• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

Rizki Fitrayansyah, 2023

KERJASAMA SISTERCITY DKI JAKARTA – BERLIN DALAM MEMBANGUN TATA KELOLA SMART CITY DI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN 2017 – 2020

UPN VETERAN JAKARTA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional [www.upnvj.ac.id – www.library.upnvj.ac.id – www.repository.upnvj.ac.id]

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya hubungan internasional pada saat ini membuat adanya aktor aktor diplomasi lainnya dalam hubungan internasional selain aktor negara. Aktor non-negara dalam hubungan internasional seperti halnya organisasi internasional, perusahaan multinasional, organisasi non-negara, dan juga pemerintah kota. Hubungan kerjasama internasional dengan aktor non negara kini bukanlah suatu hal yang sulit. Kerjasama dapat dilakukan dengan level yang lebih rendah dari negara. Bahkan suatu kota disebuah negara kini dapat berkerjasama dengan kota lain di negara lain. Hubungan yang dilakukan oleh pemerintah kota bersama pemerintah suatu kota di negara lain disebut dengan sistercity. Hubungan sistercity dapat terjalin bilamana kedua kota memiliki kepentingan bersama dalam menyelesaikan permasalah yang dihadapi baik dalam hal ekonomi maupun sosial.

Konsep sistercity secara historis berawal dari muncul nya MIC (Municipal International Cooperation) yaitu suatu hubungan kerjasama antar dua atau lebih komunitas yang berupa negara bagian, provinsi, distrik, ataupun provinsi (Rumengan, 2009).

Robert Keohane dan Joseph Nye mengemukakan teori interdependensi kompleks, pada teori menekankan ada tiga hal yang dapat meningkatkan ekonomi, penyelesaikan konflik ataupun penyelesaikan masalah sosial, yaitu:

a) Negara bukanlah satu aktor tunggal yang dominan melainkan ada actor internasional yang melampaui batas negara sebagai pemain utama.

b) Hard Power bukanlah suatu instrumen yang signifikan, tetapi manipulasi suatu ekonomi, penggunaan lembaga-lembaga internasional dan kesejahteraan lah yang merupakan suatu instrumen yang dominan.

c) Security bukan suatu tujuan yang utama, tetapi kesejahteraan merupakan suatu tujuan utama.

(2)

2

Rizki Fitrayansyah, 2023

KERJASAMA SISTERCITY DKI JAKARTA – BERLIN DALAM MEMBANGUN TATA KELOLA SMART CITY DI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN 2017 – 2020

UPN VETERAN JAKARTA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional [www.upnvj.ac.id – www.library.upnvj.ac.id – www.repository.upnvj.ac.id]

Muncul nya berbagai actor actor baru daam HI pada saat ini membuat kota – kota mempunyai peran yang sangat signifikan dalam bertumbuhnya perekonomian suatu negara. Suatu kota bisa menjadi sebuah penghasil pendapatan negara melalui sumber daya yang ada di kota tersebut baik alam maupun manusia.

Kota bukan hanya sebagai penyedia barang dan jasa, tetapi kota juga menyediakan suatu lapangan kerja yang bisat menyerap tenaga kerja. Namun dengan begitu sebuah kota juga dapat memiliki suatu permasalahan yang kompleks, baik itu dalam permasalahan sumber daya, tata kelola, ekonomi maupun, infrastruktur yang ada di kota tersebut. Melihat adanya permasalahan yang dihadapi ini, kerjasama antar kota merupakan salah satu langkah terbaik dalam menyelesaikan suatu masalah.

Model kerjasama antar kota yang berlainan negara (sistercity) dapat terjadi karena adanya dua kota yang memiliki problem serupa sehingga dapat juga dikatakan sebagai kerjasama Twinning City, dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai kota kembar.

