1.2 Rumusan Masalah

1. Dapatkah alat filter air mengurangi atau meniadakan bakteri total Coliform dan E.coli?

2. Bagaimana mengetahui ada tidaknya bakteri total Coliform dan E.coli. Pada kerja filter alat penjernih air?

1.3 Tujuan Penelitan

1. Mempelajari alat filter air atau penjernih untuk air sumur tehadap bakteri total Coliform dan E.coli dengan menggunakan.

2. Melakukan Uji bakteri total Coliform dan E.coli.

(7)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Mendapatkan pengetahuan biologi sebagai sumber pembelajaran dan memberi informasi kepada masyarakat bahwa manfaat air minum menggunkan filter air sangat praktis, hemat waktu dan ekonomis.

2. Manfaat alat filter air agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana proses secara sederhana dan menerapakan di kehidupan sehari-hari.

1.5 Batasan Masalah

1. Menjelaskan cara kerja alat filter air dalam membunuh bakteri total Coliform dan E.coli.

2. Mengenali alat filter air ini dengan sederhana dan hemat waktu.

(8)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan”

“Berdasarkan penelitian”yang telahdilakukan untuk”mempelajari alat filter atau penjernih air sumur ini sangat berguna untuk kebutuhan rumah tangga, dikarenakan sangat praktis dan simpel untuk menghilangkan bakteri Coliform dan E.coli tanpa proses merbus terlebih dahulu.

Pada hasil yang didapatkan alat filter tersebut mengalami penurunan atau mengurangi bakteri Coliform dan E.coli pada alat filter tersebut.

Hasil analisa yang didapatkan yaitu terdapat rata-rata sebelum dan sesudah difilter didapatkan nilai Thitung sebesar 2,28 dengan nilai P adalah 0,015 (< 0,05). Analisa ini memiliki data terdistribusi normal, kesimpulan yang didapatkan yaitu apabila data yang dihasilkan antar perlakuan berbeda nyata.

5.2 Saran

Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut untuk disarankan kepada masyarakat memperhatikan jarak dekatnya dengan septic tank, limbah rumah tangga dan hewan ternak, agar menggetahui bahayanya berdekatan dengan sumber pencemaran tersebut.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Alizar. 2004. Pelayanan Air Minum Wilayah Perkotaan Di Indonesia. Disampaikan dalam Journalist Workshop on Water Issues 5-8 desember 2004. Badan regulator pelayanan air minum Jakarta.

Ayuningtyas, Y. Harvita. P Sugeng. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi Obyektifitas, Intergritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit” Diponegoro Journal Of Accounting. Vol. 1 No. (online), (http://ejournal-sl.undip.ac.id/index.php/accounting). Diakses tanggal 27 Maret 2013

Block, S. 2001.”Disinfection, Sterilization and Preservation, edisi 4, Williams and Wilkins. USA, Page 38.”

BPPK Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Kemenkes RI, h. 114: Jakarta.

Cahyadi, A.; W. Hidayat, dan Wulandari. 2013. Adaptasi Masyarakat Terhadap Keterbatasan Sumberdaya Air di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 12 (2): 207 – 213. DKI Jaarta.

Dahlan, M.S. 2009. “Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan” Edisi 4 (Deskriptif, Bivariat dan Multivariat, dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS). Jakarta: Salemba Medika.”

Daud, A. 2007. “Aspek Kesehatan Penyediaan Air Bersih”. CV Healthy And Sanitation: Makasar.

[Depkes] Departemen Kesehatan RI. 2010. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Depatermen Kesehatan RI: Jakarta (ID).

Dhirgo , Adji, Zuliyanti Dan L Herny. 2007. Perbandingan Efektivitas Sterilisasi Alkohol 70

%,Inframerah, Otoklaf Dan Ozon Terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus Subtilis. Jurnal.

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Yogyakarta: Yogyajarta.

Entjang, I. 2003.”Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat, 58-61, PT. Citra Aditya”Bakti, Jakarta.

Eukene, O., Flores, M.J.L. & Maglangit, F.F. 2014. Water Quality Asessment of Bulacao River, Cebu, Philipphines Using Fecal and Total Coliform as Indicator. Journal of Biodiversity and Environmental Science (JBES), 5(1), 470-475.

Febriyanti, N. 2013.”Hubungan Kualitas Air PDAM dengan Kejadian Diare (Suatu Penelitian di Desa Tintingan Kecamatan Pagimana”Kabupaten Banggai Tahun 2013).

http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIKK/view/2750/0 Diakses pada 20 Maret 2018.

Friedheim. 2001. Bacteriological Analytical Manual. John Wiley & Sons Inc. New York. Dikutip dari tulisan Hariyono Purbowarsito. 2011. Uji Bakteriologis Air Sumur di Kecamatan Semampir Surabaya. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga : Surabaya.

Gabriel, J.F. 1988. Ringkasan Biologi. Ganeca Exack: Bandung.

Gleick, P.H., Ed. 1993.”Air dalam krisis: panduan untuk sumber air tawar’dunia. s. p. 13, tabel 2,1

“air cadangan di bumi”.”Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 April 2013. Oxford University Pres.

