• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Review Penelitian Terdahulu Penelitian yang berhubungan dengan analisis penggunaan sistem informasi akuntansi pada umkm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Review Penelitian Terdahulu Penelitian yang berhubungan dengan analisis penggunaan sistem informasi akuntansi pada umkm"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Review Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berhubungan dengan analisis penggunaan sistem informasi akuntansi pada umkm telah beberapa kali dilakukan diantaranya yaitu Lusi (2018) dengan judul analisis latar belakang pendidikan, jenis usaha, pengalaman usaha, skala usaha dan pelatihan akuntansi yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM di Kecamatan Blimbing Kota Malang dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan faktor pendidikan, jenis usaha, pengalaman usaha, skala usaha dan pelatihan akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi.

Fithoriah dan Pranaditya (2019) melakukan penelitian dengan judul pengaruh tingkat pendidikan, pengetahuan akuntansi, pengalaman usaha dan skala usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM hasil penelitian menunjukkan Tingkat Pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi, Pengetahuan Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi, Skala Usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi dan Pengalaman Usaha berpengaruh signifikan terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi.

Purba dan Khadijah (2020) melakukan penelitian dengan judul analisis tingkat pendidikan, skala usaha, pendapatan usaha dan pengalaman usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi pada pelaku UMKM di Kota Batam dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat pendidikan, skala usaha, dan pendapatan usaha berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi. Pengalaman usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi.

2.2 Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney & Steinbart (2018:10) sistem informasi akuntansi adalah sistem yang dapat mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data, serta menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Hal ini termasuk orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, kontrol internal dan langkah – langkah keamanan.

Menurut Azhar Susanto (2018:72), sistem informasi akuntansi adalah kumpulan dari subsistem yang saling terhubung dan bekerja sama memproses data keuangan secara harmonis menjadi informasi keuangan yang diperlukan dalam proses mengambil keputusan.

Menurut Mulyadi (2008:3), sistem informasi akuntansi adalah suatu bentuk sistem informasi yang bertujuan untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan bisnis dan meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang ada. Sebelumnya, meningkatkan pengendalian akuntansi dan pengcekan internal, dan membantu meningkatkan biaya administrasi dalam pemeliharaan catatan akuntansi.

(2)

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, mengolah, dan menghasilkan informasi melalui kegiatan. Menghasikan laporan data akuntansi yang dapat digunakan oleh pengguna internal dan eksternal untuk mengambil keputusan.

a. Komponen dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut (Romney &Steinbart (2018:11) komponen sistem akuntansi ada enam, yaitu:

1. Para pengguna yang menggunakansistem.

2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.

3. Data yang berisikan tentang organisasi serta kegiatan bisnisnya.

4. Perangkat lunak untuk memproses data.

5. Infrastruktur teknologi informasi, yang di dalamnya termasuk komputer, perangkat periferal, dan perangkat komunikasi jaringan yang digunakan dalam mengolah sistem informasi akuntansi.

6. Pengendalian internal dan prosedur keamanan guna melindungi sistem informasi akuntansi.

Komponen – komponen ini memungkinkan sistem informasi akuntansi untuk tiga fungsi bisnis utama, yaitu :

1. Mengumpulkan dan simpan data yang relevan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, sumber daya yang terpengaruh oleh kegiatan ini, dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Sehingga manajemen, karyawan, dan pihak eksternal yang berkepentingan dapat meninjau kembali apa yang telah terjadi.

2. Mengubah data menjadi informassi yang berguna bagi manajemen untuk merencanakan mengimplementasikan, dan pengawasan.

3. Memberikan kontrol yang memadai untuk melindungi aset perusahaan, termasuk informasi organisasi, untuk memastikan bahwa informasi tersedia saat dibutuhkan, akurat serta dapat diandalkan.

b. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan sistem informasi akuntansi antara lain :

1. Untuk memberikan informasi kepada manajer kegitan bisnis baru.

2. Untuk menigkatkan hasil informasi melalui sistem yang ada, baik dari segi kualitas, keakuratan penyajian, dan struktur informasi.

Meningkatkan kontrol internal, yaitu untuk meningkatkan

(3)

keandalan informasi akuntansi, dan memberikan catatan lengkap tentang tanggung jawab dan perlindungan aset perusahaan.

3. Untuk mengurangi biaya dokumen untuk memelihara catatan akuntansi.

Tujuan di atas dapat diartikan secara umum perusahaan baru memulai bisnis dengan sangat luas untuk itu diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang lengkap. Namun terkadang sistem informasi akuntansi yang ada, tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen kualtas, akurasi dan struktur infromasi yang terkandung dalam laporan. Dengan meningkatkan pengawasan akuntansi dan pengendalian internal, menerapkan tanggung jawab penggunaan aset organisasi dengan benar.