Sistercity adalah suatu langkah alternatif dalam meningkatkan potensi suatu kota. Dengan menjalin kerjasama dibidang tertentu tentunya dapat memberikan manfaat tinggi bagi pembangunan daerah. Kerjasama antar kota lintas negara merupakan inovasi yang relevan untuk meningkatkan pembangunan suatu daerah dalam hubungan internasional. Skema kerjasama berupa transfer of technology (ToT), foreign direct investment (FDI), ataupun pertukaran tenaga ahli tentunya bisa memberikan dampak yang besar dalam pembangunan daerah. Pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan yang tinggi di suatu daerah tentunya dapat memberikan pengaruh terhadap kota kota di sekelilingnya. Dengan begitu peran kota sebagai salah satu instrumen dalam pertumbuhan ekonomi negara dapat tercapai.

Manfaat yang didapat dari kedua kota yang melaksanakan kerjasama sistercity antara lain: 1) kerjasama sistercity dapat meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah; 2) adanya pertukaran terhadap pengetahuan, pengalaman dan informasi dalam membangun dan mengelola bidang – bidang tertentu yang dikerjasamakan; 3) memberikan peran yang aktif serta partisipasi pemerintah suatu daerah, masyarakat serta pihak-pihak swasta; 4) mengoptimalkan

(3)

3

Rizki Fitrayansyah, 2023

KERJASAMA SISTERCITY DKI JAKARTA – BERLIN DALAM MEMBANGUN TATA KELOLA SMART CITY DI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN 2017 – 2020

UPN VETERAN JAKARTA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional [www.upnvj.ac.id – www.library.upnvj.ac.id – www.repository.upnvj.ac.id]

suatu potensi daerah sehingga dapat meningkat; 5) mempererat hubungan persahabatan kedua daerah; 6) terjadinya pertukaran budaya dalam rangka memperkaya kebudayaan. Maka dari itu kerjasama sistercity agar dapat berjalan dengan baik perlu adanya identifikasi permasalahan isu strategis, model kerjasama dan, prinsip kerjasama. Prinsip yang bisa menjadi pedoman dalam suatu kerjasama sistercity antara lain: akuntabilitas, transparansi, efisien, partisipatif, konsensus, efektivitas, serta saling menguntungkan dan memajukan satu sama lain (Sinaga, 2010).

Sistercity saat ini menjadi suatu fenomena yang berkontribusi dalam perkembangan hubungan internasional. Kerjasama sistercity biasanya bersifat luas dan berfokus hanya kepada permasalahan yang ada di suatu kota, disepakati secara resmi oleh pemimpin kota atau provinsi dan bersifat jangka panjang (Arisandy, 2017). Istilah yang digunakan di Indonesia dalam bentuk kerjasama ini adalah sistercity, hal ini diimplementasikan dan tertuang dalam surat yang dikeluarkan Menteri Dalam Negeri No. 193/1652/PUOD yang diedarkan tanggal 26 April tahun 1993 yang membahas mengenai Tata Cara Pembentukan Hubungan Kerjasama Antar Kota (Sistercity) dan antar provinsi (Sister Province) baik didalam maupun luar negeri. Selain itu untuk melegalkan peran pemda dalam mengelola serta memanfaatkan potensi daerah maka pemerintah pusat mengesahkan Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 terkait Pemerintah Daerah yang kemudian aturan tersebut direvisi dengan Undang – Undang No 23 Tahun 2014. Dengan adanya undang-undang tersebut maka memberikan wewenang tersendiri kepada sejumlah daerah dalam meningkatkan pembangunan daerah secara semi – otonom. Karena itu otonomi suatu daerah menjadi suatu langkah sebuah daerah dalam melakukan pembangunan secara mandiri sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah sehingga akan lebih efisien dan efektif.