Hardjoeno UL. 2007.”Kapita selekta hepatitis virus dan interpretasi”hasil laboratorium. Cahya Dinan Rucitra: hlm. 5-14. Makassar.

Hollaender, A. 1995 , Radiation Biology. Vol IL Effects Of Radiation On Bacteria. Cornell University, Itacha N.Y

Jawetz, E., J.L. Melnick.,”E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S. Butel., dan L.N. Ornston. 1995.

Mikrobiologi Kedokteran.”Edisi ke-20 (Alih bahasa : Nugroho & R.F.Maulany). Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal. 211,213,215. Jakarta.

(10)

Kemenkes RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Bina Gizi.

Jakarta.

Kemenkes RI. 2017.”Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomer 32 tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan”Iiigiene”Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.”

Kementerian Sekretaris Negara. 2001. Peraturan Pemerintah Nomer 82 tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Departemen Kesehatan: Jakarta.

Keputusan Mentri Kesehatan Nomer 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta: Jakarta.

Novel, S., S. Wulandari, A.P dan R. Safitri. 2010. Praktium Mikrobiologi Dasar. CV Trans Info Media: Jakarta.

Onwumere, G. 2007. Willapa River Fecal Coliform Bacteria Verification Study. Water Quality Monitoring Report. Environmental Assessment Program. Washington State Department of Ecology Olympia, Washington. available on the Department of Ecology’s website (www.ecy.

wa.gov/biblio/0703039.html).

Pratiwi, R. 2013. Distribusi Bakteri Colifrom di SITU Cilodong Depok Jawa Barat, Universitas Indraprasta PGRI. Faktor Exacta 6(4): 290-297.

Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Grasindo: Jakarta.

Razali, N.M. 2011. Power Comparision of Shapiro-Wilk, Kolmogorov-Smirnov, Lilliefors, dan Anderson-Darling tests. Journal of Statistical modeling and Analytics Volume 2 No. 1. 21-33.

Said, N.I. 1999.”Kesehatan Masyarakat dan Teknologi”Peningkatan, Kualitas Air. Direktorat Teknologi Lingkungan: Jakarta.

Sanropie, Djasio. 1984. “Buku Pedoman Study Penyediaan Air Bersih.”Akademi Pemilik Kesehatan- Teknologi Sanitasi. Pusdiknakes: Jakarta.”

Sumampouw,”O.J. and Risjani, Y., 2014. Bacteria as Indicatos”of”Environmental Pollution.

International Journal of Ecosystem, 4(6), pp.251-258.”

Sumampouw, O.J., 2018.”The Antibiotics Sensitivity Test On Escherchia Coli That Cause Diarrhea In Manado City. JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Seiences), 2(1),pp.104-110.”

Sumampouw,”O.J., Andarini, S. and Sriwahyuni, E., 2015. Environment Risk Factors of Diarrhea Incidence in the Manado City. Public Health Research, 5(5),pp.139-143.”

Suriawiria, U. 2003.”Mikrobiologi Air dan Dasar-dasar Pengolahan Buangan Secara Biologis. PT.

Alami. Bandung.”

Sutrisno, T. E. Suciastuti. 1991.”Teknologi Penyediaan Air Bersih.”Jakarta: Bhineka Cipta.

Syauqi, A. 2017. Buku Mikrobiologi Lingkungan Peranan Mikroorganisme dalam Kehidupan.

Universitas Islam Malang: Malang.

Taminaa, 2019. Karbon Aktif Bubuk Activated Charcol Arang: Surabaya.

Tendean, N., Umboh, J. M. L., A.Wuntu. 2015. Hubungan Antara Jarak Sumber Pencemaran Dengan Kandungan Bakteri Colifrom Pada Air Sumur Gali di Desa Kapita Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Fakultas Kesehatan Masyaarakat Universitas Sam Ratulangi: Manado.

Referensi

Dokumen terkait

Sekitar 90% dari jumlah KK di Ciundil dapat menganyam daun pandan samak untuk tikar (tikar samak). Pembuatan tikar selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, juga untuk

c) Untuk perspektif internal dan bisnis proses yang menunjukkan bahwa kinerja pelayanan dianggap masih kurang dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. Dapat dilihat

Dalam penelitian Furi dan Saifudin (2012) risiko bisnis juga berpengaruh secara signifikan terhadap variabel struktur modal, Wimelda dan Marlinah (2013) juga menyatakan bahwa

Hasil dalam penelitian ini adalah peta persebaran TSS di Laut Senunu, Nusa Tenggara Barat dan analisa beberapa data diantaranya data citra terhadap ground truth, analisa

Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris, dengan subjek pelajar kelas menengah pertama memberikan hasil bahwa motivasi seorang pelajar melakukan tindak bullying adalah

Realisasi : Tehnik Digital Printing.. Buku Cerita Seri Bergambar “Tumpeng Gizi Seimbang”.

The results of Random Effects Panel Regression indicate a significant and positive impingement of Foreign Direct Investment Inflows on Gross Domestic Product of ASEAN

Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Daerah resapan air terdapat di hutan-hutan. Tumbuhan hutan mampu memperkukuh struktur tanah.