2.3 Aspek – Aspek Penggunaan Informasi Akuntansi

Faktor – faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada UKM menurut Holmes dan Nicholls (1988) dalam Fitriyah (2006) ada 4 faktor, yaitu:

a. Pengetahuan Akuntansi

Menurut Holmes dan Nicholls (1988), apabila pengetahuan pemilik usaha rendah, akan membuat banyak perusahaan kecil dan menengah menggunakan akuntan publik untuk menyediakan informasi akuntansi. Dapat disimpulkan bahwa semakin rendah pengetahuan pemilik usaha akan membuat para pemilik usaha tidak akan mampu untuk mengolah transaksi ekonomi dan tidak dapat menyajikan laporan keuangan di dalam perusahaannya.

b. Skala Usaha

Skala usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang dipekerjakan dan berapa besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam saatu periode akuntansi (Nicholls dan Holmes : 1989).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) klasifikasi industri mikro, kecil, dan menengah menekankan pada jumlah karyawan.

Batasan usaha menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah :

1. Usaha mikro merupakan badan usaha yang memiliki jumlah pekerja kurang dari 5 karyawan, termasuk tambahaan anggota keluarga yang tidakdibayar.

2. Usaha Kecil merupakan badan usaha yang memiliki jumlah pekerja 5 sampai dengan 19 karyawan.

3. Usaha Menengah merupakan badan usaha yang memiliki jumlah pekerja 20 sampai dengan 99 karyawan.

c. Pengalaman Usaha

Pengalaman menjalankan suatu usaha atau lamanya perusahaan telah berjalan berdasarkan usaha yang telah dijalankan akan menunjukkan perlunya informasi akuntansi yang dibutukan,

(4)

sehingga semakin lama perusahaan tersebut menjalankan usahanya maka semakin banyak pula informasi akuntansi yang dibutuhkan karena kompleksitas usaha juga semakin meningkat (Holmes dan Nicholls, 1988) dalam (Fitriyah, 2006). Menurut Holmes dan Nicholls (1989) dalam Solovida (2010), umur perusahaan dibagi menjadi di bawah 10 tahun, 11 – 20 tahun, dan di atas 20 tahun. Kategori yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kategori.

d. Pendidikan Pemilik Usaha

Rendahnya tingkat pendidikan formal (SD hingga SMA) dari pemilik usaha akan mengakibatkan penggunaan informasi akuntansi lebih sedikit dibandingkan dengan tingkat pendidikan formal pemilik usaha yang lebih tinggi (perguruan tinggi). Hal ini dikarenakan perguruan tinggi lebih menyediakan materi akuntansi (Astuti, 2007).

Tingkat pendidikan seorang pemilik perusahaan diukur dengan melihat tingkat tingkat pendidikan formal pemilik usaha tersebut.

Kategori yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kategori.

2.4 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Menurut Rudjito, pengertian UMKM adalah usaha yang mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia. Karena melalui UMKM akan tercipta lapangan kerja baru untuk orang yang membutuhkan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan devisa melalui pajak badan usaha.

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di dapat pengertian Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 (tiga

ratus juta rupiah).

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang peroranganan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, 10 dikuasai atau secara langsung atau tidak langsung menjadi bagian dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagai berikut :

a. Memiliki memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

(5)

b. Penjualan tahunan memiliki penghasilan penjualan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan cabang perusahaan yang dimiliki, menguasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagai berikut :

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) klasifikasi industri mikro, kecil, dan menengah menekankan pada jumlah karyawan. Batasan usaha menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah :

1. Usaha mikro merupakan badan usaha yang memiliki jumlah pekerja kurang dari 5 karyawan, termasuk tambahaan anggota keluarga yang tidakdibayar.

2. Usaha Kecil merupakan badan usaha yang memiliki jumlah pekerja 5 sampai dengan 19 karyawan.

3. Usaha Menengah merupakan badan usaha yang memiliki jumlah pekerja 20 sampai dengan 99 karyawan.

Referensi

Dokumen terkait

Kedua organisasi bekerja sama dengan pemerintah daerah, terutama Bupati Luwu Utara, Ibu Indah Putri Indriani, untuk melakukan mitigasi dampak bencana, dan memastikan

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik Sehari-hari Dengan

a) Fungsi produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. b) Fungsi pemasaran, merupakan fungsi yang

Hasil uji t didapat bahwa secara parsial variabel pendapatan konsumen kopi Robusta berpengaruh signifikan terhadap permintaan kopi Robusta di pasar inpres,

Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini akan memaparkan bagaimana nasabah Bank BRI Syariah KCP Semarang Majapahit yaitu pelaku UMKM dalam menerapkan pencatatan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Hedonic Shopping Value dan Fashion Involvement tidak berpengaruh terhadap perilaku Impulse Buying pada Matahari Department Store di

4.3 Persepsi Karyawan Food and Beverage Department Terhadap Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Hard Rock Hotel Bali ... 120 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR INFORMAN

PPL yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada tanggal 10 agustus 2015 sampai 11 September 2015, selain mengerjakan program individu dan program