Kerjasama sistercity dalam sejarah pertama kali terjadi di Benua Eropa, yaitu hubungan antara Keighley, Yorkshire Barat (saat ini merupakan wilayah yang tergabung dalam Inggris) dengan Voix-du nord, Nord, Prancis tahun 1920. Saat ini sudah banyak implementasi kerjasama sistercity di Indonesia, kerjasama ini terjadi karena adanya kesamaan antara kedua kota yang pada akhirnya memungkinkan

(4)

4

Rizki Fitrayansyah, 2023

KERJASAMA SISTERCITY DKI JAKARTA – BERLIN DALAM MEMBANGUN TATA KELOLA SMART CITY DI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN 2017 – 2020

UPN VETERAN JAKARTA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional [www.upnvj.ac.id – www.library.upnvj.ac.id – www.repository.upnvj.ac.id]

untuk terjalinnya kerjasama dalam upaya meningkatkan potensi daerah. Seperti contohnya sistercity antara Kota Bandung dengan Kota Suwon yang terletak di Korea Selatan yang menggunakan elemen budaya dalam berdiplomasi. Selain itu ada juga hubungan kerjasama yang antara Kota Baubau dengan Kota Seoul dalam menitik beratkan kerjasama di bidang linguistik dan kebudayaan (Ramadhani, 2019).

Kerjasama antara DKI Jakarta dan Kota Berlin merupakan implementasi kerjasama sistercity pertama kali di Indonesia. Sebagai ibu kota Jakarta memiliki peran dan fungsi penting, seperti pusat dalam hal pemerintahan, perekonomian, jasa perbankan dan keuangan, dan menjadi gerbang utama bagi wisatawan yang berasal dari mancanegara. Selain itu peran ibu kota membuat Jakarta juga menjadi tempat kedudukan bagi kedutaan delegasi negara asing, bahkan menjadi pusat atau perwakilan lembaga organisasi internasional dan juga perwakilan MNC besar lainnya. Hal ini membuat Kota Jakarta dan Kota Berlin memiliki kesamaan peran dan fungsi administratif sebagai ibu kota suatu negara.

Kerjasama sistercity antara Kota Jakarta dengan Kota Berlin telah berlangsung dari tahun 1993. Awal dari adanya kerjasama ini dimulai ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu Soerjadi Soedirdja berkunjung ke Berlin dalam rangka rencana kerjasama dalam bidang perencanaan dan tata kelola perkotaan, transportasi publik, dan industri perumahan. Pada 13 April 1994 Pemerintah DKI Jakarta dan Pemerintah Berlin Bersama menandatangani sebuah memorandum kesepakatan mengenai kerjasama sistercity atau kota kembar. Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu Soerjadi Soedirdja dan Eberhard Diepgen sebagai Walikota Berlin saat itu (Rusandi, 2017).

Belakangan ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengembangkan konsep Jakarta smart city yang menjadi fokus pembangunan DKI Jakarta. Konsep Smart city Jakarta ini membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan ekosistem Kota Cerdas 4.0 yang mana melalui pemanfaatan teknologi dan kolaborasi. Hal ini bisa kita lihat dengan direalisasikannya JakLingko yang membuat sistem transportasi umum DKI Jakarta menjadi terintegrasi satu sama lain. Saat ini Pemprov DKI Jakarta telah mengintegrasikan akses beberapa halte

(5)

5

Rizki Fitrayansyah, 2023

KERJASAMA SISTERCITY DKI JAKARTA – BERLIN DALAM MEMBANGUN TATA KELOLA SMART CITY DI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN 2017 – 2020

UPN VETERAN JAKARTA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional [www.upnvj.ac.id – www.library.upnvj.ac.id – www.repository.upnvj.ac.id]

dan stasiun yang ada di dalam kota yang mana hal ini berdampak langsung terhadap mobilitas masyarakat DKI Jakarta ataupun masyarakat commuter yang bekerja di Jakarta. Selain itu Pemprov DKI Jakarta juga membuat aplikasi JAKI yang mana merupakan suatu platform yang berguna untuk secara langsung menyerap dan menerima masukan dari masyarakat. Selain itu aplikasi ini juga terintegrasi dengan beberapa instansi kepolisian, dinas pemadam kebakaran, ambulance dan lainnya yang dapat merespon masyarakat secara langsung (Metro Tempo, 2021).

Mengusung kota kolaborasi tentunya DKI Jakarta bekerja sama dengan Kota Berlin dalam pengembangan konsep smart city. Pada tahun 2016 fokus kemitraan antara DKI Jakarta dan Berlin bergeser ke arah hubungan ekosistem startup kedua kota dalam membangun kota pintar. Pada tahun 2019 dalam memperingati 25 tahun hubungan kerjasama antara DKI Jakarta dan Berlin dirayakan dengan kegiatan JakBerFest yang mana dalam acara tersebut menunjukan kolaborasi kebudayaan kedua kota tersebut. Pada tahun ini pula dilaksanakannya program “Expert for municipal partnership worldwide” oleh Jakarta dan Berlin melalui Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Dalam program ini Berlin mengirim seorang pakar bidang integrasi yang bernama Kariem El-Ali untuk bekerja sebagai ahli di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna membantu mengembangkan konsep kota pintar (Sanubari, 2020). Kerjasama kedua kota ini dalam upaya pembangunan yang progresif terus berlanjut hingga tahun 2020 dimana pada tahun ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Berlin bertemu untuk menjalankan program bersama yang bernama Smart Change.

Program Smart Change dilaksanakan guna menciptakan pemerintahan yang baik (good government) dan pembangunan yang berkelanjutan melalui kerjasama sistercity antara Jakarta Berlin. Smart Change memiliki tujuan menciptakan lembaga dengan kerangka yang efisien di Jakarta. Dalam program tersebut Jakarta dan Berlin berkolaborasi serta berinovasi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Inovasi yang dihasilkan dari kerjasama sistercity ini diharapkan nantinya dapat menjadi contoh dan berdampak bagi pembangunan perkotaan berkelanjutan bagi kota kota lainnya di seluruh Indonesia.

(6)

6

Rizki Fitrayansyah, 2023

KERJASAMA SISTERCITY DKI JAKARTA – BERLIN DALAM MEMBANGUN TATA KELOLA SMART CITY DI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN 2017 – 2020

UPN VETERAN JAKARTA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional [www.upnvj.ac.id – www.library.upnvj.ac.id – www.repository.upnvj.ac.id]

Dengan bergesernya bentuk kerjasama yang terjalin antara DKI Jakarta dengan Kota Berlin ke arah digitalisasi, hal ini sesuai dengan program pembangunan DKI Jakarta dalam mengembangkan tata kelola kota pintar (smart city). Adanya infrastruktur fisik yang telah terintegrasi dengan sistem informasi seperti hal nya JakLingko, Jaki, CCTV yang terintegrasi secara langsung dengan basis data tentunya dapat memudahkan kehidupan masyarakat DKI Jakarta.

Masyarakat Jakarta dapat memaksimalkan segala infrastruktur yang ada dengan begitu maka konsep smart city dapat terlaksana secara efisien karena telah terwujudnya pengelolaan infrastruktur fisik maupun digital dan kapasitas sumber daya manusia dalam menggunakannya.

Melalui web resminya Jakarta Smart city menggunakan penjelasan berdasarkan diagram Cohen, bahwa terdapat beberapa pilar atau indikator dalam mengkategorikan suatu kota sebagai kota pintar, yaitu smart economy, smart government, smart people, smart living, smart mobility, dan smart invironment.

Semua indikator harus terpenuhi guna menunjang kelayakan hidup masyarakat.

Dengan begitu diharapkan kerjasama sistercity antara DKI Jakarta dan Berlin dapat memenuhi tiap tiap indikator guna tercapainya kota pintar sesuai yang diinginkan.

Namun dalam kerjasama smart change kedua kota hanya berfokus kepada pengembangan startup masing masing kota. Padahal Jakarta Smart city juga menjelaskan bahwa kerjasaa yang terjalin antara Jakarta dan Berlin merupakan salah satu langkah dalam menciptakan good government yang baik bagi DKI Jakarta. Sehingga tidak ada gambaran yang jelas dalam kerjasama ini terhadap indikator-indikator kota pintar lain nya. Smart change juga tidak menjelaskan bagaimana nantinya kerjasama ini dapat memberikan peran terhadap perkembangan indikator lainnya dalam kota pintar seperti yang sudah di tetapkan oleh Jakarta Smart city yang menggunakan standar berdasarkan teori Cohen.

Saat ini telah banyak literatur yang membahas dan meneliti tentang kerjasama sistercity. Literatur ini nantinya akan menjadi referensi penulis dalam melakukan penelitian. Ada beberapa literatur yang membahas dan mengkaji tentang kerjasama sistercity dari berbagai sudut pandang. Donald Bell Sounder & Shanna Bredel (Sounder & Bredel, 2005) menjelaskan bidang – bidang yang terbagi dalam

(7)

7

Rizki Fitrayansyah, 2023

KERJASAMA SISTERCITY DKI JAKARTA – BERLIN DALAM MEMBANGUN TATA KELOLA SMART CITY DI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN 2017 – 2020

UPN VETERAN JAKARTA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional [www.upnvj.ac.id – www.library.upnvj.ac.id – www.repository.upnvj.ac.id]

kerjasama sistercity yaitu: Bidang budaya, dalam konteks budaya dalam kerjasama sistercity memiliki tujuan untuk memahami keanekaragaman budaya yang ada dari kedua kota. Pemahaman budaya ini nantinya akan mendorong kerjasama yang mendalam karena kedua kota telah mengenal latar belakang budaya satu sama lain.

Dalam konteks budaya ini nantinya kerjasama sistercity akan melibatkan unsur seni musik, seni tari, pertunjukan kebudayaan, dan hal lainnya yang menyangkut permasalahan kebudayaan. Bidang akademik, dalam bidang ini biasanya akan membahas permasalahan pendidikan yang ada. Kerjasama di bidang akademik nantinya akan menjawab suatu masalah yang akan dihadapi bagi suatu kota.

Pengiriman delegasi atau saling bertukar informasi mengenai kurikulum pendidikan merupakan skema kerjasama yang sering terjadi dalam bidang pendidikan. Dengan begitu nantinya pemerintah kota dapat membuat kebijakan dari hasil evaluasi setelah bertukar informasi dengan kota lainnya. Bidang pertukaran informasi, tujuan kerjasama dalam bidang ini yaitu untuk bertukar pengetahuan tentang bagaimana mengatasi suatu kesamaan permasalah yang sedang dihadapi.

Dengan begitu permasalahan dapat terselesaikan dan pembangunan suatu daerah kearah yang lebih baik dapat terlaksana. Bidang ekonomi, adalah salah satu bidang yang penting karena akan membahas bagaimana suatu kerjasama dapat meningkatkan perekonomian suatu daerah. Biasanya dalam bidang ini akan membahas suatu hubungan kerjasama perdagangan, maupun hal lainnya yang dapat mempengaruhi perekonomian.

Selain itu ada penulis lain yang mengklasifikasikan kerjasama sistercity menjadi beberapa lapisan. Lapisan pertama adalah ekonomi, dalam hal ini kerjasama sistercity bisa memberi dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Lapisan kedua kultur teknologi dan pendidikan, yang mana dalam lapisan ini kerjasama sistercity berperan terhadap pembangunan sumber daya manusia. Lapisan akhir adalah politik, yaitu bagaimana suatu kota dapat menjalin hubungan politis yang baik dengan kota lainnya (Mia, 2021). Kerjasama sistercity ini memiliki dampak snowball terhadap kota yang bekerja sama. Dalam artian dimana kerjasama hanya dilakukan dalam satu bentuk kerjasama tematik, namun nantinya dapat dilanjutkan ke dalam kerjasama lainnya. Jika kerjasama yang terjadi

(8)

8

Rizki Fitrayansyah, 2023

KERJASAMA SISTERCITY DKI JAKARTA – BERLIN DALAM MEMBANGUN TATA KELOLA SMART CITY DI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN 2017 – 2020

UPN VETERAN JAKARTA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional [www.upnvj.ac.id – www.library.upnvj.ac.id – www.repository.upnvj.ac.id]

sudah meluas maka dapat meningkatkan pembangunan daerah yang berakhir pada menambahnya devisa negara (Indriati, 2016).

Dalam hal kerjasama sistercity di bidang tata kelola kota, Gunawan dalam penelitian nya membahas tentang hubungan kerjasama sistercity antara Kota Jakarta dengan Kota Rotterdam yang berupaya dalam menanggulangi banjir dan juga tata kelola air. Dalam hal ini kedua kota memiliki permasalahan yang sama yaitu merupakan wilayah dataran yang rendah dari permukaan air sehingga berpotensi terjadi nya banjir. Rotterdam yang merupakan kota dengan rata rata daratannya berada dibawah permukaan laut menjadi model yang tepat dalam upaya penanggulangan banjir Jakarta yang memiliki kesamaan dalam geografis.

Keberhasilan kota Rotterdam dalam mengelola air sehingga banjir dapat teratasi merupakan hal yang dapat dicontoh bagi DKI Jakarta sehingga permasalahan banjir dapat teratasi (Gunawan, 2019).

Nuralam juga menjelaskan bahwa kerjasama sistercity dalam tata kelola kota juga dapat menciptakan konsep green city. Konsep kerjasama ini terjadi antara kota Surabaya dengan Kitayushu. Konsep green city merupakan salah satu hal penting mengingat rentanya kondisi lingkungan di kota-kota besar dbisa dilihat dari besar nya populasi, pertumbuhan ekonomi yang cepat, serta konversi penggunaan lahan. Keberhasilan kerjasama sistercity yang terjalin antara Kota Surabaya dengan Kota Kitayushu memberikan keberhasilan bagi Surabaya dalam menciptakan penataan kota yang berwawasan lingkungan (green city) (Nuralam, 2018).

Dalam penelitiannya Firdayana (Firdayana, 2019) menjelaskan kerjasama sistercity dalam pembangunan tata kelola kota tidak hanya melibatkan pemerintah daerah kota yang bekerjasama dalam hal ini Kota Bandung dan Kota Seoul.

Pemerintah Kota Bandung juga berusaha melibatkan pihak privat Korea Selatan.

Kota bandung menggunakan skema pembiayaan Public Private Partnership (PPP) untuk mendapatkan pendanaan proyek dalam membangun Kota Bandung khusus nya pembangunan di bidang tata kelola kota.

Berikut nya klasterisasi literatur mengenai smart city diawali dari, Mursalim menjelaskan bahwa konsep smart city merupakan suatu tata kelola kota yang

(9)

9

Rizki Fitrayansyah, 2023

KERJASAMA SISTERCITY DKI JAKARTA – BERLIN DALAM MEMBANGUN TATA KELOLA SMART CITY DI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN 2017 – 2020

UPN VETERAN JAKARTA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional [www.upnvj.ac.id – www.library.upnvj.ac.id – www.repository.upnvj.ac.id]

dirancang dengan tujuan membantu dan memudahkan segala kegiatan masyarakat dalam bidang apapun termasuk dalam mengakses informasi. Smart city menekankan kepada tiga konsep yaitu, pertama, konsep penerapan sistem pemerinta daerah dalam upaya mengelola masyarakat kota. Kedua, pengelolaan terhadap berbagai sumber daya yang dimiliki daerah secara efisien serta efektif.

Ketiga, konsep kota pintar diharapkan dapat mengantisipasi suatu kejadian yang tidak terduga dan dapat menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi bagi masyarakat dengan secara tepat serta akurat (Mursalim, 2017). Dalam penelitiannya Utomo, menjelaskan bahwa dalam mengembangkan konsep smart city perlu adanya strategi dan perencanaan yang mapan yang telah diperhitungkan oleh pemerintah.

Strategi ini guna mengetahui potensi apa yang dimiliki oleh suatu kota sehingga prioritas pembangunan dapat di tetapkan (Utomo & Hariadi, 2016).

Degan literatur yang telah dijabarkan maka penulis melihat bahwa terdapat celah dalam penelitian yang telah ada sebelum nya terkait kerjasama sistercity. Pada saat ini belum ada penelitian yang membahas sistercity antara DKI Jakarta dan Kota Berlin yang spesifik memfokuskan terhadap tata kelola kota dalam upaya pengembangan konsep smart city. Maka dari itu penulis membuat penelitian yang berjudul ”Kerjasama Sistercity DKI Jakarta – Berlin Dalam Membangun Tata Kelola Smart city Di DKI Jakarta Pada Periode 2017 – 2021”. Urgensi dalam penelitian ini sendiri ialah bahwasanya fenomena kerjasama sistercity antara DKI Jakarta dan Berlin dalam upaya pengembangan tata kelola kota pintar merupakan suatu terobosan dan bentuk kerjasama baru dalam upaya menjawab tantangan dan permasalahan kota melalui digitalisasi yang dalam hal ini konsep kota pintar. Yang mana nantinya mungkin pengimplementasian kerjasama dalam bidang digitalisasi dapat dilaksanakan dalam skala nasional yang dilakukan antar negara.

1.2 Rumusan Masalah

Mengingat kini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengedepankan pembangunan konsep kota pintar yang penuh dengan integrasi, dan ditambah bergesernya bentuk kerjasama yang dilakukan antara DKI Jakarta dan Kota Berlin ke arah digitalisasi dan pembangunan kota pintar. Namun saat ini kerjasama yang berjalan antara DKI Jakarta dan Berlin melalui program smat change lebih berfokus

(10)

10

Rizki Fitrayansyah, 2023

KERJASAMA SISTERCITY DKI JAKARTA – BERLIN DALAM MEMBANGUN TATA KELOLA SMART CITY DI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN 2017 – 2020

UPN VETERAN JAKARTA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional [www.upnvj.ac.id – www.library.upnvj.ac.id – www.repository.upnvj.ac.id]

terhadap pengembangan startup, padahal Jakarta Smart city menggunakan konsep Cohen yang didalam nya terdapat enam indikator dalam mengkategorikan bahwa suatu kota dapat dikatakan sebagai smart city. Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah

”Bagaimana implementasi kerjasama sistercity yang terjadi antara Kota DKI Jakarta dan Kota Berlin dalam mengembangkan smart city DKI Jakarta pada periode 2017 -2021?”

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu, antara lain:

1. Untuk menggambarkan secara langsung implementasi kerjasama sistercity antara Kota Jakarta dan Kota Berlin terhadap pembangunan smart city di Kota Jakarta pada periode tahun 2017 - 2021.

2. Menjadikan penelitian ini sebagai referensi kedepannya bagi pihak yang ingin mencari informasi mengenai kerjasama sistercity antara DKI Jakarta dan Kota Berlin dalam mengembangkan konsep smart city.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini manfaat yang diapat diperoleh antara lain:

1. Secara teoritis, penelitian ini bisa memberikan gambaran dan khazanah keilmuan dalam jurusan hubungan internasional mengenai kerjasama sistercity antara Kota Jakarta Bersama dengan Kota Berlin dalam membangun konsep smart city pada periode tahun 2017-2021 yang nantinya dapat berguna sebagai salah satu referensi karya tulis bagi mahasiswa kedepannya.

2. Secara praktis, penelitian ini menjadi tugas akhir bagi penulis dalam menyelesaikan pendidikannya sebagai mahasiswa hubungan internasional.

Disisi lain penulis berharap penelitian ini bisa menjadi sebuah gambaran guna merumuskan kebijakan dalam melaaksanakan kerjasama sistercity bagi pemerintah kota lainnya. Serta bermanfaat bagi para perumus kebijakan pemprov DKI Jakarta.

(11)

11

Rizki Fitrayansyah, 2023

KERJASAMA SISTERCITY DKI JAKARTA – BERLIN DALAM MEMBANGUN TATA KELOLA SMART CITY DI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN 2017 – 2020

UPN VETERAN JAKARTA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional [www.upnvj.ac.id – www.library.upnvj.ac.id – www.repository.upnvj.ac.id]

1.5 Sistematika Penulisan

Guna memberikan pemahaman serta keterangan yang lebih jelas dan mendalam terkait penelitian yang dilaksanakan, maka penulis membagi penelitian ini menjadi lima bab, yang mana di setiap bab nya terdiri dari sub bab, yang sesuai dengan pembahasan yang ada dalam penelitian ini. Adapun pembagian bab dalam penelitian ini sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis nantinya akan membahas mengenai latar belakang masalah penelitian dan rumusan masalah yang menjadi pertanyaan dalam penelitian, serta literatur dari penelitian sebelumnya sebagai review untuk mencari urgensi penelitian ini. Pada bab ini penulis juga akan membahas mengenai tujuan dari penelitian, manfaat penelitian dan sistematika dalam penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Di bab dua ini penulis nantinya akan menguraikan dengan jelas mengenai kerangka pemikiran, dan konsep yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Selanjutnya pada bab ini nantinya juga akan dijelaskan alur pemikiran, sertaserta penjabaran terkait alur pemikiran tersebut sehingga dalam melakukan penelitian nantinya akan lebih terarah.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab tiga menjelaskan metode apa saja yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian, sumber data apa saja yang didapatkan, bagaimana teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, teknik dalam menganalisis data serta keabsahan data penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Di bab ini nantinya penulis akan membahas bagaimana terjadinya kerjasama sistercity antara Kota Jakarta dan Kota Berlin terkait mengembangkan konsep smart city bagi Kota Jakarta pada periode waktu 2017 -2020.

BAB V : PENUTUP

(12)

12

Rizki Fitrayansyah, 2023

KERJASAMA SISTERCITY DKI JAKARTA – BERLIN DALAM MEMBANGUN TATA KELOLA SMART CITY DI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN 2017 – 2020

UPN VETERAN JAKARTA, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional [www.upnvj.ac.id – www.library.upnvj.ac.id – www.repository.upnvj.ac.id]

Pada bab penutup, penulis membahas soal penarikan kesimpulan hasil penelitian serta memberi masukan serta saran berdasarkan analisis implementasi sistercity antara Kota Jakarta dan Kota Berlin dalam membangun kota pintar.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan pustaka apa saja yang menjadi rujukan dan referensi dalam menyelesaikan penelitian dilakukan.

LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Selain itu hijauan lain yaitu leguminosa (daun lamtoro, turi, glyricidia, kaliandra, dan lain-lain). Hijauan yang berasal dari sisa hasil panen seperti daun ubi,

Karena sekolah, keluarga dan masyarakat menerima, menghargai dan memberikan kenyamanan dengan sangat baik terhadap keberadaan ABK, meskipun terkendala oleh faktor non

Batas normal urin yang dikeluarkan selama 24 jam pada orang dewasa berkisar 1500 ml sampai 1600 ml, akan tetapi pada saat seorang wanita mengalami masa kehamilan

Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan motivasi dan strategi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin pada mahasiswa dengan strategi

Dalam teks, muncul kata-kata tertentu yang dominan dan dinaturalisasikan kepada pembaca. Kata tersebut selalu diulang-ulang dalam berbagai peristiwa tutur. Kata-kata

Presiden memiliki otoritas lebih tinggi karena presiden memiliki lebih banyak dari berbagai pihak seperti CIA, NSC serta depertemen luar negeri, sehingga informasi serta

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan potensi simpanan karbon pada lamun jenis Cymodocea serrulata di perairan Pantai Prawean, Kabupaten Jepara1. Hasil penelitian